Professional Documents
Culture Documents
I S I HAL
KATA PENGANTAR i
TIM PENYUSUN Ii
m
BAB I PENDAHULUAN
o
A. Latar Belakang
2
B. Tujuan Instruksional Umum 2
c
C. Tujuan Instruksional Khusus 1
i.
D. Kerangka Pembelajaran 1
1
E. Metoda 1
k
F. Alat Bantu 1
1
G. Waktu
d
1
BAB II PELAPORAN KEUANGAN 1
p
A. Kewajiban Laporan Keuangan 1
B. Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan
o
C. Penggunaan Laporan Keuangan
k
D. Fungsi Laporan Keuangan
E. Bentuk & Komponen Laporan Keuangan 1
Ringkasan 1
m
1
BAB III ANALISA LAPORAN KEUANGAN 1
k
1
l
1. Fungsi Analisa Laporan Keuangan 1
2. Ruang Lingkup Analisa 1
3. Analisa Manajemen Likuiditas 1
1
4. Analisa manajemen Aktiva-Pasiva ( Asset Alocation 11
Aproach ) 1
1
5. Analisa manajemen Aktiva Produktif
1
6. Analisa Manajemen Permodalan 1
G. Aalisa Manajemen Rentabilitas (Kemampuan 1
menghasilkan Laba)
o m
c
A. Latar Belakang
i.
Apapun Lembaganya, Lembaga profit atau non profit membutuhkan
k
informasi yang akurat, tentang kondisi lembaganya agar pihak
d
manajemen dapat mengontrol, dan mengendalikan lembaga atau
p
pihak pihak lain yang berkepentingan dapat mengetahui kinerja
lembaga sehingga dapat mengambil keputusan penting yang
o
berhubungan dengan lembaga tersebut. Informasi penting
k
tersebut antara lain dapat disajikan berupa laporan keuangan, oleh
kerena itu LKM Koperasi PMK sebagai sebuah lembaga profit harus
m
dapat menyajikan laporan keuangan tersebut secara akurat, tepat
k
waktu dan informatif. Selain itu laporan keuangan tersebut agar
l
dapat dijadikan sebagai alat pengambil keputusan maka perlu
dianalisa dan hasilnya dapat dijadikan parameter untuk mengambil
tindakan atau keputusan bagi yang berkepentingan .
B. Tujuan Pembelajaran
D. Kerangka Pembelajaran
o m
c
1. Laporan Keuangan
i.
a. Kewajiban Laporan Keuangan
k
b. Bentuk dan penyajian laporan keuangan
c. Pengguna Laporan Keuangan
d
d. Fungsi laporan Keuangan
p
e. Bentuk-bentuk & Komponen Laporan Keuangan
o
2. Analisa Laporan Keuangan
1. Fungsi Analisa Laporan Keuangan
k
2. Ruanglingkup Laporan Keuangan
3. Analisa kinerja manajemen Likuiditas
m
4. Analisa kinerja Kualitas Aktiva Produktif
l k
5. Analisa Kecukupan Modal
6. Analisa Rentabilitas
E. Metoda
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Latihan Soal
F. Alat Bantu
1. White Board
m
G. Waktu
1. Kelas manajer / Pendamping Umi 6 JPL
o
2. Kelas Pembukuan / Kasir 3 JPL
i. c
d k
op
k
k m
l
o m
i. c
Setiap LKM Koperasi PMK wajib menyampaikan laporan keuangan
berkala kepada pejabat yang berwenang memberikan pengesahan
k
akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi yang
d
bersangkutan serta kepada UPT BLUD DKI .
1. Laporan keuangan berkala terdiri dari:
p
a. Laporan Bulanan
o
b. Laporan Triwulan
k
c. Laporan Tahunan
2. Laporan Bulanan disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga
m
puluh) hari sejak bulan terakhir pada periode yang
bersangkutan.
l k
3. Laporan Triwulan disampaikan selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan sejak periode tahunan itu berakhir, dengan ketentuan bagi
LKM Koperasi PMK yang telah wajib audit, maka laporan yang
disampaikan adalah laporan hasil audit eksternal.
4. Laporan Tahunan paling sedikit terdiri dari :
a. Neraca,
b. Perhitungan Hasil Usaha,
c. Laporan Arus Kas,
d. Laporan Fortofolio dan
e. Laporan Kesehatan Lembaga
m
keadaan keuangan antara tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya secara komparatif dalam 2 (dua) tahun buku
o
terakhir, kecuali bagi LKM Koperasi PMK yang belum memiliki
c
laporan periode sebelumnya.
i.
2. Penyajian pos Aktiva dan Kewajiban dalam Neraca LKM
k
Koperasi PMK disusun menurut tingkat likuiditas dan jatuh
temponya.
d
3. Laporan Perhitungan Hasil Usaha LKM Koperasi PMK
p
menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari
kegiatan utama LKM Koperasi PMK, dan kegiatan lainnya.
o
4. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi yang
k
memuat kebijakan akuntansi, yaitu kebijakan-kebijakan di
bidang akuntansi dalam rangka penyusunan laporan keuangan
m
yang menetapkan hal-hal sebagai berikut:
k
a. Kebijakan pemberian Penyaluran dana dan piutang
l
penjualan.
b. Klasifikasi atas Penyaluran dana dan piutang penjualan.
c. Kebijakan penyisihan, taksiran Penyaluran dana dan piutang
penjualan yang tidak dapat ditagih.
d. Harga perolehan aktiva tetap termasuk kebijakan
penyusutan.
e. Kebijakan biaya termasuk kapitalisasi.
f. Kebijakan cadangan sesuai dengan pasal 45 Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan cadangan tujuan khusus
o m
i. c
Pengguna laporan keuangan LKM Koperasi PMK adalah:
k
Pihak-pihak yang memanfaatkan dan menerima penyaluran dana;
d
1. Anggota Koperasi
2. Pengawasan;
p
3. Kementerian Koperasi/ Dinas yang membidangi Koperasi;
o
4. UPT BLUD DKI;
k
5. Masyarakat.
m
D. Karakteristik Laporan Keuangan
l k
Laporan keuangan LKM Koperasi PMK harus memenuhi kriteria
yang berlaku umum, yaitu:
1. Dapat dipahami.
2. Relevan – materialistik.
3. Keandalan (penyajian yang jujur, substantial, netral, sehat dan
lengkap).
4. Dapat dibandingkan.
m
2. Bagian dari sistem pelaporan keuangan Koperasi yang
o
ditujukan untuk pihak eksternal;
a. Mengetahui prestasi Koperasi yang bertugas memberikan
i. c
pelayanan kepada anggota selama satu periode;
b. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki Koperasi,
k
kewajiban dan kekayaan bersih (ekuitas) Koperasi;
d
c. Mengetahui besarnya promosi ekonomi anggota yang
dihasilkan oleh Koperasi selama satu periode;
p
d. Mengetahui transaksi/kejadian dan keadaan yang mengubah
o
sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih
k
dalam satu periode;
e. Mengetahui informasi penting lainnya untuk mengetahui
m
keadaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang
(likuiditas dan solvabilitas) serta prestasi Koperasi dalam
l k
melayani anggota.
1. Neraca
ILUSTRASI NERACA
LKM KOPERASI PMK
1 AKTIVA 2 KEWAJIBAN
m
1.2 Tab. Pada Bank 2.2 Simpanan
1.3 Surat Berharga 2.3 Beban Yang Masih Harus
o
1.4 Piutang:Jual Beli Dibayar
c
1.5 Piutang 2.4 Kewajiban Lain-lain
i.
1.6 Penyaluran dana
Kerjasama Permodalan
1.7 Penyaluran dana Jumlah Kewajiban
k
Musyarakah
d
1.8 (Penyisihan Penghapusan INVESTASI TIDAK
Aktiva Produktif) TERIKAT
p
1.9 Persediaan (untuk dijual) 2.7 Investasi Berjangka ( Simp
1.10 Sewa Berjangka )
o
1.11 Tagihan Lainnya 2.8 Investasi Tdk terikat dari
1.12 Penyertaan bank
k
1.13 Biaya Dibayar Dimuka
1.14 Aktiva Tetap dan Inventaris Jumlah Investasi Tidak
m
1.15 (Akumulasi Penyusutan Terikat
Aktiva Tetap dan Inventaris)
k
1.16 Agunan Yang Diambil Alih 3 EKUITAS / MODAL
l
1.17 Aktiva lain-lain 3.1 Simpanan Pokok
3.2 Simpanan Wajib
3.3 Modal Hibah
3.4 Modal Penyertaan
3.5 Cadangan Umum
3.6 Cadangan Tujuan Risiko
3.7 Modal Sumbangan
3.8 SHU Belum dibagi
Jumlah Ekuitas
m
3. Bentuk laporan neraca LKM Koperasi PMK harus mengikuti
ketentuan yang berlaku.
c o
i.
1) Aktiva
(1) Kas/Bank. Kas adalah uang tunai yang
k
tersimpan di Koperasi, sedangkan Bank
adalah giro atau simpanan lain
d
Koperasi di Bank tertentu yang likuid.
p
(2) Tabungan, simpanan dan deposito, pada
o
Koperasi lain bank dan lainnya.
(3) Surat berharga (investasi jangka pendek)
k
adalah investasi dalam bentuk surat
berharga atau bentuk lain yang dapat
m
dicairkan setiap saat (likuid).
lk
(4) Piutang adalah tagihan yang timbul dari
transaksi jual beli berdasarkan akad Jual
Beli, Salam dan Istishna.
(5) Piutang Pinjaman adalah penyediaan
dana atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara
peminjam dan Koperasi yang
mewajibkan peminjam melunasi
hutangnya setelah jangka waktu
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 10
tertentu. Koperasi dapat menerima
imbalan namun tidak diperkenankan
untuk dipersyaratkan di dalam
perjanjian. Imbalan tersebut diakui pada
saat diterima.
(6) Penyaluran dana Kerjasama Permodalan
adalah akad kerjasama usaha antara
m
Koperasi sebagai pemilik dana dan
anggota sebagai pengelola dana untuk
o
melakukan kegiatan usaha dengan
c
nisbah pembagian hasil (keuntungan
i.
atau kerugian) menurut kesepakatan di
k
muka.
(7) Penyaluran dana musyarakah adalah
d
akad kerjasama yang terjadi diantara
p
para pemilik modal (mitra musyarakah)
o
untuk menggabungkan modal dan
melakukan usaha secara bersama
k
dalam suatu kemitraan dengan nisbah
pembagian hasil sesuai dengan
m
kesepakatan, sedangkan kerugian
lk
ditanggung secara proporsional sesuai
dengan kontribusi modal.
(8) Aktiva Sewa merupakan aktiva yang
menjadi objek transaksi sewa (Sewa)
dan dicatat di neraca sebesar harga
perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan. Aktiva Sewa disusutkan
berdasarkan kebijakan penyusutan
untuk aktiva-aktiva milik bank yang
sejenis, sedangkan dalam transaksi
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 11
Sewa beli, aktiva yang disewakan di
susutkan selama periode sewa.
(9) Aktiva tetap, kecuali tanah dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan. Penyusutan
dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus (straight-line method) selama
m
taksiran masa manfaat ekonomis aktiva
tetap. sebagai berikut:
o
(10) Biaya dibayar di muka (disajikan dalam
c
akun “Aktiva Lain-lain”) diamortisasi
i.
selama masa manfaat masing-masing
k
biaya dengan menggunakan metode
garis lurus (straight-line method).
d
(11) Aktiva yang diambilalih sehubungan
p
dengan penyelesaian Penyaluran dana
o
(disajikan dalam akun aktiva lain-lain)
diakui sebesar nilai bersih yang dapat
k
direalisasi. Nilai bersih yang dapat
direalisasi adalah nilai wajar aktiva
m
setelah dikurangi estimasi biaya
lk
pelepasan. Apabila nilai agunan yang
diperoleh lebih kecil daripada
Penyaluran dana atau piutang, maka
selisihnya dibebankan pada penyisihan
kerugian Penyaluran dana atau piutang.
Jika nilai agunan lebih besar daripada
Penyaluran dana atau piutang maka
agunan dinilai sebesar saldo Penyaluran
dana atau piutang.
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 12
2) Kewajiban
(1) Kewajiban segera, merupakan
kewajiban Koperasi kepada pihak lain
yang sifatnya wajib segera dibayarkan
sesuai dengan perintah pemberi amanat
perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Kewajiban segera dinyatakan sebesar
m
nilai kewajiban Koperasi.
(2) Simpanan, merupakan simpanan
o
Anggota/calon anggota dalam bentuk
c
titipan.
3)
(1)
k
Investasi Tidak Terikat
Investasi
i.Berjangka merupakan
d
investasi Anggota/calon anggota yang
p
hanya bisa ditarik pada waktu tertentu
o
sesuai dengan perjanjian antara
pemegang sertifikat investasi berjangka
k
dengan Koperasi. Investasi berjangka
dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai
m
dengan perjanjian antara pemegang
lk
deposito berjangka dengan Koperasi.
4) Ekuitas / Modal
Ekuitas / Modal Koperasi adalah modal
Koperasi yang berasal dari simpanan para
pemiliknya (anggota) atau simpanan yang
menentukan kepemilikan pada Koperasi,
yang bercirikan menanggung risiko atau
berpendapatan tidak tetap dan merupakan
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 13
klaim anggota pada saat anggota ke luar atau
Koperasi dibubarkan, diantaranya adalah:
(1) Simpanan pokok. Adalah berasal dari
anggota yang disetorkan hanya satu kali
selama menjadi anggota. Besarnya
diantara anggota sama dan tidak dapat
diambil kembali selama masih menjadi
m
anggota.
(2)Simpanan wajib adalah berasal dari
o
anggota yang disetorkan secara periodik
c
selama menjadi anggota, besarnya
i.
diantara anggota dapat berbeda dan
k
tidak dapat diambil kembali selama
masih menjadi anggota.
d
(3)Cadangan yang berasal dari penyisihan
p
SHU Koperasi yang sudah jelas
o
tujuannya, sehingga cadangan dapat
dikatakan sebagai dana yang
k
seharusnya ke luar.
(4)Modal sumbangan, adalah modal Koperasi
m
yang berasal dari pemberian yang tidak
lk
mengikat atau tanpa syarat tertentu.
(5)Modal penyertaan, status modal
penyertaan yang diakui sebagai ekuitas
atau perlu ditegaskan di dalam catatan
bahwa ekuitas yang dimaksud adalah
ekuitas unit usaha atau proyek yang
dibiayai dengan modal penyertaan,
berarti tanggungan risiko dan atau
pembagian hasil usaha untuk modal
penyertaan hanya sebatas yang
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 14
berhubungan dengan unit usaha/proyek
saja dan bukan tanggungan risiko atau
pembagian hasil dari Koperasi secara
keseluruhan.
m
ILUSTRASI PERHITUNGAN HASIL USAHA
o
LKM KOPERASI PMK
c
Untuk Periode .......... s/d ....................
k i. 2008 2007
d
.
5. PENDAPATAN
p
5.01 PENDAPATAN OPERASIONAL UTAMA
o
5.01.01 Pendapatan dari Penyaluran Dana
5.01.01.01 Pendapatan Marjin Jual Beli
k
5.01.01.02 Pendapatan Sewa
5.01.01.03 Pendapatan Bagi Hasil Kerjasama Permodalan
m
5.01.01.04 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah
5.01.02 Pendapatan dari Penempatan pada Bank Syariah
k
Total Pend. Operasi Utama
l
5.01.03 Pend. Operasi Utama lainya
5.01.03.01 Jasa Administrasi
Total Pendapatan Operasi utama Lainnya
Jumlah Pendapatan Operasi Utama
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 15
7.01.04 Beban Pemakaian Alat Tulis Kantor
7.01.05 Beban Perjalanan Dinas
7.01.06 Beban Penyusutan Akyiva Tetap
7.01.07 Beban Perbaikan & Pemeliharaan Peralatan
7.01.08 Beban Penghapusan Piutang & Penyaluran dana
7.01.09 Beban Bonus Wadiah
m
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASI
o
5.05 Pendapatan Non Operasi
7.04 Beban Non Operasi
i. c
7,05 Hasil Usaha / Rugi Usaha ( Sebelum Pajak )
k
7.06 Zakat
7.07 Pajak
d
7.09 SHU Bersih ( setelah Pajak )
op
k
1. Definisi
m
Laporan Perhitungan Hasil Usaha adalah laporan yang
k
menggambarkan kinerja dan kegiatan usaha Koperasi
l
pada suatu periode tertentu yang meliputi pendapatan dan
beban yang timbul pada operasi utama Koperasi dan
operasi lainnya.
2. Dasar Pengaturan
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 16
1) Pendapatan :
m
b. Pendapatan Dari Sewa
c. Pendapatan Dari Bagi Hasil Kerjasama
o
Permodalan
c
d. Pendapatan bagi hasil musyarakah
k i.
2. Pendapatan Operasi Utama Lainsnya
a. Pendapatan dari Pinjaman
d
b. Pendapatan Bonus Wadiah
p
c. Pendapatan dari Deposito bank
o
2) Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Investasi Tidak
k
Terikat
3) Pendapatan Koperasi Sebagai Pengelola
m
Investasi
lk
4) Pendapatan operasi lainnya
5) Total Pendapatan Operasi Lainnya
6) Beban Operasi
a. Beban Personalia ( Gaji , Bonus dll )
b. Beban Umum
c. Perjalanan Dll
7) Beban Operasi lainnya
a. Beban bonus atas simpanan
b. Kerugian penurunan aktiva
c. Beban penyisihan kerugian aktiva
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 17
produktif
d. Beban penyusutan aktiva tetap
e. Beban premi dalam rangka penjaminan
f. Beban sewa
g. Beban promosi
h. Beban administrasi dan umum
8) Total Beban Operasi lainnya
m
9) Pendapatan non-operasi
10) Beban non-operasi
o
11) Zakat
c
12) Pajak
i.
13) SHU
k
3. Penjelasan
a)
p d
Jika menggunakan sistem accrual basis maka
o
penyusunan laporan perhitungan hasil usaha
didasarkan pada pendapatan dan biaya diakui
k
secara accrual sedangkan perhitungan distribusi
pendapatan/hasil usaha menggunakan cash
m
basis.
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 18
pendapatan marjin yang di tangguhkan yang
telah dapat diakui karena telah jatuh tempo
(akrual) atau telah dilunasi piutang Jual
Belinya.
m
Pendapatan bersih sewa adalah penghasilan
yang terkait dengan pemanfaatan aktiva
o
Sewa, antara lain, terdiri dari :
c
a) Pendapatan sewa;
i.
b) Keuntungan pelepasan aktiva Sewa;
k
dan
c) Keuntungan lainnya.
p d
i. Pendapatan dari bagi hasil
o
a. Berasal dari Penyaluran dana
k
Kerjasama Permodalan dan
kerjasama usaha .
m
b. Pendapatan bagi hasil diakui pada
lk
saat menerima laporan periodik oleh
mudharib atau pengelola dana/usaha.
c. Pendapatan dari bagi hasil dikurangi
dengan kerugian Penyaluran dana
Kerjasama Permodalan dan Usaha /
musyarakah yang bukan karena
kesalahan Koperasi.
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 19
Pendapatan operasi utama lainnya, antara lain
berasal dari: Pendapatan penempatan dana
pada lembaga keuangan syariah lainnya
m
tidak terikat merupakan hak bagian anggota
atas investasi berjangka tabungan dan
o
deposito yang didasarkan pada prinsip
c
Kerjasama Permodalan mutlaqah) .
i.
2. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi
k
tidak terikat tidak dapat diperlakukan sebagai
beban pada saat dikeluarkan untuk pihak
d
ketiga.
e).
op
Pendapatan Operasi Lainnya
Pendapatan operasi lainnya antara lain
k
pendapatan penyelenggaraan jasa koperasi
berbasis imbalan
k m
l
f). Beban Operasi Lainnya
Adalah penambah beban operasi lainnya dan
pengurang beban operasi lainnya:
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 20
g). Pendapatan Non Operasi
m
h). Beban Non Operasi
c o
Beban Non Operasi, antara lain, terdiri dari:
i.
1) Kerugian pelepasan aktiva tetap
k
2) Beban lainnya
d
i). Zakat
op
Pos zakat dalam laporan perhitungan hasil
usaha LKM Koperasi PMK merupakan zakat
k
milik anggota yang memberikan kuasa kepada
Koperasi untuk memotongkan zakatnya.
k m
l
c. Laporan Arus Kas
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 21
Arus Kas Masuk
Saldo Awal xxxxxxxxx
Penerimaan dari Pendapatan xxxxxxxxx
Pendapatan jual beli
Pendapatan bagi hasil
Pendapatan sewa
m
Penerimaan Bagi hasil atas penempatan pada xxxxxxxxx
Bank xxxxxxxxx
o
Penerimaan Pendapatan Lainnya
c
Jasa Administrasi
i.
Fee xxxxxxxxx
k
Penerimaan Angsuran Peny. dana xxxxxxxxx
Penerimaan Setoran Simpanan / Modal
d
Simpanan
p
Investasi Berjangka
o
Penerimaan modal
xxxxxxxxx
k
Total Arus Kas Masuk
m
Arus Kas Keluar
l k
Realisasi Penyaluran Dana xxxxxxxxx
Jual beli
Bagi hasil
Sewa
Pinjaman
Pembayaran bagi hasil simpanan xxxxxxxxx
Tabungan
Simpanan Berjangka
Pembayaran Beban xxxxxxxxx
Bonus wadiah
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 22
Umum & Administrasi
Operasional lainnya
Penarikan simpanan / Investasi xxxxxxxxx
Tabungan
Simpanan Berjangka
Pembayaran hutang xxxxxxxxx
Pembelian Perlengkapan xxxxxxxxx
m
Pembelian Aktiva Tetap xxxxxxxxx
xxxxxxxxx
o
Jumlah Pengeluaran Kas xxxxxxxxx
c
Saldo Akhir
k i.
1). Definisi
p d
o
a). Laporan arus kas merupakan laporan yang
menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas dan
k
setara kas pada Koperasi selama periode tertentu
yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,
m
investasi, dan pendanaan.
l k
b). Aktivitas operasi (operating) adalah aktivitas
penghasil utama pendapatan Koperasi (principal
revenue-producing activities)
c). Aktivitas investasi (investing) adalah aktivitas
perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang
serta investasi lain yang tidak setara kas
d). Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas
yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi modal dan pinjaman Koperasi.
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 23
2). Pengaturan
m
keuangan.
b). Koperasi harus menyajikan laporan arus kas selama
o
periode tertentu dan diklasifikasikan menurut
c
aktivitas operasi dan pendanaan.
i.
c). Batasan pengertian PSAK No.2 Paragraf 5:
k
1. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan
rekening giro.
d
2. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi
p
yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek
o
dan yang cepat dapat dijadikan kas dalam
jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
k
perubahan nilai yang signifikan.
3. Arus kas adalah arus masuk dan arus ke luar
m
atau setara kas.
lk
4. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil
utama pendapatan perusahaan (principal
revenue producing activities) dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan.
5. Aktivitas investasi adalah perolehan dan
pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi
lain yang tidak termasuk setara kas.
6. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 24
komposisi modal dan Penyaluran dana.
m
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas
bruto diungkapkan.
o
ii. Metode tidak langsung; dengan metode ini
c
SHU bersih disesuaikan dengan
i.
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan
k
kas, penangguhan (deferral) atau akrual
dari penerimaan atau pembayaran kas
d
untuk operasi di masa lalu dan masa
p
depan, dan unsur penghasilan atau beban
o
berkaitan dengan arus kas investasi atau
pendanaan.
e).
m
keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan
lk
dasar arus kas bersih:
i. Penerimaan dan pembayaran kas
sehubungan dengan deposito berjangka
waktu tetap.
ii. Penempatan dan penarikan deposito pada
lembaga keuangan lainnya, dan
iii. Pemberian dan pelunasan Penyaluran
dana.
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 25
harus diungkapkan tersendiri dan diklasifikasi
sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika
secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan dan investasi.
3. Penjelasan
m
1) Laporan arus kas memberikan informasi untuk
o
mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih
c
Koperasi. Informasi arus kas berguna untuk menilai
i.
kemampuan Koperasi menghasilkan kas dan setara
k
kas. Informasi tersebut juga meningkatkan daya
banding pelaporan kinerja operasi.
d
2) Suatu transaksi tertentu dapat meliputi arus kas
p
yang diklasifikasikan ke dalam lebih dari satu
o
aktivitas Sebagai contoh:
a) Pelunasan Penyaluran dana meliputi pokok
k
Penyaluran dana dan bagi hasil. Bagi hasil
sebagai aktivitas operasi dan pokok
m
Penyaluran dana sebagai aktivitas pendanaan.
lk
b) Pinjaman meliputi pokok pinjaman dan
imbalan yang diberikan (jika ada dan tidak
diperjanjikan di muka). Imbalan sebagai
aktivitas operasi dan pokok pinjaman sebagai
aktivitas pendanaan.
3) Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
merupakan indikator apakah Koperasi dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
Penyaluran dana dan pinjaman yang diterima,
memelihara kemampuan operasi Koperasi,
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 26
membayar SHU dan melakukan investasi baru
tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari
luar.
4) Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh
dari aktivitas penghasil utama pendapatan Koperasi
yang pada umumnya berasal dari transaksi yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
m
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi
adalah:
o
a) penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
c
b) penerimaan dari Penyaluran dana yang
i.
diberikan;
k
c) penerimaan kas dari royalti, fee, administrasi,
dan pendapatan lain;
d
d) pembayaran kas kepada anggota atas
p
Penyaluran dana yang di berikan;
o
e) pembayaran kas kepada pemasok barang dan
jasa;
k
f) pembayaran kas kepada karyawan;
g) pembayaran kas atau penerimaan kembali
m
(restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat
lk
diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan
dan investasi;
h) pembayaran dan atau penerimaan kas lainnya
yang tidak terkait aktivitas investasi dan
pendanaan.
5) Aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya
yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan
arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas
yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 27
a) Pembelian aktiva tetap, aktiva jangka panjang
lain, biaya pengembangan yang dikapitalisasi
dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.
b) Penerimaan kas dari penjualan tanah,
bangunan dan peralatan dan aktiva jangka
panjang lain.
c) Perolehan simpanan pokok dan wajib atau
m
instrumen keuangan LKM Koperasi PMK lain
o
d) Uang muka dan pinjaman yang diberikan
c
kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali
i.
yang dilakukan oleh lembaga keuangan).
k
6) Aktivitas pendanaan memprediksi klaim terhadap
arus kas masa depan oleh para pemasok modal
d
Koperasi. Beberapa contoh arus kas yang berasal
p
dari aktivitas pendanaan adalah:
o
a) Penerimaan kas dari instrumen modal lainnya.
b) Pembayaran kas kepada para anggota untuk
k
menarik atau menebus simpanan pokok dan
simpanan wajib KJKS atau Koperasi yang
m
memiliki UJKS.
lk
c) Penerimaan kas pelunasan pinjaman , dan
Penyaluran dana diterima lainnya.
7) LKM Koperasi PMK dianjurkan menggunakan
metode langsung yang berguna mengestimasi arus
kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan
metode tidak langsung.
8) Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran arus
kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan berikut ini dapat disajikan menurut
arus besih:
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 28
a) Penerimaan dan pembayaran rekening giro;
b) Pembelian dan penjualan surat-surat berharga
9) Bagi hasil atau marjin keuntungan yang dibayar dan
yang diterima biasanya diklasifikasikan sebagai arus
kas operasi karena mempengaruhi SHU bersih.
10) SHU yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai arus
kas pendanaan karena merupakan biaya sumber
m
daya keuangan.
c o
i.
Rangkuman bab 2
k
Apapun Lembaganya, Lembaga profit atau non profit membutuhkan
d
informasi yang akurat, tentang kondisi lembaganya agar pihak
p
manajemen dapat mengontrol, dan mengendalikan lembaga atau
o
pihak pihak lain yang berkepentingan dapat mengetahui kinerja
lembaga.
k
Laporan keuangan harus tersaji secara akurat, tepat waktu dan
m
informatif dapat dianalisa dan hasilnya dapat dijadikan parameter
k
untuk mengambil tindakan atau keputusan bagi yang
l
berkepentingan .
Bentuk bentuk Laporan Keuangan :
1. Neraca
2. Lasporan Hasil Usaha
3. Arus Kas
4. Laporan perubahan Modal
5. dll
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 29
AB III
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
m
A. FUNGSI ANALISA LAPORAN KEUANGAN
c o
Analisa ini sangat dibutuhkan Sebagai alat bantu untuk mengukur
i.
kinerja lembaga dilihat dari berbagai aspek menejerial yang
k
tercermin pada laporan keuangan baik itu Neraca, Hasil Usaha /
Laba Rugi, Cashflow.
p d
o
B. RUANG LINGKUP ANALISA
k
1. Analisa terhadap manajmen likuiditas ( Aktiva lancar
m
)
k
2. Analisa Cash ratio
l
3. Analisa FDR
4. Analisa terhadap manajmen aktiva - pasiva
5. Analisa terhadap manajemen aktiva produktif
6. Analisa FDR
7. Analisa Batas Maximum Penyaluran dana
8. Analisa Kualitas Aktiva Priduktif ( KAP )
9. Analisa terhadap cadangan Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif ( PPAP )
10. Analisa terhadap Manajemen Permodalan. ( CAR /
Captal Aduquacy Ratio )
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 30
11. Analisa terhadap Kinerja Produktifitas menghasilkan
keuntungan / Rentabilitas. Untuk analisa ini dapat
dilakukan dengan menghitung rasio ROA ( Return On
Asset )
m
Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikian
o
sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan
kewajiban yang akan jatuh tempo. Atau dengan kata lain
i. c
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat
ditagih baik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga atau
k
Secara sederhana, manajemen likuiditas dapat diartikan sebagai
d
upaya lembaga untuk menjaga keseimbangan antara sisi asset
dan sisi liability.
op
Dalam LKM Koperasi PMK manajemen likuiditas adalah salah
k
satu hal yang penting dalam memelihara kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga. Untuk itu setiap LKM Koperasi
m
PMK yang beroperasi harus menjaga likuiditasnya agar pada
posisi yang ideal.
lk
Jadi tujuan manajemen likuiditas adalah mencapai cadangan
yang dibutuhkan yang telah ditetapkan oleh lembaga untuk
memperkecil dana yang menganggur karena kalau banyak dana
yang menganggur akan mengurangi profitabilitas bank, dan
mencapai likuiditas yang aman untuk menjaga kemampuan
lembaga dalam memenuhi kewajiban kepada pihak lain.
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 31
banyak yang idle, hal ini akan menimbulkan pengorbanan tingkat
produktifitas atau kemampuan menghasilkan return yg rendah.
Kedua Resiko ketika kekurangan dana, akibat dari tidak
tersedianya dana untuk mencukupi kebutuhan kewajiban jangka
pendek kepada pihak lain. Resiko yang akan timbul dari akibat ini
akan sangat fatal sebab akan menurunkan kepercayaan pemilik
dana dan bahkan dapat berakibat pada Rush/ penarikan dana
m
besar besaran yang kemudian dapat mengakibatkan kolapnya
lembaga.
c o
Oleh kerena itu LKM Koperasi PMK harus dapat memperkirakan
i.
besarnya pengeluaran dalam setiap hari, minggu atau bulan,
k
sehingga likuiditas minimum dapat ditetapkan secara lebih tepat.
Kesemuanya itu perlu didukung oleh pencatatan-pencatatan yang
d
akurat, teliti, rapi dan sistematis. Serta memiliki alat kontrol
p
likuiditas yang jelas. Hal ini dapat dilalkukan dengan cara
o
membuat proyeksi arus kas yang periodik, jangka pendek,
menengah ataupun jangka panjang sehingga dengan itu maka
k
posisi likuiditas dapat diproyeksikan dan dikontrol.
m
Pengukuran likuiditas LKM Koperasi PMK dilakukan dengan cara :
lk
1. Rasio Kas, caranya yaitu dengan membandingkan antara
Alat Likuid (termasuk didalamnya adalah komponen Kas,
Simpanan Di Bank atau koperasi lain, Stara Kas dan
Penyaluran dana yang jatuh tempo dalam waktu pendek
jangka Pendek) dengan Kewajiban lancar (termasuk
didalamnya adalah Simpanan lancar, dan yang termasuk
Kewajiban segera lainya) Rasio ini disebut Rasio Kas
dimana rasio ini tidak boleh kurang dari 15 %.
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 32
Rasio Kas
m
2. Rasio FDR, caranya yakni membandingkan antara
o
besarnya Penyaluran dana yang disalurkan dengan
c
Sumber dana yang dihimpun atau disebut dengan Rasio
i.
Financing To Deposit Rasio ( FDR ), yang besarnya tidak
k
boleh melebihi 85% dari total dana yang dihimpun. Sumber
Dana yang dihimpun dapat berupa modal, modal
d
penyisihan, simpanan dan simpanan berjangka serta dana
p
dana lain yang bersifat kewajiban pada pihak lain.
FDR =
k o
Penyaluran dana
Penghimpunan dana
X 100%
k m
l
D. ANALISA MANAJEMEN AKTIVA – PASIVA ( Asset
Alocation Aproach )
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 33
pengalokasian dana dimana Dana yang memiliki sifat perputaran
yang cukup tinggi atau lancar penggunaannya diprioritaskan untuk
aktiva yang tingkat likuiditasnya cukup tinggi/ lancar. Sedangkan
dana yang perputarannya relatif rendah, pengalokasiannya dapat
di lakukan pada Penyaluran dana dan aktiva jangka panjang
lainnya.
o m
i. c
1. Kollektibilitas & Rasio Kualitas Aktiva Produktif
Ruhnya
sehatnya
Lembaga keuangan
aktiva
d
produktif,
k salah satunya terletak pada
macetnya aktiva ini akan
p
mengakibatkan hambatan terhadap pendapatan. Pendapatanya
o
menjadi berkurang yang ujungnya koperasi mengalami
k
kesulitan untuk membayar beban operasional bahkan pada
kondisi yang ekstrim koperasi akan mengalami kerugian, tentu
m
hal ini akan sangat merugikan lembaga, untuk itu pengaturan,
pengawasan, dan pengendalian terhadap aktiva ini perlu
l k
dicermati secara seksama. Untuk dapat mengawasi keadan
aktiva produktif ini maka aktiva produktif secara periodik perlu
dikelompokan berdasarkan lancar tidaknya aktiva ini.
Penggolongan ini disebut kollektibilitas aktiva produktif.
Penggolongan aktiva ini di golongkan kedalam empat golongan
yakni :
a. Kolektibilitas Lancar,
b. Kollektibilitas kurang lancar
c. Kollektibilitas Diragukan
d. Kollektibilitas macet
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 34
Sebagai upaya pengendalian, koperasi perlu mengidentifikasi
keadaan aktiva ini dengan cara menanalisisnya melalui rasio
antara aktiva produktif bermasalah atau aktiva produktif yang
diklasifikasikan ( APYD ) dengan seluruh jumlah aktiva
produktif ( AP ). Rasio ini disebut rasio Kualitas aktiva produktif.
Prinsif dari rasio ini adalah semakin besar rasio ini semakin tidak
m
baik keadaanya, artinya aktiva produktif yang diklasifikasikan
semakin besar dan semakin beresiko macet. Semakin kecil rasio
o
ini semakin baik artinya Aktiva produktif yang diklasifikasikan
c
semakin kecil.
Rumus :
k i.
p d
Rasio Kualitas Aktiva Produktif = APYD X 100%
o
AP
k
Aktiva Prdoduktif dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh
m
nilai baki debet komponen aktiva produktif dalam setiap
k
katagori / golongan kualitas aktiva
l
Aktiva Produktif yang diklasifikasikan ( APYD ) dihitung dengan
rumus :
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 35
Aktiva Bobot Aktiva Yg Di
Klasifikasi Klasifikasika
Produktif
n (APYD)
(e) (f) = d x e
200,000,000.0
L 0 0% -
m
KL 10,000,000.00 50% 5,000,000
o
D 3,000,000.00 75% 2,250,000
c
M 50,000,000.00 100% 50,000,000
i.
Jumlah 263,000,000 57,250,000
Rasio KAP =
d k
57,250.000 X 100% = 21,8%
p
263.000.000
o
Keterangan :
k
1. L = Aktiva Produktif Yang lancar
2. KL = Aktiva Produktif Yang kurang lancar
m
3. D = Aktiva Produktif Yang Diraggukan
k
4. M = Aktiva Produktif yang Macet
l
2. Batas maximum Penyaluran Dana Kewajiban pencadangan
Penyisihan Penghapusan Penyaluran Dana
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 36
aturan Batas maksimal Penyaluran dana. Batas maximum
penyaluran dan diberlakukan untuk maximum penyaluran kepada
satu orang anggota adalah sebesar 2,5% dan untuk kepada
kelompok anggota sebesar maximum 10% dari total Asset lkm
koperasi. Hal ini perlu diatur untuk meminimalisasi resiko dengan
cara menyebarkan resiko kepada lebih banyak orang dan tidak
terfokus pada sediki orang.
3.
o
Analisa Pencadangan Penyisihan Penghapusan Penyaluran
m
c
Dana
Sebagai
k i.
upaya lain dalam menanggulangi
timbulnya kualitas aktiva produktif ini maka perlu
resiko akibat
secara
d
konsisten pengurus wajib menyisihkan cadangan penghapusan
p
akibat resiko penyaluran dana ini setiap bulanya. Besar jumlah
o
dana yang wajib dicadangkan adalah dengan mengikuti aturan
tentang kewajiban pencadangan aktiva produktif.
k
Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif :
k m
l
Rasio = PPAP X 100%
PPAPWD
Keterangan :
Aktiva Produktif :
Yang termasuk kedalam kelompok aktiva produktif adalah
seluruh aktiva yang menghasilkan return / pendapatan bagi
koperasi seperti : Penempatan dana pada aktiva prnyaluran
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 37
dana, Investasi pada usaha sektor riil koperasi, Deposito bank
dan aktiva lain yang produktif.
m
adalah komponen Modal.
c o
Penilaian terhadap permodalan dilakukan denan metode
i.
penilaian CAR ( Capital Adequacy Ratio ). CAR dihitung
dengan membagi Jumlah modal terhadap Aktiva Tertimbang
k
Menurut Risiko (ATMR).
CAR = MODAL
p
X 100%
d
o
ATMR
k
m
Dengan angka besaran persentase CAR tertentu diharapkan
bahwa modal yang dimiliki koperasi, mampu melindungi anggota
l k
dan pihak lain yang dananya disimpan atau ditempatkan pada
koperasi tersebut.
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 38
g. SHU tahun lalu setelah diperhitungkan pajak
h. SHU tahun berjalan setelah diperhitungkan taksiran
pajak sebesar 50% ( Lima puluh perseratus )
m
KOMPONEN MODAL Bobot
1. Modal Inti
o
1.1. Modal Simpanan Pokok 100%
i. c
1.2. Modal Simpanan Wajib 100%
1.3. Modal Penyertaan Khusus / Simpanan Pokok
100%
k
Khusus.
d
1.4. Modal Hibah / Sumbangan 100%
1.5. Cadangan Umum 100%
p
1.6. Cadangan Tujuan 100%
o
1.7. SHU Tahun Lalu 100%
k
1.8. SHU Tahun Berjalan setelah diperhitungkan
50%
taksiran pajak sebesar 50%
m
2. Modal Pinjaman
k
2.1. Modal UPT BLUD 100%
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 39
2) Penempatan pada KOPERASI / Koperasi lain dengan akad
wadiah atau qordh diberi bobot 30% (Tiga puluh perseratus)
3) Penempatan wadiah Pada Bank yang di jamin pemerintah diberi
bobot 0% (nol perseratus)
4) Penempatan wadiah pada Bank yang tidak dijamin Pemerintah
diberi bobot 20% (dua puluh perseratus)
5) Persediaan, aktiva ijarah, nilai bersih aktiva tetap dan inventaris,
m
antar kantor aktiva, dan rupa-rupa aktiva diberi bobot 100%
(seratus persen)
o
6) Aktiva produktif dibedakan sebagai berikut :
c
a) penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva produktif
i.
yang sumber dananya berasal dari simpanan anggota
k
dengan prinsip mudharabah muthlaqah berdasarkan
sistem bagi untung atau rugi (profit and loss sharing
d
method) diberikan bobot sebesar 1% (satu perseratus);
p
b) penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva produktif
o
yang beragunan yang sumber dananya berasal dari
modal sendiri dan/atau simpanan anggota dengan prinsip
k
wadiah, qardh dan mudharabah muthlaqah berdasarkan
sistem bagi pendapatan (revenue sharing) di beri bobot
m
resiko 100% dikurangi dengan nilai prosentase
l k
agunanya.
c) Penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva produktif
yang tidak beragunan (venture capital) yang sumber
dananya dari wadiah, modal sendiri, qardh dan
mudharabah muthlaqah diberikan bobot sebesar 100%
(seratus lima puluh perseratus);
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 40
3. Penempatan Pada Bank ( Yg Tdk dijamin pemerintah ) 20%
4. Simpanan / rekening di KOPERASI lain 30%
5. penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva
produktif yang sumber dananya berasal dari simpanan
anggota dengan prinsip mudharabah muthlaqah
1%
berdasarkan sistem bagi untung atau rugi (profit and loss
sharing method) diberikan bobot sebesar 1% (satu
m
perseratus)
o
6. penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva
100%
c
produktif yang beragunan yang sumber dananya berasal
dikurangi
i.
dari modal sendiri dan/atau simpanan anggota dengan
nilai
prinsip wadiah, qardh dan mudharabah muthlaqah
k
jaminan
berdasarkan sistem bagi pendapatan (revenue sharing)
d
7. Penyaluran dana dalam berbagai bentuk aktiva
produktif yang tidak beragunan (venture capital) yang
p
100%
sumber dananya dari wadiah, modal sendiri, qardh dan
o
mudharabah muthlaqah
k
8. Persediaan, aktiva ijarah, nilai bersih aktiva tetap dan
inventaris, antar kantor aktiva, dan rupa-rupa aktiva diberi 100%
m
bobot 100% (seratus persen)
lk
Penilaian terhadap CAR KOPERASI ditetapkan sebagai berikut :
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 41
G. ANALISA RENTABILITAS / KEMAMPUAN MENGHASILKAN LABA
m
Penilaian terhadap faktor rentabilitas didasarkan pada 2 (dua)
komponen rasio yaitu:
o
1. Rasio Laba Sebelum Pajak dalam 12 bulan terakhir
i. c
terhadap Rata-rata Volume Usaha dalam periode yang
sama; ( ROA / Return on Asset ).
k
2. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional dalam periode yang sama (BOPO).
p
a) Perhitungan ROA
d
kemampuang
k o
ROA Adalah rasio yang dipakai
lembaga dalam
untuk mengukur tingkat
menghasilkan Laba.
m
Perhitungannya dilakukan dengan cara mebandingkan antara
SHU Sebelum Pajak dalam 12 bulan terakhir dibagi terhadap
l k
Rata-rata Volume Usaha dalam periode yang sama. Nilai rasio
2% dianggap sudah cukup ideal , semakin besar nilai ROA
semakin lebih baik dan sebaliknya.
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 42
BOPO adalah Rasio yang dipakai untuk mengukur tingkat effisiensi
lembaga dengan cara membandingkan antara biaya operasional
terhadap pendapatan operasional. Prinsip dalam mensikapi Nilai Bopo
adalah semakin kecil nilai bopo yang diperoleh semakin baik nilainya
artinya dengan kecilnya biaya operasional maka semakin besar nilai
keuntungan yang dapat diperoleh oleh Koperasi dan sebaliknya.
o m
Rangkuman :
i. c
d k
Analisa ini sangat dibutuhkan Sebagai alat bantu untuk mengukur
p
kinerja lembaga dilihat dari berbagai aspek menejerial yang
o
tercermin pada laporan keuangan baik itu Neraca, Hasil Usaha /
Laba Rugi, ataupun Cashflow.
k
Ruang lingkup analisa meliputi :
1. Analisa terhadap manajmen likuiditas ( Aktiva lancar )
m
a. Analisa Cash ratio
l k
b. Analisa FDR
2. Analisa terhadap manajmen aktiva - pasiva
3. Analisa terhadap manajemen aktiva produktif
a. Analisa FDR
b. Analisa Batas Maximum Penyaluran dana
c. Analisa Kualitas Aktiva Priduktif ( KAP )
d. Analisa terhadap cadangan Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif ( PPAP )
4. Analisa terhadap Manajemen Permodalan. ( CAR / Captal
Aduquacy Ratio )
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 43
5. Analisa terhadap Kinerja Rentabilitas.
a. Analisa ROA
b. Analisa Effisiensi ( BOPO )
o m
i. c
d k
op
k
k m
l
DAFTAR PUSTAKA
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 44
4. ...
o m
i. c
d k
op
k
k m
l
Laporan K e u a n g a n L K M K o p e r a s i P M K - 45