You are on page 1of 30

Sarana-Sarana Hubungan

Internasional bagi suatu


Negara

Suatu hubungan antar bangsa dan negara


(internasional) akan dapat berlangsung
dengan baik, manakala terdapat pedoman-
pedoman yang dijadikan sebagai landasan
berpijak. Pedoman-pedoman internasional,
harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang
mengadakan hubungan baik tertulis
maupun yang tidak tertulis.
Sarana-sarana hubungan
internasional
Di Bedakan Menjadi :

• 1.Sarana Formal : setiap negara pasti memiliki dan


terikat aturan dan prosedur baku baik secara
internasional maupun nasional.Sarana ini meliputi :
• a. Departement Luar Negeri
• b. Perwakilan Diplomatik
• c. Perwakilan Konsuler
• 2. Sarana Informal : Sarana yang penggunaannya tidak
dimonopoli oleh negara,memberi ruang gerak yang
sama bebas kepada pelaku. Memiliki aturan dan
prosedur yang sangat luas baik secara internasional
maupun nasional. Sarana ini meliputi :
• a. Alat komunikasi yang canggih.
• b. Event olahraga Internasional.
• c. Sarana informal lainnya.
Adapun titik berat dalam hubungan internasional,
ada yang menekankan pada : bidang
Pertahanan dan keamanan (Hankam), bidang
Ekonomi, Sosial Budaya dan bahkan ada
negara yang hanya menekankan di bidang
Idiologi saja. Bagi bangsa Indonesia hubungan
kerjasama antar negara merupakan jalinan
antar negara yang mengacu pada beberapa
landasan hukum, yaitu :
1. Pembukaan UUD 1945 alenia IV yang
berbunyi “…ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.
2. Pasal 1 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) yang menyatakan ketentuan-ketentuan
tentang hal-hal berikut :
1)      PBB menciptakan perdamaian dan keamanan
internasional serta berusaha mencegah timbulnya bahaya
yang mengancam perdamaian dan keamanan.
2)      PBB mengembangkan persahabatan antar bangsa atas
dasar persamaan dan hak menentukan nasib sendiri dalam
rangka perdamaian dunia.
3)      PBB mengembangkan kerjasama internasional dalam
rangka memecahkan persoalan-persoalan ekonomi, sosial
budaya, kemanusiaan, serta menghormati hak-hak asasi
manusia tanpa membeda-bedakan suku, jenis kelamin,
bahasa dan agama.
4)      PBB menjadi pusat penyelesaian-
penyelesaian masalah internasional.
1. Perjanjian internasional (traktat =
treaty) adalah suatu persetujuan
(agreement) yang dinyatakan secara
formal antar dua negara atau lebih
mengenai penetapan serta ketentuan
tentang hak dan kewajiban masing-masing
pihak. Kemudian, pihak-pihak tersebut
terikat oleh kesepakatan, baik masa damai
maupun pada masa perang. Pada
umumnya, traktat ditaati oleh pihak-pihak
yang berkepentingan karena adanya asas
pacta sun servanda (persetujuan antar
negara harus dihormati).
2. Secara khusus terdapat dalam Deklarasi
hukum laut internasional. Indonesia sejak 13
Desember 1957 memperjuangkan Deklarasi
Juanda yang di dalamnya menyatakan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibatasi
oleh garis lurus  dengan jarak 12 mil dari garis
pangkal lurus yang ditarik dari titik terluar
pulau-pulau terluar  sebagai laut teritorial.
Deklarasi ini diakui PBB pada tanggal 10
Desember 1982 dan disahkan oleh
pemerintah Indonesia dengan Undang-
Undang No. 17 Tahun 1985 tentang Hukum
Laut.
sarana dalam mewujudkan
Hubungan Internasional
• Dalam rangka melaksanakan hubungan
internasional, presiden baik sebagai
kepala Departemen Luar Negeri melalui
Keppres No. 44 Tahun 1974 sebagai
sarana dalam mewujudkan HI.

KBRI di Kualalumpur Malaysia


Adapun titik berat dalam hubungan
internasional, ada yang menekankan pada
: bidang Pertahanan dan keamanan
(Hankam), bidang Ekonomi, Sosial
Budaya dan bahkan ada negara yang
hanya menekankan di bidang Idiologi saja.
Bagi bangsa Indonesia hubungan
kerjasama antar negara merupakan
jalinan antar negara yang mengacu pada
beberapa landasan hukum, yaitu :
• Pembukaan UUD 1945 alenia IV
yang berbunyi “…ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial”.
• Pasal 1 Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang
menyatakan ketentuan-ketentuan
tentang hal-hal berikut :
1. PBB menciptakan perdamaian dan
keamanan internasional serta berusaha
mencegah timbulnya bahaya yang
mengancam perdamaian dan keamanan.
2. PBB mengembangkan persahabatan antar
bangsa atas dasar persamaan dan hak
menentukan nasib sendiri dalam rangka
perdamaian dunia.
3. PBB mengembangkan kerjasama
internasional dalam rangka memecahkan
persoalan-persoalan ekonomi, sosial
budaya, kemanusiaan, serta menghormati
hak-hak asasi manusia tanpa membeda-
bedakan suku, jenis kelamin, bahasa dan
agama.
4. PBB menjadi pusat penyelesaian-penyelesaian
masalah internasional.

1. Perjanjian internasional (traktat = treaty) adalah suatu


persetujuan (agreement) yang dinyatakan secara formal
antar dua negara atau lebih mengenai penetapan serta
ketentuan tentang hak dan kewajiban masing-masing
pihak. Kemudian, pihak-pihak tersebut terikat oleh
kesepakatan, baik masa damai maupun pada masa
perang. Pada umumnya, traktat ditaati oleh pihak-pihak
yang berkepentingan karena adanya asas pacta sun
servanda (persetujuan antar negara harus dihormati).

1. Secara khusus terdapat dalam Deklarasi hukum laut


internasional. Indonesia sejak 13 Desember 1957
memperjuangkan Deklarasi Juanda yang di dalamnya
menyatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibatasi oleh garis lurus  dengan jarak 12 mil dari garis
pangkal lurus yang ditarik dari titik terluar pulau-pulau
terluar  sebagai laut teritorial. Deklarasi ini diakui PBB
pada tanggal 10 Desember 1982 dan disahkan oleh
pemerintah Indonesia dengan Undang-Undang No. 17
Tahun 1985 tentang Hukum Laut.
1. Kedudukan Deplu
• Departemen Luar Negeri sebagai bagian
dari pemerintahan negara, dipimpin oleh
seseorang menteri dan bertanggung
jawab kepada presiden.
• Tugas pokoknya adalah
menyelenggarakan sebagian tugas umum
pemerintah dan pembangunan di bidang
politik dan hubungan luar negeri.
2. Susunan organisasi Deplu
1) Pimpinan : seorang menteri, yaitu menteri luar negeri

Pembantu pimpinan : sekretaris jenderal

Pengawas : Insprektorat jenderal

Pelaksana :
a. Direktorat jenderal politik
b. Direktorat jenderal hubungan ekonomi luar
negeri
c. Direktorat jenderal hubungan sosial budaya
dan penerangan luar negeri.
d. Direktorat jenderal protokol dan konsuler
e. Badan penelitian dan pengembangan
usaha luar negeri
f. Sekretaris nasional ASEAN
g. Pusat-pusat, seperti pusat pendidikan dan
latihan pegawai
h. Semua unsur ini harus bertanggung jawab
kepada menteri luar negeri.
3. Tugas Deplu

1) Tugas pokok Departemen Luar Negeri Menyelenggarakan


pembangunan di bidang politik dan hubungan luar negeri.

2) Tugas umum Deplu, yaitu:


a.Menjaga agar pelaksanaan politik luar negeri
RI tidak menyimpang berpedoman kepada
kepentingan nasional.

b. Menjaga nama baik, kedaulatan dan


martabat RI di mata dunia internasional.

3) Tugas khusus Deplu


Departemen luar negeri RI juga mempunyai tugas-tugas
khusus yang biasanya dijalankan oleh lembaga-lembaga di
bawah departemen luar negeri (akan dibahas di bagian
berikutnya).
4. Peranan Deplu
• Banyaknya tugas yang dilaksanakan oleh
Departemen Luar Negeri menyebabkan
Departemen Luar Negeri ini memiliki peranan
yang penting. Secara umum Departemen Luar
Negeri berkewajiban untuk menciptakan jalinan
persahabatan yang lebih erat untuk menuju
perdamaian, keamanan, serta kesejahteraan
yang abadi bagi bangsa Indonesia sendiri
maupun masyarakat internasional.
• Secara khusus peranan Deplu adalah:
• 1) Sebagai salah satu aparat pemerintah
berkewajiban membawa aspirasi nasional
ke tengah pergaulan antarbangsa.
• 2) Sebagai pembantu presiden
melaksanakan politik luar negeri yang bebas
aktif dengan berorientasi pada kepentingan
nasional.
• 3) Melakukan pengawasan serta
menerima laporan, pertimbangan, saran dan
pendapat diminta atau tidak mengenai
segala hal yang berhubungan dengan tugas
perwakilan diplomatik dan konsuler.
• 4) Merupakan otak politik luar negeri dan
disitulah diolah bahan dari semua sumber
serta dirumuskan langkah- langkah setelah
muali data-data yang ada.
• 5) Dalam hubungannya dengan petugas
diplomatik negara lain untuk negara
Indonesia, menteri luar negeri harus
diberitahukan tentang seluk- beluk dan kegiatan
perwakilan diplomatik dan konsuler.
Sarana penting dalam membangun hubungan
internasional
Menurut Hugo de Groot

Asas-Asas : Faktor-faktor penentu :


• Kekuatan Nasional
Asas Teritorial
• Jumlah Penduduk,
Asas Kebangsaan
• Sumber Daya, dan
Asas Kepentingan Umum
• Letak Geografis.
• Menurut Hugo de Groot, bahwa dalam
hubungan internasional asas persamaan
derajat merupakan dasar yang menjadi
kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa
atau semua negara. Tujuannya adalah untuk
kepentingan bersama dari mereka yang
menyatukan diri di dalamnya. Dalam hubungan
internasional, dikenal beberapa asas yang
didasarkan pada daerah dan ruang lingkup
berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan
warga negara masing-masing.
Asas teritorial
• Berdasar pada kekuasaan negara atas
daerahnya.
• Hukum berlaku bagi semua orang
dan barang yang ada di wilayah
negara tersebut.
Asas kebangsaan

• Berdasar pada kekuasaan negara untuk warga


negaranya.
• Punya kekuatan ekstrateritorial.
• Hukum dari negara tersebut berlaku bagi warga
negaranya walaupun berada di negara asing.
Asas kepentingan umum
• Berdasar pada wewenang negara untuk
melindungi dan mengatur kepentingan dalam
kehidupan bermasyarakat.

• Hukum tidak terikat oleh batas wilayah suatu


negara dan dapat menyesuaikan dengan semua
keadaan yang bersangkut pada kepentingan
umum.
Faktor-faktor Penentu Dalam
Hubungan Internasional

• Beberapa faktor yang ikut menentukan dalam


proses hubungan internasional, baik secara bilateral
maupun multilateral adalah sebagai berikut, 1)
Kekuatan Nasional (National Power), 2) Jumlah
Penduduk, 3) Sumber Daya, dan 4) Letak Geografis.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka dapat
difahami bagaimana suatu negara dalam
mengadakan hubungan internasional.
Sehingga :
• Ketiga kelompok negara tersebut di
• Pertama :  Jika suatu Negara telah memiliki 4
atas (A, B,faktor
(empat) dan C)kekuatan
saling membutuhkan,
tersebut dengan
maka
baik,terjadilah interaksi
mereka relatif (hubungan)
lebih longgar untuk tidak
mengadakanMengingat
internasional. hubunganyang internasional.
melatar
• Kedua : terjadinya
belakangi Namun jikahubungan
suatu negara yang
internasional
memiliki
antar negara4 (empat) faktor kekuatan
itu berbeda-beda tersebut
satu dengan
lemah, mereka harus mengadakan hubungan
yang lainnya, maka terjadilah
internasional.
pengelompokan
Dewasa ini, denganbentuk hubungan
semakin majunya
internasional
perkembangan yang sekarang
teknologi ini.
informasi dan
komunikasi
yang cepat, hampir semua negara berkembang
maupun negara maju telah mengadakan
hubungan kerja sama dengan negara lain
(hubungan internasional).
Semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang cepat, hampir semua negara berkembang
maupun negara maju telah mengadakan hubungan kerja
sama dengan negara lain

A B
NEGARA NEGARA
MAJU BERKEMBANG

C
NEGARA
TERBELAKANG
Bagi bangsa Indonesia hubungan kerjasama antar
negara merupakan jalinan antar negara yang mengacu
pada beberapa landasan hukum :
 Pembukaan UUD 1945 alenia IV
 Pasal 1 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
 Perjanjian internasional (traktat = treaty)
 Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 yang diakui PBB
pada tanggal 10 Desember 1982 dan disahkan oleh
pemerintah Indonesia dengan Undang-Undang No. 17
Tahun 1985 tentang Hukum Laut.
Sarana hubungan internasional
yaitu menurut J Frankel (1980):

• Diplomasi,
• propaganda,
• bidang-bidang aktivitas ekonomi dan
• militer.
• Diplomasi adalah seluruh kegiatan
untuk melaksanakan politik luar negeri
suatu negara dalam hubungannya
dengan bangsa dan negara lain.

• Propaganda adalah usaha sistematis


yang digunakan untuk mempengaruhi
pikiran, emosi dan tindakan suatu
kelompok demi kepentingan
masyarakat umum.
• Sarana ekonomi digunakan secara luas
dalam hubungan internasional baik dalam
keadaan damai atau perang.
• Diplomasi melalui kekuatan militer pun dapat
memposisikan suatu negara dalam posisi
yang kuat.Kekuatan militer yang dapat
dibanggakan oleh suatu negara dapat
menambah kepercayaan diri suatu bangsa
untuk bediplomasi atau ber-gaining power
dengan negara lain. Walaupun suatu negara
dibatasi oleh norma hukum internasional

You might also like