You are on page 1of 15

MENINGKATKAN KEMBALI PERAN

MAHASISWA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

Makalah
Di buat untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah

" Ilmu Alam Dasar, Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar”

Oleh :

M. Adlan Fahmi
D03209064
Dosen pembimbing:

Mukhoiyaroh, M. Ag

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUNAN AMPEL
SURABAYA
2009
KATA PENGANTAR

1
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Meningkatkan Kembali Peran
Mahasiswa Dalam Kehidupan Sosial.” Sholawat serta salam semoga tetap
mengalir deras kepada makhluk terbaik-Nya, Muhammad Saw.

Makalah ini kami susun atas dasar tugas yang telah diamanatkan kepada
kami oleh Ibu Mukhoiyaroh, M. Ag sebagai dosen pembimbing Mata Kuliah Ilmu
Alam Dasar, Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Sosial Dasar.

Kami sebagai penyusun, menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini


banyak sekali kekurangan. Akan tetapi, kami tetap berharap semoga makalah
yang telah kami susun ini senantiasa bermanfaat bagi pembacanya. Amin.

Surabaya, 24 Desember 2009

Penyusun

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL....................................................................................... 1

KATA PENGANTAR..................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 4

B. Rumusan Masalah................................................................................. 5

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Mahasiswa dan Sosial serta Hubungan Keduanya........... 6

B. Peran dan Tanggung Jawab Mahasiswa dalam Kehidupan Sosial.... 7

C. Dinamika Gerakan Mahasiswa.............................................................. 9

D. Upaya meningkatkan kembali peran Mahasiswa Dalam Kehidupan

Sosial........................................................................................................ 12

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

”Sudah menjadi watak alami dari borjuasi di Indonesia yang pengecut


dan selalu menghambakan diri kepada kekuatan modal asing. Hal ini
tercermin lewat kebijakan Mega-Hamzah yang sejak awal menitikberatkan
pada pembangunan situasi yang kondusif di dalam negeri untuk menarik
investor asing masuk ke Indonesia. Kebijakan Mega-Hamzah yang paling fatal
adalah memberikan konsesi yang begitu besar terhadap pihak militer dengan
memberikan kedudukan sentral terhadap para pejabat militer yang
bertanggungjawab pada kasus-kasus pelanggaran HAM dan demokrasi. Hal
inilah yang menjawab mengapa terjadi represifitas yang begitu besar terhadap
gerakan saat ini oleh aparat.

Melihat hal ini justru gerakan mahasiswa mengalami kemunduran dan


menjadi terpisah dengan basis massa rakyat lainnya. Gerakan mahasiswa
malah sibuk dengan isu-isu yang elitis dan cenderung tidak fokus. Hanya
beberapa saja dari organ gerakan ekstra kampus yang masih mampu
mengkonsolidasikan diri dan terus menerus secara konsisten melakukan
tuntutan terhadap rejim.

Gerakan mahasiswa menjadi gagap dalam merespon keadaan krisis ini


berbeda dengan sektor massa yang lain; Buruh, Tani, Kaum Miskin Kota yang
tanpa dukungan dari mahasiswa-pun ternyata mampu melakukan aksi dalam
skala besar. Disinilah peran pelopor gerakan mahasiswa untuk menyatukan
kekuatan-kekuatan tersebut menjadi hal yang urgen.

Rakyat yang sedang resah membutuhkan sebuah kepeloporan dalam hal


kesadaran disini. Memajukan kesadaran ekonomis massa hingga menuju
tataran politis adalah konkretisasi kepeloporan yang dimaksud.”1

1
blogs. myspace.com/index.cfm?fuseaction=blog.view...,20-12-09

4
Itulah sedikit potret mahasiswa saat ini yang seharusnya menjadi garda
terdepan pembela masyarakat, tetapi ternyata mahasiswa saat ini keadaannya
seperti itu. Mahasiswa saat ini telah mengalami penurunan baik dalam hal
intelektual, tanggung jawab, serta kepekaan mereka terhadap permasalahan
social.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian mahasiswa dan social?

2. Apa peran dan tanggung jawab mahasiswa dalam kehidupan social?

3. Apa yang telah dilakukan mahasiswa dalam berperan serta bertanggung


jawab dalam kehidupan social?

4. Bagaimana kondisi mahasiswa dalam kehidupan social saat ini?

5. Bagaimana meningkatkan kembali peran mahasiswa dalam kehidupan


social?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mahasiswa dan Sosial Serta Hubungan Keduanya

5
Mahasiswa atau Mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang
menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. 2
Dalam bahasa Inggris, mahasiswa biasa disebut dengan “student”. Mereka
tidak memiliki istilah khusus untuk menyebut mahasiswa layaknya orang
Indonesia. Dari pengertian tersebut, Taufik Abdullah menyebut mahasiswa
sebagai “golongan terpilih” atau “pemuda elite” karena mereka adalah
pemuda yang terpelajar.3 Ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia member
tempat khusus kepada pelajar diperguruan tinggi. Selain itu mereka juga
memiliki harapan besar kepada golongan ini.

Sedangkan definisi sosial dapat berarti kemasyarakatan. Sosial adalah


keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Kehadiran itu bisa nyata anda
lihat dan anda rasakan, namun juga bisa hanya dalam bentuk imajinasi. Setiap
anda bertemu orang meskipun hanya melihat atau mendengarnya saja, itu
termasuk situasi sosial. Begitu juga ketika anda sedang menelpon, atau
chatting melalui internet.4

Dari kedua pengertian diatas, terlihat jelas adanya relasi antara


mahasiswa dan social (masyarakat). Bahkan mahasiswa termasuk bagian dari
social itu sendiri. Dalam kehidupan social, mahasiswa termasuk dalam bagian
pemuda. Tetapi dalam tingkatan pemuda, mereka menempati posisi sebagai
pemuda elite, bukan pemuda seperti pada umumnya. Maka dari itu, mereka
juga memiliki peran serta tanggung jawab yang khusus, berbeda dengan
tanggung jawab pemuda pada umumnya.

B. Peran dan Tanggung Jawab Mahasiswa Dalam Kehidupan Sosial

Mahasiswa dalam kehidupan social termasuk dalam golongan


pemuda. Pemuda atau generasi muda adalah konsep- konsep yang sering
diberati oleh nilai- nilai. Hal ini disebabkan karena keduanya bukanlah
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Mahasiswa,20-12-09
3
Taufik Abdullah,Pemuda dan perubahan social,(Jakarta:PT.Pustaka LP3ES,1983)h.4
4
http://definisi.net/story.php?title=sosial,20-12-09

6
semata-mata istilah ilmiah, tetapi sering lebih merupakan pengertian
ideologis atau kulturil. “Pemuda harapan bangsa”, “pemuda pemilik masa
depan”, atau “pemuda harus dibina sebaik mungkin” dan lain sebagainya. Hal
ini memperlihatkan betapa saratnya nilai yang melekat pada kata pemuda.

Munculnya generasi baru atau pemuda sangat erat hubungannya


dengan perubahan social. Pada tiap perubahan masyarakat, generasi muda
langsung terlibat didalamnya. Khususnya “golongan terpilih” atau “pemuda
elite”. Mereka adalah pemuda yang terpelajar, khususnya mahasiswa yang
lebih banyak melalui masa pembentukan pribadinya dalam lembaga
pendidikan.5

Maka dari itu, identitas yang paling sering melekat pada mahasiswa
adalah agent of change. Agen merupakan merupakan istilah yang sering
diungkapkan oleh Antony Gidden untuk menjelaskan disparitas antara
struktur dan actor. Bagi Gidden, agen merupakan perangkat tertinggi untuk
memberikan pengetahuan dan penyadaran terhadap masyarakat dalam hal
melakukan perubahan. Dari istilah ini, identitas agen yang disandang
merupakan tanggung jawab mahasiswa sebagai icon pertama dalam
melaksanakan perubahan.6

Selain itu, identitas yang juga dilekatkan pada mahasiswa adalah agent
of social control. Disinilah sebenarnya mahasiswa dipertaruhkan. Mahasiswa
seolah-olah berada dalam system, namun diluar struktur. Sosok yang selalu
ikut andil dalam setiap gerakan perubahan social di Indonesia dan sekaligus
sosok yang memiliki kesadaran kritis yang peka terhadap segala bentuk
penindasan, dan selalu resisten terhadap the dominant ideology, independent

5
Taufik Abdullah,Pemuda dan perubahan social,(Jakarta:PT.Pustaka LP3ES,1983)h.2-4. Lihat …
“sambutan Ketua Panitia MAKESTA 2009” dalam Modul MAKESTA 2009,h.3.Lihat Juga…
Munir, “Sambutan Panitia OC MAPABA 2009” dalam Buku Panduan MAPABA 2009 PMII
Cabang Surabaya.h.4
6
“Mengurai Identitas Untuk Menjadi Mahasiswa sukses” dalam Buku Panduan Oscaar Tarbiyah
2009.h.9

7
(moderat) dan otonom, mampu bergerak elastis dalam ruang gerak yang
berbeda.7

Beberapa identitas diatas merupakan sebagian dari tanggung jawab


yang dimiliki oleh mahasiswa yang terkandung dalam Tri Dharma perguruan
tinggi yang terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu: tanggung jawab intelektual,
tanggung jawab social, dan tanggung jawab moral. Seluruh tanggung jawab
mahasiswa berorientasi pada tiga hal tersebut. Sedangkan identitas-identitas
diatas juga telah tercakup dalam hal itu.

Penyematan beberapa identitas dan tanggung jawab kepada mahasiswa


tersebut cukup beralasan. Karena dikalangan mereka lebih cepat terjadi
keinginan untuk mengadakan revisi terhadap harapan social yang dikenakan
kepada mereka. Mereka lebih peka terhadap kehidupan social. Disamping itu,
mereka lebih mempunyai kemungkinan untuk tampil sebagai pengganti
pimpinan masyarakat dan Negara. Mereka juga memiliki kesempatan yang
lebih besar untuk menjadi pembaharu social, baik sebagai intelektuil maupun
intelegensia.8 Sejarah dunia pun telah mencatat peranan yang amat besar
yang dilakukan gerakan mahasiswa selaku prime mover terjadinya perubahan
politik pada suatu Negara. Secara empiric, kekuatan mereka terbukti dalam
serangkaian penggulingan, antara lain seperti: Juan Peron di Argentina tahun
1955, Perez Jimenez di Venezuela tahun 1958, Ayub Khan di Pakistan tahun
1969, Reza Pahlevi di Iran tahun 1979, Chun Doo Hwan di Korea Selatan
tahun 1987, Ferdinand Marcos di Filipina tahun 1985, dan Soeharto di
Indonesia tahun 1998.9

Terlepas dari penyematan berbagai macam identitas dan tanggung


jawab serta penyebabnya tersebut, ada hal yang lebih penting, yaitu: realisasi
peran serta tanggung jawab itu. Apa gunanya kalau hal itu hanya sebagai
7
Ariyansayah Toer Ananta,”Antropologi Kampus” dalam Buku Panduan MAPABA 2009 PMII
Cabang Surabaya.h.28
8
Taufik Abdullah,Pemuda dan perubahan social,(Jakarta:PT.Pustaka LP3ES,1983)h.4-5
9
M. Syukron Habiburrahman, “Mahasiswa dan Anarkisme” dalam Arrisalah Edsi 50/tahun
XXII/2009.h. 28

8
wacana dan teori saja? Tentu yang diinginkan masyarakat social kita adalah
bentuk real dari teori-teori diatas.

C. Dinamika Gerakan Mahasiswa

Salah satu cara mahasiswa dalam berperan dan bertanggung jawab


terhadap kehidupan social adalah melalui gerakan mahasiswa. Jadi, jika kita
ingin mengetahui sejauh mana mahasiswa berperan dan bertanggung jawab
kapada kehidupan sosial, kita bisa mengkaji dinamika gerakan mahasiswa.
Sejarah gerakan mahasiswa sangat panjang. Secara global, kajian tersebut
dapat diklasifikasikan menjadi dua periode10, yaitu:

1. Pra kemerdekaan

Masa awal munculnya gerakan kaum terdidik ditandai dengan lahirnya


Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 oleh mahasiswa STOVIA. Ini
merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan intelektual akan kekejaman
bangsa penjajah terhadap orang pribumi. Kemudian disusul dengan
lahirnya Indische Vereeninging yang kemudian berubah nama menjadi
Perhimpunan Indonesia. Gerakan awal ini memiliki misi utama untuk
menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan
dikalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan, dan
mendorong semangat rakyat melalui penerangan-penerangan pendidikan
yang mereka nerikanuntuk berjuang membebaskan diri dari penindasan.

Setelah itu, kelompok-kelompok studi sebagai wadah artikulatif


dikalangan mahasiswa dan pelajar mulai marak dan terus berkembang.
Hingga puncaknya ditandai dengan Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928 yang dicetuskan melalui Kongres Pemuda II di Jakarta pada
26-28 Oktober 1928. Peristiwa ini merupakan kebangkitan kaum
terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda pada saat itu. Hal
10
Mak Yah,”Arah Perjuangan Pemuda Dari Masa ke Masa” dalam Buku Panduan MAPABA 2009
PMII Cabang Surabaya.h.22, bandingkan dengan SC BEM IAIN Sunan Ampel,”Plus Minus
Gerakan Mahasiswa” dalam Buku Panduan Oscaar 2009 BEM IAIN SA.h.8

9
ini juga memiliki peran dalam proses kemerdekaan RI yang terjadi pada
tahap berikutnya.

2. Pasca kemerdekaan

Setelah merdeka, Indonesia tetap dililit berbagai macam masalah. Hal itu
lazim terjadi pada Negara yang baru terbentuk yang memang belum stabil.
Orientasi gerakan mahasiswa pada periode ini lebih bertujuan pada
pembangunan.

Diawali pada masa orde lama melalui transformasi kelompok studi


menjadi partai politik agar memperoleh basis masa yang lebih luas.
Kelompok Studi Indonesia berubah menjadi Partai Bangsa Indonesia
(PBI), Kelompok Studi Umum menjadi Perserikatan Nasional Indonesia
(PNI). Puncak gerakan pada masa ini adalah ketika mahasiswa menuntut
Tritura. Mereka semua tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa
Indonesia (KAMI), dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia
(KAPPI). Dengan peristiwa ini, berakhirlah pemerintahan orde lama.
Gerakan ini juga ikut andil dalam penumpasan Komunis.

Pada masa orde baru, banyak sekali gerakan mahasiswa yang menentang
serta mengkritik strategi pembangunan dan kepemimpinan nasional.
Diantaranya adalah peristiwa MALARI pada tanggal 15 Januari 1974 di
Jakarta. Kemudian Tragedi Trisakti, Semanggi dan lain sebagainya yang
kemudian berhasil menumbangkan rezim orde baru .

Pada masa pasca reformasi (termasuk sekarang), mahasiswa seolah-olah


“dininabobokan” oleh keruntuhan orde baru. Gerakan mahasiswa pada
konteks sekarang sudah tidak punya nilai tawar dikalangan elit politik dan
paradigma masyarakat terhadap gerakan mahasiswa sudah berubah. Hal
itu terbukti setiap mahasiswa melakukan demonstrasi, masyarakat selalu
menilai negative. Demonstrasi selalu meresahkan masyarakat, perusakan
took, pemacetan jalan, dan materi aksi yang disampaikan kepada

10
pemerintah selalu terbantahkan karena isu tersebut tidak memiliki nilai
kritik terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat.11

Selain itu, degradasi pada mahasiswa juga melanda aspek intelektual serta
moral. Dalam aspek intelektual, terlihat dari berkurangnya budaya
membaca, menulis, dan berorganisasi. Seperti yang dikatakan oleh Sambra
Amir Pramaha, M.Ag, dosen syari’ah, bahwa mahasiswa dulu lebih tinggi
minat bacanya dari pada mahasiswa sekarang. Mahasiswa sekarang
menganggap membaca sebagai hiburan, bukan kewajiban. Pak
Muhammad Sholihuddin, salah satu dosen fiqh Siyasah, mengatakan,
”Rata-rata mahasiswa saat ini keinginan membaca dan rasa ingin tahunya
lemah. Bila dibandingkan dengan minat baca mahasiswa zaman dulu
keinginan membacanya masih ada, sekarang malah menurun”.12

Degradasi dalam aspek moral terbukti, pada tahun 2007 hingga awal 2008,
telah beredar lebih dari 500 video porno yang 90% diantaranya dibuat oleh
mahasiswa. Hal itu sungguh memprihatinkan, karena 2 film porno buatan
mahasiswa beredar setiap harinya.13

Selain kedua aspek tersebut, degradasi juga terdapat pada tingkat kepekaan
mahasiswa terhadap permasalahan masyarakat. Hal itu terbukti ketika
diskusi panel dalam acara “Stadium General Penutupan Latihan Kader I
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Tarbiyah Cabang IAIN Sunan
Ampel” yang dilaksanakan pada 19-22 November 2009 di Malang. Dalam
diskusi tersebut, peserta yang bertindak sebagai mahasiswa terkesan
memisahkan diri dari masyarakat. Mereka mengatakan bahwa mahasiswa
sekarang jarang beraksi membela masyarakat karena masyarakat sendiri
diam. Tidak mengajak atau meminta mahasiswa untuk membantu
menyampaikan aspirasi mereka. Sungguh ironis, seharusnya tanpa diminta

11
Ibid,h22-25, juga dengan SC BEM IAIN Sunan Ampel,”Plus Minus Gerakan Mahasiswa”
dalam Buku Panduan Oscaar 2009 BEM IAIN SA.h.8.-9
12
Anis, “Kondisi Intelektual Mahasiswa” dalam Arrisalah Edsi 49/tahun XXII/2009.h. 30-31
13
Gantyo Koespradono,”Kick Andy, Kumpulan Kisah Inspiratif”,(Yogyakarta:PT. Bentang
Pustaka,2008)h.73

11
pun mereka harus sudah beraksi. Karena mereka adalah bagian dari
masyarakat, seharusnya tahu persoalan masyarakat.

Itulah sedikit gambaran dinamika gerakan mahasiswa sekaligus


kondisi mahasiswa yang telah mengalami degradasi dan dekadensi dalam
berbagai aspek saat ini. Kajian diatas akan sia-sia jika tidak ada solusi dan
tindak lanjut dari segala permasalahan anak bangsa tersebut.

D. Upaya Meningkatkan Kembali Peran Mahasiswa Dalam Kehidupan


Sosial

Dari uraian realitas yang telah dipaparkan diatas, inti permasalahan itu
adalah terletak pada kurangnya pembinaan moral dikalangan mahasiswa.
Materi yang ada di perkuliahan hanya berorientasi pada lini pembangunan
intelektual saja. Hal ini sesuai dengan ungkapan Fuad Anshori, Dekan
Psikolodi dan Ilmu Sosial Budaya UII Yogyakarta, bahwa perguruan tinggi
islam banyak yang identitas keislamanya hanya terhenti pada visi, misi, dan
tujuan terguruan saja, belum sampai pada kurikulum maupun operasionalnya
apalagi mampu menggambarkan kepribadian muslim.14 Berarti perguruan-
perguruan tinggi harus secepatnya merumuskan kurikulum baru yang tidak
mengenyampingkan pembinaan moral mahasiswanya.

Selain itu, peran ulama serta keluarga yang berada disekitar mahasiswa
juga harus terus melakukan tugasnya sebagai pembimbing serta control bagi
mahasiswa. Tanpa peran dari kedua pihak tersebut, sangat mustahil bisa
membina moral hanya melalui bangku kuliah saja.

Organisasi-organisasi kemahasiswaan juga harus senantiasa


meningkatkan kwalitas dan terus meng-update orientasi perjuangannya untuk
kehidupan social masyarakat. Karena salah satu cara mahasiswa dalam
berperan di kehidupan social adalah melalui organisasi-organisasi
kemahasiswaan.
14
Mawaddah Idris, M. Ikhwanuddin, dan Syaiful Amin, “Meneguhkan Kembali Kohesifitas
Intelektual dan Moralitas Mahasiswa Muslim ” dalam Arrisalah Edsi 49/tahun XXII/2009.h.36-37.

12
Dan banyak lagi solusi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan
kembali peran mahasiswa dalam kehidupan social. Yang intinya adalah
seluruh aspek baik mahasiswa itu sendiri, orang tua, ulama, perguruan tinggi
dan pemerintah serta seluruh masyarakat harus membantu upaya ini dengan
melakukan apa yang bisa mere lakukan semaksimal mungkin sesuai dengan
kapasitas mereka masing-masing.

Dengan begitu, insyaallah mahasiswa akan kembali menjadi pembela


rakyat, penyambung lidah rakyat dan sebagai “Garda Bangsa” yang tak kenal
lelah memperjuangkan aspirasi rakyat.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mahasiswa adalah bagian dari masyakat yang termasuk dalam


golongan pemuda elite yang memiliki peran khusus dalam kehidupan social
masyarakat. Ia menjadi agent of change dan agent of social control dan
banyak lagi identitas yang juga merupakan tanggung jawab yang dibebankan
masyarakat kepada mahasiswa.

Dalam sejarah mahasiswa, mereka telah banyak memainkan perannya


dalam berbagai masa. Pada masa pra kemerdekaan, mereka ikut andil dalam

13
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada masa orde lama,
mereka ikut menumpas PKI dan selanjutnya menggulingkan kepemimpinan
Soekarno. Pada masa rezim orde baru, mahasiswalah yang menumbangkan
rezim tersebut. Pada saat ini, mahasiswa telah mengalami degradasi serta
dekadensi dalam berbagai aspeknya.

Sebagai generasi yang memilki peran penting dalam menjaga


eksistensi bangsa ini, harus segera dilakukan upaya-upaya meningkatkan
kembali peran mahasiswa dalam kehidupan social. Menyelamatkan
mahasiswa, berarti telah menyelamatkan serta memperpanjang umur bangsa
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,Taufik. Pemuda dan perubahan social. Jakarta:PT.Pustaka

LP3ES.1983

Koespradono, Gantyo.Kick Andy, Kumpulan Kisah Inspiratif.

Yogyakarta:PT. Bentang Pustaka.2008.

Panitia Makesta 2009.Modul MAKESTA 2009 PK IPNU-IPPNU IAIN

Sunan Ampel. Surabaya:El Fath Printing.2009.

14
Panitia MAPABA 2009.Buku Panduan MAPABA 2009 PMII Tarbiyah

Komisariat Sunan Ampel Cabang Surabaya, Surabaya: Stress Company, 2009.

Panitia Oscaar 2009.Buku Panduan Oscaar 2009 Fakultas Tarbiyah IAIN

Sunan Ampel Surabaya.Surabaya.2009

Arrisalah,XXII,50,(Nopember,2009).

Arrisalah,XXII,49(Oktober,2009).

Panitia Oscaar 2009.Buku Panduan Oscaar 2009 BEM IAIN Sunan

Ampel.Surabaya.2009.

http://definisi.net/story.php?title=sosial

blogs. myspace.com/index.cfm?fuseaction=blog.view.

http://id.wikipedia.org/wiki/Mahasiswa

15

You might also like