Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Ogi Nurhari
(21081077)
KATA PENGANTAR
Page |2
Assalamu’alaikum Wr Wb,
Puji dan Syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
atas ridho dan karuniaNya lah saya dapat menyelesaikan Makalah praktikum
Kimia Organik ini dengan lancar.
Fitokimia “Terpenoid”
dengan sungguh-sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat diatasi.
Wassalamu’alaikum Wr Wb,
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
1.2 Tujuan....................................................................................................5
Fitokimia “Terpenoid”
1.4 Metode Penelitian................................................................................5
1. Fitokimia....................................................................................6
1.1 Pengertian....................................................................6
2. Terpenoid..................................................................................9
2.1 Pengertian....................................................................9
2.3 Kegunaan.....................................................................11
1. Kesimpulan.........................................................................................15
2. Kata penutup......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Fitokimia “Terpenoid”
Fitokimia adalah senyawa – senyawa yang terkandung dalam tumbuhan
termasuk sayuran dan tumbuhan.
Salah satu senyawa dalam fitokimia yaitu terpenoid, terpenoid hamper dapat
ditemukan dalam setiap tumbuhan. Mudah ditemukan dalam setiap tumbuhan
karena senyawa tersebut disintesis alami oleh tumbuhan dan mungkin kelompok
yang luas dari produk alami. Maka dari itu dalam makalah ini akan menjelaskan
hal – hal yang berkaitan dengan terpenoid.
1.2 Tujuan
Fitokimia “Terpenoid”
1.1 Pembatasan Masalah
BAB II
ISI
(Teori dan Pembahasan)
1. Fitokimia
1.1 Pengertian
Fitokimia “Terpenoid”
Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis
zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran
dan buah-buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi yang
lebih sempit. Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang
ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi
memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi
pencegahan penyakit.
zat-zat ini berbeda dengan apa yang diistilahkan sebagai nutrien dalam
pengertian tradisional, yaitu bahwa mereka bukanlah suatu kebutuhan bagi
metabolisme normal, dan ketiadaan zat-zat ini tidak akan mengakibatkan penyakit
defisiensi, paling tidak, tidak dalam jangka waktu yang normal untuk defisiensi
tersebut.
➢ Alkaloid
Fitokimia “Terpenoid”
Dan dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik
berhubungan dengan alkaloid termasuk digolongan ini. Alkaloid dihasilkan oleh
banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur), tumbuhan, dan hewan.
Hingga sekarang dikenal sekitar 10.000 senyawa yang tergolong alkaloid dengan
struktur sangat beragam
➢ Flavonoid
➢ Kuinon
➢ Saponin
Fitokimia “Terpenoid”
Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam
tanaman. Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada
bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap
pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui, mungkin
sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau merupakan waste product dari
metabolisme tumbuh-tumbuhan.
➢ TriTerpenoid
1. Terpenoid
1.1 Pengertian
Fitokimia “Terpenoid”
dihapus, atau ditambahkan atom oksigen”. sebaliknya, beberapa penulis
menggunakan istilah "terpene" lebih luas, untuk menyertakan / mengistilahkan
terpenoid.
Terpena dan terpenoid menyusun banyak minyak atsiri yang dihasilkan oleh
tumbuhan. Kandungan minyak atsiri mempengaruhi penggunaan produk rempah-
rempah, baik sebagai bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai bahan
pengobatan, kesehatan, dan penyerta upacara-upacara ritual. Nama-nama umum
senyawa golongan ini seringkali diambil dari nama minyak atsiri yang
mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu sendiri diambil dari nama
(nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika pertama kali diidentifikasi.
Sebagai misal adalah citral, diambil dari minyak yang diambil dari jeruk (Citrus).
Contoh lain adalah eugenol, diambil dari minyak yang dihasilkan oleh cengkeh
(Eugenia aromatica).
Selama abad ke-19, para ahli kimia menyebut terpentin dengan nama
"terpene" hidrokarbon dengan rumus umum C 10 H 16 ditemukan dalam produk
tanaman yang kompleks. Terpenes ini sering ditemukan dalam minyak esensial
tanaman yang berisi "Quinta essentia", tanaman wangi.
Fitokimia “Terpenoid”
terpene secara universal hadir dalam jumlah kecil dalam organisme hidup, di
mana mereka memainkan sejumlah peran penting dalam fisiologi tanaman serta
fungsi penting dalam semua membran selular. Berbagai fungsi terpene produk
alami di alam telah ditelaah (Gershenzon J et al., Alam Biol Chem 2007, 3, 408).
Di sisi lain, mereka juga terkumpul dalam banyak bentuk, dan ini menunjukkan
bahwa variasi yang luar biasa dari terpene, hal tersebut dapat disebabkan oleh
faktor-faktor ekologis dan memainkan peran evolusi (Ourisson G, Pure Appl
Chem 1990, 62, 1401).
Terpenoid sangat beragam namun tetapi mereka semua berasal dari proses
kondensasi terfosforilasi universal turunan dari hemiterpene, isopentenyl difosfat
(IPP) dan dimethylallyl difosfat (DMAPP) memberikan geranyl pirofosfat (GPP).
Pada tumbuhan tingkat tinggi, IPP berasal dari asam mevalonic klasik dalam
jalur sitosol tetapi dari jalur fosfat methylerythritol di plastida. Hal ini umumnya
Fitokimia “Terpenoid”
diterima bahwa ruang cytosolic IPP berfungsi sebagai pendahulu dari
sesquiterpenes, triterpenes, sterol dan polyterpenes sedangkan kolam plastid IPP
menyediakan prekursor dari mono-, di-dan tetraterpenes (Bohlmann J et al., Proc
Natl Acad Sci USA 1998, 95, 4126). Beberapa pengecualian telah dideskripsikan
menunjukkan bahwa interaksi antara dua biosintetik mungkin ada (Dudareva N et
al., Proc Natl Acad Sci USA 2005, 102, 933).
1.3 Kegunaan
terpena") adalah senyawa dengan struktur serupa tetapi tidak dapat dinyatakan
dengan rumus dasar. Kedua golongan ini menyusun banyak minyak atsiri.
Fitokimia “Terpenoid”
• Seskuiterpenoid, contohnya farnesol, kurkumen, bisabolol.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa banyak terpene adalah hidrokarbon, tapi
mengandung oksigen senyawa seperti alkohol, aldehida atau keton. Disebutlah
derivatnya dengan terpenoid.
β-Mircena
Isoprena
Fitokimia “Terpenoid”
Ocimena
Farnesena
Limonena
G
eraniol
Farnesol α-(-)-Bisabolol
Cembren
β-Kurkumena
Kafestol Skualena
Umumnya terpenoid ini tidak berwarna, berbentuk kristal, sering bertitik leleh
tinggi dan aktif optik pada umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan
kimianya. Uji yang banyak digunakan adalah reaksi Lieberman-Burchard yang
dengan kebanyakan triterpena dan sterol memberikan warna hijau-biru
Fitokimia “Terpenoid”
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1) Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis
zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan.
2) Dalam uji fitokimia yang sering digunakanadalah untuk identifikasi Alkaloid,
Flavanoid, Kuinon, Tannin dan Polifenol, Saponin, Steroid dan Terpenoid.
3) Terpenoid dapat digambarkan sebagai sebuah terpene yang telah mengalami
modifikasi, di mana kelompok-kelompok metil dipindahkan atau dihapus, atau
ditambahkan atom oksigen
4) Terpenoid disebut juga isoprenoid. Hal ini dapat dimengerti karena kerangka
penyusun terpena dan terpenoid adalah isoprena (C5H8)
5) Terpenoid tanaman yang digunakan secara ekstensif untuk kualitas aromatic juga
memainkan peran tradisional herbal dan berada di bawah penyelidikan untuk anti
bakteri, antineoplastik, dan berbagai fungsi farmasi.
6) Terpena memiliki rumus dasar (C5H8)n, dengan merupakan penentu kelompok
tipe terpena.
1. Kata Penutup
Fitokimia “Terpenoid”
disengaja maupun yang tidak disengaja, karena keterbatasan saya sebagai
manusia, semoga dapat dimaklumi.
Sekian dari kami sebagai penulis,
DAFTAR PUSTAKA
1. http://en.wikipedia.org/wiki/terpene
2. http://en.wikipedia.org/wiki/terpeneoid
3. http://id.wikipedia.org/wiki/fitokimia
4. http://id.wikipedia.org/wiki/terpena
5. http://www.cyberlipid.org/simple/simp0004.htm
6. http://www.iubmb-nicholson.org/
7. http://www.scribd.com/identifikasi_fitokimia.htm (.pdf)