Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Anggota Kelompok:
OGI NURHARI
Makalah Parasitologi
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb,
Puji dan Syukur marilah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
atas ridho dan karuniaNya lah saya dapat menyelesaikan Makalah Parasitologi ini
dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin saya mengalami kesulitan dan
kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan
wawasan serta pola pikir saya. Namun berkat keyakinan, keinginan, dan usaha
dengan sungguh-sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat kami atasi dengan
baik.
Kami menyadari sedalam - dalamnya bahwa saya tidaklah sempurna dalam
pembuatan makalah ini. Dengan demikian saya berharap dengan dibuatnya
makalah ini dapat memenuhi persyaratan dalam Mata Kuliah Parasitologi ini dan
dapat bermanfaat bagi saya serta para pembaca lainnya.
Tidak lupa saya berterimakasih kepada rekan-rekan yang telah banyak
membantu dalam proses pembuatan Makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr Wb,
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Larat Belakang...................................................................................4
1.2 Tujuan................................................................................................4
1.3 Pembatasan Masalah........................................................................5
1.4 Metode Penelitian..............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................6
BAB IV PENUTUP..............................................................................................21
4.1 Kesimpulan........................................................................................21
4.2 Kata Penutup.....................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
5
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.1 Parasitologi
1.1.2 Inang
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
7
virus, gulma dapat menjadi inang bagi bakteri pengikat nitrogen, dan hewan dapat
menjadi inang bagi cacing parasitik seperti nematoda.
Inang terdiri dari dua macam, yaitu inang definitif dan inang perantara.
Inang definitif adalah inang yang didalamnya terdapat parasit yang mengalami
perkembangbiakan seksual, umunnya terdiri dari hewan vertebrata dan manusia.
Inang perantara adalah inang yang didalamnya terdapat parasit pada stadium
muda atau aseksual. Contohnya molusca dan nyamuk anopheles.
1.1.4 Parasit
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
8
1.2 Arthoproda
1.2.1 Pengertian umum
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
9
Cara penularan penyakit oleh insekta ini dapat secara mekanik yaitu
terbawa pada bagian luar tubuh insekta (misalnya kaki atau badan). Sedangkan
penularan secara biologik dilakukan setelah serangga menghisap agen penyakit
dari tubuh hospes masuk kedalam tubuh serangga.
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
10
Ordo Phthiraptera ini dibagi ke dalam dua sub ordo penting, yaitu Anoplura
(kutu penghisapt) dan Mallophaga (kutu penggigit). Kutu atau tuma adalah nama
yang diberikan pada serangga parasit. Kutu merupakan serangga yang berukuran
kecil, yaitu berukuran mulai dari 1mm–10 mm, mengalami metamorfosis
bertahap/tidak sempurna (hemimetabola), tipe mulut untuk menusuk, menghisap,
atau mengunyah dan tidak bersayap. Anggota dari spesies ordo ini ditemukan
sebagai parasit pada manusia dan hewan.
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
11
Dalam ordo ini yang paling penting dalam bidang medis adalah spesies
Pediculus humanus dan Phthirus pubis, dimana P. humanus lebih penting.
Anoplura memakan darah induk-semang mereka. Bagian-bagian mulut kutu
penghisap terdiri dari 3 stilet penusuk yang secara normal ditarik masuk kedalam
satu kantung stilet didalam kepala.
1.4 Kutu
Kutu adalah ektoparasit yang kecil, tidak bersayap, dari unggas dan
mamalia. Serangga ini sering kali dibagi menjadi dua ordo yang terpisah yaitu
Mallophaga (kutu pengigit) dan Anoplura (kutu penghisap). Sub ordo Anoplura
mengandung beberapa jenis sebagai parasit pada hewan-hewan peliharaan dan
dua jenis yang menyerang manusia. Serangga-serangga ini adalah ektoparasit
yang mengganggu, dan beberapa vektor penyakit yang penting. Banyak kutu
pengigit (sub family amblycera dan ishnocera) adalah hama hewan-hewan
peliharaan, terutama unggas.
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
12
yang kecil. Dengan demikian, pengertian awam istilah ini tidak memiliki arti
taksonomi.
Dalam arti lebih sempit, kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan
berukuran kecil, yang dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang melompat,
ordo Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo
Phtiraptera yangn semuanya adalah parasit). Dalam bahasa Indonesia keduanya
tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo
Hemiptera) dan beberapa anggota ordo Coleoptera. Untuk menjelaskan, diberi
keterangan di belakang kata "kutu". Para biologiwan berusaha mendayagunakan
kata tuma bagi kelompok Phtiraptera, walaupun menyadari terdapat kesulitan
dalam penerapannya.
Gambar Keterangan
Kutu air Cyclops bicuspidatus betina
(kiri) dan jantan
Kutu (flea)
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
13
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
14
BAB III
PEMBAHASAN
Kutu adalah parasit jenis serangga yang tidak bersayap. Kutu menyerang
manusia dengan bersarang di kepala. Cara makannya ialah menghisap darah. Ia
akan mengeluarkan bahan yang menyebabkan reaksi alahan pada kulit kepala
sehingga mengakibatkan gatal-gatal. Ia bertelur dalam bentuk butir-butir putih dan
menempel pada rambut. Telur kutu mengambil masa lima hingga tujuh hari untuk
menetas. Kutu akan merangkak atau meloncat-loncat di kulit kepala tanpa
disedari.
Yaitu :
Berkerbang biak secara vivipar
Macam lingkaran hidup; perkembangan langsung, dan metamorfosis tidak
lengkap
Perkembangan langsung; serangga yang baru menetas bentuknya sama
dengan stadium dewasa hanya dalam ukuran kecil
Metamorfosis tidak lengkap; nimfanya hanya berbeda dari stadium dewasa
dalam hal ukuran, proporsi, tidak adanya sayap dan alat kelamin luar.
Serangga yang penting sebagai parasit pada manusia termasuk dalam
ordo;
Phthiraptera (tuma),
Siphonaptera (pinjal),
Hemiptera (kutu busuk),
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
15
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
16
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
17
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Phthiraptera
Subordo : Anoplura
Family : Pediculidae
Genus : Pediculus
Spesies : P. Humanus corporis
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
18
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Phthiraptera
Subordo : Anoplura
Family : Pediculidae
Genus : Pediculus
Spesies : P. Humanus capitis
Kutu kepala/rambut cenderung lebih kecil dari kutu badan, dengan ukuran
1-1,5 mm yang jantan dan yang betina 1,8-2,0 mm. Kutu rambut kepala betina
dewasa dapat menghasilkan telur hingga 300 butir selama hidupnya. Telur
berbentuk oval berwarna putih dan biasa disebut ”lisa”. Ukuran telur 0,8x0,3 mm,
dimana telur ini melekat pada rambut. Biasanya kutu ini menyerang bagian
belakang leher dan belakang telinga. Mereka mudah ditularkan dengan
bersinggungan kepala, walaupun dalam kondisi rambut yang bersih. Kasus ini
sering terjadi diantara anak sekolah dan infestasi yang berat terjadi pada kondisi
yang padat (anak sekolah berkumpul) dan sanitasi yang kurang baik.
Secara umum infestasi kutu (kepala/badan) bukan suatu penyakit yang
menakutkan, tetapi gigitan kutu ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, timbul
papula kecil merah dan dapat berkembang menajadi timbulnya eksudat. Terjadi
rasa gatal (pruritus) dan menyebabkan kerak yang akan berkembang menjadi
dermatitis dan terjadi infeksi sekunder. Gejala terjadi berhari-hari bergantung pada
kepekaan individu. Bilamana kutu kepala tidak diobati, rambut akan lengket satu
dengan lainnya (gimbal) karena eksudat, jamur akan tumbuh dan berbau tidak
enak. Kondisi tersebut dinamakan “plica polonica”, dimana sejumlah besar kutu
ditemukan dibawah rambut yang laengket tersebut.
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
19
Kutu merebak dengan sentuhan dari satu kepala manusia pada kepala
manusia lain. Kutu bergerak sepanjang rambut dari kepala orang yang
mempunyai kutu ke rambutorang lain. Kutu tidak dapat terbang atau meloncat dan
tidak merangkak pada perabot atau antara tempat duduk mobil. Kutu tidak dapat
hidup di luar kepala manusia lebih dari beberapa jam.
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
20
3.4.1 Patogentas;
Air liur yang dimasukkan sewaktu mengisap darah menyebabkan iritasi dan
menimbulkan papel merah yang disertai gatal yang hebat.
Tiap orang mempunyai kepekaan yang berlainan.
Menggaruk menambah peradangan dan karena infeksi sekunder oleh
bakteri, terbentuk pustel. Crusta dan proses penanahan
3.4.2 Pengobatan;
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
2. Kutu adalah ektoparasit yang kecil, tidak bersayap, dari unggas dan
mamalia.
3. kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil, yang
dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang melompat, ordo
Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo
Phtiraptera yangn semuanya adalah parasit).
4. Serangga ini sering kali dibagi menjadi dua ordo yang terpisah yaitu
Mallophaga (kutu pengigit) dan Anoplura (kutu penghisap).
5. Kutu yang paling dikenal yang berparasit pada manusia ada tiga spesies,
yaitu :
a. Pediculus humanus corporis
b. Pediculus humanus capitis
c. Pediculus humanus pubis
Arthopoda - Kutu
Makalah Parasitologi
22
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/parasitologi
http://id.wikipedia.org/wiki/inang
http://id.wikipedia.org/wiki/vektor
http://id.wikipedia.org/wiki/parasit
http://id.wikipedia.org/wiki/kutu
http://iswadiyusuf.blogspot.com/2008/09/pembagian-parasit.html
http://ayyaa.multiply.com/journal/item/28/si_kecil_yg_berbahaya
http://kask.us/2813644
http://childrenhivaids.wordpress.com/category/kutu-pubis
Arthopoda - Kutu