You are on page 1of 11

Sistem Alat Gerak / Otot pada 

Manusia

Diarsipkan di bawah: Sistem Gerak — gurungeblog @ 7:23 am


Tags: manusia, Otot, Sistem Alat Gerak

Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan


mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama
antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak
digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan
berkontraksi.
Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon)
dan tulang rawan (kartilago)

Fungsi kerangka:
1. Untuk menggerakan tubuh serta menentukan bentuk tubuh.
2. Melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lemah, misalnya otak, jantung, dll.
3. Tempat melekatnya otot-otot
4. Tempat pembentukan sel darh merah dan sel darah putih
5. Alat gerak pasif

a. Tulang Rawan :
• Tulang rawan hanya mengandung sedikit zat kapur sehingga lunak.
• Tulang rawan terdapat pada bayi, dan bagian-bagian tertentu pada kerangka dewasa.

b. Tulang Keras :
Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunanya terdiri dari sedikit sel-sel,
dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat dan keras. Berdasarkan
strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak(padat) dan tulang spons.
Sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan
tulang panjang.
• Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang ada 2 macam yaitu sumsum kering dan
sumsum merah.
• Pertumbuhan tulang terjadi pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra
epifise.

Persendian
Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih.
Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:
● 1. Hubungan Sinartrosis
• Sinkondrosis : antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga
memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan.
Contoh :
hubungan tulang rusuk dengan tulang dada.
Hubungan ruas-ruas tulang belakang.
• Sinfibrosis : kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang pada
akhirnya mengalami penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.
Contoh :
Hubungan antar tulang-tulang tengkorak

● 2. Hubungan Diartrosis
Hubungan antar tulang ini memunkinkan terjadinya gerak karena pada ujung-ujung
tulang terdapat lapisan tulang rawan hyalin, yang dilumasi dengan cairan synovial,
meliputi :
• Sendi Engsel, terdapat pada hubungan antara :
o ruas-ruas jari
o siku
o lutut

• Sendi Putar, terdapat pada hubungan antara :


o tulang hasta dengan pengumpil
o tulang kepala dengan tulang atlas

• Sendi Pelana, terdapat pada hubungan antara :


o Ruas-ruas jari dengan telapak kaki

• Sendi Peluru, terdapat pada hubungan antara :


o tulang lengan dengan gelang bahu
o tulang paha dengan gelang panggul

• Sendi Kaku, terdapat pada hubungan antara :


o tulang-tulang pergelangan tangan
o tulang-tulang pergelangan kaki

Kelainan Pada Tulang


*-Kelainan tulang karena kebiasaan yang salah :
• Lordosis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke depan
• Kiposis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang
• Skoliosis, tulang punggung yang bengkok ke kiri atau ke kanan

*-Kelainan tulang karena kekurangan gizi


• Kekurangan zat gizi seperti vitamin D, zat kapur, dan fosfor, dapat menimbulkan
gangguan proses pembentukan tulang.
*-Fraktura (patah tulang)
*-Fisura (retak tulang)
*-Arthritis (radang sendi)
*-Memar

Sistem Otot
● Jenis-jenis Otot
• Otot Polos
• Otot Lurik/otot rangka
• Otot Jantung (miokardium)

● Cara Kerja Otot


Dengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan memendek
(berkontraksi) dan mengendur (relaksasi)

Cara kerja otot dapat dibedakan :


• Secara antagonis atau berlawanan; yaitu cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi
dan yang lain relaksasi.
Contoh: Otot trisep dan bisep pada lengan atas.

• Secara sinergis atau bersamaan; yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama
berkontraksi dan sama-sama berelaksasi.
Contoh : – otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah
- otot-otot dada
- otot-otot perut

Definisi/Pengertian Jaringan Otot Serta Bagian Otot Dan Jenis


Jaringan Otot
Sun, 02/11/2008 - 10:07pm — andrian deri

Arti definisi / pengertian Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur
dan fungsi yang sama. Jadi jaringan otot adalah sekumpulan sel-sel otot.

A. Bagian-bagian otot:

1. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai
pelindung otot

2. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada

3. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. Miofilamen

Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari


miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot
rangka/otot lurik).

Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin


dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka
protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang)
maka miosin yang sedang bekerja.

B. Jaringan otot terdiri dari:

1. Otot Polos (otot volunter)


Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong.
Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus
yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan
seperti:lambung dan usus.

2. Otot Lurik (otot rangka)


Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya
disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki
nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan

3. Otot Jantung (otot cardiak)


Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa
karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-
lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus
yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki
percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan
otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).
B. Otot
         Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . oto memendek
jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot
sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari
ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran
semula.
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin.
Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril.
Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.

1. Jenis – Jenis Otot

      Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot
dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

a. Otot lurik (Otot Rangka)

     http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ms/thumb/c/c3/Otot_rangka.jpg/300px-
Otot_rangka.jpg

      Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah
kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang gelap
(anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk
silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan
mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut
yang dibungkus oleh fasia super fasialis.
Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:
1. ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung
2. urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.

      Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan
cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:

1. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya
ketika otot berkontraksi.
2. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot
berkontraksi.
      Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi,
Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi
kisut atau mengalami atrofi.

b. Otot Polos

Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot
polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan halus. Masing – masing
sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polos
tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos
terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
1. Dinding saluran pencernaan
2. Saluran-saluran pernapasan
3. Pembuluh darah
4. Saluran kencing dan kelamin
http://bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/bio100/Gambar/jaringan/jenis_otot.jpg

c. Otot Jantung

      Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut –
serabutnya bercabang - cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf
otonom.
Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang
bekerja tidak menurut kehendak.

2. Fungsi Otot

      Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi
bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan
berurutan.rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga
memeprkuat rangsangan kedua . dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang
maksimum . tonus yang maksimum terus – menerus disebut tetanus.

3. Sifat Kerja Otot

Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini:

a. Antagonis

''''    Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan, contohnya adalah:
1. Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot
bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan
sejajar bahu dan sikap sempurna.
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan
menengadah.
4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

b. Sinergis

      Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.


Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.

4. Mekanisme Gerak Otot

      Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X,
Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding
filaments.
     Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam
sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yang
diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini
memerlukan energi.
     Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona
H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi
memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang)
dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.
    Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa
energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah
bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian
mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang.
Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan
energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan
ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah
ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang
Iagi.

6. Sumber Energi untuk Gerak Otot

       ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot.
ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi
antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.
                      ATP ---- ADP + P
Aktin + Miosin ------------------------- Aktomiosin
                             ATPase

       Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam
konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber
energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.
                               kreatin
Fosfokreatin + ADP ----------------- keratin + ATP
                               Fosfokinase

        Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan
ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh
sebab itu , fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob.

5. Kelainan pada Otot

     Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Atrofi
Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan
berkontraksi.

b. Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini berlanjut
dapat terjadi kram.

c. Tetanus
Tetanus adalah otot vang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan
bakteri Clostridium tetani.

d. Miestenia Gravis
Miestenia Gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya
belum diketahui dengan pasti.

e. Kaku Leher (Stiff)


Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat
kesalahan gerak.

JARINGAN OTOT

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ
tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi.
Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun
sel otot dapat memanjang dan memendek.

Gambar 1 :
Diagram susunan jaringan otot kerangka, dari
keseluruhan otot sampai tingkat molekuler.

Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :

1.Jaringan Otot Polos

Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga


bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di
bawah
pengaruh saraf otonom. Bila otot polos
dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos
terdapat pada saluran pencernaan, dinding
pembuluh darah, saluran pernafasan.

Gbr. Struktur Otot Polos


2.Jaringan Otot Lurik
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini
melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah
pengaruh saraf sadar.

Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis
gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab
itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.

Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila


menerima rangsangan, berkontraksi sesuai
dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf
sadar.

Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan


melindungi kerangka dari benturan keras.

Gbr. Serabut otot lurik


(dari otot anak-anak).
3.Jaringan Otot Jantung/Miokardium  

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan


tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai
otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung
secara refleks serta reaksi terhadap rangsang
lambat.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa
darah ke luar jantung.

Gbr. Serabut otot jantung


(dari jantung orang dewasa)

You might also like