You are on page 1of 20

PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK INDONESIA

Diajukan Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis


Ilmiah Dalam Rangka PEACE (Pekan Ilmiah
Cendana)
Cendana Fair 2010

Oleh:
Triando
Fityah Ufi Atiyah
Naeyza Islamey Ningrum

Dinas Pendidikan Nasional


Kota Bengkulu
Biodata
Nama :Triando

TTL :Bengkulu, 23Desember1993

Alamat :Jl. UnibPermai Blok6No. 18KotaBengkulu.

Nama :FityahUfi Atiyah

TTL :Bengkulu, 26Februari 1995

Alamat :Jl. FlamboyanNo23Rt18Rw06.

Nama :NaeyzaIslameyNingrum

TTL :Bengkulu16Juni 1994

Alamat :Jl. Merawan10Rt24SawahLebarBengkulu.


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
hanya karena rahmat dan karuniah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis ini. Pembuatan Karya Tulis ini
bertujuan untuk mengikuti lomba karya lomba karya tulis ilmiah
P E A C E (Pekan Ilmiah Cendana) Cendana Fair 2010.
Dalam pembuatan Karya Tulis ini tidak luput dari berbagai
hambatan terutama karena terbatasnya dana, waktu dan
kemampuan yang dapat menunjang penyelesaian Karya Tulis ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun material dalam rangka
penulisan karya ini.
Akhirnya penulis menyadari, bahwa Karya Tulis ini masih
jauh dari sempurna, namun demikian penulis berharap agar Karya
Tulis ini bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Situasi Ekonomi Indonesia
Perekonomian Indonesia pada saat ini
dihadapkan dengan sistem perdagangan
bebas. Pada hal Indonesia belum siap
menghadapi perdagangan bebas, sebab
nilai-nilai dasar seperti; kejujuran, disiplin,
visioner, kerjasama, tanggung jawab,
peduli dan adil, belum menjadi landasan
para pelaku industri atau ekonomi.
Minimnya kesiapan Indonesia terhadap
perdagangan bebas dapat membuat
keterpukan Indonesia dalam persaingan
pasar sekarang ini.
 Perdagangan bebas berpengaruh pada produk lokal yang harus
menghadapi produk negara lain yang lebih berkualitas, dan
murah. Ketika produk lokal satu negara tidak bernilai tambah,
konsekuensinya akan tergilas oleh produk asing. Kondisi
semacam inilah yang dicemaskan Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) Indonesia.
 Pemerintah Indonesia kurang mempercayai pribumi dalam hal
memberikan kemudahan pinjaman modal usaha walau hanya
setingkat UKM, padahal terhadap pengusaha cina, segenap
kemudahan diberikan kepadanya, walau telah berulang kali
tertipu, sebagaimana kasus Bank Century belakangan ini, terjadi
karena begitu percaya dan cintanya pemerintah negeri ini kepada
pengusaha yang berdarah cina.
 Oleh sebab itu, Karya Ilmiah yang berjudul tentang Peningkat
Daya Saing Produk Inonesia merupakan permasalahan yang
menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Rumusan Masalah

Masalah yang diangkat yang berkaitan dengan


perdagangan bebas dan peningkatan daya saing
yaitu sebagai berikut;
1. Bagaimana pengendalian produk luar negeri
agar produk Indonesia bisa laku dipasaran
daripada produk luar negeri ?
2. Apa yang harus di upaya pemerintah dalam
rangka meningkatkan daya saing ?
Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan
 Mengetahui dasar ekonomi Indonesia kualitas produk Indonesia, hal yang harus
dilakukan untuk melakukan pengendalian terhadap produk luar negeri yang datang
agar produk Indonesia bisa laku daripada produk luar negeri.
 Upaya pemerintah yang harus dilakukan mengingat perdagangan bebas bisa
merusak ekonomi suatu negara jika kurang adanya penanganan secara baik.

Manfaat
 (1) Karya tulis tentang perdagangan bebas global ini kiranya dapat di sumbangkan
bagi kepentingan ilmu pengetahuan khususnya pada peningkatan daya saing
perdagangan.
 (2) Karya tulis ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat
kebijakan pemerintah agar Indonesia siap dan dapat menghadapi persaingan
perdagangan bebas global, peningkatan kualitas produk, dan mensosialisasikan
produk dalam negeri terhadap masyarakat dalam menghadapi persaingan
perdagangan bebas global ini.
Ekonomi Indonesia
Indonesia memiliki potensi alam yang sangat banyak. Kegiatan
ekonomi Indonesia sangat berpengaruh terhadap pendapatan
nasional, akan tetapi kebijakan yang ada saat ini belum
sepenuhnya dapat mengatur keseimbangan ekonomi di
Indonesia
Terjadinya ketidakseimbangan alokasi dan distribusi anggaran
per masing-masing sektor dan sub-sektor mengakibatkan
eksploitasi yang kurang seimbang terhadap sumber-sumber
alam. Akibatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak rentan
terhadap gejolak pertumbuhan ekonomi dunia yang memang
memiliki konjungtur naik-turun
Ekspor dan impor juga menjadi utama bagi
Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak
saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu
pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya
strategi industrialisasi dari penekanan pada industri
substitusi impor ke industri promosi ekspor.
Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau
konsumen luar negeri membeli barang domestik,
menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan
sangat tajam antar berbagai produk. Dalam hal
demikian, perlu adanya keseimbangan pasar.
Perdagangan Bebas Global

Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu


kepada Harmonized Commodity Description and Coding System (HS)
dengan ketentuan dari World Customs Organization yang berpusat di
Brussels, Belgium. Penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-
impor atau hambatan perdagangan lainnya.
Perdagangan internasional sering dibatasi oleh berbagai pajak negara,
biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor, dan juga
regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori, semua hambatan-
hambatan inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas. Namun dalam
kenyataannya, perjanjian-perjanjian perdagangan yang didukung oleh
penganut perdagangan bebas ini justru sebenarnya menciptakan
hambatan baru kepada terciptanya pasar bebas. Perjanjian-perjanjian
tersebut sering dikritik karena melindungi kepentingan perusahaan-
perusahaan besar.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Perdagangan Bebas
 Peningkatan produktivitas, infrastruktur dan kualitas industri
yang sangat mempengaruhi dalam perdagangan bebas global
 Merek ternama masih menjadi gantungan karena membuat
merek sendiri tidak mudah, dibutuhkan banyak promosi yang
memakan biaya besar seperti sepatu converse dengan sepatu
lokal
 Menjaga hubungan antara produsen dan pemasok (supplier)
dengan menjaga dan mempertahankan nilai-nilai hubungan
yang saling menguntungkan (value chain).
 Firm Strategy, yaitu strategi yang menyangkut struktur
kelembagaan dan pemodalan serta kondisi persaingan
termasuk persaingan persaingan dalam negeri.
Faktor Keberhasilan
 Menetapkan usaha strategis atau produk unggulan di
masing-masing wilayah, agar tercipta kondisi kompetisi
yang saling menguntungkan, karena masing-masing wilayah
memproduksi barang yang ekonomis. Dengan kata lain
masing- masing wilayah harus menyadari apakah lebih baik
memproduksi atau membeli supaya menambah nilai tambah
setiap barang produksi
 Penyebaran atau distribusi Iptek di wilayah-wilayah juga
bervariasi menurut kuantitas dan frekuensi aktivitas
pembangunan yang telah berjalan di masing-masing wilayah
agar meningkatkan efisiensi produktivitas.
 Lembaga keuangan dan perbankan ikut berperan dalam usaha
permodalan. Altematif lain yang menjadi harapan untuk
mendapatkan dana penyanggah (revolving fund) dalam
penggerak (starting fttnd) bagi aktivitas ekonomi di daerah
adalah masing-masing daerah harus menciptakan kondisi
ekonomi menjadi menarik (favorable) bagi investor/penanam
modal asing (H. Hady. 1996 dalam (Pardede 2009). Menarik
berarti bukan hanya dari segi substansi bisnis akan tetapi
lebih menyangkut kenyamanan menyeluruh sebagaimana
yang tersebut dalam indikator Country Risk sebagai salah
satu pertimabangan bagi investor asing.
 Penyiapan prasarana untuk meningkatkan daya transportasi
dan akses dengan peran antar pemerintah dan swasta
Pengendalian terhadap Impor
Barang Luar Negeri
Keadaan impor di Indonesia tak selamanya
dinilai bagus, sebab peranan impor untuk
barang konsumsi dan bahan baku/penolong
selama Oktober 2008 mengalami penurunan
dibanding bulan sebelumnya yaitu masing-
masing dari 6,77 persen dan 75,65 persen
menjadi 5,99 persen dan 74,89 persen.
Sedangkan peranan impor barang modal
meningkat dari 17,58 persen menjadi 19,12
persen (Pardede, 2009).
Pengendalian terhadap impor barang luar negeri dapat dilakukan
dengan mengajak masyarakat agar membeli barang Indonesia karena
akan mendukung laju peningkatan daya saing, karena barang-barang
impor dari luar negeri banyak yang kualitasnya bagus dan murah
dibanding produk Indonesia. Hal itu dapat menyebabkan Indonesia
kehilangan daya saing. Maka diperlukannya iklan-iklan dan sosialisasi
terhadap masyarakat akan cinta produk asli Indonesia. Peningkatan
industri lokal diperlukan agar kualitas produk Indonesia dapat
bersaing di dalam maupun di luar.
Sebagai contoh, dilakukan acara-acara yang mengajak masyarakat
agar mencintai produk Indonesia seperti gambar dibawah ini.
Upaya pemerintah
Upaya pemerintah harus segera diberlakukan mengingat akan banjirnya
produk impor.
Hal yang harus dilakukan:
1. Pemerintah memberlakukan safeguard (perlindungan pasar) terhadap
barang khususnya produk China, yaitu dengan cara menaikkan tarif bea
masuk khusus untuk produk Cina. Hal itu bukan tindakan tabu karena
Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa pun melakukan tindakan tersebut.
Bahkan tindakan safeguard ini diperbolehkan oleh Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO).
2. Pemerintah juga bisa melindungi produk dalam negeri yaitu dengan
melakukan pengawasan mutu. Artinya produk dari luar yang tidak sesuai
dengan standar mutu Indonesia yang telah ditetapkan, dilarang masuk ke
pasar domestik. Ini dapat mencegah produk-produk yang tidak
berkualitas masuk ke Indonesia, seperti yang sekarang ini kerap terjadi.
3. Praktek KKN dan berbagai pungutan liar yang dilakukan
Pemerintah di semua lapisan harus dibersihkan. Kalau
tidak maka hal ini akan menyebabkan biaya ekonomi
tinggi yang berpengaruh terhadap daya saing produk
dalam pasar intemasional.
4. Pemerintah harus memperbaiki infrastruktur yang ada
dan meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia
(SDM) agar dapat mendukung industri dalam negeri
dalam menghadapi persaingan pasar bebas. SDM yang
berkualitas dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu
pendidikan serta menjamin biaya pendidikan yang
murah.
5. Yang terakhir, walaupun dibilang sepele, kita sebagai bangsa
Indonesia, harus lebih mencintai produk lokal ketimbang produk
asing. Bagaimanapun juga, kebebasan itu jatuh pada kita sebagai
konsumen untuk memilih, apakah produk luar yang kebarat-baratan
atau dengan harga yang sangat murah namun dengan kualitas yang
tidak jelas ataukah produk sendiri yang merupakan hasil karya anak
bangsa sendiri. Kalau kita memilih produk lokal, berarti kita ikut
membantu memajukan industri dalam negeri, yang secara tidak
langsung ikut mensejahterahkan masyarakat.
Bila kelima hal tersebut dilakukan maka niscaya di era globalisasi
dan perdagangan bebas ini, Indonesia akan mampu bangkit dan
bersaing di pasar domestik maupun di pasar global sehingga diakui
dimata dunia dan pada gilirannya dapat memberikan kesejahteraan
dan kemakmuran yang diharapkan seluruh rakyat Indonesia.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
 Kesiapan negara itu sendiri
 Infrastruktur dan Sumber Daya Masyarakat
 Peranan Pemerintah dalam kegiatan pasar
 Peran aktif dari masyarakat agar mencintai produk asli Indonesia

Saran
 Meningkatkan kualitas produk lokal dengan bimbingan dari pemerintah
 Memberi perlindungan pasar dengan menaikkan tarif bea masuk agar
tidak terjadi banjir impor
 Menghilangkan praktek KKN yang merajalela
 Memperbaiki infrastruktur dan prasarana
 Mensosialisasikan terhadap masyarakat agar mencintai produk asli
Indonesia

You might also like