You are on page 1of 2

Kista Ovarium

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur
(ovarium). Cairan ini dapat terkumpul dan dibungkus oleh semacam kapsul yang terbentuk
dari lapisan terluar ovarium.

Penyebab

Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Secara normal, satu sel telur akan dihasilkan
setiap bulannya. Sel telur ini berada dalam suatu kantong yang disebut dengan folikel dan
sekitar hari ke 14 setelah mens, sel telur akan dilepskan dari indung telur yang dinamakan
ovulasi. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat melepaskan
sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan
bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista.

Kista ovarium cukup sering dialami wanita disaat usia reproduksinya. Kista bisa bervariasi
ukurannya serta terdapat berbagai macam jenis kista ovarium. Ada yang berisi cairan jernih
yang biasanya disebut kista fungsional, kista luteum, kistadenoma, berisi darah seperti kista
merah (rubrum), kista berisi gigi, rambut dan cairan lemak yang disebut kista dermoid, berisi
jaringan ikat yang padat seperti fibroma. Kebanyakan kista jinak, sementara sebagian kecil
lainnya bisa berupa kista yang ganas, sehingga semua bentuk kista harus diperiksakan ke
dokter.

Gejala

Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista. Gejala yang dapat
ditumbulkan biasanya adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan pinggul. Rasa nyeri ini
timbul akibat dari pecahnya dinding kista, pembesaran kista sehingga terjadi penekanan organ
disekitarnya, perdarahan yang terjadi di dalam kista dan tangkai kista yang terpeluntir. Pada
kasus kista ovarium yang ganas, nyeri dapat terjadi jika sudah terdapat penyebaran anak sel
ganas di sekitar rongga perut.

Diagnosa

Pemeriksaan USG masih menjadi pilihan utama untuk mendeteksi adanya kista. MRI juga
dapat dilakukan untuk melihat beberapa kista tertentu seperti kista endometriosis. Ada
beberapa kriteria pemeriksaan untuk memprediksi apakah kista tersebut ganas/jinak. Akan
tetapi ketepatan pemeriksaan hanya dapat dilakukan oleh pemeriksaan patologi anatomi
setelah kista tersebut telah diangkat.

Komplikasi

Mekanisme terjadinya kanker indung telur masih belum jelas. Wanita yang berusia diatas 40
tahun dan wanita dengan riwayat keluarga inti menderita kanker payudara dianjurkan
melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium dan kanker
payudara.

www.laparoskopiginekologi.com
Pengobatan

Kista biasa ditemukan secara kebetulan saat dokter melakukan pemeriksaan USG. Umumnya
kista fungsional pada wanita usia subur akan menghilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3
bulan tanpa pengobatan. Beberapa diantaranya pecah spontan, namun tidak menimbulkan
gejala yang berarti. Akan tetapi jika kista pecah dan menimbulkan perdarahan didalam rongga
perut dan nyeri hebat. Dalam situasi ini diperlukan tindakan operasi segera, karena jika tidak
dilakukan penghentian perdarahan melalui operasi, maka penderita akan banyak kehilangan
darah. Ini yang disebut sebagai kista perdarahan.

Meskipun demikian, kista ovarium yang ditemukan memerlukan pengawasan ketat terhadap
perkembangan kista sampai dengan beberapa siklus menstruasi. Bila ternyata tidak bermakna
maka kista dapat diabaikan karena akan menghilang sendiri.

Pemeriksaan USG sangat berperanan dalam pengawasan kista ovarium. Dengan USG dapat
dilihat perkembangan besarnya kista, perubahan bentuk dan isi kista.

Jika memang kista ovarium tumbuh membesar dan menimbulkan keluhan maka perlu
dipertimbangkan untuk melakukan operasi pengangkatan kista dan memeriksakan jaringan
kista ke laboratorium patologi anatomi untuk mengetahui kemungkinan kista tersebut
berkembang menjadi kanker.

www.laparoskopiginekologi.com

You might also like