Professional Documents
Culture Documents
NAMA
KELAS
: 2KA27
NPM
: 14113469
Dalam awal perkuliahan semester 4 ini, pada pelajaran teori organisasi umum 2 saya mendapatkan
tugas yaitu mencari pengertian dan arti penting komunikasi, jenis dan proses komunikasi, komunikasi
efektif dan yang terakhir adalah implikasi managerial. Berikut pembahasannya.
tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung.
Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya
melibatkan dua individu,misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik
adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi
mengirim dan menerimapesan secara langsung dan simultan. Dalam komunikasi antarpribadi,
komunikator relatif cukup mengenal komunikan, dan sebaliknya, pesan dikirim dan diterima secara
simultan dan spontan, relatif kurang terstruktur, demikian pula halnya dengan umpan balik yang dapat
diterima dengan segera. Dalam tataran antarpribadi, komunikasi berlangsung secara sirkuler, peran
komunikator dan komunikan terus dipertukarkan, karenanya dikatakan bahwa kedudukan komunikator
dan komunikan relatif setara. Proses ini lazim disebut dialog, walaupun dalam konteks tertentu dapat
juga terjadi monolog, hanya satu pihak yang mendominasi percakapan. Efek komunikasi antarpribadi
paling kuat di antara tataran komunikasi lainnya. Dalam komunikasi antarpribadi, komunikator dapat
mempengaruhi langsung tingkah laku (efek konatif) dari komunikannya, memanfaatkan pesan verbal
dan nonverbal, serta segera merubah atau menyesuaikan pesannya apabila didapat umpan balik negatif.
3. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group
communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama,
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuanbersama, saling mengenal satu sama lain, dan
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam
komunikasi kelompok. Dalam komunikasi kelompok, komunikator relatif mengenal komunikan, dan
demikian juga antarkomunikan. Bentuk komunikasi kelompok kecil misalnya adalah pertemuan, rapat,
dan lainlain. Komunikasi kelompok kecil pasti melibatkan komunikasi antarpribadi, sehingga teori
komunikasi antarpribadi juga berlaku di sini. Umpan balik dapat diterima dengan segera, menentukan
penyampaian pesan berikutnya. Namun, pesan relatif lebih terstruktur daripada komunikasi
antarpribadi, bersifat formal maupun informal. Komunikasi kelompok sering kita temui dalam keluarga,
tetangga, teman dan kerabat, atau kelompok diskusi. Komunikasi kelompok dapat terjadi di dalam
kelompok dan juga antarkelompok.
4. Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak),
yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar,
dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal;menuntut persiapan pesan
yang cermat, menuntut kemampuanmenghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif;
terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwayang direncanakan; dan ada
orang-orang yang ditunjuk secara khususmelakukan fungsi-fungsi tertentu.
5. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal
dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok.
Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi
publik tergantung kebutuhan. Semakin formal sifatnya, semakin terstruktur pesan yang disampaikan.
Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi: komunikasi ke atas, ke bawah,
maupun horizontal. Sedangkan komunikasi informal adalah yang terjadi di luar struktur organisasi.
Karenanya, komunikasi organisasi melibatkan komunikasi kelompok, komunikasi antarpribadi,
komunikasi intrapribadi, dan terkadang komunikasi publik juga muncul di dalamnya.
6. Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yangmenggunakan media massa cetak
maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan
kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum,
disampaikan secara serentak, cepat dan selintas. Dalam tataran komunikasi ini, komunikator dan
komunikan serta antarkomunikan relatif tidak saling kenal secara pribadi, anonim, dan sangat
heterogen. Komunikator dapat berbentuk organisasi (misal, tim redaksi, atau LSM yang menyatakan
protes terhadap sesuatu). Pesan pesannya relatif bersifat umum, disampaikan secara serentak dan
sangat terstruktur. Dalam komunikasi massa, umpan balik relatif tidak ada atau bersifat tunda.
Komunikator cenderung sulit mengetahui umpan balik komunikan dengan segera. Untuk
mengetahuinya, maka biasanya harus dilakukan survei atau penelitian. Di dalam komunikasi massa
terjadi pula komunikasi organisasi, komunikasi kelompok besar atau pun kecil, komunikasi antarpribadi,
dan komunikasi intrapribadi.
PROSES KOMUNIKASI
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu seperti
tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut komunikasi nonverbal. Proses
komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi
pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada
penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan
seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikanpesan kepada komunikannya,
sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Proseskomunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan
komunikasi
pada
umumnya).
Proses
komunikasi,
banyak
melalui
perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusiadan ada penyampaian pesan untuk
mewujudkan motif komunikasi.
Proses komunikasi mempunyai tahapan. Yaitu sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penginterpretasian
Penyandian.
Pengiriman
Perjalanan
Penerimaan
Penyandian balik
Penginterpretasian
Komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses
komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang
berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya berperan
dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta
menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak
dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pesan
adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari
satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi
menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya
menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang
didengarnya.Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan
kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah
laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera
penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.
Penerima
adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang
diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik,
mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan
bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan
mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi
penerima aktif dan penerima pasif.Penerima pasif adalah orang yang hanya menerima stimulus yang
datang kepadanya, tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback).Sedangkan, penerima
aktif adalah orang yang tidak saja menerima stimulus yang datang kepadanya, tetapi juga memberikan
tanggapan atau feedback secara aktif (berkelanjutan) kepada pengirim.
Feedback
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal
maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap
sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan
sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima
pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada
umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan
sekaligus
merupakan
apakah
pesan
itu
akan
dilaksanakan
atau
tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku
maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai
reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat
menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
Kominikasi efektif
Pada pembahasan yang ketiga ini adalah maksud dari komunikasi efektif. Apa sebenernya maksud
dari komunikasi efektif. Berikut pembahasan dari komunikasi efektif. Berkomunikasi efektif berarti
bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan.
Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya the communication is in tune ,yaitu kedua
belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan. Komunikasi Efektif
yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang
bisa terlihat dalam proses komunikasi. Secara sederhana, komunikasi efektif terjadi apabila orang
berhasil menyampaikan apa yang dimasudkannya. Menurut Tubbs, (Yusrizal:2005)secara umum,
komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau
sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.
Ada lima hal yang dapat dijadikan sebagai ukuran bagi komunikasi yang efektif, yaitu:
1. Pemahaman
Pemahaman yang dimaksud adalah penerimaan yang cermat oleh komunikan (penerima pesan)
terhadap kandungan rangsangan yang dimaksudkan oleh komunikator (pengirim pesan). Dalam hal ini,
komunikasi dikatakan efektif jika penerima pesan memperoleh pemahaman yang cermat terhadap apa
yang disampaikan oleh pengirim pesan.
2. Kesenangan
Komunikasi efektif terjadi jika diantara komunikator dan komunikan terdapat rasa saling senang.
komunikator merasa senang menyampaikan informasi kepada komunikan, dan sebaliknya komunikan
juga senang menerima informasi dari komunikator.
3. Mempengaruhi Sikap
Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam
berkomunikasi, komunikator berusaha untuk mempengaruhi sikap komunikan, dan berusaha agar
komunikan memahami ucapannya. Jika komunikator dapat merubah sikap dan tindakan komunikan,
maka dapat dikatakan bahwa komunikasi efektif sudah terjadi.
4. Memperbaiki Hubungan
Salah satu hal yang menjadi kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah munculnya gangguan akibat
dari hubungan yang tidak baik antara komunikator dengan komunikan. Hal ini terjadi karena adanya rasa
frustasi, kemarahan, atau kebingungan diantara keduanya. Oleh sebab itu, agar komunikasi efektif ,
maka perlua adanya tindakan memperbaiki hubungan antara komunikator dengan komunikan terlebih
dahulu.
5. Tindakan
Mendorong komunikan untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan komunikator
merupakan suatu hal yang paling sulit dicapai dalam berkomunikasi. Namun, keefektifan komunikasi
sangat bergantung kepada tindakan yang dilakukan oleh komunikan setelah berkomunikasi. Jika
komunikan melakukan tindakan seperti yang dikatakan komunikatot, maka dapat dikatakan komunikasi
efektif telah terjadi.
IMPLIKASI MANAGERIAL
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat
merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau
manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan
formulasi kebijakan.
2.
kerja dan
tindakan.
Sumber :
https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/pengertian-dan-arti-penting-komunikasi/
https://khusnia.wordpress.com/pengantar-ilmu-komunikasi/arti-penting-komunikasi/
https://sofiaribowo.wordpress.com/2013/06/22/pengertian-jenis-dan-proses-komunikasi/
https://muharitasks.wordpress.com/2013/07/15/jenis-dan-proses-komunikasi/
http://dimasihsanprasetyo.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial.html
https://edoparnando27.wordpress.com/komunikasi-efetif/
http://ratnafitrianingsih.blogspot.com/2013/05/4-implikasi-manajerial.html
https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/komunikasi-efektif-implikasi-manajerial/