You are on page 1of 16

1.

Membuat Rule-Based Sistem

Membuat Rule-Based Sistem Pakar pada Java dengan JESS (1)

Sistem pakar merupakan bagian inovasi dalam bidang ilmu kecerdasan buatan
(artificial intelligence). Sistem pakar mencoba memberikan rekomendasi-
rekomendasi atas permasalahan yang diberikan berdasarkan pengetahuan yang
dimilikinya. Hal ini ibarat mensimulasikan keberadaan pakar itu sendiri saat pengguna
berkonsultasi dengan pakar yang sebenarnya. Di antara keunggulan sistem pakar
adalah adanya mesin inferensi di dalamnya. Mesin inferensi ini merupakan inti
algoritma sistem pakar tersebut dalam memberikan rekomendasi. Pembuatan mesin
inferensi terkait suatu bidang pengetahuan tertentu dapat dilakukan secara dependen
maupun independen terhadap bidang pengetahuan tersebut.

Penggunaan mesin inferensi yang dependen terhadap domain menyebabkan


perlunya pembangunan ulang mesin inferensi apabila diinginkan pembangunan sistem
pakar baru atas bidang tersebut. Penggunaan expert system shell tertentu dapat
mengurangi permasalahan ini. Para pengembang dapat menggunakan kemudahan
pengembangan, kehandalan algoritma dan kecepatan proses dari expert system shell
tersebut Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan
dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik.

Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan
pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-
an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu
set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu
sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah
tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan
suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini
memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.

Di antara tipe arsitektur sistem pakar yang sering digunakan adalah arsitektur
berbasis kaidah (rule-based). Penggunaan arsitektur ini dapat lebih dijelaskan pada
gambar berikut ini :
Komponen utama dari rule-based sistem pakar:

1
• FACT BASE atau list tentang fakta-fakta yang menunjukkan kondisi awal suatu
permasalahan. Ini merupakan data dimana dari sinilah nantinya keputusan/Solusi tsb
dapat diturunkan.

• RULE BASE atau knowledge base (KB) berisi sekumpulan rule yang dapat
memindahkan kita dari kondisi awal permasalahan ke Solusi.

• INFERENCE ENGINE mengatur proses eksekusi rule secara keseluruhan.


Engine ini akan mencocokkan fakta-fakta yang ada dengan rule-rule yang ada di
knowledge base (KB) untuk dilihat mana rule yang applicable.

Siklus kerja dari Inference Engine tsb adalah sbb:


– Matching fakta-fakta permasalahan dengan rule-rule di KB.
– Pilih rule mana yang siap untuk dieksekusi.
– Eksekusi rule untuk memunculkan fakta baru atau Solusi akhir permasalahan.

Penggunaan rule-based sistem pakar di antaranya yaitu :


1) Jika domain permasalahannya sempit dan dipahami secara mendalam melaui
teori-teori yang tersedia lengkap.
2) Representasi pengetahuan diwujudkan dalam bentuk fakta dan aturan

3) Output yang diharapkan berupa rekomendasi


4) Pembelajaran sistem secara mandiri tidak diutamakan.

2. Menghubungkan Sistem Pakar Dengan Rule Based


System

Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar
dapat menyelelasikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.
Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup
rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para
ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat
berpengalaman.

2
Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain :

a. Menurut Durkin : Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang
untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar.
b. Menurut Ignizio : Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan,
dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan
dengan keahlian seorang pakar.
c. Menurut Giarratano dan Riley : Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang
bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.

Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan


tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem
Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. GPS (dan program-
program yang serupa) ini mengalami kegagalan dikarenakan cakupannya terlalu luas
sehingga terkadang justru meninggalkan pengetahuan-pengetahuan penting yang
seharusnya disediakan.

Beberapa contoh sistem pakar

MYCIN : Diagnosa penyakit


DENDRAL : Mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak dikenal
XCON & XSEL : Membantu konfigurasi sistem komputer besar
SOPHIE : Analisis sirkit elektronik
Prospector : Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan
deposit
FOLIO : Menbantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker
dan investasi
DELTA : Pemeliharaan lokomotif listrik disel

Keuntungan Sistem Pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar,
antara lain :
1.Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2.Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

3
3.Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4.Meningkatkan output dan produktivitas.
5.Meningkatkan kualitas.
6.Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk
keahlian langka).
7.Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8.Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9.Memiliki reliabilitas.
10.Meningkatkan kepabilitas sistem komputer.
11.Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian.
12.Sebagai media pelengkap dalam penelitian.
13.Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14.Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

Kelemahan Sistem Pakar

Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa


kelemahan, antara lain :
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar
dibidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.

Konsep Dasar Sistem Pakar

Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli,
pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian adalah
suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari
pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk
keahlian adalah :
a. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
b. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
c. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan
tertentu.

4
d. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.
e. Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).

Bentuk-bentuk ini memungkinkan para ahli untuk dapat mengambil keputusa


lebih cepat dan lebih baik daripada seseorang yang bukan ahli. Seorang ahli adalah
seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru
seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang
perlu, memecah aturan-aturan jika dibutuhkan, dan menentukan relevan tidaknya
keahlian mereka.

Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke
orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini
membutuhkan 4 aktivitas yaitu :
a. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya).
b. Representasi pengetahuan (ke komputer).
c. Inferensi pengetahuan.
d. Pengalihan pengetahuan ke user.

Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut dengan nama basis pengetahuan.


Ada 2 tipe pengetahuan, yaitu : fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan).

Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk
menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan sudah
tersedia program yang mampu mengakses basisdata, maka komputer harus dapat
diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor
inferensi (inference engine).

Sebagian besar sistem pakar komersial dibuat dalam bentuk rule-based systems, yang
mana pengetahuannya disimpan dalam bentuk aturan-aturan. Aturan tersebut biasanya
berbentuk IF-THEN.

Fitur lainnya dari sistem pakar adalah kemampuan untuk merekomendasi.


Kemampuan inilah yang membedakan sistem pakar dengan sistem konvensional.

5
Perbandingan sistem konvensional dengan sisrem pakar

Sistem Konvensional Informasi dan pemrosesannya biasanya jadi satu dengan


program Biasanya tidak bisa menjelaskan mengapa suatu input data itu dibutuhkan,
atau bagaimana output itu diperoleh Pengubahan program cukup sulit &
membosankan Sistem hanya akan beroperasi jika sistem tersebut sudah lengkap
Eksekusi dilakukan langkah demi langkah Menggunakan data Tujuan utamanya
adalah efisiensi Sistem Pakar Basis pengetahuan merupakan bagian dari mekanisme
inferensi Penjelasan adalah bagian terpenting dari sistem pakar Pengubahan aturan
dapat dilaksanakan dengan mudah Sistem dapat beroperasi hanya dengan beberapa
aturan. Eksekusi dilakukan pada keseluruhan basis pengetahuan menggunakan
pengetahuan tujuan utamanya adalah efektivitas

Bentuk Sistem Pakar

Ada 4 bentuk sistem pakar, yaitu :


1. Berdiri sendiri. Sistem pakar jenis ini merupakan software yang berdiri-sendiri
tidak tergantung dengan software yang lainnya. Semua contoh sistem pakar pada
Tabel 2.1 Merupakan sistem pakar jenis ini.
2. Tergabung. Sistem pakar jenis ini merupakan bagian program yang terkandung
didalam suatu algoritma (konvensional), atau merupakan program dimana didalamnya
memanggil algoritma subrutin lain (konvensional).
3. Menghubungkan ke software lain . Bentuk ini biasanya merupakan sistem pakar
yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya DBMS.
4. Sistem Mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer khusus yang
dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang digunakan
untuk membantu menganalisis data radar.

Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar teridiri-dari 2 bagian pokok, yaitu : lingkungan pengembangan


(development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment).
Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar baik dari
segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi
digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.

6
Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian


masalah, tentu saja di dalam domain tertentu. Ada 2 bentuk pendekatan basis
pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu :
a. Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning)
Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan
aturan berbentuk : IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah
pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan si pakar dapat menelesaikan
msalah tersebut secara berurutan. Disamping itu, bentuk ini juga digunakan apabila
dibutuhkan penjelasan tentang jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi.
b. Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning). Pada penalaran berbasis kasus,
basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian
akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada).
Bentuk ini digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada
kasus-kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu, bentuk ini juga digunakan apabila
kita telah memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan.

Motor Inferensi (Inference Engine)

Ada 2 cara yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi, yaitu :


1. Forward Chaining. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah
kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk
menguji kebenaran hipotesis.
2.Backward Chaining. Pencocokan fakta atau pernyataan di mulai dari bagian sebelah
kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih
dahulu, dan untuk menguji kebenara hipotesis tersebut dicari harus dicari fakta-fakta
yang ada dalam basis pengetahuan.

Ciri-ciri Sistem Pakar

Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :


1. Memiliki fasilitas informasi yang handal.
2. Mudah dimodifikasi.

7
3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
4. Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.

Permasalahan Yang Disentuh Oleh Sistem Pakar

Ada beberapa masalah yang menjadi area luas aplikasi sistem pakar, antara
lain :
1. Interpretasi. Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk diantaranya :
pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal, dan beberapa
analisis kecerdasan.
2. Prediksi. Termasuk diantaranya : peramalan, prediksi demografis, peramalan
ekonomi, prediksi lalulintas, estimasi hasil, militer, pemasaran, atau peramalan
keuangan.
3. Diagnosis. Termasuk diantaranya : medis, elektronis, mekanis, dan diagnosis
perangkat lunak.
4. Perancangan. Termasuk diantaranya : layout sirkuit dan perancangan bangunan.
5. Perencanaan. Termasuk diantaranya : perencanaan keuangan, komunikasi, militer,
pengembangan produk, routing, dan manajemen proyek.
6. Monitoring. Misalnya : Computer-Aided Monitoring Systems.
7. Debugging, memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan.
8. Perbaikan.
9. Instruksi. Melakukan instruksi untuk diagnosis, debungging, dan perbaikan kerja.
10. Kontrol. Melakukan kontrol terhadap interpretasi interpretasi, prediksi, perbaikan,
dan monitoring kelakukan sistem.

3. Contoh Sistem Pakar

1. Aplikasi Sederhana: Sistem Pakar Bengkel Mobil


Ini adalah contoh Sistem Pakar sederhana, yang bertujuan untuk mencari apa
yang salah sehingga mesin mobil pelanggan yang tidak mau hidup, dengan
memberikan gejala-gejala yang teramati. Anggap Sistem Pakar kita memiliki aturan-
aturan berikut:

1. JIKA mesin_mendapatkan_bensin DAN starter_dapat_dihidupkan MAKA


ada_masalah_dengan_pengapian

8
2. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR
lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_aki

3. JIKA TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN lampu_menyala


MAKA ada_masalah_dengan_starter

4. JIKA ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA


mesin_mendapatkan_bensin

Terdapat 3 masalah yang mungkin, yaitu: ada_masalah_dengan_pengapian,


ada_masalah_dengan_aki dan ada_masalah_dengan_starter. Dengan sistem terarah-
tujuan (goal-driven), kita hendak membuktikan keberadaan setiap masalah tadi.
Pertama, Sistem Pakar berusaha untuk membuktikan kebenaran
ada_masalah_dengan_pengapian. Di sini, aturan 1 dapat digunakan, sehingga Sistem
Pakar akan menset goal baru untuk membuktikan apakah mesin_mendapatkan_bensin
serta starter_dapat_dihidupkan. Untuk membuktikannya, aturan 4 dapat digunakan,
dengan goal baru untuk membuktikan mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada
aturan lain yang dapat digunakan menyimpulkannya, sedangkan sistem belum
memperoleh solusinya, maka Sistem Pakar kemudian bertanya kepada pelanggan:
“Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?”. Sekarang, katakanlah jawaban klien
adalah “Ya”, jawaban ini kemudian dicatat, sehingga klien tidak akan ditanyai lagi
dengan pertanyaan yang sama.
Nah, karena sistem sekarang sudah dapat membuktikan bahwa mesin
mendapatkan bensin, maka sistem sekarang berusaha mengetahui apakah
starter_dapat_dihidupkan. Karena sistem belum tahu mengenai hal ini, sementara
tidak ada aturan lagi yang dapat menyimpulkannya, maka Sistem Pakar bertanya lagi
ke klien: “Apakah starter dapat dihidupkan?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”,
maka tidak ada lagi aturan yang dapat membuktikan ada_masalah_dengan_pengapian,
sehingga Sistem Pakar berkesimpulan bahwa hal ini bukanlah solusi dari problem
yang ada, dan kemudian melihat hipotesis berikutnya: ada_masalah_dengan_aki.
Sudah diketahui (dibuktikan) bahwa mesin tidak dapat distarter, sehingga yang harus
dibuktikan adalah bahwa lampu tidak menyala. Sistem Pakar kemudian bertanya:
“Apakah lampu menyala?”. Misalkan jawabannya adalah “Tidak”, maka sudah
terbukti bahwa ada masalah dengan aki.
Sistem ini mungkin berhenti sampai di sini, tetapi biasanya ada kemungkinan
terdapat lebih dari satu solusi (misalnya terdapat lebih dari satu kerusakan), atau ada

9
kemungkinan terdapat solusi lain yng lebih tepat, sehingga biasanya semua hipotesis
diperiksa kebenarannya. Sistem Pakar ini kemudian mencoba membuktikan bahwa
ada_masalah_dengan_starter, namun dari fakta yang sudah diperoleh, yaitu lampu
tidak menyala, maka pembuktiannya menjadi gagal. Dengan demikian solusi yang
diberikan oleh Sistem Pakar adalah ada masalah dengan aki.
Secara lengkap, interaksi antara Sistem Pakar dengan klien mungkin
seperti ini:

System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?


Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki

Fasilitas Penjelasan
Kebanyakan Sistem Pakar mempunyai fasilitas penjelasan yang mengijinkan
klien untuk bertanya mengapa dia diberi suatu pertanyaan atau bagaimana dapat
mencapai suatu kesimpulan. Pertanyaan dari klien tersebut dijawab dengan mengacu
pada goal, aturan yang dipakai, dan data-data yang ada. Contoh pemakaian fasilitas
penjelas dalam Sistem Pakar di atas dapat dilihat pada percakapan berikut:
System Pakar: Apakah ada bensin dalam tangki bahan bakar?
Klien: Ya
System Pakar: Apakah starter dapat dihidupkan?
Klien: Tidak
System Pakar: Apakah lampu menyala?
Klien: Mengapa?
System Pakar: Saya mencoba membuktikan bahwa ada masalah dengan aki. Sudah
ditunjukkan adalah tidak benar starter dapat dihidupkan. Sehingga jika tidak benar
bahwa lampu menyala, maka ada masalah dengan aki. Apakah lampu menyala?
Klien: Tidak
System Pakar: Saya berkesimpulan bahwa ada masalah dengan aki
Klien: Bagaimana bisa?

10
System Pakar: Hal ini sesuai dengan aturan no 2: JIKA TIDAK BENAR
starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA
ada_masalah_dengan_aki bahwa tidak benar starter_dapat_dihidupkan sudah dijawab,
bahwa tidak benar lampu_menyala sudah dijawab, sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada_masalah_dengan_aki.

Fasilitas penjelasan berhubungan dengan pencatatan aturan apa saja yang


digunakan untuk mengambil kesimpulan, dan menggunakan catatan tersebut untuk
menyusun penjelasan. Pembangkitan penjelasan sederhana seperti contoh di atas
bukanlah persoalan yang sulit, namun pemahaman klien terhadap penjelasan tersebut
tidaklah sama, sehingga seringkali klien tetap tidak mengerti maksudnya. Hal ini
karena biasanya penjelasan hanya meliputi pengetahuan yang dangkal atau hanya
permukaan saja sebagaimana tercantum dalam autran yang dipunyai, bukannya
pengetahuan yang mendalam yang mendasari aturan tersebut. Dalam contoh di atas,
Sistem Pakar hanya mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan aturan no 2, tetapi tidak
menjelaskan secara lebih detil mengenai aturan 2 tersebut. Mungkin klien perlu diberi
pengertian bahwa lampu dan starter dua-duanya menggunakan aki untuk
menyalakannya. Hal penting lain adalah ketika klien gagal mengerti atau menerima
penjelasan yang diberikan, biasanya Sistem Pakar tidak dapat memberi penjelasan
dengan cara lain (tidak begitu halnya dengan seorang pakar yang mampu
menggunakan kalimat yang lain untuk mencoba menjelaskannya).

12. Eliza
Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangkan. Ini
adalah program komputer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT.
Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan
seorang terapis. Berikut ini adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang
klien:

Eliza: Hello. I am ELIZA. How can I help you?


Klien: My name is Balza.
Eliza: I have told you before, I do not care about names.
Klien: I don’t have any money. That’s my problem.
Eliza: Why do you say your problem?
Klien: Because you asked me.

11
Eliza: Do any other reasons not come to mind?
Klien: No.
Eliza: You are being a bit negative.
Klien: Why?
Eliza: Please go on.
Klien: OK. I am bankrupt.
Eliza: How long have you been bankrupt?
Klien: A year.
Eliza: Please go on.
Klien: So, what should I do?
Eliza: Does that question interest you?
Klien: Yes, how can I make big money?
Eliza: You are sure?
Klien: Of course I’m sure.
...
3. Parry
Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford
University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang
paranoid. Berikut ini contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang
menginterviunya.

Psikiater: Why are you in the hospital?


Parry: I shouldn't be here.
Psikiater: Who brought you here?
Parry: The police.
Psikiater: What trouble did you have with the police?
Parry: Cops don't do their job.
Psikiater: What do they do instead?
Parry: Cops arrest the wrong people.
Psikiater: They arrest the right ones sometimes
Parry: The law should get those Italian crooks.
Psikiater: Are you Italian?
Parry: My background is British but I was born in this country.
Psikiater: Do you know any Italian crooks?

12
Parry: I try to avoid the underworld.

4. Contoh Rule Base System

Menyongsong Era TV Digital

Jangan heran jika suatu saat TV kesayangan yang biasa kita gunakan saat ini
tiba-tiba tidak bisa menerima sinyal dan yang muncul hanyalah layar bersemut. Itulah
saat dimana kita harus mengucapkan selamat tinggal pada TV analog, karena sudah
tidak bisa lagi mengolah sinyal digital yang dipancarkan (broadcast) dan sudah
saatnya harus diganti dengan TV digital yang kualitasnya memang jauh lebih baik.
Momen dimulainya TV Digital ini menjadi momen terpenting yang menandakan
bahwa mulai saat ini data digital akan menjadi “barang gratis” di udara, bukan lagi
barang hanya bisa dinikmati via TV cable atau satelit yang harganya tentu tidak
murah.

Seluruh dunia saat ini sedang memulai percobaan untuk mematikan TV


Analog. Hal ini kira-kira mungkin akan berlangsung sampai 5 tahunan ke depan. Di
Jerman, proyek ini telah dimulai sejak tahun 2003 lalu untuk kota Berlin dan 2005
untuk Munich. Sedangkan negara-negara lainnya baru berencana mulai tahun 2010.
Di Amerika, Kongres menetapkan tahun 2009 sebagai hari selamat tinggal bagi TV
Analog Amerika. Tahun 2010, Perancis juga akan menerapkan hal yang sama. Di
Inggris, akhir tahun 2005 kemarin dilakukan percobaan untuk mematikan beberapa
siaran analog. Hal ini untuk memastikan bahwa pematian total sistem analog bisa
dilakukan pada tahun 2012 (sehingga tidak shock).

Jepang sebagai salah satu negara elektronik maju dunia, merencanakan era TV
Digital Jepang pada tahun 2011, walaupun tahun ini pun sudah dilakukan siaran
percobaan TV Digital oleh beberapa stasiun TV di Tokyo, Nagoya, dan Osaka.
Kepada yang bermukim di Jepang, silakan lihat dan bedakan TV Digital di stasiun-
stasiun besar. Bagi produsen alat-alat elektronik, kabar ini bisa merupakan “angin
segar” untuk kelangsungan bisnis lima tahunan mendatang, sedangkan kepada
konsumen di Jepang, siap-siap saja menyisihkan sedikit uang belanja menjelang 2011
untuk membeli tambahan receiver digital yang baru.

13
Mengapa TV Digital ?

TV Digital di sini bukan berarti pesawat TV-nya yang Digital, melainkan lebih
kepada sinyal yang dikirimkan adalah signal digital atau mungkin yang lebih tepat
adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Kelebihan signal digital dibanding
analog adalah ketahanannya terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki
(recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code).

Akhir-akhir ini, performance TV digital untuk penerimaan pada mobile terminal


(misal telepon genggam, mobil, bus, kereta listik dan lain-lain yang bergerak) bisa
ditanggulangi dan ditingkatkan performansinya dengan menggunakan prinsip space
diversity (beberapa peneliti Jepang menambahkan antenna diversity bersamaan
dengan space diversity sehingga diperoleh diversity 2x lipat) untuk mengurangi efek
Doppler karena pergerakan. Di laboratoritum penulis sendiri, antena dengan jumlah 4
ternyata mampu menaikkan performance (dengan mengurangi kesalahan bit) dari bit-
error-rate (BER) 1/10 (1E-1) menjadi 1/1000 (1E-3) untuk kecepatan pergerakan
sebesar 100 km/jam. Ini adalah sebuah perbaikan yang cukup menakjubkan hanya
dengan menaruh antena dan sedikit algoritma pengolahan sinyal. Keuntungan
transmisi digital lainnya adalah less bandwidth (atau high efficiency bandwidth)
karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa
dikemas atau “dipadatkan” dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena
broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency
Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath
fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan
dengan daya yang rendah (less power). Itulah beberapa hal yang sangat
mengutungkan dalam TV digital. Keuntungan di atas menghasilkan kualitas gambar
dan warna yang sangat jauh lebih bagus daripada TV analog. Bahkan kalau boleh
diungkapkan “pori-pori kulit seorang presenter pun menjadi terlihat sangat jelas di
depan pesawat TV Anda” karena sangat bersihnya dan jelasnya gambar yang
diterima.

Konsekuensi Era TV Digital

Sedikit ketidaknyamanan yang mau tidak mau harus diterima dengan peralihan
ke TV digital ini adalah perlunya pesawat TV baru atau paling tidak kita perlu

14
membeli TV Tuner baru yang harganya bisa berkisar 10.000 yen (sekitar 1 juta
rupiah). Namun penulis menilai bahwa harga ini bukan harga mati yang tidak bisa
ditekan alias bukan masalah yang besar dalam menyongsong datangnya TV digital
beberapa tahun lagi (meski harga pada tahun 2006 ini, Tuner TV Digital di pasaran
Jepang masih sekitar 25.000 – 50.000 yen).

Kemudian sedikit yang membedakan TV Analog dan Digital adalah sistem


pemrosesan sinyalnya. Pada sistem digital, karena diperlukan tambahan proses
misalnya Fast Fourier Transform (FFT), Viterbi decoding dan equalization di
penerima, maka TV Digital ini akan sedikit terlambat beberapa detik dibandingkan
TV Analog seperti pada Gambar 2. Ketika TV analog sudah menampilkan gambar
baru, maka TV Digital masih beberapa detik menampilkan gambar sebelumnya.
Namun penulis menilai ini bukan halangan besar bagi diimplementasikannya TV
Digital.

Sistem Pemancar TV Digital

Di seluruh dunia ada 3 standar TV Digital yaitu DTV (Digital Television,


standar di USA), DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial, standar di Eropa)
dan ISDB-T (Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial, standar di Jepang).
Semua standar di atas berbasiskan OFDM dengan error correcting code reed
Solomon dan/atau convolutional coding dan audio codingnya adalah MPEG-2 Audio
AAC untuk ISDB-T dan DTV dan MPEG-1 layer2 untuk DVB-T.

Lagi-lagi Jepang membuat standar sendiri dalam hal TV Digital ini, sama
seperti yang mereka lakukan pada September 2005 lalu di Jerman (saat itu Jepang
diberi kesempatan untuk mempresentasikannya setelah USA dan Eropa, IEEE
PIMRC2005), bahwa Jepang juga ingin membuat standar sendiri untuk sistem
komunikasi terbaru yaitu UWB (Ultra Wide Band) dengan pusat Riset saat ini di
Yokohama.

Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-Tnya Jepang dikabarkan sangat


fleksibel dan banyak punya kelebihan terutama pada untuk penerima yang bergerak
(mobile reception) atau boleh kita katakan bahwa ISDB-T lebih tahan terhadap efek
Doppler. ISDB-T yang merupakan satu dari dua saudaranya yaitu ISDB-S (untuk

15
transmisi lewat kabel) dan ISDB-S (untuk satelit), juga bisa diaplikasikan pada sistem
dengan bandwidth 6,7MHz dan 8MHz.

Fleksibilitas ISDB-T bisa kita lihat juga dari mode yang dipakai yaitu mode 1 untuk
aplikasi mobile SDTV, mode 2 untuk aplikasi penerima yang mobile dan fixed
HDTV/SDTV dan Mode 3 untuk yang khusus penerima fixed HDTV/SDTV. Semua
data modulasi fleksible untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Kemudian perubahan
mode ini bisa diatur melalui apa yang disebut TMCC (Transmission and Multiplexing
Configuration Control).

Kapan TV Digital di Indonesia ?

Dari laporan grup peneliti Digital Broadcasting Jepang (DiBEG) dan


Monbukagakusho, bahwa di Indonesia mereka juga telah mempresentasikan sistem
digital ini sekitar bulan Februari 2004 lalu, namun nampaknya perhatian Indonesia
belum jauh ke sana. Saat ini TV digital di Indonesia baru bisa dinikmati melalui
satelit. Jadi gambar kualitas tinggi yang jernih sepertinya masih langka untuk bisa
dinikmati masyarakat bawah dalam waktu dekat ini.

16

You might also like