Professional Documents
Culture Documents
Pada saat kita akan menentukan motor induksi 3 fasa untuk suatu aplikasi
tertentu, seringkali kita dihadapkan pada berbagai pilihan motor yang bisa
digunakan. Pemilihan tersebut menjadi sedikit lebih mudah karena pabrik pembuat
mencantumkan data spesifikasi teknis. Walaupun demikian sangat perlu untuk kita
mngenal berbagai jenis konstruksi dan karakteristik motor induksi yang ada di
pasaran
* Rangka untuk motor jenis ini dirancang mampu melindungi kumparan dari
berbagai cairan dan partikel padat yang jatuh dengan kemiringan 0o s/d 15o dari
vertikal.
Gambar 1. Contoh Drip Proof Motor, 3 fasa, 220 V/460 V, 1750 rpm, 60 Hz
* Rangka dari motor jenis ini dirancang mampu mencegah masuknya cairan atau
partikel padat yang jatuh dengan kemiringan 0o s/d 100o dari vertikal.
* Sistem pendinginan yang digunakan adalah sama dengan jenis Drip-Proof Motor.
* Maksimum kenaikan suhu juga sama dengan jenis Drip-Proof Motor.
* Motor jenis ini banyuak digunakan untuk lingkungan yang basah.
* Motor jenis ini memiliki rangkai yang tertutup rapat, sehingga tidak
memungkinkan terjadinya pertukaran udara dari dan ke dalam motor.
* Motor jenis ini banyak digunakan untuk lingkungan yang sangat basah.
* Pada umumnya motor jenis ini memiliki kapasitas daya < 10 kW, karena untuk
motor yang kapasitasnya besar maka pada saat dioperasikan akan menghasilkan panas
yang lebih besar pula
* Hal ini akan menyebabkan kesulitan pendinginan
* Kenaikan temperatur berkisar 65o ; 85o ; 110o atau 130o tergantung pada
jenis isolasi kawat kumparan.
* Untuk motor jenis totally enclosed dengan kapasitas sedang dan besar
biasanya dilengkapi dengan sistem pendinginan menggunakan kipas eksternal.
* Kipas tersebut dikopel langsung dengan rotor dan akan menghembuskan udara ke
sirip yang ada pada rangka motor.
440 V, 3 fasa, 60 Hz
* Kenaikan suhu yang diijinkan umumnya sama dengan motor jenis drip-proof
motor.
* Untuk motor jenis ini banyak digunakan di lingkungan yang mudah terbakar dan
juga explisive seperti di daerah pertambangan minyak
* Motor jenis ini termasuk totally enclosed akan tetapi tidak kedap udara.
- Torsi rotor tertahan tergantung pada ukuran motor dan berkisar antara 130
% s/d 70 % dari torsi beban penuh
- Kapasitas motor berkisar 15 kW s/d 150 kW
- Nilai arus rotoe tertahan tidak lebih dari 6,4 kali dari arus beban penuh
- Contoh penggunaan motor jenis ini adalah drive fans, centrifugal pumps,
machine tools dsb.
- Motor ini digunakan untuk aplikasi khusus dimana kondisi starting sulit
dilakukan dikarenakan motor diharuskan starting dalam keadaan berbeban.
- Pada motor jenis ini memiliki kapasitas antara 20 hp s/d 200 hp.
- Torsi rotor tertahan bisa sampai 200 % dari torsi beban penuh dan arus
rotor tertahan tidak melebihi 6,4 kali lipat dari arus beban penuh.
- Kecepatan nominal dari motor jenis ini adalah berkisar 85 % s/d 95 % dari
kecepatan sinkron.
- Motor ini digunakan untuk beban yang memiliki inersia tinggi yang
memerlukan waktu lama untuk mencapai kecepatan nominalnya pada saat starting.
* Jenis pilihan kecepatan motor induksi sangat terbats karena kecepatan motor
induksi tergantung pada frekuensi dan jumlah kutub dari motor.
* Contoh : motor induksi dengan frekuensi f = 60 Hz,
S = == 44,4 %
* Hal ini berarti 44,4 % power akan didisipasikan dalam bentuk panas.
* Agar hal tersebut tidak terjadi maka untuk keperluan kecepatan rendah dapat
dilakukan dengan menggunakan gearbox.
1. Untuk mendapatkan daya yang sama, maka motor dengan kecepatan tinggi
memiliki ukuran lebih kecil, harga yang lebih ekonomis/murah, efisiensi lebih
tinggi, power faktor juga lebih tinggi dari pada motor yang berkecepatan rendah
2. Torsi tertahan pada motor kecepatan tinggi selalu lebih besar dari motor
berkecepatan rendah
* Tabel berikut ini menunjukkan perbandingan antara motor induksi 3 fasa untuk
daya yang sama.
rotor terkunci
masa harga
kW r.p.m % % % kg $
7,5 3600 89 87 150 50 500
7,5 900 82 83 125 115 1400
* Beban dengan inersia yang tinggi/besar akan menyebabkan waktu starting motor
menjadi lama untuk mencapai kecepatan nominalnya.
* Selama periode starting tersebut, maka pada stator dan rotor akan mengalir
arus yang besar sehingga bisa terjadi pemanasan berlebih (overheating) pada motor.
* Lebih buruk lagi bisa menyebabkan gangguan pada sistem jala-jala sumber
listriknya sehingga akaun menurunkan tegangannya. Hal ini akan mengganggu beban
listrik yang lainnya.
* Untuk menghindari hal tersebut, suatu motor induksi seringkali di-start
dengan level tegangan yang lebih rendah dari tegangan nominalnya.
* Pengurangan tegangan starting tersebut akan membatasi daya yang diberikan ke
motor, namun demikian disisi lain pengurangan tegangan ini akan berdampak
memperpanjang waktu/periode starting (waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
kecepatan nominalnya).
* Catatan 1 :
Panas yang didisipasikan dalam rotor motor selama periode starting (dari diam
sampai dengan kecepatan nominal) adalah sama dengan energi kinetik akhir yang
tersimpan pada semua bagian motor
* Contoh :
o Untuk starting motor rotor litit (motor slip ring), digunakan tahanan
luar yang dapat diatur (RL ). Tahanan luar tersebut dihubungkan ke rotor melalui
cincin seret (slip ring) dan sikat-sikat.
Gambar 6. Tahanan luar ( RL ) pada motor rotor lilit.
o Motor rotor lilit mempunyai lilitan stator dan lilitan rotor. Lilitan
rotor (jangkar) dan lilitan stator mempunyai jumlah kutub sama. Lilitan stator
sama seperti pada lilitan stator motor rotor sangkar. Lilitan rotor dapat
disambung bintang maupun segitiga, tetapi biasanya dalam hubungan bintang.
o Sebelum motor distart, semua tahanan dalam posisi maximum selama
menjalankan hingga terjadi putaran yang dikehendaki tahanan RL sedikit demi
sedikit dikurangi dan akhirnya pengaturan sampai pada sikap akhir. Pada sikap ini,
rotor telah dihubung singkat. Tahanan-tahanan itu sendiri sekarang tidak mempunyai
peranan lagi. Oleh karena itu setelah pengatur berada pada sikap akhir supaya
cincin-cincin dan sikat-sikat tidak cepat aus, sikat-sikat itu diangkat setelah
rotor dihubung singkat.
o Tahanan luar (RL) yang dapat diatur tersebut diperlukan untuk
membatasi arus mula yang besar pada saat start. Disamping itu, dengan mengubah-
ubah tahanan luar kecepatan motor dapat diatur.
o Motor rotor lilit sering disebut sebagai motor slip ring (slip ring
motor) atau motor dengan rotor dililit (wound rotor motor).
- Cara yang paling sederhana untuk menjalankan motor rotor sangkar tupai
ini, ialah dengan menghubungkan langsung dengan sumber dengan menggunakan saklar
tiga phase. Cara ini hanya diizinkan pada motor-motor sangkar tupai dengan daya di
bawah 3 HP (sekitar 2 kW ).
Gambar 7.
b). Kalau kumparan stator dihubungkan bintang dan tetap diberi tegangan
sumber sebesar EL maka tegangan tiap phase menjadi , sehingga arus tiap phase
diperkecil menjadi
CONTOH SOAL :
Suatu motor 3 phase, masing-masing lilitan phase mempunyai tahanan murni 50 ohm
dan induktansi (L) 0,3 Henry, sumbernya adalah 415 V, 50 cps.
Hitunglah daya total motor dalam keadaan tanpa beban jika motor dalam sambungan
bintang dan segitiga.
PENYELESAIAN :
EL = Eph
IL = Iph
= 762 Watt
= 762 Watt.
= 2280 Watt
= 2280 Watt.
Saklar Y/D memerlukan 6 terminal, yaitu untuk hubung bintang pada pengasutan dan
untuk hubungan segitiga pada kondisi operasi normal.
IV. PLUGGING
* Dalam aplikasi motor listrik sebagai penggerak, kadang kala sebuah motor dan
bebannya harus segera dihentikan perputarannya karena suatu hal yang bersifat
emergensi.
* Hal ini bisa dilakukan dengan cara mempertukarkan sambungan 2 terminal dari
3 terminal yang ada (lihat gambar dibawah ini).
a. kerja normal
b. Plugging
* Dengan demikian akan terjadi pembalikan arah putar dari medan putar pada
stator motor.
* Cara ini lebih dikenal dengan istilah PLUGGING dan motor akan mengalami
pengereman.
* Energi kinetik beban akan dilawan dan menyebabkan kecepatan akan menurun
secara drastis.
* Motor seharusnya tidak terlalu sering dilakukan plugging karena akan merusak
secara mekanik maupun elektrik
* Catatan 2 :
Panas yang dihasilkan pada rotor selama periode plugging (dari kecepatan
nominal s/d berhenti) adalah sebesar 3 kali lipat dari energi kinetik yang
tersimpan pada semua bagian motor.
* Contoh :
o Motor 100 kW, 60 Hz, 1175 rpm dikopel dengan flywheel. Saat
beroperasi, energi kinetik pada motor dan beban adalah sebesar 300 kJoule. Tiba-
tibna motor di-plugging sehingga berhenti dan akhirnya berputar pada kecepatan
1175 rpm paad arah sebaliknya. Hitung energi yang didisipasikan pada rotor ?
o Penyelesaian :
o Energi periode plugging : 3 x 300 kJoule = 900 kJoule
o Energi periode starting : 1 x 300 kJoule = 300 kJoule +
o Total energi didisipasikan : = 1200 kJoule
V. PE-REMAN (BRAKING)
* Suatu motor induksi 3 fasa juga dapat dihentikan dengan cepat dengan cara
mengalirkan arus DC pada kumparan statornya.
* Sumber tegangan DC dihubungkan pada 2 terminal dari 3 terminal yang ada
sehingga akan mengalir arus DC yang akan menghasilkan kutub magnet stasioner pada
statornya.
* Ketika rotor berputardalam medan magnet stasioner daristator tersebut, maka
pada rotor akan terinduksi dan akan terjadi GGL induksi pada rotor tersebut.
* GGL induksi tersebut akan menyebabkan terjadinya aliran arus pada rotor dan
terjadi disipasi daya listrik sebesar I2.R. Pada keadaan ini akan terjadi
peluruhan energi kinetik pada rotor sehingga akan menurun kecepatan putarnya
hingga akhirnya berhenti.
* Kelebihan pengereman dengan menggunakan arus dc ini adalah dalam hal efek
pemanasan yang terjadi lebih kecil daripada cara plugging.
* Energi yang didisipasikan hanya 1 kali lipat dari energi kinetik yang
terjadi pada motor, sedangkan cara plugging adalah 3 kali lipat.
* Periode pengereman sangat tergantung pada besarnya arus dc yang diberikan
pada kumparan stator, dimana semakin besar arus dc yang dialirkan akan
mempersingkat periode pengereman, demikian pula sebaliknya.
* Arus yang diberikan bisa sampai dengan 3 kali lipat dari arus rata-rata
kerja normal dari motor.
* Contoh :
o Motor induksi 3 fasa, 50 hp kW, 60 Hz, 440 Volt, 1760 rpm digunakan
sebagai penggerak beban dengan inersia J=25 kg.m2. Tahanan dc antara dua terminal
statornya adalah 0,32 ohm. Arus rata-rata motor adalah 62 Ampere. Pengereman
dilakukan dengan menghubungkan sunber dc 24 volt pada terminal motor.
o Penyelesaian :
Ek = 5,48 . 10-3 . J . n2
dimana :
Ek = 5,48 . 10-3 . J . n2
= 424 kJoule
dimana :
T = torsi (N.m)
J = 25 kg.m2
= 19,2 N.m