Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun oleh :
Silvia
Oktavianti
Inneke
KEWAJIBAN
Kewajiban adalah “kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi masa depan
yang timbul dari keharusan saat ini dari suatu entitas untuk mentransfer aktiva
atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai akibat
transaksi atau kejadian yang telah lalu.
Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek atau pos harus
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
• Menjadi pengorbanan sumber ekonomik yang cukup pasti di masa depan
(probable future sacrifices of economic benefits).
• Menjadi kewajiban saat ini atau perioda ini (present obligation) untuk
menyerahkan kas, barang, atau jasa di masa datang.
• Terjadi karena transaksi masa lalu.
Dasar pengukuran kewajiban yang paling objektif adalah kos tunai atau kos
tunai implisit. Karena kewajiban merupakan cerminan dari aset, maka
pengukurannya juga mengikuti pengukuran aset. Secara umum, kewajiban
disajikan dalam neraca berdasarkan urutan kelancarannya sejalan dengan aset.
PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas
sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo. PSAK No. 1
menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi kriteria sebagai
kewajiban jangka pendek diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Kriteria tersebut adalah (a) diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu
siklus normal operasi perusahaan, atau (b) jatuh tempo dalam jangka waktu dua
belas bulan dari tanggal neraca.
Kewajiban diurutkan berdasarkan jatuh temponya yaitu:
a. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar adalah hutang yang akan dibayar (atau jasa yang akan
diberikan) dalam tahun atau siklus operasi berikutnya. Pelunasan kewajiban
lancar membutuhkan aktiva lancar (biasanya kas). Untuk menilai kewajiban
lancar pada neraca ialah dengan cara mengabaikan present value dan
dilaporkan pada nilai nominal. Contoh meliputi:
1. Hutang usaha
2. Wesel bayar jangka pendek.
3. Bagian lancar hutang jangka panjang.
4. Hutang dividen (dicatat pada saat diumumkan oleh perusahaan):
Dividen……………………………………xxx
Hutang Dividen………………………..xxx
5. Pendapatan diterima dimuka (dicatat dalam akun kewajiban sampai
barang /jasa diberikan).
6. Pajak penjualan (dicatat secara terpisah dan tercermin sebagai akun
kewajiban sampai dibayarkan ke kantor pajak).
7. Hutang pajak penghasilan perusahaan.
8. Hutang pajak penghasilan karyawan (dicatat terpisah dari upah / gaji
dan tercermin sebagai akun kewajiban sampai disetorkan ke kantor
pajak.
9. Accrued Liabilities : akru biaya dan kewajiban pada akhir periode
berjalan, dan biasanya dibayarkan beberapa waktu kemudian di
periode berikutnya. Contoh meliputi hutang gaji, hutang bunga,
hutang sewa, hutang premi asuransi, dll.
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban. Ekuitas diurutkan berdasarkan sumbernya, diantaranya:
Modal disetor; diperoleh ketika pemilik (pemegang saham) perusahaan
menyetorkan uang dan aktiva lainnya kepada perusahaan. Komponen
modal disetor meliputi:
• Saham preferen:
Keunggulan yaitu diprioritaskan dari saham biasa dalam hal terjadi
likuidasi, dividen tetap, dapat memiliki beragam variasi dividen,
diprioritaskan dari saham biasa dalam hal pembagian dividen.
Kelemahannya yaitu prioritas dalam hutang dalam hal terjadi likuidasi,
dividen dapat ditunda pembayarannya, tidak memiliki hak suara.
• Saham biasa: bagian saham yang diterbitkan untuk mencerminkan
kepemilikan. Keunggulannya yaitu memiliki hak suara dalam hak
pemilihan dewan direksi, ataupun pemilihan aktivitas manajeman yang
signifikan, serta memiliki hak atas sisa laba (setelah saham preferen).
Kelemahannya yaitu prioritas terakhir dalam hal terjadi likuidasi, dan
tidak ada jaminan return.
• Treasury stock: terjadi ketika perusahaan membeli kembalu saham
biasa yang telah diterbitkan sebelumnya. Alasan pembelian kembali:
- Ingin diberikan kepada pegawai sebagai kompensasi.
- Ingin dimiliki sebagai treasury stock (atau hendak dihapus) untuk
meningkatkan harga pasar dan EPS.
- Mengurangi total pembayaran dividen dengan tetap
mempertahankan jumlah dividen yang dibayarkan per saham.
- Mencegah usaha ambil alih dengan mengurangi proporsi saham
yang tersedia untuk dibeli.
- Memberikan kas kembali kepada pemegang saham.
• Laba Ditahan: mencerminkan kelebihan laba yang diinvestasikan kembali
dalam perusahaan setelah pembayaran dividen kepada pemegang saham, hal
ini mencerminkan ekuitas yang dihasilkan perusahaan untuk pemegang
saham.
HUTANG VS EKUITAS
• Kontrak hukum formal • Tidak memiliki tanggal jatuh
• Tanggal jatuh tempo yang tetap tempo
• Pembayaran bunga secara tetap • Mendapat dividen
dan berkala • Hak atas aset bersifat residual
• Mendapat prioritas dalam hal • Saham biasa memiliki hak suara
terjadi kebangkrutan • Pembayaran dividen tidak
• Tidak memiliki suara dalam mengurangi pajak
manajemen • Pajak dikenakan atas
• Beban bunga menjadi penghasilan dan dividen
pengurang pajak