Professional Documents
Culture Documents
Free Issue 64
Cover Story
+ Reynaldi, Dea, Lavenia, Andrew:
Demi Film Indonesia
Liputan
+ Indonesia di Moomba 2015
+ Viva Victoria Multicultural Festival 2015
Feature
+ Desa Tenganan, Bali
Event
+ Indonesian Film Festival 2015
+ Australian International Airshow 2015
AS
E
FO
LE
AS
E
SOUTH MELBOURNE
LE
FO
SOUTHBANK
AS
MELBOURNE
LE
AS
MELBOURNE
2
LE
FO
R
LE
SA
R
FO
EAST GEELONG
1
SOUTHBANK
ED
SOUTHBANK
AS
LE
LD
3
2
3
2
1
SOUTHBANK
MELBOURNE
3
2
LE
AS
E
LD
Luxury apartment
High quality fixtures and fittings
Perfect location and amazing views
Concierge and full facilities
SO
SO
LE
SA
FO
R
Fully furnished
Quality building
Spacious size and good view to
the park and Albert Park Lake
SOUTH MELBOURNE
2
FO
FO
SA
LE
1
1
Email : enquiries@casarealestate.com.au
AUSTRALIA
INDONESIA
10
11
Daftar Isi
16
5 EVENT CALENDAR
7 COVER STORY Demi Film Indonesia
10 LIPUTAN Indonesia di Moomba 2015
11 LIPUTAN Viva Multicultural Festival 2015
12 OPINI NUIM Zaman Edan
SPECIAL REPORT (bilingual)
15 The Two Sides of Promoting Indonesia
16 Indonesia Shining at Melbourne Fashion Festival
18 Street | Life: Gaining Wisdom from the Street
19 Fun Music a la White Shoes & The Couples Company
20 The Strength of Indonesian Students in Australia
21 Maluku, the Original Spice Islands of Indonesia
22 North Sumatra: Its Natural Beauty and Cultural
Diversity
23 The Beauty and Charm of Lampungs White Sand
Beaches
19
18
20
43
4
ozip.com.au
38
51
54
EVENT CALENDAR
Whats On
IFF 2015 akan menampilkan film-film pilihan yang telah memenangkan berbagai
penghargaan dan menjadi tren dalam industry film di tanah air. Pada akhir pemutaran film, aka nada sesi tanya jawab dengan bintang idola dan pekerja kreatif film
tersebut. Penonton dapat bertanya dan memperdalam pengetahuan mengenai
perkembangan film Indonesia saat ini. IFF hanya menampilkan fil-film dengan standar yang tinggi, mempromosikan nilai-nilai budaya, pendidikan sekaligus hiburan
kepada masyarakat Australia. Tema IFF tahun ini adalah Explore another Face of
Indonesia. (Untuk sinopsis film, lihat hal. 40 41)
Web: www.youthcentral.vic.gov.au
P: (03) 9096 1352
Bagi anda yang suka barang antik, inilah kesempatan terbaik untuk berburu menambah koleksi. Acara yang dihelat oleh All Events Victoria ini akan menampilkan
berbagai koleksi unik dalam satu ruangan yang nyaman untuk dikunjungi seluruh
keluarga.
Lebih dari 60 pedagang dari berbagai kota di seputar Melbourne, Victoria akan
memamerkan dan menawarkan ribuan item benda koleksi. Pengunjung bias mencari dan membeli berbagai barang koleksi yang sulit dicari seperti tembikar, pecah
belah, perhiasan, buku buku, komik, medali, lencana, koin, perangko, semua jenis
swap dan trade cards, memorabilia film, musik dan olahraga, tanda tangan, mainan
plastik, boneka, memorabilia fiksi ilmiah seperti Star Wars dan Star Trek, miniatur
mainan tentara, model kereta api, dan masih banyak lagi.
Tiket: Dewasa $5; Senior $3, Anak-anak $3; Family Pass $15 (2 dewasa & 3 anak).
Backyard Spiders
Home Loans
Investment Loans
Lo Doc & No Doc
Business Loans
Renance
Bad Credit History
Commercial Loans
First Home Buyer
Non-Conforming Loans
Moses Paramon
CRN 397 336
Original
Original
Mobile 0433 55 88 58
Fax 03 9888 8893
Email mosesparamon@yahoo.com
ABN 87 670248513
Proposed
Proposed
COVER STORY
Demi Film
Indonesia
Industri perfilman Indonesia masih dikuasai oleh pemain-pemain besar yang komersil. Karena itu dukungan pemerintah diperlukan agar film
Indonesia bisa menyuguhkan karya dari seluruh pelosok Nusantara.
Dengan dukungan konkrit dari pemerintah, anak-anak muda Indonesia pasti akan terus berkreasi menghasilkan karya terbaik sehingga film
Indonesia dapat bersaing dan unggul di kancah internasional.
ozip.com.au
PHOTOGRAPHERS
Lydia Johan
Iip Yahya
Tim Flicker
Windu Kuntoro
Patricia Dara
Widi Baskoro
Inez Johan
Iip Yahya
Ivan Ciputra Halim
Patricia Dara
Maria Serenade Sinurat
Ketut Efrata
Windu Kuntoro
Ineke Iswardojo
Steven Tandijaya
FROM THE
EDITOR
Basa-Basi Redaksi
Semua orang Indonesia pada dasarnya ingin menjadi bagian dari upaya
mempromosikan bangsanya, apalagi yang berada di luar negeri. Sedikit atau
banyak, mereka ingin memberikan sumbangsih nyata agar nama Indonesia
semakin harum di mata warga dunia. Namun, ada yang tahu caranya dan ada
yang masih bingung hendak berbuat apa. Seperti di Australia, dalam hampir
setiap pekan ada saja kegiatan promosi Indonesia, tidak hanya budaya dan
pendidikan, melainkan sudah bergerak merambah bidang bisnis bahkan
agama, yang dilakukan oleh berbagai kelompok warga atau pelajar. Sayangnya,
semua kegiatan promosi itu masih berjalan sendiri-sendiri.
Kalau saja ada sebuah peta (map) kegiatan semua komponen warga Indonesia
itu, pasti akan kelihatan betapa masifnya kegiatan promosi itu, baik yang
bertujuan ke dalam (memperkuat dan mempertahankan ke-Indonesia-an)
ataupun keluar (memperkenalkan khazanah Indonesia).
Salah satu kekuatan dari promosi Indonesia itu adalah pelajar yang terkumpul
dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) yang berjumlah lebih
dari 17.500 orang. Mereka muda, penuh energi, semangat dan kreativitas.
Mereka mandiri dan independen. Mereka hanya perlu panduan dan bimbingan
agar tujuan promosi itu lebih mencapai sasaran.
Mari kita sama-sama bantu agar PPIA lebih berdaya demi Indonesia!
DISTRIBUTION POINTS
LIPUTAN
ahukah kamu, Indonesia hampir saja absen di Parade Moomba 2015? Sudah
banyak cerita kalau Indonesia tidak pernah absen dalam menampilkan pesonanya di parade terbesar di Melbourne ini. Namun bagi warga Indonesia di Australia, di balik Moomba tahun ini, kontingen Indonesia sempat diwarnai kekhawatiran
akan isu keamanan.
Sebagai koordinator parade tahun ini, saya meneruskan isu tersebut kepada panitia
Moomba. Hebatnya panitia Moomba adalah ketika ditanya tentang keamanan bagi
kontingen Indonesia, mereka tanpa ragu menjawab bahwa mereka siap. Keamanan,
termasuk polisi ditempatkan di setiap grup dengan pengawasan yang intensif.
Banyak pihak yang menyatakan kekhawatiran ada juga yang menyemangati untuk
tetap ikut. Namun yang membuat saya kagum adalah respon dari para peserta
sendiri. Ketika saya diskusi dengan mereka, ternyata sebagian besar menyatakan
untuk tetap ikut, bahkan mewanti-wanti agar jangan dibatalkan. Bahkan yang tadinya
berjumlah 60 dan sempat berkurang (karena khawatir), pada akhirnya bertambah
lagi, bahkan melebihi quota. Luar biasa semangatnya. Perasaan ingin membanggakan
Indonesia ternyata mampu menghapuskan kekhawatiran.
Atas dasar itulah saya memutuskan bahwa Indonesia tetap ikut dalam Moomba tahun
ini. Bukan main suasana hari itu, seluruh peserta larut dalam kegembiraan, menghibur
penonton tiada henti. Saya bersyukur tidak ada sesuatu apapun yang mengganggu
jalannya parade dan saya bangga terutama terhadap para peserta yang sejak dari pagi
mempersiapkan diri hingga berakhirnya acara. Semangat inilah yang perlu kita jaga
selalu dalam mengemban misi promosi budaya.
Teks & Foto: Widi Baskoro
Pindah ke daerah regional atau pedesaan Victoria mungkin akan menjadi langkah
terbaik yang Anda lakukan.
Jelajahi kemungkinan
kepindahan Anda di
LIPUTAN
Viva Victoria
Multicultural Festival 2015
agi-lagi, Multicultural Arts menggelar acara gratisan yang wajib ditonton. Viva Victoria
Multicultural Festival 2015 yang juga termasuk dalam rangkaian Cultural Diversity Week
2015. Festival ini diselenggarakan di Federation Square pada hari Minggu 22 Maret 2015
untuk merayakan keberagaman budaya di Melbourne dari berbagai macam belahan bumi.
Acara ini juga menjadi penutupan akbar untuk Cultural Diversity Week yaitu 14-22 Maret
2015.
Selain musik, di acara Viva Festival ini
banyak program lain seperti workshops,
area olahraga dan area aktivitas anak.
Salah satu yang menarik adalah hadirnya
Nicky Bomba & Bustamento dengan
musik pantai Callypso-nya yang mampu
menggoyang penonton. Band ini memulai aksi dengan berkolaborasi dengan
penari-penari dengan kostum yang penuh warna. Juga menarik adalah Lehenda
Ukrainan Dance Company yang menyuguhkan tarian Eropa yang epic.
Tak ketinggalan juga, band indie
asal Indonesia yang sukses
melanglang buana, White Shoes
& The Couples Company yang
sebenarnya sedang melakukan
Australia Tour. Wajib nonton bagi
musisi Indonesia di Melbourne,
karena bisa menjadi referensi
dalam menjual musik Indonesia
ke manca negara.
Selain itu, hadir pula talenta lokal
Saman Melbourne yang untuk
kesekian kalinya mampu tampil
memukau dengan gerakan tangan yang cepat dan harmonis.
Keanekaragaman adalah salah
satu ciri khas Victoria. Dengan
semangat tersebut (multi cultural) ditambah dengan hidangan yang beranekaragam dari
berbagai belahan dunia, Festival
ini menjadi hasil dari keharmonisan yang telah dicapai oleh
komunitas-komunitas di Victoria.
Widi Baskoro
Foto: Steven Tandijaya &
Widi Baskoro
ozip.com.au
11
ZAMAN
EDAN
Jual kotoran sendiri dengan harga 150-juta rupiah? Luar biasa! Dan ini benar
terjadi di sejumlah negara Barat, seperti Amerika dan Kanada. Tapi jangan
anggap enteng sama kotoran manusia (KM).
Sebenarnya secara jujur harus diakui bahwa sudah sejak lama, paling tidak di
Sumatera Utara, Malaya (sebelum Malaysia) dan tentunya banyak kawasan
lain di Asia, ada industri pengumpulan KM yang dilakukan para pemilik kebun
sayur, yang umumnya adalah orang-orang Tionghoa pendatang. Di Australia juga
pernah ada dan disebut night men.
Di banyak negara Asia, para pengumpul KM akan menyediakan kaleng biskuit
bekas atau sejenisnya di kolong jamban penduduk sebagai alat penampung
untuk kemudian diangkut ke kebun sayur dijadikan pupuk. Sama-sama puas:
pemilik jamban punya tempat sanitasi yang tidak perlu dibersihkan, sementara
pengumpul dapat pupuk nyaris cuma-cuma, dan konsumen menikmati sayur
mayur yang segar.
O .. ada satu butir lagi penemuan: BAB sambil jongkok disimpulkan lebih sehat
ketimbang sambil duduk.
Seorang pakar pernah mengemukakan bahwa Yang paling ikhlas yang
dibuang seorang manusia adalah KM-nya. Tetapi setelah timbul teori baru
mengenai keampuhan KM sebagai obat, apakah orang sekarang masih ikhlas
membuangnya begitu saja?
Secara ilmiah disimpulkan bahwa satu gram KM mengandung 10-juta virus, 1-juta
bakteri/kuman, 1.000 parasit dan 100 telur cacing. Namun bakteri ternyata dapat
bermanfaat. Tubuh manusia memerlukan bakteri agar dapat berfungsi.
Laporan sebuah koran Inggris beberapa waktu lalu menyebutkan bakteri
dalam perut/usus manusia memainkan peranan vital demi kesehatan kita
dan karenanya dengan memasukkan KM dari seseorang yang sehat ke perut
seseorang yang sakit, maka bakteri baik itu dapat menggasak penyakit yang
diderita orang yang tidak sehat tadi. Nah lo!
Cuma kini ada kekhawatiran bahwa KM dari seseorang yang dianggap sehat
meski pun menyembuhkan penyakit yang disasar, namun dapat pula
menimbulkan gangguan kesehatan sampingan. Seorang pasien di Amerika
yang menjalani pencangkokan dengan KM dari putrinya yang sehat meski
menyandang bobot tubuh yang berlebihan. Ia memang sembuh dari
penyakitnya tetapi kemudian bobot badannya sendiri ikutan-ikutan laksana
balon ditiup. Mungkinkah gara-gara KM dari putrinya yang tambun itu?
Sejumlah dokter lainnya melaporkan bahwa ada pasien yang mendapat
pencangkokan KM sembuh dari gangguan depresi yang dideritanya, meski
awalnya dimaksudkan untuk mengobati gangguan kesehatan lainnya.
Dr. Emma Allen-Vercoe dari Universitas Guelph di Kanada mengatakan,
sebaiknya seorang pasien mempertimbangkan masak-masak ketika memilih
donor. Nasihatnya, Carilah donor yang paling kurus, paling menyenangkan yang
suka menyantap makanan yang berkhasiat. Ia menambahkan, Mungkin saja
para selebriti akan mulai menjual KM mereka kepada fans yang mengagumi
mereka, dengan harga yang tinggi. Jadi para fans bukan saja berebut otograp.
Dalam sebuah buku berjudul The Big Necessity diuraikan bahwa KM bukanlah
sampah, karena dapat diolah menjadi jalan atau perhiasan dan di abad ke-18
suka dikeringkan dan kemudian digiling hingga halus menjadi poudrette dan
dihirup melalui hidung oleh perempuan-perempuan kelas elit teratas di Prancis.
Atau bahkan dimakan sebagai obat atau dilumurkan ke kulit.
12
ozip.com.au
Dikisahkan Presiden pertama R.I. Bung Karno suatu kali pernah di tengah-tengah
perbincangan dengan seorang tamunya menarik tangan lawannya berbicara itu
agar menyertainya ke WC di mana beliau buang air kecil seraya terus berbincang.
Bung Karno rupanya sangat menyadari nilai waktu.
Mungkin anda pernah mendengar ungkapan dalam bahasa Inggris Ladies First
perempuan terlebih dahulu. Sekarang istilah ini dimaksudkan untuk menunjukkan
penghargaan kepada perempuan. Namun asal usulnya malahan mencerminkan
lebih rendahnya martabat perempuan.
Alkisah di zaman Romawi, dibangun kakus umum, berbentuk ruang empat segi
yang di ke-4 dinding-dindingnya berjejer bangku panjang terbuat dari semen/batu.
Dalam satu kamar biasanya terdapat sampai 32 tongkrongan. Di musim dingin
para suami biasanya menyuruh istri mereka untuk lebih dahulu buang hajat tentu
dengan cara duduk di atas lubang-lubang WC itu, secara berderet, mungkin pula
sambil bergosip. Bayangkan betapa dinginnya bangku semen/batu itu di pagi
hari. Namun sesudah diduduki oleh para istri tempat duduk itu akan menjadi
cukup hangat hingga para suami yang akan buang hajat setelah para istri mereka
memenuhi panggilan alam, akan merasa lebih nyaman. Itulah asal usul Ladies
First. Dasar laki-laki!
Eropa boleh saja sekarang menepuk dada sebagai perintis kebersihan, namun
sejarah menunjukkan bahwa mereka banyak belajar tentang kebersihan dari
Asia, khusus mengenai soal mandi dan buang air besar (BAB). Literatur yang
ada menguraikan bagaimana rumah-rumah di Prancis, biar bagaimana pun
mewahnya, paling tidak sampai di abad ke-18, tidak punya jamban. Pelepasan
hajat biasanya dilakukan di balik kordein, langsung ke dalam ember yang
disediakan pembantu, yang kemudian, setelah pekikan peringatan gardez leau
dikumandangkan, akan disiramkan ke jalan dari jendela. (Dalam bahasa Prancis
gardez leau artinya: awas ada air, yang kemudian diolah ke dalam bahasa Inggris
menjadi loo artinya jamban).
Sebaliknya ketika penguasa Muslim menyelenggarakan kekuasaan di Andalusia
(Spanyol) di abad ke-8, di antara yang pertama didirikan adalah kamar mandi
umum dan universitas. Bukan sembarang kamar mandi, melainkan apa yang
disebut hammam kamar mandi yang beruap hangat agar daki-daki lebih
mudah diserut dari kulit. (Lihat Buku The First Eden).
Tahukah sdr. bahwa hanya dalam bahasa Indonesia, barangkali, ada perkataan
khusus untuk menjelaskan pencucian bagian tubuh sesudah BAB yakni cebok.
Kalau ada yang tahu dalam bahasa lain ada padanan cebok, saya ingin dengar.
Juga dalam bahasa Indonesia ada perkataan khusus untuk orang yang tidak
mandi kepet. Sewaktu kecil kami suka mengejek seseorang dengan cemoohan
Belanda kepet.
Seorang warga Indonesia ketika baru pindah ke Australia merasa waswas
membuang kertas toilet yang telah digunakannya langsung ke dalam WC. Ia
menyediakan tong sampah khusus di sebelah WC-nya untuk menampung kertas
toilet yang telah dipakai. Mungkin ia khawatir kertas-kertas toilet itu nantinya dapat
menyumbat saluran WC-nya, meski telah diberi tahu bahwa kertas toilet khusus
dibuat agar dapat larut apabila kena air.
Oleh sebab itu juga warga Indonesia tadi sangat enggan membeli recycled toilette
paper, meski ia mengaku pencinta alam. Disangkanya recycled toilette paper
dibuat dari kertas-kertas toilet yang telah dikumpulkan dari tong-tong sampah
seperti yang terdapat di dalam WC-nya kemudian diolah kembali.
Sementara itu laporan sebuah media di Indonesia belum lama berselang
diberi judul: 700-ribu orang di Bali tidak punya WC. Padahal peran WC dalam
kehidupan manusia begitu penting. Bukan saja karena soal-soal kebersihan dan
penyakit, melainkan juga soal tata krama yakni melakukan sesuatu yang masih
dianggap kurang elok atau pantang kalau dilihat orang lain. Makanya WC dianggap
sebagai tempat yang privasinya harus terjamin.
Namun di masih banyak negara Asia, sudah merupakan budaya untuk jongkok
ramai-ramai di pinggir sungai, sambil mengobrol dan BAB. Alhasil BAB dijadikan
ajang beramah tamah dengan tetangga. Sayang, produk BAB yang di Barat
nampaknya kian bernilai sebagai bahan pengobatan, akhirnya hanyut begitu saja,
mungkin kemudian menjadi santapan ikan.
Tidak mengherankan kalau pemimpin India yang diagungkan oleh
dunia, Mahatma Gandhi pernah menandaskan, Sanitasi lebih
penting dari kemerdekaan!. Wallahu alam.#
Nuim Khaiyath
Writer
dari
COVER STORY
45
Chinese/English
Bilingual Guided Tour Saturday/ Sunday Sepecial
2 1
2 x Day Tour
Super Value
or
72
Phillip Island
6 Attractions
FREE
*Condition Apply
Adelaide 4 Days
or
The Gold Trail
5 Attractions
68
or
Coach transportation
Professional tour guide
GST
439*
pp
From
14
From
759*
pp
From
$395*
From
490*pp
pp
Departure
Every
Saturday
Price Includes
$348*
was $
rice
Special P
249
95
Hamilton Island
From
ibooking-extragreen
$340*
ExtragreenLtd#
$318*
Melbourne
City: 260 Swanston St, Melbourne VIC, 3000
Box Hill: 5 Market St, Box Hill VIC, 3128
Glen Waverley: Shop 2B IKON, 39 Kingsway, Glen Waverley VIC 3150
Sydney: Shop G1B Citymark Building, 683-689 George St NSW 2000
Brisbane: Shop A, 9 Lewina St, Sunnybank QLD 4109
Gold Coast: Shop 2, 12 Elkhorn Avenue, Surfers Paradise QLD 4217
ozip.com.au
3500 2143
Hong Kong: +852
$358*
(return)
Easter Special
$238*
Melbourne to Jakarta
Daily Breakfast
1 Seafood Lunch (Day 4) - Crab catching
Coach & Ferry transportation
Professional Tour Guide (Not on Tangalooma)
GST
extragreenholidays
From
(return)
twin/triple share
3 nights accommodation
(1 night in Canberra & 2 nights in Sydney)
3 breakfasts*
Coach transportation & sightseeing
GST
Melbourne to Denpasar
Price Includes
$2XX*
AIRFARE !!
Lowest Price
Guarrantee
Easter Special
Price Includes
3 nights accommodation in Tasmania and
one night on Spirit of Tasmania
3 breakfasts*
Sightseeing with Luxury Coach
Departure Date:
Professional tour guide*
8 May, 20 Jun, 25 Jul, 15 Aug 2015
GST
72 *
5 Attractions
STUDENT SPECIALS
Departure Date:
22 May, 19 Jun, 25 Jul, 22 Aug 2015
From
Daily Departure
Mornington
Peninsula
Sydney
Canberra
6 Attractions
untuk pelajar-pelajar.
Tasmania 5 Days
Price Includes
3 night accommodation
69
Puffing Billy
140
Promo special
Tour Highlights:
Warrnambool, Mt Gambier, Blue Lake, Robe,
Kingston SE, Big Lobster, Glenelg, Barossa Valley,
Hahndorf, Victor Harbour, Granite Island, Ararat, Ballarat.
Price Includes
3 Nights Accommodation
3 Breakfast and all sightseeing
Return Transfer with luxury coach
was
4 DAYS TOUR
From
*
$575pp
Highligts:
Twin Share
Auckland, Taupo, Rotorua,
Skyline Gondola
pp
extragreenholidays
$979*
538*
From
$580*
4 Star Accommodation
Daily Breakfast
Sightseeing
Transfers
Skyline buffet
1010670567
1196239900
$1079*
fr$549*
$260*
KOREA
5 DAY TOUR
Departure
Every Wednesday,
Friday & Sunday
From
799*
pp
Price Includes
4 Nights accommodation at the 3-4 Star Hotels
Daily breakfast
English speaking local tour guide
All sightseeing as per itinerary
All meals as per itinerary
The Best
To
in the Wo ur
rld
1296239900
E-mail: enquiries@extragreen.com.au
ozip.com.au
15
LAPORAN UTAMA
Indonesia Bersinar
di Melbourne Fashion Festival
16
ozip.com.au
SPECIAL REPORT
Indonesia Shining
at Melbourne Fashion Festival
This event
was held by AIC
ozip.com.au
17
LAPORAN UTAMA
Street | Life
alanan adalah bagian dari keseharian kita. Selalu kita lalui entah dengan sadar ataupun tidak.
Pemandangan sepanjang kaki melangkah lama-lama terasa monoton. Ibarat robot, kita melintasi
jalanan yang sama setiap hari untuk memenuhi ritinitas hidup. Membuat apa saja yang tampak
menjadi biasa, tak lagi memiliki daya kejut. Lumrah dan lazim.
Namun, saat ada perubahan, misalnya bangunan hotel yang sedang dibangun, itu akan memancing
perhatian. Setidaknya kita akan berseloroh, Ooh, ada hotel baru lagi sekarang.
Mencoba keluar dari rutinitas dan memberi nyawa baru bagi apa yang biasa ditemukan di jalanan,
itulah yang menjadi tema pameran seni instalasi Street Life. Juga memberi makna dengan meminjam
mitologi yang masih dipercaya masyarakat seperti kepercayaan pada kekuatan gaib.
Kolaborasi seniman dua negara yang dipertemukan oleh Multicultural Arts Victoria, itu menghasilkan
karya yang berasal dari benda-benda keseharian di jalanan. Sebut saja gerobak, kios bensin, kotak
kayu, tong sampah, sepeda, dan lain-lain. Altiyanto Henryawan RM (sutradara, penulis, sejarawan),
Bimo Suryojati (seniman audiovisual), keduanya dari Jogjakarta berkolaborasi dengan Jesse Stevens
dan Dean Petersen (seniman media) dari Cake Industries Melbourne. Mereka mengangkat keseharaian jalanan di dua kota Yogyakarta dan Melbourne. Mereka berkolaborasi membuat workshop dan
berpameran sebanyak tiga kali. Pertama di Jogjakarta (10 Desember 2014 4 Januari 2015), kedua di
Melbourne (6 19 Maret 2015), dan ketiga akan kembali ke Jogjakarta (Juni 2015).
Keberhasilan pameran ini adalah kemampuan para seniman untuk mengokupasi pikiran penonton
atau pengunjung. Ketika penonton terkejut dan mendapatkan makna baru dari benda-benda yang
biasa mereka lihat di jalanan, maka tujuan para seniman itu tercapai. Demikian dituturkan Simon
Williams, pengajar Bahasa Indonesia dan penyiar radio, saat menghadiri pameran Street Life di Melbourne.
Elaborasi atas kehidupan jalanan di dua kota itu juga memberikan pengalaman baru bagi para seniman yang terlibat. Melihat hard rubbish yang dibuang di depan rumah di seputar Melbourne, Altiyanto
dan Bimo bisa membayangkan dari kelas sosial mana si pemilik rumah berasal. Sementara bagi Jesse
dan Dean, tinggal di Jogjakarta membuat mereka bisa belajar banyak tentang filosofi hidup orang
Jawa.
Itulah keindahan seni. Tak sekedar karya yang dipamerkan, melainkan proses untuk mencapai karya
itu pun merupakan bagian dari upaya saling belajar, menerima, memberi, dan berbagi.
he street is part of our daily life. We are always passing through it either knowingly or unknowingly. The scenery along the long foothills feels monotonous. Like a robot, we traverse the
same road everyday to meet the needs of our lives. Make what appears to be normal, no longer
shocking. Commonplace and prevalent.
Trying to get out of the routine and give life to what is commonly found on the streets, that is the
theme of the installation art exhibition Street Life. Also, giving meaning to the borrowed mythology
that trusted members of society still hold supernatural powers. The arts collaboration between the
two countries (Australia and Indonesia) was brought together by Multicultural Arts Victoria, it produces works that come from everyday objects in the street. Call it a wagon, petrol stand, wooden box,
rubbish bin, bicycle and others. Altiyanto Henryawan RM (director, writer, historian), Ben Suryojati
(audiovisual artist), both of Jogjakarta collaborated with Jesse Stevens and Dean Petersen (media
artists) of Cake Industries Melbourne. They explored the streets daily in the two cities of Jogjakarta
and Melbourne.
They are collaborating on a workshop and exhibition three times. First in Jogjakarta (December 10,
2014 - January 4, 2015), second in Melbourne (6 - March 19, 2015), and the third will return to Jogjakarta (June 2015).
The success of the exhibition is the artists ability to occupy the minds of the viewers. The audience
is surprised to see a new meaning for ordinary objects they see on the street, therefore the goals of
the artists were achieved. As explained by Simon Williams, Indonesian teacher and broadcaster,
while attending the exhibition Street Life in Melbourne.
Elaboration on the street life in the two cities provides new experiences for the artists involved. Seeing the hard rubbish dumped in front of the house around Melbourne, Altiyanto and Ben could imagine from what social class the owner comes from. As for Jesse and Dean, living in Jogjakarta allowed
them to learn a lot about the philosophy of the Javanese.
18
ozip.com.au
SPECIAL REPORT
White Shoes and The Couples Company: Saleh Husein, Aprimela Prawidyanti, John Navid, Ricky Virgana, Aprilia Apsari, Yusmario Farabi (left to right)
Bermusik Asyik a la
Fun Music a la
nik. Itulah image band White Shoes and The Couples Company. Genre
retro yang diusung campuran antara pop, funk, dan jazz klasik era
tahun 1950-1970an serta paduan dandanan vintage membuat mereka
beda dari band lainnya. Minggu (29/3) lalu, grup ini tampil atraktif memukau
ratusan orang yang memadati Copacabana International, Melbourne. Mereka
diundang untuk mengisi launching Women Art Network Indonesia to Australia
(WANITA). Para pengunjung terlihat antusias bernyanyi dan terus bergoyang
mengikuti irama musik.
nique. Thats the image of the band White Shoes and the Couples
Company. The retro genre that has brought a mixture of pop, funk, and
classical jazz era between 1950-1970s and their vintage makeup make
them different from other bands. Last Sunday (29/3), this group performed
attracting hundreds of people packing out Copacabana International, Melbourne. They were invited for the launching of the the Women Art Network
Indonesia to Australia (WANITA). The visitors seemed enthusiastic dancing
and swaying along to the rhythm of the music.
The band has 6 members namely Aprilia Apsari (vocals / violin), Yusmario
Farabi (guitar), Ricky Virgana (bass), Aprimela Prawidyanti Virgana (keyboard)
Saleh Husein (guitar) and John Navid (drums), bringing to Australia the songs
Aksi Kucing, Senan-dung Maaf, Sangkuriang, and Lembe-lembe.
Grup ini keren banget, kata Leika Fitri yang terlihat heboh sejak awal White
Shoes and The Couples Company naik panggung hingga selesai. Mahasiswa
RMIT University yang datang bersama rombongan temannya ini mengaku
penggemar setia sejak masih SMP. Fun deh pokoknya. Mereka tahu caranya
menghidupkan crowd, kata Leika yang mengaku pernah menonton konser
grup ini hingga 10 kali.
This group is so cool, said Leika Fitri who was there from start to finish of
White Shoes and the Couples Company being on stage. The RMIT University
student came with her friends and admits she has been a fan since junior
high school (SMP). Theyre just fun basically. They know the way to liven up
a crowd, said Leika who claimed to have watched this group in concert as
many as 10 times.
Selain itu, ada pula Sabrina Talarico asal Italia yang juga mengaku puas sekali
melihat konser mereka. Meski saya tidak tahu arti liriknya, tapi saya suka banget musiknya dan penampilan mereka. Gaya joget vokalisnya asyik, katanya.
Besides Leika, Italian Sabrina Talarico was also satisfied with the concert,
Although I dont know the meaning of the lyrics, but I really like the music and
the performance. The dancing style of the vocalist was fun, she said.
Aprilia Apsari, vokalis yang biasa dipanggil Sari, bercerita awal mula membentuk band itu sejak mereka masih kuliah di Institut Kesenian Jakarta. Kami terpengaruh soundtrack film-film nasional layar lebar tahun 1970an atau tahun
1950an. Biasanya soundtrack-nya sangat bagus dengan aransemen yang sangat detail, katanya. Menurut Sari, lagu-lagu lama memiliki lirik yang bagus
dan itu memandu mereka berkarya optimal, tidak hanya sekedar mengejar
pasar. Kami ingin membuat lagu dengan lirik yang bagus. Jadi kalau kami nanti
tua dan mendengar lagu kami lagi, kami tidak malu karena lirik dan aransemennya dibuat sungguh-sungguh, katanya.
Aprilia Apsari, the vocalist nicknamed Sari, tells the beginning of forming a
band since they were at collage at the Jakarta Art Institute (Institut Kesenian
Jakarta). We were influenced by film soundtracks from the widescreen
epidemic of the 1970s or 1950s. Usually the soundtracks are really good with
very detailed arrangements, she said. According to Sari, older songs have
great lyrics and it led them to make their best work, not just chasing the
market. "We wanted to make songs with good lyrics. So later when we are
older and hear our songs again, we would not be ashamed of the lyrics and
arrangements feel real, " she said.
Setelah lagunya jadi soundtrack film Janji Joni, dan Berbagi Suami, lagu mereka juga dipakai untuk film baru yang disutradarai Platon Theodoris, sineas
Australia yang akan di launching September 2015. Bulan April 2015, band ini
akan pentas di Milan, Italia dengan sponsor pemerintah.
After their songs became the soundtracks for Janji Joni, and Berbagi Suami,
the songs were also used for the new movie directed by Platon Theodoris,
Filmmakers Australia that will be launched in September 2015. In April 2015,
this band will perform in Milan, Italy with government sponsorship.
19
LAPORAN UTAMA
ara pelajar yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA), adalah unsur penting dalam promosi
Indonesia. Selain jumlahnya yang terbesar di dunia (lebih dari
17.500 orang), kegiatannya pun beragam dan silih berganti. Setiap
pekan selalu ada saja kegiatan yang mereka lakukan baik di ling-
kungan sendiri maupun bersama komunitas lainnya di Australia. Kalau saja kegiatan mereka terintegrasi ke dalam agenda besar promosi
Indonesia, pasti dampaknya akan lebih terasa dan skalanya menjadi
lebih luas.
Satu hal yang unik dari PPIA ialah keanggotaan mereka yang berhasil melebur pelajar S1 hingga S3. Penggabungan ini membuat PPIA
semakin bertenaga. Mereka tidak lagi sekedar menjadi voluntir
sebuah event tetapi sudah mampu menjadi penyelenggara sejumlah
festival secara berkesinambungan.
One aspect that is unique from the PPIA membership is their membership and being able to successfully bring together students from
bachelor until PhD. This amalgamation makes PPIA more powerful.
They are no longer just volunteers at events, but also have the ability
to host a number of festivals on an on going basis.
For instance, the PPIA Branch Victoria recently held their annual
event Alun Alun at the Indonesian consulate in Melbourne (21/4/15).
The event is a welcoming party for new students that arrive in Melbourne and is attended by all branches of PPIA Victoria. This activity
was attended by hundreds of students who came from various provinces in Indonesia. The different branches try to promote several
provinces that have tourist destinations that are no less interesting
than Bali. A section of the promotional tour of their archipelago can
be read in the main report of this edition of OZIP.
Promosi budaya juga dilakukan mereka melalui festival film. Saat ini
sudah ada tiga kota yang mempunyai festival rutin: Melbourne, Brisbane dan Perth. Para pelajar terlibat langsung sebagai penyelenggara
atau voluntir. Griffith Indonesian Film Festival di Brisbane, kerjasama
PPIA Griffith University dengan Griffith Film School, sudah berlangsung pada 1 8 maret 2015. Indonesian Film Festival (IFF) Melbourne,
kolaborasi IFF Inc dengan PPIA Melbourne University, akan dilaksanakan pada 9 18 April 2015. Sementara Perth Indonesian Film
Festival dihelat oleh Balai Bahasa Perth pada Agustus 2015.
Cultural promotion is also carried out through the film festivals. Now
there are three cities that have a regular festival: Melbourne, Brisbane and Perth. The students are directly involved as organisers or
volunteers. Griffith Indonesian Film Festival in Brisbane, in cooperation with PPIA Griffith University and Griffith Film School, has already
been held from 1-8 March 2015. The Indonesian Film Festival (IFF)
Melbourne, in collaboration with IFF Inc. and PPIA Melbourne University will be held from 9-18 April 2015. Meanwhile the Perth Indonesian
Film Festival will be hosted by the Perth Language Centre (Balai
Bahasa Perth) in August 2015.
Pentas musik tentu saja masih menjadi menjadi event terbesar, seperti Soundskerta (September 2015) yang menjadi agenda tahunan
PPIA Monash University. Namun, kegiatan ilmiah dan bisnis kini mulai
menjadi trend positif. Pada dasarnya, mereka bisa melakukan apa
saja demi mendukung promosi Indonesia di Australia.
20
ozip.com.au
SPECIAL REPORT
aluku adalah sebuah permata yang tersembunyi. Pusaka terpendam kepulauan tropis di bagian timur Sulawesi. Pemandangan
alam pegunungan, gunung berapi, hutan tropis, pantai pasir putih
dan air yang jernih tampak belum banyak tersentuh, semakin lengkap
dengan kekayaan budaya masyarakat setempat.
Sejarah yang menarik dari Maluku dan budayanya yang kuat dapat dilihat
dalam bahasa, makanan, arsitektur dan seni, termasuk tarian tradisional
lengkap dengan kostum prajurit yang berwarna merah menyala. Dan
yang paling populer adalah adalah tarian Bambu Gila yang bercerita
tentang kekuatan roh leluhur.
Jika kamu seorang fanatik scuba diving, atau gemar snorkeling bersama
teman-teman, kepulauan Banda di Maluku adalah lokasi pilihan. Warnawarni pelangi dalam taman karang dan kehidupan laut adalah keindahan
alam yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Bersantai di pantai yang
tenang, berlayar dan menemukan bagian-bagian pulau yang tersembunyi, atau sekedar jalan-jalan di pasar setempat. Pulau-pulau ini jika
dikelola dengan baik, akan segera menjadi tujuan wisata paling populer di
kawasan Asia.
Cara termudah untuk sampai ke Maluku adalah terbang dari Jawa ke
Ambon. Kamu akan tiba di kota Ambon, sebagai penghubung wilayah
Maluku, tempat yang sempurna untuk beristirahat sejenak dan merencanakan petualangan berikutnya. Kota ini memiliki budaya yang dinamis,
kafe, akomodasi, dan beragam makanan tradisional.
Hotel mewah dan resort mudah ditemukan di pulau ini dengan pemandangan yang sangat memukau. Kamu dapat menemukan sebuah hotel
bintang lima untuk delapan puluh dolar Australia per malam. Namun,
ada juga pilihan lain di hotel atau hostel seharga tiga puluh dolar per
malam. Jangan takut untuk menawar harga dengan penduduk setempat. Lonely Planet dan Trip Advisor adalah situs terbaik untuk menemukan apa yang kamu cari di Ambon.
Ayo, luangkan waktu untuk pengalaman wisata perjalanan yang unik,
menjelajahi keindahan alam Maluku.
Tip Travel: hati-hati saat mencoba makanan jalanan. Jangan menghabiskan uang lebih dari dari dua puluh ribu rupiah untuk satu jenis makanan.
Malukus exciting history and powerful culture can be seen in the variety
of languages, food, architecture and art, including traditional dances
complete with bright red warrior costumes. The most popular dance to
witness in Maluku is Crazy Bamboo or Bambu Gila which tells a story of
the power of the ancestral spirits.
If you are a scuba diving fanatic, or just was to snorkel with friends, the
Banda Islands in Maluku are a choice location. The rainbow of colour in
the coral gardens and the thriving marine life is a natural beauty like no
other. Relax on a serene beach, sail and discover hidden parts of the
islands, or endeavour into the buzz of the local markets. These islands
will soon be the most popular tourist destination in Asia.
The easiest way to get to Maluku is to fly from Java into the island of Ambon. You will arrive in Ambon city, transport hub of Maluku, the perfect
place to catch your breath and find your next adventure. This city has a
vibrant caf culture, choice accommodation and traditional food to try
as much as possible.
Luxury hotels and resorts are easy to find on this island. With priceless
views, you can find a five star hotel for eighty dollars a night. However,
there is the option of a more low-key experience at hotels/hostels for
thirty dollars a night. Dont be afraid to discuss the prices with the locals.
Lonely Planet and Trip Advisor are the best websites to find what you are
looking for in Ambon.
Come spend a unique travel experience, exploring the natural beauty of
Maluku Indonesia.
Travel Tip: trying street food is a MUST experience, but be careful where
you shop. Do not spend less than twenty thousand Rupiah (equal to two
Australian dollars) on a meal.
Mary Pearson
Member of AIYA
ozip.com.au
21
LAPORAN UTAMA
North Sumatra:
Its Natural Beauty and Cultural Diversity
Sumatera Utara: Indah Alamnya Beragam Budayanya
22
ozip.com.au
Stacey Hutapea
PPIA Monash University
SPECIAL REPORT
ozip.com.au
23
BUSINESS
Persaingan di
Industri Penghasil Devisa
24
ozip.com.au
... Presiden Joko Widodo sendiri tampaknya mencanangkan target 20 juta wisatawan asing datang ke Indonesia untuk tahun
2019... Kalaupun tercapai, Indonesia masih
jauh ketinggalan di belakang negara-negara
ASEAN seperti Thailand dan Malaysia.
Yang jelas, dalam bidang pariwisata, Indonesia masih perlu berupaya
keras agar dapat bersaing dengan negara-negara tetangganya, paling tidak di bilangan ASEAN. Suatu upaya yang kelihatannya lumayan sulit, karena berdasarkan travel and tourism competitiveness
versi World Economic Forum, Indonesia belum mencapai standar
berkelas dunia. Dalam hampir semua kriteria, peringkat Indonesia
masih di bawah rata-rata kecuali potensi alamnya yang memperoleh
peringkat tinggi. Namun, dengan peran serta
semua pihak yang terkait dalam memasarkan
pariwisata Indonesia, ini bukan berarti tidak
dapat terlaksana.
Hendrarto Darudoyo
Peneliti dan Penulis
ozip.com.au
25
FINANCE
Notice Of
Assessment (NOA)
26
ozip.com.au
ozip.com.au
27
an
ke
l ua
rg a
DIASPORA CORNER
An
dy
n
si a
di
28
ozip.com.au
Untuk anda yang sudah menjadi Permanen Residen (PR) Australia, mungkin ada pertanyaan, bagaimanakah syaratnya untuk mendapatkan kewarganegaraan
Australia. Artikel ini akan membahas persyaratan untuk mendapatkan kewarganegaraan dari PR yang telah berusia 18 tahun atau lebih.
Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi sebelum mengajukan aplikasi kewarganegaraan Australia, adalah:
1. Lulus test kewarganegaraan.
2. Berusia 18 tahun atau lebih pada saat mengajukan aplikasi kewarganegaraan.
3. Permanent residen Australia.
4. Memenuhi persyaratan masa tinggal di Australia.
5. Akan terus tinggal di Australia atau mempertahankan asosiasi yang dekat dan terus-menerus dengan Australia.
6. Berkarakter baik.
Aplikan tidak perlu mengambil dan lulus test kewarganegaraan jika:
1) Berusia di bawah 18 tahun,
2) Berusia > = 60 tahun,
3) Mereka menderita kehilangan pendengaran, kemampuan berbicara atau penglihatan yang permanen atau yang cukup substansial,
4) Mereka menderita ketidakmampuan jasmani atau mental yang permanen yang mengakibatkan mereka tidak mampu memahami proses aplikasi secara natural.
Persyaratan Masa tinggal di Australia
Anda harus merupakan residen yang telah tinggal dan mempunyai ijin tinggal di Australia selama 4 tahun sebelum mengajukan aplikasi termasuk:
1) 12 bulan sebagai permanent residen, dan
2) Tidak berada di luar Australia lebih dari 12 bulan selama 4 tahun tersebut.
3) Tidak berada di luar Australia lebih dari 3 bulan dalam 12 bulan sebelum mengajukan aplikasi.
Catatan: Masa tinggal di Australia selama masa berada di penjara atau di institusi psikiatrik berdasarkan perintah dari pengadilan yang disebabkan oleh
pelanggaran hukum Australia biasanya tidak bisa dimasukan di dalam perhitungan diatas.
Artikel ini ditulis hanya sebagai informasi umum dari informasi yang ada sampai 12 Maret 2015 dan bukan sebagai pengganti nasihat keimigrasian. Jika anda
membutuhkan informasi yang akurat tentang kemungkinan anda mendapatkan PR Australia, anda bisa menghubungi Yapit Japoetra, MARN 0213101 (YNJ
Migration Consultants) di (03) 9650 0895 atau agen-agen imigrasi terdaftar lainnya.
Yapit Japoetra (MARN 0213101) adalah agen imigrasi asal Indonesia lulusan MBA dari Monash University. Yapit menyelesaikan kursus hukum
imigrasi Australia dari Deakin University dan Migration Institute of Australia. Yapit adalah anggota dari Migration Institute of Australia. Yapit memiliki
pengalaman dalam hukum imigrasi dan dapat membantu anda dalam proses aplikasi atau memberikan nasehat tentang bagaimana mendapatkan
permanent resident dan visa lainnya di Australia. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Yapit Japoetra di YNJ Migration Consultants di (03) 9650 0895
atau email yapit@tpg.com.au.
OBITUARY
Malcolm Fraser
(1930 2015)
alcolm Fraser will be mostly remembered for his role in Australias 1975 constitutional crisis. Seen as the vanguard of Australian
conservatism at the time, Fraser would go on to completely
remake his image in the aftermath of his prime ministership.
While holding the office of prime minister, Fraser oversaw a government
which was stable and predictable in its policy positions. Following the
tumultuous Whitlam years, Fraser championed a smaller role for go-
vernment which would precede the coming global neoliberal revolution
in economic management.
Mal vigorously opposed South African apartheid and actively supported the aspirations of colonised populations within the Commonwealth,
despite opposition from within his own party. Most notably, he also oversaw the resettlement of thousands of refugees fleeing the Vietnam War.
30
ozip.com.au
EVENT
Solusi untuk
Banjir Jakarta
onash Indonesian Islamic Society (MIIS) kembali menyelenggarakan acara rutin Pisah Sambut pada Sabtu, 7 Maret 2015. Kegiatan
yang bertempat di kediaman salah seorang anggota ini bertujuan
untuk melepas mahasiswa Indonesia yang telah lulus untuk kembali dan
mengabdi di tanah air, serta menyambut mahasiswa baru ke dalam keluarga besar Indonesia di lingkungan City of Monash.
Organisasi yang terdiri dari kumpulan mahasiswa dan permanent resident yang berasal dari Indonesia ini memang mengagendakan acara ini
secara rutin dua kali dalam setahun.
Salah satu daya tarik acara ini adalah garage sale. Beraneka ragam peralatan rumah tangga, termasuk televisi dan buku-buku dengan harga miring tersedia. Garage sale ini sangat bermanfaat terutama bagi mahasiswa
yang sedang membenahi akomodasi barunya.
Setelah dibuka oleh sambutan Ketua MIIS (2015-16) Yuniar Ponco Prananto, tari Likok Pulo dari kelompok tari Lenggok Geni (LG) tampil menghibur. Mereka tampil ibalut pakaian warna merah muda dan kuning cerah,
diiringi tabuhan rebana dan nyanyian indah khas Aceh.
Kali ini MIIS melepas empat warganya yang telah menyelesaikan studi di
Australia dan menyambut sekitar 25 warga baru yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Alternatif pemilihan Jonggol sebagai ibukota baru Indonesia juga didiskusikan sebagai solusi jangka panjang sehingga daya dukung Jakarta bisa
lebih proporsional dan lebih sustainable. Namun untuk solusi jangka
pendek dan menengah, Yusuf Adinegoro menekankan perlunya penguatan kerjasama antar sektor sehingga terbangun sinergitas antar stakeholders terutama dalam pembangunan infrastruktur yang berwawasan
lingkungan. Menurutnya hal lain yang juga penting adalah pendanaan
untuk mendukung kebijakan pengendalian banjir serta konsistensi dalam
implementasinya.
Sementara Tri Mulyani Sunarharum menekankan pada pentingnya
peningkatan kepedulian seluruh stakeholders dalam upaya penanganan
banjir, adanya koordinasi dalam diseminasi data dan informasi antar
badan/institusi pemerintah terkait banjir Jakarta, serta adanya konsultasi
dengan masyarakat khususnya yang terdampak. Ia juga menyarankan
agar pemerintah memiliki decision-support tools berupa sebuah model
mekanisme perencanaan kolaboratif dan partisipatif. Model ini masih
akan ia kembangkan lebih lanjut dalam disertasinya.
32
ozip.com.au
Hasil yang dapat disimpulkan pada akhir diskusi ini adalah pemerintah
maupun seluruh elemen masyarakat harus memiliki kesadaran tentang
betapa pentingnya masalah banjir sehingga muncul kemauan untuk menyelesaikannya. Novaretsa Narpati, ketua PPIA QUT (ISAQ) menyatakan,
Melalui diskusi seperti ini, diharapkan ISAQ dapat turut memberikan
kontribusi dengan solusi-solusi nyata yang aplikatif demi kemajuan dan
perbaikan bangsa Indonesia.
Teks & Foto: PPIA Queensland University of Technology (ISAQ)
EVENT
he year 2015 will become a major turning point for most Southeast Asian countries. Since its inception in 1961, the members of
Association of Southeast Nations (ASEAN) have been striving for regional welfare and security. This year, their mission will take
several steps ahead following the commencement of the ASEAN
Economic Community (AEC) later in December.
Signed at the 13th ASEAN Summit by the ASEAN Leaders, the purpose
of the AEC is not only to form a free-trade region, but also to create a
highly integrated economic community by 2015.
Mrs Pangestu noted that even sectors, consisting of seven manufacturers and four other services, were prioritised to be integrated
first. In so doing, ASEAN members are anticipated to receive an influx
of international workers to their respective countries. To assist this
soon-to-be occurrence, as has been reported in recent news, the Indonesian government has enacted a regulation which requires foreign
workforce to be fluent in Bahasa Indonesia.
Moving on to the second topic, Mrs Pangestu was asked about Indonesian governments initiatives to orientate the nation with the AEC.
In regards to this aspect, she firmly answered that the government
needs to continuously concentrate on creative economy and to modify societys perception on Indonesian-made products.
Indeed, Indonesian customers showed increasing pride towards
their own national products, she pointed out from the recent Nielsen
survey.
At the same time, Mrs Pangestu also gave several pieces of advice for
young entrepreneurs. She called for collaboration between creators
and the needs to understand the market. As of now, the boom is the
online business.
After the discussion, participants were also offered to ask questions
to Mrs Pangestu. The participants were overwhelmingly eager to ask,
evident in the number of hands raised. The questions that were being
asked came from students and Indonesian workers in Melbourne.
As a newly created program, The Forum achieved a great success. In
total, 133 participants turned up, with several people standing in the
corners of Agar Theatre to listen to the discussion due to the limited
number of seats. Nevertheless, The Forum is successful in engaging
the participants to think, fully comprehend and reflect on the situation Indonesia is facing now as well as in the future.
Photos by Naufal Muhammad
ozip.com.au
33
EVENT
34
ozip.com.au
Pada Minggu, 22 Februari 2015, Gatot memaparkan aspek-aspek keuangan yang penting diketahui dari awal memulai hingga saat telah berkecimpung menjalankan bisnis. Gatot yang juga menggeluti bisnis properti
di sela-sela kesibukannya mengajar, memandu diskusi interaktif dengan
menyisipkan cerdas cermat keuangan ala kuis di televisi. Mahasiswa S3
di Monash University ini memberi penjelasan komprehensif bagaimana
membiayai usaha dan mengelola keuangan dalam suatu perusahaan. Ia
menjelaskan berbagai alternatif dan metode pembiayaan saat memulai bisnis. Modal dari kantong sendiri, skema bagi hasil dalam kontribusi
modal maupun pembiayaan melalui lembaga keuangan mempunyai
keunggulan dan kelemahan yang perlu menjadi bahan pertimbangan
para calon pengusaha sebelum memutuskan memilih satu cara dibanding cara yang lain. Ia menggarisbawahi prinsip yang paling penting saat
menjalankan bisnis adalah professional dalam keuangan, yang tercermin
dalam pemisahan uang pribadi dan uang perusahaan. Layaknya dosen
yang sedang mengajar di kelas, mantan auditor ini menjelaskan berbagai
jenis laporan keuangan sederhana yang dapat digunakan saat mengawali usaha.
usaha dengan berjualan tas sejak tahun 2010, membuat aksesoris hijab
dan baju muslim untuk kemudian dijualnya sendiri hingga memiliki brand
khusus yang dipasarkannya melalui beberapa outlet di kota-kota besar
di Indonesia. Aditya yang telah menempuh pendidikan master untuk
melengkapi gelarnya sebagai apoteker justru lebih memilih terjun ke
dunia fashion karena ia yakin telah menemukan jalan hidup terbaiknya.
Untuk memelihara semangat dan passion bisnisnya, Aditya juga bergabung dalam beragam business community di Yogyakarta, tempatnya
membuka usaha.
Menjadi bagian dari komunitas entrepreneur dikatakannya dapat
menambah wawasan tentang trend fashion history dan mengasah
forecasting ability serta membantunya untuk melakukan continuous improvement. Ia pun menekankan bahwa komitmennya yang begitu kuatlah yang membuatnya sangat tekun dan fokus mengembangkan bisnis
fashion hingga dikenal masyarakat luas. Kemantapan hati menanggalkan
profesi terdahulu ditunjukkan dengan keseriusannya merancang business plan untuk menjalankan usaha aksesoris hijab dan baju muslim.
Untuk menambah keteguhan hatinya dalam berbisnis, Aditya bahkan
memodifikasi prinsip 4P dalam marketing tidak hanya product, price,
place and promotion namun juga menambahkan 1P yang paling utama
untuknya yaitu pray!
Deasi Widya
Master of International Relations, the University of Melbourne.
Foto: dok. Group Bake-Cook-Eat Moms dan Craft Workshop
ozip.com.au
35
HEALTH
Periksakan
Punggung Anda
Segera
36
ozip.com.au
ozip.com.au
37
BIG EVENT
Australian International
Airshow 2015
he Australian International Airshow (AIA) menjadi acara besar yang selalu ditunggu
penggemar pesawat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya sudah mempersiapkan
diri jauh-jauh hari agar bisa menyaksikan langsung event besar ini. Kali ini saya membawa nama OZIP yang kebetulan satu-satunya media Indonesia yang hadir di antara fotografer
dari 17 negara.
Sementara para penonton datang dari seluruh kawasan Eropa, Asia dan Amerika Utara. AIA
memang telah menjadi agend atahunan penggemar pesawat dari seluruh dunia. Tak kurang
dari 100.000 orang mengunjungi Avalon selama AIA berlangsung pada 27 Pebruari 1 Maret
2015.
Suasana militer segera menyergap pandangan mata begitu memasuki Avalon Airport Australia. Maklum, Airshow tahun ini didedikasikan untuk para pahlawan penerbangan militer
ANZAC, dalam rangka peringatan 100 tahun pertempuran Galipoli (25/4/2015). Aerospace
& Defence mendominasi pesawat yang dipamerkan. Jet bersenjata modern, pesawat angkat
berat ukuran super jumbo, helikopter serang, berbagai pesawat pribadi, dan aksi aerobatik
yang memukau.
AIA adalah acara yang tak pernah membosankan, selalu ada cerita baru dan tantangan untuk
mendapatkan foto-foto terbaik. Bagi saya, kesempatan ini selalu menjadi ajang menambah
ilmu fotografi, melihat cara kerja para juru foto dari Inggris, Amerika Serikat, Belanda, Italia,
Ukraina, India, Perancis, Singapura dan Pakistan, memotret adegan-adegan terbaik.
Singapore's Black Knights F-16C Fighting Falcons dan USAF F-22 Raptor, di antara pesawat
tempur terbaru yang tampil, terbang memukau di langit Avalon yang cerah hari itu. Sementara Royal Australian Air Force (RAAF) selain menerbangkan pesawat tempur terbaru juga
kembali memperlihatkan Jet Klasik jenis Gloster Meteor F.8. Pesawat yang digunakan sejak
1946 merupakan satu-satunya yang masih berfungsi.
Selain menampilkan pesawat tempur RAAF juga memamerkan military working dogs bersama para pengasuhnya. Anjing dari jenis German Shepherd dan Belgian Shepherd Malinois ini
bertugas untuk mendukung keamanan, patroli pencegahan kejahatan, tanggap darurat dan
mendeteksi penyusupan.
Rasa lelah karena tugas liputan yang terus-menerus di akhir Februari dan awal Maret itu,
terbayar dengan foto-foto yang berhasil saya abadikan. Saya ingin membaginya bersama
pembaca setia OZIP. Semoga berkenan.
Teks & Foto: Windu Kuntoro
38
ozip.com.au
ozip.com.au
39
EVENT
ince its inception in 2004, Indonesian Film Festival (IFF) still remains the biggest celebration of Indonesian Screen Culture held in Australia. Organised
by IFF Inc., a non-profit organisation, in collaboration with members of University of Melbourne Indonesian Student Association (MUISA), the festival
aims to promote local awareness as well as to amplify cultural appreciation within the multicultural community in Australia. Moreover, over the years,
IFF aspires to not only advance on its entertainment value, but also to develop an interest in educational aspect of the Indonesian language in Australia.
Held from Thursday 9th to Saturday 18th April 2015, at the Australian Centre for the Moving Image (ACMI), Melbourne, Australia, IFF is going to showcase
a distinctive selection of award winning and trending films in the industry. And at the end of each screening, IFF will also conduct question and answer
sessions with various prominent figures in Indonesian screen culture to allow the audience to delve deeper into the current Indonesian filmmaking era.
The event pledges to deliver a high standard of cultural, educational and entertainment values to the people of Australia.
SYNOPSIS
3 NAFAS LIKAS (LIKAS 3 BREATHS)
SITI
JALANAN (STREETSIDE)
Jalanan (Streetside) tells the captivating story of Boni, Ho & Titi, three gifted,
charismatic street musicians in Jakarta
for over a tumultuous 5-year period in
their own lives and that of Indonesia.
The film follows the young marginalized
musicians and their never before seen
sub-culture, while also painting a striking,
moody and intimate portrait of Indonesias frenzied capital city. Using the
powerful soundtrack of the musicians'
original compositions to drive the film, it
traces their elusive quest for identity and
love in the day-to-day of a city overrun by
the effects of globalization and corruption.
Set based on May 1998 tragedy where reformation that lead to the fall of President Suharto and the unrest of college
students occurred in Indonesia, Dibalik 98 (In Behind 98) tells a story of a college student who decides to become an
activist and faces opposition from her family of soldiers. In the chaotic and dangerous situation she continues to run
protests with her lover and fellow activists endangering everyone. As the situation goes out of control, many have yet
able to locate their family members, up till today.
40
ozip.com.au
Irma, Sinta, Pingkan, Andi, Frans, and Alex are in charge of making a TV program called the Test of Fear. This time the
events are held in an old abandoned hospital. Before work, Alex tells Irma that he dreamed about the crew being
trapped in an old building. In the old building they meet a young man called Joko, and an old woman named Marni
who is looking for her granddaughter in the building. As the scheduled program participants do not turn up on the set,
Budi asks Marni to be the participant. When the program is running, the camera which oversees Marni suddenly stops.
When they catch up there, their flashlights mysteriously black out, so they are separated and scattered around the
building. When the flashlights are on again, some of them have disappeared. Locked in the dark and eerie building,
without any clues and guidance, they have to find ways to get out of the old building, unharmed.
TABULA RASA
Wednesday 15 April, 6:45 PM @ ACMI Cinema 1
Tabula Rasa tells the story of Hans (Jimmy Kobogau), a young man from Serui, Papua, who dreams of becoming a
professional football player. His dream almost becomes a reality when a football club in Jakarta recruits him. Yet, fate
has a different agenda and Hans has to see his dream shatters. In the midst of despair, he meets Mak (Dewi Irawan),
the owner of a simple Minang restaurant (lapau). Mak then invites Hans to her lapau. A bowl of warm fish head curry
and Maks compassion reignites Hanss will to live. Hanss presence evokes a rejection from Parmanto (Yayu Unru) the
cook and Natsir (Ozzol Ramdan) the waiter. Things get worse when a competitor arrives just across from their simple
lapau - a new, much bigger Minang restaurant. Hans, Mak, Natsir and Parmanto have to settle their problems to save
their lapau, that is currently struggling to get customers.
Love and Faith is a film based on the true story of a man named Karmaka Surjaudaja or Kwee Tjie Hoei (Rio Dewanto).
Born in Hokja, Fujian Province, China in 1934, he was initially known as a teacher in Bandung from 1937 to 1967. But after
marrying a woman named Lim Kwei Ing (Laura Basuki), he received a mandate from his parent in law to save a bank,
which at the time had to pass through a transition period and difficult economic situation.
7/24
Saturday 11 April, 6:45 PM @ ACMI Cinema 2
Prasetyo Tyo Ichsan Setiawan (Lukman Sardi), a famous film director, is married to Tania Wulandary (Dian Sastrowardoyo), a manager at one of the prestigious banks. Both have a child who is five years old. Both are workaholics. The
only time they are together is only in the morning, at night, or sometimes on the weekends. One day Tyo is hospitalized
after collapsing during his film shoot. Soon, Tania finds herself juggling between work, home and take care of Tyo. After
three days of taking care of everything by herself, Tania burns out. She is treated at the same hospital and sharing the
same room with her husband. Finally, after years of marriage and spending little time together, Tyo and Tania are stuck
with each other. Secrets which have been kept neatly begin to manifest. Started as sweet moments, sharing a room
in the hospital everyday for 7 days 24 hours with each other drives them crazy and awkward. The situation turns into a
battleground.
ANGKER (HAUNTED)
Friday 17 April, 7:00 PM @ ACMI Cinema 1
Angker (Haunted) claims to be a real story in Bangil area, East Java, in 1979. Harun and Ratna with their three children
inhabited the house they bought. A few days later the family experience a frightening incident at the house. They call a
psychic to cleanse the house from those spirits. After further investigation it turns out that shaman witchcraft massacre happened in the place where the house was built.
41
OPINI
42
ozip.com.au
yaitu Tes Nyali (2015) dan Angker (2014) berjenis thriller. Kedua film
thriller ini memperlihatkan budaya dan selera pop yang tidak pernah
pudar di kalangan pecinta film di Indonesia. Hasduk Berpola (2013)
menampilkan cerita sebuah keluarga di kawasan Jawa Timur. Love and
Faith (2015) bertemakan perjuangan hidup sebuah generasi dari etnis
Tionghoa. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa film-film Indonesia yang menempatkan etnis Tionghoa sebagai karakter utama sangat
sedikit sekali.
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia di Melbourne, saya mengharapkan agar di tahun yang akan datang, film-film yang ditampilkan
bisa lebih beragam, terutama dari tahun produksinya. Melalui kompetisi film pendek IFF 2015, dewan juri telah memilih film pendek Sowan
sebagai film terbaik. Sowan bercerita secara intim dan personal, dengan menggunakan Bahasa Jawa, tentang dampak psikologis peristiwa
tahun 1965. Saya sangat menganjurkan agar IFF di masa mendatang
bisa menampilkan film Indonesia yang telah dianggap klasik seperti
Lewat Jam Malam (Asrul Sani, 1954) dan Di Bawah Lindungan KaBah
(Asrul Sani, 1981). Penanyangan film-film klasik Indonesia ini sangat
bermanfaat untuk menggambarkan dinamika sejarah perfilman Indonesia.
Selain kedua hal di atas yang bisa menjadi catatan pretasi sekaligus
tantangan, aspek lain yang perlu menjadi fokus utama IFF mendatang
adalah peningkatan promosi di kalangan masyarakat Australia yang
juga sangat multikultural. Tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah terbesar
penonton IFF adalah masyarakat Indonesia, terutama mahasiswa
dan pelajar Indonesia yang sedang belajar di Melbourne. IFF perlu
meraih penonton yang lebih bervariasi untuk bisa mencapai targetnya
sebagai ajang promosi film Indonesia di luar negeri. Salah satu hal yang
penting untuk ini adalah dengan bekerja sama secara lebih erat lagi
dengan media setempat khususnya radio dan surat kabar lokal. Hal
lain adalah dengan menjalin kontak secara individual dengan insan
perfilman Australia guna menjadikan IFF tidak saja sebagai arena promosi, tapi juga forum pertemuan dan kerjasama bagi sineas Indonesia
dan Australia.
Gaston Soehadi
(Anggota Dewan Juri Kompetisi Film Pendek IFF
2014 dan 2015)
Foto: Windu Kuntoro
FEATURE
Desa Tenganan
esa Tenganan di Kabupaten Karangasem, Bali, menjadi terkenal karena keunikannya. Selain sisi budaya, Tenganan menjadi unik karena sisi sejarahnya. Di tempat inilah masyarakat
Bali mula-mula atau yang dikenal dengan sebutan Bali Aga, menjalani kehidupan mereka. Di sinilah tempat yang pas untuk kembali
menengok bagaimana Bali sebelum arus modernisasi mengikis
dan menggesernya kepada cita rasa yang berbeda. Banyak tradisi
keagamaan dari masa lampau yang masih dilangsungkan hingga
kini. Tradisi-tradisi inilah yang turut menjadi magnet para wisatawan
untuk datang dan menyaksikan lebih dekat kehidupan masyarakat di
sana.
Tenganan akan menjadi sangat ramai saat tradisi-tradisi ini dilangsungkan. Wisatawan lokal dan mancanegara enggan melewatkannya
saat berlibur ke Bali. Pun dengan pecinta fotografi yang biasanya
datang dengan tripod dan lensa yang super canggih demi jepretanjepretan yang menarik hati.
Selain karena budayanya, Tenganan memiliki ciri khas lain berupa
kerajinan Kain Gringsing. Berkaitan dengan itu, menenun menjadi hal
wajib bagi kaum perempuan. Mayoritas mata pencaharian mereka
berasal dari sektor ini. Lebih dari itu, menenum menjadi penting karena kain ini dipercaya memiliki kekuatan untuk menjauhkan diri dari
rasa sakit dan kuasa gelap. Kain-kain hasil tenunan biasanya dipajang
Halaman yang berada di luar rumah mereka merupakan tempat untuk semua orang. Di halaman inilah mereka melangsungkan seluruh
tradisi yang ada maupun hanya untuk bercengkerama. Di halaman
ini pula mereka mendirikan tempat atau pura sebagai sarana untuk
beribadah maupun untuk menjalankan aktivitas lainnya. Misalnya
bale buga, bale tengah, dan pura.
Ingin merasakan kehidupan Bali masa silam? Silakan berkunjung ke
Desa Tenganan. Di sanalah nilai-nilai lama budaya Bali terjada dan
tetap bersemi.
Ketut Efrata
Foto: Sandy Berger
ozip.com.au
43
LIFESTYLE
Setibanya di Australia,
usahakan secepatnya
mengurus kepentingan
administrasi kuliah, seperti pendaftaran kuliah dan
penentuan mata kuliah atau
kelas yang akan ditempuh,
pembayaran biaya kuliah,
pengambilan kartu mahasiswa, sinkronisasi sistem
informasi dan teknologi
yang dipakai di telepon seluler dan laptop, pengambilan kartu asuransi kesehatan (bisa dilakukan melalui perusahaan jasa asuransi)
dan juga pendaftaran kartu transportasi untuk pelajar (bila ada).
44
ozip.com.au
BEAUTY
ada umumnya orang tidak mengalami reaksi dalam penggunaan beauty product, tetapi ada sebagian yang mengalami reaksi/alergi terhadap
penggunaan bahan-bahan kosmetik. Reaksi yang timbul dapat terjadi dengan munculnya hal-hal sederhana seperti iritasi
atau rashes, sampai kepada reaksi yang cukup parah. Reaksi kulit bisa terjadi sekalipun kita sudah bertahun tahun
menggunakan produk tertentu dengan tidak ada masalah.
Tip menghindari reaksi kulit terhadap beauty products :
1. Perhatikan ingredient yang terdapat pada label
2. Lakukan patch test sebelum memakai produk baru, ulaskan sedikit pada siku bagian
dalam, dan tunggu sampai 48-72 jam. Kalau terjadi kemerahan, bengkak, gatal atau
seperti burning sensation, jangan lanjutkan penggunaan produk tersebut.
3. Gunakan parfum pada baju, bukan pada kulit, hal ini akan membantu mengurangi
risiko reaksi terhadap jenis parfum, juga mengurangi resiko parfum/fragrance
yang interaksi dengan ingredient di dalam produk lain yang digunakan pada
kulit kita.
4. Kalimat pada label yang menyatakan hypoallergic, dermatologist
tested, sensitivity tested, ataupun non irritating, tidak menjamin
bahwa kulit kita tidak bereaksi.
Bila terjadi reaksi terhadap bahan kosmetik, hentikan segera dan dapat menggunakan cream anti inflammation, ataupun menggunakan prescription kalau
memerlukan cream anti alergi yang lebih kuat.
Tipe-Tipe Skin Reactions
Ada dua tipe skin reaction:
1. Irritant Contact Dermatitis. Ini merupakan reaksi yang paling umum ter
jadi terhadap bahan kosmetik atau produk kecantikan, seperti rasa terbakar,
pedih, gatal dan kemerahan saat produk itu dipakai. Apabila kulit kita terlalu
kering atau terlalu dehydrated, reaksi akan lebih mudah terjadi dan biasanya
terlihat lebih parah.
2. Allergic Contact Dermatitis. Merupakan sensitivity atau allergy terhadap
ingredient tertentu di dalam produk yang mengakibatkan kemerahan, bengkak,
gatal ataupun blister . Parfum dan bahan pengawet merupakan salah satu pe nyebab terjadinya kasus-kasus alergi. Sekalipun beberapa produk tertentu tidak
mengandung bau-bauan/ fragrance, kemungkinan terjadi reaksi tetap akan terjadi
kalau kita alergi terhadap parfum sehingga untuk meyakinkan produk tersebut tidak
mengandung perfume, maka akan ditulis fragrance free atau without perfume.
Bahan-bahan pengawet/preservatives terdapat dalam semua produk yang mengandung air sehingga kita juga harus hati-hati apabila kita mempunyai alergi terhadap preservative tertentu.
Contoh-contoh Beauty Product yang ada kemungkinan menimbulkan skin reaction misalnya,
sabun mandi, antiperspirant, eye make up, moisturizer, obat keriting rambut atau wave lotion
(terutama yang mengandung glyceryl monothioglycolate), shampoo, long wearing lipstick, nail
polish (terutama yang mengandung formaldehyde), atau nail glue yang mengandung methacrylates
.
Hair dyes juga salah satu sumber skin reaksi bagi kita yang alergi, terutama yang mengandung phenylenediamine, juga ammonium persulfate, yang biasa digunakan untuk mencerahkan rambut.
Pada kulit-kulit tertentu, produk anti wrinkle seperti Retin A juga dapat menimbulkan Irritant contact
dermatitis. Banyak orang juga sensitif terhadap sunscreen. Apabila kita termasuk di dalamnya, sebaiknya
minta pendapat kepada dermatologist untuk jenis sunscreen yang sesuai dengan kulit kita.
Selalu perhatikan ingredient sunscreen, sebaiknya pilih yang physical blocker (mengan-dung
zinc oxide dan/atau titanium dioxide), kemungkinan lebih kecil menimbulkan alergi.
TRAVEL
ngin tahu lebih banyak mengenai bercocok tanam dengan cara hidroponik, saya berkunjung ke Lonsdale Tomato
Farm di Point Lonsdale, tepatnya di 49 Yarram Creek Lane, Point Lonsdale Victoria.
James dan Angela Moran, pemilik farm, memulai bisnis perkebunan hidroponik ini pada tahun 2011. Di atas lahan
sebesar 4000 meter persegi terdapat dua rumah kaca besar yang ditanami berbagai ragam buah-buahan, sayuran
dan herbs, seperti tomat, daun selada, basil dan coriander.
Mereka menjelaskan hasil cocok tanam mereka memiliki kualitas yang tinggi
dan kosisten karena suhu ruangan, air dan gizi makanan diatur dengan
sistem komputerisasi. Saya diundang masuk ke dalam salah satu rumah
kaca tersebut dan takjub dengan jumlah dan kualitas tomat hasil perkebunan mereka. Tomat yang super segar, kenyal dan mengundang selera ini
dipetik dua kali seminggu, Senin dan Rabu.
Dikarenakan batang tomat yang menjalar akan tumbuh lebih panjang, setiap dua minggu sekali mereka
akan melonggarkan dan menggeser benang penyangga supaya ujung pertumbuhan tomat tidak menyentuh atap dan buah yang keluar akan tetap tumbuh di daerah yang dapat dijangkau saat pemetikan. Apabila
terjadi defisiensi kalsium, bagian bawah tomat akan berwarna kecokelatan dan biasanya buah tersebut
setelah dipetik akan digunakan sebagai bahan pangan binatang ternak.
Setiap tahunnya James dan Angela menjual tomat sebanyak 150 ton melalui Melbourne Wholesale Market,
supermarket di daerah Bellarine Peninsula, cafe dan restaurant serta penjualan secara langsung ke publik.
Menarik bukan?
Teks & Foto: Ineke Iswardojo
46
ozip.com.au
EVENT
WIGB Indonesia
kedekatan geografis dan jumlah penduduk serta kekayaan yang saling melengkapi. Namun perlu mempelajari budaya masing-masing
agar terjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan, ujarnya mengingatkan.
Nus Nuzulia Ishak berharap adanya kesepakatan antarpengusaha
Indonesia dan Australia untuk memperbaiki nilai ekspor Indonesia
ke Australia. "Kalau melihat ekspor Indonesia ke Australia, pertumbuhannya tidak terlalu besar, hanya sekitar tiga persen dari 2010
sampai 2014. Jadi, bagaimana kita bisa lebih meningkatkan peran
ekspor kita itu," paparnya.
48
ozip.com.au
LIPUTAN
alah satu hal yang paling saya suka dari Melbourne adalah kesempatan untuk bertemu dengan atlet-atlet ternama di dunia.
Ya, karena kota ini merupakan tuan rumah event-event olahraga
internasional seperti Tenis Australia Terbuka, Balap Mobil F1, MotoGP.
Ada beberapa cara untuk melihat langsung para atlet dunia ini. Biasanya sebelum event resmi dibuka, mereka melakukan jumpa fans
gratisan untuk menarik minat pengunjung agar semakin banyak yang
datang ke pertandingan mereka. Beberapa minggu sebelum acara
F1 Melbourne dimulai misalnya, pembalap Australia dari tim Red Bull,
Daniel Ricciardo menggelar temu fans dan memamerkan mobil yang
akan dikendarainya pada sesi F1 Melbourne yang menjadi pembuka
kalender balap tahun ini.
Mobil Ricciardo juga dipajang dalam kotak kaca tembus pandang di
Federation Square yang ada di tengah kota. Tujuannya memang untuk
promosi agar banyak yang mendukung aksi sang pembalap andalan
tuan rumah.
GP F1 Australia digelar dari hari Kamis sampai Minggu (12-15 Maret
2015). Anda bisa membeli tiket terusan untuk menonton selama empat hari berturut-turut, atau memilih opsi untuk membeli tiket harian.
Menuju sirkuit Albert Park juga gampang karena tersedia tram gratis
dari pusat kota.
50
ozip.com.au
MUSIC
A Lenten Concert
lunan musik orkestra dan nyanyian merdu menggema memenuhi langit-langit gereja Our Lady of Mount Carmel (OLMC) Church di
Middle Park, pada Jumat 27/3/2015 Gerakan tangan konduktor Ratna Ronosulistyo yang lembut dan sesekali menghentak, diikuti
suara alunan musik dan koor yang kompak dan padu, memecah dinginnya malam itu. A Lenten Concert yang dipersembahkan
oleh Keluarga Katolik Indonesia (KKI) Melbourne itu sukses memukau penonton.
Tiga penyanyi solo Yuvina Jusman, Fabio Hutagalung, dan Romo Ardi Handojoseno SJ tampil dengan suara yang indah. Lalu paduan
suara para penyanyi di belakang mereka terdengar merdu membuai, mengalunkan untaian kalimat yang mengingatkan pada masa-masa
Yesus menuju kayu salib di Bukit Golgota, 2.000 tahun silam. Dia yang tidak berdosa justru harus mati tersalib menanggung dosa semua
manusia. Seorang Juru Selamat pun menderita karena harus menanggung beban berat di pundaknya, yakni kayu salib.
Ruang gereja OLMC yang megah menjadikan pentas malam itu semakin khidmat. Konstruksi bangunannya yang artistik turut menjadi
saksi totalitas para penampil konser tersebut. Suasana syahdu terasa melingkupi semua penonton, mengikuti irama yang naik turun,
mengiringi kesedihan saat Yesus menjelang waktu ketika Ia harus mati menebus dosa-dosa umat manusia. Kesedihan yang sekaligus
menjadi momentum kemenangan umat Kristiani di atas kuasa maut. Saat yang juga menjadi kesempatan untuk merefleksikan diri sebagai bagian dari tubuh Kristus.
Para penonton yang duduk bersama keluarga atau rekan, tampak terdiam menyimak seksama setiap detik pertunjukan. Hanya gemuruh
tepuk tangan terdengar sebagai luapan ekspresi mereka saat lagu-lagu selesai ditampilkan.
Konser yang menampilkan The Seven Last Words of Christ (Tujuh Kalimat Terakhir Yesus) yang merupakan karya komposer Prancis
Franois-Clment Thodore Dubois (1837 1924), itu digarap oleh konduktor Ratna Ronosulityo. Ia melatih pemain musik dan paduan
suara (choir) secara gigih dan penuh disiplin. Di antara para pemusik, tampak beberapa warga Australia, menjadikan konser kali ini benarbenar multikultural. Dan kerja keras musisi handal itu terbayar dengan penampilan konser yang memukau.
Dalam suasana paskah dan menjelang hari kebangkitan Yesus Kristus, konser ini sungguh menjadi persembahan yang indah. Sebagai
sajian musik, kita patut berbangga bahwa tangan dingin Ratna terbukti mampu menghadirkan tontonan yang berkelas. Malam itu, sebagai
bagian dari warga Indonesia, saya terus terang merasa bangga sekaligus haru.
Ketut Efrata
ozip.com.au
51
ACCOMMODATION
ORGANISATIONS
RESTAURANTS
SEA Accountant
Registered Tax Agent & Public Accountant
T 03 9974 2833 M 04 3437 8718
E virdaersan@tpg.com.au
IKAWIRIA INC
(IKATAN WARGA INDONESIA DI VICTORIA)
PO BOX 479, Glen Waverley, VIC 3150
T 9803 8388
F 9802 6996
GRAND TOFU
314 Race Course Road, Flemington
(03) 9376 0168
BEAUTY SALON
CANTIQUE SKIN & BEAUTY CLINIC
A 15 Buckingham Dr. Rowville VIC 3178
T 9755 6846
M 0413 770 929
CHURCHES/FELLOWSHIPS
Camberwell Indonesian Congregation
St.Johns Anglican Church
Kebaktian Minggu jam 3 sore
552 Burke Rd, Camberwell Vic 3124
Pdt. Kuncoro Rusman
M 0408 570 967
AR HOMELOANS
2 EDINBURGH ST, CLAYTON VIC 3168
T +613 8510 9847
M 0450 420 908 and 0401 255 655
F +613 9478 0195
COMMUNITY NETWORK
T 9679 9672
F 9679 9684
M 0405 282 261
E robert_prasetyo@yahoo.com.au
MORTGAGE 3000
Sendy Junawan
M 0423 734 270
E mortgage3000@gmail.com
YC FINANCES
T 9830 8010
F 9830 8381
W www.ycfinance.com.au
E info@ycfinance.com.au
FREIGHT
ALTRANS INDO CARGO
A 19 Cresswell Avenue, Williams Landing, VIC 3027
M 0401 586 721 / 0408 334 418 (Indria)
P/F (03) 8360 9848
W www.altransindocargo.com.au
E info@altransindocargo.com.au
UNIAIR CARGO AUSTRALIA - MELBOURNE
A Unit 6 / 25 Osarry St, Mascot, NSW 2020
M 0402 689 100 (Inge)
W www.uniaircargo.com.au
E melbourne@uniaircargo.com.au
REAL ESTATES
PENTA PROPERTIES
A Level 3 / 480 Collins Street, Melbourne, VIC 3000
P 03 8610 6952
E info@pentaproperties.com.au
W www.pentaproperties.com.au
CASA REAL ESTATE
A Suite 15 A&C, Ground Floor 566 St.Kilda Rd, Melb
VIC 3004
M 0422 234 725 (Mario Setiawan)
M 0423 801 300 (Ferdi Setiawan)
W www.casarealestate.com.au
iPROPERTY
Gus Koesasih
A Suite 307/227 Colliins St., Melbourne VIC 3000
T 9639 9280
M 0430 888 838
LOCKSMITHS
JULIUS LOCKSMITH AND HANDYMAN
24 hours service, MLAA member
Free quote, Lock out
T 9530 9326
M 0407 543 798 (Julius)
TRANSLATORS
DR. RON WITTON (Indonesia-Inggris)
A: 22 Moore St, Austinmer, NSW 2515
M 0409399 752
E rwitton@uow.edu.au
Web: http://ronwitton.blogspot.com.au/
EXPRESS TRANSLATION - SEHARI JADI
Ratri Kumudawati - NAATI accreditation Level 3
1 Ironbank Grove
Bella Vista (Sydney) NSW 2153
M 0414 957 181
E: indooz@iinet.net.au
DENTIST
Dr. Salim Sjaifuddin
1122 Burke Rd, Balwyn North VIC 3104
T 9859 3533
W www.beautifulsmile.com.au
E info@beautifulsmile.com.au
The Dental Suites
Dr Donny Mandrawa
Balwyn, ph 98579966
Point Cook, ph: 9395 8388
SOLA GRACIA
A 1/23 Manchester Grove, Glen Huntly, VIC 3163
PO BOX 363, Carnegie, VIC 3163
T 9569 3668 / 9571 8990
M 0422 358 178 / 0423 093 668
E solagracia@ozemail.com.au
YNJ MIGRATION CONSULTANT
Suite 905, Level 9, 227 Collins Street
Melbourne Victoria 3000
T 9650 0895
M 0430 588 899
E yapit@tpg.com.au
MIGRASI AUSTRALIA
G10A/838 Collins Street
Melbourne VIC 3008
T 0430 882 324
E migration@migrasiaustralia.com
MOSQUE
A 660 Sydney Rd, Brunswick 3056
Melway Ref:29H6
T 9386 8423
A 19 Michael St, Brunswick 3056
Melway Ref: 29G9
T 9387 8783 / 9387 1700
A 31 Nicholson St, Coburg 3058
Melway Ref: 29K4
T 9386 5324
M 0438 194 640
A 201 Sayers Rd, Truganina 3030
Melway Ref: 203C7
T 9369 6010
A 320-324 Huntingdale Rd, Huntingdale 3167
Melway Ref: 69J10-J11
T 9543 8037
M 0409 313 786
ozip.com.au
PERWIRA INC.
(Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria Inc)
PO BOX 71, Nunawading 3131
T 9701 5238
W www.perwira.com.au
E info@perwira.com.au
WARUNG GUDEG
276 Clayton Rd, Clayton VIC 3168
(03) 9558 6409
MIGRATION AGENTS
52
WANTED
Jonathan BYRNES
DOB:
25 Sep 1987
HEIGHT:
180 cm
BUILD: Medium
EYES: Brown
HAIR: Brown
COMPLEXION: Fair
Jonathon BYRNES is wanted in
relation to charges of allegedly
making threats to kill, assaults
and false imprisonment.
A warrant for his arrest has been
issued for failing to appear at
the Melbourne County Court.
BYRNES has a distinctive tattoo
of a tear-drop under his right
eye.
ARMED ROBBERY
Dua Panggung
Satay Festival
atay Festival 2015 akan memberikan kejutan bagi pengunjung, yakni adanya
dua panggung pementasan. Pertama, panggung atas seperti sudah biasa
digunakan, akan menampilkan berbagai kesenian. Kedua, panggung bawah
(basement) yang akan menyajikan berbagai kegiatan bagi anak-anak muda
(workshop, klinik musik, storytelling, konsultasi, dll). Selain menjadi media partner
Satay Festival 2015, Tim OZIP juga ikut membantu pelaksanaan Panggung Dua.
Ayo, jangan lupa catat tempat dan waktunya, Box Hill Town Hall, Minggu, 10 Mei
2015.
THE INDONESIAN
SATAY FESTIVAL
SUN DAY 10 MAY 2015 11A M-8 PM
3128
BOX HILL TOWN HALL 1022 Whitehorse Road, Box Hill
LIVE ENTERTAINMENT
Dance Performances
Indonesian Music
Celebrate
Mothers
Day
Cantique
Skin & Beauty
Advanced Facial
(Jerawat, anti aging, sensitive, dehydrated)
Microdermabrasion & Peel Treatment
Face Lift & Oxygen Facial
Paket perawatan pra nikah
Waxing, Manicure, Pedicure, Lulur
Dentist
WI N ONE
INDONESIAN
RETURN TICKET
1022 SATAY FESTIVAL 2014
BOX HILL TOWN HALL
Melbourne to Jakarta
SUNDAY, 4 May 2014, 11am 6pm
INDONESIAN SATAY FESTIVAL 2014
1022
WHITEHORSE ROAD, BOX HILL 3128
or Melbourne to Bali
BOX HILL TOWN HALL
COME AND VISIT THE INDONESIAN SATAY FESTIVAL AND TRY OUR FAMOUS
th
COME AND VISIT THE INDONESIAN SATAY FESTIVAL AND TRY OUR FAMOUS SATAY.
BOX HILL TOWN HALL
4th
2014
PERFORMANCES
TO ENTERTAIN AUDIENCES AND TO LET AUDIENCES SEE GL
May
, 11am
6pmFOODS, DRINKS,
FOR SALE AND SUNDAY,
INFORMATION ADVICE
ON THE DAY: VARIETY
INDONESIAN
FAMOUS
1022 WHITEHORSE
ROAD, BOXSATAY
HILL CULTURE
3128
INDONESIAN
FESTIVAL
AND2014
GET TO KNOW MORE ABOUT INDONESIA.
BATIK TEXTILE, ART & CRAFTS, TRAVEL INFORMATION, REAL ESTATE
INFORMATION
AND MANY
MORE.
PLUS COME AND VISIT THE INDONESIAN SATAY FESTIVAL AND TRY OUR FAMOUS SATAY.
SUNDAY, 4 May 2014, 11am 6pm
FOR SALEfood,
AND INFORMATION
ADVICE ON THE
FOODS, DRINKS, FAMOUS
Traditional
travel
&DAY: VARIETY INDONESIAN1022
BATIK TEXTILE, ART & CRAFTS, TRAVEL INFORMATION, REAL ESTATE INFORMATION AND MANY MORE.
SUNDAY, 4 May 2014, 11am 6pm
book stalls
...BEand
THERE WILL
INDONESIANmuch
MUSIC, POET READING,
TRADITIONAL MARTIAL ART AND DANCING
more!
INDONESIAN SATAY FESTIVAL 2014
ENTRANCE
HALL FEE:
th
THERE WILL BE INDONESIAN MUSIC, POET READING, TRADITIONAL
MARTIALBOX
ARTHILL
ANDTOWN
DANCING
ADULT
: $3
PERFORMANCES TO ENTERTAIN AUDIENCES AND TO LET AUDIENCES SEE GLIMPSES OF -INDONESIAN
WHITEHORSE ROAD,
BOX HILL 3128
CHILD/PENSION
: $2
CULTURE AND GET TO
KNOW
MORE
ABOUT
INDONESIA.
COME AND VISIT THE INDONESIAN SATAY FESTIVAL AND TRY OUR FAMOUS
- SATAY.
FAMILY (2 ADULTS & 2 CHILDREN)
: $8
th
ENTRANCE FEE:
FOR SALE AND INFORMATION ADVICE ON THE DAY: VARIETY INDONESIAN FOODS, DRINKS, FAMOUS
ADULT
: $3
FOR FURTHER
INFORMATION,
PLEASE CONTACT NUNUNG BONSER 0401358
BATIK TEXTILE, ART & CRAFTS, TRAVEL INFORMATION, REAL ESTATE INFORMATION
AND MANY
MORE.
AND VISIT THESEE
INDONESIAN
SATAYOF
FESTIVAL
AND
TRY OUR FAMOUS SATAY.
PERFORMANCES
TO ENTERTAIN
AUDIENCES AND TO: COME
LET
GLIMPSES
INDONESIAN
CHILD/PENSION
$2 AUDIENCES
info@perwira.org.au
HILL TOWN MARTIAL
HALL
CULTURE -AND GET
TO KNOW
MORE
INDONESIA.
THERE
BE INDONESIAN
MUSIC, POET READING,BOX
TRADITIONAL
ART AND DANCING
FAMILY
(2 ADULTS
&WILL
2ABOUT
CHILDREN)
: FOR
$8
SALE AND INFORMATION ADVICE ON THE DAY: VARIETY INDONESIAN FOODS, DRINKS, FAMOUS
PERFORMANCES TO ENTERTAIN
AUDIENCES &
AND
TO LET
AUDIENCES SEE GLIMPSES
OF
INDONESIAN
LOOKING
FORWARD
TO AND
SEEMANY
YOU MORE.
ALL THERE AND HAVE A GREAT DAY WHILE
BATIK TEXTILE, ART
CRAFTS,
TRAVEL INFORMATION,
REAL
ESTATE
INFORMATION
1022
WHITEHORSE
ROAD, BOX HILL
3128
ENTRANCE FEE:
CULTURE AND
GET TO
KNOW MORE
ABOUT
INDONESIA.
FOR FURTHER INFORMATION,
PLEASE
CONTACT
NUNUNG
BONSER
0401358179 OR SEND
EMAIL
TO
SATAY,
ENTERTAINMENT,
LEARN MORE ABOUT INDONESIAN CULTURE AND
THERE WILL BE INDONESIAN MUSIC,
POET READING, TRADITIONAL MARTIAL ART AND DANCING
ADULT
: $3
SUNDAY,
4thAUDIENCES
May 2014
, 11am
6pm
info@perwira.org.auENTRANCE FEE:
PERFORMANCES
TO ENTERTAIN
AND
TO LETAUDIENCES
SEE GLIMPSES OF INDONESIAN
CHILD/PENSION
: $2
CULTURE AND GET TO
ADULT
: $3KNOW MORE ABOUT INDONESIA.
COME AND VISIT THE INDONESIAN SATAY FESTIVAL AND TRY OUR FAMOUS SATAY.
FAMILY
(2 ADULTS
& 2 -CHILDREN)
CHILD/PENSION
: $2 DAY WHILE ENJOYING OUR FAMOUS
LOOKING
FORWARD
TO SEE
YOU ALL: $8
THERE AND HAVE A GREAT
ENTRY FEE
CONTACT
ENTRANCE FEE:
FAMILY MORE
(2 ADULTS
& -2 CHILDREN)
: CULTURE
$8
SATAY, ENTERTAINMENT,
LEARN
ABOUT
INDONESIAN
AND GET: OTHER
INFORMATION.
ADULT
$3
$8FORFamily
$3 Adults
Achmad
Subardja 0409 700 539
FURTHER INFORMATION,
PLEASE CONTACT NUNUNG
BONSER 0401358179
OR SEND
CHILD/PENSION
: $2 EMAIL TO
- PLEASE
FAMILYCONTACT
(2 ADULTSNUNUNG
& 2 CHILDREN)
FOR FURTHER INFORMATION,
BONSER: $8
0401358179 OR SEND EMAIL TO
info@perwira.org.au
$2
Child/Pensioner
Riza
Radjatjut 0433 343 318
info@perwira.org.au
FOR SALE AND INFORMATION ADVICE ON THE DAY: VARIETY INDONESIAN FOODS, DRINKS, FAMOUS
BATIK TEXTILE, ART & CRAFTS, TRAVEL INFORMATION, REAL ESTATE INFORMATION AND MANY MORE.
THERE WILL BE INDONESIAN MUSIC, POET READING, TRADITIONAL MARTIAL ART AND DANCING
PERFORMANCES TO ENTERTAIN AUDIENCES AND TO LET AUDIENCES SEE GLIMPSES OF INDONESIAN
CULTURE
GET TO KNOW
MORE ABOUT
INDONESIA.
FORAND
FURTHER
INFORMATION,
PLEASE
CONTACT NUNUNG BONSER 0401358179 OR SEND EMAIL TO
SATAY, ENTERTAINMENT,
LEARN
MORE
ABOUT INDONESIAN
CULTURE
AND GET OTHER INFORMATION.
CHILD/PENSION
$2 THERE
LOOKING
FORWARD TO SEE YOU: ALL
AND HAVE A GREAT DAY WHILE ENJOYING OUR FAMOUS
FAMILY
&2E
CHILDREN)
: MORE
$8
S- P SATAY,
O
N(2ENTERTAINMENT,
SADULTS
OR
DLEARN
BY
ABOUT INDONESIAN CULTURE AND GET OTHER INFORMATION.
S Market
Hawthorn
GOLDEN SUN
TRADING
S
Market
AUSTRALIA
S Market
Hawthorn
LOOKING FORWARD TO SEE YOU ALL THERE AND HAVE A GREAT DAY WHILE ENJOYING OUR FAMOUS
Hawthorn
SATAY, ENTERTAINMENT, LEARN MORE ABOUT INDONESIAN CULTURE AND GET OTHER INFORMATION.
S Market
Hawthorn
FOR FURTHER INFORMATION, PLEASE CONTACT NUNUNG BONSER 0401358179 OR SEND EMAIL TO
SAMSONITE
info@perwira.org.au
SAMSONITE
AUSTRALIA
S Market
SAMSONITE
AUSTRALIA
SAMSONITE
AUSTRALIA
SAMSONITE
AUSTRALIA
Hawthorn
S Market
Hawthorn
Advertise Here!
Melbourne
contact - Lydia
mobile - 0430 933 778
Brisbane
contact - Aland
mobile - 0403 730 858
contact - Windu
mobile - 0433 452 234
Adelaide
contact - Bintang
mobile - 0431 563 249
email - adsales@ozip.com.au
ozip.com.au
53
MUSIC
54
ozip.com.au
Sejauh ini respon pasar cukup baik. Tiket untuk konser peluncuran
album ini di Melbourne, misalnya, ludes terjual. Album ini mendapatkan ulasan-ulasan yang positif dari beberapa media. Tanggal 814
Februari, radio 5MBS Adelaide memilih album ini sebagai jazz album
of the week. Majalah cargoART pun mengatakan, This new album
has pushed the bar for all other Australian contemporary acts. Bahkan, pendengar yang kurang suka jazz mainstream menyukai album
ini juga. Mungkin karena di album ini kami memadukan jazz dengan
berbagai macam musik, rock, folk, pop, funk, latin, klasik, termasuk
dengan jazz mainstream sendiri. Sampai-sampai Australianjazz.net
mengatakan kalau album ini inklusif.
Keragaman ini yang jelas bukan untuk pamer, karena musik bukan untuk itu, tapi kami memang memandang bahwa ada berbagai macam
rasa dan kami tidak mau terbatas dengan rasa tertentu saja.
Sebagaimana seniman pada umumnya, saya bahagia bisa berekspresi dalam bentuk seni. Saya pribadi sebenarnya tidak mengungkung diri di dalam kerangka jazz. Baru-baru ini juga keluar rilis EP
digital bertajuk Energy for Life hasil kolaborasi saya dengan Candra
Malik. Di antara lima track, ada dua yang saya gubah dengan lirik oleh
Candra Malik, dan musik tersebut lebih cocok dikategorikan pop. Dan
itu tidak masalah sama sekali.
Selain itu, saya juga bahagia bisa bertemu dengan orang-orang baik
yang mau sama-sama bermusik dan orang-orang ini memberikan saya berbagai macam wawasan yang tentunya memperkaya
wawasan saya sendiri. Kolaborasi saya dengan pelaku seni dalam
bentuk lain, misalnya, artis visual, juga merupakan pengalaman yang
berharga. Begitu pula ketika hal yang saya lakukan berpengaruh
mempunyai dampak positif terhadap orang lain.
Semuanya itu tidak dapat dibandingkan dengan materi, karena
bermain jazz bukan cara yang baik untuk mendapatkan kelebihan
material.
ces
i
r
P
l
Mea
From
IN 2 LOCATIONS
Try Singapores
Oldest Existing
Hainanese Kopitiam
www.killiney-kopitiam.com.au
.9
9
$
$7
H A L A L
www.killiney-kopitiam.com.au
MELBOURNE
SYDNEY
JAKARTA
SURABAYA
KUALA LUMPUR
| PENANG
DIRECTORS
Apartment di Sydney
Mulai dari AU$858,000
2.5 km dari CBD
Dekat dengan Green Square station,
UNSW, UTS dan University of Notre Dame
Apartemen di city
2 bed mulai dari AU$485,500
Unit terbatas
SouthMelbourne
Doncaster
Perth
Clayton
Point Cook
Williams Landing
Brunswick
Carlton
Sydney
Brisbane, dll.
KONSULTASI GRATIS
Hubungi:
Klara Bunjamin
om.au
INVESTASI PROPERTI
DI AUSTRALIA
DAN KEUANGANNYA