Professional Documents
Culture Documents
OSEANOGRAFI FISIKA
PARAMETER FISIKA DI LAUT
(I Gede Hendrawan S.Si.,M.Si)
Kelompok 4
Febriyanto Arifin
1214511004
1214511014
1214511022
1214511026
1214511032
1214511038
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ilmu kelautan bisa diartikan (didefinisikan) sebagai salah satu ilmu
pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu ihwal laut baik dari sisi fisika
(physical oceanography), kimia laut (chemical oceanography), maupun biologi
laut (biological oceanography). Fenomena arus, gelombang dan pasang surut
merupakan bagian dari hidrodinamika laut. Parameter hidrodinamika laut ini
merupakan bagian dari keseluruhan komponen oceanography yang saling
mengadakan interaksi atau saling mempengaruhi satu sama lain yang cukup
kompleks, diantaranya adalah yang menggambarkan sifat lingkungan laut dan
berkaitan erat dengan kondisi biologi atau kesuburan perairan yang mencakup
sifat fisika kimia air lautnya, seperti suhu, salinitas, densitas, kadar hara, serta
kadar kimia lainnya, produktivitas primer atau sekunder dan kecerahan
(Wibisono, 2005).
Dewasa ini peralatan telemetri telah banyak digunakan pada berbagai
bidang termasuk oseanologi. Sistem pencatat arus, gelombang, suhu dan lain
sebagainya telah diterapkan untuk aneka macam keperluan (Ongkosongo dan
Suyarso, 1989). Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran parameter-parameter
tersebut untuk lebih mengetahui tentang seluk beluk laut.
1.2
Tujuan
Maksud dari praktikum oceanography ini adalah agar praktikan dapat
perilaku cahaya dilautan dengan sifat optis air, mengukur suhu air laut,
gelombang, pasang surut air laut, arus, salinitas, Ph, dan oksigen terlarut (DO).
Disamping itu agar praktikan dapat melakukan pengambilan air contoh diberbagai
kedalaman dan pengukuran parameter fisika dan kimia terutama yang berkaitan
dengan arus air.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Parameter Fisika
Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan
graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan)
adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan
lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang
laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi
dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri
adalah bagian dari hidrosfer. Fenomena yang terjadi di laut disebabkan oleh beberapa
faktor seperti suhu, salinitas, dan lain-lain dari perairan tersebut.
1.
Suhu
Suhu air merupakan salah satu faktor yang banyak mendapat perhatian
dalam kajian kelautan. Data suhu air dapat dimanfaatkan selain untuk mempelajari
gejala-gejala fisika di dalam laut juga sangat berpengaruh pada kehidupan organisme
(aktifitas metabolisme dan perkembang biakan), bahkan untuk pengkajian
meteorologi. Pada lapisan permukaan (surface layer) penyebaran suhu ditentukan
oleh banyak faktor, beberapa diantaranya adalah jumlah panas yang diterima oleh
lautan, arus laut yang membawa massa air dari khatulistiwa ke kutubkutub atau
sebaliknya, upwelling dan pengaruh meteorologi sepertiangin, penguapan, hujan
dan lain-lain.
2.
Salinitas
Selain suhu, salinitas juga merupakan indikator untuk mempelajari penyebaran
massa air di lautan karena itu dapat dikatakan penyebaran nilai-nilai salinitas secara
langsung menunjukan penyebaran dan peredaran massa air dari satu tempat ke tempat lainnya.
Penyebaran salinitas pada lapisan permukaan (surface layer ) tergantung pada beberapa faktor
antara lain curah hujan, alira nmassa air tawar ke laut, baik secara langsung maupun melalui
sungai atau gletser, dan pencairan es di kutub-kutub. Faktor-faktor ini akan menurunkan
nilai salinitas di laut. Selanjutnya faktor-faktor yang meningkatkan nilai salinitas
antaralain penguapan dan pembentukan es di kutub.
3.
Kecerahan
Kecerahan merupakan gambaran kedalaman air yang dapat ditembus
olehcahaya dan umumnya tampak secara kasat mata. Kecerahan air tergantung pada warna dan
kekeruhan. Kecerahan pada suatu perairan sangat eratkaitannya dengan proses fotosintesa
yang terjadi di perairan secara alami.Menurut Nybakken (1992), fotosintesa hanya
dapat berlangsung bila intensitas cahaya yang sampai ke suatu sel alga lebih besar dari intensitas
di suatu perairan
4.
Konduktivitas
Konduktivitas adalah kemampuan suatu bahan (larutan, gas, atau logam)
untuk menghantarkan arus listrik. Dalam suatu larutan, larutan arus listik dibawa
oleh kation-kation dan anion-anion, sedangkan dalam logam arus listrik dibawa
oleh electron-elektron. Konduktivitas suatu larutan dipengaruhi oleh beberap
faktor :
Konsentrasi
Pergerakan
Valensi
ion-ion
ion
Suhu
5.
Kecepatan Suara
Kecepatan suara adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kecepatan
Massa Air
Massa air adalah suatu volume besar perairan yang mengandung air laut
dengan densitas yang berbeda dengan perairan lain disekitarnya. Massa air dapat
diikuti jejak gerakannya sampai pada sumbernya. Massa air dibentuk oleh suatu
interaksi antara air dengan atmosfer, serta dapat dibentuk oleh percampuran dua
atau lebih dari dua tipe air . Massa air memperoleh sifat-sifatnya di permukaan,
hal ini dikarenakan massa air mempunyai suhu dan salinitas yang spesifik. Oleh
karena perbedaan densitasnya massa air tidak bercampur dengan mudah bila
mereka bertemu. Biasanya massa-massa air inimengalir di atas atau di bawah
massa air yang lain. Massa air yang ringan mengalir di atasmassa air yang berat.
Karena suhu dan salinitas merupakan sifat air yang konservatif makamassa air
dapat mempertahankan sifat-sifatnya untuk jarak jauh dan waktu yang lama.Para
ahli oseanografi memberi nama massa air menurut posisi mereka di laut. Dilintang
menengah dan tropis ada lima massa air yang umum yaitu:
1.
2.
3.
4.
Deep water (massa air lapisan dalam), di bawah Intermediate water tetapi
5.
ditandaidengan sekelompok harga yang bisa diplot seperti garis atau kurva. Massa
air akan bergerak dari densitas yang rendah ke densitas yang lebih tinggi. Massa
air tersebut akan turun menuju suatu kedalaman yang ditentukan oleh densitasnya,
relatif terhadap air yang berada di atas dan di bawahnya.B.
Pengaruh Konsentrasi Dan Suhu
Setiap unsur atau senyawa kimia mempunyai derajat konduktivitas yang
berbeda-beda. Air murni mempunyai konduktivitas yang sangat rendah, beberapa
senyawa atau unsur kimia yang terlarut dalam air dapat meningkatkan
konduktivitas air. Pada umumnya peningkatan konsentrasi zat kimia dalam suatu
larutan akan meningkatkan konduktivitas.
Perubahan suhu suatu larutan juga mempengaruhi konduktivitasnya,
kenaikan suhu akan meningkatkan pergerakan ion-ion dalam larutan, sehingga
konduktivitas larutan meningkat. Temperatur burhubungan secara linier dengan
konduktivitas, peningkatan konduktivitas akibat kenaikan temperature dapat
dinyatakan dalam persen per derajat celcius (slope) air murni mempunyai slope
yang relative besar yaitu 5.2 % per 0C. Air pada umumnya mempunyai slope
antara 1,8 - 2 % per 0C larutan garam, asam, atau alkali mempunnyai slope sekitar
1,5 % per 0C.
Aplikasi Pengukuran Konduktivitas
Pengukuran konduktivitas dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi
suatu larutan kimia atau elektrolit seperti larutan NaCl, HCl, H2SO4, dan NaOH.
Pengukuran konduktivitas secara luas digunakan dalam industri pengolahan air.
Pengolahan air limbah industri untuk menentukan tingkat kontaminasi air dan
lain-lain.
Satuan Konduktivitas
Massa air paling berat (dan yang paling dalam) terbentuk oleh kondisi
permukaanyang menyebabkan air menjadi dingin dan asin (proeses
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Suhu
Grafik diatas menunjukkan pola yang sama antara percobaan pertama dan
percobaan kedua. dari permukaan perairan hingga mencapai kedalaman 0.8 m
suhu menurun secara konstan. Sedangkan dari kedalaman 0.8 m hingga 1.2 m
suhu mengalami peningkatan. Naiknya suhu pada kedalaman 0.8-1.2 m
dikarenakan data yang diambil berada pada di mix layer. Kisaran suhu di perairan
Tukad Sama tersebut adalah 29-30 oC. Hal tersebut sesuai dengan literatur pada
bla bla bla yang menyatakan bahwa suhu perairan di daerah estuaria adalah
23423423. Suhu pada perairan estuaria seperti di Tukad Sama ini dipengaruhi oleh
intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dan udara sekelilingnya,
dan juga oleh faktor kanopi dari mangrove yang tumbuh di daerah tersebut.
4.2 Tekanan
4.3 Konduktivitas
suatu
perairan
adalah
gambaran
numerik
kedua
menunjukkan
semakin
dalam
perairan,
nilai
mengatakan
dengan
bertambahnya
kedalaman.
Menurut
bertambah
Aditya
seiring
Irawan
4.4 Salinitas
4.6 Densitas
BAB V
KESIMPULAN
Kekurangan
Daftar Pustaka
Jaya Rusdi, dkk. 2011. Parameter Oseanografis di Laut Banda Selama Musim
Timur. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas
Pertanian : Universitas Musamus Merauke
Rahmawati Dian, dkk. 2012. LaporanPraktikumInstrumentasi&Kontrol I
PengukuranKonduktivitas.LABORATORIUM
INSTRUKSIONAL