You are on page 1of 2

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Penanya

Pertama : Namanya bukan cikumuya tapi CHIKUNGUYA

Istilah ini berasal dari bahasa Swahili (Africa) yg artinya membungkuk, bengkok etc

Penyakit ini bukan disebabkan oleh gigitan nyamuk, tapi disebabkan oleh virus CHIKUNGUYA itu sendiri,
Nyamuk hanya sebagai vektor perantara, jadi selama nyamuknya nggak menghisap darah orang yg kena
CHIKUNGUYA , maka digigit 100x pun gak masalah (baujadi mslh kalo nyamuk yg sama sebelumnya
menggigit org yg sakit demam CHIKUNGUYA ini).

Jenis nyamuk vektornya sama dgn jenis nyamuk yg menularkan Demam Berdarah Dengue (Dengue
Haemorrhagic Fever- DHF) yaitu Aedes Aegypti (nyamuk ini hanya mampu terbang paling jauh 100
meter).

Sebenarnya bukan Lumpuh gejalanya, tetapi nyeri otot yg hebat (bbrp hari) shg Pasien kesulitan
menggerakkan anggota badannya krn kalau digerakkan sakit. Kalau lumpuh itu pasti ada hubungannya
dgn syaraf (cth polio, stroke etc).

Ini adalah jenis self limiting disease (artinya sembuh sendiri walau tanpa diobati...hanya saja byk org yg
tdk tahan, trus berobat utk mengurangi rasa sakitnya).

Pengalaman saya (juga berdasarkan Textbook waktu kuliah dulu) rasa nyeri otot ini bertahan paling lama
7 hari (mostly 5 hari). Sekitar 3 bulan lalu di wilayah kerja saya ada KLB (Kejadian Luar Biasa)
CHIKUNGUYA ini, tapi setelah kami lakukan Penyelidikan Epidemiologi dan ketahuan penyebab
utamanya, maka hilang sendiri..

Gejala : Demam tinggi, disertai ngilu pada otot dan sendi (2-7 har), kadang mual dan muntah.

Lab : Trombosit Normal (tdk benar jawaban diatas yg mengatakan trombosit turun dan harus minum
juice jambu). Ini yg membedakan dgn Demam Berdarah (krn panasnya sama, vektornya sama, tapi DB
trombosit turun , CHIKUNGUYA enggak.

Pengobatan :

1. Analgesic (eq Paracetamol, Ibuprofen, Mefenemic Acid etc)

2. Vitamin (Vit C, B1, B6, B12)

Pencegahan

1. Krn vektornya sama dgn DB maka pencegahannya adalah sama dgn pencegahan DB yaitu 3M.
2. Sanitasi Lingkungan biar nyamuk Aedes Aegypti tdk bisa berkembang biak. As long as there's no Aedes
aegypti...there's no CHIKUNGUYA Fever .

Demikian penjelasan saya

Semoga membantu

materi referensi:

Textbook jaman kuliah (too many too mention)

Pengalaman praktek sehari-hari

You might also like