Professional Documents
Culture Documents
yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu. Kinerja Organisasi adalah tingkat pencapaian sasaran atau tujuan yang
harus dicapai oleh organisasi tersebut dalam kurun waktu tertentu, sedangkan
kinerja organisasi adalah tingkat pencapaian sasaran atau tujuan yang harus
dicapai oleh organisasi tersebut dalam kurun waktu tertentu (simanjuntak,
2005:103).
definisi tentang kinerja, yaitu ‘prestasi yang dicapai seseorang, sekelompok orang atau
lembaga berkaitan dengan posisi dan peran yang dimilikinya’ (Rahman dan Muh Azis,
2006:9).
Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam
rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika (Prawirosentono, 1992:2).
diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian
kerja, hasil kerja atau tindakan, untuk kerja dan penampilan kerja’ (Sedarmayanti,
2001:50).
organisasi, maka digunakan beberapa faktor, yakni: effective dan efficient, authority dan
responsibility baik secara moral etik maupun secara hukum discipline dan initiative
(Prawirosentono, 1999:3).
Kinerja juga dapat dilihat dari sisi manajemen, hal ini sesuai dengan pendapat
Selanjutnya, Andi Rahman dan Muh Azis mengartikan bahwa, ‘Nilai kinerja
adalah prestasi yang dicapai oleh seorang anggota DPRD atas setiap indikator yang
Evaluasi Kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian pelaksanaan tugas
(Performance) seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam suatu
organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu.
(Simanjuntak, 2005:103).
appraisal”. Appraisal berasal dari kata latin “appratiare” yang berarti memberikan nilai
atau harga. Dengan demikian, evaluasi kinerja berarti memberi nilai atas pekerjaan yang
dilakukan oleh seseorang dan untuk itu diberikan imbalan, kompensasi atau penghargaan.
Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalan nenberikan imbalan atau
kegiatan yang tepat untuk mencapai hasil kinerja atau outcome (Widodo, 2007:15).
Dengan demikian, dalam memahami kinerja DPRD dapat mengunakan peran dan
statusnya yang diimplementasikan ke dalam tugas dan fungsinya. Mengenai tugas dan
fungsi DPRD bahwa “ Tugas utama badan legislatif adalah di bidang perundang-
Dari uraian di atas, DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat yang berjuang
masyarakat seluruhnya. Peran DPRD ada 3 (tiga) yakni sebagai legislatif function,
controlling function, dan budgeting function. Sebagai operasionalisasi dari peran dan
status, kinerja dapat didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau degree of
Sedangkan menurut Andi Rahman dan Muh Azis penilaian kinerja DPRD selama
ini dapat djelaskan mealalui penilaian terhadap jumlah kehadiran, penilaian masyarakat
melalui jajak pendapat, penilaian terhadap proses dan output legislasi dan proses melalui
Dari deskripsi para ahli tersebut, Kinerja DPRD dapat diartikan sebagai
pencapaian dari hasil output dan outcome maupun sebagai budgeting function yang dapat
diukur dari produktivitas, efektivitas, dan tanggung jawabnya dalam menjalankan fungsi-
fungsinya.
Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh DPRD sesuai dengan tugas dan fungsinya yakni sebagai perumus peraturan daerah,
penyusun anggaran, dan sebagai pengawas atas pelaksanaan peraturan daerah yang
“kinerja DPRD adalah hasil kerja DPRD sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya, yang dapat dilihat dari produktivitas, efektivitas dan tanggung jawabnya”
Dari uraian diatas, kinerja DPRD yang sesuai dengan tugas dan fungsinya
tersebut masih belum optimalnya kinerja mereka seperti yang diharapkan baik itu
fungsinya tersebut baik itu fungsi merumuskan Peraturan Daerah, fungsi penyusunan