Professional Documents
Culture Documents
Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, sehingga persaingan usaha juga
semakin ketat, hal ini di sebabkan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kondisi ini mendorong para pelaku bisnis, untuk mendirikan perusahaan baik dibidang
produksi barang maupun jasa, selain mendirikan perusahaan para pengusaha juga
berkompetisi agar perusahaan yang dikelolanya tetap hidup, tumbuh dan berkembang.
Pernyataan ini tentunya sangat erat kaitannya dengan tujuan perusahaaan. Pada dasarnya,
setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencari laba/keuntungan yang maksimal
dengan memanfaatkan sumber daya dan kemampuan yang tersedia, sehingga dalam upaya
mencapai satu tujuan tersebut perusahaan harus memperkenalkan produk yang dihasilkan
kepada konsumen melalui kegiatan pemasaran dengan meningkatkan promosi, kualitas,
distribusi serta pelayanan untuk memberikan kepuasan pada konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan – kegiatan pokok yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mempertahankan kelansungan hidupnya, untuk berkembang, dan
mendapatkan laba. Pemasaran adalah faktor yang sangat penting dalam siklus permulaan
dan berakhir dengan kondisi konsumen tertentu dalam kegiatan suatu perusahaan.
Perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan kosumen untuk mengetahui informasi pasar
yang ada. Data yang tersedia akan menjadi suatu sumber informasi penting untuk
penyusunan strategi yang tepat, sehingga perusahaan dapat mengetahui dan mengevaluasi
sejauh mana perusahaan melakukan kegiatan pemasaran.
Pemasaran dalam falsafah bisnis adalah pemasaran yang berorientasi pada konsumen
( consumer oriented ), karena pada dasarnya konsep pemasaran bertujuan untuk
memberikan kepuasan tehadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Pemasaran adalah
suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian
produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. (http : //lecture.brawijaya.ac.id).
Kotler (2007 : 6) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.
Situasi dunia usaha seperti sekarang ini bersifat dinamis yang penuh diwarnai
dengan adanya perubahan dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan antara satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu, strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting
untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya.
Disamping itu strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai
dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar, dengan demikian strategi pemasaran
harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan diakukan
perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar
sasaran.
Perusahaan selalu berusaha untuk menjaga kualitas produk, serta berupaya untuk
mengembangkan produk baru. Persaingan dalam memasarkan produk semakin ketat dan
juga persaingan dalam menjaga kualitas produk juga semakin meningkat, maka perlu
adanya kegiatan – kegiatan yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan untuk
mengambil kebijakan/keputusan guna menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi
persaingan itu. Salah satu sarana penting yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dalam
menentukan strategi pemasaran adalah pengetahuan tentang Product Life Cycle, sehingga
dapat diketahui apakah produk itu masih berada pada tahap perkenalan, pertumbuhan,
pendewasaan atau sudah sampai pada tahap penurunan. Sebab strategi pemasaran produk
pada masing – masing tahapan itu berbeda. Maka kesalahan manajemen dalam membaca
tahapan produk berdasarkan Product Life Cycle akan fatal dan berdampak terhadap
kehancuran usaha yang sedang dijalankan oleh perusahaan, oleh karena itu perusahaan
selalu berhati-hati dalam mengambil sebuah kebijakan untuk menentukan strategi
pemasaran.
UD. Sumber Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang usaha
kerupuk di tanggul jember. Tentunya dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan
lainnya yang memiliki kesamaan bidang usaha, UD. Sumber Jaya selalu berupaya untuk
meningkatkan kualitas serta memberikan pelayanan yang memuaskan. Kerupuk merupakan
makanan ringan dan juga makanan pelengkap sebagai pengganti lauk pauk. Sebagai
produsen kerupuk UD Sumber Jaya menunjukkan eksistensinya di dunia bisnis dalam
beberapa periode terakhir, namun hal tersebut tidak menjadi tolak ukur satu-satunya tentang
tercapainya tujuan perusahaan dari jangka panjang maupun jangka pendek. Secara teoritis
kita mengenal bahwa tujuan dari perusahaan bukan hanya pada pencapaian laba, tetapi juga
pada kelangsungan hidup suatu perusahaan, sehingga untuk mengetahui posisi produk
kerupuk UD. Sumber Jaya dengan menggunakan analisis Product Life Cycle ( PLC ).
Pendekatan Product Life Cycle meupakan salah satu sarana penting untuk
mengambil keputusan dalam memformulasikan strategi pemasaran. Konsep product life
cycle mempengaruhi pengambilan keputusan dan merupakan sarana yang ampuh dalam
pelaksanaan strategi pemasaran. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk
mengambil judul “ Evaluasi Product Life Cycle ( PLC ) untuk menentukan strategi
pemasaran pada produk kerupuk UD. Sumber Jaya di tanggul “.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Pada tahap manakah produk kerupuk bergerak melalui pendekatan Product Life
Cycle pada UD. Sumber Jaya Tanggul?
2. Bagaimanakah strategi pemasaran yang digunakan untuk mengembangkan usahanya
berdasarkan Product Life Cycle pada produk kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul?
4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan dalam rangka menerapkan teori – teori yang diperoleh di
bangku kuliah khususnya yang berkaitan dengan masalah manajemen pemasaran.
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai informasi dan bahan petimbangan
bagi pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan manajemen perusahaan
yang berkaitan dengan strategi pemasaran melalui pendekatan Product Life Cycle.
b. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan acuan dan tambahan informasi dalam proses penelitian yang mereka
lakukan.
5. TINJAUAN PUSTAKA
1. Perbedaannya :
Tabel 2.1 perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
Menurut pendapat Philip Kotler ( 1995 : 124 ) menyatakan Strategi adalah garis
besar tindakan untuk mencapai sasaran bisnis. Sedangkan Gluech dan Jauch ( 1996 : 12 )
menegaskan bahwa strategi adalah rencana yang disatukan , menyeluruh dan terpadu yang
mengaitkan keunggulan strategi pemasaran dengan tantangan lingkungan dan dirancang
untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan melalui pelaksanaan yang tepat.
Gerry Johnson dan Kevan Scholes mendefinisikan bahwa strategi sebagai arah dan
cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi
sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan
memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (Stakeholder).
(Strategika.wordpress.com/2007/06/04/pengertian-strategi/)
Kesimpulan dari pendapat tersebut bahwa stretegi adalah taktik atau sasaran yang
digunakan untuk mencapai tujuan akhir.
Semua definisi diatas, maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemasaran bukan hanya merupakan kegiatan menjual saja, melainkan suatu proses atau
rangkaian kegiatan yang terus-menerus dan terpadu, yaitu mulai dari kegiatan untuk
mengidentifikasi produk atau jasa apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen,
menentukan harga yang sesuai, menentukan cara promosi yang efektif, sampai dengan
kegiatan menyalurkan barang dan jasa tersebut kepada konsumen.
Menurut pendapat Sofyan Assauri (1996: 155) manfaat strategi pemasaran dapat
dinyatakan sebagai dasar tindakan kegiatan atau usaha perusahaan, suatu perusahaan dalam
kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah dan dapat mencapai tujuan
perusahaan. Sedangkan menurut Basu Swata & Nur Handoko (2000 : 119 ) manfaat strategi
pemasaran bukanlah merupakan sejumlah tindakan khusus tetapi lebih merupakan
pernyataan yang menunjukkan usaha – usaha pemasaran pokok yang diarahkan untuk
mencapai tujuan.
Menurut Sofyan Assauri (1996: 201) konsep Product Life Cycle adalah
perkembangan hasil penjualan dan laba suatu produk yang dikaitkan dengan perkembangan
waktu yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan
penurunan. Sedangkan menurut Philip Khotler (1995: 442) konsep Product Life Cycle
mempengaruhi pengambilan keputusan dan merupakan sarana yang ampuh dalam
pelaksanaan strategi.
Kesimpulan dari pendapat tersebut diatas, bahwa pendekatan Product Life Cycle
merupakan salah satu sarana penting untuk mengambil keputusan dalam memformulasikan
strategi pemasaran.
2. Dapat mengetahui tahap manakah produk tersebut berada atau kearah tahap manakah
suatu produk tersebut bergerak, sehingga perusahaan dapat merumuskan rencana –
rencana pemasaran.
3. Untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan dapat melakukan strategi yang telah
dilaksanakan.
Dalam Product Life Cycle ada 4 tahapan yang harus diperhatikan yaitu, tahap
perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
Menurut pendapat Philip Khotler ( 1997 : 331 ) setiap tahap product Life Cycle
mempunyai karakteristik yang berbeda – beda.
Menurut Philip Kotler (1997 : 312) dalam meluncurkan suatu produk baru,
manajemen pemasaran harus menetapkan setiap variabel pemasaran ( harga, promosi,
produk, dan distribusi ) pada tingkat yang tinggi atau rendah. Selanjutnya dapat mengikuti
salah satu dari 4 strategi sebagai berikut :
Strategi ini dilakukan dengan harga tinggi dan promosi gencar. harga
ditetpkan tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan laba kotor sebanyak mungkin.
Sedangkan promosi dilakukan dengan gencar dimaksudkan untuk meyakinkan
konsumen tentang nilai tinggi produk, meskipun harganya mahal. Strategi ini dapat
dilakukan bila (1) Sebagian besar pasar potensial belum menyadari kehadiran produk
itu, (2) Mereka yang hendak membeli mampu membayar dengan harga berapapun,
(3) perusahaan menghadapi pesaing potensial dan ingin membangun preferensi atas
mereknya.
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga mahal dan promosi rendah. Harga
tinggi dimaksudkan agar bisa menghasilkan laba kotor per unit sebanyak mungkin.
Sedangkan promosi rendah dimaksudkan agar biaya pemasaran tidak terlalu besar.
Strategi ini bisa berhasil bila (1) Luas pasar terbatas, (2) Sebagian pasar menyadari
kehadiran produk, (3) Pembeli mau membeli dengan harga mahal, (4) Persaingan
potensial tidak tampak.
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga rendah dan promosi gencar. strategi
ini diharapkan dapat menghasilkan penetrasi pasar yang paling cepat dan merangkum
bagian pasar terbesar. Strategi ini bisa tercapai bila (1) Ukuran pasar sangat luas, (2)
pasar tidak menyadari kehadiran produk, (3) Kebanyakan pembeli sangat peka
tehadap harga, (4) ada indikasi persaingan potensial yang hebat, (5) Harga pokok
produksi cenderung turun mengikuti peningkatan skala produksi dan bertambahnya
pengalaman produksi yang diperoleh.
Strategi dilakukan dengan menetapkan harga dan promosi rendah. Harga rendah
dimaksudkan agar mempercepat diterimanya produk oleh konsumen, dan promosi
rendah dimaksudkan untuk memperbanyak pendapatan laba bersih bagi perusahaan.
Strategi ini dapat berhasil apabila (1) Pasar sangat luas, (2) Pasar sangat menyadari
kehadiran produk, (3) pasar sangat peka terhadap tingkat harga dan (4) Terdapat
sedikit pesaing potensial.
a. Rapid Growth
b. Slow Growth
Tahap ini ditandai dengan penjualan yang meningkat, akan tetapi timgkat
pertumbuhannya semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena
produk perusahaan telah mulai digunakan oleh mayoritas konsumen. Strategi
pemasaran pada tahap ini sebagian besar difokuskan untuk memperkuat dan
memprtahankan posisi pasar serta membangun kesetiaan konsumen dan penyalur.
Harga menjadi alat persaingan utama untuk mempertahankan konsumen mengingat
pasar telah jenuh dan tidak tertarik pada promosi. Promosi akan bergeser dari
konsumen ke penyalur serta memberikan pelayanan purna jual. Intelijen pemasaran
mulai memfokuskan pada peningkatan produk, mencari peluang dipasar baru, serta
perbaikan dan penyegaran tema produksi.
Menurut Philip Kotler ( 1997 : 315 ) pada tahap kedewasaan ada beberapa
perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat. Mereka memilih
mengkonsentrasikan sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk
baru. Pemasar harus mempertimbangkan secara sistematis strategi pasar sebagai berikut :
Selain strategi diatas, masih terdapat pendekatan yang banyak digunakan pada tahap
kematangan, yaitu :
a. Take Off Strategy : strategi ini untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru.
Terdapat empat strategi bagi mature product yang dapat memperpanjang PLC-nya,
yaitu :
i. Mempromosikan penggunaan produk yang lebih frekuentif kepada pemakai
sekarang.
ii. Mengembangkan penggunaan atau pemanfaatan yang lebih variatif pada para
pemakai sekarang.
iii. Menarik para pemakai baru dengan jalan melakukan ekspansi pasar.
iv. Menentukan penggunaan atau pemanfaatan baru untuk basic material.
a. Dynamic Adaption : mencakup usaha – usaha perubahan dalam program pemasaran
yang ada sekarang yang cenderung mengarah pada strategi defensive dari pada
offensive. Sasarannya adalah menigkatkan penjualan dan pangsa pasar yang telah
diperoleh. Kesuksesan pendekatan ini tergatung pada dua hal, yaitu :
i. Marketting Inteligence yang baik harus dikembangkan dengan segera agar
memungkinkan manajer produk mengambil tindakan – tindakan secara tepat dan
efektif dalam menghadapi tantangan persaingan.
ii. Pemasar harus siap dan bersedia membuat perubahan dalam pendekatan yang
telah dilakukan. Tindakan yang biasanya dilakukan adalah perubahan kemasan,
periklanan yang imaginative, trade deals ( memberikan rangsangan khusus pada
Wholesaler dan retailer ) dan mengantisipasi persaingan.
a. Recycle Strategy : ditujukan untuk memelihara pangsa pasar orisinil dengan
melindunginya dari pengaruh persaingan, melalui persaingan marketting mix
terutama pada periklanan. Recycling dapat diidentifikasi dengan tiga macam
pengembangan penjualan, yaitu :
i. Akselerasi trend yang meningkat ( mirip pengaruh take off strategy ).
ii. Pembalikan terhadap trend pangsa penjualan yang menurun sebelumnya.
iii. Menahan kecendeungan penurunan pada pangsa penjualan.
Pada akhirnya hasil penjualan dari hampir semua produk dan merek akan bergerak
menurun, maka sejumlah kegiatan dan keputusan harus segera diambil oleh perusahaan
untuk menangani produk yang sudah semua ini, yaitu
1. Bentuk panitia peninjau produk yang terdiri dari bagian pemasaran, produksi dan
keuangan.
2. Panitia menyusun tim sistem identifikasi produk yang lemah dipasar.
3. Bagian pembukuan menyiapkan data mengenai produk.
4. Daftar produk yang meragukan dilaporkan pada manajer yang bertanggung jawab.
5. Panitia peninjau menyimpulkan dan membuat rekomendasi atas masing – masing
produk yang meragukan.
1. Merek dan formula produk dijual atau dipindahkan pada orang lain atau dihapuskan
sama sekali.
2. Penarikan produk dari pasar dilakukan dengan segera atau perlahan – lahan.
3. Harus diputuskan berapa persediaan suku cadang dan apa pelayanan yang akan
diberikan untuk konsumen yang sudah terlanjur memakai produk.
7. METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data berisi tentang cara – cara yang dipakai untuk memperoleh
data yang ada hubungannya dengan obyek yang diteliti. Adapun metode yang dipakai adalah
:
a. Interview
Interview adalah metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara
langsung terhadap obyek yang diteliti untuk mendapatkan informasi atau data yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sugiyono (2008 : 137)
b. Observasi
c. Studi literatur
Studi literatur adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
membaca buku – buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Jenis data yang diperoleh sesuai dengan metode yang dipergunakan adalah sebagai
berikut :
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada obyek yang kita teliti atau sumber,
misalnya : pimpinan perusahaan, bagian pemasaran atau karyawan perusahaan.
2. Data Sekunder
Yaitu merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dengan
membaca dan mempelajari bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip. ( Indriantoro dan Bambang, 2001 )
Jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer dan data sekunder, yaitu
data yang diperoleh langsung dari pimpinan perusahaan. Sedangkan data sekunder ini
diperoleh dari perusahaan kerupuk “UD. SUMBER JAYA” Tanggul, yaitu :
a. Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai
sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan.
(www.wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/14/definisi-evaluasi/)
b. Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. (
Dr. H.B. Siswanto, 2005 : 7 )
c. Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan progam – program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan
pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. ( Basu Swasta
& Nur Handoko, 2000 : 12 )
d. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain. ( Philip Khotler, 2002 : 9 )
e. Strategi adalah garis besar tindakan untuk mencapai sasaran bisnis. ( Philip Kotler,
1995 : 124 )
f. Strategi Pemasaran adalah serangkaian sasaran, kebijaksanaan dan aturan yang
memberikan arah kepada usaha – usaha pemasaran dari waktu ke waktu, tingkat,
susunan dan alokasinya. ( Philip Kotler, 1995 : 104 )
g. Product Life Cycle adalah perkembangan hasil penjualan dan laba suatu produk
yang dikaitkan dengan perkembangan waktu. ( Sofyan Assauri, 3 1996 : 201 )
8. Teknik Analisis Data
Metode Product Life Cycle dapat menunjukkan sampai tahap mana suatu produk
dalam perkembangannya sehingga dapat ditemukan strategi pemasarannya. Menurut
Philip Khotler (1997 : 307) terdapat empat tahap dalam product life cycle, yaitu
tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan tahap penurunan. Dalam penentuan
tahap – tahap dari analisis product life cycle (PLC) yaitu hasil penjualan dan laporan
keuangan (laporan laba) yang dapat dilihat pada gambar berikut :
Penjualan 1) 2) 3) 4)
Penjualan
dan laba
penjualan
Laba
penjual
Waktu
Keterangan : Grafik pada sumbu vertikal adalah menunjukkan hasil penjualan dan laba yang
diperoleh, sedangkan sumbu horizontal pada grafik diatas menunjukkan waktu
terjadinya penjualan dan perolehan laba perusahaan.
9. KERANGKA KONSEPTUAL
HASIL PENJUALAN
PRODUCT STRATEGI
LABA
LIFE CYCLE PEMASARAN
RUGI
DAFTAR PUSTAKA
Kotler Philip, 1995, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan dan Pengendalian, Alih
Bahasa oleh Drs. Jaka Wasana, MSm, Penerbit Erlangga, Jakarta
---------------, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan dan Pengendalian, jilid ke
satu diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli, penerbit
Prehallindo, Jakarta
---------------,2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium I, jilid ke satu, penerbit
Pehallindo, Jakarta
---------------,2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, diterjemahkan Benyamin Molan, edisi
kedua belas. PT. Indeks, Jakarta
http : //lecture.brawijaya.Ac.id/pengertian-pemasaran/
Vivin Hosimah, 2007, Analisis Product Life Cycle (PLC) Untuk Menentukan Strategi
Pemasaran Pada Jamur Merang UD. Rahmat Jenggawah Jember, Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember
Emilda Priyantini, 2009, Evaluasi Prduct Life Cycle (PLC) Untuk Menentukan Strategi
Pemasaran Pada Produk Suwar Suwir UD. Primadona Di Jember, Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember
Dr.H.B. Siswanto, 2005, Pengantar Manajemen, penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta
Basu Swasta & Nur Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran, penerbit BPFE – Yogyakarta,
anggota IKAPI.
Sofyan Assauri, 1996, Manajemen Pemasaran Modern : Dasar, Konsep, dan Strategi, edisi I,
Cetakan ke enam, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
www.Strategika.wordpress.com/2007/06/04/pengertian-strategi/
http : //chinmi.wordpress.com/2007/07/31//arti-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-para
ahli/
Gluech William F, 1996, Manajemen Strategi Dan Kebijaksanaan Perusahaan, edisi ke tiga,
cetakan keempat, penerbit Erlangga, Jakarta
Swasta, Basu dan Irawan, 1998, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta Liberty
Fandy Tjiptono, 2002, Strategi Pemasaran, edisi kedua, cetakan keenam, penerbit Andi,
Yogyakarta
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta Bandung
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2001, Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen. BPFE UGM. Yogyakarta
Dr. Gempar Santoso, 2005, Metodologi Penelitian, penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta
Wakhinuddin, 2009, Www.wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/14/definisi-evaluasi/
EVALUASI PRODUCT LIFE CYCLE (PLC) UNTUK MENENTUKAN STRATEGI
PEMASARAN PADA PRODUK KERUPUK UD. SUMBER JAYA DI TANGGUL
PROPOSAL
Oleh :
AHMAD WAHYUDI
NIM 04141080
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
2009