You are on page 1of 22

TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR (ETIKA)

A. PENDAHULUAN

Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan
tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang d hadapi
manusia dalam kehidupan sehari-hari. jai secara singkat dapatlah di katakan bahwa
setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan :

1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya.

2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya.

3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka.

4. keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang rasanya sudah dapat


diterimanya.

Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat indonesia berkaitan
dengan permasalahan sebagai berikut :

1. kenyataan bahwa bangsa indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa.

2. proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus-menerus menimbulkan


dampak positif dan negatif.

3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahankondisi kehidupan


manusia.

B. ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR


UMUM

Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang
berkulifikasi sebagai berikut :

1. berjiwa pancasila sehingga segala keputusan serts tindakannya mencerminkan


pengalaman nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas yang tinggi.

2. takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

3. memiliki wawasan komprehesif dan pendekatan integral.

4. memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat.

C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR


Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengmukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokan
dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )

2. Ilmu-ilmu Sosial ( social science )

3. Ilmu-ilmu Budaya ( the humanities )

D. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

1. mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.

2. memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka


tentang masalah kemanusiaan dan budaya.

3. mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa.

4. mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu


berdialog satu sama lain.

E. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah


kemanusiaan dan budaya yang didekati dengan menggunakan pengetahian budaya ( The
Humanities ).

2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

Pokok bahasan yang akan di kembangkan adalah :

- Manusia dan cinta kasih

- Manusia dan keindahan

- Manisia dan penderitaan

- Manusia dan keadilan

- Manusia dan pandangan hidup

- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian


- Manusia dan kegelisahan

- Manusia dan harapan

bab 2

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. MANUSIA

1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :

a. Jasad : badan manusia yang tampak pada luarnya.

b. Hayat : mengandung unsur hidup.

c. Ruh : bimbingan dan pimpinana Tuhan.

d. nafs : pengertian diri.

2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :

a. Id : struktur kepribadian yang paling tidak tampak.

b. Ego : struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari id.

c. Superego : struktur kepribadian yang paling akhir.

B. HAKEKAT MANUSIA

a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang
utuh.

b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk
lainnya.

1. Perasaan intelektuan

2. Perasaan etis

3. Perasaan diri

4. Perasaan sosial

5. Perasaan religius
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.

d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dalam lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas
dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Menurut Francis L.K.Hsu, makhluk manusia masih memerlukan suatu daerah isi jiwa
tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental dalam
hidup manusia.

D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, Kepercayaan, kesenian,


moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

1. Sistem Religi ( Sistem Kepercayaan ).

2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan.

3. Sistem Pengetahuan.

4. Sistem mMata Pencaharian dan Sistem-sistem Ekonomi.

5. Sistem Teknologi dan Peralatan.

6. Bahasa.

7. Kesenian.

F. WUJUD KEBUDAYAAN

1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.

2. Kompleks aktivitas.

3. Wujud sebagai benda.

G. ORIENTASI NILAI BUDAYA

1. Hakekat hidup manusia ( MH ).

2. Hakekat karya manusia ( MK ).


3. Hakekat waktu manusia ( WM ).

4. Hakekat alam manusia ( MA ).

5. Hakekat hubungan manusia ( MN ).

H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Perubahana kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang memiliki
bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang
bersangkutan, antara lain aturan-aturan yang di gunakan sebagai pegangan dalam
kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.

1. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima :

a. Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai.

b. Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaan besar.

c. Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan.

2. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat :

a. Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan.

b. unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.

3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat


menerima unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.

4. suati masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelopok individu yang
sukar sekali.

I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1. Eksternalisasi : proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun


dunianya.

2. Obyektivasi : proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.

3. Internalisasi : proses dimana masyarakat disergap kendali oleh manusia.

bab 3

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN

Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities,
disamping tanggung jawabnya yang lain. Pada umumnya the humanities mencakup
filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan
sebagainya. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah
berkomunikasi. Dalam usahanya untuk memahami diri sendiri, yang kemudian
melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami
alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan
bahasa. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan
dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk
yang tidak normatif. Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai
pencipta karya seni juga penting meskipun yang lebih penting adalah karyanya.

B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

A. Prosa lama meliputi :

1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara

B. prosa baru meliputi :

1. Cerita pendek
2. Roman/novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi

C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan


2. Prosa fiksi memberikan informasi
3. Prosa fikis memberikan warisan kultural
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Keputusan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personafikasi, metafora,
perbandingan alegori.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu.
4. Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan,
sehingga lebih menggugah hati.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya
Dasar adalah sebagai berikut :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.

Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman


perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan
pengalaman langsung yang terbatas.

1. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual

Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran
manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.

1. Pusi dan keinsyafan sosial

Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial.

• Penderitaan atas ketidak adilan


• Perjuangan untuk kekuasaan
• Konflik dengan sesamanya
• Pemberontakan terhadap hukum Tuhan

bab 4

MANUSIA DAN CINTA KASIH

A. PENGERTIAN CINTA KASIH

Pengertian tentang cinta dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa
cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah
adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi
dengan orang lain kecuali dengan dia. Keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan
tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
Kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau
lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan
seterusnya.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah.
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan
kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga,
kerabat, harta, dan tempat tinggal. Hakekat cinta menengah adalah suatu energi yang
datang dari perasaan hati dan jiwa. Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji,
hina, dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah cinta rendahan. Bentuknya
beraneka ragam misalnya :

1. Cinta kepada thagut


2. Cinta berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan
dan tempat tinggal.

Hikmah cinta adalah sangat besar. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :

1. Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam
kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam
rintangan.
2. Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan
pendorong dan pembangkit yang paling besar didalam melestarikan kehidupan
lingkungan.
3. Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup
manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka.
4. Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam
hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesama
makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala
penjuru bumi.

B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian
dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh
dari kenyataan. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kita suci Al-Qur’an.

• Cinta diri
• Cinta kepadas sesama manusia
• Cinta Seksual
• Cinta kebapakan
• Cinta Kepada Allah
• Cinta kepada Rasul

C. KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.
Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada
seseorang.

1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.


2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.

D. KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan ialah hubungan yang akrab baiuk antara pria wanita yang sedang dimabuk
asmara maupun yang sudah berumah tangga.

E. PEMUJAAN

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manuasi kepada Tuhannya yang
diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga
penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintahnya. Karena itu jelaslah
bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena
Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Kalau manusia cinta kepada
Tuhan, karena Tuhan sungguh maha pengasih lagi maha penyayang.

F. BELAS KASIHAN

Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta. Cinta agape ialah cinta manusia
kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara dan
ketiga cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita. Di samping itu masih ada cinta
lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan,
karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan
karena penderitannya. Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau
keadaan yang diderita orang lain.

G. CINTA KASIH EROTIS

Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama
sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang
lemah tanpa daya.

Cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan
dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan
universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat
dipercaya. Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan
pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang
sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain.

bab 5

MANUSIA DAN KEINDAHAN

A. KEINDAHAN

Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan
sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan
alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik
yang selalu bertambah.

a. Apakah keindahan itu ?

Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampurbaurkan saja.


Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :

1. Keindahan dalam arti yang luas


2. Keindahan dalam arti estetis murni
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.

Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang
didalamnya tercakup pula kebaikan. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian
keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan
penglihatan. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :

• Keindahan seni
• Keindahan alam
• Keindahan moral
• Keindahan intelektual

Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalam arti
terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya
dengan penglihatan.

b. Nilai Estetik

Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian
keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai
ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala
sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai ekstrinsik
adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
(instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan,
ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

c. Kontemplasi dan Ekstansi

Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati,
sesuatu yang indah. Sesuatu yang indah itu memikat atau menarik perhatian orang yang
melihat, mendengar. Bentuk di luar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni
lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni drama, dan film, atau berupa ciptaan Tuhan
misalnya pemandangan alam, bunga warna-warni, dan lain-lain.

1. d. Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan ?

Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa
keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.
Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan
keindahan.

1. Tata nilai yang telah usang


2. Kemerosotan zaman
3. Penderitaan manusia
4. Keagungan Tuhan

B. RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam
merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah : teori
pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.

1. Teori pengungkapan
2. Teori metafisik
3. Teori psikologis

C. KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata
cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan ukuran dan
seimbang. Filsuf Inggris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah
kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan
inderawi kita (beauti is unity of formal relations among our sence-perception)

1. Teori obyektif dan teori subyektif


2. Teori perimbangan
bab 6

MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu
yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup.
Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga
memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia
sadar untuk tidak memalingkan dariNya.

B. SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa
siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.

Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak
dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halama pertama
dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.

Kebimbangan di alami oleh seseorang bila ia pada suatu saat dapat menentukan pilihan
mana yang akan diambil. Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam
dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Ketakutan
merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :

1. Claustrophobia dan Agoraphobia


2. Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi.
3. Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang
gelap.
4. Kesakitan
5. Kegagalan

C. KEKALUTAN MENTAL

Tahapan-tahapan gangguan jiwa adalah :

1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik


jasmani maupun rohaninya.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga
cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan
bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak
menekan perasaannya.
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan
mengalami gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai
berikut :

1. Kepribadian yang lemah


2. Terjadinya konflik sosial budaya
3. Cara pematangan batin,

Bentuk frustrasi antara lain :

1. Agresi
2. Regresi
3. fiksasi
4. Proyeksi
5. Identifikasi
6. Narsisme
7. Autisme

Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :

1. Kota-kota besar
2. Anak-anak muda usia
3. Wanita
4. Orang yang tidak berguna
5. Orang yang terlalu mengejar materi

D. PENDERITA DAN PERJUANGAN

Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrat. Penderitaan


dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup,
bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya
ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka.

E. PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN

Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar, tv,
pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan
dari jauh penderitaan manusia.
Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-
peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian
masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia
terutama bagi yang merasa simpati.

F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan
ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi
baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaikin nasibnya. Perbedaan nasib
buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu
manusia penyebabnya.

b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan

Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun
kesabaran, tawakal dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia.
Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :

1. Seorang anak lelaku buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang
tuanya.
2. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan
ini.
3. Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah seperti disebutkan dalam Al-Qur’an adalah
azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong.

G. PENGARUH PENDERITAAN

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-


macam dan sikap dalam dirinya. Apabila sikap negatif dan sikap positif ini
dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya. Penilainnya itu dapat berupa
kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan
tujuan perbaikan keadaan.

bab 7

MANUSIA DAN KEADILAN

A. PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Keadilan oleh
plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang
mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Menurut Socrates, keadilan
tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah
melaksanakan tugasnya dengan baik.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan
perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Berdasarkan kesadaran etis, kita
diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa, menjalankan kewajiban.

B. KEADILAN SOSIAL

Mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni
:

1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan


kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai
kemajuan dan kesejahteraan bersama.

C. BERBAGAI MACAM KEADILAN

a. Keadilan Legal atau Keadilan Moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari
masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.

b. Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done
when equals are treated equally).

c. Keadilan Komulatif

Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat.

D. KEJUJURAN

Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya
apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Karena itu jujur berarti juga
menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih
terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat. Pada
hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran
pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau
dosa.

E. KECURANGAN

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula
dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan
yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling
kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam
sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam
sekitarnya ada empat aspek, yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban,
dan aspek teknik.

F. PEMULIHAN NAMA BAIK

Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar
namanya tetap baik. Lebih baik jika ia menjadi teladan bagi orang / tetangga disekitarnya
adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Tingkah laku atau perbuatan
yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :

1. Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral.


2. Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk
mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.

G. PEMBALASAN

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, reaksi itu dapat berupa
perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku
yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang
bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Mempertahankan hak dan kewajiban itu
adalah pembalasan.

bab 8

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup
dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif
kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha,
keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang
tidak terpisahkan.

B. CITA-CITA

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia yang disebut cita-cita adalah keinginan,
harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan
merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Cita-cita
merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.

1. Faktor manusia
2. Faktor kondisi
3. Faktor tingginya cita-cita

C. KEBAJIKAN

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya
sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan
etika. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua
unsur itu terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia
mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri
dan sebagainya.

D. USAHA / PERJUANGAN

Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus
kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu
maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya
menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaiknya pemalas
membuat manusia itu miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya
snediri. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan
terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia
lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisi dan keahlian/ketrampilan.

E. KEYAKINAN/ KEPERCAYAAN

a. Aliran Naturalisme
Manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran
agama itu ada dua macam, yaitu :

1. Ajaran agama dogmatis, yang disampaikan oleh Tuhan melalui nabi-nabi.


2. Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama.

b. Aliran intelektualisme

Dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia
berpikir.

c. Aliran gabungan

Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang
berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.

F. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

1. Mengenal
2. Mengerti
3. Menghayati
4. Meyakini
5. Mengabdi
6. Mengamankan

bab 9

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingka
laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja.

Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia,
bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Tanggung jawab adalah ciri
manusia beradab (berbudaya). Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran
bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan,
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. MACAM-MACAM TANGGUG JAWAB

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri


2. Tanggung jawab terhadap keluarga
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
4. Tanggung jawab kepada bangsa/negara
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan

C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN

a. Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetian cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu
dilakukan dengan ikhlas.

b.Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak
mengandung pamrih.

bab 10

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A. PENGERTIAN KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala
tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakan
salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan
juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Sigmund Freud ahli
psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia
yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neoritik dan kecemasan moril.

1. Kecemasan obyektif
2. Kecemasan neoritis (syaraf)
3. Kecemasan moril

B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH

Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar
maupun dari dalam.

C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN

Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau
kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tama, kita tanyakan
kepada diri kita sendiri (intropeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang
akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan
sebagainya. Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri
kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus percaya
bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun.

D. KETERASINGAN

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah kata dasar asing. Kata asing
berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Terasing atau keterasingan adalah
bagian hidup manusia. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah
perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau
kekurangan yang ada pada diri seorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan
diri dalam masyarakat.

E. KESEPIAN

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lenggang, tidak berteman. Jadi kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga
dijauhi teman-teman sepergaulan. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder,
merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka
menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.

F. KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat
konsentrasi.

G. SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN

Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :

1. Obsesi
2. Phobia
3. Kompulasi
4. Histeria
5. Delusi

a. Delusi perkusi

b. Delusi keagungan

c. Delusi melancholis
7. Halusinasi

8. Keadaan emosi

H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN

Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-
macam penyebabnya. Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah yaitu
dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Jadi yang menyembuhkan masyarakat
sekitarnya dan dirinya sendiri.

bab 11

MANUSIA DAN HARAPAN

A. PENGERTIAN HARAPAN

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan diri sendiri, maupun


kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa
merupakan sarana terkabulnya harapan.

B. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?

1. Dorongan kodrat

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan
manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira,
dan sebagainya.

2. Dorongan Kebutuhan Hidup

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :

1. Kelangsungan hidup (survival)


2. Keamanan (safety)
3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
4. Diakui lingkungan (status)
5. Perwujudan cita-cita (self actualization)

a. Kelangsungan hidup (survival)

b. Keamanan
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun
orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya,
keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa perlindungan berarti sudah memberikan
keamanan yang diharapkan.

c. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai

Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh
pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja
mengatakan kepada ayah atau ibu.

d. Status

Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu
penting, karena dengan status orang tahu siapa dia.

e. Perwujudan cita-cita

Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima
atau diakui kehebatannya.

C. KEPERCAYAAN

Kebenaran

Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena
ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap
dan perasaan.

Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat Ilmu, sebuah pengantar Populer ada
tiga teori kebenaran sebagai berikut :

1. Teori koherensi atau konsistensi


2. Teori korespodensi
3. Teori pragmatis

D. BERBAGAI kEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATNYA

1. Kepercayaan pada diri sendiri


2. Kepercayaan kepada orang lain
3. Kepercayaan kepada pemerintah
4. Kepercayaan kepada Tuhan

You might also like