You are on page 1of 64

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, sehingga persaingan

usaha juga semakin ketat, hal ini di sebabkan karena kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Kondisi ini mendorong para pelaku bisnis, untuk mendirikan

perusahaan baik dibidang produksi barang maupun jasa, selain mendirikan

perusahaan para pengusaha juga berkompetisi agar perusahaan yang dikelolanya

tetap hidup, tumbuh dan berkembang. Pernyataan ini tentunya sangat erat

kaitannya dengan tujuan perusahaaan. Tujuan perusahaan pada dasarnya untuk

mencari laba/keuntungan yang maksimal dengan memanfaatkan sumber daya dan

kemampuan yang tersedia, sehingga dalam upaya mencapai satu tujuan tersebut

perusahaan harus memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada konsumen

melalui kegiatan pemasaran dengan meningkatkan promosi, kualitas, distribusi

serta pelayanan untuk memberikan kepuasan pada konsumen.

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan – kegiatan pokok yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelansungan hidupnya, untuk

berkembang, dan mendapatkan laba. Pemasaran adalah faktor yang sangat penting

dalam siklus permulaan dan berakhir dengan kondisi konsumen tertentu dalam

kegiatan suatu perusahaan. Perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan

kosumen untuk mengetahui informasi pasar yang ada. Data yang tersedia akan

menjadi suatu sumber informasi penting untuk penyusunan strategi yang tepat,
sehingga perusahaan dapat mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana perusahaan

melakukan kegiatan pemasaran.

Pemasaran dalam falsafah bisnis adalah pemasaran yang berorientasi pada

konsumen ( consumer oriented ), karena pada dasarnya konsep pemasaran

bertujuan untuk memberikan kepuasan tehadap keinginan dan kebutuhan

konsumen. Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral yang membuat individu

atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada

pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa

mulai dari produsen sampai konsumen. (http : //lecture.brawijaya.ac.id). Kotler

(2007 : 6) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial yang didalamnya

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk

yang bernilai dengan pihak lain.

Situasi dunia usaha seperti sekarang ini bersifat dinamis yang penuh

diwarnai dengan adanya perubahan dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan

antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, strategi pemasaran mempunyai

peranan yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya dan

bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang ditetapkan

harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan

lingkungan pasar, dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan

gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan diakukan perusahaan

dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran.
Perusahaan selalu berusaha untuk menjaga kualitas produk, serta berupaya

untuk mengembangkan produk baru. Persaingan dalam memasarkan produk

semakin ketat dan juga persaingan dalam menjaga kualitas produk juga semakin

meningkat, maka perlu adanya kegiatan – kegiatan yang dapat membantu pihak

manajemen perusahaan untuk mengambil kebijakan/keputusan guna menentukan

strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan itu. Salah satu sarana penting

yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dalam menentukan strategi pemasaran

adalah pengetahuan tentang Product Life Cycle, sehingga dapat diketahui apakah

produk itu masih berada pada tahap perkenalan, pertumbuhan, pendewasaan atau

sudah sampai pada tahap penurunan. Sebab strategi pemasaran produk pada

masing – masing tahapan itu berbeda, maka kesalahan manajemen dalam

membaca tahapan produk berdasarkan Product Life Cycle akan fatal dan

berdampak terhadap kehancuran usaha yang sedang dijalankan oleh perusahaan,

oleh karena itu perusahaan selalu berhati-hati dalam mengambil sebuah kebijakan

untuk menentukan strategi pemasaran.

UD. Sumber Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang usaha kerupuk di tanggul jember. Tentunya dalam menghadapi

persaingan dengan perusahaan lainnya yang memiliki kesamaan bidang usaha,

UD. Sumber Jaya selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas serta memberikan

pelayanan yang memuaskan. Kerupuk merupakan makanan ringan dan juga

makanan pelengkap sebagai pengganti lauk pauk. Sebagai produsen kerupuk UD

Sumber Jaya menunjukkan eksistensinya di dunia bisnis dalam beberapa periode

terakhir, namun hal tersebut tidak menjadi tolak ukur satu-satunya tentang

tercapainya tujuan perusahaan dari jangka panjang maupun jangka pendek. Secara
teoritis kita mengenal bahwa tujuan dari perusahaan bukan hanya pada pencapaian

laba, tetapi juga pada kelangsungan hidup suatu perusahaan, sehingga untuk

mengetahui posisi produk kerupuk UD. Sumber Jaya dengan menggunakan

analisis Product Life Cycle ( PLC ).

Pendekatan Product Life Cycle meupakan salah satu sarana penting untuk

mengambil keputusan dalam memformulasikan strategi pemasaran. Konsep

product life cycle mempengaruhi pengambilan keputusan dan merupakan sarana

yang ampuh dalam pelaksanaan strategi pemasaran. Berdasarkan uraian diatas,

peneliti tertarik untuk mengambil judul “ Evaluasi Product Life Cycle ( PLC )

untuk menentukan strategi pemasaran pada produk kerupuk UD. Sumber Jaya di

tanggul “.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Pada tahap manakah produk kerupuk bergerak melalui pendekatan

Product Life Cycle pada UD. Sumber Jaya Tanggul?

2. Bagaimanakah strategi pemasaran yang digunakan untuk mengembangkan

usahanya berdasarkan Product Life Cycle pada produk kerupuk UD.

Sumber Jaya Tanggul?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian


a. Untuk mengetahui pada tahap manakah produk kerupuk bergerak

melalui pendekatan Product Life Cycle pada UD. Sumber Jaya

Tanggul.

b. Untuk mengetahui Strategi Pemasaran dalam mengembangkan

usahanya berdasarkan Product Life Cycle pada produk kerupuk UD.

Sumber Jaya Tanggul.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan dalam rangka menerapkan teori – teori

yang diperoleh di bangku kuliah khususnya yang berkaitan dengan

masalah manajemen pemasaran.

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai informasi dan bahan

petimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan

manajemen perusahaan yang berkaitan dengan strategi pemasaran melalui

pendekatan Product Life Cycle.

b. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan acuan dan tambahan informasi dalam proses

penelitian yang mereka lakukan.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vivin Hosimah ( 2007 )

menyatakan bahwa strategi pemasaran produk Jamur Merang berada pada tahap

Rapid Growth yang ditandai dengan adanya penjualan dan laba yang meningkat

dengan cepat dan pesat. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk

membangun pasar yang kuat dan distribusi yang luas. Penelitian yang berjudul “

Analisis Product Life Cycle ( PLC ) untuk menentukan strategi pemasaran pada

jamur merang UD. Rahmat Jenggawah Jember “ bertujuan untuk mengetahui

posisi produk Jamu Merang dan memformulasikan strategi pemasaran

berdasarkan posisi produk melalui pendekatan Product Life Cycle.

Sementara hasil penelitian yang dilakukan oleh Emilda Priyantini ( 2009 )

menyatakan bahwa strategi pemasaran produk Suwar Suwir berada pada tahap

Rapid Growth yang ditandai dengan adanya hasil penjualan dan laba yang terus

meningkat. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun pasar

dan membangun saluran distribusi yang baru. Penelitian yang berjudul “ Evaluasi

Product Life Cycle ( PLC ) untuk menentukan Strategi pemasaran pada produk

Suwar Suwir UD. Primadona di jember “ bertujuan untuk mengetahui posisi

produk Suwar Suwir dan memformulasikan strategi pemasaran berdasarkan posisi

produk melalui pendekatan Product Life Cycle.

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang

adalah sebagai berikut :

1. Persamaannya :

a. Menggunakan pendekatan Product Life Cycle ( PLC ) dalam

penentuan strategi pemasaran.


b. Alat analisis yang digunakan adalah grafik Product Life Cycle dan

formulasi strategi pemasaran.

1. Perbedaannya :

Tabel 2.1 perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang


No Nama Tahun Judul Produk yang diteliti
1. Vivin Hosimah 2007 Analisis product life cycle Jamur merang
(PLC) untuk menentukan
Jamur Merang UD. Rahmat
Jenggawah
2. Emilda Priyantini 2009 Evaluasi Product Life Cycle Suwar Suwir
(PLC) untuk menentukan
Strategi pemasaran pada
Product suwar suwir UD.
Primadona di Jember
3. Ahmad Wahyudi 2009 Evaluasi Product Life Produk Kerupuk
Cycle (PLC) untuk
Menentukan strategi
Pemasaran pada produk
Kerupuk UD. Sumber
Jaya Tanggul

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut pendapat Dr. H.B. Siswanto ( 2005 : 7 ) Manajemen adalah ilmu

dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Sedangkan Manajemen

Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

progam – program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang

dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Basu Swasta & Nur

Handoko ( 2000 : 12 )

Jadi Manajemen Pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen

yang meliputi ; penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.


2.3. Pengertian Strategi Pemasaran dan Manfaatnya

2.3.1. Pengertian Strategi

Menurut pendapat Philip Kotler ( 1995 : 124 ) menyatakan Strategi adalah

garis besar tindakan untuk mencapai sasaran bisnis. Sedangkan Gluech dan Jauch

( 1996 : 12 ) menegaskan bahwa strategi adalah rencana yang disatukan ,

menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi pemasaran dengan

tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama

perusahaan melalui pelaksanaan yang tepat.

Strategi adalah sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk

mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan

yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang

berkepentingan (Stakeholder). (Strategika.wordpress.com/2007/06/04/pengertian-

strategi/)

Kesimpulan dari beberapa pendapat tersebut bahwa stretegi adalah taktik

atau sasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir.

2.3.2. Pengertian Pemasaran

Menurut pendapat Philip Khotler (2002 : 9) menyatakan bahwa pemasaran

adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan

secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Swasta dan

Irawan (1998:5) menjelaskan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan

dari kegiatan – kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan , menentukan


harga, mempromosikan dan mendisribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan, baik pada pembeli yang ada maupun pada pembeli yang

potensial.

Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari

tangan produsen ke tangan konsumen. Sedangkan menurut pendapat WY.Stanton

pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan

tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan

kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. (http :

//chinmi.wordpress.com/2007/07/31/arti-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-

para ahli/)

Semua definisi diatas, maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan

bahwa pemasaran bukan hanya merupakan kegiatan menjual saja, melainkan

suatu proses atau rangkaian kegiatan yang terus-menerus dan terpadu, yaitu mulai

dari kegiatan untuk mengidentifikasi produk atau jasa apa yang dibutuhkan dan

diinginkan konsumen, menentukan harga yang sesuai, menentukan cara promosi

yang efektif, sampai dengan kegiatan menyalurkan barang dan jasa tersebut

kepada konsumen.

2.3.3. Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut pendapat Philip Khotler (1995:104) Strategi pemasaran adalah

serangkaian sasaran, kebijaksanaan dan aturan yang memberikan arah kepada

usaha – usaha pemasaran dari waktu ke waktu, tingkat susunan dan alokasinya

yang untuk sebagian lagi adalah anggapan terhadap lingkungan yang sedang
dalam kondisi yang kompetitif. Sedangkan pendapat menurut Sofyan Assauri

(1996:154) yang menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah rencana yang

menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan

tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat terciptanya tujuan pemasaran

suatu perusahaan. Strategi Pemasaran adalah pengambilan keputusan – keputusan

tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan

dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.

(majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/)

Berdasarkan dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa untuk

mencapai tujuan perusahaan diperlukan strategi-strategi pemasaran yang

bermanfaat untuk memonitor apa yang dikerjakan dan terjadi didalam perusahaan

serta mengantisipasi masalah dan kesempatan masa depan pada kondisi

lingkungan perusahaan yang berubah cepat.

2.3.4. Manfaat Strategi Pemasaran

Menurut pendapat Sofyan Assauri (1996: 155) manfaat strategi pemasaran

dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan kegiatan atau usaha perusahaan, suatu

perusahaan dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah dan

dapat mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan menurut Basu Swata & Nur

Handoko (2000 : 119 ) manfaat strategi pemasaran bukanlah merupakan sejumlah

tindakan khusus tetapi lebih merupakan pernyataan yang menunjukkan usaha –

usaha pemasaran pokok yang diarahkan untuk mencapai tujuan.


2.3.5. Konsep Product Life Cycle

Menurut Sofyan Assauri (1996: 201) konsep Product Life Cycle adalah

perkembangan hasil penjualan dan laba suatu produk yang dikaitkan dengan

perkembangan waktu yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perkenalan,

pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan. Sedangkan menurut Philip Khotler

(1995: 442) konsep Product Life Cycle mempengaruhi pengambilan keputusan

dan merupakan sarana yang ampuh dalam pelaksanaan strategi.

Kesimpulan dari pendapat tersebut diatas, bahwa pendekatan Product Life

Cycle merupakan salah satu sarana penting untuk mengambil keputusan dalam

memformulasikan strategi pemasaran.

2.3.6. Manfaat Product Life Cycle

1. Memprediksi permasalahan yang dihadapi dalam memasarkan


produk untuk tiap tahapnya.

2. Dapat mengetahui tahap manakah produk tersebut berada atau


kearah tahap manakah suatu produk tersebut bergerak, sehingga
perusahaan dapat merumuskan rencana – rencana pemasaran.

3. Untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan dapat melakukan strategi


yang telah dilaksanakan.

4. Sebagai sarana untuk mengambil keputusan dalam memformulasikan

strategi pemasaran.

2.3.7. Tahap – tahap dalam Product Life Cycle

Dalam Product Life Cycle ada 4 tahapan yang harus diperhatikan yaitu,

tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.


a. Tahap perkenalan ( introduction )

Pada tahap ini pertunbuhan penjualan lambat karena produk baru saja

diperkenalkan kepada masyarakat. Biaya produksi sangat tinggi, sehingga

tidak menghasilkan keuntungan sama sekali.

b. Tahap pertumbuhan ( Growth )

Pada tahap ini pasar dapat menerima produk baru dengan cepat sehingga

penjualan melonjak dan menghasilkan keuntungan yang besar.

c. Tahap kedewasaan ( Maturity )

Tahap kedewasaan adalah periode dimana pertumbuhan penjualan

cenderung lambat bahkan dapat mulai menurun. Kerena produk sudah

diterima oleh pasar. Profit biasanya akan stabil atau bahkan cenderung

menurun karena adanya kompetitor.

d. Tahap penurunan ( Decline )

Dalam periode ini penjualan menurun dengan tajam dan diikuti oleh

menyusutnya keuntungan.

2.3.8. Karakteristik Product Life Cycle

Menurut pendapat Philip Khotler ( 1997 : 331 ) setiap tahap product Life

Cycle mempunyai karakteristik yang berbeda – beda.

Tabel 2.2 : Karakteristik Product Life Cycle

Karakteristik Introduksi Pertumbuhan Dewasa Menurun

Penjualan Penjualan Penjualan meningkat Puncak penjualan Penuruna


rendah dengan cepat n
penjualan
Biaya Biaya Biaya perkonsumen Biaya Biaya
perkonsumen sedang perkonsumen perkonsumen
tinggi rendah rendah
Laba Negatif Laba yang Laba tinggi Laba
meningkat yang
menurun
Pelanggan Inovatif Pengadopsi awal Mayoritas di Orang
tengah yang
tertinggal
Pesaing Sedikit Jumlahnya Jumlahnya stabil Jumlahny
meningkat mulai menurun a
menurun
Tujuan Menciptakan Memaksimalkanpan Memaksimalkan Mengurangi
Pemasaran kesadaran pangsa pasar laba sambil pengeluaran dan
akan produk mempertahankan memerah merk
dan pangsa pasar
percobaan

2.4. Strategi Pemasaran Melalui Pendekatan Product Life Cycle

2.4.1. Strategi Pemasaran Dalam Tahap Perkenalan

Menurut Philip Kotler (1997 : 312) dalam meluncurkan suatu produk baru,

manajemen pemasaran harus menetapkan setiap variabel pemasaran ( harga,

promosi, produk, dan distribusi ) pada tingkat yang tinggi atau rendah. Selanjutnya

dapat mengikuti salah satu dari 4 strategi sebagai berikut :

a. Strategi Menyaring Cepat

Strategi ini dilakukan dengan harga tinggi dan promosi gencar.

harga ditetpkan tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan laba kotor

sebanyak mungkin. Sedangkan promosi dilakukan dengan gencar

dimaksudkan untuk meyakinkan konsumen tentang nilai tinggi produk,

meskipun harganya mahal. Strategi ini dapat dilakukan bila (1) Sebagian

besar pasar potensial belum menyadari kehadiran produk itu, (2) Mereka

yang hendak membeli mampu membayar dengan harga berapapun, (3)


perusahaan menghadapi pesaing potensial dan ingin membangun

preferensi atas mereknya.

b. Strategi Menyaring Lambat

Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga mahal dan promosi

rendah. Harga tinggi dimaksudkan agar bisa menghasilkan laba kotor per

unit sebanyak mungkin. Sedangkan promosi rendah dimaksudkan agar

biaya pemasaran tidak terlalu besar. Strategi ini bisa berhasil bila (1) Luas

pasar terbatas, (2) Sebagian pasar menyadari kehadiran produk, (3)

Pembeli mau membeli dengan harga mahal, (4) Persaingan potensial tidak

tampak.

c. Strategi Penerobosan Cepat

Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga rendah dan promosi

gencar. strategi ini diharapkan dapat menghasilkan penetrasi pasar yang

paling cepat dan merangkum bagian pasar terbesar. Strategi ini bisa

tercapai bila (1) Ukuran pasar sangat luas, (2) pasar tidak menyadari

kehadiran produk, (3) Kebanyakan pembeli sangat peka tehadap harga, (4)

ada indikasi persaingan potensial yang hebat, (5) Harga pokok produksi

cenderung turun mengikuti peningkatan skala produksi dan bertambahnya

pengalaman produksi yang diperoleh.

d. Strategi Penerobosan Lambat

Strategi dilakukan dengan menetapkan harga dan promosi rendah. Harga

rendah dimaksudkan agar mempercepat diterimanya produk oleh

konsumen, dan promosi rendah dimaksudkan untuk memperbanyak

pendapatan laba bersih bagi perusahaan. Strategi ini dapat berhasil apabila
(1) Pasar sangat luas, (2) Pasar sangat menyadari kehadiran produk, (3)

pasar sangat peka terhadap tingkat harga dan (4) Terdapat sedikit pesaing

potensial.

2.4.2. Strategi Pemasaran Dalam Tahap Pertumbuhan

Melonjaknya hasil penjualan merupakan tanda jelas berlangsungnya

pertumbuhan. Kelompok pengadopsi ini merupakan pelopor merasa puas dengan

produk baru, kemudian diikuti oleh mayoritas konsumen. Peluang keuntungan dan

produksi masal telah mengikat banyak pesaing baru untuk ikut terjun ke pasar.

Harga stabil jumlah keuntugan ikut membumbung tinggi yang disebabkan oleh

volume yang jauh lebih besar, dan oleh banyaknya penurunan dampak kurva

penjualan, maka selama dalam tahap ini beberapa strategi dapat digunakan untuk

mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin.

Menurut Philip Kotler (1997 : 315 ) selama tahap pertumbuhan,

perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan

pasar yang pesat selama mungkin.

1) Perusahaan meningkatkan kualitas produk serta menambah keistimewaan

produk baru dan gaya yang lebih baik.

2) Perusahaan menambah model – model baru dan produk – produk

penyerta, yaitu produk – produk dengan berbagai ukuran dan

aroma.

3) Perusahaan memasuki segmen pasar baru.

4) Perusahaan meningkatkan distribusi dan memasuki saluran

distribusi baru.
5) Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang

sensitif terhadap harga.

Menurut Fandy Tjiptono (2002 : 283 ) tahap ini dibedakan menjadi dua,

yaitu :

a. Rapid Growth

Tahap ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan dengan

cepat, mengingat produk telah diterima dan diminta oleh pasar.

Pendistribusian akan dibutuhkan lebih banyak outlet untuk melayani

permintaan pasar. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk

membangun pasar yang lebih kuat dan distribusi yang luas. Mutu produk

ditingkatkan dan lini produk diperluas, sedangkan lini harga rendah sampai

premium untuk menarik segmen pasar baru. Promosi ditekankan untuk

membangun preferensi merk, periklanan dititikberatkan pada media masa

untuk memaksimalkan jangkaun. Pemasar akan terus mengumpulkan

informasi tentang kegiatan persaingan dan mencari segmen pasar baru,

mengingat peluang dipasar yang ada sudah mulai berkurang dengan

semakin banyaknya pesaing yang muncul.

b. Slow Growth

Tahap ini ditandai dengan penjualan yang meningkat, akan tetapi timgkat

pertumbuhannya semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau,

karena produk perusahaan telah mulai digunakan oleh mayoritas

konsumen. Strategi pemasaran pada tahap ini sebagian besar difokuskan

untuk memperkuat dan memprtahankan posisi pasar serta membangun

kesetiaan konsumen dan penyalur. Harga menjadi alat persaingan utama


untuk mempertahankan konsumen mengingat pasar telah jenuh dan tidak

tertarik pada promosi. Promosi akan bergeser dari konsumen ke penyalur

serta memberikan pelayanan purna jual. Intelijen pemasaran mulai

memfokuskan pada peningkatan produk, mencari peluang dipasar baru,

serta perbaikan dan penyegaran tema produksi.

2.4.3. Strategi Pemasaran Dalam Tahap Kedewasaan

Menurut Philip Kotler ( 1997 : 315 ) pada tahap kedewasaan ada beberapa

perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat. Mereka memilih

mengkonsentrasikan sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan

pada produk baru. Pemasar harus mempertimbangkan secara sistematis strategi

pasar sebagai berikut :

a) Modifikasi pasar, perusahaan mencoba memperluas pasar untuk

mereknya yang mapan dengan 3 cara : (1) Mengubah orang yang bukan

pemakai, (2) Memasuki segmen pasar baru, (3) Memenangkan pelanggan

pesaing.

b) Modifikasi produk, manajer mampu berusaha mendorong penjualan

dengan memodifikasi karakteristik produk melalui peningkatan kualitas.

c) Modifikasi bauran pemasaran, manajer produk juga dapat mencoba

mendorong penjualan dengan memodifikasi penjualan dengan

memodifikasi berbagai elemen bauran pemasaran lain.

Sementara itu, menurut Fandy Tjiptono ( 2002 : 285 ) pada tahap

kedewasaan dapat digunakan dua strategi pemasaran, yaitu :


a. Defensive Strategy : tujuannya adalah mempertahankan pangsa pasar dari

pesaing dan menjaga kelompok produk dari serangan produk subtitusi.

Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk

memperoleh tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitik

beratkan pada penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan

kelemahan produk. Distributor memainkan peranan penting untuk strategi

ini. Sebab tingkat penjualan yang mereka peroleh dipengaruhi oleh usaha

promosi perusahaan untuk mendorong distributor dibandingkan untuk

konsumen. Melalui penetapan harga yang bersaing. Walaupun merupakan

alternatif strategi yang baik defensive strategi mempunyai kelemahan

pokok yaitu, sangat mudah ditiru oleh pesaing. Terutama jika dilakukan

dengan pemotongan harga, peningkatan aktivitas pelayanan dan distriusi

masal. Keuntungan yang diperoleh tidak banyak mengingat setiap

tindakan perusahaan akan mendapatkan reaksi pesaing.

b. Offensive Strategy : titik berat pada usaha perubahan untuk mencapai

tingkat yang lebih baik. Bentuk strategi ini berupa :

i.Modifikasi pasar : yaitu menggaet kelompok yang bukan pemakai,

mengintensifkan penawaran produk kepada non user dan merebut

konsumen pesaing.

ii.Modifikasi produk : yaitu mengubah karakteristik produk sedemikian

rupa sehingga semakin menarik konsumen saat ini untuk membeli dengan

cara menawarkan manfaat baru. Tujuannya adalah untuk mendorong

pembelian yang lebih banyak dan pemakai yang lebih sering.


Alternatif yang digunakan adalah strategi perbaikan mutu, strategi

perbaikan ciri dan strategi perbaikan model

Selain strategi diatas, masih terdapat pendekatan yang banyak digunakan

pada tahap kematangan, yaitu :

a. Take Off Strategy : strategi ini untuk mencapai fase penerimaan konsumen

baru. Terdapat empat strategi bagi mature product yang dapat

memperpanjang PLC-nya, yaitu :

i. Mempromosikan penggunaan produk yang lebih frekuentif kepada

pemakai sekarang.

ii. Mengembangkan penggunaan atau pemanfaatan yang lebih variatif

pada para pemakai sekarang.

iii. Menarik para pemakai baru dengan jalan melakukan ekspansi

pasar.

iv. Menentukan penggunaan atau pemanfaatan baru untuk basic

material.

a. Dynamic Adaption : mencakup usaha – usaha perubahan dalam program

pemasaran yang ada sekarang yang cenderung mengarah pada strategi

defensive dari pada offensive. Sasarannya adalah menigkatkan penjualan

dan pangsa pasar yang telah diperoleh. Kesuksesan pendekatan ini

tergatung pada dua hal, yaitu :

i. Marketting Inteligence yang baik harus dikembangkan dengan segera

agar memungkinkan manajer produk mengambil tindakan – tindakan

secara tepat dan efektif dalam menghadapi tantangan persaingan.


ii. Pemasar harus siap dan bersedia membuat perubahan dalam

pendekatan yang telah dilakukan. Tindakan yang biasanya dilakukan

adalah perubahan kemasan, periklanan yang imaginative, trade deals

( memberikan rangsangan khusus pada Wholesaler dan retailer ) dan

mengantisipasi persaingan.

a. Recycle Strategy : ditujukan untuk memelihara pangsa pasar orisinil

dengan melindunginya dari pengaruh persaingan, melalui persaingan

marketting mix terutama pada periklanan. Recycling dapat diidentifikasi

dengan tiga macam pengembangan penjualan, yaitu :

i. Akselerasi trend yang meningkat ( mirip pengaruh take off strategy ).

ii. Pembalikan terhadap trend pangsa penjualan yang menurun

sebelumnya.

iii. Menahan kecendeungan penurunan pada pangsa penjualan.

2.4.4. Strategi Pemasaran Dalam Tahap Penurunan

Pada akhirnya hasil penjualan dari hampir semua produk dan merek akan

bergerak menurun, maka sejumlah kegiatan dan keputusan harus segera diambil

oleh perusahaan untuk menangani produk yang sudah semua ini, yaitu

a. Mengidentifikasi produk yang lemah

Dalam mengidentifikasi produk yang lemah yang perlu dipehatikan,

yaitu :

1. Bentuk panitia peninjau produk yang terdiri dari bagian pemasaran,

produksi dan keuangan.

2. Panitia menyusun tim sistem identifikasi produk yang lemah dipasar.


3. Bagian pembukuan menyiapkan data mengenai produk.

4. Daftar produk yang meragukan dilaporkan pada manajer yang bertanggung

jawab.

5. Panitia peninjau menyimpulkan dan membuat rekomendasi atas masing –

masing produk yang meragukan.

b. Menetapkan strategi pemasaran

Dalam suatu studi yang mengenai strategi yang dijalankan pada jenis

industri yang sedang menurun. Fandy Tjiptono menyimpulkan altenatif –

alternatif strategi yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Tambahkan investasi perusahaan.

2. Pertahankan tingkat investasi perusahaan sampai ketidakpastian tentang

industri itu terselesaikan.

3. Kurangi tingkat investasi secara selektif dengan cara meninggalkan

kelompok konsumen yang kurang menguntungkan dan pada waktu yang

bersamaan terus menambah modal untuk kelompok kecil yang tetap setia

dan lebih menguntungkan.

4. Mencari pasar baru.

5. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

c. Keputusan menarik produk

Bila perusahaan telah memutuskan untuk menarik produk dari pasar ada

beberapa keputusan yang harus diambil, yaitu :

1. Merek dan formula produk dijual atau dipindahkan pada orang lain atau

dihapuskan sama sekali.


2. Penarikan produk dari pasar dilakukan dengan segera atau perlahan –

lahan.

3. Harus diputuskan berapa persediaan suku cadang dan apa pelayanan yang

akan diberikan untuk konsumen yang sudah terlanjur memakai produk.

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah – langkah dalam peneitian ilmiah

yang disusun secara sistemetis berdasarkan teori – teori yang ada. Sugiyono (2008

: 2) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan metode atau cara

menemukan kembali kebenaran yang dilakukan secara sistematis.

3.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data berisi tentang cara – cara yang dipakai untuk

memperoleh data yang ada hubungannya dengan obyek yang diteliti. Adapun

metode yang dipakai adalah :

a. Interview

Interview adalah metode pengumpulan data dengan melakukan

wawancara langsung terhadap obyek yang diteliti untuk mendapatkan


informasi atau data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sugiyono

(2008 : 137)

b. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan langsung terhadap data – data yang diperlukan.

Sugiyono (2008 : 145)

c. Studi literatur

Studi literatur adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara membaca buku – buku yang ada hubungannya dengan masalah yang

diteliti

3.2. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh sesuai dengan metode yang dipergunakan adalah

sebagai berikut :

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung pada obyek yang di teliti atau sumber,

misalnya : pimpinan perusahaan, bagian pemasaran atau karyawan

perusahaan.

2. Data Sekunder
Yaitu merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

dengan membaca dan mempelajari bukti catatan atau laporan historis yang

telah tersusun dalam arsip. ( Indriantoro dan Bambang, 2001 )

3.3. Terminologi

a. Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya

menilai sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat

dilaksanakan. (www.wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/14/definisi-

evaluasi/)

b. Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna

mencapai tujuan. ( Dr. H.B. Siswanto, 2005 : 7 )

c. Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan,

dan pengawasan progam – program yang bertujuan menimbulkan

pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai

tujuan perusahaan. ( Basu Swasta & Nur Handoko, 2000 : 12 )

d. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain. ( Philip Khotler, 2002 : 9 )

e. Strategi adalah garis besar tindakan untuk mencapai sasaran bisnis.

( Philip Kotler, 1995 : 124 )

f. Strategi Pemasaran adalah serangkaian sasaran, kebijaksanaan dan aturan

yang memberikan arah kepada usaha – usaha pemasaran dari waktu ke

waktu, tingkat, susunan dan alokasinya. ( Philip Kotler, 1995 : 104 )


g. Product Life Cycle adalah perkembangan hasil penjualan dan laba suatu

produk yang dikaitkan dengan perkembangan waktu. ( Sofyan Assauri, 3

1996 : 201 )

3.4. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab atau memecahkan permasalahan diatas diperlukan suatu

analisis yang dapat mendukung kebenaran dari pemecahan masalah. Metode

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif.

Peniltian deskriptif umumnya bertujuan mendeskripsi secara sistematis, faktual,

dan akurat tehadap suatu populasi atau daerah tertentu mengenai berbagai sifat dan

faktor tertentu. Dr. Gempar Santoso, ( 2005 : 29 )

a. Metode Grafik Product Life Cycle

Metode Product Life Cycle dapat menunjukkan sampai tahap mana suatu

produk dalam perkembangannya sehingga dapat ditemukan strategi

pemasarannya. Menurut Philip Khotler (1997 : 307) terdapat empat tahap

dalam product life cycle, yaitu tahap perkenalan, pertumbuhan,

kedewasaan dan tahap penurunan. Dalam penentuan tahap – tahap dari

analisis product life cycle (PLC) yaitu hasil penjualan dan laporan

keuangan (laporan laba) yang dapat dilihat pada gambar berikut :

1) 2) 3) 4)
Penjualan
Penjualan
dan laba penjualan

Laba
penjual
Waktu
(1) (2) (3) (4)

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Keterangan : Grafik pada sumbu vertikal adalah menunjukkan hasil penjualan dan

laba yang diperoleh, sedangkan sumbu horizontal pada grafik diatas

menunjukkan waktu terjadinya penjualan dan perolehan laba

perusahaan.

1. Data Hasil Penjualan

Contoh : Tabel data hasil penjualan

No Tahun Unit Harga Jual/unit ( Rp ) Total Penjualan


1. 2005 xxx xxxx xxxx
2. 2006 xxx xxxx xxxx
3. 2007 xxx xxxx xxxx

1. Data Laporan Rugi Laba

Contoh : Laporan rugi – laba

Pendapatan
Penjualan Rp xxxx
HPP :
Pers. Awal brg jadi Rp xxxx
Hrg. Pokok produksi Rp xxxx +
Brg. Yg tersedia dijual Rp xxxx
Pers. Akhir brg jadi Rp xxxx –
HPP : Rp xxxx –
Laba kotor penjualan Rp xxxx
Biaya operasi Rp xxxx –
Laba bersih sblm bunga & pajak (EBIT) Rp xxxx
Bunga Rp xxxx –
Laba bersih stlh bunga Rp xxxx
Pajak Rp xxxx –
Laba bersih stlh bunga & pajak (EAT) Rp xxxx

a. Formulasi Strategi Pemasaran


Analisis Product Life Cycle sangat dibutuhkan dalam memformulasikan

strategi pemasaran. Dimana dengan analisis Product Life Cycle akan

diketahui secara tepat posisi produk dalam siklus daur hidupnya. Ketepatan

manajer dalam membaca posisi produk dibandingkan dengan pesaing dan

posisi produk dalam Product Lfe Cycle-nya sangat membantu bagi manajer

dalam memformulasikan strategi pemasaran.

3.5. KERANGKA KONSEPTUAL

TOTAL
PRODUCT
STRATEGI
REVENUE
LIFE
PEMASARAN
( TR
CYCLE
)
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya

Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya ini merupakan perusahaan

keluarga yang bergerak di bidang pembuatan kerupuk. Perusahaan ini brlokasi di

jalan galunggung No. 62 Klatakan Tanggul, yang terletak di tepi jalan raya.

Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1985. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak

Sakip yang pada awalnya masih belum memiliki ijin usaha. Pada mulanya

perusahaan ini hanya melayani konsumen di daerah sekitarnya saja, mengingat

perkembangannya semakin meningkat, dengan ditandai banyaknya permintaan

dari pedagang eceran dan juga konsumen, maka pimpinan perusahaan berusaha

menambah modal kerja dalam meningkatkan produksi dan distribusi, untuk

memenuhi kebutuhan/permintaan konsumen.

Berdasarkan surat keputusan Dinas Perindustrian Perdagangan dan

Penanaman Modal Kabupaten Jember Nomor : 177/13 – 7/PK/VII/2000 maka


resmilah perusahaan ini dengan nama perusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya,

yang berlokasi di Dusun Gadungan Timur, Desa Klatakan Kecamatan Tanggul

Kabupaten Jember.

4.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu gambaran secara otomatis tentang

hubungan kerjasama orang – orang yang terdapat dalam suatu badan dalam rangka

usaha mencapai tujuan. Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan

kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul adalah struktur organisasi garis, dimana dalam

organisasi tersebut wewenang perusahaan diambil secara vertikal yaitu dari atas

kebawah, sehingga garis wewenang, tugas dan tanggung jawab masing – masing

bekerja tampak jelas. Struktur organisasi perusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya

Tanggul dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut :

Bagian
Bagian
Bagian
Pimpinan
Pekerja
administrasi
pemasaran
produksi dan
Pencetak
keuangan
Pembungkus
Pengoven
Gambar 4.1 Struktur Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul

Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul

Tugas – tugas dan tanggung jawab dari masing – masing organisasi dari

perusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul.

1. Pimpinan Perusahaan

Tugas dan tanggung jawab pimpinan perusahaan adalah :

i. Menentukan kebijaksanaan perusahaan dan mengadakan

pengawasan secara umum.

ii. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada karyawan dalam

melaksanakan tugasnya masing – masing demi kelancaran perusahaan.

iii. Bertanggung jawab penuh atas kelansungan hidup perusahaan dan

atas semua karyawan yang ada di perusahaan.

1. Bagian Administrasi dan Keuangan

Tugas dan tanggung jawab bagian administrasi dan keuangan adalah :

i. Mencatat semua aktivitas perusahaan seperti pembayaran gaji,

pembelian bahan, dll.

1. Bagian Produksi

Tugas dan tanggung jawab bagian produksi adalah :


i. Memberikan perintah kepada pekerja agar kapasitas produksi yang

direncanakan tercapai.

ii.Mencatat dan melaporkan semua produk yang dihasilkan.

1. Bagian Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab bagian pemasaran adalah :

i. Memasarkan barang ke toko dan konsumen.

ii.Mencari daerah pemasaran baru.

4.3. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor utama yang harus ada dalam

suatu badan untuk menjalankan aktivitas – aktivitas yang ada di dalamnya. Bagi

perusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya tenaga kerja merupakan salah satu faktor

yang paling utama dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Oleh karena itu, penempatan tenaga kerja harus sesuai dengan keahliannya masing

– masing. Untuk melaksanakan tugas sehari – hari maka tenaga kerja di

perusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul terdiri dari :

Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Kerja Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul
No Keterangan Jumlah
1. Pimpinan Perusahaan 1 orang
2. Bagian Aministrasi dan Umum 1 orang
3. Bagian Produksi 1 orang
4. Bagian Pemasaran 3 orang
5. TKL Pencetakan 18 orang
6. TKL Pembungkusan 2 orang
7. Pengoven 2 orang

Jumlah 28 orang
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul
4.3.1. Jam Kerja Karyawan

Jam kerja yang belaku pada perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya

Tanggul adalah sebagai berikut :

1. Jam kerja I : 00.00 s/d Selesai

2. Jam kerja II : 06.00 s/d Selesai

Sehari para karyawan bekerja rata – rata + 9 jam, dalam satu minggu

bekerja selama 6 hari, sebulan + 24 hari kerja.

4.3.2. Sistem Upah

Sistem upah/gaji yang di berikan oleh perusahaan UD. Sumber Jaya

Tanggul adalah sebagai berikut :

a. Upah bulanan untuk tenaga tidak langsung

1. Pimpinan

2. Bagian administrasi dan keuangan

3. Bagian produksi

a. Upah harian untuk tenaga kerja langsung

1. Bagian pemasaran

2. Pekerja

4.4. Aspek Produksi

4.4.1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Proses produksi yang dilakukan untuk menghasilkan kerupuk memerlukan

bahan baku dan bahan penolong sebagai berikut :

a. Bahan Baku
1. Tepung Tapioka

Tepung tapioka merupakan bahan baku dasar dari pembuatan kerupuk pres

liris, obar abir dan kerupuk MT.

2. Tepung Gaplek

Tepung gaplek merupakan bahan campuran untuk jenis kerupuk pres liris,

obar abir dan kerupuk MT.

3. Tepung Terigu

Tepung terigu merupakan bahan baku untuk kerupuk jenis MT.

a. Bahan Penolong

1. Bawang Putih

2. Penyedap Rasa

3. Garam

4. Pewarna

Bahan baku penolong, fungsinya sebagai penguat rasa pada kerupuk dan

juga pewarna pada kerupuk.

Tabel 4.2

Standar Pemakaian Bahan Baku

Per Kg Kerupuk

Keterangan Tepung Tapioka Tepung Gaplek Tepung Terigu


Kerupuk Pres Liris 50 Kg 50 Kg -
Kerupuk Obar 50 Kg 50 Kg -
Abir 25 Kg 50 Kg 25 Kg
Kerupuk MT
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul
4.4.2. Peralatan Produksi

1. Cetakan kerupuk

2. Langseng Pengukus

3. Timba

4. Tempat Pengoven

5. Wedex Bambu

6. Alas untuk penjemuran ( wareng )

7. Blower ( Kipas )

8. Pisau

4.4.2.Proses Produksi

Proses produksi yang ada pada perusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya

Tanggul adalah bersifat terus – menerus, artinya proses produksi yang mengalir

secara berurutan melalui beberapa tahap sampai barang jadi.

Untuk lebih jelasnya proses pembuatan kerupuk ini dapat di lihat pada

gambar proses produksi sebagai berikut :

Pencampuran
Pembungkusan
Pengeringan
Penjenangan
Pengovenan
Pendinginan
Pencetakan
Bahan
Gambar 4.2 Skema Proses Produksi Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya

Tanggul

Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul

Beberapa tahap proses produksi dalam pembuatan kerupuk, yaitu :

a. Tahap Pencampuran Bahan

Tahap ini dilakukan pencampuran bahan yang terdiri dari tepung tapioka,

tepung gaplek dan tepung terigu.

b. Tahap penjenangan

Tahap ini setelah dilakukan pencampuran bahan tepung dan bumbu –

bumbu, selanjutnya diadakan proses penjenangan, dengan di tambahkan

air panas secukupnya, dengan maksud terjadi pencampuran yang merata

pada semua bahan tersebut.

c. Tahap Pendinginan

Proses pendinginan dilakukan setelah proses penjenangan. Pendinginan ini

untuk mempermudah proses pembuatan adonan.

d. Tahap Pencetakan

Tahap pencetakan ini dilakukan setelah pembuatan adoanan selesai,

kemudian dilkukan tahap pencetakan sesuai dengan jenis kerupuk.

e. Tahap Pengovenan

Tahap pengovenan dmaksudkan untuk mengoven kerupuk yang masih

mentah sampai kerupuk menjadi matang.


f. Tahap Pengeringan

Tahap ini dilakukan setelah proses pengovenan kerupuk selesai, kemudian

kerupuk di jemur/dikeringkan dari bantuan sinar matahari.

g. Tahap Pembungkusan

Tahap pembungkusan dilakukan setelah proses pengeringan kerupuk

selesai, kemudian kerupuk di kemas ke dalam kantong plastik.

4.4.2. Jenis Produk

Jenis produk yang di hasilkan oleh peusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya

Tanggul diantaranya adalah :

1. Kerupuk Pres Liris

2. Kerupuk Obar Abir

3. Kerupuk MT

4.4. Aspek Pemasaran

4.5.1. Daerah Pemasaran

1. Jember

2. Bondowoso

3. Banyuwangi

4. Probolinggo

5. Madura

4.4.2. Saluran Distribusi


Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaaan kerupuk UD. Sumber

Jaya Tanggul, yaitu saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak

langsung.

1. Saluran distribusi langsung.

Produsen Konsumen

2. Saluran distribusi tidak langsung

Produsen Agen Konsumen

4.4.2. Harga

Harga kerupuk tiap jenis berbeda – beda, maka untuk mengetahui harga

kerupuk dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul

Data Harga Kerupuk

( Dalam rupiah )

Jenis Kerupuk Harga Per Kg Harga Per bal ( 5 Kg )


( Rp ) ( Rp )
Kerupuk Pres Liris Rp 5.400 Rp 27.000
Kerupuk Obar Abir Rp 5.000 Rp 25.000
Kerupuk MT Rp 5.200 Rp 26.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
4.5. Jenis Data Untuk Kebutuhan Analisis

4.6.1. Data Penjualan

Data Penjualan Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Tabel 4.4

Data Penjualan Kerupuk

Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Tahun 2007

No Jenis Kerupuk Unit/ bal Harga/unit Jumlah


1. Pres Liris 4.476 Rp 27.000 Rp 120.852.000
2. Obar Abir 3.885 Rp 25.000 Rp 97.125.000
3. MT 4.569 Rp 26.000 Rp 118.794.000
Total 12.930 Rp 336.771.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Tabel 4.5

Data Penjualan Kerupuk

Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Tahun 2008

No Jenis Kerupuk Unit/ bal Harga/unit Jumlah


1. Pres Liris 4.565 Rp 27.000 Rp 123.255.000
2. Obar Abir 3.450 Rp 25.000 Rp 86.250.000
3. MT 4.985 Rp 26.000 Rp 129.610.000
Total 13.000 Rp 339.115.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tabel 4.6
Data Penjualan Kerupuk
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2009
No Jenis Kerupuk Unit/ bal Harga/unit Jumlah
1. Pres Liris 5.435 Rp 27.000 Rp 146.745.000
2. Obar Abir 4.145 Rp 25.000 Rp 103.625.000
3. MT 5.870 Rp 26.000 Rp 152.620.000
Total 16.750 Rp 402.990.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggu

4.5.2.Data Laporan Laba – Rugi

Data Laporan Laba – Rugi Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya

Tanggul.

Tabel 4.7
Laporan Laba – Rugi
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2007
Pendapatan
Penjualan Rp 336.771.000
HPP :
Persd. Awal barang jadi Rp 913.000
Harga pokok produksi Rp 217.567.000 +
Barang yang tersedia dijual Rp 218.480.000
Persd. Akhir barang jadi Rp 808.000 -
Harga pokok penjualan Rp 217.672.000
Laba kotor penjualan -
Biaya operasi Rp 119.099.000
Laba bersih sebelum bunga & pajak Rp 36.900.000
Bunga -
Laba sebelum pajak Rp 82.199.000
Pajak 10% -
Laba bersih Rp 82.199.000
Rp 8.218.900
-
Rp 73.979.100
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Tabel 4.8
Laporan Laba – Rugi
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2008
Pendapatan
Penjualan Rp 339.115.000
HPP :
Persd. Awal barang jadi Rp 865.000
Harga pokok produksi Rp 228.810.000 +
Barang yang tersedia dijual Rp 229.675.000
Persd. Akhir barang jadi Rp 889.000 -
HPP : Rp 228.786.000
Laba kotor penjualan -
Biaya operasi Rp 110.329.000
Laba bersih sebelum bunga & pajak Rp 40.010.000
Bunga -
Laba sebelum pajak Rp 70.319.000
Pajak 10% -
Laba bersih Rp 70.319.000
Rp 7.031.900
-
Rp 63.287.100
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Tabel 4.9
Laporan Laba – Rugi
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2009
Pendapatan
Penjualan Rp 402.990.000
HPP :
Persd. Awal barang jadi Rp 1.096.000
Harga pokok produksi Rp 267.830.000 +
Barang yang tersedia dijual Rp 268.926.000
Persd. Akhir barang jadi Rp 1.120.000 -
HPP : Rp 267.806.000
Laba kotor penjualan -
Biaya operasi Rp 135.184.000
Laba bersih sebelum bunga & pajak Rp 43.400.000
Bunga -
Laba sebelum pajak Rp 91.784.000
Pajak 10% -
Laba bersih Rp 91.784.000
Rp 9.178.400
-
Rp 82.605.600
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
4.6. Analisis Product Life Cycle ( PLC )

Analisis Product Life Cycle digunakan untuk melihat pada tahap mana

posisi produk kerupuk UD. Sumber Jaya ini bergerak, sehingga dapat diambil

kebikjasanaan dan langkah – langkah tertentu oleh perusahaan supaya produk

tersebut dapat bertahan dipasaran dan memberikan keuntungan yang maksimal.

Data yang diperoleh dari perusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul diolah,

maka dapat digambarkan menjadi Grafik Product Life Cycle sebagai berikut :

Rp 500.000.000
Rp 400.000.000
Rp 350.000.000
Rp 300.000.000
Rp 150.000.000
Rp –
2006 2007 2008 2009 2010

(1) (2)

Gambar 4.3 Grafik Penjualan Produk Kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul

Sumber : Tabel 4.4, 4.5, 4.6, diolah

Keterangan :
: Batas Tiap Tahap

: Penjualan

(1) : Tahap Perkenalan

) : Tahap Pertumbuhan

Rp 100.000.000
Rp 80.000.000
Rp 70.000.000
Rp 60.000.000
Rp 40.000.000
Rp 20.000.000
Rp –
2006 2007 2008 2009 2010

(1) (2)

Gambar 4.4 Grafik Laba Produk Kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul

Sumber : Tabel 4.22, 4.23, 4.24, diolah

Keterangan :

: Batas Tiap Tahap

: Laba

(1) : Tahap Perkenalan

(2) : Tahap Pertumbuhan

Strategi pemasaran Product Life Cycle dapat mengetahui posisi produk

didalam daur hidup produk dengan mengidentifikasi terlebih dahulu. Proses

identifikasi dapat dilakukan dengan cara melihat hasil penjualan dan hasil laba.
Perusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul menambah tenaga kerja

pada tahun 2006 dan mulai merambah pasar di luar kota jember pada tahun 2007,

berdasarkan product life cycle diatas produk kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

mulai awal tahun 2007 mengalami tahap perkenalan, karena penjualan dan laba

masih rendah, hal ini disebabkan oleh biaya produksi yang sangat tinggi. Pada

awal tahun 2008 produk kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul mulai memasuki

tahap pertumbuhan sampai akhir tahun 2009, hal ini ditandai oleh adanya

konsumen yang sudah menerima kehadiran produk dan munculnya juga pemakai

tambahan.

Prinsipnya semua perusahaan menginginkan hasil penjualan produknya

mengalami peningkatan dan juga memperoleh laba yang maksimal untuk menjaga

kelangsungan hidup suatu perusahaan. Perusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya

Tanggul sangat penting dalam menentukan strategi pemasaran untuk

mempertahankan kelangsungan hidup suatu produk hingga lebih lama.

4.4. Penentuan Strategi Pemasaran

Pada gambar 4.3 dan gambar 4.4 tampak bahwa hasil penjualan dan laba

produk kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul sejak tahun 2007 sampai dengan akhir

tahun 2009 mengalami kenaikan yang sangat pesat. Kondisi seperti ini posisi

pertumbuhan produk kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul tengah berada pada

tahap Rapid Growth, yaitu pertumbuhan yang cepat dengan ditandai oleh adanya

hasil penjualan dan laba yang terus meningkat.

Produk kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul sebagai produk yang memiliki

urutan kedua didalam pasar, bisa disebut sebagai “ runner up “. Mereka dapat
menyerang Market Leader dan pesaing – pesaing lainnya dalam suatu usaha yang

gencar merebut bagian pasar, perusahaan inilah yang disebut Market Challanger,

dan mereka yang bersikap asal menerima tidak menggoncangkan pasar disebut

Market Follower.

Beberapa strategi penyerangan yang bisa digunakan oleh Market

Challanger :

a. Menetapkan Sasaran Strategi Lawan

Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalah

menetapkan sasaran strategis dan memilih lawan yang dihadapi, untuk itu

perusahaan harus melakukan analisis persaingan yang sistematis sasaran.

Strategi dari penantang pasar sebagian besar adalah peningkatan bagian

pasar dengan harapan akan menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. Market

Challanger dapat memilih salah satu dari tiga jenis perusahaan yang dapat

diserang yaitu : pimpinan pasar, perusahaan – perusahaan yang sama besarnya,

tetapi kurang berhasil serta kekurangan dana dan perusahaan regional yang lebih

kecil.

b. Memilih Strategi Penyerangan

Secara umum ada lima strategi penyerangan yang dapat dipilih dan

dilakukan Market Challanger :

1) Serangan Frontal

Serangan ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang

dimiliki tepat berhadapan dengan lawan. Serangan ini lebih bersifat menyerang

kekuatan lawan ketimbang titik lemahnya, dalam serangan frontal ini

penyerang menandingi produk, iklan, harga, dari lawan – lawannya, sehingga


apabila lawan tidak kuat maka akan kalah, biasanya yang memakai strategi ini

adalah Market Challanger yang kuat.

2) Serangan Melambung

Prinsip pokok dari serangan modern adalah konsentrasi kekuatan untuk

menyerang kelemahan. Market Challanger berpura – pura akan

menyerang bagian yang kuat sehingga lawan mengerahkan seluruh

kekuatan ke bagian tersebut, tetapi serangan yang sesungguhnya akan

diarahkan kebagian kelemahannya. Ada dua strategi yang dapat akan

dilakukan oleh Market Challanger, yaitu serangan geografis disebut

serangan – serangan yang ditujukan pada daerah – daerah pemasaran

dimana pesaing tidak menangani dengan baik. Kedua adalah serangan

dengan menutup segmen pasar yang selama ini belum dipenuhi oleh

Market Leader.

3) Serangan Mengepung

Serangan ini merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan, yaitu

dengan mengadakan penyerangan secara besar – besaran terhadap seluruh

pasar lawan dan pada saat bersamaan perusahaan penantang memasarkan

segala apa saja yang dipasarkan oleh pesaing, dan melebihi apa yang

dimiliki oleh pesaing, sehingga tawaran ini tidak mungkin ditolak oleh

konsumen.

4) Serangan Lintas

Strategi ini adalah strategi yang paling tidak langsung, serta menjauhkan

diri dari gerakan yang mengarah ke pemasaran pesaing. Ada tiga


pendekatan, yaitu diversifikasi produk – produk yang tidak berkaitan,

diversifikasi ke pasar geografis yang baru dan menciptakan produk yang

lebih baik.

5) Serangan Gerilya

Serangan ini dilakukan perusahaan – perusahaan yang kekurangan modal

dengan menyerang pada berbagai wilayah lawan dengan serangan kecil

yang tiba – tiba dan terputus – putus. Tujuannya adalah untuk mengganggu

konsentrasi lawan. Serangan dapat dilakukan dengan tindakan memotong

harga secara selektif, mengganggu persediaan, membajak eksekutif,

kegiatan promosi intensif dan berbagai tindakan ilegal lainnya.

Strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh produk kerupuk UD. Sumber

Jaya Tanggul pada tahap perkenalan dan tahap pertumbuhan adalah sebagai

berikut :

1. Tahap Perkenalan

Masalah yang Strategi menyaring Teknik pelaksanaan


dihadapi cepat dengan strategi
yang ditempuh
a. Penju a. Perusah a. Memberi
alan aan informasi pada
tumbu mengge pelanggan
h ncarkan potensial
denga promosi mengenai
n . adanya produk
lamba b. Perusah baru.
t dan aan b. Penurunan
profit berusah harga
sangat a dilakukan
kecil. menuru dengan
b. Harga nkan memangkas
baran harga biaya produksi,
g dan misalnya
yang berusah dengan
ditaw a menurunkan
arkan mening biaya
cende katkan mengeluarkan
rung mutu. produk.
tinggi, c. Perusah c. Perusahaan
akan aan membentuk
tetapi mening atau
produ katkan menciptakan
k saluran agen – agen
yang distribu penjualan.
ditaw si. d. Perusahaan
arkan d. Perusah harus
adalah aan mengeluarkan
produ mening biaya promosi
k katkan yang besar.
yang promosi
standa .
r.
c. Distri
busi
baran
g
meng
alami
hamb
atan.
d. Prom
osi
belum
dilaku
kan
secara
optim
al.

1. Tahap Pertumbuhan

Masalah yang dihadapi Strategi menyaring Teknik pelaksanaan


lambat dengan strategi
yang ditempuh
a. Kualitas a. Perusahaan a. Menambahkan
produk masih meningkatkan varian produk dan
standar. kualitas produk. memperbaiki
b. Harga produk b. Perusahaan kualitas produk.
masih terlalu menurunkan harga b. Harga jual dijaga
tinggi. produk. pada saat
c. Distribusi c. Perusahaan pemintaan
barang masih memperluas meningkat dengan
mengalami cakupan distribusi. level yang masih
hambatan. d. Biaya promosi kecil.
d. Biaya promosi ditingkatkan. c. Memasuki saluran
yang dilakukan distribusi baru.
masih kecil, d. Mengubah fokus
sehingga belum advertising dari
menjangkau product
pasar yang awareness
lebih luas. menjadi product
preference.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Tahun 2007 sampai dengan akhir tahun 2008 produk kerupuk UD. Sumber

Jaya Tanggul berada pada tahap perkenalan. Kemudian pada tahun 2009

perusahaan kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul berada pada tahap

pertumbuhan. Tanda bahwa produk tersebut berada pada tahap

pertumbuhan dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil penjualan dan

laba.

2. Strtategi Pemasaran yang digunakan oleh perusahaan kerupuk UD.

Sumber Jaya Tanggul adalah Strategi Menyaring Cepat dan Strategi

Menyaring Lambat.

1.1. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, khususnya strategi pemasaran pada

tahap pertumbuhan, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Perusahaan hendaknya melakukan pengembangan produk baik dari sisi

kualitas, varian serta kemasan produk untuk pasar beragam.

2. Perusahaan hendaknya menetapkan harga bersaing untuk dapat menembus

pasar yang lebih luas, agar perusahaan berkembang lebih cepat untuk

menuju tahap kedewasaan.


3. Perusahaan hendaknya terus membangun saluran distribusi baru guna

menembus pasar baru yang lebih intensif.

4. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan lagi penelitiannya

dengan menambahkan analisis atau variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan, 1996, Manajemen Pemasaran Modern : Dasar, Konsep, dan


Strategi, edisi I, Cetakan ke enam, Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Gempar Santoso, Dr, 2005, Metodologi Penelitian, penerbit Prestasi Pustaka,
Jakarta.

Gluech, William F, 1996, Manajemen Strategi Dan Kebijaksanaan Perusahaan,


edisi ke tiga, cetakan keempat, penerbit Erlangga, Jakarta.

http : //chinmi.wordpress.com/2007/07/31//arti-definisi-pengertian-pemasaran-
menurut-para ahli/

http : //lecture.brawijaya.Ac.id/pengertian-pemasaran/

Hosimah, Vivin, 2007, Analisis Product Life Cycle (PLC) Untuk Menentukan
Strategi Pemasaran Pada Jamur Merang UD. Rahmat Jenggawah
Jember, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember.

Khotler,Philip, 1995, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan dan


Pengendalian, Alih Bahasa oleh Drs. Jaka Wasana, MSm, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Khotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan dan


Pengendalian, jilid ke satu diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan
Ronny A. Rusli, penerbit Prehallindo, Jakarta.

Khotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium I, jilid ke satu,


penerbit Pehallindo, Jakarta.

Khotler, Philip, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, diterjemahkan Benyamin


Molan, edisi kedua belas. PT. Indeks, Jakarta.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2001, Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen. BPFE UGM. Yogyakarta.
Priyantini, Emilda, 2009, Evaluasi Prduct Life Cycle (PLC) Untuk Menentukan
Strategi Pemasaran Pada Produk Suwar Suwir UD. Primadona Di
Jember, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember.

Siswanto, 2005, Pengantar Manajemen, penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Swasta, Basu dan Irawan, 1998, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta


Liberty.

Swasta, Basu & Nur Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran, penerbit BPFE –
Yogyakarta, anggota IKAPI.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta


Bandung.

Tjiptono, Fandy, 2002, Strategi Pemasaran, edisi kedua, cetakan keenam, penerbit
Andi, Yogyakarta.

Wakhinuddin, 2009, Www.wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/14/definisi


evaluasi/

www.majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/
www.Strategika.wordpress.com/2007/06/04/pengertian-strategi/
Lampiran 1. Data Persediaan Awal dan Akhir Bahan Baku dan Barang Jadi
Perusahaan Kerupuk UD. Sumber Jaya Tanggul Tahun 2007 – 2009.

Data Persediaan Awal dan Akhir Bahan baku dan Barang Jadi
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2007
N Keterangan Unit Harga/unit Total Jumlah
o
1. Per. Awal BB 13 Rp 18.000 Rp 234.000 Rp 561.000
6 Rp 17.000 Rp 102.000
15 Rp 15.000 Rp 225.000
2. Pers. Akhir 11 Rp 18.000 Rp 198.000 Rp 510.000
BB 6 Rp 17.000 Rp 102.000
14 Rp 15.000 Rp 210.000
3. 13 Rp 27.000 Rp 351.000 Rp 913.000
Pers. Awal 10 Rp 25.000 Rp 250.000
Barang Jadi 12 Rp 26.000 Rp 312.000
4. 11 Rp 27.000 Rp 297.000 Rp 808.000
Pers. Akhir 9 Rp 25.000 Rp 225.000
Barang Jadi 11 Rp 26.000 Rp 286.000

Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tangul

Data Persediaan Awal dan Akhir Bahan baku dan Barang Jadi
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2008
N Keterangan Unit Harga/unit Total Jumlah
o
1. Per. Awal BB 12 Rp 18.000 Rp 216.000 Rp 517.000
8 Rp 17.000 Rp 136.000
11 Rp 15.000 Rp 165.000
2. Pers. Akhir 13 Rp 18.000 Rp 234.000 Rp 612.000
BB 9 Rp 17.000 Rp 153.000
15 Rp 15.000 Rp 225.000
3. 14 Rp 27.000 Rp 378.000 Rp 865.000
Pers. Awal 7 Rp 25.000 Rp 175.000
Barang Jadi 12 Rp 26.000 Rp 312.000
4. 14 Rp 27.000 Rp 378.000 Rp 889.000
Pers. Akhir 9 Rp 25.000 Rp 225.000
Barang Jadi 11 Rp 26.000 Rp 286.000

Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Data Persediaan Awal dan Akhir Bahan baku dan Barang Jadi
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2009
N Keterangan Unit Harga/unit Total Jumlah
o
1. Per. Awal BB 15 Rp 18.000 Rp 270.000 Rp 614.000
12 Rp 17.000 Rp 204.000
16 Rp 15.000 Rp 240.000
2. Pers. Akhir 14 Rp 18.000 Rp 252.000 Rp 698.000
BB 13 Rp 17.000 Rp 221.000
15 Rp 15.000 Rp 225.000
3. 16 Rp 27.000 Rp 432.000 Rp 1.096.000
Pers. Awal 12 Rp 25.000 Rp 300.000
Barang Jadi 14 Rp 26.000 Rp 364.000
4. 15 Rp 27.000 Rp 405.000 Rp 1.120.000
Pers. Akhir 13 Rp 25.000 Rp 325.000
Barang Jadi 15 Rp 26.000 Rp 390.000

Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tangg


Lampiran 2. Data Pembelian Bahan Baku Perusahaan Kerupuk UD. Sumber
Jaya Tanggul Tahun 2007 – 2009.

Data Pembelian Bahan Baku


Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2007
No Keterangan Unit Harga/unit Jumlah
1. Tepung Kanji 447 Rp 150.000 Rp 67.050.000
2. Tepung Gaplek 488 Rp 125.000 Rp 61.000.000
3. Tepung Terigu 199 Rp 130.000 Rp 25.870.000
Total 1.291 Rp 153.920.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Data Pembelian Bahan Baku


Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2008
No Keterangan Unit Harga/unit Jumlah
1. Tepung Kanji 456 Rp 150.000 Rp 68.400.000
2. Tepung Gaplek 523 Rp 125.000 Rp 65.375.000
3. Tepung Terigu 211 Rp 130.000 Rp 27.430.000
Total 1.190 Rp 161.205.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Data Pembelian Bahan Baku


Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2009
No Keterangan Unit Harga/unit Jumlah
1. Tepung Kanji 527 Rp 150.000 Rp 79.050.000
2. Tepung Gaplek 678 Rp 125.000 Rp 84.750.000
3. Tepung Terigu 253 Rp 130.000 Rp 32.890.000
Total 1.558 Rp 196.690.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Lampiran 3. Data Pembelian Bahan Penolong Perusahaan Kerupuk
UD.Sumber Jaya Tanggul Tahun 2007 – 2009.
Data Pembelian Bahan Penolong
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahum 2007
No Keterangan Unit Harga/unit Jumlah
1. Bawang Putih 78 Rp 8.500 Rp 663.000
2. Penyedap Rasa 46 Rp 13.000 Rp 598.000
3. Garam 165 Rp 1.000 Rp 165.000
4. Pewarna 35 Rp 60.000 Rp 2.100.000
5. Plastik 226 Rp 20.000 Rp 4.520.000
6. Kayu Bakar 400 Rp 60.000 Rp 24.000.000
Total Rp 32.046.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Data Pembelian Bahan Penolong


Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahum 2008
No Keterangan Unit Harga/unit Jumlah
1. Bawang Putih 86 Rp 8.500 Rp 731.000
2. Penyedap Rasa 48 Rp 13.000 Rp 624.000
3. Garam 210 Rp 1.000 Rp 210.000
4. Pewarna 38 Rp 60.000 Rp 2.280.000
5. Plastik 245 Rp 20.000 Rp 4.900.000
6. Kayu Bakar 410 Rp 60.000 Rp 24.600.000
Total Rp 33.345.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Data Pembelian Bahan Penolong
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahum 2009
No Keterangan Unit Harga/unit Jumlah
1. Bawang Putih 102 Rp 8.500 Rp 867.000
2. Penyedap Rasa 54 Rp 13.000 Rp 702.000
3. Garam 235 Rp 1.000 Rp 235.000
4. Pewarna 43 Rp 60.000 Rp 2.580.000
5. Plastik 269 Rp 20.000 Rp 5.380.000
6. Kayu Bakar 436 Rp 60.000 Rp 26.160.000
Total Rp 35.924.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Lampiran 4. Data Harga pokok Produksi Perusahaan Kerupuk UD.Sumber
Jaya Tanggul Tahun 2007 – 2009.
Laporan Harga Pokok Produksi
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2007
Pembelian BB :
Tepung Kanji Rp 67.050.000
Tepung Gaplek Rp 61.000.000
Tepung Terigu Rp 25.870.000
Biaya angkut pembelian Rp 4.500.000 +
Pembelian bersih Rp158.420.000
Persd. BB Awal Rp 561.000 +
BB yang tersedia digunakan Rp158.981.000
Persd. BB Akhir Rp 510.000 -
Biaya pemakaian BB Rp158.471.000
Biaya TKL Rp 14.150.000
BOP :
Biaya bahan penolong Rp 32.046.000
Biaya listrik Rp 4.500.000
Biaya telp Rp 2.400.000
Biaya dep. Peralatan Rp 2.000.000
Biaya gedung pabrik Rp 4.000.000 +
Jumlah BOP Rp 44.946.000
Harga Pokok Produksi +
Rp
217.567.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Laporan Harga Pokok Produksi
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2008
Pembelian BB :
Tepung Kanji Rp 68.400.000
Tepung Gaplek Rp 65.375.000
Tepung Terigu Rp 27.430.000
Biaya angkut pembelian Rp 5.000.000 +
Pembelian bersih Rp166.205.000
Persd. BB Awal Rp 517.000 +
BB yang tersedia digunakan Rp166.722.000
Persd. BB Akhir Rp 612.000 -
Biaya pemakaian BB Rp166.110.000
Biaya TKL Rp 16.320.000
BOP :
Biaya bahan penolong Rp 33.345.000
Biaya listrik Rp 4.785.000
Biaya telp Rp 2.250.000
Biaya dep. Peralatan Rp 2.000.000
Biaya gedung pabrik Rp 4.000.000 +
Jumlah BOP Rp 46.380.000
Harga Pokok Produksi +
Rp228.810.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Laporan Harga Pokok Produksi
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2009
Pembelian BB :
Tepung Kanji Rp 79.050.000
Tepung Gaplek Rp 84.750.000
Tepung Terigu Rp 32.890.000
Biaya angkut pembelian Rp 5.750.000 +
Pembelian bersih Rp202.440.000
Persd. BB Awal Rp 614.000 +
BB yang tersedia digunakan Rp203.054.000
Persd. BB Akhir Rp 698.000 -
Biaya pemakaian BB Rp202.356.000
Biaya TKL Rp 16.250.000
BOP :
Biaya bahan penolong Rp 35.924.000
Biaya listrik Rp 4.800.000
Biaya telp Rp 2.500.000
Biaya dep. Peralatan Rp 2.000.000
Biaya gedung pabrik Rp 4.000.000 +
Jumlah BOP Rp 49.224.000
Harga Pokok Produksi +
Rp267.830.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Lampiran 5. Data Biaya Operasional Perusahaan Kerupuk UD.Sumber
Jaya Tanggul.
Data Biaya Operasional
Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2007
Biaya Penjualan :
Gaji tenaga kerja pemasaran Rp 4.400.000
Biaya transportasi penjualan Rp 12.000.000 +
Total biaya penjualan Rp 16.400.000
Biaya Umum & Adm :
Gaji pimpinan Rp 10.000.000
Gaji bagian keuangan Rp 4.000.000
Biaya perlengkapan Rp 1.000.000
Biaya dep. Kendaraan Rp 2.000.000
Biaya listrik Rp 2.500.000
Biaya telp Rp 1.000.000 +
Total biaya umum & adm Rp 20.500.000
Total Biaya Operasional +
Rp 36.900.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Data Biaya Operasional


Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2008
Biaya Penjualan :
Gaji tenaga kerja pemasaran Rp 4.400.000
Biaya transportasi penjualan Rp 14.000.000 +
Total biaya penjualan Rp 18.400.000
Biaya Umum & Adm :
Gaji pimpinan Rp 10.000.000
Gaji bagian keuangan Rp 4.000.000
Biaya perlengkapan Rp 1.000.000
Biaya dep. Kendaraan Rp 2.000.000
Biaya listrik Rp 3.250.000
Biaya telp Rp 1.360.000 +
Total biaya umum & adm Rp 21.610.000
Total Biaya Operasional +
Rp 40.010.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul

Data Biaya Operasional


Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
Tahun 2009
Biaya Penjualan :
Gaji tenaga kerja pemasaran Rp 4.400.000
Biaya transportasi penjualan Rp 16.250.000 +
Total biaya penjualan Rp 20.650.000
Biaya Umum & Adm :
Gaji pimpinan Rp 10.000.000
Gaji bagian keuangan Rp 4.000.000
Biaya perlengkapan Rp 1.000.000
Biaya dep. Kendaraan Rp 2.000.000
Biaya listrik Rp 4.150.000
Biaya telp Rp 1.600.000 +
Total biaya umum & adm Rp 22.750.000 +
Total Biaya Operasional Rp 43.400.000
Sumber data : Perusahaan Kerupuk UD.Sumber Jaya Tanggul
EVALUASI PRODUCT LIFE CYCLE (PLC) UNTUK MENENTUKAN
STRATEGI PEMASARAN PADA PRODUK KERUPUK UD. SUMBER
JAYA DI TANGGUL

SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Umum
Menyusun Skripsi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Jember

Oleh :
AHMAD WAHYUDI
NIM 04141080

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
2009

You might also like