You are on page 1of 15

SUHU

A. Pengertian Suhu
Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya
suatu benda. Perasaan manusia tidak dapat menentukan suhu suatu benda
dengan tepat, karena setiap organ tubuh manusia memiliki perasaan yang
berbeda-beda, tergantung kondisinya. Oleh karena itu manusia hanya dapat
mengukur suhu secara kualitas bukan kuantitas, secara kuantitas diperlukan
alat ukur suhu yang disebut termometer.
B. Termometer
Untuk mengukur suhu benda agar diperoleh hasil yang tepat digunakan alat
yaitu termometer. Ide pertama pembuatan alat ukur termometer adalah
Galileo, ia menggunakan prinsip pemuaian gas.
1. Bagian-bagian termometer
a. Pipa kaca yang berupa pipa kapiler hampa udara yang bagian
bawahnya membesar sebagai reservoir/tandon, serta pada kaca
bagian luar terdapat skala sebagai penunjuk suhu.
b. Zat cair pengisi termometer, zat cair yang digunakan sebagai pengisi
termometer adalah raksa atau alkohol.
2. Keuntungan dan kekurangan raksa sebagai pengisi termometer
Keuntungan menggunakan raksa sebagai pengisi termometer adalah
sebagai berikut :
a. Warnanya mengkilap seperti perak sehingga mudah dilihat.
b. Pemuaian volumenya teratur teratur
c. Peka terhadap perubahan suhu.
d. Tidak membasahi dinding kaca.
e. Jangkauan suhunya cukup lebar (40 C sampai dengan 350 C).
Sedangkan kerugiannya adalah sebagai berikut.
a. Harga raksa mahal.
b. Raksa tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah.
c. Beracun, sehingga kalau pecah berbahaya
3. Keuntungan dan kelemahan alkohol sebagai pengisi termometer
Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer adalah
sebagai berikut :
a. Untuk menaikkan suhu kecil, alkohol mengalami perubahan volume
lebih besar sehingga dapat mengukur suhu dengan teliti.
b. Dapat mengukur suhu yang sangat rendah.
c. Harganya murah dan mudah didapat.

Sedangkan kerugiannya adalah sebagai berikut :


a. Titik didih rendah (78 C) sehingga pemakaiannya terbatas.
b. Tidak berwarna, sehingga perlu diberi warna agar mudah dilihat.
c. Membasahi dinding kaca.
4. Macam-macam termometer menurut skalanya
a. Skala Celsius
Skala Celsius merupakan skala yang paling
banyak digunakan dalam kehidupan seharihari. Tahukah kamu siapa yang menetapkan
skala Celsius? Skala Celsius ditetapkan
oleh seorang fisikawan Swedia yang
bernama Andreas Celsius (1701 1744)
lahir di Ovanker, Swedia. Beliau adalah
seorang profesor astronomi di Universitas
Uppsala dari tahun 1730 hingga 1744. Pada
Andreas Celsius
tahun 1733 di Nuremberg, Celsius
( 1701 1744)
menerbitkan
sebuah
koleksi
316
pengamatan aurora borealis yang dibuatnya dan orang lain selama
tahun 1716-1732. Di Paris beliau menggagas pengukuran busur
meridian di Lapland dan pada 1736 mengikuti sebuah ekspedisi yang
dilaksanakan untuk tujuan tersebut oleh Akademi Sains Perancis.
Celsius adalah salah satu pendiri Observator.
Skala temperatur Celsius menggunakan satuan 'Derajat Celsius'
(simbol C). Pada skala Celsius, titik beku air ditetapkan sebagai titik
tetap bawah, yaitu sebesar 0 C dan titik didih air ditetapkan sebagai
titik tetap atas, yaitu sebesar 100 C. Jarak antara kedua titik tetap ini
dibagi menjadi 100 skala.
b. Skala Rmer
Skala Rmer adalah skala suhu yang tidak
digunakan lagi, dinamai menurut astronom
Denmark Ole Christensen Rmer yang
mengusulkannya pada 1701.
Dalam skala ini, nol adalah titik beku brine
dan titik didih air adalah 60 derajat. Rmer
kemudian mengamati bahwa titik beku air
Ole Christensen Rmer
adalah 7,5 derajat, dan ini juga diambil
( 1644 1710 )
sebagai titik rujukan ketiga. Jadi satuan skala
ini, satu derajat Rmer, adalah 40/21 kelvin (atau derajat Celsius).
Lambang satuan ini biasanya R, namun untuk menghindari
kerancuan dengan skala Rankine digunakan R.

Daniel Gabriel Fahrenheit mendengar tentang skala ini dan


mengunjungi Rmer pada 1708; ia memperbaiki skala ini,
mengalikan jumlah pembagian dengan 4, dan menciptakan skala
Fahrenheit pada 1724.
c. Skala Fahrenheit
Skala Fahreheit adalah salah satu skala suhu
selain Celsius dan Kelvin. Nama Fahrenheit
diambil dari ilmuwan Jerman yang bernama
Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Skala ini
dikemukakan pada tahun 1724.
Dalam skala ini, titik beku air adalah 32 derajat
Fahrenheit (ditulis 32 F) dan titik didih air
Gabriel Fahrenheit
(1686-1736)
adalah 212 derajat Fahrenheit. Negatif 40
derajat Fahreheit sama dengan negatif 40
derajat Celsius. Skala Fahrenheit banyak digunakan di Inggris,
Kanada, dan Amerika Serikat.
Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit
memikirkan skala temperaturnya. Ada yang menyatakan bahwa
Fahrenheit menentukan titik nol (0 F) dan 100 F pada skala
temperaturnya dengan cara mencatat temperatur di luar terendah
yang dapat ia ukur, dan temperatur badannya sendiri. Temperatur di
luar terendah ia jadikan titik nol yang ia ukur pada saat musim dingin
tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung halamannya, Gdnsk
(Danzig) (-17.8 C). Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di
mana skala Ole Rmer seringkali menunjuk temperatur negatif dalam
penggunaan sehari-hari. Fahrenheit memutuskan bahwa suhu
tubuhnya sendiri adalah 100 F (suhu tubuh normal adalah mendekati
98.6 F, berarti Fahrenheit saat itu sedang demam ketika
bereksperimen atau termometernya tidak akurat). Dia membagi skala
normalnya menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12 divisi masingmasing dibagi lagi atas 8 sub-divisi. Pembagian ini menghasilkan
skala 96 derajat. Fahrenheit menyebut bahwa pada skalanya, titik
beku air pada 32 F, dan titik didih air pada 212 F, berbeda 180
derajat.
Ada pula yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0
F) pada skalanya sebagai suhu di mana campuran sama rata antara
es dan garam melebur dan 96 derajat sebagai temperatur darahnya
(dia pada awalnya menggunakan darah kuda untuk menandakan
skalanya). Skalanya terdiri atas 12 divisi, tapi kemudian dia membagi
masing-masing divisi menjadi 8 sub-divisi sama besar. Dan
menghasilkan 96 derajat. Dia kemudian menemukan bahwa air

(tanpa campuran apa-apa) akan membeku pada suhu 32 derajat dan


mendidih pada suhu 212 derajat.
Yang ketiga adalah cerita yang paling dikenal, seperti yang
digambarkan pada serial televisi fisika populer The Mechanical
Universe. Serial itu menyatakan bahwa Fahrenheit mengadopsi skala
Rmer di mana air membeku pada suhu 7,5 derajat dan mengalikan
setiap nilai dengan 4 untuk mengeliminasi pecahan serta
meningkatkan granularity dari skala tersebut (menghasilkan 30 dan
240 derajat). Kemudian dia kembali menentukan skalanya di antara
titik beku air dan temperatur normal tubuh manusia (di mana ia
mengambil 96 derajat); titik beku air ditentukan 32 derajat sehingga
ada 64 interval akan membagi dua. Sehingga ia bisa menandai garis
derajat pada alatnya dengan membagi dua interval tersebut dua kali.
Pengukurannya tidak semuanya akurat. Dengan menggunakan skala
awalnya, titik beku dan titik didih air yang sebenarnya akan berbeda
dengan 32 F dan 212 F. Beberapa waktu setelah kematiannya,
diputuskan untuk kembali menandakan skalanya dengan 32 F dan
212 F sebagai titik beku dan titik didih air murni yang benar.
Perubahan ini memudahkan konversi dari Celsius ke Fahrenheit dan
vice versa dengan menggunakan rumus sederhana. Perubahan ini
juga menjelaskan mengapa temperatur tubuh pernah sekali
ditentukan 96 atau 100 F oleh Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6
F oleh banyak pihak, walaupun nilai 98 F akan lebih akurat.
Keempat, adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal
muasal skala Fahrenheit. Cerita keempat menceritakan bahwa skala
Fahrenheit ditentukan Fahrenheit sendiri yang menjadi anggota
organisasi persaudaraan (tidak ada bukti yang tentu). Dalam
organisasi tersebut, ada 32 tingkat penerangan, 32 menjadi yang
tertinggi. Penggunaan kata degree (dalam bahasa Indonesia berarti:
derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari tingkatan dalam
organisasi tersebut. Ini mungkin suatu kebetulan, tapi tidak ada bukti
yang menunjukkan kebenaran hal tersebut .
Versi kelima menceritakan bahwa Fahrenheit menentukan 0 derajat
berdasarkan temperatur di mana manusia akan mati beku karena
kedinginan dan 100 derajat adalah temperatur di mana manusia akan
mati karena panas. Untuk alasan itu, 0 sampai 100 menunjukkan
rentang di mana manusia bisa hidup.
Dan versi keenam menceritakan bahwa Fahrenheit menandai titik
beku air, temperatur normal tubuh manusia dan titik didih air. Ia
kemudian membagi rentang antara titik beku air dan titik didih air
menjadi 180 derajat. Mengatur temperatur normal tubuh manusia
sebagai 100 derajat membuat FP dan BP menjadi 32 dan 212
berturut-turut.

d. Skala Reamur
Skala Raumur adalah skala suhu yang
dinamai menurut Ren Antoine Ferchault
de
Raumur,
yang
pertama
mengusulkannya pada 1731. Titik beku air
adalah 0 derajat Raumur, titik didih air 80
derajat. Jadi, satu derajat Raumur sama
dengan 1,25 derajat Celsius atau kelvin.
Skala ini mulanya dibuat dengan alcohol,
Ren Antoine Ferchault
de
Raumur ( 1683 1757 )
jadi termometer Raumur yang dibuat
dengan
raksa
sebenarnya
bukan
termometer Raumur sejati. Raumur mungkin memilih angka 80
karena dapat dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan hasil bilangan bulat
(40, 20, 10, 5), sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil
bilangan bulat (50, 25).
Skala Raumur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis
dan Jerman, tapi kemudian digantikan oleh Celsius. Saat ini skala
Raumur jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.
e. Skala Kelvin
Tahukah kamu siapakah yang menetapkan skala
Kelvin? Skala Kelvin ditetapkan oleh fisikawan
Inggris Lord Kelvin. Skala Kelvin (simbol: K)
adalah skala suhu di mana nol absolut
didefinisikan sebagai 0 K. Satuan untuk skala
Kelvin adalah kelvin (lambang K), dan merupakan
salah satu dari tujuh unit dasar SI. Satuan kelvin
didefinisikan oleh dua fakta: nol kelvin adalah nol
Lord Kelvin
( 1824 1907 )
absolut (ketika gerakan molekuler berhenti, dalam
termodinamika), dan satu kelvin adalah pecahan
1/273,16 dari suhu termodinamik triple point air (0,01C). Skala suhu
Celsius kini didefinisikan berdasarkan kelvin.
Kelvin dinamakan berdasarkan seorang fisikawan dan insinyur
Inggris, William Thomson, 1st Baron Kelvin (18241907). Tidak
seperti derajat Fahrenheit dan derajat Celsius, kelvin tidak berarti
atau ditulis sebagai derajat.
Perkataan kelvin sebagai unit SI ditulis dengan huruf kecil k (kecuali
pada awal kalimat), dan tidak pernah diikuti dengan kata derajat, atau
simbol ( ), berbeda dengan Fahrenheit dan Celsius. Ini karena
kedua skala yang disebut terakhir adalah skala ukuran, sementara
kelvin adalah unit ukuran. Ketika kelvin diperkenalkan pada tahun
1954 (di Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (CGPM) ke-10,
Resolusi 3, CR 79), namanya adalah "derajat kelvin" dan ditulis K;

kata "derajat" dibuang pada 1967 (CPGM ke-13, Resolusi 3, CR


104).
Perhatikan bahwa simbol unit kelvin selalu menggunakan huruf besar
K dan tidak pernah dimiringkan. Tidak seperti skala suhu yang
menggunakan simbol derajat, selalu ada spasi di antara angka dan
huruf K-nya, sama seperti unit SI lainnya.
Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air
ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K.
Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan 273 C.
Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan
ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk
temperatur.
f. Skala Rankine
Skala Rankine adalah skala suhu
termodinamis yang dinamai menurut
insinyur
Skotlandia
William
John
Macquorn Rankine, yang mengusulkannya
pada 1859. Lambangnya adalah R (atau
Ra untuk membedakannya dari Rmer
dan Raumur). Seperti skala Kelvin, titik
nol pada skala Rankine adalah nol
absolut, tapi satu derajat Rankine
didefinisikan sama dengan satu derajat
Fahrenheit. 459.67 Ra sama dengan 0
F.

William John Macquorn


Rankine( 1820 1872 )

Banyak insinyur di AS menggunakan skala Rankine, tapi di ajang


internasional yang menggunakan satuan SI, suhu termodinamis
diukur dalam kelvin.
g. Skala Delisle
Skala Delisle (kadang dieja de Lisle) adalah
skala suhu yang dinamai menurut astronom
Perancis Joseph-Nicolas Delisle (1688
1768). Ia menciptakan satuan ini pada 1732.
Skala ini mirip skala Raumur. Delisle adalah
penulis buku Mmoires pour servir l'histoire
et aux progrs de l'Astronomie, de la
Gographie et de la Physique (1738).
Ia diundang ke Rusia oleh Peter I dan
membuat sebuah termometer pada 1732

Joseph-Nicolas
Delisle (16881768)

yang menggunakan raksa sebagai cairan ukurnya. Ia menetapkan


skala temperaturnya dengan titik didih air sebagai 0 derajat dan titik
beku air sebagai 100 derajat. Skala Celsius juga mulanya dibuat
demikian, dari 0 untuk titik didih air sampai 100 untuk titik beku air.
Hal ini dibalikkan ke skala sekarang beberapa tahun setelah
kematian Celsius oleh Daniel Ekstrm, seorang pembuat termometer.
Pada 1738, Josias Weitbrecht (17021747) mengkalibrasi ulang
termometer Delisle sehingga 0 derajat adalah titik didih air dan 150
derajat adalah titik beku air. Skala Delisle digunakan selama hampir
100 tahun di Rusia.
h. Skala Newton
Skala Newton adalah skala suhu yang diciptakan
oleh Isaac Newton sekitar 1700. Ia melakukan
percobaan-percobaan dengan meletakkan sekitar
20 titik rujukan suhu mulai dari "udara di musim
dingin" sampai "arang yang membara di dapur".
Pendekatan ini dianggapnya terlalu kasar,
Sir Isaac Newton
sehingga ia merasa tidak puas. Ia tahu bahwa
( 1643 1727 )
banyak zat memuai jika dipanaskan, jadi ia
menggunakan minyak dan mengukur perubahan volumenya pada
titik-titik rujukan suhunya. Ia menemukan bahwa minyak itu memuai
7,25% dari suhu salju meleleh sampai suhu air mendidih. Karena itu
ia menempatkan "derajat panas ke-0" pada salju meleleh dan "derajat
panas ke-33" pada air mendidih. Ia menyebut alatnya termometer.
Karena itu satuan skala ini, derajat Newton, sama dengan 100/33
kelvin (atau Celsius) dan memiliki titik 0 yang sama dengan skala
Celsius.
5. Macam-macam termometer menurut penggunaannya
Termometer yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari banyak
jenisnya, di antaranya termometer klinis, termometer ruangan, dan
termometer maksimum-minimum. Setiap jenis termometer tersebut
mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Nah, tahukah kamu fungsi dari
jenis-jenis termometer tersebut? Mari mencari tahu melalui uraian
berikut.
a. Termometer Klinis
Termometer klinis sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh.
Umumnya, termometer ini digunakan oleh para dokter untuk
mengetahui suhu badan pasiennya. Termometer ini mempunyai skala
dari 35 C sampai dengan 42 C. Hal ini dikarenakan suhu tubuh

manusia tidak pernah kurang dari 35 C atau tidak pernah lebih dari
42 C. Bagian bagian termometer ini terdiri atas tabung (terbuat dari
kaca tipis), bagian sempit, batang kaca, dan air raksa. Termometer
klinis diperlihatkan pada gambar di samping

Selain termometer di atas, terdapat juga termometer kristal cair yang


dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh ( Termometer Klinis),
suhu akuarium, dan sebagainya.
Termometer ini didasarkan pada perubahan warna zat cair jika
mengalami perubahan suhu. Jika untuk mengukur suhu tubuh, cukup
ditempelkan pada dahi penderita ( pasien )

b. Termometer Ruangan
Termometer ruangan adalah termometer yang digunakan untuk
mengukur suhu suatu ruangan. Termometer ini umumnya mempunyai
skala dari 20 C sampai 50 C. Untuk memudahkan pembacaan
suhu, termometer ini biasanya diletakkan menempel pada dinding
dengan arah vertikal. Termometer ruangan diperlihatkan pada
gambar di samping

c. Termometer Laboratorium
Termometer laboraturium biasanya digunakan untuk mengukur suhu
air dingin atau air yang sedang dipanaskan dan dapat dijumpai di
laboraturium.Termometer jenis ini menggunakan raksa atau alcohol

sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang


sangat kecil (pipa kapiler).
Kemudian, pipa dibungkus
dengan kaca yang tipis
agar panas dapat diserap
dengan
cepat
oleh
termometer.
Skala pada termometer
laboraturium biasanya 0oC
sampai 100oC, ada juga yang dimulai dari 10oC sampai 110oC.
Suhu 0oC menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan
suhu 100oC menyatakan suhu air yang sedang mendidih.
d. Termometer Maksimum-Minimum
Termometer maksimum-minimum digunakan
untuk mengukur suhu tertinggi dan suhu
terendah di suatu tempat. Termometer ini dapat
mengukur suhu maksimum dan suhu minimum
sekaligus. Hal ini dapat dilakukan karena
termometer maksimum-minimum terdiri atas
raksa dan alkohol (sekarang digunakan minyak
creosote). Raksa digunakan untuk mengukur
suhu maksimum, sedangkan alkohol digunakan
untuk mengukur suhu minimum. Gambar di
samping
memperlihatkan
termometer
maksimum-minimum.
6. Macam-macam termometer menurut bahannya
a. Termometer Zat Cair
Bahan yang paling sering digunakan untuk membuat termometer
adalah zat cair. Pada umumnya, apabila zat cair dipanaskan maka
suhunya akan naik dan volumenya bertambah. Perubahan volume
inilah yang dimanfaatkan untuk membuat termometer.
Ada beberapa macam termometer yang menggunakan bahan zat cair
sebagai zat termometrik pengisi, yaitu termometer laboratorium,
termometer ruang, termometer klinis, dan termometer Six-Bellani.
b. Termometer Zat Padat
1) Termometer Hambatan
Termometer hambatan merupakan termometer yang paling tepat
digunakan dalam industri untuk mengukur suhu di atas 1000oC.
Termometer ini dibuat berdasarkan perubahan hambatan logam,
seperti termometer hambatan platina ( Patinum Risistance
Thermometer ).

Dalam termometer hambatan


terdapat kawat penghantar
yang disentuhkan ke benda
yang akan diukur suhunya,
misalnya pada pengolahan
besi atau baja. Suatu tegangan
atau potensial listrik yang
bernilai
tetap
diberikan
sepanjang
termistor, yaitu
sensor yang terbuat dari logam
dengan
hambatan
yang
bertambah jika dipanaskan.
Perubahan suhu berakibat
pada perubahan besar hambatan termistor. Besar hambatan ini
dapat diukur dan diatur sehingga menunjukkan besar suhu dari
benda yang diukur suhunya.
2) Termometer Bimetal ( dwi logam )
Termometer bimetal memanfaatkan
logam untuk menunjukkan adanya
perubahan suhu dengan prinsip
logam akan jika dipanaskan dan
menyusut jika didinginkan. Keping
bimetal dibentul spiral dan tipis,
sedangkan ujung spiral bimetal
ditahan sehingga tidak bergerak dan
ujung lainnya menempel pada gir
penunjuk. Semakin besar suhu,
keeping
bimetal
semakin
melengkung dam menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke
kanan, kea rah skala yang lebih besar. Termometer jenis ini
biasanya terdapat di mobil.
3) Termokopel
Pengukuran
suhu
dengan
ketepatan tinggi dapat dilakukan
dengan
menggunakan
termokopel, di mana suatu
tegangan listrik dihasilkan saat
dua kawat berbahan logam yang
berbeda disambungkan untuk
membentuk sebuah loop. Kedua
persambungan tersebut memiliki
suhu yang berbeda. Untuk
meningkatkan besar tegangan

listrik yang dihasilkan, beberapa termokopel dapat dihubungkan


secara seri untuk membentuk sebuah termopil. Karena tegangan
listrik bergantung pada perbedaan suhu pada persambunganpersambungan tadi, maka salah satu persambungan harus
dipertahankan pada suhu tertentu. Cara lainnya adalah dengan
memasang suatu rangkaian elektronik yang dapat mengukur suhu
yang sebenarnya dari sensor termokopel.
c. Termometer Zat Gas
Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifatsifat termal gas. Ada dua macam termometer gas, yaitu:
1) Pada Volume Tetap
Termometer yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas
tersebut dijadikan sifat termometrik dari termometer.

2) Pada Tekanan Tetap


termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap dan volume gas
tersebut dijadikan sifat termometrik dari termometer.

d. Termometer Optik
1) Pirometer Optik
Prinsip kerja pyrometer adalah dengan
mengukur
intensitas
radiasi
yang
dipancarkan oleh benda-benda yang suhunya
sangat tinggi. Pirometer dapat digunakan
untuk mengukur suhu yang sangat tinggi,
berkisar 500oC sampai 3000oC.

2) Termometer Inframerah
Termometer
inframerah
digunakan
dengan cara menekan tombol sampai
menunjukkan angka tertinggi dengan
cara mengarahkan sinar inframerah ke
sasaran yang dituju. Sasaran yang
dituju seperti pada besi yang masih
membara pada pabrik pengolahan besi
atau baja. Sinar yang diarahkan ke
logam yang diukur suhunya akan
memantul dan pantulan tersebut direspon oleh alat sehingga
thermometer inframerah menunjukkan skala suhu yang terukur.
C. Konversi skala termometer
Termometer memiliki skala yang berbeda-beda, untuk itu sangat diperlukan
konversi dari berbagai nilai skala yang ada diantaranya :

ta t
t t
ax x
t a t b t ax t bx
Keterangan :
ta = titik batas atas termometer yang telah diketahui
tb = titik batas bawah termometer yang telah diketahui
t = suhu yang telah diketahui
tax = titik batas bawah dari termometer yang suhunya akan dicari
tbx = titik batas bawah dari termometer yang suhunya akan dicari
tx = suhu yang dicari
Contoh : 40 oC menjadi .... oR

t a t t ax t x

t a t b t ax t bx

100 40 80 t x

100 0 80 0

60 80 t x

100 80
60 80 100 80 t x

4800 8000 100t x 48 80 t x


t x 80 48 32o R

Contoh : 40 oC menjadi .... oF


t a t t ax t x

t a t b t ax t bx

100 40 212 t x

100 0 212 32

60 212 t x

100
180
60 180 100 212 t x

108 212 t x
t x 212 108 104o F

Contoh :
Sebuah termometer X untuk mengukur es yang sedang melebur
menunjukkan angka 5 oX dan untuk mengukur air yang sedang mendidih
menunjukkan angka 115 oX. Berapa skala yang ditunjukkan termometer X
jika untuk mengukur benda yang suhunya 40 oC?
t a t t ax t x

t a t b t ax t bx

100 40 115 t x

100 0 115 ( - 5 )

60 115 t x

100
120
60 120 100 115 t x

72 115 t x
t x 115 72 43o X

Jenis Termometer
Titik batas atas
Titik batas bawah
Selisih titik batas atas dan
bawah
Selisih titik batas atas dan
bawah dibagi 20
Keterangan :

100

80

212

373

115 *)

32

273

- 5 *)

100

80

180

100

120

*) tidak harus 115 dan 5, pada tabel tersebut hanya merupakan contoh.
Rumus dari Celsius ke Reamur dan sebaliknya
4
4
C 40 32 o R
5
5
5
5
40 o R menjadi C C R 40 50 o C
4
4
40 o C menjadi R R

Rumus dari Celsius ke Fahrenheit dan sebaliknya


9
9
C 32 40 32 72 32 104 o F
5
5
5
5
5
68 o F menjadi C C (F 32) (68 32) 36 20 o C
9
9
9
40 o C menjadi F F

Rumus dari Celsius ke Termometer X dan sebaliknya


6
C ( 5)
5
5
31o X menjadi C C (X ( 5))
6
40 o C menjadi X X

6
40 5 48 5 43 o X
5
5
5
(31 5) 36 30 o C
6
6

Rumus dari Celsius ke Kelvin dan sebaliknya


40 o C menjadi K K C 273 40 273 313 K
300 K menjadi C C K 273 300 273 27 o C

Sebagaimana yang sudah ditulis dibaian atas, yaitu pembagian termometer


berdasarkan skalanya, maka jelaslah skala termometer memiliki perbadaan.
Oleh karena itu perlu adanya konversi antara termometer yang satu dengan
yang lainnya.
Adapun perbandingan antara Termometer satu dengan lainnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini !

LATIHAN SOAL
1. Lengkapilah tabel berikut ini!

Titik batas
atas
Titik batas
bawah
1
2
3
4
5

Celsius

Reamur

Fahrenhei
t

Kelvin

100

80

212

373

110

32

273

- 10

25

..............

..............

..............

..............

..............

40

..............

..............

..............

..............

..............

77

..............

..............

..............

..............

..............

293

..............

..............

..............

..............

..............

26

2. Suatu termometer jika untuk mengukur es yang sedang melebur


menunnjukan angka 15 oX dan untuk mengukur air mendidih menunjukkan
angka 145 oX. Berapa sekala yang ditunjukkan oleh termometer X jika
digunakan untuk mengukur benda yang suhunya 25 oC ?
( kerjakan dengan dua cara! )

You might also like