Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi
adalah
peningkatan
tekanan
darah
arterial
akibat
mengkonsumsi
makanan
yang
melebihi
pola
makanan yang
rendah karbohidrat,
rendah
serat
sering
pengobatan
semakin
merupakan
dialami
problem
oleh
kesehatan
masyarakat
terbebani
oleh
harga
yang
masih
Indonesia.
Dalam
seringkali
merasa
obat-obatan
yang
semakin
gangguan
pada
menyebabkan kenaikan
sistem
peredaran
tekanan
darah
darah
di
atas
yang
nilai
merupakan
sistolik
dan
salah
faktor
diastolik
penyebab
meningkat
hipertensi,
secara
bertahap
mengakibatkan
peningkatan
tekanan
sistolik.
Tekanan
WHO
(ISH),
dan
saat
the
ini
International
terdapat
600
Society
juta
of
penderita
tidak
jauh
berbeda
yakni
6-15%.
Di
Indonesia
Dasar
(RISKEDAS)
2013,
terjadi
peningkatan
secara
farmakologi
yaitu
dengan
cara
menggunakan
saat
adregenik,
ini
yaitu
antagonis
seperti
kalsium,
diuretik,
penghambat
penghambat
enzim
konversi
antihipertensi
hipertensi
farmakologi
pada
di
apotek
dokter
juga bisa
atau
menjalani
praktik, selain
menimbulkan
efek
pengobatan
itu penanganan
samping, seperti
terhadap
pasien
diantaranya
penelitian
responden
setelah
diperdengarkan
bacaan
Al-Quran
penelitian
didapatkan
Nurhayati
bahwa
bayi
(1997
berusaha
dalam
48
jam
Elzaky,
2011)
diperdengarkan
melodi
sejak
dahulu
diyakini
mempunyai
pengaruh
Colorado,
jumlah
secara
dramatis
metode
penyembuhan
selama
dasawarsa
bunyi
terakhir.
melalui
mendengarkan
musik,
bergerak
mengikuti
maupun
untuk
masalah-masalah
emosional
seperti
kesehatan
tradisional
holistik
perpaduan
perawatan
kesehatan
musik,
responden
merasakan
kondisi
yang
rasa
relaksasi
pada
lansia.
Beberapa
ahli
irama
yang
berlawanan
dengan
irama
jantung
mengalami
perkembangan
yang
signifikan
pada
mengurangi
kecemasan
pada
penderita
yang
akan
telah
dipublikasikan,
pada
orang
dewasa,
dilaporkan
pada
hipertensi
tahun
2013
khususnya
sebanyak
di
wilayah
29,6%
Kalimantan
(Kemenkes
RI,
Samarinda
untuk
saat
ini
terdapat 120
lansia
yang
faktor
usia
memang
menjadi
salah
satu
hipertensinya
muncul
lansia
hanya
berbaring
dan
pernah
ada
penelitian
yang
mencoba
Al-Quran
penurunan
dan
hipertensi
Bengkuring Samarinda.
terapi
pada
musik
lansia
keroncong
di
Posyandu
terapi
terhadap
Lansia
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
dirumuskan
latar
belakang
masalah
Bagaimanakah
dalam
keefektifan
di atas
maka
dapat
ini
adalah
penelitian
Terapi
Murottal
Dan
Al-Quran
mengetahui
perbandingan
terapi
murottal
pada
lansia
di
Posyandu
Lansia
Bengkuring
Samarinda.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik lansia di Posyandu Lansia
Bengkuring Samarinda.
b. Mengidentifikasi
kejadian
hipertensi
pada
lansia
di
terapi
murottal
Al-Qur,an
dalam
terapi
musik
keroncong
dalam
terapi
musik
keroncong
dalam
menurunkan
cara
pandang
yang
luas
di
area
praktek
sebagai
bahan
keperawatan.
2. Bagi institusi pendidikan
Hasil
penelitian
dapat
digunakan
dapat
dijadikan
bahan
acuan
ataupun
referensi
penelitian
ini
diharapkan
dapat
mengubah
hidup
sehat.
Dengan
demikian
derajat
4. Bagi peneliti
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
dan
Al-Quran
terapi
musik
dalam
menurunkan
menggunakan
Quasi
Eksperiment
dengan
pada
lansia
di
posyandu
lansia
Bengkuring.
Penelitian
ini
menggunakan
metode
quasi
eksperimen
design dengan rancangan pre test dan post test two group
design. Kedua kelompok tersebut diukur tekanan darah
sebelum
dan
sesudah
perlakuan.
Kelompok
pertama
Teknik
pengambilan
sampling
dengan
total
sampling.
2. Faradisi
(2012)
Efektivitas
Terapi
Terhadap
Operasi
dalam
Murottal
Penurunan
Di
penelitiannya
dan
Tingkat
Pekalongan.
yang
Terapi
Musik
Kecemasan
Penelitian
ini
berjudul
Klasik
Pasien
bertujuan
Pra
untuk
sampel
observasi
dan
wawancara.
Analisa
data
hipertensi
pada
Penelitian
ini
lansia
di
menggunakan
posyandu
lansia
Bengkuring.
metode
quasi
eksperimen
design dengan rancangan pre test dan post test two group
design. Kedua kelompok tersebut diukur tekanan darah
sebelum
dan
sesudah
perlakuan.
Kelompok
pertama
Teknik
pengambilan
sampling
dengan
total
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
1. Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu
peningkatan darah di dalam arteri. Dikatakan tekanan
darah
tinggi
jika
pada
saat
duduk
tekanan
sistolik
kenaikan
sistolik
dan
diastoliknya
(Ruhyanudin, 2006).
Smeltzer
(2001) mendefinisikan
hipertensi
sebagai
1) Umur
Tekanan sistolik dan diastolik meningkat secara
bertahap sesuai usia hingga dewasa. Pada saat lanjut
usia,
arterinya
terhadap
lebih
tekanan
keras
darah.
dan
Hal
kurang
ini
fleksibel
mengakibatkan
secara
fleksibel
pada
penurunan
hormonal
yang
sering
tekanan
darah.
2) Jenis kelamin
Perubahan
terjadi
pada
pengkajian
darah
saat
istirahat,
tunggu
20-30
dari
menit
setelah olahraga.
4) Obat-obatan
Banyak
obat-obatan
yang
dapat
meningkatkan
5) Stress
Stimulasi
curah
sistem
jantung
dan
syaraf
simpatis
vasokonstraksi
meningkatkan
arteriol
sehingga
baik
pada
masa
anak-anak
maupun
dan
terapi atau
penatalaksanaan
hipertensi
Sistolik (mmHg)
Optimal
Diastolik
(mmHg)
<80
<120
Normal
<130
<85
130-139
85-89
140-159
90-99
140-149
90-94
160-179
100-109
180
110
140
<90
Normal Tinggi
hipertensi grade 1 (ringan)
sub-grup: perbatasan
Hipertensi grade 2 (sedang)
hipertensi grade 3 (berat)
Hipertensi sistol terisolasi
Sub-grup: perbatasan
140-149
Sumber: WHO-ISH 1999, Guidelines for the Management of Hypertension.
<90
Sistolik mmHg
Diastolik mmHg
Normal
<120
Dan
<80
Pre-hipertensi
120-139
Atau
80-89
Hipertensi Tingkat 1
140-159
Atau
90-99
Hipertensi Tingkat 2
Atau
Prevention, Detection,
d. Etiologi Hipertensi
Hipertensi dibagi menjadi dua jenis berdasarkan dari
penyebabnya (Aziza, 2007):
1) Hipertensi
esensial
hipertensi
Terjadi
yang
pada
atau
hipertensi
primer,
yaitu
tidak
jelas.
penyebabnya/etiologinya
sekitar
90%
penderita
hipertensi.
adalah
peningkatan
resistensi
perifer.
faktor
genetik
dan
lingkungan.
Faktor
genetik
resistensi
insulin
dan
lain-lain.
pada
kelenjar
adrenal
yang
menghasilkan
darah
terletak
di
pusat
vasomotor,
pada
preganglion
melepaskan
astilkolin
yang
akan
pembuluh
darah.
Berbagai
faktor
seperti
aktifitas
vasokonstrisi.
Medula
adrenal
Vasokonstriksi
yang
mengakibatkan
penurunan
merangsang
kemudian
diubah
vasokonstriktor
merangsang
pembentukan
menjadi
kuat
sekresi
yang
aldosteron
angiotensin
angiotensin
pada
oleh
yang
II,
suatu
akhirnya
akan
korteks
adrenal.
ginjal,
intravaskuler.
menyebabkan
Semua
faktor
peningkatan
tersebut
volume
cenderung
mencetuskan hipertensi.
f. Manifestasi
Tanda dan gejala yang dapat timbul pada pasien
hipertensi yaitu:
1) Mulai dari tidak ada gejala sampai gejala ringan,
misalnya: pusing, melayang, berputar, vertigo, sakit
kepala, baik sebagian maupun seluruh bagian.
2) Pandangan
mata
kabur/tidak
jelas
bahkan
dapat
langsung buta.
3) Mual muntah
4) Pada pemeriksaan diperoleh nilai tekanan darah tinggi
(140/90 mmHg), dapat pula ditemukan perubahan
pada
retina,
seperti
penyempitan
pembuluh
darah,
stroke.
7) Lansung komplikasi berat, seperti sesak nafas hebat:
kaki bengkak (akibat gagal jantung), tidak sadarkan
diri akibat perdarahan di otak (stroke). (Aziza, 2007;
Smeltzer, 2001)
g. Komplikasi
Penderita hipertensi berisiko menderita penyakit lain.
Dalimartha, at Al (2008) menyebutkan beberapa penyakit
yang
dapat
timbul
akibat
dari
hipertensi,
diantaranya
sebagai berikut:
1) Penyakit jantung koroner
Penyakit ini sering dialami penderita hipertensi
sebagai
akibat
terjadinya
pengapuran
pada
dinding
beberapa
bagian
otot
jantung.
Hal
ini
pada
otot
jantung.
Bahkan
dapat
hipertensi
kerusakan
menjadi
pembuluh
darah
penyebab
otak.
utama
Ada
dua
pada
jenis
seseorang
bisa
mengalami
stroke
dan
4) Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan peristiwa di mana ginjal
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ada dua
jenis
kelainan
nefrosklerosis
ginjal
benigna
Nerfrosklerosis
akibat
dan
benigna
hipertensi,
nefrosklerosis
terjadi
pada
yaitu
maligna.
hipertensi
plasma
menua.
dinding
Hal
pada
itu
pembuluh
darah
menyebabkan
pembuluh
darah
daya
akibat
proses
permeabilitas
berkurang.
Adapun
atau
penatalaksanaan
pasien
hipertensi
farmakologis,
yaitu
intervensi
dengan
tekanan
darah
adalah
<130/80
mmHg.
(ACEI),
calcium
channel
blocker
(CCB),
bekerja
chlorida
menghambat
(NaCl)
di
tubulus
reapsorpsi
ginjal.
Ada
rendah
seperti
hydrochlorthiazid
(HCT)
labetalol.
menurunkan
menurunkan
curah
Beta
denyut
jantung
dan
blocker
jantung
bekerja
dengan
kontraktilitas
otot
Alfa-blocker
vena
tetapi
bekerja
tidak
menurunkan
menyebabkan
aliran
takikardia.
balik
Curah
alfa-blocker
didasarkan
pada
dengan
sebelum
masa
tidur
kerja
efektif
lama
untuk
seperti
mencegah
menghambat
masuknya
ion
kalsium
menyebabkan
relaksasi
ateriol
dalam
tubuh.
RRA.
Golongan
ini
menghambat
ikatan
baik.
Smeltzer
(2001)
menyebutkan
beberapa
Tekanan
dengan
darah
peningkatan
hipertensi
Penurunan
pada
berat
dipertahankan
yang
berat
meningkat
badan
sekitar
50%
badan
sebanyak
selama
dua
menghasilkan
individu
tahun
seiring
10
obesitas.
kg
yang
menurunkan
berat
badan
sebanyak 5
kg
dapat
Alkohol
mengurangi
efek
obat
moderation of dringking
Pembatasan
konsumsi
alkohol
sekitar
dapat
minum
alkohol
harus
disarankan
untuk
dalam
Hypertension
Aziza
(2007)
Education
Program
merekomendasikan
yang
rasa/tidak
tidak
hambar)
terlalu
ketat
kecuali
(masih
pasien
ada
yang
cita
sedang
yang
sedang
dirawat
di
rumah
sakit
dan
dihubungkan
dengan
efek
pressor,
pada
pasien
hipertensi
15
menit
107
setelah
pasien
hipertensi
yang
merokok
harus
dinamis
sedang
(30-45
menit,
3-4
atau
Olahraga
berenang
aerobik
dapat
teratur
seperti
menurunkan
jalan
tekanan
darah
pada pasien
mmHg.
Olahraga
hipertensi
ringan
rata-rata
4,9/3,9
efektif
dalam
lebih
banyak
tenaga,
misalnya
4-8
mmHg.
Olahraga
lari
atau
darah
sistolik
isometrik
seperti
merupakan
salah
satu
tekhnik
menghambat
stress
yang
dialami
seseorang
oleh
atau
ketegangan
sehingga
jiwa
tekanan
rileks
autoregulasi,
dan
relaksasi
tenang.
dapat
Dalam
mekanisme
menurunkan
tekanan
yaitu
tekhnik relaksasi
mental.
Adapun
yang
fisik dan
tekhnik
termasuk
tekhnik
pernapasan
diafragma,
Safety
Council,
1994
dalam
widyastuti,
hipertensi
(tekanan
darah)
dapat
dalam
arteri.
Walaupun
hasilnya
sangat
teapi
dan
alat
pengukur
tekanan
yang
ini
tekanan
manset
darah
dengan
dimulai
kencang
dengan
dan
lembut
brakial
menghilang.
menunjukkan
bahwa
Hilangnya
tekanan
sistolik
denyutan
darah
telah
hilangnya
dikempiskan
denyutan
perlahan,
radial.
dan
Kemudian
dilakukan
manset
pembacaan
sistolik.
Sedangkan
mengauskultasi
yang
berbentuk
tekanan
corong
darah,
atau
ujung
diafragma
Manset
sampai
dikempiskan
mmHg
dengan
perdetik,
kaput otot
kecepatan
sementara
2
kita
yang
(2001)
harus
menyebutkan
diperhatikan
beberapa
agar
rincian
pengkajian
tekanan
membantu
sistolik
mengetahui
sebelum
dengan
auskultasi
segera
dapat
adanya
gap
diminta
untuk
tidak
berbicara
selama
di dalam
kehidupan
manusia.
Proses
menua
dihindari.
Penambahan
perubahan-perubahan
struktur
usia
dan
akan
fisiologis
menimbulkan
sel,
jaringan
Hal
ini
normal,
dengan
perubahan
fisik
dan
mengalami
proses
menjadi
tua
dan
masa
tua
Prof.
Dr.
Koesoemanto
Setyo
Negoro
setelah
tahun,
tidak
yang
bersangkutan
mempunyai
atau
mencapai
tidak
usia
berdaya
55
mencari
akomodasi
dari
jarak
jauh
berkurang,
penggunaan
kaca
mata
penerangan
yang
pendengaran,
pendengaran)
baik
karena
dan
digunakan.
presbiakusis
oleh
atau
system
Sistem
(gangguan
hilangnya
dekat
pada
kemampuan
intraseluler.
Menurunnya
proporsi
protein
di
menurun,
serta
terganggunya
mekanisme
mengalami
kemampuan
dalam
penurunan
melakukan
Koordinasi
keseimbangan,
perubahan
postur
dan
koordinasi
aktivitas
kekuatan
peningkatan
dan
sehari-hari.
otot,
reflek,
waktu
reaksi.
fleksibilitas
menimbulkan
kemampuan
dampak
untuk
pada
lansia
sehingga
berupa
nyeri,
penurunan
meninglkatkan
kekuatan
otot,
dan
kemampuan
mengalami
peregangan
jantung
(2)Paru
kehilangan
elastisitas,
kapasitas
residu
dan
jumlahnya
berkurang,
reflek
dan
(Nugroho,
2008).
f)
penurunan
produksi
sebagai
kemunduran
dengan
sistem
pencernaan,
sistem
fungsi
yang
mengalami
kemunduran,
Hal
pemberian
ini
akan
obat
pada
memberikan
lansia.
efek
Mereka
dalam
kehilangan
obat.
Pada
berkemih
tidak
normal,
mereka
pergi
ke toilet
sepanjang
malam.
h) Sistem reproduksi
Perubahan
dengan
sistem
menciutnya
reproduksi
ovary
dan
lansia
uterus.
ditandai
Pada
perkataan
verbal.
Penampilan,
persepsi,
dan
daya
membayangkan
karena
tekanan
faktor
Azizah
(2011)
psikososial
menurut
meliputi:
a) Pensiun
b) Perubahan aspek kepribadian
c) Perubahan dalam peran sosial di masyarakat
d) Perubahan minat dan penurunan fungsi dan potensi
seksual.
d. Tugas perkembangan lansia
Seiring
tahap
kehidupan,
lansia
memiliki
tugas
dan
Perry
(2005),
dalam
Azizah
(2011),
tujuh
terhadap
penurunan
kekuatan
fisik
dan
Lansia
pada
umumnya
pensiun
itu mungkin
dari
perlu untuk
terhadap
kematian
pasangan.
Mayoritas
dapat
membantu
mereka
menyesuaikan
diri
terhadap kehilangan.
4) Menerima diri sendiri sebagai individu lanjut usia.
5) Mempertahankan
dapat
merubah
kerusakan
yang
kepuasan
lebih
fisik
pengaturan
rencana
dapat
kecil
dan
kehidupannya.
mengharuskan
untuk
hidup.
seorang
Lansia
Misalnya,
pindah
kerumah
diri.
Beberapa
hubungan
tidak
dapat
dibantah,
bila
seseorang
akan
perlahan-lahan
pasti
menurun.
Akibatnya
itu
kemunduran
kemampuan
sebagai berikut:
a) Suka lupa, ingatan tidak berfungsi baik
kognitif
penglihatan
kurang
karena
cahaya
perubahan-perubahan
osteoporosis,
metabolisme
gangguan
seperti
pada tulang
pencernaan,
diabetes
militus,
atau
kelinan
hiperteroid,
obat-obatan
misalnya:
obat
penenang,
pinggang
atau
punggung
biasanya
disebabkan oleh:
a) Gangguan sendi-sendi atau susunan pada sendi
atau
susunan
tulng
belakang
(osteomalsia,
osteoporosis, osteoarthrosis).
b) Gangguan pankreas
c) Gangguan pada rahim.
d) Gangguan pada kelenjar prostat.
e) Gangguan pada otot-otot badan.
5) Gangguan pada ketajaman penglihatan
Gangguan pada penglihatan biasanya disebabkan
oleh:
a) Kelainan lensa mata (Refleksi lensa mata).
b) Kekeruhan pada lensa (katarak).
c) Tekanan dalam mata yang meninggi (glukoma).
Al-Quran
turunkan
kepada
Nabi
firman
Allah
Muhammad
SWT
SAW.
yang
di
Al-Quran
ibadah
membahas
secara komprehensip
atau
kedokteran
saja
tetapi
maupun
merupakan
baik
kitab
bidang
bidang-bidang
yang
kesehatan
ilmu-ilmu
lain
manusia,
rohani.
ini
Hal
baik
penyakit
berdasarkan
sabda
jasmani
maupun
Rasulullah
SAW
dilakukan
oleh
seorang
Qori
direkam
serta
di
dengan
lantunan
murottal
Al-Quran
sudah
dalam
kalangan
tertentu
pemeluk
agama
Heru
(2008)
yang
dikutip
dari
penelitian
dapat
mengaktifkan
menurunkan
hormon
hormon-hormon
endorfin alami,
stress,
meningkatkan
dan
tegang,
memperbaiki
sistem
kimia
tubuh
detak
jantung,
denyut
nadi
dan
aktivitas
lambat
tersebut
sangat
baik
menimbulkan
pertama
kemungkinan
adanya
bertujuan
pengaruh
untuk
menentukan
Al-Quran
pada
fungsi
bahasa
arab
maupun
yang tidak,
mengalami
urat
syaraf
reflektif.
Hasilnya
membuktikan
guna
mengukur
perubahan
(Mahmudi,
apapun
dalam
2011).
terganggunya
keseimbangan
fungsi
organ
yang
ditimbulkan
pada
ketegangan
fisiologis
(Mahmudi,
Al-Quran
beserta perubahan-perubahan
2011).
c) Pengaruh murottal terhadap respons tubuh
Murottal bekerja pada otak dimana ketika didorong
rangsangan
dari
terapi
murottal
maka
otak
akan
memberikan
umpan
balik
berupa
kenikmatan
dan
Sehingga
terjadi
keseimbangan
pada
kedua
antara
parasimpatis
(Asti,
mencegah
vasopasme
sistem
2009).
syaraf
Kondisi
pembuluh
yang
simpatis
dan
rileks
akan
darah
akibat
Stimulan
gelombang
rata-rata
Al-Quran
delta.
mengindikasikan
Adanya
bahwa
didominasi
gelombang
kondisi
oleh
delta
naracoba
ini
sebenarnya
yaitu
sebagai pusat
pengontrol gerakan-gerakan
yang dilakukan.
Sehingga, stimulan Al-Quran ini dapat memberikan
ketenangan,
ketentraman
(Abdurrochman,
dan
kenyamanan
2008). Mendengarkan
naracoba
ayat-ayat
suci
yang
merasakan
sangat
adanya
besar.
Secara
penurunan
depresi,
umum
mereka
kesedihan,
dan
Al-Quran
adalah
kitab
suci
yang
mengandung
dimiliki
kepada
Tuhan,
hal
ini
akan
menambah
pikiran
dengan
tubuh
(mind-body
conection).
musik
dimana
tujuannya
adalah
untuk
kongres
Terapi
Musik
ke-9
di Washington
dari Clifford K.
music therapy
Madsen dan
improvisasi
memperdalam
pengalaman
yang
terkait
dengan
klien
diberi
kesempatan
untuk
menghayati
terapis
sebagai
pusat
pengalaman.
Bermain musik
adalah fokus dalam sesi terapi dan mulai dari awal terapi
individu
dan
pengalaman
musikal
akan
diserap
melalui
music
therapy
merupakan
terapi
yang
membantu
Improvisasi
program
music
therapy
memodifikasi
yaitu
terapi
perilaku.
musik
yang
klien
dibebaskan
untuk
mengembangkan
kreasinya,
ataupun
tema,
maupun
ritme,
memberikan
bentuk
peraturan,
musik.
Dalam
struktur,
arti,
tanpa
musik
dipengaruhi.
sedih,
suasana
Entah
tergantung
ruang
apakah
pendengar
batin
suasana
itu
seseorang
bahagia
sendiri.
dapat
ataupun
Musik
dapat
yang
serta
meningkatkan
mampu
mempengaruhi
daya
stress
ingat.
seseorang,
Musik
dan
mendengarkan
musik
kesukaannya
seseorang
memiliki
pengaruh
terhadap
peningkatan
bisa
dihasilkan
sebuah
musik
yang
memiliki
mencerdaskan
bayi
dan
juga
bisa
memberi
meningkatkan
motivasi
diyakini
dapat
olahragawan
meningkatkan
daya
tahan,
wikeipedia
dikelompokan
menurut
(2013)
secara
kegunaannya,
umum,
musik
yang
dapat
musik-musik
sejenis
(musik
avant
garde,
diambil
sebagai
dasar
komposisinya.
Berbeda
tidak
lekang
dimakan
waktu,
sehingga
berabad-abad lamanya.
Tokoh-tokoh komponis indonesia yang menciptakan
jenis musik seperti ini antara lain: Amir Pasaribu, Tri Suci
Kamal, Slamet Abdul Syukur, rahayu Supanggah, Otto
Sidharta, Tony Prabowo, Michael Asmara, I wayan Sadre,
Iwan Gunawan, Dody Satya E. Gustdiman.
a) Musik Klasik
Musik klasik biasanya merujuk pada musik Klasik
Eropa, tapi kadang juga pada musik klasik Persia,
India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri
dari beberapa periode, misalnya barok, klasik, dan
romantik.
Musik
mengacu
klasik
pada
merupakan
musik
yang
istilah
luas,
berakar
biasanya
dari
tradisi
lain,
seperti
misalnya
musik
klasik
yang
populer
merupakan
jenis-jenis
musik
yang
kebanyakan
adalah
penggabungan
jenis
blues,
musik
ragtime,
yang
dan
tumbuh
musik
dari
Eropa
dixieland,
swing,
bebob,
cool jazz,
free
jazz,
jazz
biasanya
memiliki
tema
Kristen.
Beberapa
nuansa
mirip
dengan
Rock
Roll
(oleh
menjadi
genre
musik
rohani
secara
dari
musik
Afrika
Barat.
Jenis
ini
termasuk ragtime,
jazz,
and
blues
adalah
musik
tradisional
adalah
mengandung
musik
musik
dapat
funk
sebuah
tarian
dikenali
aliran
musik
Afrika-Amerika.
dari
ritme
yang
Umumnya
yang
sering
dari
daerah
Louisiana
pada
tahun
1960-an.
dalam
pengertian
yang
paling
luas,
1950-an.
Bentuk
yang
paling
awal,
rock
and
roll,
oleh
pertengahaan
Inggris,
orang
tahun
misalnya
diseluruh
1960-an
The
dunia,
beberapa
Beatles,
mulai
pada
grup
musik
meniru
dan
menjadi populer.
Musik
rock
kemudian
berkembang
menjadi
kelompok-kelompok
seperti
The
Clash,
The
terus,
terutama
metal
berkembang
metal
yang
memiliki
lagu
dengan
nyanyian
yang
terkesan slow.
Genre
lagunya
metal
yang
dikategorikan
keras
dimana
deathcore,
death
metal,
black
metal,
dimulai
dengan
lama
tape
sebelum
loops
ditemukannya
dan
alat
musik
dari
Jamaika
muncul
ska,
dan
kemudian
pop
adalah
genre
penting
namun
tradisional
adalah
musik
yang
hidup
tradisional
merupakan
musik
musik
dari
Amerika
Selatan
dan
samba.
Meksiko ,
Amerika
Amerika
latin
Tengah,
termasuk
b) Country
Musik tradisional country dipengaruhi oleh,blues
dan
berkembang
dari
budaya
amerika
kulit
putih,
merupakan
musik
yang
berasal
dari
musik
dapat
saja
terdengar
lembut
dan
telah
sebenarnya
membawa
pulsa
gelombang
yang
2006).
Terapi
musik
yang
dilakukan
untuk
diberikan
pada
pasien
yang
tepat
tidak
akan
hanya
diberikan
dalam
pasien.
waktu
yang
2002).
Sedangkan
Bellavia
(2010)
mencatat
memiliki
efek
terapi
yang
sama
seperti
Robbert
(2002)
dan
Greer
(2003),
musik
konsentrasi
klien
pada
hal-hal
yang
baginya
dan
akan
merasa
lebih
nyaman
jika
horomon
endorphin,
hormon
tubuh
yang
klien
dengan
alat
perekam
dan
alat
pendengar.
3) Minta klien untuk memilih kaset musik yang tenang dan
pelan yang disukai.
4) Instruksikan klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman
(duduk atau
berbaring
tapi
dengan
tangan
dan
kaki
hindari
interupsi
yang
diakibatkan
cahaya
klien
nikmati
untuk
musik
tidak
menganalisa
kemanapun
musik
musik
dengan
membawa
dan
i. Musik keroncong
Keroncong
merupakan
nama
dari
instrumen
musik
Indonesia
yang
menggunakan
instrumen
musik
dan
dipengaruhi
oleh
perkembangan
musik
pop.
menuju
gelombang
alfa
menandakan
ketenangan
(Wijayanti, 2012).
B. Penelitian Terkait
1. Hady (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Perbedaan
Efektifitas Terapi Musik Klasik Dan Terapi Musik Murottal
Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Autis Di SLB Autis
Kota
Surakarta.
Hasil
penelitian
membuktikan
ada
sehingga
dapat
dilihat
terapi
musik
murottal
(2012)
Efektivitas
Terhadap
Operasi
dalam
Terapi
Murottal
Penurunan
Di
penelitiannya
Tingkat
Pekalongan.
dan
yang
Terapi
Musik
Kecemasan
Penelitian
ini
berjudul
Klasik
Pasien
bertujuan
Pra
untuk
Pekajangan.
Hasil
pengkajian
sebelum
ditolak.
Artinya
pemberian
terapi
musik
efektif
kecemasan
dengan
nilai t hitung
(p=0,000
<
0,05)
sehingga
H0
sebesar
ditolak
artinya
Hipertensi
Farmakologi
Obat
penatalaksanaan
Nonfarmakologi
Hipertensi turun
Diet garam
Turun
Penghentian rokok
Faktor yang
mempengaruhi
nilai tekanan darah
Pembatasan alkohol
Penurunan beraat badan
Olahraga/aktivitas
Umur
Jenis kelamin
Obat-obatan
Stress
Olahraga
Ras
Obesitas
Relaksasi
Murottal Al-quran
& Musik keroncong
konsep
adalah
suatu
hubugan
atau
kaitan
ini
adalah
sebagaimana
tertera
pada
skema
berikut:
Variabel independen
Terapi murottal Al-quran
Variabel dependen
Tekanan darah
(hipertensi) sebelum
terapi murottal Al-quran
dan terapi musik
keroncong
Variabel dependen
Lansia
hipertensi
Variabel independen
Terapi musik keroncong
Tekanan darah
(hipertensi) sesudah
terapi murottal Al-quran
dan terapi musik
keroncong
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis
adalah
suatu
asumsi
pernyataan
tentang
suatu
pertanyaan
dalam
penelitian
(Nursalam,
terapi
murottal
Al-Quran
dan
terapi
musik
terapi
murottal
Al-Quran
dan
terapi
musik
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Desain penelitian merupakan sesuatu yang penting bagi
peneliti karena pertama kali peneliti menentukan apakah akan
melakukan
studi
intervensi
dalam
intervensional
penelitian
tersebut
eksperimental)
(melakukan
ataukah
hanya
ini
Design
menggunakan
artinya
desain
desain
penelitian
ini
tidak
Quasi
mempunyai
sama
Dalam
dengan
hal
dapat
ini
mengontrol
kecuali,
melakukan
ancaman-ancaman
penelitian
observasi
mempunyai
(pengakuran
validitas.
keuntungan
yang
berulang-
ulang), pre test dan post test. Bentuk rancangan ini adalah
sebagai berikut:
Pre test
Perlakuan
Gambar 3.1:
O1Rancangan penelitian X
Post test
O2
Keterangan:
1. O1 : pre test untuk mengetahui tekanan darah (hipertensi) lansia
sebelum dilakukan terapi murottal Al-quran dan terapi musik keroncong.
2. X : Perlakuan (terapi murottal Al-quran dan terapi musik keroncong).
3. O2 : Post test untuk mengetahui penurunan tekanan darah (hipertensi)
setelah dilakukan terapi murottal Al-quran dan terapi musik keroncong.
populasi
penelitian
atau
universe.
Sedangkan
Posyandu
Lansia
Bengkuring
Samarinda,
pasien
atau
pengambilan
wakil
sampel
populasi
dalam
yang
penelitian
diteliti.
ini
adalah
Tekhik
total
inklusi
dimasukan
(Nursalam,
adalah
karakteristik
atau
2003). Kriteria
smpel
layak
inklusi
untuk
dalam
yang
diteliti
penelitian
ini
adalah:
1) Lansia dengan hipertensi
2) Beragama Islam
3) Bersedia menjadi responden
4) Lansia tidak mengalami gangguan pendengaran
j. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan
subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena
berbagai sebab antara lain klien mengkonsumsi obat lain
seperti obat antihipertensi yang menggangu pengukuran
maupun
interpretasi
hasil,
mengganggu
kemampuan
dan
menolak
subjek
terdapat
pelaksanaan,
berpartisipasi
keadaan
yang
hambatan
etis,
(Nursalam,
2003).
jumlah
sampel
didapatkan
26
orang yang
pertama
diberikan
terapi
murottal
Al-Quran
ini
berada
dalam
wilayah
dengan
peneliti
dalam
waktu
satu
bulan
di
bulan
April
2015.
operasional
adalah
definisi
berdasarkan
Variabel
Definisi operasional
Alat ukur
Hasil ukur
Skala
ukur
Hipertensi
Observasi
(tekanan
menggunakan
darah)
spyghmomanometer
Standar
sebelum
darah
digital
deviasi
terapi (pre
test)
sebelum
menggunakan
spyghmomanometer
diberikan
dengan
alat
Mean
Median
Interval
Terapi
Tindakan
penurunan hipertensi
murottal Al-
(tekanan
quran
darah)
secara
SOP
Nominal
SOP
Nominal
Mean
interval
non
yang
dengan
dihubungkan
headphone/earphone
selama 15 menit.
a.Ar-rahman
b.Al-mulk
c.Al-qalam
d.Al-hasyr
3
Terapi
Tindakan
penurunan
musik
(tekanan
darah)
keroncong
farmakologi
hipertensi
secara
dengan
pemutaran
musik
non
cara
keroncong
dengan
headphone/earphone selama 15
menit.
a.keroncong
stambul-dewa-dewi
Sundari
b.keroncong langgam-terkenangkenang-Esha Karsa
c..keroncong jenaka-jali-jali
d.keroncong telomoyo
e.bengawan solo
4
Hipertensi
Observasi
(tekana
menggunakan
darah)
spyghmomanometer
Standar
sesudah
digital
deviasi
terapi (post
test)
posisi
duduk
menggunakan
spyghmomanometer.
dengan
dengan
alat
Median
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian
Al-Quran
dan
yang
sudah
stetoscop
dan
sphygmomanometer
terstandarisasi dengan
metode
pengukuran
menggunakan
accuracy
tekanan: 3
mmHg,
tipe
HEM-7203,
metode
nadi: 5%
Oskillometri,
mmHg
dari
nilai
dan
pengukuran
tekanan
darah
pada
lansia
yang
suatu
butir
pertanyaan.
Skala
butir
pertanyaan
apa
yang
seharusnya
diukur.
Jika
skala
tidak
(Sunyoto,
mengukur
2011).
apa
Penelitian
yang
ini
seharusnya
tidak
dilakukan
menggunakan
uji
mengukur
hipertensi
sudah
dengan
kurva
mempunyai
bentuk
seperti
berdistribusi
normaldengan
melihat
grafik
dengan
menggunakan
program
komputer.
Adapun
diperlukan
dalam
penelitian
(Nursalam,
2003).
Metode
pengumpulan
pada
subyek
data
yang
yang
ada
di
dilakukan
secara
Posyandu
Lansia
tempat
mengajukan
Kesehatan
Kota
penelitian
surat
dan
populasi
target
izin
Dinas
permohonan
Samarinda
dan
Kepala
ke
Tata
Usaha
persetujuan
maka
responden
bersedia
terapi
mendapatkan
murotal
perlakuan
Al-Quran
terapi
dan
musik
kelompok
keroncong.
kedua
Setelah
darah
terlebih
dahulu
menggunakan
tekanan
darah
setelah
beberapa
menit
diberikan
pengujian
terkumpul
hipotesis.
kemudian
(Wasis,
dilakukan
2008).
pengolahan
Setelah
data,
data
adapun
merupakan
cara
untuk
memeriksa
dan
data
yang
telah
diperoleh
baik
berupa
angka
adalah
pengolahan
usaha
data
untuk
yang
menyajikan
akan
data,
menjurus
ke
membersihkan
data
untuk
mengetahui
yang
dipakai
untuk
menghitung
mean
menunjukan
semua
nilai
data
dibagi
keterangan:
= Mean
= Jumlah data
n
= Jumlah data
data
distribusi
yang
frekuensi,
sudah
maka
dikelompokan
data
tersebut
dalam
akan
(,)
keterangan:
= Mean
= Titik tengah
= Jumlah frekuensi
2) Median
Median (Me) ialah nilai tengah dari gugusan
data yang telah diurutkan (disusun) dari data yang
terbesar
1
2
( jf)
Keterangan:
Me = nilai median
Bb = batas bawah kelas sebelum nilai median akan
Terletak
P = panjang kelas nilai median
n = jumlah data
f
jf
jumlah
dari
semua
frekuensi
kumulatif
deviasi
ialah
suatu
nilai
yang
srtandar
deviasi
populasi
2
2 ( )
atau s = 1
1=
2
( )
atau =
1=
. 2
2
( .)
1
atau s =.
1
. 2
(.) 2
atau
. 2
(.) 2
SY.X1.X2 =
5)
Confidence interval
Confidence interval rentang antara dua nilai
dimana nilai suatu sampel mean tepat berada di
tengah-tengahnya. Nilai sebuah confidence interval
dapat
dinyatakan
dengan
kemungkinan
(probability).
z= (X sampel mean)/s
b. Analisis bivariat
Apabila telah dilakukan analisa univariat tersebut di atas,
hasilnya akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap
variabel dan dapat dilanjutkan dengan analisa bivariat.
Jika data berdistribusi normal maka akan dilakukan
prosedur uji dua sampel berkorelasi atau paired t-test.
2 2
+
2
(
)( )
Keterangan:
t = nilai t hitung
= nilai rata-rata pengukuran sebelum intervensi
= nilai rata-rata pengukuran sesudah intervensi
= nilai standar deviasi sebelum intervensi
= nilai standar deviasi sesudah intervensi
= jumlah sampel
Dengan keputusan uji:
a) Jika nilai p< (0,05) maka Ha diterima berarti ada
perbedaan antara
terapi murottal
Al-Quran
dan
terapi
murottal
Al-Quran
dan
wilcoxon
ini
digunakan
untuk
menganalisa
Lansia
bengkuring
24n (n + 1)(2n + 1)
T(
Keterangan:
T
= jumlah sampel
terapi murottal
Al-Quran
dan
terapi
murottal
Al-Quran
dan
1 2
2
2
1 + 2
1
2
Keterangan:
t
= t hitung
1 = rata-rata sampel 1
2 = rata-rata sampel 2
12 = varians sampel 1
22 = varians sampel 2
1 = jumlah sampel 1
2 = jumlah sampel 2
terapi
murottal
Al-Quran
dan
1 (1+ 1)
2
2(2+ 1)
2
-1
-2
Keterangan:
1 = jumlah sampel 1
2 = jumlah sampel 2
1 = jumlah peringkat 1
2 = jumlah peringkat 2
1 = jumlah rangking 1
2 = jumlah rangking 2
terapi murottal
dan
Al-Quran
terapi
murottal
dan
Al-Quran
garis
ada
besar,
dalam
prinsip
yang
melaksanakan
harus
sebuah
dipegang
teguh
harkat
dan
martabat
manusia
perlu
mempertimbangkan
(respect
for
human dignity)
Peniliti
penelitian
untuk
mendapatkan
hak-hak
informasi
subjek
tentang
tujuan
memberikan
kepada
subyek
untuk
memberikan
ungkapan,
martabat
subyek
mempersiapkan
concent).
peneliti
menghormati
penelitian,
formulir
harkat
peneliti
persetujuan
subyek
dan
seyogyanya
(informed
2. Menghormati
privasi
dan
kerahasiaan
subjek
penelitian
orang
mempunyai
hak-hak
dasar
individu
diketahuinya
peneliti
tidak
kepada
boleh
orang
menampilkan
lain.
Oleh
sebab
informasi
itu,
mengenai
penelitian.
Prinsip
keadilan
ini
menjelaskan prosedur
menjamin
bahwa
semua
penelitian
hendaknya
memperoleh
manfaat
oleh
pembimbing
(ACC).
Setelah
itu,
peneliti
proposal
tersebut
diseminarkan
jika
telah
Sebelumnya
peneliti
melakukan
survei
untuk
untuk
mendapatkan
data
prevalensi
lansia penderita
data
terkumpul
semua
dari
responden
dilihat
layak
untuk
diikutsertakan
dalam
kegiatan
dan
ditentukan,
scoring
setelah
sesuai
dengan
didapatkan
scoring
scoring
yang
telah
kemudian
data
L. Jadual Penelitian
Kegiatan
Penyusunan
proposal
Penyusunan
instrumen
Seminar
proposal
Revisi
proposal
Pengumpulan
data
Pengolahan
data
Analisa data
Seminar
hasil
Jul
DAFTAR PUSTAKA
Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
(2009).
Perbedaan
efektifitas
pemberian
terapi
Lany,
(2001).
Hipertensi:
Tekanan
Darah
Tinggi.
(2009).
Terapi
musik
1.
Diakses
januari
2015;http://www.dechacare.com/terapi musik.
JNC 7 Express, (2003). The Seventh Report of the Joint
National Committee
Treatment
on
Prevention,
Detection,
of
High
Evaluation,
and
Blood
Pressure.Diakses5Januari2015;http;/www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hyperte
nsion/express.pdf.
Kemenkes, RI. (2013). Hasil RISKEDAS 2013. Diakses 12 Maret
2015;http://www.depkes.go.id/.../Hasil%20Riskedas...
Kozier, Barbara dan Glenora Erb, (2009). Buku Ajar Praktik
Keperawatan Klinis Edisi. 5 . Jakarta: EGC.
Kozier, at al, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC.
Nugroho,
Wahyudi,
(2000).
Keperawatan
Gerontik.
Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Nugroho, (2008). hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat
Sosial Pada Lansia. Skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah, Surakarta, Indonesia.
Nurliana, (2011). Efektifitas Perangsangan Auditori Ayat-ayat Suci
Al-Quran Terhadap Kecemasan Ibu Yang Sedang Dilakukan Kuret di
RSUD Dr. Pringadi Medan. Karya Tulis Ilmiah
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan, Jakarta:Salemba Medika.
Potter, P. A, Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan:Konsep, Proses dan Praktik, Jakarta: EGC
Potter, P.A,
Perry,
A.G.
(2005).
Buku
Ajaran
Fundamental
(2003).
Quraning
Therapy
Heal
Yourself.
USA:
(2009).
Cara
Pengobatan
Dengan
Al-Quran
S.
(2013).
Metodologi
Penelitian
Kuantitatif
SPSS.
(2011).
pasien
di
gagal
RSUD
Pengaruh
ginjal
Kraton
kronik
terapi
murottal
terhadap
dilakukan
tindakan
Pekalongan.
(Skripsi).
yang
Kabupaten
Pedoman
Riset
Praktis
Untuk
Profesi
Keperawatan, Jakarta:EGC.
WHO, (2013). Noncommunicable Diseases Country Profiles.
2011. Diakses 9 Januari 2015;
http:/www.who.int/nmh/publications/ncd_profiles2011/en/index.html.
WHO, (2013). Raised Blood Pressure. Diakses tanggal 6 Januari
2015;http:/www.who.int/gho/ncd/risk_factors/bloods_pressure_prevalence
_text/en/index.html.
WHO, (1999). World Health Organization-International Society of
Hypertension
Diakses
Guidelines
tanggal
for
6
the
management
Januari
of
hypertension.
2015;http:/www.basancon-
cardio.org/recommandations/who_ht.htm.
Widayarti,
(2011).
Pengaruh
bacaan
Al
Quran
terhadap
dan
Sesudah
Pemberian
Terapi
Musik
Keroncong
di
(Skripsi). Universitas