You are on page 1of 10

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA

DAN PENGHUNINYA

MATA KULIAH : IAD.ISD.IBD


DOSEN : DRS. M. SYAIFI

OLEH :
ACHMAD LUTFI

SEMESTER I
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM SALAHUDDIN
PASURUAN
2009

Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya


PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN PENGHUNINYA

I. PENDAHULUAN

Dalam perjalanan pembenrtukan alam raya ini, munculnya manusia dimuka bumi secara

nisbi masih sangant baru. Oleh sebab itu kita tadk boleh heran bahwa sejak zaman purbakala hingga

sekarang manusia dari berbagai peradaban mencoba menemukan teori terbentuknya bumi sesuai

dengan tingkat pengembangn ilmu pengetahuan dan pemikirannya.

Perkembangan citra manusia mengenai alam raya ini seringkali terikat sangat erat pada

pengetahuan apriori yang diturunkan kepadanya melalui otoritas. Hal ini menyebabkan bahwa

pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman.

II. PEMBAHASAN

1. PANDANGAN TENTANG PEMBANTUKAN ALAM SEMESTA DARI BERBAGAI PERADABAN

Pada abad ke-17, sewaktu ilmu pengetahuan modern mulai berkembang setelah eropa

kembali ke zaman kebangkitan, pandangan orang mengenai asal-usul kehidupan dibentuk oleh

ajaran yang tertera pada Perjanjian Lama pada Kitab Genesis. Didalam Kitab ini memuat ajaran

tentang bumi yang mirip dengan pandangan orang Babilonia. Bedanya bahwa diatas angkasa di

langit ada suatu tempat yang disebut surga yaitu tempat Tuhan Yang Maha Esa bertahta,

sedangkan dibawah bumi terdapat suatu tempat yang disebut neraka (konsep bumi berdasarkan

kitab kejadian).

Sebagian besar bangsa Yunani kuno bahwa bumi adalah pusta alam raya. Pada sekitar tahun

140 M muncul teori Ptolemeus tentang sistem tata surya di lam semesta yang didasari oleh

konsep goesentrisme. Teori ini bertahan sampai abad ke-18, walaupun demikian sebelum abad

ke-18 yaitu tahun 1543 telah muncul teori Heliosentrisme yang dikembangkan oleh Copernicus, ia

beranggapan bahwa matahari sebagai pusat tata surya yang dikelilingi oleh enam planet yang

ketika itu baru diketahui yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter dan Saturnus.

Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya


Dengan majunya teknologi pembuatan teleskop, pada abad ke-18 astronom dari Inggris Sir

William Herschel dapat melihat bentuk gugus bintang Bima Sakti serta mengamati bentuk-bentuk

menyerupai awan yang ternag diangkasa yang dinamakna Nebula. Pada tahun 1981 astronom

Amerika Setikat Edwin Powell Hubble mneyatakan bahwa Nebula yang diamati oleh Herschel

adalah galksi juga yang letaknya lebih jauh dari galaksi Bima Sakti.

Sekarang telah diketahui lebih dari seratus juta galaksi, yang masing-masing glaksi terdiri

atas berjuta-juta bintang, masing-masing serupa dengan matahari. Dari galaksi Bima Sakti sendiri

diketahui bahwa bintang-bintang yang terdapat didalamnya termasuk matahari sekitar 100 miliar

yang bertebaran dalam bentuk cakram, yang berdiameter ±100.000 tahun cahaya dan tebalnya

±5.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9,46 x 10¹² km). Matahari kita salah satu anggota galaksi

yang letaknya ±50.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bima Sakti. Jadi matahari bukan pusat

alam raya juga bukan pusat galaksi Bima Sakti. Letak tata surya kita bahkan hampir ditepi galaksi

Bima Sakti, sehingga dulu orang menyangka bahwa Bima Sakti itu lepas dari sistem tata surya.

Dalam kenyataannya tata surya kita sebagai anggota galaksi Bima Sakti ikut berputar disekitar

pusat cakram galaksi Bima Sakti dengan satu putaran penuh ±250.000.000 tahun.

2. TEORI-TEORI TENTANG PEMBENTUKAN ALAM RAYA

A. Teori Kabut

Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang

ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827) ahli astronomi bangsa

Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan Laplace mengemukakan tahun

1796 dengan nama Nebular Hypothesis.

Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clark Maxwell

yang memeberikan kesimpula bahwa bila bahan pembentuk planet terdistribusi disekitar

matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh

perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada

abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace,

Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya


menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari tekah merusak proses

pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat un tuk menyatakan bahwa cincin gas

dapat membeku membantuk planet.

B. Teori Planetisimal

Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R.

Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk

akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.

C. Teori Pasang Surut Bintang

Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries

pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal.

Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.

D. Teori Kondensasi

Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper

(1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk

dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

E. Teori Bintang Kembar

Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang

kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh grafitasi

dari bintang kedua, maka kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi bintang tersebut dan

berubah menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari.

F. Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang)

Pada awal abad ke-21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big Bang, membentuk

keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu

ketaidaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Pada awalnya alam semesta ini berupa

satu massa maha padat. Massa maha padat ini dapat dianggap suatu atom maha padat dengan

Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya


ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya mneghasilkan

ledakan maha dahsyat.

3. PANDANGAN ISLAM TENTANG PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

Allah SWT. Menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu. Beberapa fakta yang

baru dapat diungkap dengan teknologi pada abad ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT.

didalam Al-Quran 14 abad yang lalu. Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan

informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa

didalam Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu pengetahuan modern

adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah Firma Allah

SWT.

Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11)

        


       
11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,

lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut

perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan

suka hati".

Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalh merupakan kumpulan dari gas-gas

dan pertikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur yang tinggi

maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.

Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori Big bang) disebutkan bahwa alam

semesta tercipta dari suatu ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu mengakibatkan

adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut,

seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam bentuk titik.

Didalam Al-Qurqn dijelaskan tentang terbentuknya alam ini (QS Al-Anbiya : 30)

Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya


        
         
 
30. Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu

keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami pisahkan

antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah

mereka tiada juga beriman?

Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari

adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar mengeliligi sumbunya sejak

berjuta-juta tahun. Dalam peroses perputarannya denagn kecepatan tinggi itu, maka terlontarlah

bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari

bingkahan matahari itu. Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran

matahari, semakin lama semakin bertambah jauh, hingga masing-masing menempati garis

edarnya. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya

diketahui oleh Allah SWT.

Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat (51:47)

     


47. Dan langit, denag kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami akan memuaikannya

selebar-lebarnya

Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta secara terus-

menerus denagn kecepatan maha dahsyat yang diumpamakan mengembangnya permukaan

balon yang sedang ditiup yang mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini

sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ (21:104)

Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya


        
          
104. (yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas.

sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan

mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan

melaksanakannya.

Dalam surat Ath-Tholaq (65:21)

        


         
      
12. Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku

padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan

Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis.

Didalam surat As-Sajada (32:4)

         
            
   
4. Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam

enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi kamu selain dari

padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at[1189]. Maka

Apakah kamu tidak memperhatikan?

Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya


[1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan

kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.

[1189] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain

atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi

Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.

Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya, terdapat dalam surat

Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12

        


       
9. Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam

dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah

Rabb semesta alam".

        


      
10. Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia

memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya

dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

        


        
   
12. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap

langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang

dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha

Perkasa lagi Maha mengetahui.

Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya


Dengan perincian penafsirannya sebagai berikut :

1. Tahap pertama penciptaan bumi 2 rangakain waktu

2. Tahap kedua penyempurnaan bumi 2 rangkaian waktu

3. Tahap ketiga penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu

Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa.

Selain surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang terbentuknya

alam raya ini, namun dari yang telah kami sampaikan dalam ringkasan ini terlihat bahwa secara

umum proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6 masa, dimana tahapan-tahapan

dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan juga bahwa terciptanya alam raya ini terjadi

melalui proses pemisahan massa yang tadinya satu.

III. KESIMPULAN

Dari pembahasan tentang perkembangan pemikiran tentang terbentuknya alam raya, yang

diungkapkan melalui pendapat / pemikiran dari berbagai peradaban bangsa, teori-teori yang

dikemukakan dari beberapa ilmuan serta dari pandangan Islam berdasarkan Al-Quran, maka

dapat disimpulkan bahwa perkembangan tentang pemikiran tentang terbentuknya alam semesta

sudah sejak lama telah menjadi bagian pemikiran manusia, begitu juga pendapat-pendapat dari

berbagai peradaban bangsa, begitu banyak teori-teori yang muncul tentang terbentuknya alam

raya ini.

Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuan ternyata ilmuan modern

menyetujui bahwa Teori Ledakan Maha Dahsyat (Teori Big Bang) merupakan satu-satunya

penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan

bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Namun perlu kita sadari bahwa jauh sebelum para

ahli mengemukakan teori Big Bang, ayat-ayat Al-Quran telah secara jelas menceritakan

bagaimana alam semesta ini terbentuk dalam 6 masa.

Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya


Demikian paper ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah

Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar dan mohon bimbingan labih lanjut dari Bapak Dosen

(Pengajar), semoga Allah SWT. malimpahkan rahmat-Nya untuk kita semua, Amiin.

01112009

Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

You might also like