Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
OLEH
ARIZNA PUTRA AKBAR
NIM 106412400559
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Pendidikan Administrasi Perkantoran
Oleh:
Arizna Putra Akbar
NIM 106412400559
Dewan Penguji
Mengetahui, Mengesahkan,
a.n Ketua Jurusan Manajemen Dekan Fakultas Ekonomi
Sekretaris
Drs. Agus Hermawan, M.Si, M.Bus Dr. Ery Tri Djatmika R.W.W, M.A, M.Si.
NIP 19620814.199001.1.001 NIP 1961061.1198600.1.001
ABSTRACT
One of the problems that we have to face in our education today is about
weaknesses in the learning process. Recent learning processes evidently burden
students with so many materials and assignments that students finally feel bored
in the class. In learning activities, many approaches have been conducted by
teachers; nevertheless, it has not yet shown satisfying results. It was proved by the
results of both school and national examinations and individual skill tests
achieved by students. Schools themselves have not yet been able to create a
learning environment that enables students to think critically, creatively, and
responsibly, as well as gives students opportunities to explore their own
imaginative ideas. Hence, it is important that a learning method can encourage
students to be active in learning processes. The research tried to implement a
Student Teams Achievement Division method of cooperative learning model.
STAD is a method of cooperative learning that students are trained to overcome a
real-life problem while for the group divisions, this method is chosen as what
expected that students are able to find information themselves in the group then
solve any test or problem cooperatively.
The purposes of the research are: 1) to describe the implementation Student
Teams Achievement Division method of cooperative learning model on the topic
of communication, 2) to know the increase of student learning outcomes through
the implementation of Student Teams Achievement Division method of
cooperative learning model, 3) to know the Student Teams Achievement Division
method of cooperative learning model increase effect of student learning
outcomes, and 4) to know student response of implement Student Teams
Achievement Division model of cooperative learning method. Subjects of the
research are 40 AP 1 students of class X in SMK Negeri 1 Tanggul.
The research is a qualitative research designed in the form of classroom
action research (CAR). The research data were collected by 1) test, 2) observation
sheets, 3) questionnaire, 4) documentation and 5) field notes. This kind of
research is a classroom action research conducted in 2 cycles. Each cycle involves
4 stages, namely: 1) planning, 2) action, 3) observation, 4) reflection. Data
analysis in the research is done in a descriptive way.
The result shows that generally Student Teams Achievement Division
method of cooperative learning model has been done well. Students helped each
other, did interaction, discussed with the teacher and their classmates, contributed
i
scores for teams, gave respect to others, and became independent and good
students. It can be seen from the observation result of students’ cooperative skills.
In the implementation of cycle 1, based on the observation between two observers
it shows a success stage. The implementation of Student Teams Achievement
Division method and cooperative learning model on AP 1 students of class X of
SMK Negeri 1 Tanggul is good. It is shown by the increase from cycle I that is
70% to 90% in cycle 2. The increase of 20% shows the learning thoroughness. In
the cycle I the number of students completing their learning changes from 29
students to 37 students. Although in the action implementation there were many
weaknesses and constraints in the cycle I, the researcher tried to improve it in the
cycle 2.
Based on the result it can be concluded that the implementation of Student
Teams Achievement Division method of cooperative learning model can increase
the learning outcome of the training subject of communication in the topic of
correspondent. It can be seen through 3 aspects, namely cognitive and affective
and psychomotor that increase in every cycle.
Some suggestions that the researcher recommends are: 1) School to give
science about cooperative method of way teaches that more medley please to learn
subject. 2) Teachers should be more increase student motivation for think active in
solves a problem, mutually, cooperative and give guidance on student to solve a
problem. 3) Diknas must socialize about cooperative learning to learn school and
teacher via training or seminar to increase science instructor for implement this
method. 4) Writer expects research it cans be referenced for further researcher
deep inscriptive of science.
ii
ABSTRAK
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita sekarang adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang ada selama ini
ternyata hanya membuat siswa sangat terbebani dengan materi dan tugas yang
diberikan oleh guru, sehingga siswa merasa bosan di dalam kelas. Dalam
pembelajaran di kelas telah banyak pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh
guru tetapi sampai saat ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan, ini
ditunjukkan dengan hasil-hasil ujian siswa baik ujian nasional maupun ujian
sekolah serta keterampilan individu siswa itu sendiri. Dari pihak sekolah sendiri
juga belum berdaya untuk menciptakan suasana belajar yang memungkinkan
siswa berpikir kritis, kreatif, bertanggung jawab, dan memberi peluang bagi siswa
untuk menjelajahi idenya yang imajinatif. Oleh sebab itu perlu adanya sebuah
metode pembelajaran untuk membangkitkan semangat peserta didik agar aktif
dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini mencoba menerapkan metode
pembelajaran kooperatif metode Student Teams Achievement Division. STAD
merupakan bentuk pembelajaran kooperatif di mana siswa dilatih untuk bekerja
secara berkelompok beranggotakan 4 orang yang heterogen untuk memecahkan
suatu masalah yang ada di dunia nyata, diharapkan siswa dapat memecahkan
permasalahan serta mencari informasi sendiri dalam kelompok yang kemudian
bekerja sama untuk mencapai ketuntasan belajar bersama.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui penerapan metode
pembelajaran kooperatif model STAD. 2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa
kelas pada mata pelajaran komunikasi. 3) Untuk mengetahui apakah penerapan
model pembelajaran kooperatif metode STAD terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran komunikasi. 4) Untuk mengetahui respons siswa kelas terhadap
penerapan model pembelajaran kooperatif metode STAD pada mata pelajaran
komunikasi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X AP 1 di SMK Negeri 1
Tanggul Kabupaten Jember dengan jumlah 40 siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang dirancang dengan
desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data penelitian dikumpulkan melalui 1)
tes, 2) lembar observasi, 3) angket, 4) dokumentasi dan 5) catatan lapangan. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2
siklus. Setiap siklus mencakup 4 tahap kegiatan yaitu: 1) perencanaan,
iii
2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif metode
STAD secara umum telah dilaksanakan dengan baik. Siswa saling membantu,
saling berinteraksi tatap muka, berdiskusi dengan guru dan teman,
menyumbangkan skor untuk kelompok, tenggang rasa, sopan dan mandiri. Hal ini
dapat dilihat dari hasil observasi keterampilan kooperatif siswa. Pada pelaksanaan
siklus 1 berdasarkan perbandingan dari kedua pengamat menunjukkan taraf
keberhasilan. Penerapan model pembelajaran STAD pada kelas X APK 1 SMK
Negeri 1 Tanggul sudah baik. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan dari siklus
1 sebesar 70 % menjadi sebesar 90 % pada siklus 2. Peningkatan sebesar 20%
tersebut sudah menunjukkan ketuntasan belajar yaitu dari siklus 1 yang hanya 29
siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 37 siswa yang tuntas belajar.
Meskipun dalam pelaksanaan tindakan banyak kekurangan dan kelemahan pada
siklus 1 maka peneliti mencoba memperbaiki pada siklus 2.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran komunikasi pada pokok bahasan melakukan komunikasi tertulis.
Hal ini dapat dilihat dari ketiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik yang meningkat setiap siklusnya.
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu: 1) Sekolah
diharapkan memberi pengetahuan mengenai berbagai metode atau cara mengajar
yang lebih beragam kepada guru mata pelajaran. 2) Guru hendaknya lebih
meningkatkan motivasi siswa untuk berpikir lebih aktif dalam memecahkan suatu
masalah, saling bekerja sama antar siswa dan memberikan bimbingan pada siswa
untuk memecahkan suatu masalah. 3) Diknas hendaknya dapat memberikan
sosialisasi mengenai model-model pembelajaran kooperatif terhadap guru atau
sekolah melalui pelatihan atau seminar. 4) Penulis mengharapkan penelitian ini
dapat menjadi acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya dalam penulisan karya
ilmiahnya.
iv
KATA PENGANTAR
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Komunikasi (Studi pada Siswa Jurusan
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dr. Wening Patmi Rahayu, S.Pd., M.M, selaku pembimbing I yang telah
3. Bapak Imam Bukhori, S.Pd., M.M, selaku penguji yang telah memberikan
4. Bapak Dr. Ery Tri Djatmiko Rudiyanto W.W, M.A, M.Si selaku Dekan
Fakultas Ekonomi yang telah memberikan ijin dalam proses penulisan skripsi.
v
5. Bapak Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si. Selaku Ketua Jurusan
Manajemen yang telah memberikan ijin dalam proses penulisan skripsi ini.
6. Bapak Agus Budiarto, SP. M.Pd. dan Bapak Agus Wardoyo, SE. selaku
Kepala dan Wakil Kepala bagian Kurikulum SMK Negeri 1 Tanggul, yang
7. Ibu Retno, S.Pd., selaku guru pengajar mata pelajaran komunikasi di SMK
10. Ibunda, Ayahanda, Adik-adikku, dan keluarga besarku yang telah memberikan
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membuat skripsi ini
lebih baik. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Amin.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT................................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 8
D. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 8
E. Keterbatasan Penelitian................................................................. 10
F. Definisi Istilah .............................................................................. 10
vii
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................... 56
B. Paparan Data................................................................................ 60
1. Paparan Data Pra Tindakan.................................................... 60
2. Paparan Data Siklus 1............................................................ 61
a. Tahap Perencanaan Siklus 1................................................. 62
b. Tahap Pelaksanaan Siklus 1 ................................................. 63
c. Tahap Observasi Siklus 1..................................................... 69
d. Tahap Refleksi Siklus 1 ....................................................... 75
3. Paparan Data Siklus 2............................................................ 76
a. Tahap Perencanaan Siklus 2 ................................................ 76
b. Tahap Pelaksanaan Siklus 2................................................. 77
c. Tahap Observasi Siklus 2..................................................... 82
d. Tahap Refleksi Siklus 2 ....................................................... 86
e. Respons Siswa..................................................................... 87
C. Temuan Penelitian ........................................................................ 91
1. Temuan Siklus 1.................................................................... 91
2. Temuan Siklus 2.................................................................... 92
BAB V PEMBAHASAN
A. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Model STAD pada Mata Pelajaran Komunikasi Siswa
Kelas X AP 1 SMK Negeri 1 Tanggul Kab. Jember ...................... 93
B. Hasil Belajar Siswa Kelas X AP 1
SMK Negeri 1 Tanggul Kabupaten
Jember pada Mata Pelajaran Komunikasi...................................... 96
C. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Metode STAD Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas X AP 1 SMK Negeri 1 Tanggul Kabupaten
Jember pada Mata Pelajaran Komunikasi...................................... 98
D. Respons Siswa Kelas X AP 1 SMK Negeri 1 Tanggul
Kabupaten Jember terhadap Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Metode STAD
pada Mata Pelajaran Komunikasi.................................................. 101
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 104
B. Saran............................................................................................. 106
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus................................................................................................... 111
xi
BAB I
PENDAHULUAN
sendiri.
oleh pemerintah antara lain dengan jalan melengkapi sarana dan prasarana,
1
2
tenaga kerja siap pakai. Hal ini sesuai dengan tujuan instruksional pendidikan
berwirausaha. Untuk itu perlu kiranya siswa SMK dibekali dengan kemampuan
sekolah khususnya SMK saat ini masih belum seluruhnya berpusat pada siswa.
Hal ini terbukti dengan masih seringnya digunakan model ceramah atau
konvensional yang hampir pada semua mata pelajaran atau mata pelajaran
prinsip dan teori yang disajikan kepadanya. Mereka mengolahnya secara aktif,
kerja sama antar siswa dengan kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar
suatu situasi dimana satu-satunya cara agar anggota kelompok dapat mencapai
tercipta ini akan membuat setiap anggota kelompok harus saling membantu
teman dalam kelompoknya dengan melakukan apa saja yang dapat membantu
kelompok itu agar berhasil dan yang paling penting adalah saling memberi
belajar secara tradisional. Belajar tradisional dalam hal ini adalah belajar secara
sendiri.
dan membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang disajikan. Dalam
yang terbentuk dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Ciri
lainnya adalah adanya empat tahap penting di dalamnya, yaitu: (1) Presentasi
kelas oleh guru, (2) Studi kelompok, (3) Tes individu, dan (4) Adanya tahap
beberapa waktu sebelumnya, diperoleh bahwa hasil belajar pada Siswa Kelas X
Hal tersebut terlihat dari nilai ulangan harian yang diperoleh Siswa
Kabupaten Jember masih kurang memuaskan, karena pada ulangan harian ke-1
50% siswa mendapatkan nilai di bawah nilai minimal, sedangkan pada ulangan
harian ke-2 hampir 65% siswanya mendapatkan nilai di atas minimal yang
telah ditentukan, untuk mata pelajaran Komunikasi nilai minimalnya adalah 70,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 2. Hal ini disebabkan
5
ceramah sebagai model yang lebih dominan diterapkan daripada model lain.
Sedangkan siswa mendengarkan apa yang dijelaskan guru serta mencatat hal
yang dianggap penting oleh siswa dan siswa kurang diberi kebebasan untuk
inilah yang menyebabkan rata-rata nilai siswa masih rendah, khususnya Siswa
kontribusi yang besar dalam pencapaian kompetensi yang harus dimiliki para
yang kurang menarik dan komunikatif. Hal ini dapat menghambat usaha siswa,
proses belajar akan terasa membosankan bagi siswa karena terasa monoton.
Kondisi ini diduga akan sangat mempengaruhi hasil belajar, minat belajar dan
daya tarik siswa dalam mengikuti pelajaran serta berkaitan pula dengan masa
6
depan siswa. Model ceramah sebagai model utama bukan berarti tidak cocok
suasana belajar siswa aktif yang saling komunikatif, saling mendengar, saling
berbagi, saling memberi dan menerima, yang mana keadaan tersebut selain
sosial siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada
lebih baik, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologis yang lebih
dan mata pelajaran yang diteliti yaitu jurusan Administrasi Perkantoran dan
7
kemudahan dalam prakteknya. Hal ini yang mendorong peneliti untuk memilih
lebih dikarenakan kesamaan jurusan yang diambil oleh peneliti dengan obyek
yang diteliti, selain itu mata pelajaran Komunikasi hanya ada pada jurusan
Administrasi Perkantoran.
Jember”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
dalam memecahkan suatu masalah baik langsung maupun tidak langsung dan
9
juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi berbagai pihak,
antara lain:
4. Bagi Peneliti
dan sebagai bekal bagi peneliti untuk menjadi tenaga pendidik di masa yang
akan datang.
E. Keterbatasan Penelitian
berjumlah 40 siswa.
5. Topik diskusi yang diberikan pada masing-masing kelompok hanya satu dan
6. Hasil catatan Lapangan yang diperoleh dari kedua observer dalam penelitian
F. Definisi Istilah
belajar.
11
3. Hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses
nilai tes yang diperoleh dari hasil pre test di awal dan post test di akhir
memberikan informasi kepada pihak lain dengan tujuan saling mengerti dan
KAJIAN PUSTAKA
penelitian telah dilaksanakan pada semua tingkat kelas dan meliputi bidang
studi Bahasa, Geografi, Ilmu Sosial, Sains, Matematika dan Bahasa Inggris.
kelas kontrol.
tidak ada satu pun studi yang menunjukkan hasil negatif, diantaranya adalah:
12
13
datanya melalui beberapa tahap yaitu mereduksi data, penyajian data, dan
Dari penelitian yang dilakukan dua siklus ini diperoleh hasil penelitian
75,71. Pada siklus 2 diperoleh kenaikan nilai rata-rata kelas yaitu nilai rata-
rata yang diperoleh adalah 82,40. Dari segi kemampuan, kerja sama siswa
dapat dibilang berlangsung dengan baik karena antara siswa satu dengan
mereduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Dari
tiga siklus dalam penelitian ini diperoleh hasil berdasarkan hasil tes pada
siswa. Hal tersebut ditunjukkan pada siklus 1 rata-rata kelas siswa adalah
56,2, pada siklus 2 nilai rata-rata kelas adalah 56,4 dan pada siklus 2 nilai
rata-rata kelas adalah 59,3. berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang
pada siklus 2 menjadi 83,5% serta pada siklus 2 meningkat menjadi 91%.
Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia (PTK Di Kelas XI IPA2 SMAN 5 Bandar
2006/2007 diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata hasil tes formatif siswa
pada pokok bahasan larutan asam basa adalah 59. Proses pembelajaran
masih terpusat pada guru, minat belajar dan aktivitas siswa rendah. Upaya
melalui model cooperative learning tipe STAD. Tujuan penelitian ini adalah
rata (1) aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 8,17%, dari siklus II
ke siklus III sebesar 5,21%; (2) penguasaan konsep siswa dari siklus I ke
siklus II sebesar 12,98%, dari siklus II ke siklus III sebesar 7,59%; (3) minat
dari siklus II ke siklus III sebesar 6,85%; (4) keterampilan siswa bekerja di
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa, keaktifan siswa dan kinerja
guru. Pada siklus I hasil belajar siswa meningkat sebesar 7,5%, siklus II
sebesar 12,66% dan siklus III sebesar 14,33%. Keaktifan belajar siswa pada
siklus I mencapai 49,16%, siklus II mencapai 75% dan siklus III mencapai
mencapai 81,66% dan siklus III mencapai 89,33%. Respons yang positif
oleh siswa dan guru terhadap model pembelajaran kooperatif metode STAD
pada mata pelajaran gambar teknik dituntut adanya kerja sama antar siswa
juga latihan-latihan penunjang materi. Hal ini terbukti pada siklus I hasil
siklus I sebesar 59,89%, siklus II sebesar 63,33% dan siklus III sebesar
83,33%.
akuntansi dengan kompetensi mengelola administrasi dana kas bank dan kas
hasil belajar siswa. Hal ini terbukti pada siklus 1 terdapat peningkatan
sebesar 13,16%, siklus II sebesar 19,48% dan siklus III sebanyak 26,56%.
93,44% dan siklus III sebesar 97,81%. Bahkan indikator ketercapaian hasil
belajar siswa melebihi dari yang ditetapkan yaitu 90% dari keseluruhan
B. Kajian Teori
efektif.
suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
laku sebagai akibat dari pengalaman. Kata kunci yang menandai belajar
diketahui oleh guru sebagai fasilitator oleh karena tugas mereka adalah
19
Dimyati (1999:3) hasil belajar diperoleh dari suatu interaksi tindak lanjut
dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya
kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental
tentang suatu hal tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar.
Penyebab belajar itu adalah hal-hal diluar siswa yang sukar ditentukan. Oleh
suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responsnya menurun. Lain
menurut Gagne, belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi
penting artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerja sama, tidak akan ada
individu. Dimana, dalam interaksi tersebut harus ada saling tenggang rasa.
2004:61).
suatu bentuk pembelajaran yang baru. Para ahli psikologi sosial telah
dalam kelas.
dengan sekedar belajar dalam kelompok. Perbedaan ini terletak pada adanya
sebagai berikut:
materi belajarnya.
rendah.
belajar kelompok yang terstruktur. Lima unsur pokok yang termasuk dalam
memacu siswa yang berkemampuan rendah untuk bekerja tanpa ada rasa
c. Tatap muka antar anggota, agar setiap anggota dapat berinteraksi untuk
memahami pelajaran.
dikenalkan antara tipe pembelajaran yang satu dengan yang lain memiliki
mencapai skor maksimal pada kuis yang akan diadakan pada akhir
pelajaran. Seluruh siswa diberi kuis tentang materi itu dan harus
anggota tim ini dijumlahkan untuk mendapat skor tim, dan tim yang
d. Jigsaw
bahasan, dan setiap anggota kelompok mencari informasi tentang isi satu
sub topik dari topik yang dipelajari. Siswa yang mengajarkan informasi
kelompok lain. Pada akhir kegiatan setiap anggota mengerjakan tes untuk
semua sub topik dan topik yang dipelajari. Skor hasil tes tiap kelompok
e. GI (Group Investigation)
kelompok.
kelompok kecil. Kelompok kecil ini mempunyai anggota 4-5 siswa yang
perempuan, dan apabila memungkinkan berasal dari suku, agam dan etnis
a. Penyajian Kelas
dari satu siswa dari kelompok atas, satu siswa dari kelompok bawah
teman sekelompoknya.
kali penyajian kelas dan bekerja serta berlatih dalam kelompok. Siswa
kelompok.
berdasarkan skor dasar dan skor tes. Skor dasar dapat diambil dari
skor tes yang paling akhir dimiliki siswa, nilai pretes yang dilakukan
metode STAD.
e. Pengakuan kelompok
a. Persiapan STAD
1) Materi
a) Merangking siswa
dimulai atau dari skor tes paling akhir yang dimiliki oleh siswa.
Selain itu, skor awal dapat diambil dari nilai rapor siswa pada
semester sebelumnya.
kelompok.
5) Jadwal Aktivitas
b. Mengajar
1) Pendahuluan
pembelajaran.
2) Pengembangan
pembelajaran.
31
memberikan pertanyaan-pertanyaan.
masalahnya.
3) Praktek terkendali
umpan balik.
c. Kegiatan Kelompok
sekelompoknya.
lembar jawabannya.
kali penyajian, guru memberikan kuis atau tes individual. Setiap siswa
menerima satu lembar kuis. Waktu yang disediakan guru untuk kuis
adalah setengah sampai satu jam pelajaran. Hasil dari kuis itu
e. Penghargaan Kelompok
kreativitas guru.
sebagai berikut:
Kelebihan:
a. Dapat mengembangkan prestasi siswa, baik hasil tes yang dibuat guru
maupun tes baku.
b. Rasa percaya diri siswa meningkat, siswa merasa lebih terkontrol untuk
keberhasilan akademisnya.
c. Strategi kooperatif memberikan perkembangkan yang berkesan pada
hubungan interpersonal di antara anggota kelompok yang berbeda etnis.
enggan untuk menerapkan sistem ini karena beberapa alasan. Menurut Lie
kurang aktif saat berdiskusi dan apabila kelompok lebih dari lima maka
kemungkinan ada yang tidak mendapatkan tugas sehingga hanya
membonceng dalam penyelesaian tugas.
c. Apabila ketua kelompok tidak dapat mengatasi konflik-konflik yang
timbul secara konstruktif, maka kerja kelompok akan kurang efektif.
siswa yang lambat berpikir tidak dapat berlatih belajar mandiri. Dan juga
pelajaran secara cepat, serta penilaian terhadap individu dan kelompok dan
mereka mengenai seluruh bagian materi. Dengan cara inilah maka setiap
6. Hasil Belajar
pada hasil belajar yang telah dicapai. Hasil belajar merupakan suatu proses
belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang sebagai hasil dari
Hasil belajar merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam
proses belajar mengajar. Selain itu, proses belajar merupakan salah satu
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari
38
dalam diri sendiri yang meliputi faktor jasmani, kemampuan dasar, sikap,
berasal dari luar, yang meliputi faktor lingkungan sosial dan faktor
non-sosial antara lain gedung sekolah dan letaknya, alat belajar, keadaan
psikomotor.
a. Ranah kognitif
sebagai berikut.
1) Mengenal (Recognition)/pengetahuan)
atau disimpan dalam ingatan. Siswa diminta untuk memilih satu dari
2) Pemahaman
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
tertentu
b. Ranah Afektif
1) Penerimaan
2) Partisipasi
menentukan sikap.
40
4) Organisasi
pegangan hidup.
c. Ranah Psikomotorik
1) Persepsi
hal) secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.
2) Kesiapan
3) Gerakan terbimbing
gerakan peniruan.
5) Gerakan kompleks
7) Kreativitas
belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam belajar kognitif, afektif,
mempunyai latar belakang etnik yang berbeda, dan antara siswa yang
membantu pengembangan kerja sama dan interaksi antar siswa, serta untuk
kooperatif metode STAD ini tanggung jawab siswa terhadap proses belajar
lebih besar karena siswa lebih banyak bekerja dari pada sekedar mendengarkan
seharusnya menempatkan siswa sebagai pendengar saja, tetapi siswa juga harus
METODE PENELITIAN
pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, dan bukan
pada input kelas (silabus, materi, dll) ataupun output (hasil belajar). PTK harus
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
43
44
pengumpul data. Dalam penelitian ini terjadi kerja sama antara peneliti dengan
B. Kehadiran Peneliti
berpartisipasi langsung dalam proses penelitian, mulai dari awal sampai dengan
C. Lokasi Penelitian
yang terletak di jalan PB. Sudirman No. 114 Tanggul, Jember, Jawa Timur.
Sedangkan subyek dalam penelitian ini yaitu semua peserta didik kelas X
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan
dan informan. Subjek adalah sesuatu yang diteliti, sedangkan informan adalah
diteliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1
1. Skor siswa dalam mengerjakan soal-soal tes awal dan tes akhir.
2. Data observasi yang diperoleh dari pengamatan guru dan teman sejawat
peneliti.
sebagai berikut:
1. Tes
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
individu atau kelompok”. Tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini
berupa pre test (tes awal) dan post test (tes akhir). Pre test dilakukan untuk
sedangkan post test dilakukan dengan tujuan untuk melihat hasil belajar
Dari hasil tes ini akan diperoleh data mengenai hasil belajar siswa
2. Observasi
observasi.
Dari teknik tes ini akan diperoleh data mengenai bagaimana proses
STAD.
3. Catatan lapangan
kegiatan penelitian.
Dari teknik tes ini akan diperoleh data mengenai perubahan proses
4. Angket
pertanyaan yang digunakan dalam angket ini adalah daftar cek dan tugas
Dari teknik tes ini akan diperoleh data mengenai respons siswa kelas
F. Tahap-tahap Penelitian
meliputi kegiatan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)
1. Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
dilaksanakan.
4) Menetapkan kelompok.
peserta didik.
yang telah disusun. Adapun urutan kegiatan secara garis besar adalah
sebagai berikut:
2) Penyajian materi
dijawab oleh siswa dengan cara bekerja sama dan saling berdiskusi
dalam kelompok.
melakukan tes individu. Soal yang diberikan pada siswa pada tes ini
adalah sesuai dengan materi sub pokok bahasan yang telah diajarkan
kelompok.
5) Pemberian penghargaan
c. Mengamati (observer)
orang yaitu seorang guru dan teman sejawat. Obyek yang diamati
observasi.
d. Merefleksi (reflect)
2. Siklus 2
Pada siklus ini memiliki beberapa tahap yang sama seperti tahap yang
a. Tahap Perencanaan
dilaksanakan.
d) Menetapkan kelompok.
peserta didik.
yang telah disusun. Adapun urutan kegiatan secara garis besar adalah
sebagai berikut:
2) Penyajian materi
dijawab oleh siswa dengan cara bekerja sama dan saling berdiskusi
dalam kelompok.
melakukan tes individu. Soal yang diberikan pada siswa pada tes ini
54
adalah sesuai dengan materi sub pokok bahasan yang telah diajarkan
kelompok.
5) Pemberian penghargaan
c. Mengamati (observer)
orang yaitu seorang guru dan teman sejawat. Obyek yang diamati
observasi.
d. Merefleksi (reflect)
Observasi
Refleksi I Analisis data I
(monitoring)
Siklus 2
Alternatif pemecahan
Permasalahan Pelaksanaan
(rencana tindakan)
Terselesaikan
Observasi
Refleksi II Analisis data II
(monitoring)
Belum ?
terselesaikan
Tanggul, tahun 1967 nama SMEA Swadaya diubah menjadi SMEA Persiapan
Negeri, tahun 1970 Yayasan mampu membangun satu unit sekolah, terdiri dari:
1 ruang kepala Sekolah, 1 ruang Tata Usaha, 1 ruang Guru, 4 ruang kelas teori
yang beralamat di Jalan Semoro No. 83 Tanggul, tahun 1972 SMEA Persiapan
2 Agustus 1972. dengan Kepala Sekolah Bapak Tiarum Siswohadi, B.A., tahun
1974 sekolah berkembang menjadi 7 ruang kelas teori dan 4 orang guru tidak
tetap diangkat menjadi guru tetap (Guru Negeri), tahun 1976 melalui BP3
sekolah mampu membangun 1 ruang praktek mengetik dan 3 ruang kelas teori
sedang kepala sekolah diganti oleh Bapak Hasanuddin, B.A., tahun 1989
56
57
teori, tempat parkir sepeda guru dan siswa terpisah. Mesin ketik manual
berjumlah 80 unit, buku perpustakaan 533 judul guru tetap 19 orang, guru tidak
tetap 8 orang, pegawai tetap 4 orang, pegawai tidak tetap 6 orang pegawai tetap
dengan SK Pimpro Jatim No. A.0195 / 1991/ 1992 Tgl. 10 Juli 1991. Proyek
tersebut berupa gedung, perabot dan peralatan praktek lengkap, tahun 1992.
Pembangunan gedung dimulai dengan alamat Jalan PB. Sudirman No. 114
Tanggul, tahun 1993 bulan Maret pembangunan fisik selesai, tanggal 17 Juli
1993 (tahun pelajaran baru) ditempati untuk kantor pusat dan siswa kelas II dan
III sedang siswa kelas I masih bertempat di gedung lama, tahun 1994 gedung
hari senin tanggal 29 Agustus 1994, tahun 1995 bapak Hasanuddin, B.A.
pensiun diganti oleh kepala sekolah yang baru Bapak Sardjono, SH sampai
dengan tahun 1998, tahun 1998 Bapak Sardjono, SH pindah tugas ke SMK
Negeri 1 Jember dan diganti oleh Bapak Drs. K. Prijono dari tahun 1998
sampai dengan 2004 dan pensiun, tahun 2004 sampai dengan April 2009 di
pimpin oleh Drs. Nurhamid, sedang sejak April 2009 sampai dengan Sekarang
ruang aula, 1 ruang studio musik, 1 ruang perakitan komputer, 1 ruang praktek
RPL dan instruktur, 1 lab. Bahasa Inggris dan instruktur, 2 lab. Komputer, 1
ruang parkir kendaraan siswa, 1 panel listrik dan menara air, 1 ruang pokja
pendidikan sistem ganda, 1 ruang unit produksi, 1 ruang guru, 1 ruang bu, 1
ruang usaha kesehatan sekolah, 1 ruang OSIS, 1 rumah dinas tipe D, 1 garasi
mobil, jumlah komputer 105 unit, lap top 8 buah, LCD Proyektor 4 buah, OHP
8 buah, kursi kerja siswa 1010, meja komputer 84 buah, meja siswa 1017,
buku perpustakaan 306, 1 set alat musik, mesin tik manual 60 buah, mesin
hitung 50 buah, AC 12 unit, kipas angin 6 unit, pengisap debu 2 unit, power
sistem 1 unit, mesin tik listrik 50 unit, radio tape 54 unit, 2 buah televisi,
kamera digital 2 buah, sprinter 38 buah, cas register 27 unit, kalkulator 50 unit,
mikrofon 8 buah, video 1 buah, head fone 46 buah, telepon 2 buah, cash box
mesin pembendel 1 buah, time recorder 1 buah, jam dinding 50 buah, stop
woch 4 buah, mesin foto copy 2 buah, tabung gas 2 buah, kompor gas 1 buah,
KORLAK TU
SRI FARIDA
URS. KEPEGAWAIAN
SAMSIDAR
URS. KEUANGAN
MUKHLIS
URS. UMUM
SLAMET
URS. INVENTARIS
SENIMAN
URS. KESISWAAN
ABD. GHOFUR
GURU
1 2 5 7 8 9 11 13 14 15 16 17
18 19 22 24 25 26 28 30 31 32 33 34
35 36 39 41 42 43 45 47 48 49 50 51
52 53 56 58 59 60 62 64 65 66 67 68
SISWA - SISWI
B. Paparan Data
Bapak Agus Budiarto, SP. M.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 1 Tanggul
untuk bertemu dengan Ibu Tantina, S.Pd selaku wali kelas X AP 1 untuk
tentang materi yang akan diajarkan pada semester gasal untuk mata
pelajaran komunikasi.
70 dan suatu kelas dianggap tuntas belajar jika 85% dari jumlah siswa
daftar nama siswa kelas X AP 1 dan hasil belajar siswa selama ini berupa
daftar nilai ulangan harian 1 dan ulangan harian 2 siswa kelas X AP 1 pada
3) Menyiapkan soal pre test dan post test terkait mata pelajaran
(lampiran 8.a),
Ibu RR. Retno, S.Pd dan seorang teman sejawat yaitu Muhammad
Pelaksanaan dalam pembelajaran ini dibagi dalam tiga tahap yaitu tahap
Peneliti memberikan soal pre test berupa 5 soal essay yang harus di
mengerjakan sendiri dan tidak boleh saling membantu. Nilai pre test ini
kelompok siswa. Setelah dianalisis hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut:
65
Ketuntasan
Kelompok Nama Siswa Nilai Pre Test
Sudah Belum
Achmad Sahroni 70 √
Amalia Evawati 70 √
Anggi Dwi Astutik 50 √
Anis Zubaidah 60 √
Aprilia Purwati 50 √
Apriliana Ismi Azizah 50 √
Aris Santoso 60 √
Betty Puspitasari 50 √
Dwi Nurkumalasari 50 √
Elis Susanti 50 √
Farisatul Hilmi Astutik 60 √
Hilda Intan Posita 70 √
Iin Sugesti Yantika Sari 50 √
Iir Irawati 60 √
Ika Agustin 50 √
Jazusta Septri Andani 60 √
Khoirul Anam 50 √
Kun Bariah 30 √
Kusnul Khotimah 80 √
Lailatul Nur Miftakul J 50 √
Mila Triana Dewi 70 √
Nike Zuhrotun Ainun Nisa 50 √
Nindis Amanda 50 √
Nofita Puput Setyowati 50 √
Novita Vatarani 30 √
Nur Farida 70 √
Nur Riski Arini Afifah 50 √
Nurul Istiqomah 70 √
Rini Agustina 50 √
Rochmawati 70 √
Sekar Wigati 60 √
Siti Husniatur Rofi'ah 50 √
Siti Junaidah 50 √
Siti Yuliati 50 √
Suhartini 50 √
Ultamila 60 √
Viona Ega Paramuditasari 40 √
Wahyudi 60 √
Winda Dwi Arum Sari 70 √
Yuris Sugiono 50 √
Rata-rata Kelas 55,50
Jumlah 9 31
Presentase 22,50% 77,50%
(Sumber: Penelitian Lapangan, 2009)
66
Dari perolehan nilai pre test dihasilkan nilai rata-rata hasil belajar
siswa adalah 55,50. Diperoleh nilai terendah adalah 30 dan nilai tertinggi
adalah 80. Dari hasil tes ini diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar
sebesar 22,50% (9 siswa) dan siswa yang belum tuntas belajar adalah
setelah diberi penjelasan dan peringatan oleh peneliti agar tidak gaduh
hal ini dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan dalam tiap-tiap
menyuruh siswa untuk mengumpulkan soal post test yang telah dibagikan
68
tadi. Adapun hasil dari post test setelah dianalisis dapat dilihat pada tabel
4.2 berikut:
Dari perolehan skor post test ini dihasilkan nilai rata-rata hasil tes
siswa adalah 68,25. Nilai terendah yang diperoleh adalah 50 dan nilai
tertinggi adalah 90. dari hasil tes ini diketahui bahwa siswa yang tuntas
belajar sebesar 72,50% (29 siswa) dan siswa yang belum tuntas belajar
1) Pada saat mengerjakan pre test masih banyak siswa yang bekerja
waktu yang lama dan dalam kelompok kurang ada kerja sama
5) Pada saat post test siswa sudah mulai mengerjakan secara individu dan
tahu yang belum mengerti dan di kelas telah tercipta suasana yang
sebagai berikut:
skor perolehan
Persentase nilai rata rata 100 %
skor maksimal
berikut:
71
Hasil observasi kedua pengamat yaitu Ibu RR. Retno, S.Pd dan
berikut:
56
x100 % 93,33 % , hal ini dapat diartikan berdasarkan hasil
60
dalam kategori A.
44
x100 % 73,33 %
60
dibahas.
dikuasai.
dengan lancar. Berdasarkan hasil belajar siklus 1, hasil post test didapat
rata-rata nilai kelas adalah 68,25 hal ini meningkat dibandingkan dengan
pre test yaitu 55,50. tetapi dalam hal ketuntasan belajar kelas X AP 1
nilai paling sedikit 70, dimana ketentuan ketuntasan belajar suatu kelas
adaptasi dan sosialisasi sudah baik meskipun masih ada beberapa siswa
anggota kelompok lain, siswa masih malu bertanya jika mereka merasa
(lampiran 8.b),
Ibu RR. Retno, S.Pd dan seorang teman sejawat Muhammad Lutfar
observer.
menjadi 3 tahap yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir.
Peneliti memberikan soal pre test berupa 2 buah soal essay yang
harus di kerjakan peserta didik. Berbeda dari siklus 1, pada siklus 2 ini
para siswa mulai mengerjakan soal secara individu dan tidak ada lagi
berikut:
79
Ketuntasan
Kelompok Nama Siswa Nilai Pre Test
Sudah Belum
Achmad Sahroni 70 √
Amalia Evawati 70 √
Anggi Dwi Astutik 60 √
Anis Zubaidah 80 √
Aprilia Purwati 50 √
Apriliana Ismi Azizah 70 √
Aris Santoso 60 √
Betty Puspitasari 70 √
Dwi Nurkumalasari 70 √
Elis Susanti 50 √
Farisatul Hilmi Astutik 60 √
Hilda Intan Posita 50 √
Iin Sugesti Yantika Sari 60 √
Iir Irawati 70 √
Ika Agustin 60 √
Jazusta Septri Andani 70 √
Khoirul Anam 60 √
Kun Bariah 60 √
Kusnul Khotimah 60 √
Lailatul Nur Miftakul J 50 √
Mila Triana Dewi 80 √
Nike Zuhrotun Ainun Nisa 60 √
Nindis Amanda 80 √
Nofita Puput Setyowati 50 √
Novita Vatarani 50 √
Nur Farida 70 √
Nur Riski Arini Afifah 50 √
Nurul Istiqomah 70 √
Rini Agustina 80 √
Rochmawati 60 √
Sekar Wigati 60 √
Siti Husniatur Rofi'ah 70 √
Siti Junaidah 60 √
Siti Yuliati 70 √
Suhartini 50 √
Ultamila 70 √
Viona Ega Paramuditasari 60 √
Wahyudi 60 √
Winda Dwi Arum Sari 60 √
Yuris Sugiono 70 √
Rata-rata Kelas 63,25
Jumlah 17 23
Presentase 42,50% 57,50%
(Sumber: Penelitian Lapangan, 2009)
80
Dari perolehan nilai pre test ini dihasilkan nilai rata-rata hasil
belajar siswa adalah 63,25. Diperoleh nilai terendah adalah 50 dan nilai
tertinggi adalah 80. dari hasil tes ini diketahui bahwa siswa yang tuntas
belajar sebesar 42,50% (17 siswa) dan siswa yang belum tuntas belajar
kelas dan kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil diskusi
kelompok lain. Dalam diskusi kali ini siswa terlihat lebih antusias
Setelah dirasa cukup siap peneliti membagikan soal post test untuk
siklus 2, dalam mengerjakan soal tes tersebut siswa terlihat tertib dan
soal tersebut. Setelah dianalisis hasil post test pada siklus 2 dapat dilihat
Dari perolehan nilai post test ini dihasilkan nilai rata-rata hasil
belajar siswa adalah 76,50. diperoleh nilai terendah adalah 60 dan nilai
tertinggi adalah 100. Dari hasil tes ini diketahui bahwa siswa yang tuntas
belajar sebesar 92,50% (37 siswa) dan siswa yang belum tuntas belajar
adalah 7,50% (3 siswa). Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata post test
siswa pada tindakan siklus 1, maka nilai rata-rata post test tindakan siklus
40 angket.
soal pre test dan post test siswa terlihat lebih tertib dan tidak ada lagi
skor perolehan
Persentase nilai rata rata 100 %
skor maksimal
Pengamat 1 Pengamat 2
No Tahap Indikator
Ya Tidak Ya Tidak
1. Awal 1. Melakukan aktivitas rutin di awal tatap
muka (memberi salam dan √ √
mempresentasi siswa).
2. Memotivasi siswa. √ √
3. Mengingatkan materi yang akan
√ √
dipelajari.
4. Mengingatkan kompetensi yang ingin
√ √
dicapai.
5. Memberikan Pre Test √ √
6 Mengembangkan pengetahuan awal. √ √
2. Inti 7. Menjelaskan aturan main pembelajaran
kooperatif metode Student Teams √ √
Achievement Division
8. Membagi siswa menjadi 10 kelompok √ √
9. Membagikan topik diskusi sebagai
√ √
pengganti pertanyaan lisan kepada siswa.
10 .Meminta siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa √ √
tiap orang mengetahui jawaban tersebut.
11. meminta siswa dari masing-masing
√ √
kelompok untuk menjawab.
3. Akhir 12. guru menyempurnakan jawaban siswa. √ √
13..Memberikan post test √ √
14. Melakukan refleksi. √ √
15. Melakukan aktivitas rutin pada akhir
√ √
tatap muka.
(Sumber: Penelitian Lapangan, 2009)
84
dilihat pada tabel diatas. Dari tabel tersebut diketahui bahwa hasil
jumlah skor yang diperoleh adalah 30 dan skor maksimal adalah 30.
Berdasarkan hasil data observasi kedua pengamat pada tabel 4.4 maka
60
nilai rata-rata adalah 100 % 100 % , hal ini dapat diartikan
60
Pengamat 1 Pengamat 2
No Tahap Indikator
Ya Tidak Ya Tidak
1. Awal 1. Menjawab aktivitas kegiatan rutin di awal
√ √
tatap muka.
2. Memperhatikan motivasi yang diberikan
√ √
oleh guru.
3. Memperhatikan materi yang akan
√ √
dipelajari.
4. Memperhatikan kompetensi yang ingin
√ √
dicapai.
5. Mengerjakan pre test √ √
6. Memperhatikan aturan main pembelajaran
kooperatif metode Student Teams √ √
Achievement Divisions
2. Inti 7. Membentuk kelompok √ √
8. Siswa menerima topik diskusi. √ √
9. Berpikir bersama untuk menggambarkan
dan meyakinkan bahwa tiap orang
√ √
mengetahui jawaban tersebut dengan
benar.
10. Menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. √ √
11. Memperhatikan tanggapan terhadap
√ √
jawaban dari temannya.
3. Akhir 12. Menyimpulkan materi yang diskusi yang
√ √
telah dibahas.
13. Mengerjakan post test √ √
14. Memperhatikan refleksi yang dilakukan
√ √
oleh guru tentang apa yang telah dipelajari
15. Menjawab aktivitas rutin pada akhir tatap
√ √
muka
(Sumber: Penelitian Lapangan, 2009)
tabel 4.5 jumlah skor yang diperoleh adalah 60, maka persentase nilai
60
rata-rata adalah 100% 100% hal ini dapat diartikan bahwa
60
dengan kategori B.
pendapatnya.
b) Pengerjaan pre test dan post test lebih cepat dan tidak ada
kelompok.
yang terjadi pada siklus 1, mereka mengerjakan soal post test dengan
menjawab dengan benar. Dan hasil tes akhir siklus 2 diperoleh bahwa
siswa yang berani bertanya apabila ada materi yang kurang dimengerti,
siswa yang dulu tidak berani berkomunikasi di depan kelas kini mereka
Keterangan :
4 SS 3 S 2 TS 1 STS
Skor rata rata
n
Kriteria Respons :
Untuk lebih jelasnya hasil dari kriteria respons siswa dapat dilihat
berdasarkan kriteria respons siswa pada tabel 4.11 di atas maka dapat
6. Respons siswa sangat positif artinya siswa senang bekerja sama dalam
10. Respons siswa sangat positif artinya dengan pembelajaran ini siswa
membosankan.
C. Temuan Penelitian
1. Temuan Siklus 1
secara kelompok.
dengan terbata-bata.
d. Dalam diskusi kelompok masih banyak siswa yang pasif dan ada yang
efektif.
2. Temuan Siklus 2
saling belajar, bertukar pendapat, dan tidak terlihat lagi siswa yang
c. Rasa percaya diri siswa sudah lebih baik dari pada siklus 1, hal ini
PEMBAHASAN
siswa dituntut untuk berpikir aktif dan kreatif dalam memecahkan suatu
dalam satu kelompok hanya terdiri dari 4 orang siswa, dengan tujuan agar
semua siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga timbul
interaksi antar sesama siswa yang saling memberikan motivasi untuk meraih
mempunyai gambaran yang jelas tentang materi yang akan didiskusikan, hal
93
94
ini sesuai dengan pernyataan Robert Salvin (dalam Noornia, 1997) yang
materi pelajaran melalui tutorial, kuis atau diskusi”. Sehingga mereka dapat
2. Pembentukan Kelompok
atau prestasi yang ditunjukkan pada mata pelajaran komunikasi, hal ini
siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, rendah, terdiri dari laki-laki dan
perempuan, dan apabila memungkinkan berasal dari suku, agama dan etnis
tersebut.” Pembagian Lembar Kerja Siswa atau topik diskusi mata pelajaran
akan dipelajari dan menerangkan materi secara garis besar, serta siswa kelas
4. Diskusi Kelompok
sebagai fasilitator dimana peneliti akan membantu siswa jika mereka benar-
benar membutuhkan bantuan. rekan sejawat yaitu M. Lutfar dan guru mata
pelajaran komunikasi yaitu Ibu RR. Retno, S.Pd yang dalam kegiatan ini
sanggahan. Di akhir diskusi peneliti juga menunjuk salah satu siswa untuk
memberikan kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dibahas saat itu,
96
6. Tes
kuis untuk kemudian hasil dari kuis itu diberi skor sebagai acuan untuk
pernyataan tersebut maka, Tes untuk siswa kelas X AP 1 ini dibagi menjadi
dua yaitu pre test pada awal pembelajaran, hal ini ditujukan untuk
sebelum dan sesudah pemberian tindakan, dan post test pada akhir
dan komunikatif. Hal ini dapat menghambat usaha siswa, khususnya siswa
proses belajar akan terasa membosankan bagi siswa karena terasa monoton.
Kondisi akan sangat mempengaruhi hasil belajar, minat belajar dan daya tarik
siswa dalam mengikuti pelajaran serta berkaitan pula dengan masa depan
siswa. Model ceramah sebagai model utama bukan berarti tidak cocok untuk
tindak lanjut dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan
hampir pada semua mata pelajaran atau mata pelajaran termasuk mata
efisien dan optimal, hal tersebut terlihat dari nilai ulangan harian yang
ulangan harian ke-1 50% siswa mendapatkan nilai di bawah nilai minimal,
sedangkan pada ulangan harian ke-2 hampir 65% siswanya mendapatkan nilai
di atas minimal yang telah ditentukan, untuk mata pelajaran Komunikasi nilai
minimalnya adalah 70, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 2.
Padahal tidak semua materi komunikasi harus diajarkan dengan model ceramah
akan tercipta suasana belajar siswa aktif yang saling komunikatif, saling
mendengar, saling berbagi, saling memberi dan menerima, yang mana keadaan
metode STAD telah menunjukkan suatu perbedaan dari hasil perolehan pre test
atau kemampuan awalnya dan hasil post test atau kemampuan akhirnya,
99
dimana pada hasil perolehan nilai post test siswa lebih tinggi dari pada
adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 80. Jika dibandingkan dengan kriteria
ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 1 Tanggul yaitu
siswa dianggap tuntas belajar jika nilai pada program produktif ini sekurang-
kurangnya adalah 70 dan kelas dianggap tuntas dalam belajar jika 85% dari
jumlah siswa mendapat nilai sekurang-kurangnya 70, maka dari hasil tes ini
diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar sebesar 22,50% (9 siswa) dan siswa
yang belum tuntas belajar sebesar 77,50% (31 siswa). Dari perolehan skor post
test ini dihasilkan nilai rata-rata hasil tes siswa adalah 68,25. Nilai terendah
yang diperoleh adalah 50 dan nilai tertinggi adalah 90. dari hasil tes ini
diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar sebesar 72,50% (29 siswa) dan
siswa yang belum tuntas belajar sebesar 27,50% (11 siswa). Dengan keaktifan
siswa pada tindakan siklus 1 ini masih dalam kategori “baik” dengan
Sedangkan hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam hal ini peneliti dalam
dengan persentase 93,33%, hal ini dapat diartikan bahwa berdasarkan hasil
baik”.
100
nilai rata-rata siswa sebesar 63,25. diperoleh nilai terendah adalah 50 dan nilai
tertinggi adalah 80. Dari hasil tes ini diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar
sebesar 42,50% (17 siswa) dan siswa yang belum tuntas belajar sebesar
57,50% (23 siswa). Dari perolehan skor post test ini dihasilkan nilai rata-rata
hasil tes siswa adalah 76,50. Nilai terendah yang diperoleh adalah 60 dan nilai
tertinggi adalah 100. dari hasil tes ini diketahui bahwa siswa yang tuntas
belajar sebesar 92,50% (37 siswa) dan siswa yang belum tuntas belajar sebesar
7,50% (3 siswa). Dengan keaktifan siswa pada tindakan siklus 2 masuk dalam
tindakan siklus 2 ini dengan persentase 100%, hal ini dapat diartikan bahwa
termasuk kategori “sangat baik”. Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata post test siswa pada tindakan
siklus 1, maka nilai rata-rata post test tindakan siklus 2 ini mengalami
sebesar 26,7%.
101
pre test dan post testnya, dan hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan
administrasi dana kas bank dan kas kecil”. Hasil penelitiannya menunjukkan
peningkatan dari siklus 1 sebesar 13,16%, siklus 2 sebesar 19,48% dan siklus 3
hasil belajar siswa melebihi dari yang ditetapkan yaitu 90% dari keseluruhan
menunjukkan respons dengan kriteria yang sangat positif, hal itu terlihat dari
nilai rata-rata dari tiap pertanyaan adalah tidak kurang dari 3. Dimana dengan
skala nilai 1 sampai 4, nilai yang menunjukkan angka antara 3 dan 4 dikatakan
antar teman dan bisa melatih mereka untuk berbagi pengetahuan dengan teman
serta dapat memupuk rasa saling percaya dan membutuhkan, siswa menjadi
lebih bisa menerima ide dan pendapat dari orang lain, selain itu hampir seluruh
siswa dapat mengemukakan pendapat mereka dengan baik, serta dapat melatih
peneliti, dan melatih siswa untuk aktif untuk meraih prestasi dan memperoleh
menggunakan model kooperatif metode STAD ini semua siswa merasa sangat
Learnig tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia
hasil belajar siswa, keaktifan siswa dan kinerja guru, serta Respons yang
positif dari siswa dan guru terhadap model pembelajaran kooperatif metode
PENUTUP
A. Kesimpulan
ini masih belum mencapai ketuntasan belajar dengan efektif dan efisien,
salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah penggunaan model
peningkatan, dimana diketahui pada tindakan siklus 1 nilai post test siswa
meningkat dibanding nilai pre test mereka. Namun kelas belum memenuhi
104
105
syarat ketuntasan belajar karena yang tuntas belajar masih dibawah batas
post test siswa meningkat dibandingkan nilai pre test mereka. Diketahui
bahwa dalam tindakan siklus 2 ini kelas telah memenuhi taraf ketuntasan
belajar dimana persentase siswa yang tuntas belajar diatas batas minimum
meningkatkan hasil belajar meraka, sehingga bagi guru mata pelajaran dan
kooperatif metode STAD ini pada pokok bahasan lain yang memenuhi
Selain itu sesuai dengan hasil angket respons siswa mengenai penerapan
STAD menunjukkan hasil yang sangat baik, yaitu dapat menumbuhkan rasa
kerja sama dan saling percaya antar siswa dalam bekerja kelompok, serta
B. Saran
adalah:
cara mengajar yang lebih beragam kepada guru mata pelajaran, agar guru
aktif dalam memecahkan suatu masalah, saling bekerja sama antar siswa
kooperatif.
3. Bagi Diknas
dari satu topik diskusi untuk tiap-tiap kelompok agar lebih menarik dan
107
hasil belajar dapat tercapai dengan lebih efektif, efisien dan sempurna.
Serta memosisikan observer secara terpisah agar data yang diperoleh lebih
baik.
DAFTAR RUJUKAN
Mappa, Syamsu. 1994. Teori Belajar Orang Dewasa. Jakarta: Dirjen Dikti.
108
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBL.
Malang: UM Press.
109
LAMPIRAN-LAMPIRAN
110
Lampiran 1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SILABUS
NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 TANGGUL
MATA PELAJARAN : KOMUNIKASI
KELAS/SEMESTER : X/1
STANDAR KOMPETENSI : Melakukan Komunikasi Tertulis (surat-menyurat)
DURASI PEMELAJARAN : 30 X 45 menit
ALOKASI
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BELAJAR
TM PS PI
1. Menerapkan Memahami dasar-dasar Dasar komunikasi Menjelaskan dasar-dasar Tes tertulis 25 6 8 Modul
Komunikasi tertulis komunikasi Dasar surat-menturat komunikasi
(surat-menyurat) Memahami dasar-dasar Surat Pribadi Menjelaskan bagian-bagian Tes lisan Buku
surat-menyurat Surat Niaga surat referensi
Memahami macam- Menjelaskan bentuk-bentuk Demonstrasi
macam surat pribadi surat Internet
Memahami macam- Mengetahui macam-macam Pengamatan
macam surat niaga surat pribadi
Membuat macam-macam
surat pribadi
Mengetahui macam-macam
surat niaga
Membuat macam-macam
surat niaga
PROGRAM KEAHLIAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN SILABUS PRODUKTIF
111
Lampiran 2
Nilai
No Nama L/P
UH1 UH2
1 Achmad Sahroni L 55 75
2 Amalia Evawati P 50 65
3 Anggi Dwi Astutik P 65 70
4 Anis Zubaidah P 65 80
5 Aprilia Purwati P 55 70
6 Apriliana Ismi Azizah P 65 75
7 Aris Santoso L 75 75
8 Betty Puspitasari P 55 80
9 Dwi Nurkumalasari P 75 65
10 Elis Susanti P 75 75
11 Farisatul Hilmi Astutik P 55 65
12 Hilda Intan Posita P 70 70
13 Iin Sugesti Yantika Sari P 55 80
14 Iir Irawati P 70 70
15 Ika Agustin P 70 75
16 Jazusta Septri Andani P 65 55
17 Khoirul Anam L 70 70
18 Kun Bariah P 75 75
19 Kusnul Khotimah P 70 85
20 Lailatul Nur Miftakul J P 65 70
21 Mila Triana Dewi P 80 60
22 Nike Zuhrotun Ainun Nisa P 75 80
23 Nindis Amanda P 70 85
24 Nofita Puput Setyowati P 60 70
25 Novita Vatarani P 55 75
26 Nur Farida P 65 85
27 Nur Riski Arini Afifah P 75 75
28 Nurul Istiqomah P 75 65
29 Rini Agustina P 55 65
30 Rochmawati P 75 60
31 Sekar Wigati P 75 75
32 Siti Husniatur Rofi'ah P 75 65
33 Siti Junaidah P 60 55
34 Siti Yuliati P 75 55
35 Suhartini P 75 70
36 Ultamila P 65 60
37 Viona Ega Paramuditasari P 75 55
38 Wahyudi L 75 70
39 Winda Dwi Arum Sari P 65 55
40 Yuris Sugiono L 55 60
Jumlah 2680 2785
Rata-rata 67 70
112
Lampiran 3.a
A. KOMPETENSI DASAR
Menerapkan Komunikasi tertulis (surat-menyurat).
B. INDIKATOR
Menjelaskan macam-macam surat pribadi
C. TUJUAN
Membantu siswa agar dapat :
1. Menjelaskan macam-macam surat pribadi
2. Membuat macam-macam surat pribadi
D. MATERI PEMBELAJARAN
Surat Pribadi
Ialah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut
kepentingan pribadi.
Macam surat pribadi menurut sifat: - kekeluargaan
- setengah resmi
Ciri-ciri: 1. bagian surat tidak selengkap surat dinas
2. Bahasa bersifat subyektif
3. Penulisan tidak ada peraturan yang mengikat
4. Bebas menggunakan perlengkapan sesuai dengan pilihan
Pedoman Menulis surat pribadi:
1. Tidak menggunakan kop surat
2. Penulisan tanggal surat memakai nama tempat/kota
3. Tidak menggunakan nomor surat
4. Menggunakan salam penutup hormat saya
5. tidak menggunakan tembusan
6. ditulis pada kartu pos, atau surat bersampul
Surat Lamaran
Ialah surat yang dibuat oleh seseorang untuk dapat memperoleh pekerjaan
atau jabatan.
113
Isi surat lamaran: - Keadaan diri pelamar
- Pendidikan formal
- Pendidikan nonformal
- Pengalaman kerja
- Kegemaran atau hobi
- Referensi
Bentuk: - Terpisah dengan DRH
- Menyatu dengan DRH
Cara Menulis: - ditulis dengan tulisan tangan sendiri (latin lebih
diutamakan) menggunakan kertas folio bergaris atau
kertas segel
- tidak boleh ada coretan atau hapusan
- Bersih, terang dan mudah dibaca
- Harus disebutkan sumber dasar pengajuan lamaran
- Data lengkap mengenai data pelamar
- Kertas bermeterai atau segel
Lampiran : - foto kopi ijazah, DRH, Kursus, SKKB, SKK dari
dokter, Surat izin orang tua, pas foto
Bentuk surat lamaran: - Official style, semi block style, block style, full
block style.
DRH: berfungsi agar bagian personalia mudah untuk mengetahui data
penting diri pelamar.
1. Nama Lengkap
2. Tempat tanggal lahir
3. Kebangsaan
4. Agama
5. Jenis kelamin
6. Status
7. Alamat
8. Pendidikan
9. Nama orang tua
10. Pekerjaan orang tua
11. Alamat orang tua
12. Referensi
13. Kesehatan
14. Hobi
15. dll.
Surat izin tidak masuk sekolah atau kerja
Pemberitahuan karena tidak dapat melakukan sesuatu pekerjaan
Tujuan: untuk memperkuat diri seseorang yang tidak dapat melaksanakan
pekerjaan atau tugasnya dengan alasan seperti terdapat dalam surat izin
114
Surat Keluarga
Ialah surat yang dibuat oleh seseorang yang ditunjukkan kepada orang lain
yang masih ada hubungan keluarga.
Surat kepada teman persaudaraan
ialah surat yang dibuat oleh seseorang untuk orang lain yang cukup
dikenal (teman).
E. MEDIA
Papan & alat tulis.
Buku Referensi.
Handout.
Contoh Surat Pribadi
F. SKENARIO PEMBELAJARAN
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Pembelajaran Waktu
115
kelompok dan dalam satu kelompok
memberikan penilaian mengerjakan dan saling
terhadap aktivitas siswa berdiskusi untuk
selama mengerjakan menyelesaikan tugas
tugas
Guru memerintahkan Masing-masing kelompok
masing-masing mengumpulkan hasil kerja
kelompok untuk
mengumpulkan hasil
kerja
Guru memberi penilaian Siswa menjawab
terhadap hasil kerja pertanyaan guru
kelompok dan
penguasaan materi siswa
melalui tanya jawab
Guru memberi Siswa mengemukakan
penguatan dan pendapat, tambahan,
penyempurnaan sanggahan terhadap
pendapat yang telah pendapat temannya
dikemukakan siswa dan
memberi kesempatan
siswa untuk bertanya
Penutup 20’
Guru memberi Siswa memperhatikan
kesimpulan mengenai serta ikut menyimpulkan
materi yang telah mengenai materi yang
dibahas masing-masing telah dibahas
kelompok
Guru memberi post test Siswa mengerjakan post
test
D. PENILAIAN
1. Pre test dan post test
2. Tes Praktik
E. SUMBER PEMBELAJARAN
Slamet, dan Syahban Sutono. 1999. Surat Menyurat Kelompok Bisnis dan
Manajemen. Jilid 1. Surakarta: Seti-Aji.
Rozanna, Cut. Dkk. 1995. Surat Menyurat dan Komunikasi. Bandung:
Angkasa.
Handout, Internet, Koran Buku referensi lainnya.
F. EVALUASI
Tes Tulis, Tes Praktik
116
Lampiran 3.b
A. KOMPETENSI DASAR
Menerapkan Komunikasi tertulis (surat-menyurat).
B. INDIKATOR
1. Menjelaskan macam-macam surat Niaga
2. Menjelaskan alur surat niaga
3. Menjelaskan pengertian surat permintaan penawaran
4. Menjelaskan pengertian surat penawaran
C. TUJUAN
Membantu siswa agar dapat :
1. Menjelaskan macam-macam surat Niaga
2. Menjelaskan alur surat niaga
3. Mempraktekkan membuat surat permintaan penawaran
4. Mempraktekkan membuat surat penawaran
D. MATERI PEMBELAJARAN
Surat Dagang/Niaga/Bisnis
Surat Dagang/Niaga/Bisnis: surat yang berisi masalah-masalah perdagangan
baik barang maupun jasa/surat menyurat antar pihak-pihak yang terlibat dalam
dunia perniagaan/surat menyurat antar pihak-pihak yang ada dalam dunia bisnis
dan berisi masalah-masalah bisnis.
Beberapa surat dagang, yaitu:
1. Surat permintaan penawaran: surat yang dikirim oleh calon pembeli
kepada penjual dengan maksud/berisi meminta keterangan (daftar
harga) tentang barang-barang/jasa yang hendak dibeli/dibutuhkan.
2. Surat penawaran (offerte): surat yang dikirim oleh penjual kepada calon
pembeli yang isinya menawarkan barang/jasa.
3. Surat pesanan (order): surat yang dikirimkan oleh pembeli kepada
penjual dengan maksud untuk memesan barang/jasa yang diinginkan.
4. Surat penerimaan pesanan/surat pemberitahuan penerimaan pesanan
(confirmation of order): surat yang dikirimkan oleh penjual kepada
pembeli yang berisi pemberitahuan bahwa surat pesanan telah diterima.
117
5. Surat pengiriman barang/surat pemberitahuan pengiriman barang: surat
pemberitahuan yang menerangkan bahwa barang akan dikirim/sedang
dalam perjalanan.
E. MEDIA
1. Papan & alat tulis.
2. Buku Referensi.
3. Handout.
4. Contoh Surat Niaga
5. Internet
F. SKENARIO PEMBELAJARAN
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Pembelajaran Waktu
118
memberikan penilaian mengerjakan dan saling
terhadap aktivitas siswa berdiskusi untuk
selama mengerjakan menyelesaikan tugas
tugas
Guru memerintahkan Masing-masing kelompok
masing-masing mengumpulkan hasil kerja
kelompok untuk
mengumpulkan hasil
kerja
Guru memberi penilaian Siswa menjawab
terhadap hasil kerja pertanyaan guru
kelompok dan
penguasaan materi siswa
melalui tanya jawab
Guru memberi Siswa mengemukakan
penguatan dan pendapat, tambahan,
penyempurnaan sanggahan terhadap
pendapat yang telah pendapat temannya
dikemukakan siswa dan
memberi kesempatan
siswa untuk bertanya
G. PENILAIAN
1. Pre tes dan post test
2. Tes Praktek
H. SUMBER PEMBELAJARAN
Slamet, dan Syahban Sutono. 1999. Surat Menyurat Kelompok Bisnis dan
Manajemen. Jilid 1. Surakarta: Seti-Aji.
Rozanna, Cut. Dkk. 1995. Surat Menyurat dan Komunikasi. Bandung:
Angkasa.
Handout, Internet, Koran Buku referensi lainnya.
I. EVALUASI
Tes Tulis (terlampir)
119
Lampiran 4.a
MATERI
SURAT PRIBADI
A. Bagian-bagian Surat
1. Kepala/Kop Surat
Letaknya di bagian atas tengah-tengah/sebelah kiri kertas dan dicantumkan
identitas suatu organisasi/instansi/perusahaan yang bersangkutan.
Berfungsi untuk memberitahu kepada penerima darimana asal surat yang
bersangkutan dan ke mana surat jawaban atas surat tersebut harus dikirim
sekaligus sebagai alat promosi bagi organisasi/instansi/perusahaan
tersebut.
2. Tanggal Surat
Berfungsi untuk memberitahu bilamana surat tersebut ditulis/dikirim. Cara
penulisannya:
a. Surat yang ditulis di atas kertas berkop surat dan sudah tercantum
nama kota, maka di muka tanggal tidak perlu ditulis nama kota.
b. Surat yang ditulis di atas kertas tidak berkop surat, maka di muka
tanggal perlu ditulis nama kota disertai dengan tanda baca koma (,) di
belakangnya.
c. Nama bulan ditulis lengkap dan tidak diganti dengan angka.
d. Angka tahun ditulis lengkap dan tidak diakhiri dengan tanda baca
apapun.
3. Nomor Surat
Nomor surat terdiri dari: nomor urut surat keluar, nomor kode instansi
induk, nomor kode bagian/unit organisasi, huruf kode masalah/pokok soal,
tahun pembuatan surat. Berfungsi untuk:
a. Mengetahui banyaknya surat keluar (surat yang telah dibuat) dari suatu
organisasi.
b. Memudahkan cara penyimpanannya dan mencarinya kembali jika
sewaktu-waktu diperlukannya kembali.
4. Lampiran Surat
Berfungsi untuk menunjukkan berkas penting yang disertakan dalam surat.
Misalnya: daftar harga, brosur, faktur, kuitansi, dll.
5. Hal/Perihal Surat
Hal/perihal surat: isi ringkas/inti isi surat yang disusun dengan
kalimat/kata yang singkat namun jelas. Berfungsi untuk mempermudah
penerima/pembaca surat dalam memahami masalah yang dibicarakan di
dalam isi surat.
6. Alamat dalam Surat/Alamat yang Dituju
Berfungsi untuk menunjukkan kepada siapa dan di mana surat tersebut
harus dikirimkan.
7. Salam Pembuka
Berfungsi sebagai tanda membuka pembicaraan pada surat/salam
penghormatan.
8. Isi surat
120
Isi surat: pokok pikiran yang dituangkan dalam surat sekaligus merupakan
maksud dan tujuan pokok penulisan surat kepada seseorang. Isi surat
terdiri dari 3 bagian:
a. Kalimat pendahuluan/alinea pembuka, berfungsi sebagai pengantar isi
surat yang sebenarnya, untuk menarik perhatian pembaca terhadap
pokok surat, dan sebagai dasar/alasan penulisan surat.
b. Isi surat yang sesungguhnya: sesuatu yang diberitakan/diinformasikan,
ditanyakan, dikemukakan, disampaikan, diminta, dilaporkan, dsb
kepada penerima surat.
c. Kalimat/alinea penutup
Berfungsi sebagai penegasan/kesimpulan dari isi surat, harapan
terkabulnya maksud surat dan sebagai ucapan terima kasih.
9. Salam Penutup
Berfungsi sebagai penutup segala pembicaraan yang menandakan surat
sudah selesai dan siap untuk ditandatangani.
10. Nama Jabatan
Berfungsi untuk surat-surat jabatan/organisasi, artinya surat yang dikirim
oleh pejabat atas nama suatu organisasi, jadi bukan dari
perseorangan/individu. Dalam hal ini perlu disebutkan nama jabatan dari
orang/pejabat yang menandatangani (bertanggung jawab) atas surat
tersebut, misalnya: direktur, ketua, kepala, sekretaris, dsb.
11. Tanda Tangan, Nama Terang, dan Identitas
Tanda tangan: tanda tangan dari pejabat yang bertanggung jawab atas
surat tersebut. Namun jika surat pribadi tanda tangan dari pengirim
surat.
Nama terang: menerangkan dari yang menandatangani surat, tidak
perlu menggunakan tanda kurung, dan tidak diakhiri dengan tanda
baca apapun.
Identitas: identitas dari penandatangan surat, misalnya NIP (Nomor
Induk Pegawai).
12. Tembusan
Berfungsi untuk menunjukkan bahwa surat tersebut juga dikirimkan
kepada organisasi/instansi/pejabat/pihak lain yang ada hubungannya dan
dipandang perlu untuk mengetahui isi surat tersebut.
13. Catatan/NB (Nota Bene)
Berfungsi untuk mengemukakan sesuatu hal yang terlewat pada isi surat
dan dirasa perlu untuk dikemukakan atau sebagai penjelasan bagian
tertentu isi surat.
14. Tanda Pengenal/Initial
Berfungsi untuk mengetahui siapa (nama orang) pengonsep dan pengetik
surat tersebut. Bagian ini berupa kode/singkatan nama pengonsep dan
pengetik surat.
Bagian-bagian surat yang paling utama:
1. Pengirim.
2. Alamat yang dituju.
3. Tanggal surat.
4. Isi surat.
5. Tanda tangan dan nama terang.
121
B. Bentuk-bentuk Surat
Bentuk surat: susunan/letak tiap-tiap bagian surat di atas kertas tempat
menulis surat.
Bentuk-bentuk surat:
Bentuk lurus penuh (full block style).
Bentuk lurus/balok (block style).
Bentuk setengah lurus (semi block style).
Bentuk lekuk/bertakuk/bergigi (idented style).
Bentuk menggantung (hanging paragraph style).
Bentuk perkantoran (office style).
Bentuk resmi/dinas pemerintah.
Bentuk sederhana (simplified style).
C. Surat Dinas/Resmi/Jabatan
Surat Dinas/Jabatan/Resmi: surat yang berisi masalah-masalah kedinasan
dalam organisasi baik pemerintah maupun swasta. Disebut surat dinas, sebab
digunakan untuk menyampaikan (berisi tentang) informasi yang bersifat
kedinasan. Surat jabatan, sebab dibuat oleh seseorang yang berkedudukan
sebagai pejabat dari suatu instansi. Sedangkan surat resmi, sebab dibuat oleh
instansi resmi pemerintah. Beberapa surat dinas, yaitu:
1. Surat keterangan: surat yang dibuat oleh pejabat yang berwenang dengan
maksud menerangkan tentang keadaan seseorang pada suatu saat dan
untuk keperluan tertentu/surat yang berisi keterangan mengenai suatu hal
agar tidak menimbulkan keraguan.
2. Surat undangan: surat pemberitahuan kepada seseorang untuk menghadiri
suatu acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
3. Surat pengantar: surat yang ditujukan kepada seseorang/pejabat, yang
berfungsi untuk mengantar surat, dokumen, barang, dan/atau bahan lain
yang dikirimkan.
4. Surat tugas: surat yang berisikan penugasan dari pejabat yang berwenang
kepada seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan.
5. Nota dinas: surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau antar
pejabat setingkat di dalam lingkungan organisasi. Isi nota bersifat
pribadi/setengah pribadi, tetapi sudah mempunyai kekuatan formal sesuai
dengan jabatan dan wewenang penulis nota.
6. Memo: surat yang dibuat antar atasan dengan bawahannya dan sebaliknya,
atau antar pejabat setingkat dari satu bagian ke bagian yang lain
7. Surat perintah: surat yang dikirim oleh atasan kepada bawahan yang berisi
perintah dan petunjuk untuk melaksanakan suatu tugas tertentu.
8. Surat instruksi: surat yang berisi instruksi/aturan dari pejabat atasan yang
ditujukan kepada pejabat bawahannya disertai dengan petunjuk teknis dan
terinci, serta tuntunan cara melaksanakan suatu ketetapan/kebijaksanaan.
9. Surat keputusan: surat pernyataan yang dikeluarkan/dibuat oleh pejabat
tertentu untuk memberikan suatu keputusan tertentu yang dikenakan
kepada pihak tertentu sesuai dengan bunyi dari surat keputusan
tersebut/surat yang berisi keputusan tentang suatu hal yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang untuk itu.
122
10. Surat edaran/sirkuler: surat yang berisi penjelasan/petunjuk tentang cara
pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan dan/atau perintah.
11. Surat pengumuman: surat yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal
yang ditujukan kepada para pegawai/masyarakat umum (sasarannya bisa
intern maupun ekstern organisasi).
12. Surat rekomendasi: surat keterangan yang ditujukan pada sebuah
perusahaan atas prestasi kerja seseorang untuk digunakan sebagai
pelengkap lamaran pekerjaan/surat yang menyatakan kebenaran suatu hal
disertai pertanggungjawaban atas rekomendasi tersebut.
13. Surat referensi: surat yang berisi keterangan tentang karakter/reputasi dan
keadaan keuangan seorang pedagang/suatu instansi yang dibuat oleh
seseorang/badan.
Referensi: orang/badan yang dapat dan bersedia memberikan
keterangan tentang keadaan keuangan dan karakter/reputasi seorang
pedagang (calon langganan)/badan yang ditunjuk oleh pembeli yang
setiap saat bisa diketahui keadaan keuangan pembeli.
Dalam praktek perdagangan ada 2 macam referensi, yaitu:
1. Referensi bank: referensi yang diberikan oleh bank tempat calon
langganan yang bersangkutan membuka rekening/giro.
2. Referensi pedagang: referensi yang diberikan oleh seorang
pedagang/perserikatan/gabungan pedagang/pengusaha yang pernah
berhubungan dagang dengan calon langganan yang bersangkutan.
123
Lampiran 4.b
MATERI
SURAT NIAGA
A. Surat Dagang/Niaga/Bisnis
Surat Dagang/Niaga/Bisnis: surat yang berisi masalah-masalah perdagangan
baik barang maupun jasa/surat menyurat antar pihak-pihak yang terlibat dalam
dunia perniagaan/surat menyurat antar pihak-pihak yang ada dalam dunia bisnis
dan berisi masalah-masalah bisnis. Beberapa surat dagang, yaitu:
1. Surat permintaan penawaran: surat yang dikirim oleh calon pembeli kepada
penjual dengan maksud/berisi meminta keterangan (daftar harga) tentang
barang-barang/jasa yang hendak dibeli/dibutuhkan.
Sasaran surat permintaan penawaran:
a. Surat permintaan penawaran yang ditujukan kepada pedagang yang telah
lama berhubungan (langganan/relasi). Surat permintaan penawarannya
cukup ditulis dengan sederhana, singkat, yang penting jelas maksudnya.
b. Surat permintaan penawaran yang ditujukan kepada pedagang yang baru
pertama kali mengadakan hubungan dagang (calon langganan). Surat
permintaan penawarannya harus ditulis dengan susunan bahasa yang
menarik. Dapat memberikan keyakinan kepada pembaca bahwa hubungan
dagang yang bakal dibina dapat mendatangkan keuntungan bagi kedua
belah pihak.
Isi surat permintaan penawaran meliputi:
a. Nama barang yang diinginkan.
b. Harga satuannya.
c. Merek.
d. Kualitas/mutu.
e. Kapasitas.
f. Tipe, jenis, ukuran, dan model.
g. Syarat-syarat pembayaran.
h. Syarat penyerahan/pengiriman barang.
i. Potongan harga dan potongan berat.
j. Sifat penawaran.
k. Keterangan teknis dan cara perawatannya.
Pedoman penyusunan surat permintaan penawaran:
a. Memperkenalkan keadaan perusahaan, contoh:
1) Kami beri tahukan kepada Saudara, bahwa kami telah memperluas
usaha dengan membuka cabang di …..
2) Dengan gembira kami kabarkan kepada Saudara, bahwa sejak tanggal
….. toko kami selain menjual ….., juga telah dilengkapi dengan …..
3) Dengan ini kami perkenalkan bahwa perusahaan kami yaitu (nama
perusahaan) ….., bergerak dalam bidang (jenis usaha) …… Untuk
memperluas usaha, kami telah membuka agen di …..
b. Mengemukakan alasan-alasan yang mendorong untuk mengajukan surat
permintaan penawaran, contoh:
1) Dari salah seorang relasi kami di ….., kami mendapat keterangan
bahwa perusahaan Saudara memproduksi …..
124
2) Kami tertarik oleh iklan Saudara dalam ….. (harian/majalah/siaran
radio …..), mengenai ….. (nama barang/jasa yang diiklankan) yang
Saudara jual.
3) Untuk memenuhi permintaan dari salah seorang relasi kami yang ada
di ….., kami harap Saudara suka memberi penawaran (nama
barang/jasa) …..
c. Mengajukan permintaan tentang data barang/jasa yang dibutuhkan,
contoh:
1) Berhubung baru pertama kali kami mengadakan hubungan dagang
dengan Saudara, kami mohon diberi keterangan tentang …..
2) Berkenaan dengan hal tersebut, kami minta Saudara mengirimkan
kepada kami daftar harga/brosur ….. (nama barang).
3) Kiranya Saudara dapat memberikan keterangan lengkap tentang …..
d. Diakhiri dengan kalimat yang mengandung pengharapan keuntungan bagi
kedua belah pihak (kalimat penutup), contoh:
1) Jika Saudara dapat memberikan potongan harga, dapat dipastikan
bahwa kami akan selalu memesan kepada Saudara.
2) Besar harapan kami, bahwa Saudara akan dapat memberikan
penawaran harga dengan kondisi yang memuaskan.
3) Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
2. Surat penawaran (offerte): surat yang dikirim oleh penjual kepada calon
pembeli yang isinya menawarkan barang/jasa.
Dalam praktek perdagangan ada 2 macam surat penawaran, yaitu:
a. Surat penawaran yang diminta, maksudnya surat penawaran dikirim
karena adanya permintaan penawaran dari pihak calon pembeli.
b. Surat penawaran yang tanpa diminta, maksudnya surat penawaran dikirim
atas inisiatif penjual sendiri tanpa ada permintaan penawaran dari calon
pembeli. Biasanya dikirim dengan maksud untuk mengenalkan barang-
barang produksi baru agar dikenal oleh para langganannya.
Isi surat penawaran meliputi:
a. Nama dan macam barang/jasa yang ditawarkan.
b. Kualitas/mutu barang dan jumlah barang yang tersedia.
c. Harga satuan. Harga yang disebutkan dalam surat penawaran biasanya
hanya berlaku dalam satu masa penawaran. Contoh harga satuan: per buah,
per botol, per lusin, per kodi, per kg, per kw, per ton, per meter, per liter,
per peti, per pak, dan sebagainya.
d. Syarat penyerahan barang:
1) Loco gudang: penjual menyerahkan barang masih berada di gudangnya
dalam keadaan belum dibungkus/dipak dan belum ditimbang. Semua
ongkos menjadi tanggungan pembeli, mulai ongkos pengepakan,
penimbangan, pengangkutan, dst.
2) Ex gudang: penjual menyerahkan barang sudah berada di luar gudang
(gudang penjual) sehingga ongkos membongkar dari gudang,
menimbang dan mengangkat ke luar gudang menjadi tanggungan
penjual.
3) Franco ….. : penjual menyerahkan barang di ….. (tempat yang tersebut
di belakang kata franco), sehingga semua ongkos sampai di tempat
125
yang tertulis di belakang kata franco menjadi tanggungan penjual,
misalnya: franco stasiun, franco gudang pembeli.
4) f.o.b. (free on board): penjual menyerahkan barang sampai berada di
atas kapal, sehingga segala ongkos sampai barang dimuat di kapal
menjadi tanggungan penjual, sedang ongkos pengangkutannya
ditanggung oleh pembeli.
5) f.o.r. (free on rail): semua ongkos sampai barang itu dimuat ke dalam
gerbong kereta api menjadi tanggungan penjual.
6) f.o.s. (free on station): ongkos pengiriman barang sampai di stasiun
ditanggung oleh penjual, sedang ongkos mengangkut ke dalam
gerbong kereta api dan ongkos angkut kereta api ditanggung oleh
pembeli.
7) c & f (cost and freight): segala ongkos termasuk biaya pengangkutan
dengan kapal ditanggung oleh penjual.
8) f.a.s. (free along side): penjualan dilakukan di sisi/di samping kapal.
Ongkos memuat ke dalam kapal dan selanjutnya menjadi tanggungan
pembeli.
9) c.i.f. (cost insurance and freight): semua ongkos termasuk sewa kapal
dan biaya asuransi menjadi tanggungan penjual.
10) c.i.f.i.c (cost insurance and freight inclusive commission): semua
ongkos timbangan kapal, komisi, termasuk juga premi asuransi
menjadi tanggungan penjual.
e. Syarat pembayaran barang:
1) Masa pembayaran: waktu antara terjadinya perjanjian jual beli sampai
dengan hari pembayaran. Contoh:
a) Pembayaran dilakukan 2 minggu sesudah tanggal transaksi jual
beli.
b) Pembayaran dilakukan 1 minggu setelah tanggal penyerahan
barang.
2) Cara pembayaran:
a) Pembayaran secara tunai/kontan/cash:
1. cash and carry: pembayaran dilakukan sebelum barang
diangkut (harga barang diserahkan dahulu baru barang
diserahkan/dikirim).
2. cash on delivery (c.o.d.): pembayaran dilakukan pada waktu
pengiriman barang (setelah barang diserahkan/dikirimkan).
b) Pembayaran secara remburs: pembayaran dilakukan kepada
pengangkut barang pada saat barang diserahkan.
c) Pembayaran pada waktu dokumen tiba: pembayaran dilakukan
dengan jalan menebus dokumen atas barang-barang yang dibeli
setelah tiba di bank.
3) Alat pembayaran, dalam praktek jual beli alat pembayaran
menggunakan:
a) Uang tunai/uang chartal: jenis mata uang yang berlaku sah di
dalam suatu negara.
b) Surat berharga: cek, wesel, giro, SPMU (Surat Perintah Membayar
Utang).
126
c) Pemindahan pembukuan (over booking) atas uang yang ada di
bank yang sama.
4) Cara pengiriman uang atas barang-barang yang dipesan dapat
dilakukan dengan jalan:
a) Diantar sendiri oleh pembeli/wakilnya.
b) Dikirim dengan perantaraan pos wesel.
c) Dikirim dengan perantaraan bank.
f. Cara pengiriman barang, meliputi:
1) Waktu pengiriman barang, berhubungan dengan syarat penyerahan
barang, misalnya: barang dalam keadaan ready stock (dapat diserahkan
pada waktu terjadi transaksi jual beli), barang sedang berada dalam
perjalanan, barang berada di tempat lain/belum dikirim/sedang dibuat.
2) Alat pengangkutan barang, misalnya: dikirim dengan jasa Perum Pos
(dipaketkan), dengan kereta api, perusahaan pengangkutan darat (truk,
bus, pick up, dsb), kapal laut, pesawat terbang.
g. Sifat penawaran barang:
1) Penawaran tetap (terikat): penawaran tidak berubah atas syarat-syarat
dan keadaan terhadap barang yang ditawarkan.
2) Penawaran bebas (tidak terikat): penawaran dapat berubah atas barang
yang ditawarkan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.
3) Penawaran dengan jangka waktu yang telah ditentukan: penawaran
dapat berubah dalam jangka waktu tertentu, misalnya: berlaku 1 bulan,
2 bulan.
h. Potongan-potongan yang diberikan. Ada 2 macam potongan yang
diberikan oleh penjual, yaitu:
1) Potongan harga:
a) Potongan tunai (kontan): potongan harga yang diberikan kepada
pembeli karena pembayaran dilakukan dengan tunai.
b) Korting/discount: potongan harga yang diberikan kepada pembeli
karena membeli dalam jumlah besar.
c) Rabat: potongan harga yang diberikan kepada pembeli karena
pembeli membeli barang akan dijual lagi, pembeli sebagai
langganan, sebagai alat promosi.
d) Rafaksi: potongan harga yang diberikan kepada pembeli karena
ada kesalahan sedikit, misalnya mutu barang yang dikirim
menyimpang.
2) Potongan berat:
a) Tarra: potongan berat barang atas pembungkusan barang yang
bersangkutan.
b) Extra tarra: potongan berat barang atas pembungkusan yang luar
biasa dari barang yang bersangkutan. Misalnya: peti-peti yang
memakai band-ijzer (pita besi).
i. Cara pengepakan/pembungkusan barang. Alat yang dipakai untuk
membungkus/mengepak, misalnya: peti dari kayu, karton, keranjang, box,
drum, kantong/sak, bal, karung/goni, kaleng, botol, gelas, dsb.
j. Kemudahan-kemudahan lain yang dapat diberikan, misalnya: garansi,
service gratis, hadiah yang menarik, dsb.
Pedoman penyusunan surat penawaran:
127
e. Hubungkanlah jawaban itu (surat penawaran yang diminta) dengan
menunjukkan tanggal, nomor, perihal surat permintaan penawarannya, dan
ucapkan terima kasih, contoh:
1) Memenuhi surat Saudara tanggal ….., nomor ….. perihal …..
2) Terima kasih kami ucapkan atas surat Saudara tanggal …..
3) Sesuai dengan surat permintaan penawaran Saudara nomor …..,
tanggal ……
f. Berikanlah keterangan-keterangan yang jelas barang-barang yang diminta,
contoh:
1) ….. dengan ini kami mengajukan penawaran harga ….. dengan syarat-
syarat sebagai berikut …..
2) ….. (nama barang) yang Saudara maksud harganya …… Adapun
syarat-syarat lainnya sebagai berikut …..
3) Dengan ini kami mengajukan penawaran untuk …..
g. Jawablah setiap surat permintaan penawaran dengan segera dan dengan
nada yang menyenangkan, contoh:
1) Dengan gembira kami kabarkan kepada Saudara, bahwa sejak dua
bulan yang lalu perusahaan kami telah berhasil memproduksi …..
2) Sesuai dengan permintaan Saudara, bersama ini kami kirimkan daftar
harga barang-barang produksi kami yang terbaru.
h. Walaupun tidak diminta, surat penawaran bisa disertai lampiran yang
dapat lebih memperjelas keterangan-keterangan tentang barang yang
ditawarkan, misalnya: brosur dan katalog.
i. Surat penawaran diakhiri dengan harapan agar segera mengirim surat
pesanan dan ucapan terima kasih, contoh:
1) Kami percaya bahwa Saudara tidak akan melewatkan kesempatan yang
baik ini dan sambil menunggu pesanan Saudara kami ucapkan terima
kasih.
2) Semoga Bapak/Ibu berkenan untuk memesan barang-barang yang kami
tawarkan ini dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
3) Demikianlah penawaran kami, semoga mendapat tanggapan yang
menggembirakan dan atas perhatian Saudara kami ucapkan terima
kasih.
j. Jika surat penawaran itu dikirimkan kepada calon langganan (baru pertama
kali mengadakan hubungan dagang) dan syarat pembayarannya dilakukan
dengan kredit, maka diminta juga kepada calon pembeli untuk
menyebutkan referensinya bilamana akan memesan, contoh:
1) Oleh karena baru sekali ini kami berhubungan dagang dengan Saudara,
maka kami harap Saudara menyebutkan referensinya apabila
memesan.
2) Untuk memperlancar hubungan kita, maka kami harap Saudara
menyebutkan nama dan alamat referensi Saudara bilamana akan
memesan.
3) Untuk kepentingan hubungan dagang kita, kami harap Saudara
menunjukkan nama dan alamat referensi Saudara.
128
Lampiran 5.a
KUNCI JAWABAN
1. Surat pribadi ialah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya
menyangkut kepentingan pribadi.
2. Surat kekeluargaan, surat setengah resmi
3. Bagian surat tidak selengkap surat dinas
Bahasa bersifat subyektif
Penulisan tidak ada peraturan yang mengikat
Bebas menggunakan perlengkapan sesuai dengan pilihan
4. Tidak menggunakan kop surat
Penulisan tanggal surat memakai nama tempat/kota
Tidak menggunakan nomor surat
Menggunakan salam penutup hormat saya
tidak menggunakan tembusan
ditulis pada kartu pos, atau surat bersampul
5. Surat Lamaran
Ialah surat yang dibuat oleh seseorang untuk dapat memperoleh
pekerjaan atau jabatan.
Surat izin tidak masuk sekolah atau kerja
Pemberitahuan karena tidak dapat melakukan sesuatu pekerjaan
Surat Keluarga
Ialah surat yang dibuat oleh seseorang yang ditunjukkan kepada orang
lain yang masih ada hubungan keluarga.
Surat kepada teman persaudaraan
ialah surat yang dibuat oleh seseorang untuk orang lain yang cukup
dikenal (teman).
129
Lampiran 5.b
KUNCI JAWABAN
130
Lampiran 6.a
1.
Jakarta 12 Maret 2009
Yth. Wali Kelas I Akuntansi
SMK Negeri 6 Jakarta
Di tempat
Dengan hormat,
Saya selaku orang tua dari:
Dengan ini memberitahukan bahwa pada hari ini tidak dapat mengikuti pelajaran
karena sakit.
Demikian pemberitahuan ini, atas perhatian Ibu saya ucapkan terima kasih
Hormat saya
Ratna Juwita
131
2.
Dengan hormat,
Setelah saya membaca iklan saudara pada harian Pikiran Rakyat 24 Januari 2009,
dengan ini saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai sekretaris.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak, di bawah ini saya cantumkan kualifikasi dan
daftar riwayat hidup saya sebagai berikut:
Data pribadi
Nama : Asri Mutini
Tempat/tgl lahir : Malang 19 Agustus 1987
Status : Belum menikah
Alamat : Perumahan Krajan 3 Malang
Pendidikan
Tahun 2005 tamat SMA 2 Malang
Tahun 2009 tamat S1 Pendidikan Administrasi UM
Untuk melengkapi surat ini kami lampirkan fotokopi ijazah dan les mengetik yang
diperlukan.
Besar harapan saya untuk dapat diterima di perusahaan Bapak. Atas perhatian Bapak
saya ucapkan terima kasih
Hormat saya
Asri Mutini
132
Lampiran 6.b
1. PUTRA COMPUTER yang beralamat di Jl. Klampok Kasri 182 Malang, untuk
keperluan membuat perangkat komputer dengan melihat iklan di internet, maka
ia langsung menulis surat kepada QUANTUM COMPUTER yang beralamat di
Jl. Letnan Soetoyo No. 11 Banyuwangi untuk meminta keterangan harga
“motherboard” yang diperlukan itu. Ia juga meminta terlebih dahulu untuk
dikirimkan brosur tentang kendaraan tersebut. Buatlah surat permintaan
penawarannya? Tanggal dan nomor surat tentukan sendiri!
133
Kunci Jawaban Topik Diskusi Siklus 2
1.
PUTRA COMPUTER
Jl. Klampok Kasri 182
Malang
Kepada
QUANTUM COMPUTER
Jl. Letnan Soetoyo No. 11
Banyuwangi
Dengan hormat,
Kami tertarik oleh iklan Saudara dalam internet, mengenai berbagai produk
hardware komputer khususnya Motherboard yang Saudara jual. Untuk melengkapi
persediaan barang dagangan perusahaan, kami harap Saudara dapat memberi
penawaran kepada kami.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, kami minta Saudara mengirimkan
kepada kami daftar harga dan brosur Motherboard terbaru. Untuk melengkapi
persediaan toko kami, kami harap Saudara segera mengirimkan hal-hal yang kami
butuhkan tersebut.
Jika harga dan syarat-syarat Saudara menarik, kami akan segera memesan
Motherboard dari berbagai macam merek sedikitnya 5 unit. Pesanan pertama itu
mudah-mudahan akan disusul dengan pemesanan yang kedua, ketiga, dan seterusnya
dan kita dapat menjadi relasi yang baik.
Hormat kami,
Putra Akbar
Pemilik
134
2.
QUANTUM COMPUTER
Jl. Letnan Soetoyo No. 11
Banyuwangi
Kepada
PUTRA COMPUTER
Jl. Klampok Kasri 182
Malang
Dengan hormat,
Terima kasih kami ucapkan atas surat Saudara tanggal 10 Agustus 2007, nomor:
123/PP-II/2007, perihal permintaan penawaran komputer. Dengan ini kami
mengajukan penawaran harga Motherboard dari berbagai merek mulai dari harga Rp
700.000,-. Untuk lebih jelasnya beserta surat ini kami lampirkan 2 lembar brosur
dengan daftar harga Motherboard.
Oleh karena baru sekali ini kami berhubungan dengan Saudara, kami harap Saudara
menyebutkan referensi Saudara apabila memesan.
Hormat kami,
Bathoro Yudho
Pemilik
135
Lampiran 7.a
Hari/Tanggal tampilan :
Mata Pelajaran : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 1
Pengamat 1
No Tahap Indikator
Ya Tidak
1. Awal 1. Melakukan aktivitas rutin di awal tatap muka (memberi
salam dan mempresentasi siswa).
2. Memotivasi siswa.
3. Mengingatkan materi yang akan dipelajari.
4. Mengingatkan kompetensi yang ingin dicapai.
5. Memberikan Pre Test
6. Mengembangkan pengetahuan awal.
2. Inti 7. Menjelaskan aturan main pembelajaran kooperatif
model Student Teams Achievement Division
8. Membagi siswa menjadi 10 kelompok
9. Membagikan topik diskusi sebagai pengganti pertanyaan
lisan kepada siswa.
10. Meminta siswa berpikir bersama untuk menggambarkan
dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban
tersebut.
11. meminta siswa dari masing-masing kelompok untuk
menjawab.
3. Akhir 12. guru menyempurnakan jawaban siswa.
13. Memberikan post test
14. Melakukan refleksi.
15. Melakukan aktivitas rutin pada akhir tatap muka.
Pengamat 1
_________________
136
LEMBAR OBSERVASI KETEPATAN GURU DALAM MENERAPKAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal tampilan :
Mata Pelajaran : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 1
Pengamat 2
No Tahap Indikator
Ya Tidak
1. Awal 1. Melakukan aktivitas rutin di awal tatap muka (memberi
salam dan mempresentasi siswa).
2. Memotivasi siswa.
3. Mengingatkan materi yang akan dipelajari.
4. Mengingatkan kompetensi yang ingin dicapai.
5. Memberikan Pre Test
6. Mengembangkan pengetahuan awal.
2. Inti 7. Menjelaskan aturan main pembelajaran kooperatif model
Student Teams Achievement Division
8. Membagi siswa menjadi 10 kelompok
9. Membagikan topik diskusi sebagai pengganti pertanyaan
lisan kepada siswa.
10. Meminta siswa berpikir bersama untuk menggambarkan
dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban
tersebut.
11. meminta siswa dari masing-masing kelompok untuk
menjawab.
3. Akhir 12. guru menyempurnakan jawaban siswa.
13. Memberikan post test
14. Melakukan refleksi.
15. Melakukan aktivitas rutin pada akhir tatap muka.
Pengamat 2
_________________
137
Lampiran 7.b
Hari/Tanggal tampilan :
Mata Pelajaran : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 2
Pengamat 1
No Tahap Indikator
Ya Tidak
1. Awal 1. Melakukan aktivitas rutin di awal tatap muka (memberi
salam dan mempresentasi siswa).
2. Memotivasi siswa.
3. Mengingatkan materi yang akan dipelajari.
4. Mengingatkan kompetensi yang ingin dicapai.
5. Memberikan Pre Test
6. Mengembangkan pengetahuan awal.
2. Inti 7. Menjelaskan aturan main pembelajaran kooperatif
model Student Teams Achievement Division
8. Membagi siswa menjadi 10 kelompok
9. Membagikan topik diskusi sebagai pengganti pertanyaan
lisan kepada siswa.
10. Meminta siswa berpikir bersama untuk menggambarkan
dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban
tersebut.
11. meminta siswa dari masing-masing kelompok untuk
menjawab.
3. Akhir 12. guru menyempurnakan jawaban siswa.
13. Memberikan post test
14. Melakukan refleksi.
15. Melakukan aktivitas rutin pada akhir tatap muka.
Pengamat 1
_________________
138
LEMBAR OBSERVASI KETEPATAN GURU DALAM MENERAPKAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal tampilan :
Mata Pelajaran : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 2
Pengamat 2
No Tahap Indikator
Ya Tidak
1. Awal 1. Melakukan aktivitas rutin di awal tatap muka (memberi
salam dan mempresentasi siswa).
2. Memotivasi siswa.
3. Mengingatkan materi yang akan dipelajari.
4. Mengingatkan kompetensi yang ingin dicapai.
5. Memberikan Pre Test
6. Mengembangkan pengetahuan awal.
2. Inti 7. Menjelaskan aturan main pembelajaran kooperatif model
Student Teams Achievement Division
8. Membagi siswa menjadi 10 kelompok
9. Membagikan topik diskusi sebagai pengganti pertanyaan
lisan kepada siswa.
10. Meminta siswa berpikir bersama untuk menggambarkan
dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban
tersebut.
11. meminta siswa dari masing-masing kelompok untuk
menjawab.
3. Akhir 12. guru menyempurnakan jawaban siswa.
13. Memberikan post test
14. Melakukan refleksi.
15. Melakukan aktivitas rutin pada akhir tatap muka.
Pengamat 2
_________________
139
Lampiran 8.a
Hari/Tanggal tampilan :
Materi : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 1
Pengamat 1
No Tahap Indikator
Ya Tidak
1. Awal 1. Menjawab aktivitas kegiatan rutin di awal tatap muka.
2. Memperhatikan motivasi yang diberikan oleh guru.
3. Memperhatikan materi yang akan dipelajari.
4. Memperhatikan kompetensi yang ingin dicapai.
5. Mengerjakan pre test
6. Memperhatikan aturan main pembelajaran kooperatif
model Student Teams Achievement Divisions
2. Inti 7. Membentuk kelompok
8. Siswa menerima topik diskusi.
9. Berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban
tersebut dengan benar.
10. Menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.
11. Memperhatikan tanggapan terhadap jawaban dari
temannya.
3. Akhir 12. Menyimpulkan materi yang diskusi yang telah dibahas.
13. Mengerjakan post test
14. Memperhatikan refleksi yang dilakukan oleh guru
tentang apa yang telah dipelajari
15. Menjawab aktivitas rutin pada akhir tatap muka
Pengamat 1
________________
140
LEMBAR AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal tampilan :
Materi : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 1
Pengamat 2
No Tahap Indikator
Ya Tidak
1. Awal 1. Menjawab aktivitas kegiatan rutin di awal tatap muka.
2. Memperhatikan motivasi yang diberikan oleh guru.
3. Memperhatikan materi yang akan dipelajari.
4. Memperhatikan kompetensi yang ingin dicapai.
5. Mengerjakan pre test
6. Memperhatikan aturan main pembelajaran kooperatif
model Student Teams Achievement Divisions
2. Inti 7. Membentuk kelompok
8. Siswa menerima topik diskusi.
9. Berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban
tersebut dengan benar.
10. Menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.
11. Memperhatikan tanggapan terhadap jawaban dari
temannya.
3. Akhir 12. Menyimpulkan materi yang diskusi yang telah dibahas.
13. Mengerjakan post test
14. Memperhatikan refleksi yang dilakukan oleh guru
tentang apa yang telah dipelajari
15. Menjawab aktivitas rutin pada akhir tatap muka
Pengamat 2
________________
141
Lampiran 8.b
Hari/Tanggal tampilan :
Materi : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 2
Pengamat 1
No Tahap Indikator
Ya Tidak
1. Awal 1. Menjawab aktivitas kegiatan rutin di awal tatap muka.
2. Memperhatikan motivasi yang diberikan oleh guru.
3. Memperhatikan materi yang akan dipelajari.
4. Memperhatikan kompetensi yang ingin dicapai.
5. Mengerjakan pre test
6. Memperhatikan aturan main pembelajaran kooperatif
model Student Teams Achievement Divisions
2. Inti 7. Membentuk kelompok
8. Siswa menerima topik diskusi.
9. Berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban
tersebut dengan benar.
10. Menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.
11. Memperhatikan tanggapan terhadap jawaban dari
temannya.
3. Akhir 12. Menyimpulkan materi yang diskusi yang telah dibahas.
13. Mengerjakan post test
14. Memperhatikan refleksi yang dilakukan oleh guru
tentang apa yang telah dipelajari
15. Menjawab aktivitas rutin pada akhir tatap muka
Pengamat 1
________________
142
LEMBAR AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
Hari/Tanggal tampilan :
Materi : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 2
Pengamat 2
No Tahap Indikator
Ya Tidak
1. Awal 1. Menjawab aktivitas kegiatan rutin di awal tatap muka.
2. Memperhatikan motivasi yang diberikan oleh guru.
3. Memperhatikan materi yang akan dipelajari.
4. Memperhatikan kompetensi yang ingin dicapai.
5. Mengerjakan pre test
6. Memperhatikan aturan main pembelajaran kooperatif
model Student Teams Achievement Divisions
2. Inti 7. Membentuk kelompok
8. Siswa menerima topik diskusi.
9. Berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban
tersebut dengan benar.
10. Menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.
11. Memperhatikan tanggapan terhadap jawaban dari
temannya.
3. Akhir 12. Menyimpulkan materi yang diskusi yang telah dibahas.
13. Mengerjakan post test
14. Memperhatikan refleksi yang dilakukan oleh guru
tentang apa yang telah dipelajari
15. Menjawab aktivitas rutin pada akhir tatap muka
Pengamat 2
________________
143
Lampiran 9.a
Hari/Tanggal tampilan :
Materi : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 1
No Uraian Keterangan
Pengamat 1
_________________
144
LEMBAR CATATAN LAPANGAN
Hari/Tanggal tampilan :
Materi : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 1
No Uraian Keterangan
Pengamat 2
_________________
145
Lampiran 9.b
Hari/Tanggal tampilan :
Materi : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 2
No Uraian Keterangan
Pengamat 1
_________________
146
LEMBAR CATATAN LAPANGAN
Hari/Tanggal tampilan :
Materi : Komunikasi
Kelas : X AP I
Siklus 2
No Uraian Keterangan
Pengamat 2
_________________
147
Lampiran 10
2. Berilah tanda cek (√) pada salah satu alternatif jawaban yang paling
sesuai.
yang sebenar-benarnya.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
B. Pertanyaan
Pertanyaan
No Respons siswa terhadap metode pembelajaran SS S TS STS
Student Teams Achievement Division (STAD)
1. Pembelajaran ini dapat meningkatkan rasa saling
percaya sesama teman
2. Saya mau menerima ide dan pendapat dari orang
lain
3. Dengan adanya pembelajaran ini, saya dapat
mengemukakan pendapat dengan baik
148
Lanjutan Tabel
No Pertanyaan SS S TS STS
4. Saya senang dengan pembelajaran ini karena
akan melatih saya untuk berbagi pengetahuan
dengan teman-teman yang lain.
5. Saya senang dengan pembelajaran ini karena
setiap anggota dalam kelompok harus dapat
menguasai materi yang didiskusikan.
6. Saya suka bekerja sama dalam kelompok karena
akan memupuk rasa saling membutuhkan
7. Saya senang dengan pembelajaran ini karena
membuat siswa saling menghargai dan
berinteraksi satu dengan yang lainnya.
8. Saya senang dengan pembelajaran ini karena
dapat melatih kepemimpinan
9. Dengan pembelajaran ini, saya lebih mudah
memahami materi.
10. Saya senang belajar dengan pembelajaran ini,
karena harus aktif sehingga tidak membosankan.
11. Penghargaan yang diberikan kepada siswa yang
berprestasi semakin memacu saya untuk lebih
giat belajar.
149
Lampiran 11: Dokumentasi
150
Gambar 11.3 Siswa Berdiskusi Kelompok
151
Gambar 11.5 Peneliti Mengawasi Jalannya Diskusi Kelompok
152
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
158
RIWAYAT HIDUP
Negeri 3 Tanggul Kab. Jember, tamat tahun 2003. Pendidikan menengah atas
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Komunikasi (Studi pada Siswa Jurusan
159