You are on page 1of 312

.

::[Official Thread] All About Ayam Broiler


Quote:

Quote:

Thread ini dibuat untuk berbagi informasi untuk semua Kaskuser seluruh Indonesia yang punya
usaha ayam broiler ataupun yang mau belajar tentang ayam broiler untuk bisa have fun bareng
dan tentunya menjalin rasa persaudaraan & tali silaturahmi, amin.
Mari gabung bersama..
Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat
menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan
yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak.

Quote:Tata Tertib Thread

Prolog:
Demi kebaikan, kenyamanan dan ketertiban bersama, maka untuk semua penghuni thread All About Ayam
Broiler diharapkan untuk mengikuti dan mentaati peraturan. walaupun ada yang berprinsip "peraturan dibuat
untuk dilanggar" bukan berarti di thread ini peraturan bisa dilanggar. Mari kita tunjukkan bahwa diri kita adalah
pribadi-pribadi terhormat dan mulia dengan cara mentaati peraturan yang ada dimanapun dan kapanpun.

1. Etiket Posting
Usahakan semaksimal mungkin untuk tidak ngejunk, +1, kejar setoran, pamer emoticon, menggunakan huruf
kapital, ukuran huruf yang besar dan warna merah. Postingan anda mencerminkan siapa anda sebenarnya.
Jadi mohon gunakan etiket posting yang lazim digunakan.

2. Junk Post, Junker Plus Oneliner dan OOT


Sesama Koskaser harus saling menghargai. Salah satu bentuk apresiasi adalah dengan menghargai waktu
online koskaser. Mohon hindari postingan yang tidak berkaitan dengan dengan sepeda atau topik bahasan
yang sedang berjalan terlebih lagi postingan satu baris (oneliner). Juga mohon hindari OOT (Out of Topic) yang
tidak berkaitan dengan Ayam Broiler.

3. Berbagi Cerita, Pengalaman dan Curhat Colongan


Gak ada kata tabu dan sungkan untuk berbagi cerita, pengalaman dan curhat colongan sepanjang berkaitan
dengan dunia sepeda. Kisah sedih, gembira, mengesankan serta unek-unek dipersilahkan untuk dibagi di
thread ini. apreasiasi dari para penghuni sangat diharapkan baik berupa cendol maupun tanggapan positif.
Dilarang untuk memberikan bata merah dan tanggapan negatif untuk setiap cerita, pengalaman dan curhat
colongan yang ada. Seluruh penghuni thread adalah saudara, jadi perlakukan saudaramu dengan sebaikbaiknya. TS akan membuatkan index untuk setiap cerita, pengalaman dan curhat colongan - mohon
bantuannya untuk memberitahu baik via PM maupun VM.

4. Post yang Dilarang


Jangan hinakan diri anda dengan post yang berbau pornografi, menyinggung unsur2 SARA, menghina
penghuni/orang lain dan hal2 negatif lainnya. Hargai orang lain, niscaya anda akan dihargai.

5. Image Handling
Mohon untuk setiap penayangan gambar harap menggunakan spoiler. Kita harus menghargai penghuni lain
dengan cara tidak menghabiskan jatah bandwith internetnya. Sebisa mungkin hindari BWK, resize dulu gambar
anda baru tayangkan di thread ini. Jika berkenan, gunakan image hoster lokal semisal u.kaskus.co.id dan
upload.kapanlagi.com biar cepat diakses dan menggalakkan local content.

6. Lain-lain
Belum ada aturannya nih, bisa dibuatkan bila diperlukan.

Vaksinasi
Aspek Pelaksanaan Vaksinasi
Untuk menjamin keberhasilannya, pelaksanaan vaksinasi perlu mempertmbangkan berbagai
aspek terkait dengan kondisi unggas dan hal-hal lainnya. Berikut beberapa aspek pelaksanaan
vaksinasi.
Kondisi Ayam
Agar efeknya optimal, vaksinasi perlu memperhatikan kondisi ayam yang akan diberi vaksin.
Tujuannya, agar seelah vaksinasi, tidak hanya kekebalan tubuh ayam yang meningkat, tetapi juga
sebisa mungkin tidak menimblkan efek amping. Berikut beberapa vaktor dari kondisi ayam yang
harus diperhatikan saat vaksinasi.
Ayam harus sehat
Ketika melaksanakan vaksinasi ayam harus diperlakukan secara khusus agar terhindar dari stres
fisik berlebihan.
Pelaksanaan vaksin harus sesuai dengan rekomendasi.
Umur ayam yang harus divaksin.
Jadwal Vaksinasi
Pelaksanaan vaksinasi juga harus memperhitungkan waktu sebagai berikut.
Mengetahui waktu penyakit biasa menyerang sehingga vaksinasi dilakukan sebelum penyakit
tersebut menyerang.
Jenis vaksin yang akan digunakan.
Tanggal perencanaan vaksin.
Laporan Kegiatan Vaksinasi
Setiap aktivitas vaksinasi harus tercatat dengan rapih dan dilaporkan tersendiri. Laporan ini
berguna untuk melakukan evaluasi tingkat keberhasilan vaksinasi.
Tanggal pelaksanaan vaksinasi harus dicatat sebagai bahan untuk memantau hasil vaksinasi dan
untuk keperluan administrasi.
Nama peruahaan dan nomor seri vaksin sebaiknya dicatat untuk memudahkan kontrol dan
komplain jika ada masalah dengan vaksinasi.
Nama pelaksana vaksinasi harus dicatat karena kegagalan vaksinasi juga bisa disebabkan
kesalahan pelaksana.
Menghindari Faktor yang bisa Mematikan Vaksin
Untuk menjaga kualitas, vaksin harus terhindar dari berbagai faktor berikut ini.
Sinar matahari langsung.
Kondisi panas seperti yang ditimbulkan oleh bara rokok. Karena itu, ketika sedang melakukan
vaksinasi, petugas sebaiknya tidak merkok.
Deterjen dan disinfektan.
Pencampuran vaksin seperti mencampur vaksin hidup dengan pelarut, lalu dokocok dengan
keras. Tindakan yang benar adalah mencampur vaksin dengan pelarut, lalu dogoyang perlahan
dengan gerakan tangan membentuk angka delapan.
Pelaksanaan vaksinasi tidak sesuai dengan prosedur.
Penyimpanan tidak sesuai dengan rekomendasi produsen vaksn. Contohnya, vaksin harus
disimpan di tempat yang memiliki temperatur 4-8 derajat celcius. Namun, pada pelaksanaannya,
vaksin di simpan di freezer yang temperaturnya di bawah 0 derajat celcius.

Perlakuan Pascavaksinasi
Vaksinasi perlu disertai dengan perlakuan lain untuk mendapatkan hasil optimal. Berikut
beberapa perlakuan setelah pelaksanaan vaksinasi.
Memberkan vitamin selama 3-5 hari, tergantung dari kondisi ayam.
Memusnahkan bekas vaksin. Memusnahkan botol atau bekas vaksin lainnya bisa dengan cara
direbus atau dibakar. Peralatan vaksin seperti vaksination gun harus segera dibersihkan dan
direbus.
Beberapa Jenis Penyakit yang Bisa Dicegah oleh Vaksinasi
Berikut beberapa jenis penyakit yang bisa dicegah melalui pelaksanaan vaksinasi, baik yang
disebabkan oleh virus, bakteri, maupun protozoa.
1. Penyakit yang disebabkan oleh Virus
- Avian enccephalomyetis
- Fowl pol
- Gumboro (infectious bursal desease)
- Infectious bronchitis
- Laryngotracheitis
- Marek's desease
- Newcastle deseases
2. Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri
- Erysipelas
- Fowl cholera
- Penyakit bakteri campuran (mix bacterin)
3. Penyakit yang Disebabkan oleh Protozoa
Contoh penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang penularannya dapat dicegah melalui
program vaksinasi adalah penyakit coccidiosis.
Cara Melaksanakan Vaksinasi
Ada beragam cara untuk melaksanakan vaksinasi. Saat ini, metode yang lazim dilakukan di
antarannya vaksinasi melalui mata, hidung, mulut, penyuntikan, pakan, minum, dan
penyemprotan.
Tetes Mata (Intra-ocular)
Vaksinasi tetes mata dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke mata ayam. Cara
pelaksanaannya sebagai berikut.
Tuangkan pelarut ke dalam botol vaksin hingga terisi 2/3 bagian botol.
Tutup botol, lalu kocok secara perlahan hingga vaksin tercampur merata.
Ganti tutup botol dengan tutup botol untuk vaksin tetes mata.
Agar vaksin cepat habis, bagi vaksin menjadi 3-4 bagian yang dipakai secara bersamaan oleh
vaksinator yang berbeda.
Tetes Hidung (Intranasal)
Seperti namanya, vaksin tetes hidung dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke dalam lubang
hidung. Tahapan pelaksanaan vaksinasi ini sama seperti vaksinasi tetes mata.
Melalui Mulut atau Cekok (Intraoral)
Pada metode vaksinasi mulut, vaksin diumpankan ke ayam melalui mulutnya dengan cara
dicekok. Pelaksanaan vaksinasi ini sama dengan cara vaksin melalui air minum. Perbedaannya,
vaksinasi dilakukan pada ayam secara individu sehingga setiap ayam mendapatkan dosis vaksin

yang sama.
Contohnya, 1.000 ekor ayam akan dicekok 0,5 cc/ekor, sehingga air yang diperlukan sebanyak
500cc. Satu vil vaksin (dosis untuk 1.000 ekor) diampur dengan air akuades hingga 2/3 volume
botol vaksin dan diaduk hingga tercampur merata. Setelah dituangkan ke dalam 500cc akuades.
Larutan vaksin diaplikasikan melalui mulut atau dicekok.
Suntik Daging (Intramuscular)
Vaksinasi suntik daging dilaksanakan dengan cara menyuntikkan vaksin ke dalam daging.
Biasanya, penyuntikan dilakukan di bagian dada dan paha. Vaksin yang disutikkan bisa berupa
vaksin yang masih hdup atau sudah mati. Cara pencampuran vaksin dan banyaknya air yang
dibutuhkan untuk vaksin hidup sama seperti pada vaksinasi melalui mulut. Namun, tentu saja,
vaksinasi dilakukan melalui jarum sunik. Adapun pelaksanaan vaksinasinya sebagai berikut.
Sebelum digunakan, kocok vaksin ecara hati-hati hingga tercampur merata.
Suntikkan vaksin ke daging dengan dosis sesuai anjuran.
Semua peralatan yang digunakan harus steril, baik ketika melakukan vaksinasi maupun setelah
digunakan.
Suntik Bawah Kulit (Subcutaneous)
Vaksinasi suntik bawah kulit dilaksanakan dengan cara mentuntikkan vaksin di bawah kulit,
biasanya di area sekitar leher. Pelaksanaannya sama dengan persiapan melakukan vaksinasi
suntik daging.
Melalui Air Minum (Drinking Water)
Pada vaksinasi melalui air minum, vaksin dituangkan ke dalam air yang disediakan untuk minum
ayam. Air yang digunakan untuk melarutkan vaksin harus bersih dan bebas klorin. Peralatan
yang harus dipakai harus bebas dari disinfektan lebih dari dua hari. Untuk memperpanjang umur
vaksin, tambahkan 2-5 gram skim per liter air (tergantung dari kondisi air) ke dalam air.
Sebagai contoh, jumlah air yang digunakan untuk vaksinasi 1.000 ekor ayam yang berumur 7-4
hari adalah 10-14 hari adalah 10-20 liter. Sementara itu, ayam yang sudah dicampur dengan
vaksin harus segera diberikan secara merata kepada ayam. Sebelum diberikan vaksin, ayam
harus dipuasakan selama 1 jam. Disamping itu, tempat minum ayam harus terhindar dari sinar
matahari langsung.
Penyemprotan (Spray)
Vaksinasi dengan cara penyemprotan sering digunakan untuk memberikan vaksin kepada ayam
yang baru berumur satu hari. Sebelum ayam tersebut dimasukkan ke dalam kandang pemanas,
alat semprot yang akan digunakan harus sudah terpasang sehingga boks ayam bisa langsung
dimasukkan ke dalam kotak sprayer. Setelah semua peralatan siap, vasinasi segera dilaksanakan
dengan cara menyemprotkan vaksin sebanyak 1-2 kali. Aplikasi vaksinasi untuk ayam besar
dilakukan dengan menggunakan sprayer khusus. Aplikasi ini akan lebih efektif jika dilakukan di
lingkungan yang terkontrol atau tidak banyak angin.
Tusuk Sayap (Wing web)
Vaksinasi tusuk sayap dilaksanakan dengan cara menusukkan jarum di sekitar selaput sayap
ayam dari arah bagian dalam sayap. Cara melarutkan vaksin metode ini sama dengan cara
melarutkan vaksin melalui tetes mata. Pelarut yang digunakan biasanya pelarut khusus untuk
vaksinasi melalui tusuk sayap. Alat yang dipakai dalam vaksinasi ini berupa jarum bercabang
dua.
Melalui Pakan (Feeding)
Vaksinasi melalui pakan dilaksanakan dengan cara mencampurkan vaksin ke dalam pakan ayam.
Cara ini biasanya digunakan untuk pengaplikasian vaksin cocci. Pakan yang dipakai harus bebas

dari preparat anticocci (amprolium, sulfaquinoxaline, dan preparat sulfa lainnya). Cara
pelaksanaannya, vaksin dicampur ke dalam pakan, lalu diberikan kepada ayam. Tempat pakan
yang dipakai untuk vaksinasi adalah tempat makan ayam.
Tipe Vaksin
Vaksin yang digunakan untuk program peningkatan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit,
terbagi dalam dua tipe, yaitu dalam bentuk vaksin hidup (live-vaccines) dan yang dilemahkan
atau dimatikan (killed-vaccines),
- Vaksin Hidup (Live-Vaccines)
Dalam vaksin hidup, agen virus yang ditanamkan masih dalam keadaan hidup dan memiliki
kemampuan yang lengkap untuk menghasilkan kekebalan tubuh terhadap suatu jenis penyakit.
Dengan jenis vaksin ini, ayam akan mempunai kemampuan untuk menangkal penyakit yang
menyerang dari antibodi yang dihasilkan dalam tubuh inangnya (host).
- Vaksin yang Dilemahkan (Attenuated Vaccine)
Sebagaian orang mengelompokkan jenis vaksin yang dilemahkan ke dalam jenis vaksin yang
dimatikan (killed-vaciines). Vaksin yang dilemahkan dibuat dengan cara melemahkan organisme
aktif.
- Vaksin yang Dimatikan (Killed Vaccine)
Organisme ini memiliki kemampuan untuk memproduksi antibodi ketika vaksin disuntikkan ke
dalam tubuh.
Perkandangan
Kondisi Teknis yang Ideal
a. Lokasi kandang
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana
transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
b.Pergantian udara dalam kandang.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan
oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
c.Suhu udara dalam kandang.
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :
Umur (hari) \tSuhu ( 0C )
01 - 07 \t 34 - 32
08 - 14 \t 29 - 27
15 - 21 \t 26 - 25
21 - 28 \t 24 - 23
29 - 35 \t 23 - 21
d.Kemudahan mendapatkan sarana produksi
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.
Teknis Pemeliharaan
- Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera
diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum atau
VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang

hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg
untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian
tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil
(crumbles).
- Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan
POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air
minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama
dilaksanakan pada hari ke-4.
- Minggu Kedua (hari ke 8 -14).
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun
lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua
adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48
gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi
yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika
menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih
dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin
sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA
Plus dengan dosis tetap.
- Minggu Keempat (hari ke 22-28).
Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur
28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam.
Pertumbuhan yang normal
mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg
untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam
mulai rentan terhadap penyakit.
- Minggu Kelima (hari ke 29-35).
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah
kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai
untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100
ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan
pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
- Minggu Keenam (hari ke-36-42).
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam
dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam
sudah mencapai bobot 2,25 kg.
Quote:Original Posted By biscuitsereal

di daerah kandang jangan ada 1 pohon yaitu pohon pisang karena bakal jadi sarang nyamuk
dan nyamuk adalah vektor pembawa penyakit buat ayam

Pakan
Pakan Ternak Ayam Pedaging
Pakan ternak ini memiliki 2 jenis produk yang masing-masing memiliki formula berbeda dan

disesuaikan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap masa pertumbuhannya.
-Pakan Ternak untuk Starter
Pakan ternak ini memiliki diberikan kepada ayam pedaging berumur 1 hari hingga ayam
pedaging tersebut berumur 14 hari.
-Pakan Ternak untuk Finisher
Pakan ternak ini diberikan kepada ayam pedaging berumur 14 hari hingga ayam pedaging
tersebut dipanen atau sekitar 28-32 hari.
Update Pict Peternakan Para Broilerian KASKUS
Quote:Original Posted By kickthepopstar

allooo broilerian....

uda lama ane gk nongol dimari,,kmaren2 cm jd SR doank,,

BTW hari ini jam stngah satu siang tadi para warga ane dateng,,,

nih ane kasih oleh2 dari TKP....

Spoilerfor Persiapan menyambut kedatangan warga:

Spoilerfor Akhirnya datang juga!!!:

SILAKAN DI KOMENG SUHU,,,

Semoga para broiler sehat selalu dan para broilerian juga sehat slalu baik jasmani,rohani dan ekonominya,,,,

Quote:Original Posted By kickthepopstar

klo emg mw beli pm ane aja gan,,,

.::update kondisi warga ah::.

pagi ini koran uda di buka dan tempat air minum uda di gantung...

Spoilerfor kondisi warga:

Quote:Original Posted By igedheanuku

klo grower d tmpt sy istilahnya sistem ambil upahan, gak ada kontrak garansi jd d itung /ekor biasnya
1200/ekor, c'in 600 c'out 600, grower jg ada 2 mcm ada penalti dan nggak

klo tnpa rugi peternak tdk ada kewajiban mengganti rugi (PT) semua d bebankan ke PT tp ada kecualinya, trus
ada kontrak garansi, kompensasi, BOP, dll. sory br reply sibuk d kdg 2 hr c'in.
Spoilerfor c'in:

Quote:Original Posted By kickthepopstar

air daun pepaya buat nambah nafsu makan ayam,,,ane biasa ngasih nya 2 hari sekali

air gula merah buat mencegah gumboro dan mengurangi angka kematian akibat gumboro,,,biasanya ane
ngasih nya pas ayam umur ++18 hari,,karna biasanya d umur segitu gumboro mulai mewabah tp itu jg ngeliat
gejala ,,,klo gk ada gejala gumboro ane cm ngasih air putih sama daun paya aja,,,

kalo ramuan lainnya yg ane taw tu air kunyit dan temulawak gunanya sama kaya air daun paya tp dr
pengalaman ane ayam lbih suka sama air daun paya yg pait daripd sama air kunyit yg pedes,,,,
trus air daun jambu gunanya buat obat ngorok [RD],,daun paya diiris2 trus d taburin d galon pakan bs jg buat
pertolongan pertama pas ayam ngorok...

pemberian pakan dan parutan singkong buat nambah bobot ayam,,biasanya d kasih nya pas maw panen cm yg
ini repot bgt bikinya karna harus d jemur dulu,,,

klo untuk aman ato ngga nya ane jg kurang taw soale ane gak pernah uji laboratium sih,,,,

tp yg pasti ramuan tradisonal itu tanpa bahan kimia....

Spoilerfor update ah:

umur 4 hari Tempat pakan uda digantung dan pemakaian BCF mulai dikurangi...

Quote:Original Posted By pemanah ulung

wah bingung mau koment apa lagi... bos bos sudah pada pinter
tinggal saya ini kapan bisa bikin kandang...

mending update pic aja deh...


siIMUT lagi maem
Spoilerfor :

Si imut ramean
Spoilerfor :

moga gambarnya ga kegedean ya gan...


Quote:Original Posted By jatilondo

Kuliah nya di Peternakan, langsung Praktek pula, Bagus gan..jd ga modal Teory.
Spoilerfor pasukan ane:

Quote:Original Posted By jatilondo

Ngikut nampang juga


Spoilerfor pasukan:

Quote:Original Posted By galonPATAHhati

Ni gan skarang dah umur 25 bru nimbang yang cwek dah 1,5 yng cwok 1,63, populasi 204, alhmdlh dah mati 5,
smga tdk tmbah lg
Spoilerfor ayam1:

Spoilerfor ayam2:

Quote:Original Posted By dawuk76

chick in .... umur 3 hari. moga2 bisa sehat "ginuk ginuk"


Spoilerfor umur 3 hari:

Quote:Original Posted By galonPATAHhati

dinding waring itu apa ya.. Maaf oot gan blum pernah dengar jadi. kbanyakan yang di pakek kan bambu
gampang buat+ murah gt gan, oh ya gan skedar shere klau bsa lantai kadang di buat lubang kotak2 kecil
ukuran 2cmx2cm kyak kawat ram gt.. Gunanya untuk menghindari ayam terperosok waktu turun sekam umur
18 sbagai cntoh sya sertakan gambar lantai kandang
Spoilerfor lantai kandang:

Ni gan foto nya di atas timbngan semua umur 34 hri cwok 2,5kg kurang seediikit
Cwek 2kg lebih sedikit..
Spoilerfor cowok:

Spoilerfor cewek:

Pemasaran

Nugget Ayam

Bahan :
200 gr (7-8 lembar) roti tawar tanpa pinggiran
350 ml susu cair
150 gr bawang bombay, cincang halus
2 sdm margarin, untuk menumis
500 gr daging ayam cincang
2 kuning telur
Alumimium foil untuk membungkus
Minyak goreng
Bumbu Halus :
3 siung bawang putih
sdt merica
sdm garam
Pelapis I (dicampur rata) :
50 gr tepung terigu
- 1 sdt merica bubuk
- 1 sdt bawang putih cincang halus
- 1 sdt garam
Pelapis II :
2 putih telur
75 tepung panir (panko) putih kasar
Cara Membuat :

1. Rendam roti tawar dalam susu cair hingga roti lunak. Remas-remas hingga halus, sisihkan.
2. Tumis bawang bombay dengan margarin hingga layu, angkat. Campur roti dengan daging
ayam cincang, kuning telur, bawang bombay dan bumbu halus, aduk rata.
3. Bentuk adonan menjadi bulat panjang dengan diameter sekitar 5 cm (sesuai selera). Bungkus
dengan aluminium foil, kemudian kukus hingga matang, angkat.
4. Diamkan hingga agak dingin. Buka bungkusan aluminium foil, potong nugget tadi setebal 1
cm. Gulingkan potongan nugget ke dalam pelapis I, lalu celup ke dalam putih telur, lalu
gulingkan ke dalam tepung panir (pelapis II).
5. Nugget tadi bisa di simpan di dalam freezer dengan ditaruh dalam kantung plastik atau wadah
kedap udara. Saat hendak disajikan, goreng nugget diatas api sedang dengan jumlam minyak
yang banyak hingga kuning kecoklatan.

Sosis Ayam

Bahan Sosis Daging Ayam :


Daging ayam giling, 600 gram
Es serut, 150 gram
Tepung tapioka, 4 sendok makan
Garam, secukupnya
Gula pasir, secukupnya
Merica bubuk, 1 sendok teh
Bawang putih bubuk, 1 sendok teh
Putih telur, 1 butir
Air, 2 liter, untuk merebus
Plastik khusus sosis ( casing ) , secukupnya
Air es, secukupnya ( untuk merendam )
Cara membuat Sosis Daging Ayam :
Campur ayam giling dan sebagian es, haluskan dengan food processor ( blender ) hingga halus.
Campur ayam dan bahan sosis lainnya, aduk rata. Masukkan adonan dalam plastik segitiga.
Semprotkan adonan sosis ke dalam casing hinggga adonan habis. Ikat dengan benang bagian
ujung casing, kemudian ikat kembali tiap 10 cm ( sesuai selera ) dari ujung ikatan.
Rebus / Kukus sosis hingga matang. Angkat dan masukkan dalam air es. Tiriskan sosis dan
lepaskan ikatan benangnya.
Sosis ayam siap digunakan.
Untuk 22 buah Sosis Daging Ayam
Tips Sosis Daging Ayam :
Jika ingin sosis lebih kenyal, tambahkan saja phosmix MP. Satu resep diatas, cukup anda
tambahkan 1 sendok teh saja.
Agar sosis rasanya gurih, ayam gilingnya dibuat dari daging yang dicampur dengan kulit.
Ikat casing sosis dengan kuat, agar air rebusan tidak masuk dalam adonan sosis.

Kesehatan
Mengatasi Gejala dan Penyebab Penyakit Ayam Broiler
ayam broiler
A.Penyakit Akibat Virus.
1. Tetelo (Newcastle Desease)
Diskripsi :
Tetelo pertama muncul pada tahun 1926 di ingris. Sampai sekarang sudah tersebar luas di
berbagai penjuru dunia. Penyakit sangat ganas dan menular. Peternak ayam sering menyebut
sampar, Pes, Psuedo Vogel-Pest, atau Cekak.Ia menyerang ayam semua umur. Selain
menghambat produksijelas mematikan. Sampai saat ini belum ada obat manjur. Ini akibat virus.
Sama halnya manusia terkena Influenza. Pemberian obat tidak menghilangkan virus. Tetapi
mengurangi gejala. Tindakan pencegahan paling dianjurkan.
Gejala :
Lesu, kurang bergairah, nafsu makan berkurang. Jengger ayam dan pial kebiruan. Sayap terkulai,
keluar cairan dari hidung hingga susah bernafas, ngorok dan batuk, kotoran cair atau kekuningan,
Jika banyak yang kena maka ayam akan bergerombol mencari tempat yang hangat, Setelah 1-2
hari kemudian muncul gejala syaraf seperti kaki lumpuh, jalan seret dan leher terpeluntir,
(tortikolis) Akibatnya jalan berputar putar (tanda khas).
Penyebab :
1. Virus Paramxyo
2. Pergantian musim seperti hujan atau kemarau yang panjang, termasuk pancaroba.
3. Kontak langsung dengan ayam sakit melalui udara atau binatang lain (carrier)
Penanggulangan :
1. Vaksinasi secara teratur sesuai petunjuk. Pemberian dilakukan dengan vaksin aktif pada umur
4 hari, 18 hari, 8 minggu dengan vaksin ND in-aktif secara intra maskular, pada umur 18 minggu
diberi vaksin gabungan IB + ND in aktif secara intra maskular pula. Ulang 6 bulan kemudian.
Anak ayam umur kurang 1 bulan diberi dengan cara tetes. Pada ayam dewasa diberi secara intra
maskular pula.
2. Ayam yang benar benar sakit harus dimusnahkan
- Aktif : Vaksin berisi bibit penyakit hidup tetapi sifatnya tidak terlalu ganas bagi ayam. Masa
kekebalan 2,5 bulan.
2. Gumburo (Infectious Bursal Disease)
Diskripsi :
Gumboro menyerang sistem kekebalan tubuh. Terutama bagian bursa fibrikus dan thymus,
Kedua bagian ini benteng pertahanan ayam dari penyakit. Kerusakan parah yang timbul adalah
tidak terbentuknya antibodi sesudah vaksinasi, Gumboro memang tidak mengakibatkan kematian
secara langsung tetapi infeksi sekunder setelahnya mengakibatkan banyak kematian.
Secara umum penyakit ini terbagi menjadi dua, yaitu gumboro klinik dan sub klinik, Gumboro
klinik menyerang ayam umur 2-7 minggu. Kerusakan sistem kekebalan hanya bersifat sementara
(2-3 minggu) Lain lagi dengan Gumboro sub-klinik (dini). Inilah yang ditakutkan peternak.
Selain tidak terdeteksi, umum menyerang anak ayam umur 0-21 hari walhasil sifat kekebalan
hilang secara permanen (imunospresi).
Gejala :

Diare berlendir turun nafsu makan dan minum, gemetar dan sukar berdiri,Bulu kotor disekitar
anus dan prilaku mematuk di sekitar kloaka (akibat peradangan pada Bursa fibrikus yang terletak
diatas dubur)
Penyebab :
Virus IBD (Infectious Bursal Disease) merupakan golongan red virus dan mempunyai struktur
RNA . Dalam tubuh ayam virus ini bertahan hidup lebih dari 3 bulan dan setelah itu masih
bersifat Infektif.
Penanggulangan :
Vaksin pada umur satu hari dengan vaksin gumboro aktif. Vaksinasi lanjutan dilakukan pada
umur 11 hari dengan vaksin gumboro gabungan (aktif dan in-aktif) vaksinasi berikutnya
dilakukan pada umur 21 hari, 6 minggu dan 10 minggu dengan vaksin gumboro aktif (Gumboral
CT) Bila perlu diulangi pada umur 40 minggu dengan gumboro in-aktif secara intra muskular.
Menjaga sanitasi kandang
3. Cacar (Avian Pox/Fowl Pox/Avian Diptheria/Pokken Diptheria)
Deskripsi :
Penyakit ini menyerang ayam semua umur. Angka kematian yang ditimbulkan tergolong kecil,
Ada dua bentuk penyakit ini pada ayam. Yaitu cacar kulit berupa kutil pada pial, jengger kelopak
mata atau kaki. Diptheri berupa radang pada selaput lendir lidah, mulut, selaput mata, atau
pangkal tenggorokan.
Kulit timbul dari bintik putih kemudian berubah agak besar kekuningan tak berapa lama jadi
kasar dan berubah lagi menjadi coklat. Setelah 2-3 minggu terjadi peradangan pendarahan pada
pangkal kutil. Pada diptheri, kutil ini terdapat pada ronggamulut atau saluran pencernaan depan.
Akibatnya terjadi sumbatan pada oesophagus.
Gejala :
Lesu, nafsu makan berkurang, Produksi telur menurun drastis, Suhu tubuh meninggi, kadang
terjadi kelumpuhan, kotoran encer
Penyebab :
Virus famili Poxviridae
Penanggulangan :
Vaksin dengan vaksin cacar aktif (Diftosec CT) pada umur 4 minggu dengan cara tusuk gores
sayap atau intra muskular. Kemudia beri vaksinasi penguat /booster (Diftosec CT) 3 bulan
kemudian.
Gunakan biji awar-awar sebanyak 3 buah. ukuran sedang untuk ayam umur 3 bulan. pemberian
bisa langsung dengan mengiris kecil-kecil dan masukkan langsung atau menumbuknya kemudian
campur dengan makanan atau minuman.
Menyayat kutil kutil sampai berdarah dan diolesi larutan yodium atau neo blue atau yodium
tinctura sampai kutil tersebut kering , kisut sampai akhirnya terkelupas
Untuk diptheri kerik dulu gmpalan dalam rongga mulut sampai lepas, Luka yang timbul diolesi
yodium tincturaatau yood gliserin
4. Batuk Darah (Infectious laryngotracheitis)
Deskripsi :
Virus penyakit ini tidak segarang Gumboro. Selain dapat dihilangkan dengan desinfektan ia juga
tidak tahan diluar tubuh host-nya (inang perantara) Ayam umur 14 minggu atau lebih sangat
rentan penyakit ini.
Gejala :
Mata berair malas bergerak, getah radang (exudat) berupa lendir bercampur darahmelekat pada

rongga mulut terutama tenggorokan. Akibatnya ayam banyak mati karna penyumbatan saluran
tenggorokan. Selain itu sering batuk, sulit bernafas (terdengar suara khas) paruh dan kotoran
terlihat percikan darah.
Penyebab :
Virus herpes, Yaitu tarpen avium.
Penanggulangan :
Memberi vaksin modified LT vaccine dengan cara meneteskan pada mata. Cara lain dengan
memberikan Cloacal type vaccine dengan cara menggosokkannya bada bibir atas kloaka. Laukan
2-3 bulan sebelum ayam bertelur.
Vaksinasi dengan Lyrngo Vac nobilis (Produksi Intervet)
bila ayam terkena sebaiknya dimusnahkan.
5. Bronchitis (Infectious Btronchitis)
Deskripsi :
Penyakit ini menyerang pernafasan. Penularan terjadi dari udara tercemar dari ayam penderita.
Ayam terserang menunjukkan gejala sakit setelah 48 jam. Angka kematian tertinggi terjadi saat
anak ayam umur dibawah 6 minggu yaitu mencapai 6 % Pada dewasa hampir tidak ada.
Gejala :
Batuk, bersin, sesak nafas, ngorok mengeluarkan lendir, dari hidung dan mata dan nafsu makan
dan minum menurun.
Penyebab :
Virus golonganCorona
Penanggulangan :
Vaksinasi secara teratur sesuai petunjuk. Bisa digunakan vaksin galur Massachusetts dan
connecticut. Pemberian secara tetes mata atau hidung. Bisa juga melalui air minum.
Vaksinasi pada umur 7 hari, 30 hari, dan 10 minggu dengan vaksin IB aktif (Bioral H120)dengan cara tetes mata. Pemberian vaksin di;anjutkan umur 18 minggu dengan vaksin
ND+IB in aktif.
6. Marek (Leoukosis Akuta)
Deskripsi :
Penyakit ini banyak timbul akibat kontak langsung dengan ayam penderita. Serangan banyak
terjadi pada anak ayam usia 3-4 minggu terutama pada usaha ayam komersial. Usia 8-9 minggu
saat paling rawan serangan. Penularan bisa melalui debu kandang, kotoran, Litter, maupun
peralatan kandang.
Gejala :
1. Neural : Jengger pucat, kelumpuhan pada sayap dan kaki.
2. Visceral : Hati lebih besar dua kali lipat
3. Ocular : Kebutaan , Iris mata berwarna kelabu
4. Skin Form : Tumor dibawak kulit dan otot
Penyebab :
Virus DNA tergolong virus Herpes tipe B
Penanggulangan :
1. Vaksinasi segera setelah telur menetas dengan vaksin Cryomarex HVT atau Cryomatex rispens
dengan dosis0,2 mlsecara sub kutan (pada kulit leher)
2. Bila ada yang terserang sebaiknya dimusnahkan.
B. Penyakit Akibat Bakteri
1. Snot/Pilek (Infectious Coryza)

Deskripsi :
Penyakit ini menular dan timbul akibat perbahan musim dari kemarau ke hujan. Perbedaan cuaca
sering ekstrim dan berpengaruh pada kondisi fisiologis ayam. Penyakit ini menyerang semua
umur terutama pada ayam dewasa.
Angka kematian memang kecil (Mortalitas 30%), tetapi angka kesakitan cukuo tinggi
(morbiditas 80%). Ayam betina umur 18-23 minggu paling rentan terserang. Bagi ayam petelur
dapat menurunkan produksi sampai 20%.
Gejala :
Keluar lendir kekuningan encer dari hidung, kental dan berbau khas, terdapat kerak disekitar
lubang hidung. mata tertutup sebagian akibat pembengkakan sinus infra orbital secara unilateral
(sebelah) atau bilateral (keduanya) Akibatnya muka bengkak dan mata memejam, suara ngorok
dan sukar bernafas dan pertumbuhan tidak normal.
Penyebab :
Bakteri Haemophilus Gallinarum
Penanggulangan :
1. Vaksinasi pada umur 12 minggu dan 17 minggu dengan vaksin snot in-aktiv (Haemovax 0,3
ml/ekor)
2. Jangan menyampur ayam yang berbeda usia lebih dari 3 minggu
3. berilah Mycomas, ampisol, Ultramcyin SP atau baytril 10% OS dengan dosis sesuai petunjuk
pabrik
2. Kolera (Fowl Cholera/Avian Pasteurellosis)
Deskripsi :
Penyakit ini tak kalah ganasnya dengan tetelo. Serangannya tidakhanya pada ayam petelur, Ayam
pedagingpun disikatnya, Umum menyerang ayam lewat 12 minggu, serangan ini bisa secara
mendadak (akut) atau menahun (Kronis).Kerugian akibat penyakit ini pada turunannya bobot
dadn produksi telur bahkan kematian.
Gejala:
1. Akut : Terjadi kematian yang secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas
2. Kronis : Ada gejala demam, nafsu makan berkurang, bulu berdiri, sesak nafas, mecret mula
mula kuning kemudian coklat, bisa pula berwarna hijau, kotoran berbau busuk dan berlendir,
pembengkakan pada jengger dan pial serta kepala berwarna kebiruan dan memperlihatkan gejala
geleng-geleng kepala persendian kaki dan sayap membengkak kadang disertai kelumpuhan.
Penyebab :
Infeksi Bakteri Pasteurella multocida dan Pasteurella Gallinarium. sevara normal bakteri ini ada
pada saluran pernafasan dan pencernaan. Pada kondisi daya tahan menurun bakter ini menjadi
patogen.
Penanggulangan :
1. Vaksin Kolera umur 6-8 minggu dan diulang pada umur 8-10 minggu
2. Menjaga litter tetap kering ventilasi lancar
3. Menjaga isi kandang tidak padat
4. Ganti air minum tiap hari dan cuci tempat makan dan minum 2x seminggu
5. Berikan Mycomas. Noxal, atau ampisol dengan dosis sesuai aturan pabrik
6. Beri vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam seperti vita stress atau vita strong.
3. Tipus (Fowl Thypoid)
Deskripsi :
Penyakit ini termasuk jenis berbahaya dan menular. Angka kematian akibat serangan bisa

mencapai 30%-50%. Serangan terjadi pada semua umur. Tetapi lebih banyak pada ayam grower
dan yang sudah bertelur.
Gejala :
Lesu nafsu makan turun, nafsu minum dan suhu tubuh meningkat, Ayam sedikit mencret dan
berwarna kuning kehijauan, Kepala menunduk dengan mata terpejam seperti mengantuk, Kedua
sayap terkulai, Ia lebih suka berada pada tempat yang hangat dan bulu terlihat kusam.
Penyebab :
Bakteri Salmonella Gallinarum
Penanggulangan :
1. Menjaga sanitasi dengan baik, disamping menjaga litter tetap kering, Bakteri ini dapat
bertahan hidup pada litter yang lembab.
2. Bila baru terserang dapat diberikan colisuttrix atau dimetropin dengan dosis 1 gr dilarutkan
dalam 1 L air minuman. Berikan 3-5 hari berturut-turut. Untuk pengobatan dosis ditambah 2 gr.
4. Berak Kapur (Pullorum Disease)
Deskripi :
Penyakit ini menyerang anak ayam. Terutama anak ayam umur 1-10 hari. Kebanyakan yang kena
lemah dan mati muda. Pada ayam dewasa tidak terlihat gejala-gejala sakit. Ayam yang sembuh
menjadi pembawa sifat dan seumur hidupnya mengeluarkan bibit penyakit. Penularan utama
melalui peneluran.
Gejala :
1.Anak Ayam : Nafsu makan berkurang. Kotoran encer berwarna pitih berlendir. dan banyak
melekat pada daerah anus. Ayam terlihat pucat, lemah, kedinginan, dan suka bergerombol
mencari tempat hangat. Sayap tampak kusut dan menggantung, jengger pucat dan berkerut,
berwarna keabu abuan.
2. Ayam dewasa : Menurunya kesuburan dan daya tetas, depresi, anemia dan kotoran encer
warna kuning.
Penyebab :
Bakteri Salmonella Pullorum
Penanggulangan :
1. Menjaga sanitasi kandang dan mesin tetas, Fumigasi dengan Formaldelhida 40%
2. Pemberian vaksinasi sama halnya pada kolera
3. Bila terkena ayam sudah parah, sebaiknya dimusnahkan
4. Berak Kuning Kolibasiolosis/ CRD Kompleks (Granuloma Koli)
Deskripsi :
Penyakit ini bersifat oportunis, Timbul bila ayam dalam keadaan rentan atau kekebalan menurun,
Kematian terbanyak pada anak ayam usia 5 hari, Penyebaran utamanya melalui air,
Gejala :
Ayam kurus, bulu kusam, dan kotoran disekitar pantat, Nafsu makan turun, dan kotoran encer
berwarna kuning.
Penanggulangan :
1. Perbaikan sanitasi
2. Berikan Ronaxan dengan dosis 1g-2g/L air minum atau mycomas dengan dosis 0,5 ml/L air
minum selama 3-5 hari berturut-turut
5. CRD (Chronis Respiratory Desesase)
Deskripsi :
Penyakit ini sifatnya menahun dan menyerang semua umur ayam. Terutama usia 4-9 minggu.

Angka kematian menjadi tinggi bila serangan berbarengan dengan penyakit lain, Seperti ND dan
IB. Gejala serangan hampir mirip dengan gejala Snot.
Gejala :
Batuk yang disertai bunyi ngorok, Keluar cairan dari lubang hidung, Nahsu makan berkurang,
dan pada ayam dewasa betina terjadi penurunan produksi telur 10%-20%.
Penyebab :
Mycoplasma Gallisepticum
Penanggulangan :
1. Vaksinasi dengan vaksin Gallimune secara teratur sesuai petunjuk pabrik. Untuk daerah yang
mempunyai resiko penularan tinggi dapat dilakukan 2 kali vaksinasi.Vaksinasi pertama umur 3
minggu. Vaksinasi penguat/booster pada umur 3-4 minggu sebelum periode bertelur dengan
dosis 0,3 ml/ekor.
2. Bila sudah terkena dapat diobati dengan Mycomas 0,5 ml/L air minum atau baytril 10% )S
sebanyak 0,5 ml/L air minum. Bisa juga dengan suanovil 1gr-2gr/L air minum. Seluruhnya
dilakukan selama 3-5 hari berturut-turut.
C. Penyakit Akibat Cacingan (Worm Desease)
Deskripsi :
Penyakit ini jarang menimbulkan kematian. Umum menyerang ayam semua umur. Akibatnya
terjadi hambatan pertumbuhan dan produksi telur. Secara umum ada 3 golongan cacing yang
menjadi parasit. Yaitu golongan Nematoda, Trematoda, dan Cestoda. Tiga jenis cacing dari
golongan nematoda dan satu dari cestoda paling sering menyerang ayam.
Gejala :
A. Nematoda
1. Ascaris Galli : Menyerang semua umur, tubuh ayam kurus, lemah, nafsu makan berkurang,
Sayap agak terkulai, bulu kusam, mencret, kotoran encer berlendir agak keputih-putihan,
pertumbuhan terhambat.
2. Heterakis Gallinae : Hampir serupa dengan Ascaris Galli, mengakibatkan radang pada usus
buntu, anemia , jengger dan pial pucat dan kotoran seperti bercak darah.
3. Cappilari SP : Jengger mengerut dan lemas, Kotoran ayam mengandung lendir, berwarna
merah muda.
B. Cestoda
Raillietina Cesticillus : ubuh kurus, gerak lamban, Bulu sayap kering, dan mengerut, Selain
mudah lepas, kadang nafasnya cepat.
Penyebab:
- Ascaris Galli dan Heterakis Gallinae, Capilaris SP, dan Railletina cescitilus
Penanggulangan :
1. Menjaga sanitasi kandang dengan pemberian desinfektan seperti biocid 17 ml dalam 10 L air
atauistam dengan dosis 6 ml/ L air minum
2. Pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml/3Lair mnum untuk 100 ekor
ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 6ml/L 6-10 L air untuk 100 ekor ayam.
3. Rintal Premix 2,4% dicampur dalam makanan dengan dosis 2,5 kg pakan. Diberikan selama 56 hari
4. Obat lain yang dapat diberikan adalah vermixon atau wom-X Dosis sesuai petunjuk pabrik.
Lanjutan Post 7

D. Penyakit akibat protozoa


1. Berak darah (Coccidiosis)
Deskripsi :
Istilah koksidiosis dipakai karena penyebabnya bermacam spesies Coccidia. Penyakit ini banyak
ditemukan dalam kandang bersistem Litter. Biangnya adalah Occyt dari Coccidia. Ia tumbuh
subur dilitter yang basah pada musim hujan terutama pada daerah dataran tinggi.
Serangan terjadi pada semua umur ayam. Terutama anak ayam umur 1-10 minggu. ada 9 macam
species Coccidia yang ada, tapi yang menakutkan bagi peternak adalah Eimeria tenella dan
Eimeria Necatrix. Walhasil kematian mendadak mencapai 20% dalam waktu 2-3 hari.Serangan
ini terjadi pada alat pencernaan, usus halus dan usus buntu.
Gejala :
1. Anak Ayam : Lesu, Nafsu makan berkurang, Pucat, Minum terus, Sayap Terkulai, sayap
terkulai, Kotoran Encerberwarna coklat campur darah. Bulu sekitar anus kotor. Ayam senang
bergerombol di tepi atau sudut dan kaki jongkok.
2. Ayam Dewasa : Hampir sama seperti anak ayam, produksi telur menurun atau terhenti sama
sekali.
Penyebab :
Eimeria SP
Penanggulangan :
1. Menjaga sanitasi kandang
2. Menjaga litter tetap kering
3. Memberi Noxal Dosis 1 sendok makan 2,8 ml air
4. Coxistac dengan dosis 1 ons untuk 100 kg makanan.Pemberian dilakukan 1-2 minggu.
5. Obat lainya adalah saquadil 50 dosis 20 ml/3,2 L air. Berikan dengan sistem 3:2:3 atau
embacox dosis 5g/L air. Berikan selama 6 hari berturut-turut. Bisa jga menggunakan Aleccid
dosis 1ml/L air berikan selama 4-5 hari berturut-turut.
6. Semua obat sulfa sangat manjur melawan koksidiosis.
2. Leukozitozoonosis
Deskripsi :
Penyakit ini menyebabkan kematian dan terganggunya pertumbuhan pada anak ayam.
Serangannya kadang begitu cepat dan seringkali membawa kematian pada ayam yang terinfeksi.
Secara umum penularannya melalui serangan penghisap darah seperti nyamuk atau lalat.
Gejala :
Nafsu makan menurun, muntah, depresi, Bulu kusut, pucat, anemia, mencret, dengan tinja
berwarna kuning kehijauan, ada kenaikan suhu tubuh, dan keluar cairan dari hidung dan mulut.
Penyebab :
Nyamuk Genus Culicoides SP dan Ornithophilous SP
Penanggulangan :
1. Usahakan kandang jangan berdekatan dengan sawah, rawa atau genangan air.
2. Neo Sulfa dosis 3 sendok makan dicampur 3,5 L air minum
E. Penyakit Akibat Ammonia
Buta Mata (Keratoconjuctivis)
Deskripsi:
Beberapa nama lain kadang digunakan seperti kebutaan ammoniak. Serangan banyak terjadi
pada pemeliharaan dengan sistem litter. Walhasil kandang banyak mengandung kotoran.
Penumpukan kotoran ini menjadi pemicu timbulnya gas ammoniak. Bila berlebihan Uap

ammoniak menyebabkan kebutaan.


Gejala :
Kekeruhan pada bola mata yang lama-lama berkembang menjadi peradangan yang parah. Warna
mata berubah menjadi kelabu. Pupil mata berubah bentuk menjadi kurang teratur. Keratiniasi
pada kelopak mata. Bila sudah parah maka fungsi kontraksi akan hilang sehingga ayam menjadi
buta.
Penyebab :
1. Gas ammoniak akibat dari penumpukan kotoran di kandang
2. Defesiensi Vitamin A
Penanggulangan :
1. Perbaikan sanitasi dengan membersihkan kandang dan jangan membiarkan kotoran
bertumpuk.
2. Pemberian pakan ayam yang mengandung banyak vitamin A
3. De-Odorase berbentuk bubuk merupaan pengendali polusi amonia dan bau dari kotoran
ternak, Jadi, tidak timbul pencemaran. Dosis pemakaian 100g-125 g dicampur merata dalam 1
ton pakan ternak.
Berdasarkan pengalaman peternak, sejumlah penyakit inilah yang kerapkali menjadi batu
sandungan dalam beternak ayam. Cara mengatasi hanya satu, yaitu monitoring setiap hari.
Dengan demikian infaksi dapat diketahui sejak dini. Hal ini dapat dilakukan jika tenaga kerja
dilapanga memiliki pengetahuan memadai dan tentu saja dapat dipercaya. Kemampuan dapat
diasah, tetapi pekerja bermental baik tidak mudah diperoleh.
Analisis Peternakan Kemitraan by agan dawuk76
Quote:Original Posted By dawuk76

Peternakan dgn sistem kemitraan.

Yang namanya sistem kemitraan intinya adalah :


1. Pihak Perusahaan ( yg kemudian disebut INTI ) menyediakan Bibit, Pakan,
obat2an dan Vitamin serta pengawas Lapangan.
2. Pihak Peternak ( yg kemudian disebut PLASMA ) menyediakan lahan,
Kandang, dan tenaga perawatan.

perlu dicatat : bahwa dalam sistem kemitraan kita sebagai peternak tidak perlu mengeluarkan biaya apapun
untuk bibit, pakan dan obat2an.
Perhitungan biaya2 nanti diselesaikan setelah panen selesai.
Harga bibit,pakan, obat2an dan hasil panen sudah diteken di awal perjanjian.

ilustrasinya sebagai berikut.


Misalnya kita sebagai peternak siap kandang untuk 6.000 ekor.

Nah sekarang kita contohkan hasil panen 12.700 kg dengan tingkat kematian 3.72% dari 6000 berarti kematian
= 223 ekor.

Hasil Panen : 12.700 kg x Rp. 13.170 = Rp. 167.259.000,-

Bonus ( FCR + IP + Mortalitas ) = Rp.330 x 12.700 kg = Rp. 4.191.000,-

Biaya Produksi :
Bibit = 6000 x Rp. 5000,- = Rp. 30.000.000,pakan = 440 sak x Rp. 275000,- = Rp.121.000.000,obat = 500 x Rp. 6000,- = Rp. 3.000.000,----------------------+
= Rp. 154.000.000,-

Biaya Operasioanal :
Tenaga kerja ( 2 orang x 1.000.000 ) = 2.000.000
Sekam ( 70 sak x 7.000 ) = 490.000
Listrik = 250.000
Sewa Gasolec ( 5 x 25.000) = 125.000
LPG ( 60 x 12.5000 ) = 750.000
Sewa Kandang ( 400 x 6000 ) = 2.400.000
Lain2 = 300.000
---------------------+
=Rp. 6.315.000

Rekap:

Penjualan : Rp. 167.259.000,Bonus : Rp. 4.191.000,-

Biaya Produksi : Rp. 154.000.000,Biaya Operasioanal : Rp. 6.315.000,-

Sekarang Kita hitung Profitabilitasnya:

Dari Perusahaan : Penjualan + bonus - Biaya produksi

= 167259000 + 4191000 - 154000000


= 17.450.000

Laba / Rugi = Hasil dr Pabrik - Biaya Operasional :


= 17450000 - 6315000
= Rp. 11.135.000,- ( Nett )

Apabila asumsi tidak sewa kandang :


maka Laba / Rugi = Rp.11.135.000 + Rp.2.400.000,= Rp. 13.535.000,-

Catatan :
- Harga DOC dan pakan dari pabrik rata2 harganya diatas harga pasar.
- Keuntungan memang tidak sebanding dengan peternakan mandiri, tapi yang perlu diingat bahwa Apabila
terjadi kerugian misalnya ayam sakit / mati banyak, maka dengan sistem kemitraan seperti ilustrasi diatas
kerugian Hanya di Biaya Operasional. Sedangkan di sistem mandiri kerugian bisa bertambah banyak.

ini hanya ilustrasi berdasrkan kejadian yg sebenarnya... mohon maaf apabila ada salah. monggo ditambah /
dikoreksi.

Analisis Peternakan Mandiri by agan dawuk76


Quote:Original Posted By dawuk76

coba bantu jawab ya gan ....

Modal Awal untuk beternak ayam broiler :


1. Lahan
2. Kandang
3. Equipment ( tempat makan dan minum )

SEbagai gambaran aja.


1. Kandang yang terbuat dari Cor (pondasi), Glugu (kayu) dan Bambu (pring)
untuk kapasitas 2000 ekor estimasi biaya +/- Rp.45.000.000,-

2. Kandang yang semuanya terbuat dari Bambu (pring) untuk kapasitas


2000 ekor estimasi biaya +/- Rp. 20.000.000,-

3. Alternatif lain adalah sewa kandang (biasanya +equipment), estimasi biaya


untuk 2000 ekor adalah Rp.400,- / ekor = Rp. 800.000,- per periode.

Modal operasional :
1. Bibit anak ayam 1 hari yang biasanya disebut DOC ( day old chicken )
Harga biasanya berubah ubah dari Range Rp. 2.000,- - Rp.7.000,- /ekor
Asumsi kita pakai harga dalam minggu ini Rp. 3.000,-/ekor dimana penjualan
DOC 1 Box (isi 102 ekor) = Rp. 300.000,-

2. Pakan. Asumsi pakan yang kita gunakan sampai umur 35 hari adalah 6 Sak
dimana untuk mencapai bobot ayam +/- 1,8 Kg.
Harga Pakan Rp. 260.000,- / sak (50kg).
Penggunaan Pakan 6 x Rp. 260.000 = Rp. 1.560.000,-

3. Tenaga Kerja. Biaya untuk tenaga kerja ini relatif, biasanya range setau
saya Rp. 700.000 - Rp.1.500.000,-. / orang (mampu mengurusi ayam
sampai 4000 ekor)
Karena kita coba hitung untuk 100 ekor aja sebagai pertimbangan buat
agan maka biaya ini saya tiadakan.

Perhitungan per 100 ekor ayam (1 box DOC)


Modal = DOC + Pakan + lain2 ( vitamin ayam + sekam)
= 300.000 + 1.560.000 + 50.000
= 1.910.000

Penjualan = Asumsi kematian 5% dari 100 = 5


= JUmlah ekor x bobot x harga pasar ( 12.500 /kg minggu ini)
= 97 x 1,8 x 12.500
= 2.182.500

profit / Laba = asumsi 100 ekor ayam ( 1 box DOC )


= 2.182.500 - 1.910.000
= 272.500

catatan tambahan :
1. untuk taun ini harga penjualan ayam di tingkat peternak terendah adalah

Rp. 8.000,- /kg


2. tertinggi Rp. 16.000,- /kg
( harga pas mendekati lebaran dimana harga DOC Rp.7000,- /ekor)

ini hanya ilustrasii untuk peternakan mandiri.


Untuk pola kemitraan ........... to be continued

Yang mau menambahkan /koreksi ...Monggo.

Update Harga Juall


Quote:Original Posted By ladurnaif

kalo DOC gak tau cek dimana gan..


kalo harga jual bisa cek di http://info.medion.co.id/index.php/i...-februari-2012 gan..

berarti [erbandingan nya 2 tempat makan 1 tempat minum ya gan..

Cara menghitung FCR by agan JebolanSurga


Quote:Original Posted By JebolanSurga

FCR = Feed Convertion Ratio


artinya : berapa pakan yang digunakan untuk menghasilkan 1 kg bobot hidup si ayam , caranya tinggal agan
itung , kalo mau gampang ambil per minggu

Rumus menghitung FCR adalah jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.

Contoh perhitungan :

Diketahui populasi ayam sebanyak 1000 ekor, menghasilkan berat ayam 1,3 kg, dengan penggunaan pakan
sebanyak 40 sak, maka FCR-nya adalah :
Diketahui ,
Populasi = 1000 ekor
Berat Ayam = 1,3
Banyaknya Pakan = 40 sak (1 sak = 50 kg) = 2000 kg

Ditanyakan,
Berapa FCR-nya?
Penyelesaian,
Berat total ayam yang dipanen = 1000 X 1,3 = 1300 kg
Feed Convertion Ratio (FCR) = 2000 / 1300 = 1,54

semakin kecil FCR semakin baik gan, bahkan kalo udah sampe angka 1 (mungkin 10 taun ke depan
kesampean nih

) berarti sangat efektif pakan yang diberikan (hampir tidak ada yang jadi kotoran) 1 kg

pakan = 1 kg daging

Info tentang macam macam pola kemitraan ayam broiler


Quote:Original Posted By biscuitsereal

searching di google dapet ini

Salah satu solusi untuk mengurangi kerugian peternak ayam broiler yaitu dengan mengikuti Program kemitraan
ayam broiler. Kemitraan adalah kerjasama antara peternak sebagai plasma dan pemilik modal (Pabrikan)
sabagai inti atas dasar saling menguntungkan. Kemitraan mempunyai tujuan utama untuk saling berbagi
sumber daya dalam mengoptimalkan nilai tambah dari input, proses produksi, maupun output. Kemitraan
dibutuhkan oleh perusahaan besar (penyandang modal besar) karena dapat berperan sebagai pasar sapronak
dan berbagi risiko. Prinsip share in resources and benefit dapat meningkatkan manfaat ekonomi bagi kedua
belah pihak. Melalui kemitraan peternak plasma mempunyai kepastian usaha 5-6 kali dalam setahun dengan
kenuntungan yang diperoleh tergantung model kemitraan mana yang dipilih dan indeks prestasi yang
dihasilkan peternak selama memelihara ayam.
Secara umum, kemitraan ayam Broiler di Indonesia terbagi menjadi 3 sistem yaitu bagi hasil, harga kontrak,
dan manajemen fee atau makloon. Meskipun dasar perhitungan laba rugi dalam sistem kemitraan tersebut
adalah IP, tapi pola kemitraan yang diterapkan inti bermacam-macam. Persyaratannya pun beragam
disesuaikan lingkungan dan budaya. Perbedaan 3 pola kemitraan ayam Broiler yaitu:

1)Kemitraan harga kontrak:


- Tidak peduli harga ayam di pasar seperti apa (harga mengikat), harga sesuai perjanjian.
- Kerugian ditanggung peternak (kekeluargaan). Tapi kalau terjadi musibah alam atau wabah penyakit, kerugian
ditanggung inti. Sebaliknya, jika akibat keteledoran peternak, kerugian ditanggung plasma.

2)Kemitraan bagi hasil:


- Harga pokok/sapronak terbuka, alias ditentukan di muka.
- Kerugian ditanggung bersama.
- Harga panen tergantung pasar. Tapi inti menjamin plasma tetap mendapat keuntungan

3)Kemitraan makloon:
- Biaya operasional dihitung inti
- Kerugian ditanggung inti
- Harga panen mengikuti pasar

SUMBER

Istilah Istilah Peternakan Ayam Broiler


1. Box DOC : biasanya berisi 101-102 ekor (1-2 ekor merupakan bonus)
2. Litter : alasan yang biasanya terbuat dari sekam / jerami
3. Hanging Feeder dan Hanging Water : tempat pakan dan minum yang digantung, seperti
gambar diatas gan
4. Brooder : tempat penghangat untuk DOC (digunakan pada minggu 1-2)
5. Probiotik , Antibiotik dan Vaksin : biasanya diberikan kepada DOC secara berkala
6. DOC : anak ayam yang berumur 1 hari
Download
Quote:Pelaksanaan Biosecurity Peternakan Ayam

Karkasing Ayam

ini dia yg ane tunggu tunggu spesialisasi ayam boiler, nanti hasil analisa2 kecil ane ane masukin
sini yah..
nice thread gan ....... ijin ndoprok nunggu update

..... gan numpang saran gambarnya diperkecil, jdnya melebar nih gan.
Recent Update
JUST INFO : EFISIENSI PADA MASA BROODING by Agan kickthepopstar
Quote:Original Posted By kickthepopstar

ni harga jabodetabek gan....

Info harga Senin, 26 Maret 2012;


Netto Tanpa Cn
Jabodetabek
08-10: 17.300
10-12: 16.000
12-14: 13.900
14-16: 13.000
16-18: 12.200
18 up: 11.900

SUMBER

JUST INFO : EFISIENSI PADA MASA BROODING

Buat yg masih pake Feeder Tray [FT / baki] dan kardus pada masa brooding ,,skr uda ada alat baru namanya
Baby Chick Feeder [BCF]..

Spoilerfor BCF:

BCF adalah tempat pakan u/ DOC dr umur 1 hari s/d ++ 2 minggu...


seperti yg kita tahu dgn memakai FT dan kardus banyak pakan yg terbuang dan kualitas pakan pun kurang
baik karna bercampur dgn kotoran ayam dan operator kdg harus rajin membersihkan / mengerok FT dan
menuangkan pakan baru ke FT...

Nah dgn BCF tdk ada pakan yg terbuang, kualitas pakan jg lebih baik dan bersih krna DOC tdk bs masuk k dlm
BCF, dan operator kdg tdk perlu lg membersihkan /mengerok2....

BCF ud ane coba d kdg ane...1500 ekor dgn BCF dan 1500 ekor dgn FT dan kardus..

dan hasilnya pd saat sampling timbangan minggu pertama,,ane timbang 90 ekor ayam yg pk BCF dan 90 ekor
yg pk FT dan kardus...
rataan BW ayam yg pk BCF 195g/ekor sedangkan yg pk FT dan kardus 180g/ekor

FYI:
- standar BW minggu pertama adalah 170g s/d 185g
- harga BCF di pasaran skitar 15rb s/d 18rb per buah
- 1 BCF bisa utk 40 s/d 60 ekor ayam

.:Mudah2an Info ini bermanfaat

:.

Menghitung biaya pembangunan kandang dan alat kandang singkat by agan Pemanah ulung
Quote:Original Posted By pemanah ulung

untuk membangung kandang dan alat2nya, bagi agan2 ikut kemitraan menghitung dana yang harus disiapkan
cukup mudah kok, modal awal 1ekor/Rp.15.000,- ini kandang sudah mewah buat ayam

atau bisa perbandingan 1ekor/Rp.10.000 ini minim standart


jadi kalo agan mau buka farm dengan kapasitas 5000 ekor, tinggal dikalikan saja
5000 ekor x Rp15.000=.....
semoga bisa membantu

Bahaya E. coli pada air minum ayam broiler by agan Pemanah ulung
Quote:Original Posted By pemanah ulung

agan agan jangan sibuk ngurusin kandang...

WASPADA KUALITAS AIR PENYAKIT BISA DATANG DARI SINI


E.COLI (COLLIBASILOSIS)

JANGAN LUPA CLORINASI AIR YA.... !!!!

HI HI SAYA SOK TAU PADAHAL KAGAK PUNYA KANDANG

Tips menabur sekam by agan Kickthepopstar


Quote:Original Posted By kickthepopstar

agan ayamnya brp ekor??

biar gk boros nabur sekam nya caranya diangkat karung sekamnya trus digoyang2,,jd sekamnya kluar sedikit2
dr dlm karung,,,,
jgn karung sekam dtaro d lantai trus diseret, tu ud pasti bakal boros sekamnya,,,

tambahan:
- nabur sekam sebaiknya malam hari

- sebelum sekam ditabur, ayam digiring dulu supaya jgn terlalu dekat dgn area yg ditabur krn sekam umumnya
banyak debu gan...

- setelah sekam ditabur semprot sekam dgn desinfektan..

itu kdg atasnya emg renggang gtu gan bambunya??

ati2 kucing gan...

Referensi Brooding by agan pemanah ulung dan agan igedheanuku


Quote:Original Posted By pemanah ulung

coba cek per page gan, saya sudah pernah singgung masalah pemanas kayu, dan gasolek.. yang efektif untuk
populasi ayam. kalo efisien mah tergantung masing peternak gan, soalnya kalo punya ternak ayam, kita harus
kreatif

kayu bakar: ini pake kaleng drum ya, bisa manasin 1:1000-1200 ekor (murah meriah)

gas elpiji : satu kepala gasolek bisa 1:1000 kadang" 1 tabung diparallel 2 gasolek (ini untuk
farm yang punya modal gede)

semawar : bisa manasin 1:600-800 ekor (bisa solar bisa minyak tanah)

batu bara: bisa manasin 1:800-900 ekor (irit)

bisa dirangkum di edit atau ditambahin, barang kali buat referensi ditaruh di page one atau sekedar buat
tambahan agan2 sekalian. btw untuk lebih jelasnya dan biar agan2 puas bisa dicoba satu2 nanti kan tau mana
yang bagus heheheh
Jangan lupa untuk chikguard (pembatas) area brooding usahkan menggunakan bahan baku seng ya.
jangan bambu, kenapa harus seng karena seng membantu menyalurkan dan menahan panas, agar
ayam2 yang dipojok bisa merasakan hangatnya pemanas dari seng.
Quote:Original Posted By igedheanuku

yups...mmg pemanas penting sekali bt anakan dan menarik bt d bahas,klo menurut ane terserah mo pake
pemanas jenis apa gan
klo ane sih cari aman dan irit kantong, klo efektif itu tergantung agan menata posisi brodernya, semuanya
efektif(ttp baca aturan pakai alatnya ex gasolec klo aturannya 1:1000 y jgn lebih),
ane pernah cb gasolek/semawar, ujung2nya balik maning bb(batubara), pk gasolek/semwar 1kdg/5rb ekor abis
kr 1-1.3jt hrg lpg tbg kecil bervariasi,

bedanya klo gasolek irit 2-4 tbg dr semawar + efisien utk anak kdg, klo bb cm abis 800rb/5rb ekor hrg bb
bervariasi dr 25-33rb,
jd balik lg ke masing2 individu menentukannya

klo ane sih intinya aman+irit+tanpa mengurangi kebutuhan

broilernya,klo bs modal/oprasionalnya irit/kecil ttp dpt hasilnya besar ky hukum ekonomi

sbb klo gak irit kpn

BEP bangunan+equipment+perawatan
(bg pemilik kdg klo yg nyewa gak tau y d itung ato gak
)
sempat kepikiran membuat pemanas dr tenaga listrik ky kompor listrik/ gasolec d convert dr gas ke listrik tp syg

gak ada tmn anak elektro(berhubungan gk y

Contekan Herbal by agan igedheanuku


Quote:Original Posted By igedheanuku

kan ada herbal gan


Spoilerfor jamu:

) bt tukar pikiran

numpang mejeng y gan


langsung nanya ah..
untuk posisi kandang,apakah harus membujur dari timur ke barat gan..??
kalo lokasi/lahan yang didapat tidak memungkinkan untuk membuat kandang seperti itu,solusi
nya apa ya gan..??
Quote:Original Posted By ladurnaif

Makasih buat agan biscuitsereal,udah buat trit khusus tentang ayam broiler..

langsung nanya ah..


untuk posisi kandang,apakah harus membujur dari timur ke barat gan..??
kalo lokasi/lahan yang didapat tidak memungkinkan untuk membuat kandang seperti itu,solusi nya apa ya
gan..??

untuk posisi kandang seperti itu biar sinar matahari masuk sempurna keseluruh bagian kandang
untuk solusinya ane kurang tau . nanti ane tanya sesepuh ane kalo sudah mulai berguru lagi
Ikut mantau dulu ahhh...trit bagus nih, lebih spesifik lagi....khusus Ayam Broilerr..
Quote:Original Posted By jatilondo

Ikut mantau dulu ahhh...trit bagus nih, lebih spesifik lagi....khusus Ayam Broilerr..

iya gan tempat sharing khususnya


Quote:Original Posted By ladurnaif

Makasih buat agan biscuitsereal,udah buat trit khusus tentang ayam broiler..

langsung nanya ah..


untuk posisi kandang,apakah harus membujur dari timur ke barat gan..??
kalo lokasi/lahan yang didapat tidak memungkinkan untuk membuat kandang seperti itu,solusi nya apa ya
gan..??

kalau emang tdk mungkin dapat, gak papa gan. tinggal ditanami pohon2 aja di barat/timurnya ...
minimal buat nahan sinar matahari pagi/sore.
Quote:Original Posted By dawuk76

kalau emang tdk mungkin dapat, gak papa gan. tinggal ditanami pohon2 aja di barat/timurnya ... minimal buat
nahan sinar matahari pagi/sore.

yah bisa di imbangin seperti itu . selain buat suhu, sirkulasi matahari juga bisa buat pencahayaan
setau ane ayam broiler itu sensitif sama pencahayaan . pake lampu yang cukup gan. waktu dolo
ane pernah di ajarin ngalkulasi pencahayaan buat ayam broiler tapi lupa

Quote:Original Posted By dawuk76

kalau emang tdk mungkin dapat, gak papa gan. tinggal ditanami pohon2 aja di barat/timurnya ... minimal buat
nahan sinar matahari pagi/sore.
Quote:Original Posted By biscuitsereal

yah bisa di imbangin seperti itu . selain buat suhu, sirkulasi matahari juga bisa buat pencahayaan
setau ane ayam broiler itu sensitif sama pencahayaan . pake lampu yang cukup gan. waktu dolo ane pernah di
ajarin ngalkulasi pencahayaan buat ayam broiler tapi lupa

di tanami pohon ya gan solusinya...


kalo lampu itu buat pencahayaan aja,,apa skaligus buat pemanas juga tuh gan..
boleh tuh gan sharing tentang pencahayaan di kandang..
Quote:Original Posted By ladurnaif

di tanami pohon ya gan solusinya...

kalo lampu itu buat pencahayaan aja,,apa skaligus buat pemanas juga tuh gan..
boleh tuh gan sharing tentang pencahayaan di kandang..

iya gan nanti ane tanyain lagi sama sesepuh ane


Quote:Original Posted By biscuitsereal

iya gan nanti ane tanyain lagi sama sesepuh ane

siap gan...ditunggu weejangan selanjutnya


mungkin agan2 bisa nambahin anggaran biaya untuk beternaka ayam,,,
-biaya pembuatan kandang
-peralatan kandang
-dll..
agan dawuk 76 udah nulis di trit sebelum nya untuk analisa usaha kemitraan..
_belajar terus,terus belajar_
Quote:Original Posted By ladurnaif

siap gan...ditunggu weejangan selanjutnya

mungkin agan2 bisa nambahin anggaran biaya untuk beternaka ayam,,,


-biaya pembuatan kandang
-peralatan kandang
-dll..

agan dawuk 76 udah nulis di trit sebelum nya untuk analisa usaha kemitraan..

_belajar terus,terus belajar_

siap gan nanti di update lagi


pi sepi..

Nanya lagi..
Kepadatan kandang yg normal itu kalo gk salah 10 ekor/m2 kan..
itu sudah termasuk tempat makan dan minum ato hanya untuk ayam saja..??
gmana menurut agan2..??
Quote:Original Posted By ladurnaif

pi sepi..

Nanya lagi..
Kepadatan kandang yg normal itu kalo gk salah 10 ekor/m2 kan..
itu sudah termasuk tempat makan dan minum ato hanya untuk ayam saja..??
gmana menurut agan2..??

standardnya memang segitu gan.. tapi tergantung juga lokasi di daerah dataran tinggi ( adem)
atau dataran rendah (panas). kalau daerahnya panas diisi biasanya 8 ekor/m2. kalau dingin sih
gak papa gan.
itu ngitungnya udah termasuk tempat pakan dan minum gan.
tapi itu masih bisa juga pakai cara lain gan. misalnya luas kandang 35 x 7 m= 245m2. idealnya
anggep aja 8 ekor/m2. jd 1 kandang isinya 2000 ekor ayam. trus didaerah agan demand bobot
ayamnya +/- 1.7 kg. nah itu bisa diisi 2400 ekor gan perkandangnya. soalnya nanti diperkirakan
panennya pada umur 30-32 hari.
Quote:Original Posted By dawuk76

standardnya memang segitu gan.. tapi tergantung juga lokasi di daerah dataran tinggi ( adem) atau dataran
rendah (panas). kalau daerahnya panas diisi biasanya 8 ekor/m2. kalau dingin sih gak papa gan.
itu ngitungnya udah termasuk tempat pakan dan minum gan.

tapi itu masih bisa juga pakai cara lain gan. misalnya luas kandang 35 x 7 m= 245m2. idealnya anggep aja 8
ekor/m2. jd 1 kandang isinya 2000 ekor ayam. trus didaerah agan demand bobot ayamnya +/- 1.7 kg. nah itu
bisa diisi 2400 ekor gan perkandangnya. soalnya nanti diperkirakan panennya pada umur 30-32 hari.

Di daerah saya rata2 panen nya di bawah umur 30 gan..


umur 25 aja udah ada yg panen..
berarti 10ekor bisa kali ya gan..
o ya gan...

untuk kebutuhan tempat makan dan minum ayam/1000 ekor brapa kira2 gan..
ideal nya..??
Gan kalo bisa sekalian update harga doc dan harga jual setiap hari...
Quote:Original Posted By nasiuduk456

Gan kalo bisa sekalian update harga doc dan harga jual setiap hari...

iya gan di usahakan


filenya ga bisa di download...
Quote:Original Posted By Preman Kaskus

filenya ga bisa di download...

Quote:Original Posted By ladurnaif

Di daerah saya rata2 panen nya di bawah umur 30 gan..


umur 25 aja udah ada yg panen..
berarti 10ekor bisa kali ya gan..

o ya gan...
untuk kebutuhan tempat makan dan minum ayam/1000 ekor brapa kira2 gan..
ideal nya..??

untuk per 1000 ekor .... tempat pakan 40 minumnya 20 udah cukup kayaknya.
sundul biar g sepi
perhatikan arah angin untuk membangun kandang
ikut nyundul gan..
btw ada gk fooding tambahan bwt ayam broiler yg bisa ningkatin bobot badan.

btw ada gk fooding tambahan bwt ayam broiler yg bisa ningkatin bobot badan.

dengan probiotik juga bisa gan ,

banyak merk probiotik yang ada di pasaran tinggal pilih aja


contoh : EM4
di daerah kandang jangan ada 1 pohon yaitu pohon pisang karena bakal jadi sarang nyamuk
dan nyamuk adalah vektor pembawa penyakit buat ayam
Quote:Original Posted By biscuitsereal

dengan probiotik juga bisa gan ,


banyak merk probiotik yang ada di pasaran tinggal pilih aja
contoh : EM4

o gitu ya gan.
ane pernah dgr ada yg pake susu. kira2 bisa gk gan?maaf bnyk tnya. maklum nubie.
tips gk boleh tanam pohon pisang boleh jg tuh. kebetulan ane lg tanam pohon buat peneduh
dskitar kandang. tadinya mo tanam pisang biar cpt tumbuh. ternyata gk baik. thanks gan.
kalo DOC gak tau cek dimana gan..
kalo harga jual bisa cek di http://info.medion.co.id/index.php/i...-februari-2012 gan..
Quote:Original Posted By dawuk76

untuk per 1000 ekor .... tempat pakan 40 minumnya 20 udah cukup kayaknya.

berarti [erbandingan nya 2 tempat makan 1 tempat minum ya gan..


Quote:Original Posted By kamtoi

o gitu ya gan.
ane pernah dgr ada yg pake susu. kira2 bisa gk gan?maaf bnyk tnya. maklum nubie.

tips gk boleh tanam pohon pisang boleh jg tuh. kebetulan ane lg tanam pohon buat peneduh dskitar kandang.
tadinya mo tanam pisang biar cpt tumbuh. ternyata gk baik. thanks gan.

kandungan dalam susu emang bagus tapi ane baru denger juga bisa buat mempercepat menaikan
berat badan ayam
liat update harga di medion daging kecil lebih mahal dari daging besar
Quote:Original Posted By biscuitsereal

liat update harga di medion daging kecil lebih mahal dari daging besar

maksudnya daging besar dan daging kecil itu apa ya gan..


jujur ane gk ngerti..

Quote:Original Posted By ladurnaif

kalo DOC gak tau cek dimana gan..


kalo harga jual bisa cek di http://info.medion.co.id/index.php/i...-februari-2012 gan..

berarti [erbandingan nya 2 tempat makan 1 tempat minum ya gan..


Quote:Original Posted By ladurnaif

maksudnya daging besar dan daging kecil itu apa ya gan..

cek di link atas gan :


kalo daging kecil berarti panennya cepet dan harganya

Quote:Original Posted By biscuitsereal

cek di link atas gan

kalo daging kecil berarti panennya cepet dan harganya


untung ke peternak

biasanya untuk ayam bobot brapa tuh gan..??


masih sepi ya..

masih sepi ya..

kira kira 1 kg / 1,2 kg


kalo udah jadi karkas palingan 800 gram

Quote:Original Posted By biscuitsereal

[FONT="Comic Sans MS"][SIZE="5"]Originally Posted by dawuk76


coba bantu jawab ya gan ....

Modal Awal untuk beternak ayam broiler :


1. Lahan
2. Kandang
3. Equipment ( tempat makan dan minum )

SEbagai gambaran aja.


[B]1. Kandang yang terbuat dari Cor (pondasi), Glugu (kayu) dan Bambu (pring)
untuk kapasitas 2000 ekor estimasi biaya +/- Rp.45.000.000,-

2. Kandang yang semuanya terbuat dari Bambu (pring) untuk kapasitas


2000 ekor estimasi biaya +/- Rp. 20.000.000,-

3. Alternatif lain adalah sewa kandang (biasanya +equipment), estimasi biaya


untuk 2000 ekor adalah Rp.400,- / ekor = Rp. 800.000,- per periode.

Modal operasional :
1. Bibit anak ayam 1 hari yang biasanya disebut DOC ( day old chicken )
Harga biasanya berubah ubah dari Range Rp. 2.000,- - Rp.7.000,- /ekor
Asumsi kita pakai harga dalam minggu ini Rp. 3.000,-/ekor dimana penjualan
DOC 1 Box (isi 102 ekor) = Rp. 300.000,-

2. Pakan. Asumsi pakan yang kita gunakan sampai umur 35 hari adalah 6 Sak
dimana untuk mencapai bobot ayam +/- 1,8 Kg.
Harga Pakan Rp. 260.000,- / sak (50kg).
Penggunaan Pakan 6 x Rp. 260.000 = Rp. 1.560.000,-

3. Tenaga Kerja. Biaya untuk tenaga kerja ini relatif, biasanya range setau
saya Rp. 700.000 - Rp.1.500.000,-. / orang (mampu mengurusi ayam
sampai 4000 ekor)
Karena kita coba hitung untuk 100 ekor aja sebagai pertimbangan buat
agan maka biaya ini saya tiadakan.

Perhitungan per 100 ekor ayam (1 box DOC)


Modal = DOC + Pakan + lain2 ( vitamin ayam + sekam)
= 300.000 + 1.560.000 + 50.000
= 1.910.000

Penjualan = Asumsi kematian 5% dari 100 = 5


= JUmlah ekor x bobot x harga pasar ( 12.500 /kg minggu ini)
= 97 x 1,8 x 12.500
= 2.182.500

profit / Laba = asumsi 100 ekor ayam ( 1 box DOC )


= 2.182.500 - 1.910.000
= 272.500

catatan tambahan :
1. untuk taun ini harga penjualan ayam di tingkat peternak terendah adalah
Rp. 8.000,- /kg

2. tertinggi Rp. 16.000,- /kg


( harga pas mendekati lebaran dimana harga DOC Rp.7000,- /ekor)

ini hanya ilustrasii untuk peternakan mandiri.


Untuk pola kemitraan ........... to be continued

Yang mau menambahkan /koreksi ...Monggo.

Gan itu udah termasuk peralatan kandang..


apa baru kandang nya saja..
Pondasi cor itu,,maksud nya pondasi tiang gan..??
Quote:Original Posted By ladurnaif

Gan itu udah termasuk peralatan kandang..


apa baru kandang nya saja..

Pondasi cor itu,,maksud nya pondasi tiang gan..??

kalo menurut ane itu tuh belum termasuk peralatan kandang soalnya rincian yang di buat agan
dawuk76 g mengertakannya
tapi karna harga juga fluktuatif bisa juga termasuk dengan peralatan kandang nya pinter pinter
nya agan hemat
pondasi cor itu bawahnya aja pake coran tiangnya tetep pake kayu
perhatikan arah angin buat yang mau bikin kandang
fungsinya untuk sirkulasi aroma wangi
:
cara ngecek arah angin kemana gampang
tinggal merokok aja perhatikan asap rokok pergi kemana
Quote:Original Posted By biscuitsereal

cara ngecek arah angin kemana gampang


tinggal merokok aja perhatikan asap rokok pergi kemana

juragan ayam ni si agan


ayamnya ada brp gan
Quote:Original Posted By andre1x

juragan ayam ni si agan

ayamnya ada brp gan

baru jadi mahasiswa fakultas peternakan ane gan


selasa ke kampus dan bakalan minta wangsit dari sesepuh
Quote:Original Posted By biscuitsereal

baru jadi mahasiswa fakultas peternakan ane gan

ow

kul dimana gan


salam kenal
di Fapet Unpad gan
salam kenal juga
agan sendiri gimana.?
salam kenal semua..
saya rencana mau ternak broiler nih gan,, soalnya dah bosen jadi pegawai, padahal baru kerja
sebulan jadi VetRep Obat
mau ikut kemitraan dulu aja
rencana saya mau sewa kandang kapasitas 5000
biasanya tuh klo nyewa kandang dah lengkap dgn peralatannya ya?
klo modal 4 juta kira2 dah bisa blm yak?
setau ane cukup gan
untuk sewa kandang di hitungnya per satu ekor ayam kurang lebih harganya 250
jadi 5000 x 250 = 1,25 jt ajah
Quote:Original Posted By biscuitsereal

di Fapet Unpad gan

salam kenal juga

agan sendiri gimana.?

saya bukan siapa"


ni lg belajar jg tentang ayam
nice thread gan
Quote:Original Posted By Hoshizora6811

salam kenal semua..


saya rencana mau ternak broiler nih gan,, soalnya dah bosen jadi pegawai, padahal baru kerja sebulan jadi
VetRep Obat
mau ikut kemitraan dulu aja
rencana saya mau sewa kandang kapasitas 5000
biasanya tuh klo nyewa kandang dah lengkap dgn peralatannya ya?
klo modal 4 juta kira2 dah bisa blm yak?

salam kenal gan


sukses gan usahanya
Quote:Original Posted By andre1x

saya bukan siapa"

ni lg belajar jg tentang ayam

nice thread gan

salam kenal gan

sukses gan usahanya

biasanya yang bilang bukan siapa siapa orangnya pro


gan..minta jadwal vaksin dong??
ane lg nyoba 20ekor ne gan..
Quote:Original Posted By japrapsycho

gan..minta jadwal vaksin dong??


ane lg nyoba 20ekor ne gan..

Umur (hari) Jenis Vaksin Aplikasi


4 NDLIVE tetes mata
13 IBDLIVE air minum (oral)
19 NDLIVE air minum (oral)
Sumber : PT. Janu Putro Sentosa Bogor (Desa Cibening), 2007.
cek page one tentang vaksin biar lebih jelas
15-02-2012 16:50

untuk daerah tangerang barat punggunaan vaksin yg cocok ap gan?


apa harus menggunakan semua vaksin?
Quote:Original Posted By japrapsycho

untuk daerah tangerang barat punggunaan vaksin yg cocok ap gan?


apa harus menggunakan semua vaksin?

pakai vaksin dasar aja yang seperti diatas gan


mencegah lebih baik dari pada mengobati
Quote:Original Posted By biscuitsereal

pakai vaksin dasar aja yang seperti diatas gan


mencegah lebih baik dari pada mengobati

siap komandan..ane nyari vaksin dlu dah


brangkaaaaaaat
nanti malam nginep di kandang boleh g yah sama tante
Quote:Original Posted By biscuitsereal

nanti malam nginep di kandang boleh g yah sama tante

jiaaaaaaaah si agan...
d keroyok ayam bru nyaho lw...
gan ane butuh rekomendasi ne gan..
waktu yg tepat untuk melakukan vaksin tuh ap y??
Quote:Original Posted By japrapsycho

gan ane butuh rekomendasi ne gan..


waktu yg tepat untuk melakukan vaksin tuh ap y??

pagi sama malem gan supaya dingin dan ayamnya engga stres
Quote:Original Posted By japrapsycho

jiaaaaaaaah si agan...

d keroyok ayam bru nyaho lw...

sabar aja gan


nanti kalo udah waktu panen ane buat sate ayam :
eheeemm...
nanya lg gan..heheee
klo vaksin ngelewatin jadwal'y 1 - 2 hri resiko'y besar ga gan?
contoh'y: pd vaksin ND yg seharus'y jadwal'y d hari ke 1-ke4 trus kita vaksin pd hari ke5 atau hri

ke 6.
apa masih efektif program vaksin trsbut??
Quote:Original Posted By japrapsycho

eheeemm...
nanya lg gan..heheee
klo vaksin ngelewatin jadwal'y 1 - 2 hri resiko'y besar ga gan?

contoh'y: pd vaksin ND yg seharus'y jadwal'y d hari ke 1-ke4 trus kita vaksin pd hari ke5 atau hri ke 6.
apa masih efektif program vaksin trsbut??

resikonya sih relatif gan


berdoa aja g ada wabah penyakit lewat .
Quote:Original Posted By biscuitsereal

resikonya sih relatif gan


berdoa aja g ada wabah penyakit lewat .

amiiiiiiiiiiiiinnnn...
btw ntar mlm si tante nginep d kandang ga
salam kenal gan, ane peternak mandiri... cm 500 ekor, ijin gabung.
tlg invit ane jg gan ke SG
Home Kandang Tipe dan Bentuk

Tipe dan Bentuk


Added Tuesday, October 11, 2011 , Labels: Kandang
1. Kandang Boks
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase, yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan
fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang boks (dengan
pemanas), bisa boks khusus ataupun kandang postal yang diberi pagar. suhu dalam kandang boks
biasanya berkisar 30-32 Derajat Celcius.
Pada fase finisher, kandang yang digunakan adalah tipe ren atau postal. Kandang ini memiliki
lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam. serbuk gergaji, dan kapur setebal 15
cm. Model atap monitornya terdiri dari dua sisi. Pada bagian puncaknya terdapat lubang sebagai
ventilasi. Sedangkan bahan untuk atap adalah genteng atau asbes.
2. Kandang Sistem Lantai
Kandang sistem lantai bisa menjadi pilihan anda karena secara ekonmis lebih mudah dan lebih
murah, terutama jika dilokasi peternakan anda terdapat bahan alas lantai seperti kulit gabah dari

sisa penggilingan beras. Namun ini harus anda kelola sanitasinya secara lebih rutin.
Kelemahan kandang ini adalah lantai yang basah. Oleh karena itu alas lantai harus secara teratur
diaduk-aduk dan ditambah ketebalannya agar dampak negatifnya dapat dihindarkan. Pilihlah alas
lantai yang mempunyai daya kebasahan yang tinggi. Alas yang kurang mampu menyerap
kebasahan akan menimbulkan kelembaban ruang. Akibatnya, kemampuan ekonomis ayam
broiler pun terhambat.
Selain masalah kebasahan lantai, penggunaan alas kandang secara terus-menerus tanpa
penggantian juga tidak ekonomis, terutama berkaitan dengan kadar ammonia akan meningkatkan
kemungkinan ayam broiler terserang penyakit radang pernapasan, gejala mata berair, kelopak
mata yang lengket, buruknya konversi makanan, dan tingginya tingkat kematian ayam. Bahkan
kualitas karkas broiler setelah dipotong pun sangat negatif karena hal-hal berikut ini :

Pada alas lantai kandang yang dipergunakan satu kali, tanpa penambahan alas lantai baru,
kadar amonia bisa mencapai 15-20 ppm. ini berkorelasi negatif terhadap pertumbuhan
ayam pada usia minggu keempat dan kelima.

Pada alas lantai kandang yang dipergunakan dua kali, tanpa penambahan alas lantai baru,
kadar amonia bisa mencapai 21-50 ppm. Ini dapat meningkatkan kemungkinan ayam
terserang penyakit radang saluran pernapasan.

Pada atas lantai kandang yang dipergunakan tiga kali, tanpa penambahan alas lantai baru,
kadar amonia bisa mencapai 51-70 ppm. Akibatnya, angka kematian ayam meningkat
tinggi.

Dengan analisis di atas, sebaiknya anda menggunakan alas lantai yang sering diaduk-aduk dan
ditambahkan alas lantai baru. Artinya, penggunaan alas lantai kandang secara berulang-ulang dan
terus-menerus harus dihindarkan. Sedangkan untuk mencapai kadar amonia yang rendah anda
bisa menggunakan bahan alas lantai yang dicampur dengan pasir dan kapur dengan perbandingan
3:1:1. Pasir berfungsi meresapkan kebasahan, dan kapur berfungsi menetralisasi amonia.
3. Kandang Sistem Panggung
Ayam broiler dalam kandang sistem panggung bisa dikelola secara efisien. Kandang ini tidak
membutuhkan alas lantai. Memang dari segi ekonomis biaya pembuatannya lebih mahal daripada
kandang sistem lantai, tetapi untuk peternakan yang sulit mencari alas lantai kandang, sistem ini
merupakan pilihan utama.
Lantai panggung kandang dapat dibuat dari bahan bangunan yang murah, seperti bambu yang
dibelah. Tentu saja kerapatan jarak harus diperhitungkan dengan baik. Biasanya jarak kerapatan
tidak lebih dari 1,75 cm agar terjadinya kematian akibat terperosok atau terjepit dalam jeruji
lantai tidak terjadi sama sekali.
Usaha ternak broiler dengan kandang sistem panggung bisa dilakukan secara terpadu dengan
usaha perikanan. Dalam peternakan terpadu ini usaha peternakan broiler dijadikan usaha
sampingan dengan memanfaatkan kotoran ayam yang terbuang atau makanan yang tercecer. Dari

sistem peternakan terpadu, Anda bisa memperoleh hasil yang optimal dari komoditas yang
beragam pada areal yang terbatas, juga adanya efisiensi bahan di dalam tempat dan waktu.
Jika anda membuat kandang ayam sistem panggung di pinggir kolam, maka dasar kandang dapat
dibuat dari umpakan sebagai penumpu. Ayam membuang kotorannya langsung ke dalam kolam
penampung. Kolam penampung berfungsi sebagai penyaring agar air dapat mengalir ke kolam
ikan. Tetapi bila yang dipelihra adalah ikan lele, mujair, atau nila, maka kolam penampungan
tidak diperlukan.

Home Pakan Pemberian Ransum

Pemberian Ransum
Added Tuesday, October 18, 2011 , Labels: Pakan

Pemberian pakan untuk ayam broiler dilakukan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia atau
tidak dibatasi). Air juga diberikan secara tak terbatas dan pada tahap tahap awal pemeliharaan
perlu dicampur dengan vitamin serta antibiotika. Apabila anda menggunakan pakan dari pabrik,
maka jenis pakan harus disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam.
Pemberian pakan untuk ayam broiler dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase starter dan fase
finisher.
1. Fase Starter
Dalam fase starter (umur 0-4 minggu), pakan yang diberikan harus mengandung kadar protein
minimal 23 persen. Adapun kualitas dan kuantitas pakan pada fase ini adalah :

Kualitas kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein (22-24 persen), lemak (2,5 persen),
serat kasar (4 persen), kalsium (1 persen), fosfor (0,7-0,9 persen), dan ME (2800-3500
Kcal).

Kuantitas pakan terbagi menjadi empat golongan, yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari)
sebanyak 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) sebanyak 43 gram/hari/ekor;
minggu ketiga (umur 15-21 hari) sebanyak 66 gram/hari/ekor, dan minggu keempat
(umur 22-29 hari) sebanyak 91 gram/hari/ekor. Jadi, jumlah pakan yang dibutuhkan
setiap ekor sampai pada umur empat minggu adalah 1.520 gram.
Pemberian minum harus disesuaikan dengan umur ayam. Tahapannya untuk fase starter
(umur 1-29 hari) adalah :

Minggu pertama (1-7 hari) sebanyak 1,8 liter/hari/100 ekor

Minggu kedua (8-14 hari) sebanyak 3,1 liter/hari/ekor

Minggu ketiga (15-21 hari) sebanyak 4,5 liter/hari/100 ekor

Minggu keempat (22-29 hari) sebanyak 7,7 liter/hari/ekor

Jadi, jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur empat minggu adalah sebanyak 122,6
liter/100 ekor.

Catatan : Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat antistres ke dalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
2. Fase Finisher
Dalam fase ini pakan yang diberikan harus berkadar protein 20%. Sedangkan kualitas dan
kuantitas pakan pada fase ini adalah :

Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein (18.1-21,2 persen), lemak (2,5
persen), serat kasar (4,5 persen), kalsium (1 persen), fosfor (0,7-09 persen), dan energi
(2900-3400 Kcal).

Kuantitas pakan terbagi ke dalam empat golongan umur, yaitu minggu kelima (umur 3036 hari) sebanyak 111 gram/hari/ekor, minggu keenam (umur 37-43 hari) sebanyak 129
gram/hari/ekor, minggu ketujuh (umur 44-50 hari) sebanyak 146 gram/hari/ekor, dan
minggu kedelapan (umur 51-57 hari) sebanyak 161 gram/hari/ekor. jadi, total jumlah
pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberianminum harus disesuaikan dengan umur ayam. Tahapannya untuk fase finisher
adalah :

Minggu kelima (30-36 hari) sebanyak 9,5 liter/hari/100 ekor

Minggu keenam (37-43 hari) sebanyak 10,9 liter/hari/100 ekor

Minggu ketujuh (44-50 hari) sebanyak 12,7 liter/hari/100 ekor

Minggu kedelapan (51-57 hari) sebanyak 14,1 liter/hari/100 ekor


Jadi, total air minum 30-57 hari adalah sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.

3. Efisiensi Pakan
Jumlah pakan yang diberikan untuk ayam broiler harus disesuaikan dengan tingkatan umurnya,
yaitu :

7 gr/hari sampai umur 1 minggu

19 gr/hari sampai umur 2 minggu

34 gr/hari sampai umur 3 minggu

47 gr/hari sampai umur 4 minggu

58 gr/hari sampai umur 5 minggu

66 gr/hari sampai umur 6 minggu

72 gr/hari sampai umur 7 minggu

74 gr/hari sampai umur 8 minggu

Adapaun efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara
menghitungnya adalah jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.
Berikut ini contoh penghitungannya :
Ayam yang dipanen adalah 1.000 ekor
Berat rata-rata 2 kg
Berat pakan selama pemeliharaan 3.125 kg
Berat total ayam hasil panen = 1000 x 2 = 2.000 kg
FCR=3125:2000=1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan karena lebih efisien. Artinya, pakan
sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi. Penggunaan pakan pabrik seperti POC NASA
atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR tersebut

Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Broiler di PT. JANU


PUTRO SENTOSA BOGOR
Added Saturday, January 7, 2012 , Labels: Ternak Ayam Broiler
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
TATALAKSANA PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING
STRAIN MB 202-P PERIODE STARTERFINISHER
DI PT. JANU PUTRO SENTOSA BOGOR
***
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007

DAFTAR ISI
RINGKASAN .. i
KATA PENGANTAR . ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN v
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan . 1
Metode Pelaksanaan Praktik 2
Waktu dan Tempat Praktik . 2
KEADAAN UMUM 3
Lokasi dan Tata Letak . 3
Sejarah dan Perkembangan . 3
Struktur Organisasi 3
Ketenagakerjaan . 5
SARANA PRODUKSI 6
Sarana dan Prasarana .. 6
Perkandangan . 7
Jumlah dan Strain Ayam yang Dipelihara .. 9
HAL YANG DIKERJAKAN . 10
Pemeliharaan Ayam Periode Starter Finisher .. 10
Persiapan Kandang dan Peralatan yang Digunakan 10
Penggunaan dan Pengaturan litter .. 11
Perlakuan Saat DOC Datang . 12
Sanitasi 12
Pemberian Pakan dan Air Minum . 13
Seleksi 15
Vaksinasi . 15
Pemberian Vitamin dan Obat-obatan 17
Pemanenan . 17
PEMASARAN . 18
Jumlah, bentuk dan Harga .. 18
Wilayah / Konsumen .. 18
KESIMPULAN DAN SARAN 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 21
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan praktik
kerja lapangan dan penyusunan laporannya.

Pada kesepatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Ir.
Sumiati, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dalam penyusunan laporan ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
juga kepada bapak Prof Dr. Ir. M. Zairin Junior, M.Sc. selaku Direktur Program
Diploma IPB dan bapak Ir. Andi Murfi, M.Si. selaku koordinator Program
Keahlian

Teknologi

dan

Manajemen

Ternak,

yang

telah

memberikan

kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan praktik kerja


lapangan.
Selain itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Manager
beserta karyawan PT. Janu Putro Sentosa, Pemilik Peternakan yaitu Bapak
Wawang beserta Pegawai kandang yang telah membantu dalam pelaksanaan
praktik kerja lapangan ini.
Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua
kami yang telah memberikan dorongan baik moral dan material, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan yang pertama ini.
Kami menyadari laporan ini masih sangat jauh dari sempurna, karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir
kata kami mengucapkan banyak terima kasih.
Bogor, September 2007
Penulis
PENDAHULUAAN
Latar Belakang
Ayam broiler adalah jenis ayam jantan maupun betina muda berumur sekitar
6 8 minggu yang dipelihara secara intensif, guna memperoleh daging yang
optimal. Ditinjau dari segi mutu, daging ayam memiliki nilai gizi yang tinggi
dibandingkan ternak lainnya. Dan jika ditinjau dari segi ekonomis, khususnya
ayam ras potong atau ayam negeri yang sudah populer dengan sebutan
broiler ini, merupakan ayam negeri yang bisa diusahakan secara efisien dan
cepat dalam pemanenan.

Hingga saat ini, usaha peternakan ayam broiler merupakan salah satu
kegiatan yang paling cepat dan efisien untuk menghasilkan bahan pangan
hewani yang bermutu dan bernilai gizi tinggi. Beberapa hal yang menjadi
penyebabnya antara lain, laju pertumbuhan ayam yang lebih cepat
dibandingkan dengan komoditas ternak lainnya, permodalan yang relatif
lebih kecil, penggunaan lahan yang tidak terlalu luas serta kebutuhan dan
kesadaran masyarakat meningkat akan kandungan gizinya. Sehingga kondisi
ini menuntut adanya penyediaan daging ayam yang cukup, baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Latar Belakang PKL????
Tujuan
Tujuan praktik kerja lapangan ini adalah untuk menambah pengetahuan,
pengalaman, dan wawasan dalam tatalaksana pemeliharaan ayam broiler,
serta menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dan belajar membekali
diri dengan keterampilan untuk tujuan dunia kerja.
Selain itu, tujuan praktik kerja lapangan ini yaitu untuk belajar bekerja sama,
melatih sikap mandiri, bertanggung jawab, disiplin dan hidup bermasyarakat.
Metode Pelaksanaan Praktik
Cara melakukan praktik kerja lapangan ini yaitu dengan bekerja secara
langsung, melakukan pengamatan, wawancara, serta pengumpulan data
primer dan data sekunder.
Pengamatan dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan
cara kerja para pegawai kandang selama pemeliharaan ayam berlangsung.
Pengumpulan data primer dilakukan berdasarkan pencatatan data-data hasil
pengamatan dan wawancara selama melakukan praktik kerja lapangan,
sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan berdasarkan data-data
yang telah ada sebelum melaksanakan praktik kerja lapangan, tetapi data

tersebut sangat mendukung dan berhubungan dengan keadaan selama


melakukan praktik kerja lapangan.
Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak yang terlibat baik secara
langsung maupun tidak langsung selama pemeliharaan.
Waktu dan Tempat Praktik
Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan di PT. Janu Putro Sentosa, yang
bekerja sama dengan peternakan milik bapak Wawang di Kampung Pasir
Benda, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Waktu pelaksanaannya dimulai dari tanggal 16 Juli 2007-25 Agustus 2007.
KEADAAN UMUM
Lokasi dan Tata Letak
Peternakan ayam broiler milik PT. Janu Putro Sentosa, terletak di
Kampung Pasir Benda, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Daerah ini berada pada ketinggian 600 sampai 800 m di
atas permukaan laut, dengan suhu udara berkisar antara 22 0-280C dan
kelembaban 70-75%. Peternakan ayam broiler ini menempati areal seluas
1,5 hektar. Satu hetar dari areal tersebut dipakai untuk kegiatan
pemeliharaan ayam broiler, sedangkan sisanya dipakai sebagai areal
perkebunan jagung dan pepaya.
Sejarah dan Perkembangan
PT. Janu Putro Sentosa merupakan sebuah perusahaan kemitraan yang
bergerak di bidang ayam broiler. Perusahaan ini memiliki beberapa unit yang
tersebar di sekitar Pulau Jawa dan Sumatra, seperti Jonggol, Serang,
Lampung, Bogor, dan baru-baru ini membuka unit di Bandung. Pusat dari
perusahaan ini berada di Yogyakarta.

Unit kemitraan yang pertama kali dirintis berada didaerah Jawa Barat,
tepatnya di kota Bogor. PT. Janu Putro Sentosa cabang Bogor berdiri pada
tanggal 1 Januari 2003 dan mulai diresmikan tanggal 3 januari 2003. Unit
Kemitraan cabang Bogor membawahi beberapa peternakan yang berada di
daerah Gunung Bunder, Cibening, Gunung Sari, Cibitung, Ciawi, Cibinong,
Kemang, Pabuaran, Cibeber dan Cigudeg. Pada tahun 2004 PT. Janu Putro
Sentosa

cabang

Bogor

mengalami

kerugian

yang

disebabkan

oleh

mewabahnya virus flu burung di peternakan ayam broiler yang dibawahi oleh
Perusahaan ini.
Pada awal dirintisnya jumlah seluruh ayam pada peternakan yang dibawahi
oleh unit kemitraan cabang Bogor adalah 80.000 ekor, dan sekarang
berjumlah 370.000 ekor.
Struktur Organisasi
Struktur orgsnisasi merupakan pola hubungan diantara orang-orang
yang mempunyai kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Manajer merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di kemitraan PT.
Janu Putro Sentosa, yang bertanggung jawab pada pimpinan pusat terhadap
operasional perusahaan. Struktur organisasi yang baik akan mempermudah
kegiatan perusahaan sehingga timbul tanggung jawab dari staf dan
karyawan terhadap tugas yang diembannya.
Operasional Manager Wilayah Jabotabek dan Lampung
Unit Farm Ayam Broiler
Ahmad Johar, S.Pt

Ka. Unit Bogor


M. Gani

Ketenagakerjaan

Dari struktur organisasi di atas, dapat dilihat bahwa jumlah karyawan


PT. Janu Putro Sentosa cabang opersional wilayah Bogor (Desa Cibening)
adalah 28 orang yang terdiri dari 25 orang karyawan pria dan 3 orang
karyawan wanita. Latar belakang pendidikan karyawan dari mulai Sekolah
Dasar sampai Perguruan Tinggi.
Tabel 1. Jabatan, pendidikan dan jumlah tenaga kerja PT. Janu Putro Sentosa,
Bogor (Desa Cibening)

Jabatan - Pendidikan - Jumlah

Operasional Manager - S1 - 1
Ka. Unit Bogor - S1 - 1
Cashier - SMA - 1
TS. Produksi - AMd - 1
Adm. Produksi - S.Pt - 1
Marketing - S1 - 1
Logistik - S.Pt -1
Sopir - SMA - 1
OB - SMP - 1
PPL - AMd - 2
Adm. Marketing - S1 - 1
Ka. Gudang - SMA - 1
Kolektor, - DO SMA - 1
Kepala Kandang - SMP - 1
Pegawai Kandang - SD SMA - 13
Total 28
Sumber : PT. Janu Putro Bogor Sentosa (Desa Cibening), 2007.
Sarana Produksi
Sarana dan Prasarana
1. Sumber Air. Sumber air pada peternakan ini berasal dari sumur bor yang
terdapat pada setiap kandang. Air disedot dengan menggunakan jet pump
yang menggunakan tenaga listrik dan ditampung dalam bak penampung
atau pada drum yang berkapasitas 250 liter.
2. Sumber Energi. Sumber energi yang digunakan berasal dari PLN, tetapi
terdapat diesel yang digunakan untuk menyedot air dan juga sebagai
cadangan energi jika listrik mati.
3. Peralatan. Peralatan yang digunakan di PT. Janu Putro Sentosa masih
menggunakan peralatan yang sederhana, diantaranya yaitu : tempat pakan,
tempat

air

minum,

lampu

penerangan,

pemanas

(brooder),

lingkar

pembatas, dan drum tempat penampungan air.


Tempat pakan yang digunakan oleh PT. Janu Putro Sentosa terdiri dari dua
jenis, yaitu tempat pakan yang berbentuk nampan (chick feeder tray), yang
digunakan untuk ayam umur 07 hari. Tempat pakan ini terbuat dari bahan
plastik, dan berdiameter 30 cm untuk 60 ekor. Tempat pakan yang

digunakan pada saat ayam berumur lebih dari 14 hari sampai pemanenan
menggunakan tempat pakan berbentuk bundar yang digantung (hanging
feeder), dan berbahan plastik. Kapasitas tempat pakan gantung ini 5 kg
ransum.
Tempat

air

minum

yang

digunakan

yaitu

berbentuk

tabung

dan

digantung, yang mempunyai kapasitas sekitar 5 liter. Tempat air minum ini
terbuat dari bahan plastik, dan dapat dipakai untuk ayam dari umur DOC
sampai pemanenan. Tempat pakan dan tempat air minum yang digunakan
oleh PT. Janu Putro Sentosa ini berasal dari PT. Medion, PT. Mensana dan PT.
Agro.
Lampu penerangan yang digunakan di kandang adalah lampu neon dan
lampu pijar. Semawar (brooder) merupakan alat yang digunakan sebagai
pemanas untuk DOC/ayam yang baru datang sampai ayam berumur 14
hari. Pemanas ini berbentuk lingkaran, terbuat dari bahan seng dan besi
serta menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya.
Lingkar pembatas (chick guard) digunakan ketika ayam berumur 0-7
hari. Tujuan dibuatnya lingkar pembatas yaitu untuk menahan angin kencang
dan menjaga agar ayam selalu tetap berada di dalam daerah pemanas.
Lingkar pembatas ini terbuat dari bahan seng, yang mempunyai tinggi 45
cm.
Drum (tempat penampungan air) digunakan ketika air dinyalakan, dan
digunakan ketika akan memberi air minum pada ayam. Drum ini terbuat dari
bahan plastik, dan berkapasitas 250 liter.
4. Gudang pakan. Gudang pakan merupakan tempat penyimpanan pakan yang
lokasinya terpisah antara gudang yang satu dengan lainnya. Gudang pakan
yang terdapat di peternakan ini yaitu sekitar 8 buah.
5. Tempat Tinggal Pegawai Kandang. Tempat tinggal pegawai kandang terletak
disekitar

lokasi

Pembangunan

peternakan,
tempat

dan

tinggal

dibangun
pegawai

disebelah
kandang

gudang

pakan.

bertujuan

untuk

memudahkan para pegawai dalam pengelolaan atau pemeliharaan ayam.


Perkandangan

Menurut Zainal abidin (2002) kandang merupakan tempat hidup,


tempat berproduksi, dan berfungsi untuk melindungi ayam dari gangguan
binatang buas, melindungi ayam dari cuaca yang tidak bersahabat,
membatasi ruang gerak ayam, menghindari resiko kehilangan ayam,
mempermudah pengawasan, pemberian pakan dan air minum, serta
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
PT. Janu Putro Sentosa Bogor memiliki sepuluh unit kandang yang
terdapat di desa Cibening. Dari ke-10 kandang ini tidak semua kandang milik
pribadi, terdiri dari 5 kandang milik pribadi, dan 5 kandang milik orang lain
yang dikontrak.
Sistem perkandangan yang digunakan di PT. Janu Putro Sentosa yaitu
menggunakan tipe kandang panggung (Slat System), tipe kandang ini
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kandang Postal (Litter System).
Kelebihan dari sistem kandang ini yaitu sirkulasi udaranya yang baik, karena
angin dapat masuk dari bawah dan samping kandang.
Atap kandang berjenis monitor type, dan menggunakan genting
sebagai atapnya. Tiang penyangga bangunan terbuat dari kayu yang
mempunyai tinggi 2-4 m, tetapi ada juga penyangga bangunan yang
menggunakan setengah kayu dan setengah di tembok. Dinding kandang
terbuat dari kawat yang mempunyai tinggi 2 m dari alas kandang. Konstruksi
lantai yang digunakan adalah lantai yang mempunyai celah dan terbuat dari
bambu. Jarak celah lantai tersebut yaitu 2,5 cm.
Jarak antara kandang yang satu dengan yang lainnya yaitu sekitar 8
10 m, atau jaraknya sama dengan lebar kandang. Hal ini dimaksudkan untuk
menjamin kesehatan pada ayam, dan untuk mencegah penularan penyakit.
Arah kandang yang terdapat di PT. Janu Putro Sentosa membujur dari Timur
ke Barat, tujuannya yaitu agar ayam tidak terkena panas matahari secara
langsung. Kepadatan pada kandang panggung ini yaitu 12 ekor/m 2.
Kandang panggung yang digunakan oleh PT. Janu Putro Sentosa dapat dilihat
pada Gambar 2.

Ukuran kandang dan populasi ayam yang terdapat di PT. Janu Putro
Sentosa dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 2. Ukuran Kandang dan Populasi Ayam PT. Janu Putro Sentosa
Bogor (Desa Cibening).

Kandang Lebar (m) Panjang (m) Luas (m2) Populasi (ekor)

1 6 35 210 3500
2 6 17,5 105 2000
3 8 35 280 3500
4 8 60 480 6000
5 8 45 360 4000
6 8 70 560 7000
7 8 57 456 5500
8 8 57 456 5500
9 8 42,5 340 4500
10 7 27,5 192,5 2500
Sumber : PT. Janu Putro Sentosa Bogor (Desa Cibening), 2007.
Jumlah dan Strain Ayam yang Dipelihara
Pada saat praktik kerja lapangan dilaksanakan, ayam yang dipelihara
oleh PT. Janu Putro Sentosa (Desa Cibening) berjumlah sekitar 50.000 ekor,
dengan interval waktu pemeliharaan yang berbeda-beda, pada kandang
serta lokasi yang berbeda pula. Strain ayam yang digunakan oleh PT. Janu
Putro Sentosa adalah MB 202P, ayam tersebut diproduksi oleh PT.
Multibreeder Adirama Indonesia. Tbk. yang terletak di daerah Purwakarta.
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Pemeliharaan Ayam Periode Starter Finisher
Pemeliharaan ayam broiler ini dipelihara selama 35 hari, dengan
menggunakan sistem pemeliharaan all in all out. Maksudnya yaitu ayam
masuk secara bersamaan, dan keluarnya pun secara bersama- sama. Tujuan
dilakukannya pemeliharaan dengan sistem all in all out adalah untuk

memudahkan

dalam

pemanenan.

Kegiatan

yang

dilakukan

selama

melaksanakan praktik kerja lapangan ini meliputi kegiatan persiapan


kandang dan peralatan yang digunakan, penggunaan dan pengaturan litter,
perlakuan saat DOC datang, sanitasi kandang, pemberian pakan dan air
minum,

seleksi,

vaksinasi,

pemberian

vitamin

dan

obat-obatan,

dan

pemanenan.
Persiapan Kandang dan Peralatan yang Digunakan
Sebelum kegiatan pemeliharaan ayam berlangsung, terlebih dahulu
kandang dan peralatan yang akan digunakan harus dipersiapkan dengan
baik. Tujuan dari persiapan kandang ini sendiri yaitu untuk memberikan rasa
nyaman pada ayam ketika ayam mulai masuk, serta supaya terhindar dari
gangguan penyakit.
Pada saat melakukan praktik kerja lapangan, kegiatan persiapan
kandang yang dilakukan meliputi pembersihan atap dan lantai kandang,
pengapuran, dan pengistirahatan.
Pembersihan atap dan lantai kandang dilakukan setelah pemanenan
ayam selesai. Pembersihan atap dilakukan dengan membersihkan debu dan
sarang laba-laba yang ada dilangit-langit kandang dengan menggunakan
sapu

bergagang

panjang.

Pembersihan

lantai

dimulai

dengan

menyemprotkan air ke permukaan lantai kemudian didiamkan selama


beberapa jam, dengan tujuan agar kotoran yang menempel dapat dengan
mudah dibersihkan. Setelah didiamkan selama beberapa jam, lantai digosok
dengan menggunakan lap yang bergagang sambil disemprot dengan air
sampai bersih.
Setelah

lantai

bersih

kemudian

dibiarkan

hingga

kering

dan

selanjutnya dilakukan pengapuran. Bahan yang digunakan dalam proses


pengapuran untuk luasan kandang 560 m2 adalah 100 kg kapur, 500 liter air
dan 5 liter formalin 40%. Cara kerjanya yaitu larutkan kapur dengan air di
dalam drum, lalu tambahkan formalin 40% kemudian aduk hingga homogen
dengan menggunakan alat pengaduk. Setelah homogen, larutan tersebut
disiramkan sedikit demi sedikit secara merata ke seluruh lantai kandang

dengan

menggunakan

gayung

atau

ember.

Pengistirahatan

kandang

dilakukan setelah pengapuran selesai. Pengistirahatan dilakukan selama 12 minggu.


Persiapan peralatan meliputi pembersihan tempat pakan dan tempat
air

minum

yang

telah

digunakan

sebelumnya,

penyemprotan

tirai,

pembersihan semawar (pemanas), pencucian lingkar pembatas (chick


guard), dan pencucian karung (alas sekam).
Pembersihan tempat pakan dan tempat air minum yang akan
digunakan dilakukan dengan menggunakan disinfektan yaitu Septosid,
kemudian dikeringkan. Penyemprotan tirai dan pembersihan semawar
(pemanas) dilakukan dengan menggunakan disinfektan yang sama. Lingkar
pembatas dicuci dengan cara disikat sambil disemprot dengan air hingga
bersih, kemudian dikeringkan. Karung (alas sekam) dicuci dengan cara
direndam terlebih dahulu selama satu malam, lalu kucek dan bilas dengan
air sampai bersih. Setelah karung bersih, kemudian dikeringkan dibawah
sinar matahari.
Penggunaan dan pengaturan litter
Dalam pemeliharaan ayam broiler di PT. Janu Putro Sentosa, litter yang
digunakan berasal dari kulit padi atau sekam. Penaburan sekam dilakukan
dua hari sebelum DOC datang. Sebelum sekam ditaburkan, lantai kandang
diberi alas terlebih dahulu dengan menggunakan karung. Ketebalan litter
setinggi 5-8 cm. Pada saat ayam datang hingga berumur satu hari,
permukaan litter yang digunakan harus diberi alas koran atau karung.
Tujuannya agar ayam dapat mengenal pakannya, sehingga ayam tidak
memakan litter. Litter digunakan mulai dari DOC hingga ayam berumur 20
hari. Litter harus selalu dalam keadaan bersih dan menurut Bambang
Cahyono (1995), alas lantai/litter yang digunakan harus dalam keadaan
kering, karena jika litter selalu dalam keadaan kering maka ayam akan
terhindar dari penyakit pernapasan. Ketika ayam berumur 16 hari, litter
mulai diturunkan sedikit demi sedikit hingga pada saat ayam berumur 20
hari litter sudah turun semua.

Perlakuan Saat DOC Datang


Sebelum DOC datang, kandang harus sudah siap 48 jam sebelumnya.
Tirai harus tertutup semua tanpa ada celah, sehingga angin tidak bisa
masuk. Penutupan tirai secara keseluruhan dilakukan selama satu minggu,
setelah itu pembukaan tirai dilakukan sesuai dengan keadaan cuaca. Lingkar
pembatas dibuat satu kotak besar untuk keseluruhan ayam dalam satu
kandang. Luasan lingkar pembatas 60 m2 untuk 5500 ekor.
Pemanas (brooder) dihidupkan satu jam sebelum DOC datang, sampai
temperatur disekitar pemanas mencapai suhu 3235 oC. Pemanas yang
digunakan sebanyak 6 buah untuk kapasitas 5500 ekor ayam, dengan
ketinggian 50 cm dari litter. Menurut Sugandi (1978) bahwa temperatur
udara disekitar alat pemanas yang baik untuk pertumbuhan anak ayam
adalah 95oF (35oC). Pemanas dihidupkan selama 3 hari tanpa dimatikan. Hari
ke-4 dan seterusnya pemanas dihidupkan sesuai dengan keadaan cuaca.
Pencahayaan yang digunakan dengan menggunakan lampu neon 60 Watt
sebanyak 6 buah.
Pada saat DOC datang, DOC dikeluarkan dari dalam box pengemasnya
dan langsung dimasukan ke dalam indukan (chick guard). Menurut Sudaryani
dan Santosa (1994) indukan buatan memerlukan suhu 35 oC pada minggu
pertama bila memungkinkan, temperatur dapat diturunkan 5 oC setiap
minggu sampai suhu mencapai 18-24oC. Setelah anak ayam masuk kedalam
indukan kemudian diberikan air minum yang dicampur dengan vitamin yaitu
Biovit, tujuannya supaya kondisi ayam segar kembali. Pada saat ayam
datang penimbangan bobot awal tidak dilakukan, karena bobot rata-rata
ayam sudah tercantum dalam box DOC. Bobot awal rata-rata dari ayam ini
yaitu 37 gram / ekor.
Sanitasi
Sanitasi

adalah

cara

perlindungan

lokasi

farm

dengan

cara

membersihkan secara kimia maupun mekanis. Kebersihan lingkungan


kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan
penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet / terampil

saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan


merek dan dosis sesuai catatan pada label yang ada.
Sanitasi kandang yang dilakukan di PT. Janu Putro Sentosa adalah
menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya, membersihkan peralatan
kandang, menggunakan alas kaki khusus untuk di dalam kandang, mencuci
kaki sebelum memasuki kandang, dan menjaga litter agar tetap kering.
Pemberian Pakan dan Air Minum
Pemberian pakan pada anak ayam periode starter sampai finisher
dilakukan dengan metode ad libitum, yaitu metode pemberian pakan dengan
cara ayam makan sepuasnya atau tidak terbatas. Tempat pakan yang
digunakan pada umur 0-7 hari berbentuk nampan (chick feeder tray).
Pemberian pakan anak ayam sampai umur 1 minggu dilakukan sesering
mungkin 6-8 kali / hari tergantung habisnya pakan dalam chick feeder
tray. Setelah ayam berumur 7 hari tempat pakan yang digunakan sebagian
diganti dengan tempat pakan yang berbentuk bundar dan digantung
(hanging feeder). Menurut Abibin (2002) ketinggian tempat pakan dan
tempat air minum 22,5 cm di atas permukaan punggung ayam. Kapasitas
tempat pakan 1 buah untuk 20-25 ekor ayam. Pakan yang diberikan untuk
ayam umur 0-14 hari adalah PC 100 (Prime Chick) yang diproduksi oleh PT.
Charoen Pokphand Indonesia. Pakan ini berbentuk mash (butiran halus).
Komposisi zat makanan ransum PC 100 disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Kandungan zat makanan PC 100

Zat Makanan Kandungan (%)


Kadar Air max 13,0
Protein 21,5 23,5
Lemak min 5,0
Serat max 5,0
Abu max 7,0
Kalsium min 0,9
Phospor min 0,6
Energi Metabolis 3020 3120 Kkal/kg

Sumber : PT. Charoen Pokphan Indonesia.


Setelah ayam berumur 14 hari, keseluruhan tempat pakan yang
digunakan adalah hanging feeder. Pakan yang digunakan diganti dengan BR
1 SP (Broiler I SP) atau BR I RX-V (Broiler I RX-V) yang di produksi oleh PT.
JAPFA COMFEED Indonesia. Pakan ini berbentuk crumble (butiran kasar)
kemudian diberikan sebanyak dua kali, yaitu sekitar jam 8 pagi dan 4 sore.
Kandungan zat makanan BR I SP dan BR I RXV disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Kandungan zat makanan BR I SP dan BR I RX-V

Zat Makanan Kandungan

BR I SP BR I RX-V
Air max 12 12
Protein Kasar min 21 21,5
Lemak Kasar min 4 4
Serat Kasar max 4,5 4
Abu max 6,5 6,5
Kalsium 0,9 1,1 0,9 1,1
Phospor 0,7 0,9 0,7 0,9
nc Bacitracin
n

Sumber : PT. JAPFA COMFEED Indonesia.


Pemberian air minum dari awal sampai akhir pemeliharaan diberikan
ad libitum (tidak terbatas), dengan memakai tempat air berbentuk tabung
dan digantung yang berkapasitas 5 liter untuk 50 ekor anak ayam.Tempat air
minum selalu dicuci bersih sehabis pemakaian agar terhindar dari bibit
penyakit yang merugikan.

Seleksi yang dilakukan oleh PT. Janu Putro Sentosa mulai umur 1 hari
sampai pemanenan. Seleksi berdasarkan besar kecilnya ukuran tubuh ayam,
kelainan (cacat), ayam sakit dan ayam mati.
Ayam yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil dipisahkan dengan yang
lainnya dan dipelihara ditempat tersendiri dalam sekat dipojok kandang,
serta diberi pakan lebih banyak dibandingkan dengan ayam yang memiliki
ukuran

tubuh

normal.

Kelainan

(cacat)

pada

ayam

yang

terdapat

dipeternakan ini terdiri dari cacat bawaan contohnya bentuk paruh dan leher
yang bengkok, paruh yang menyerupai bentuk paruh burung kakatua, dan
cacat karena cedera contohnya kaki dan sayap yang terperosok, pantat
terluka karena dipatuki ayam lain yang kanibal. Ayam yang sakit dan cacat
diberi perlakuan yang sama seperti ayam yang memiliki ukuran tubuh kecil,
sedangkan ayam yang mati langsung dibuang (dikubur).
Vaksinasi
Vaksinasi merupakan upaya memasukan bibit penyakit yang telah
dilemahkan atau telah mati kedalam tubuh unggas yang sehat untuk
memperoleh kekebalan penyakit tertentu. Menurut Abidin (2002) vaksinasi
pasif adalah proses memasukan bibit penyakit yang sudah mati, sedangkan
vaksinasi aktif adalah proses memasukan bibit penyakit yang sudah
dilemahkan ke dalam tubuh ayam, baik melalui injeksi, campuran air minum,
maupun tetes mata. Vaksin digunakan dengan tujuan untuk mencegah
penyakit asal virus, misalnya ND dan Gumboro (Rasyaf, 2007).
Program vaksinasi di PT. Janu Putro Sentosa Bogor dilakukan sebanyak
tiga kali setiap periode pemeliharaan. Vaksinasi terdiri dari ND 1, Gumboro,
dan ND 2 (Tabel 5).
Tabel 5. Program vaksinasi di PT. Janu Putro Sentosa Bogor (Cibening)
Umur
(hari) Jenis Vaksin Aplikasi
4 NDLIVE tetes mata
13 IBDLIVE air minum (oral)
19 NDLIVE air minum (oral)

Sumber : PT. Janu Putro Sentosa Bogor (Desa Cibening), 2007.


Pada umur empat hari, ayam divaksinasi ND dengan jenis vaksin aktif.
Vaksinasi dilakukan dengan cara tetes mata dan sebelum vaksinasi ayam
tidak dipuasakan terlebih dahulu. Vaksinasi dilaksanakan mulai pukul 7 pagi
sampai pukul 13 siang. Vaksin yang digunakan sebanyak 6000 dosis untuk
5500 ekor ayam (1,09 cc / ekor). Vaksin yang digunakan disimpan dalam
termos es supaya vaksin selalu dalam keadaan dingin, dengan tujuan agar
vaksin tidak cepat rusak.
Cara kerja dalam pemberian vaksin ini yaitu, pertama-tama giring
seluruh ayam ke suatu sudut kandang, lalu beri sekat. Kemudian teteskan
vaksin pada ayam satu persatu. Simpan ayam yang sudah diberi vaksin di
bagian sekat yang kosong. Usahakan vaksin yang digunakan selalu dalam
keadaan dingin sampai vaksinasi selesai.
Pada umur 13 hari, ayam divaksinasi Gumboro dengan jenis vaksin
aktif. Vaksinasi dilakukan dengan cara oral (dicampurkan dengan air minum).
Sebelum vaksinasi dilaksanakan, ayam dipuasakan terlebih dahulu selama
2 jam. Vaksinasi dilaksanakan pada pukul 7 pagi. Vaksin yang digunakan
sebanyak 6000 dosis untuk 5500 ekor ayam. Vaksin tersebut kemudian
dicampur dengan 200 liter air, kemudian diisikan ke dalam galon tempat air
minum masing-masing sebanyak 2 liter. Setelah vaksin habis diminum oleh
ayam, kemudian galon tersebut diisi dengan air putih biasa.
Pada umur 19 hari, ayam divaksinasi ND 2 dengan jenis vaksin aktif.
Dosis dan cara pemberian vaksin sama dengan saat vaksinasi Gumboro.
Pemberian Vitamin dan Obat-obatan
Ayam merupakam ternak yang rawan terhadap penyakit. Untuk
pencegahan biasanya obat-obatan yang diberikan berupa vitamin dan
antibiotika

dalam

dosis

rendah.

Pemberian

vitamin

bertujuan

untuk

mengurangi cekaman atau stress dan pemberian obat yang mengandung


antibiotika untuk pencegahan penyakit pada saluran pencernaan. Vitamin
dan obat-obatan yang dipakai dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Program Pemberian Vitamin dan Obat-obatan di PT. Janu Putro


Sentosa Bogor
Umur (hari) Obat/Vitamin Dosis
13 Biovite 1 g / 12 liter
57 Moxacol 1 g / 1 liter
811 Masabro 1 g / 2 liter
12 dan 14 Supralit 1 g / 2 liter
1517 Colimas 1 g / 1 liter
18 Supralit 1 g / 2 liter
2022 Supralit 1 g / 2 liter
2327 Carmavit 1 g / 1-2 liter

Sumber : PT. Janu Putro Sentosa Bogor (Desa Cibening), 2007.


Pemanenan
Panen dilakukan pada saat ayam berumur 35 hari dengan bobot badan
akhir rata-rata 1,92 kg. Pemanenan dilakukan dengan cara menangkap 4
sampai 5 ekor ayam, kemudian mengikat kakinya dengan tali yang telah
disimpulkan, lalu ditimbang dan dilakukan pencatatan baik dari pihak
pembeli maupun perusahaan, setelah itu langsung diangkut dan dimasukkan
kedalam keramba yang tersedia di atas mobil. Sebelum mobil pengangkut
ayam pergi, dilakukan penyiraman dengan air terhadap ayam tujuannya agar
ayam tetap segar (tidak kepanasan) sampai di tujuan. Setelah panen selesai,
data hasil pencatatan dari pihak perusahaan diserahkan ke pembeli untuk
dicocokkan.
Pemasaran
Jumlah, Bentuk dan Harga
Ayam dipanen secara keseluruhan dan dijual berdasarkan bobot hidup
ayam. Pada masyarakat sekitar, peternak menjual ayamnya dengan harga

Rp.11.000,- / kg, sedangkan pada perusahaan pemotongan atau pasar, ayam


dijual dengan harga Rp.12.000,- / kg. Harga ayam yang dijual pada
masyarakat lebih murah karena ayam yang dijual dalam jumlah sedikit.
Jumlah dan waktu pemanenan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah dan Waktu Pemanenan
Tanggal Lokasi Kandang Jumlah (ekor)
12 Agustus 2007 A 1 dan 2 5500
36 Agustus 2007 B 36 20.000
1315 Agustus 2007 C dan D 79 17.500
Sumber : PT. Janu Putro Sentosa (Desa Cibening), 2007.
Wilayah
Ayam yang dipelihara di peternakan PT. Janu Putro Sentosa dijual /
dipasarkan ke wilayah Jakarta dan Bogor (Leuwiliang dan Pondok Rumput).
Pemasaran yang paling banyak adalah ke daerah Pondok Rumput yang
merupakan daerah rumah pemotongan ayam (RPA). Selain ke RPA, ayam
juga dijual secara langsung ke pasar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kondisi peternakan PT. Janu Putro Sentosa Bogor (Desa Cibening)
sudah baik dan memenuhi syarat lokasi usaha peternakan ayam yang baik,
hal ini dapat dilihat dari kondisi udara yang baik (sejuk), lokasi kandang tidak
jauh dari pemasaran, dan tersedianya sarana transportasi yang mendukung.
Pada saat melaksanakan praktik kerja lapangan, strain ayam yang
digunakan yaitu MB 202P dengan jumlah 50.000 ekor. Ayam tersebut
dipelihara selama 35 hari, setelah itu dilakukan pemanenan pada masingmasing kandang secara bertahap. Pakan yang digunakan terdiri dari dua
jenis, yaitu PC 100 diberikan untuk ayam berumur 014 hari. BR I SP dan BR I
RXV diberikan untuk ayam berumur 14 hari sampai pemanenan. Pemberian
vaksinasi dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu periode, yaitu pada saat
ayam berumur 4 hari dengan vaksin ND I. Umur 13 hari, ayam di vaksin

Gumboro dan umur 19 hari diberikan vaksin ND II. Selain dilakukan vaksinasi,
ayam diberikan vitamin dan obat-obatan sesuai dengan jadwal pemberian
yang ditentukan oleh perusahaan.
Saran
Sarana

dan

prasarana

yang

ada

dipeternakan

ini

harus

lebih

dilengkapi, contohnya seperti fasilitas pegawai kandang dan gudang pakan.


Sanitasi kandang pada saat awal hingga akhir pemeliharaan ayam harus
selalu dilaksanakan dengan baik dan terus ditingkatkan, karena sanitasi
dapat mencegah penyebaran wabah penyakit pada ternak.
RINGKASAN
Ayu Laili, Feri Andriawan, Junaidi Karo-karo, Yuyun Yuniarti. 2007.
Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Broiler Strain MB 202-P Periode
Starter sampai Finisher di PT. Janu Putro Sentosa. Laporan Praktik
Kerja Lapangan, Program Keahlian Teknologi dan Manajemen Ternak,
Direktorat Program Diploma, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing : Dr. Ir Sumiati, M.Sc
Praktik Kerja Lapangan di PT. Janu Putro Sentosa dilaksanakan dari
tanggal 16 Juli 2007 25 Agustus 2007. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
adalah untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dalam
tatalaksana pemeliharaan ayam broiler serta menerapkan ilmu yang di
peroleh di perkuliahan dan belajar membekali diri dengan keterampilan
untuk tujuan dunia kerja. Cara melaksanakan Praktik Kerja Lapangan adalah
dengan mengikuti kegiatan secara langsung, wawancara dengan kepala
kandang beserta karyawan / anak kandang, serta melakukan pencatatan
data primer dan sekunder.
Tatalaksana dalam pemeliharaan ayam ini meliputi : persiapan
kandang dan peralatan yang digunakan, penggunaan dan pengaturan litter,
perlakuan saat DOC datang, sanitasi, pemberian pakan dan air minum,
seleksi, vaksinasi, pemberian vitamin dan obat-obatan, dan pemanenan.
Pada saat melaksanakan praktik kerja lapangan, kegiatan yang dilakukan di
peternakan adalah pemeliharaan ayam broiler yang dimulai dari periode

starter sampai periode finisher. Strain ayam yang digunakan oleh PT. Janu
Putro Sentosa yaitu MB 202P, dengan jumlah 50.000 ekor. Ayam broiler ini
dipelihara selama 35 hari, dengan menggunakan sistem pemeliharaan all
in all out. Sistem perkandangan yang digunakan yaitu kandang panggung
(slat system), dengan jumlah kandang sekitar 10 kandang yang terdapat
pada lokasi yang berbeda. Pencegahan penyakit yang dilakukan yaitu
vaksinasi, pemberian vitamin dan obat-obatan dengan jadwal pemberian
yang telah ditentukan oleh perusahaan. Setelah ayam berumur 35 hari,
ayam dipanen dengan tahapan pengikatan 45 ekor ayam, penimbangan
bobot akhir, pencatatan, yang kemudian diangkut ke mobil pengangkut. Dari
hasil pemeliharaan, rata-rata bobot badan akhir yaitu 1,92 kg / ekor.
Konversi pakan (FCR) yaitu 1,54 / 15.500 ekor, dengan tingkat kematian
(mortalitas) 3,51

Mengatasi Gejala dan Penyebab Penyakit Ayam Broiler


Added Thursday, January 5, 2012 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam

Adalah Ny Saadah yang mengemukakan hal senada. Pentingnya menjaga kebersihan dan sedini
mungkin mengatasi penyakit yang timbul merupakan suksesnya. Hal ini dibuktikan pada ternak
ayam miliknya. Sejak 1991 sampai sekarang belum pernah terserang wabah penyakit. Komentar
senada muncul dari peternak lain."Perhatian dan ketlatenan menjadi syarat utama keberhasilan,"
ungkap Zahar Chan yang telah beternak selama 10 bulan.
Lain lagi dengan Yap Tjie Tiong peternak asal temanggung. Ia berpendapat, beternak itu rawan
penyakit.Disamping penyakitnya susah dikendalikan.Faktor alam pun sangat berpengaruh.
Terlepas dari perbedaan persepsi yang semuanya bermuara pada penyakit, Peternakan Ayam
Broiler Blogspot merangkum beberapa penyakit ayam dan penanggulanganya dari berbagai
sumber.
A.Penyakit Akibat Virus.
1. Tetelo (Newcastle Desease)
Diskripsi :
Tetelo pertama muncul pada tahun 1926 di ingris. Sampai sekarang sudah tersebar luas di
berbagai penjuru dunia. Penyakit sangat ganas dan menular. Peternak ayam sering menyebut
sampar, Pes, Psuedo Vogel-Pest, atau Cekak.Ia menyerang ayam semua umur. Selain
menghambat produksijelas mematikan. Sampai saat ini belum ada obat manjur. Ini akibat virus.

Sama halnya manusia terkena Influenza. Pemberian obat tidak menghilangkan virus. Tetapi
mengurangi gejala. Tindakan pencegahan paling dianjurkan.
Gejala :
Lesu, kurang bergairah, nafsu makan berkurang. Jengger ayam dan pial kebiruan. Sayap terkulai,
keluar cairan dari hidung hingga susah bernafas, ngorok dan batuk, kotoran cair atau kekuningan,
Jika banyak yang kena maka ayam akan bergerombol mencari tempat yang hangat, Setelah 1-2
hari kemudian muncul gejala syaraf seperti kaki lumpuh, jalan seret dan leher terpeluntir,
(tortikolis) Akibatnya jalan berputar putar (tanda khas).
Penyebab :
1. Virus Paramxyo
2. Pergantian musim seperti hujan atau kemarau yang panjang, termasuk pancaroba.
3. Kontak langsung dengan ayam sakit melalui udara atau binatang lain (carrier)
Penanggulangan :
1. Vaksinasi secara teratur sesuai petunjuk. Pemberian dilakukan dengan vaksin aktif pada umur
4 hari, 18 hari, 8 minggu dengan vaksin ND in-aktif secara intra maskular, pada umur 18
minggu diberi vaksin gabungan IB + ND in aktif secara intra maskular pula. Ulang 6 bulan
kemudian. Anak ayam umur kurang 1 bulan diberi dengan cara tetes. Pada ayam dewasa diberi
secara intra maskular pula.
2. Ayam yang benar benar sakit harus dimusnahkan
- Aktif : Vaksin berisi bibit penyakit hidup tetapi sifatnya tidak terlalu ganas bagi ayam. Masa
kekebalan 2,5 bulan.
2. Gumburo (Infectious Bursal Disease)
Diskripsi :
Gumboro menyerang sistem kekebalan tubuh. Terutama bagian bursa fibrikus dan thymus,
Kedua bagian ini benteng pertahanan ayam dari penyakit. Kerusakan parah yang timbul adalah
tidak terbentuknya antibodi sesudah vaksinasi, Gumboro memang tidak mengakibatkan kematian
secara langsung tetapi infeksi sekunder setelahnya mengakibatkan banyak kematian.
Secara umum penyakit ini terbagi menjadi dua, yaitu gumboro klinik dan sub klinik, Gumboro
klinik menyerang ayam umur 2-7 minggu. Kerusakan sistem kekebalan hanya bersifat sementara
(2-3 minggu) Lain lagi dengan Gumboro sub-klinik (dini). Inilah yang ditakutkan peternak.
Selain tidak terdeteksi, umum menyerang anak ayam umur 0-21 hari walhasil sifat kekebalan
hilang secara permanen (imunospresi).
Gejala :
Diare berlendir turun nafsu makan dan minum, gemetar dan sukar berdiri,Bulu kotor disekitar
anus dan prilaku mematuk di sekitar kloaka (akibat peradangan pada Bursa fibrikus yang terletak
diatas dubur)
Penyebab :
Virus IBD (Infectious Bursal Disease) merupakan golongan red virus dan mempunyai struktur

RNA . Dalam tubuh ayam virus ini bertahan hidup lebih dari 3 bulan dan setelah itu masih
bersifat Infektif.
Penanggulangan :
1. Vaksin pada umur satu hari dengan vaksin gumboro aktif. Vaksinasi lanjutan dilakukan
pada umur 11 hari dengan vaksin gumboro gabungan (aktif dan in-aktif) vaksinasi
berikutnya dilakukan pada umur 21 hari, 6 minggu dan 10 minggu dengan vaksin
gumboro aktif (Gumboral CT) Bila perlu diulangi pada umur 40 minggu dengan gumboro
in-aktif secara intra muskular.
2. Menjaga sanitasi kandang
3. Cacar (Avian Pox/Fowl Pox/Avian Diptheria/Pokken Diptheria)
Deskripsi :
Penyakit ini menyerang ayam semua umur. Angka kematian yang ditimbulkan tergolong kecil,
Ada dua bentuk penyakit ini pada ayam. Yaitu cacar kulit berupa kutil pada pial, jengger kelopak
mata atau kaki. Diptheri berupa radang pada selaput lendir lidah, mulut, selaput mata, atau
pangkal tenggorokan.
Kulit timbul dari bintik putih kemudian berubah agak besar kekuningan tak berapa lama jadi
kasar dan berubah lagi menjadi coklat. Setelah 2-3 minggu terjadi peradangan pendarahan pada
pangkal kutil. Pada diptheri, kutil ini terdapat pada ronggamulut atau saluran pencernaan depan.
Akibatnya terjadi sumbatan pada oesophagus.
Gejala :
Lesu, nafsu makan berkurang, Produksi telur menurun drastis, Suhu tubuh meninggi, kadang
terjadi kelumpuhan, kotoran encer
Penyebab :
Virus famili Poxviridae
Penanggulangan :
1. Vaksin dengan vaksin cacar aktif (Diftosec CT) pada umur 4 minggu dengan cara tusuk
gores sayap atau intra muskular. Kemudia beri vaksinasi penguat /booster (Diftosec CT)
3 bulan kemudian.
2. Gunakan biji awar-awar sebanyak 3 buah. ukuran sedang untuk ayam umur 3 bulan.
pemberian bisa langsung dengan mengiris kecil-kecil dan masukkan langsung atau
menumbuknya kemudian campur dengan makanan atau minuman.
3. Menyayat kutil kutil sampai berdarah dan diolesi larutan yodium atau neo blue atau
yodium tinctura sampai kutil tersebut kering , kisut sampai akhirnya terkelupas

4. Untuk diptheri kerik dulu gmpalan dalam rongga mulut sampai lepas, Luka yang timbul
diolesi yodium tincturaatau yood gliserin
4. Batuk Darah (Infectious laryngotracheitis)
Deskripsi :
Virus penyakit ini tidak segarang Gumboro. Selain dapat dihilangkan dengan desinfektan ia juga
tidak tahan diluar tubuh host-nya (inang perantara) Ayam umur 14 minggu atau lebih sangat
rentan penyakit ini.
Gejala :
Mata berair malas bergerak, getah radang (exudat) berupa lendir bercampur darahmelekat pada
rongga mulut terutama tenggorokan. Akibatnya ayam banyak mati karna penyumbatan saluran
tenggorokan. Selain itu sering batuk, sulit bernafas (terdengar suara khas) paruh dan kotoran
terlihat percikan darah.
Penyebab :
Virus herpes, Yaitu tarpen avium.
Penanggulangan :
1. Memberi vaksin modified LT vaccine dengan cara meneteskan pada mata. Cara lain
dengan memberikan Cloacal type vaccine dengan cara menggosokkannya bada bibir atas
kloaka. Laukan 2-3 bulan sebelum ayam bertelur.
2. Vaksinasi dengan Lyrngo Vac nobilis (Produksi Intervet)
3. Bila ayam terkena sebaiknya dimusnahkan.
5. Bronchitis (Infectious Btronchitis)
Deskripsi :
Penyakit ini menyerang pernafasan. Penularan terjadi dari udara tercemar dari ayam penderita.
Ayam terserang menunjukkan gejala sakit setelah 48 jam. Angka kematian tertinggi terjadi saat
anak ayam umur dibawah 6 minggu yaitu mencapai 6 % Pada dewasa hampir tidak ada.
Gejala :
Batuk, bersin, sesak nafas, ngorok mengeluarkan lendir, dari hidung dan mata dan nafsu makan
dan minum menurun.
Penyebab :
Virus golonganCorona
Penanggulangan :

1. Vaksinasi secara teratur sesuai petunjuk. Bisa digunakan vaksin galur Massachusetts dan
connecticut. Pemberian secara tetes mata atau hidung. Bisa juga melalui air minum.
2. Vaksinasi pada umur 7 hari, 30 hari, dan 10 minggu dengan vaksin IB aktif (Bioral H120)dengan cara tetes mata. Pemberian vaksin di;anjutkan umur 18 minggu dengan
vaksin ND+IB in aktif.
6. Marek (Leoukosis Akuta)
Deskripsi :
Penyakit ini banyak timbul akibat kontak langsung dengan ayam penderita. Serangan banyak
terjadi pada anak ayam usia 3-4 minggu terutama pada usaha ayam komersial. Usia 8-9 minggu
saat paling rawan serangan. Penularan bisa melalui debu kandang, kotoran, Litter, maupun
peralatan kandang.
Gejala :
1. Neural : Jengger pucat, kelumpuhan pada sayap dan kaki.
2. Visceral : Hati lebih besar dua kali lipat
3. Ocular : Kebutaan , Iris mata berwarna kelabu
4. Skin Form : Tumor dibawak kulit dan otot
Penyebab :
Virus DNA tergolong virus Herpes tipe B
Penanggulangan :
1. Vaksinasi segera setelah telur menetas dengan vaksin Cryomarex HVT atau Cryomatex rispens
dengan dosis0,2 mlsecara sub kutan (pada kulit leher)
2. Bila ada yang terserang sebaiknya dimusnahkan.
B. Penyakit Akibat Bakteri
1. Snot/Pilek (Infectious Coryza)
Deskripsi :
Penyakit ini menular dan timbul akibat perbahan musim dari kemarau ke hujan. Perbedaan cuaca
sering ekstrim dan berpengaruh pada kondisi fisiologis ayam. Penyakit ini menyerang semua
umur terutama pada ayam dewasa.
Angka kematian memang kecil (Mortalitas 30%), tetapi angka kesakitan cukuo tinggi
(morbiditas 80%). Ayam betina umur 18-23 minggu paling rentan terserang. Bagi ayam petelur
dapat menurunkan produksi sampai 20%.
Gejala :
Keluar lendir kekuningan encer dari hidung, kental dan berbau khas, terdapat kerak disekitar
lubang hidung. mata tertutup sebagian akibat pembengkakan sinus infra orbital secara unilateral

(sebelah) atau bilateral (keduanya) Akibatnya muka bengkak dan mata memejam, suara ngorok
dan sukar bernafas dan pertumbuhan tidak normal.
Penyebab :
Bakteri Haemophilus Gallinarum
Penanggulangan :
1. Vaksinasi pada umur 12 minggu dan 17 minggu dengan vaksin snot in-aktiv (Haemovax 0,3
ml/ekor)
2. Jangan menyampur ayam yang berbeda usia lebih dari 3 minggu
3. berilah Mycomas, ampisol, Ultramcyin SP atau baytril 10% OS dengan dosis sesuai petunjuk
pabrik
2. Kolera (Fowl Cholera/Avian Pasteurellosis)
Deskripsi :
Penyakit ini tak kalah ganasnya dengan tetelo. Serangannya tidakhanya pada ayam petelur, Ayam
pedagingpun disikatnya, Umum menyerang ayam lewat 12 minggu, serangan ini bisa secara
mendadak (akut) atau menahun (Kronis).Kerugian akibat penyakit ini pada turunannya bobot
dadn produksi telur bahkan kematian.
Gejala:
1. Akut : Terjadi kematian yang secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas
2. Kronis : Ada gejala demam, nafsu makan berkurang, bulu berdiri, sesak nafas, mecret mula
mula kuning kemudian coklat, bisa pula berwarna hijau, kotoran berbau busuk dan berlendir,
pembengkakan pada jengger dan pial serta kepala berwarna kebiruan dan memperlihatkan gejala
geleng-geleng kepala persendian kaki dan sayap membengkak kadang disertai kelumpuhan.
Penyebab :
Infeksi Bakteri Pasteurella multocida dan Pasteurella Gallinarium. sevara normal bakteri ini ada
pada saluran pernafasan dan pencernaan. Pada kondisi daya tahan menurun bakter ini menjadi
patogen.
Penanggulangan :
1. Vaksin Kolera umur 6-8 minggu dan diulang pada umur 8-10 minggu
2. Menjaga litter tetap kering ventilasi lancar
3. Menjaga isi kandang tidak padat
4. Ganti air minum tiap hari dan cuci tempat makan dan minum 2x seminggu
5. Berikan Mycomas. Noxal, atau ampisol dengan dosis sesuai aturan pabrik
6. Beri vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam seperti vita stress atau vita strong.
3. Tipus (Fowl Thypoid)
Deskripsi :
Penyakit ini termasuk jenis berbahaya dan menular. Angka kematian akibat serangan bisa
mencapai 30%-50%. Serangan terjadi pada semua umur. Tetapi lebih banyak pada ayam grower
dan yang sudah bertelur.

Gejala :
Lesu nafsu makan turun, nafsu minum dan suhu tubuh meningkat, Ayam sedikit mencret dan
berwarna kuning kehijauan, Kepala menunduk dengan mata terpejam seperti mengantuk, Kedua
sayap terkulai, Ia lebih suka berada pada tempat yang hangat dan bulu terlihat kusam.
Penyebab :
Bakteri Salmonella Gallinarum
Penanggulangan :
1. Menjaga sanitasi dengan baik, disamping menjaga litter tetap kering, Bakteri ini dapat
bertahan hidup pada litter yang lembab.
2. Bila baru terserang dapat diberikan colisuttrix atau dimetropin dengan dosis 1 gr dilarutkan
dalam 1 L air minuman. Berikan 3-5 hari berturut-turut. Untuk pengobatan dosis ditambah 2 gr.
4. Berak Kapur (Pullorum Disease)
Deskripi :
Penyakit ini menyerang anak ayam. Terutama anak ayam umur 1-10 hari. Kebanyakan yang
kena lemah dan mati muda. Pada ayam dewasa tidak terlihat gejala-gejala sakit. Ayam yang
sembuh menjadi pembawa sifat dan seumur hidupnya mengeluarkan bibit penyakit. Penularan
utama melalui peneluran.
Gejala :
1.Anak Ayam : Nafsu makan berkurang. Kotoran encer berwarna pitih berlendir. dan banyak
melekat pada daerah anus. Ayam terlihat pucat, lemah, kedinginan, dan suka bergerombol
mencari tempat hangat. Sayap tampak kusut dan menggantung, jengger pucat dan berkerut,
berwarna keabu abuan.
2. Ayam dewasa : Menurunya kesuburan dan daya tetas, depresi, anemia dan kotoran encer
warna kuning.
Penyebab :
Bakteri Salmonella Pullorum
Penanggulangan :
1. Menjaga sanitasi kandang dan mesin tetas, Fumigasi dengan Formaldelhida 40%
2. Pemberian vaksinasi sama halnya pada kolera
3. Bila terkena ayam sudah parah, sebaiknya dimusnahkan
4. Berak Kuning Kolibasiolosis/ CRD Kompleks (Granuloma Koli)
Deskripsi :
Penyakit ini bersifat oportunis, Timbul bila ayam dalam keadaan rentan atau kekebalan menurun,
Kematian terbanyak pada anak ayam usia 5 hari, Penyebaran utamanya melalui air,
Gejala :
Ayam kurus, bulu kusam, dan kotoran disekitar pantat, Nafsu makan turun, dan kotoran encer

berwarna kuning.
Penanggulangan :
1. Perbaikan sanitasi
2. Berikan Ronaxan dengan dosis 1g-2g/L air minum atau mycomas dengan dosis 0,5 ml/L air
minum selama 3-5 hari berturut-turut
5. CRD (Chronis Respiratory Desesase)
Deskripsi :
Penyakit ini sifatnya menahun dan menyerang semua umur ayam. Terutama usia 4-9 minggu.
Angka kematian menjadi tinggi bila serangan berbarengan dengan penyakit lain, Seperti ND dan
IB. Gejala serangan hampir mirip dengan gejala Snot.
Gejala :
Batuk yang disertai bunyi ngorok, Keluar cairan dari lubang hidung, Nahsu makan berkurang,
dan pada ayam dewasa betina terjadi penurunan produksi telur 10%-20%.
Penyebab :
Mycoplasma Gallisepticum
Penanggulangan :
1. Vaksinasi dengan vaksin Gallimune secara teratur sesuai petunjuk pabrik. Untuk daerah yang
mempunyai resiko penularan tinggi dapat dilakukan 2 kali vaksinasi.Vaksinasi pertama umur 3
minggu. Vaksinasi penguat/booster pada umur 3-4 minggu sebelum periode bertelur dengan
dosis 0,3 ml/ekor.
2. Bila sudah terkena dapat diobati dengan Mycomas 0,5 ml/L air minum atau baytril 10% )S
sebanyak 0,5 ml/L air minum. Bisa juga dengan suanovil 1gr-2gr/L air minum. Seluruhnya
dilakukan selama 3-5 hari berturut-turut.
C. Penyakit Akibat Cacingan (Worm Desease)
Deskripsi :
Penyakit ini jarang menimbulkan kematian. Umum menyerang ayam semua umur. Akibatnya
terjadi hambatan pertumbuhan dan produksi telur. Secara umum ada 3 golongan cacing yang
menjadi parasit. Yaitu golongan Nematoda, Trematoda, dan Cestoda. Tiga jenis cacing dari
golongan nematoda dan satu dari cestoda paling sering menyerang ayam.
Gejala :
A. Nematoda
1. Ascaris Galli : Menyerang semua umur, tubuh ayam kurus, lemah, nafsu makan berkurang,
Sayap agak terkulai, bulu kusam, mencret, kotoran encer berlendir agak keputih-putihan,
pertumbuhan terhambat.
2. Heterakis Gallinae : Hampir serupa dengan Ascaris Galli, mengakibatkan radang pada usus
buntu, anemia , jengger dan pial pucat dan kotoran seperti bercak darah.
3. Cappilari SP : Jengger mengerut dan lemas, Kotoran ayam mengandung lendir, berwarna
merah muda.

B. Cestoda
Raillietina Cesticillus : ubuh kurus, gerak lamban, Bulu sayap kering, dan mengerut, Selain
mudah lepas, kadang nafasnya cepat.
Penyebab:
- Ascaris Galli dan Heterakis Gallinae, Capilaris SP, dan Railletina cescitilus
Penanggulangan :
1. Menjaga sanitasi kandang dengan pemberian desinfektan seperti biocid 17 ml dalam 10 L air
atauistam dengan dosis 6 ml/ L air minum
2. Pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml/3Lair mnum untuk 100 ekor
ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 6ml/L 6-10 L air untuk 100 ekor ayam.
3. Rintal Premix 2,4% dicampur dalam makanan dengan dosis 2,5 kg pakan. Diberikan selama 56 hari
4. Obat lain yang dapat diberikan adalah vermixon atau wom-X Dosis sesuai petunjuk pabrik.
D. Penyakit akibat protozoa
1. Berak darah (Coccidiosis)
Deskripsi :
Istilah koksidiosis dipakai karena penyebabnya bermacam spesies Coccidia. Penyakit ini banyak
ditemukan dalam kandang bersistem Litter. Biangnya adalah Occyt dari Coccidia. Ia tumbuh
subur dilitter yang basah pada musim hujan terutama pada daerah dataran tinggi.
Serangan terjadi pada semua umur ayam. Terutama anak ayam umur 1-10 minggu. ada 9 macam
species Coccidia yang ada, tapi yang menakutkan bagi peternak adalah Eimeria tenella dan
Eimeria Necatrix. Walhasil kematian mendadak mencapai 20% dalam waktu 2-3 hari.Serangan
ini terjadi pada alat pencernaan, usus halus dan usus buntu.
Gejala :
1. Anak Ayam : Lesu, Nafsu makan berkurang, Pucat, Minum terus, Sayap Terkulai, sayap
terkulai, Kotoran Encerberwarna coklat campur darah. Bulu sekitar anus kotor. Ayam senang
bergerombol di tepi atau sudut dan kaki jongkok.
2. Ayam Dewasa : Hampir sama seperti anak ayam, produksi telur menurun atau terhenti sama
sekali.
Penyebab :
Eimeria SP
Penanggulangan :
1. Menjaga sanitasi kandang
2. Menjaga litter tetap kering
3. Memberi Noxal Dosis 1 sendok makan 2,8 ml air
4. Coxistac dengan dosis 1 ons untuk 100 kg makanan.Pemberian dilakukan 1-2 minggu.
5. Obat lainya adalah saquadil 50 dosis 20 ml/3,2 L air. Berikan dengan sistem 3:2:3 atau
embacox dosis 5g/L air. Berikan selama 6 hari berturut-turut. Bisa jga menggunakan Aleccid

dosis 1ml/L air berikan selama 4-5 hari berturut-turut.


6. Semua obat sulfa sangat manjur melawan koksidiosis.
2. Leukozitozoonosis
Deskripsi :
Penyakit ini menyebabkan kematian dan terganggunya pertumbuhan pada anak ayam.
Serangannya kadang begitu cepat dan seringkali membawa kematian pada ayam yang terinfeksi.
Secara umum penularannya melalui serangan penghisap darah seperti nyamuk atau lalat.
Gejala :
Nafsu makan menurun, muntah, depresi, Bulu kusut, pucat, anemia, mencret, dengan tinja
berwarna kuning kehijauan, ada kenaikan suhu tubuh, dan keluar cairan dari hidung dan mulut.
Penyebab :
Nyamuk Genus Culicoides SP dan Ornithophilous SP
Penanggulangan :
1. Usahakan kandang jangan berdekatan dengan sawah, rawa atau genangan air.
2. Neo Sulfa dosis 3 sendok makan dicampur 3,5 L air minum
E. Penyakit Akibat Ammonia
Buta Mata (Keratoconjuctivis)
Deskripsi:
Beberapa nama lain kadang digunakan seperti kebutaan ammoniak. Serangan banyak terjadi
pada pemeliharaan dengan sistem litter. Walhasil kandang banyak mengandung kotoran.
Penumpukan kotoran ini menjadi pemicu timbulnya gas ammoniak. Bila berlebihan Uap
ammoniak menyebabkan kebutaan.
Gejala :
Kekeruhan pada bola mata yang lama-lama berkembang menjadi peradangan yang parah. Warna
mata berubah menjadi kelabu. Pupil mata berubah bentuk menjadi kurang teratur. Keratiniasi
pada kelopak mata. Bila sudah parah maka fungsi kontraksi akan hilang sehingga ayam menjadi
buta.
Penyebab :
1. Gas ammoniak akibat dari penumpukan kotoran di kandang
2. Defesiensi Vitamin A
Penanggulangan :
1. Perbaikan sanitasi dengan membersihkan kandang dan jangan membiarkan kotoran
bertumpuk.
2. Pemberian pakan ayam yang mengandung banyak vitamin A
3. De-Odorase berbentuk bubuk merupaan pengendali polusi amonia dan bau dari kotoran
ternak, Jadi, tidak timbul pencemaran. Dosis pemakaian 100g-125 g dicampur merata dalam 1

ton pakan ternak.


Berdasarkan pengalaman peternak, sejumlah penyakit inilah yang kerapkali menjadi batu
sandungan dalam beternak ayam. Cara mengatasi hanya satu, yaitu monitoring setiap hari.
Dengan demikian infaksi dapat diketahui sejak dini. Hal ini dapat dilakukan jika tenaga kerja
dilapanga memiliki pengetahuan memadai dan tentu saja dapat dipercaya. Kemampuan dapat
diasah, tetapi pekerja bermental baik tidak mudah diperoleh.***

Mencegah Ayam Menjadi Kerdil dan Solusinya


Added Friday, December 2, 2011 , Labels: Umum
Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa salah satu penyebab terjadinya kekerdilan adalah bibit
yang kurang baik namun selain itu banyak juga factor managemen yang menyebabkan terjadinya
kekerdilan pada ayam. Oleh karena itu, pada artikel ini akan sedikit kami sampaikan mengenai
langkah-langkah managemen yang dapat dilakukan untuk mencegah atau paling tidak
meminimalisir terjadinya kasus ayam kerdil pada farm anda.
1. Pilihlah breeder atau perusahaan yang penyedia bibit yang sudah dikenal kualitasnya.
Mengenai hal ini tentunya setiap breeder akan menyatakan bahwa merekalah yang
terbaik. Akan tetapi, untuk mendapatkan penilaian yang objektif maka tayakanlah pada
peternak-peternak lainnya (yang sudah lama beternak) mengenai pengalaman mereka
dalam memilih breeder atau perusahaan bibit yang baik.
2. Tidak mengambil resiko membeli DOC walaupun dengan harga murah jika tidak dapat
dipastikan kualitasnya
3. Memilih dan menjaga kualitas pakan dengan baik terutama pada musim hujan. Hal ini
dikarenakan jika pakan terkontaminasi mikotoxin maka akan memicu terjadinya kerdil
pada ayam. Adanya kandida, jamur, khamir, pada tembolok bisa menyebabkan
malaborpsi. Hal ini sebelumnya hanya terjadi pada broiler namun saat ini juga terjadi
pada layer pada masa pemeliharaan dara. Pertumbuhan terhambat, masa produksi lambat.
4. Mempersiapkan pemanas atau brooding dengan baik. Ketika akhirnya peternak
memutuskan memasukkan DOC, untuk persiapan kedatangan DOC, persiapan brooding
harus sudah siap meliputi chick guard, pemanas, tirai dalam, tirai luar, tempat pakan,
tempat minum, bila kandang panggung maka seluruh lantai harus ditutup. Cick guard
berdiameter 3 m untuk 750 ekor. Pemanas dinyalakan 2 jam sebelum DOC datang.
Perhatikan suhu brooding setiap saat terutama pada dini hari saat suhu terdingin yaitu
sekitar jam 2 malam/pagi, dan pada siang hari saat suhu terpanas yaitu antara jam 11-14.
Bila kontrol suhu dapat dilakukan dengan baik maka anak ayam akan merasa nyaman.
Tidak terlalu panas atau dingin sehingga dapat makan dan minum dengan baik. Untuk
mengatasi permasalahan kekerdilan pada ayam dengan kondisi lingkungan sangat dingin,
pemanas harus kuat betul. Yang penting adalah kepekaan terhadap suhu. Usahakan ada
termometer untuk setiap kandang. Kalau tidak ada, dapat gunakan tubuh peternak sebagai

patokan dan atau melihat pola penyebaran anak ayam yang merata saat itu. Peternak
harus tahu kapan mengatur suhu brooding dan kandang.
Perlu diingat, kondisi brooding mempengaruhi penyerapan kuning telur. Bila suhu terlalu panas,
kuning telur akan menjadi kering. Sebaliknya bila terlalu panas, saluran kuning telur akan
menyempit. Keduanya akan menyebabkan kuning telur menjadi tidak sempurna. Padahal, dalam
kuning telur selain terdapat cadangan makanan, vitamin, hormon, juga sumber kekebalan yang
diturunkan dari induk. Bila kuning telur tidak terserap sempurna akan ada masalah kesehatan
anak ayam. Hal itu penting untuk menjaga kekebalan anak, sebab apabila kekebalan yang
diwariskan dari induk lemah, bisa menyebabkan ayam mengalami gagal pertumbuhan dan rentan
sakit.
1. Penyesuaian tirai pun perlu dilakukan dengan rajin. Ada saatnya membuka, ada saatnya
menutup, bahkan menutup rangkap. Dalam kondisi penuh hujan dan kabut dingin itu,
untuk melindungi ayam di kandang-kadangnya, kandang butuh tirai
tambahan.Sayangnya, pada daerah-daerah yang dingin ini, biasanya tirai tidak dirangkap.
Tirai rangkap sangat dibutuhkan pada kondisi ini. Selanjutnya operator jangan teledor
mengatur pemanas dan suhu sesuai kondisi dingin atau panas yang berubah-ubah. Untuk
membantu kelemahan kedisiplinan ini ada solusi alternatif, yaitu pemanas atau brooder
yang otomatis, yang dapat menyesuaikan dengan suhu yang ada dengan lampu yang
kecil. Hal ini dapat membantu mengatasi masalah pada pemanasan yang tidak otomatis,
di mana pemanasan tidak mencukupi bila malam dingin, dan siang menjadi kepanasan.
2. Managemen Chicken Guard yang tepat. Maksudnya Oksigenasi brooding jangan terlalu
pengap kalau perlu dibantu dengan kipas angin. Artinya, jangan lupa memperhatikan
kepentingan ventilasi ayam. Dengan melebarkan chicken guard, lebih cepat melebar
hasilnya ventilasi lebih bagus. Pelebaran ini dilakukan mulai hari ke 5 sesuai
pertumbuhan dan kepadatan kandang.
3. Adapun, sekam atau serutan yang akan digunakan sebagai litter sebelum digunakan
dilakukan desinfeksi lebih dulu. Penggunaan alas koran minggu pertama agar pakan
dapat disajikan sedikit demi sedikit dan selalu dalam keadaan segar. Pastikan bahwa,
litter atau alas kandang dalam kondisi yang baik. Litter yang basah, lembab dan
menggumpal dapat meningkatkan resiko penyakit. Penggantian litter ini jangan dilakukan
secara total, tetapi bertahap, litter yang basah dan menggumpal segera dikeluarkan dan
diganti dengan yang baru. Pada kandang panggung, sekam dikeringkan. Litter setidaknya
selama 2 minggu pertama harus kering dan steril, jangan sampai basah. Soal litter ini
sangat vital, apalagi pada musim penghujan, jangan sampai litter itu menjadi sarang Reo.
4. Memberikan disinfektan pada pusar ayam yang basah. Hal ini bertujuan untuk
memininalisir infeksi yang dapat menyebabkan kekerdilan
5. Dan yang terpenting, jika pada kandang ditemui adanya ayam yang menunjukan cirri-ciri
mengalami kekerdilan maka sesegera mungkin harus dieliminasi. Hal ini bertujuan agar
penyakit ini tidak menyebar ayam lainnya. Selain itu, eliminasi tersebut juga bertujuan

agar peternak tidak semakin merugi karena pada banyak kasus ayam yang kerdil akan
tetap makan layaknya ayam normal namun pertumbuhannya tidak mencapai separuh dari
berat ayam normal.
Semoga Bermanfaat.
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Penyakit Pada Jaringan Kulit Parasit Internal

Parasit Internal
Added Tuesday, November 29, 2011 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam, Penyakit Pada
Jaringan Kulit
Parasit internal menyerang ayam dari dalam tubuhnya. Dengan kata lain parasit ini tinggal dalam
tubuh inang dan menyebabkan penyakit. Beberapa parasit di antaranya beragam jenis cacing
penyebab penyakit.
a. Collyriclum faba
Collyricum faba berupa cacing yang menyerang kulit ayam dan menyebabkan luka dengan
diameter 4-6 mm. Panjang cacing ini sekitar 5,5 mm. Cacing ini bisa ditemukan di daerah anus
ayam.
b. Cacing Mata (Eyeworms/Oxyspirura sp)
Parasit cacing mata (eyeworms) memiliki ukuran panjang 2,0 cm. Parasit ini hidup di daerah
kantong mata (conjunctival sac), sehingga bisa menyebabkan infeksi selaput mata
(conjunctivitis) atau ophtalmitis. Kadang-kadang, kelopak mata menjadi keras. Parasit ini sering
menyerang ayam, kalkun, merpati dan unggas liar lainnya. Burung lar dapat menularkan parasit
ini ke ayam peliharaan.
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang Dibutuhkan Tahap Pembuatan
Kandang

Tahap Pembuatan Kandang


Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang
Dibutuhkan
Tahap-tahap pembuatan kandang ayam broiler adalah sebagai berikut.

Setelah lokasi ditentukan, dilakukan peninggian tanah agar bila musim penghujan datang
tidak terjadi genangan air

Pembuatan kandang bisa dijalankan, dimulai dari pemasangan tiang bangunan,


pemasangan atap, dinding, dan seterusnya.

Bila lahan cukup luas dan ada biaya besar untuk membuat banyak kandang, tahap
selanjutnya adalah menentukan jumlah kelompok kandang yang akan dibuat. Sebagai
misal, bila akan membuat 5 kelompok kandang, tiap kelompok bisa terdiri dari 2-4
kandang. Tiap kelompok dibuat saling berhadapan, dimana setiap sisi kandang akan
menghadap ke arah timur dan barat agar bisa mendapatkan sinar matahari dengan baik.
Antara satu kelompok kandang dengan kelompok kandang berikutnya harus diberi jarak
yang cukup, minimal 5 meter, dengan tujuan agar tidak terlalu menyulitkan pengawasan
maupun kontrol produksi. Selanjutnya, lokasi masing-masing kelompok diberi nama,
misalnya Kelompok I, Kelompok II, Kelompok III, dan seterusnya. Masing-masing
kelmpok nantinya akan ada petugas kandangnya masing-masing, termasuk tenaga
pembantu.

Untuk satu unit kelompok kandang atau kandang besar/utama, di dalamnya bisa terdiri
atas beberapa kandang, bisa 8 hingga 10 kandang, tergantung kebutuhan dan luas lahan
yang ada. Masing-masing kandang akan diisi olehkelompok ayam yang berumur sama.
Jumlah ayam yang diisikan per kandang tergantung pada hasil penghitungan/studi jumlah
produksi yang telah direnvanakan sebelumnya.

Jarak antara tiap kandang di dalam kelompok kandang sekitar 1-1,5 meter, dengan tujuan
agar tersedia cukup ruang untuk ventilasi sekaligus jalan masuk bagi petugas kandang.

Bila pembangunan kandang sudah selesai, maka selain dibuatkan pagar mengelilingi
areal kandang/peternakan, kandang juga harus diisolasi dan disucihamakan dengan obat
antikuman yang saat ini sudah banyak terdapat di toko-toko bahan peternakan atau toko
unggas. Setelah itu, kandang juga tidak boleh dimasuki atau diinjak oleh sembarang
orang supaya proses isolasi dan sterilisasi bisa benar-benar berfungsi secara maksimal.
Bila semuanya sudah dipersiapkan, tinggal mendatangkan bibit anak ayam (DOC) untuk
dimasukkan ke dalam kandang.

Parasit Eksternal
Added Saturday, November 26, 2011 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam, Penyakit Pada
Jaringan Kulit
Parasit eksternal berasal dari luar tubuh ayam dan menyerang dari bagian luar. Hewan ini bisa
membawa penyakit. Parasit eksternal bisa meninggalkan luka (lesion) di bagian kulit atau tidak
sama sekali. Berikut beberapa jenis parasit yang termasuk parasit esternal.
a. kepinding atau Bedbugs (Cimex Lecturarius)
Kepinding atau kutu busuk biasa menyerang mamalia dan unggas, termasuk ayam. Parasit ini
biasanya mencari makan pada malam hari dan menjadi parasit pada ayam. Serangga ini dapat
hidup selama satu tahun di dalam tubuh ayam. Ayam yang terserang penyakit ini akan menjadi
kurus dan mengalami anemia atau kurang gizi.
b. Kutu (Biting Lice)
Bentuk dan spesies kutu sangat beragam. Ayam bisa diserang lebih dari satu jenis kutu. Ukuran
kutu beragam sekitar 1-6mm. Kutu biasanya ditemukan di daerah bulu sekitar anus, bulu bagian
bawah sayap, kepala, dan kaki. Serangga kecil ini tidak begitu menyebabkan penyakit pada ayam
muda. Namun, jika seekor ayam muda terserang parasit ini dalam jumlah banyak, ayam akan
merasa tersiksa dan kemungkinan bisa mati.
c. Lalat Hitam Penghisap Darah (Blackflies atau Simuliidae)
Lalat hitam atau blackflies tidak menyerang ayam secara langsung. Namun, lalat tersebut
merupakan pembawa protozoa yang menyebabkan penyakit leukocytozoonosis. Lalat ini
menyerang dengan cara menghisap darah ayam. Akibatnya, ayam bisa menderita anemia dan
lama-kelamaan akan mati muda.
d. Tungau (Gurem)

Tungau adalah parasit berukuran kecil dan berwarna merah dengan panjang tubuh 0,7 mm.
Hewan ini menyerang dengan menghisap darah ayam, sehingga bisa menyebabkan anemia dan
kematian terutama pada anak ayam. Tungau akan menghisap darah, terutama pada malam hari.
Serangan tungau pada ayam petelur dan pembibit akan menurunkan produksi telur 3-5%.
e. Nyamuk
Banyak jenis nyamuk yang menghisap darah ayam sebagai makanannya. Nyamuk bisa
menyebabkan anemia dan bisa menjadi media pembawa penyakit cacar dan malaria pada ayam.
Cara Mengontrol Parasit Eksternal
Mengontrol parasit eksternal dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.

Menyemprotkan insektisida secara langsung ke arah parasit sampai pada tempat


persembunyiannya, seperti tempat patahan, dindig yang berlubang atau retak, lantai,
sangkar ayam, dan tempat pakan.

Melakukan enyemprotan langsung ke ayam dapat menekan perkembangan parasit.


Penyemprotan tersebut menggunakan insektisida yang memiliki efek residu yang
dikombinasikan dengan fumigan.

Menaburkan sulfur ke atas kandang atau kedalam sarang dengan dosisi 3- g/m2.

<p>Your browser does not support iframes.</p>


Home Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam Tata Laksana Sistem Pemeliharaan (Management
Aspect)

Tata Laksana Sistem Pemeliharaan (Management Aspect)


Added Thursday, November 24, 2011 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam
Banyak faktor yang mempengaruhi atau memicu terjadinya serangan penyakt pada ayam yang
berkaitan dengan faktor manajemen pemeliharaan. Berikut beberapa faktor manajemen
pemeliharaan yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan peternakan ayam broiler.
1. Sistem Pemeliharaan
2. Kandang dan peralatan
3. Kualitas Bibit
4. Pemberian Pakan dan Minum
5. Tes Darah (Blood Testing)

6. Bedah Bangkai (Autopsy)


<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Penyakit Pada Jaringan Kulit Infeksi Pusar (Navel Infecction)

Infeksi Pusar (Navel Infecction)


Added Friday, November 25, 2011 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam, Penyakit Pada
Jaringan Kulit
Penyakit yang menyerang jaringan kulit bisa disebabkan oleh berbagai macam organisme,
diantaranya jamur, bakteri, dan virus. Bisa juga disebabkan oleh luka fisik (physical traumatc).
Bahkan, beberapa gangguan bisa disebabkan oleh hewan serangga kecil (insect). Meskipun
hanya menyerang jaringan kulit, ada beberapa jenis penyakit kulit yang bisa menyebabkan
kematian.
A. Infeksi Pusar (Navel Infection)
Navel infection yang disebut juga omphalistis atau black navel adalah infeksi yang menyerang
kulit pusar ayam. Penyakit ini menyerang bagian kantong kuning telur embrio dan pusar anak
ayam.
Infeksi Pusar disebabkan oleh serangan berbagai jenis bakteri patogen
a. Penyebab Penyakit
Banyak jenis organisme yang dapat menimbulkan infeksi pusar ayam, baik yang menyerang
secara individu maupun bersamaan. Jenis oganisme tersebut di antaranya Aerobacter, Proteus,
Salmonella, Bacillius, Staphylococcus, Streptococcus, dan Clostridia. Penyakit Navel infection
yang disebut juga avian colibacillosis menyerang jaringan kulit. Penyebabnya adalah bakteri
Escherichia coli.
b. Gejala Penyakit
Bakteri Escherichia coli sering ditemukan pada jaringan anak ayam yang baru menetas. Jenis
bakteri ini bisa menyebabkan depresi, keracunan darah (septicemia) serta pusar (navel)
membengkak, menebal, dan terasa basah jika diraba. Jika dibedah, kuning telur tampak
abnormal. Warna kuning menjadi keruh, kadang-kadang tampak kehijauan dan terjadi
pembengkakan jaringan selaput perut (peritonitis atau peritoneum).
c. pencegahan Penyakit
Pencegahan terhadap penyakit bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Mengurangi telur tetas yang terkontaminasi. Caranya, dengan melakukan fumigasi di


lokasi kandang selama masa penyimpanan. Bisa juga dengan cara menerapkan prosedur
sanitasi dan fumigasi yang baik di lokasi penetasan (hatchhery).

Menghindari penyeab ayam stres dan mengontrol keadaan debu. Pakan yang diberikan
kepada ayam harus terbebas daro kontaminasi Escherichia coli. Pakan yang berbentuk
pelet lebih bebas dari kontaminasi. Jika diperlukan, tambahkan antibiotik ke dalam pakan
dengan dosis rendah.

d. Pengobatan Penyakit
Jenis antibiotik dan obat yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit ini diantarannya
ampicilin, chloramphenicol, furazolidone, chlortetracycline, neomycin, nitrofuran, gentamicin,
ormethiprim-sulfadimenthixine, spectinomycin, streptomycin, dan obat-obatan sulfa. Pengobatan
akan efektif jika dilakukan ketika infeksi baru terjadi.
1. Sistem Pemeliharaan
Sistem Pemeliharaan yang dianjurkan adalah sitem satu umur sekali habis (all in out
system). Pada sistem ini, pemeliharaan ayam dilakukan dengan cara memelihara satu
group umur dalam satu kelompok (flock) tanpa ada penambahan umur yang berbeda
dalam satu kelompok tersebut. Selanjutnya, ayam dalam kelompok tersebut diterapkan
dalam pemeliharaan ayam pedaging (broiler chicken) maupun ayam bibit pedaging
(broiler breeder).
2. Kandang dan peralatan
Kandang an peralatan yang selalu bersih sangat diperlukan dalam usaha peternakan
ayam. Kandang dn peralatan yang kurang terawat bia menyebabkan stres pada ayam dan
bisa juga menjadi media yang baik untuk berkembangnya mikroorganisme penyebab
penyakit (pathogenc microorganism). Kondisi demikian bisa memicu tingginya tingkat
penularan penyakit dan angka kematian pada ayam.
3. Kualitas Bibit
Banyak keberhasilan usaha peternakan ayam berawal dari kualitas bibit yang baik. Bibit
ayam dipilih dari sumber yang diyakini terbebas dari berbagai penyakit (free disease) dan
kualitas bibitnya bagus sesuai dengan standar setiap strain.
4. Pemberian Pakan dan Minum
Pemberian pakan yang memadai harus diberikan setiap hari sesuai dengan kebutuhan
ayam yang dipelihara baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Pemberian pakan yang
salah bisa memicu stres dan defiiensi salah satu kandungan nutrisi sehingga ayam banyak
menemui masalah. Air minum untuk ayam harus terebas dari organisme penyebab
penyakit dan memenuhi syarat kelayakan air minum, baik secara biologis, fisik, maupun
kimiawi.
5. Tes Darah (Blood Testing)
Uji atau tes darah (blood testing atau serological test) merupakan salah satu program
untuk mengontrol jenis penyakit (disease control program) di kawasan usaha peternakan
ayam broiler dengan cara mengetahui tingkat antibodi dalam darah ayam. Program ini
harus dijalankan secara teratur dan terjadwal. Beberapa penyakit yang bisa dideteksi

dengan tes darah adalah penyakit pullorum, penyakit tipus, dan mikoplasma. Tes darah
juga bisa mengetahui tingkat antibodi ayam sehingga berhubungan erat dengan program
vaksinasi yang sedang dijalankan.
Berikut beberapa tes darah yang sering dilakukan.
1. Agglutination test, yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya antibodi
antibakteri di lapangan (antibacterial antibodies).
2. Precipitation test on agar, yaitu uji yang dilakukan hampir sama dengan
agglutination test. Hanya saja, test ini dilakukan pada media agar.
3. Haemagglutination inhibition test (HI test), yaitu uji untuk mengetahui
kemampuan bakteri atau virus melekat pada sel darah merah sehingga dapat
diketahui tingkat antibodi dalam tubuh ayam.
4. Enzyme-Linked ImmunoSorbent Assay (ELISA), yaitu tes atau uji untuk
mengetahui tingkat antibodi dalam tubuh ayam dengan cara mengikat serum
antibodi dengan antigen yang disimpan di dasar lubang kecil. Kemudian,
substansi itu ditambahkan subtrat (kromogen) yang sangat sensitif terhadap enzim
sehingga akan terjadi perubahan warna.
5. Swab test, exposure test, eggs swab test, fluff test, dan water test. Tes-tes tersebut
dilakukan untuk mengetahui eksistensi suatu organisme yang ada dalam tubuh
ayam.
6. Bedah Bangkai (Autopsy)
Bedah bangkai (autopsy) merupakan prosedur yang harus dilakukan setiap ada ayam
yang mati atau ayam yang dimatikan karena dicurigai terjangkit suatu penyakit. Tujuan
dilakukannya bedah bangkai adalah untuk mendiagnosis atau mengidentifikasi suatu
penyakit yang menginfeksi ayam tersebut dan hasilnya akan dijadikan bahan
pertimbangan menentukan penyakit yang sedang menyerang suatu kawasan peternakan.
Identifikasi penyakit yang menyerang ayam dilakukan dengan cara melihat adanya
perubahan di bagian organ tubuh.
Ayam yang dicurigai terkena penyakit harus dimatikan terlebih dahulu. Banyak cara yang
bisa dilakukan untuk mematikan ayam secara cepat tanpa menimbulkan penderitaan pada
ayam. Salah satu caranya, dengan memegang kedua pangkal sayap ke arah belakang
punggung ayam dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lainnya memegang kepala
ayam yang dijepitkan ke dalam sela jari tangan dengan posisi vertikal. Tarik secara
berlawanan arah antara tubuh dan kepala secara bersamaan dengan cepat. Cara ini akan
mematahkan tulang leher dan tulang spinal.
Peralatan yang sering digunakan untuk bedah bangkai adalah pisau bedah, gunting bedah,
pinset, dan alat pemotong tulang. Berikut ini langkah membedah bangkai ayam.

1. Basahi bulu ayam dengan larutan disinfektan terlebih dahulu agar tidak terbang
kemana mana.
2. Lakukan pembedahan di tempat khusus atau jika perlu dilapangan harus
menggunakan alas yang bersih (plastik atau kotoran).
3. Letakkan ayam dengan cara bagian punggung berada di bawah dan posisi kepala
ayam mengarah keluar dari pelaku pembedahan bangkai.
4. Gunting kedua kulit paha, kemudian paha ditekan ke arah atas perut
(kaudolateral) hingga persendian tulang paha (coxofemoralis) muncul.
5. Potong kulit di bagian tulang dada perut secara melintang, tegak lurus dengan
tulang dada.
6. Amati keadaan otot di sekitar paha dan dada.
7. Pemekriksaan organ dalam dengan cara memotong otot perut, tulang rusuk
sampai ke tulang selangka, kemudian seluruh bagian dada dibuka.
8. Pengamatan bagian dalam tubuh ayam dimulai dari kantong udara kemudian
menuju ke organ lainnya.
9. Jika ada perubahan di bagian organ tubuh secara kasat mata (makroskopis),
indentifikasi dugaan penyaki yang menyerang ayam tersebut.
10. Selain pemeriksaan secara makroskopis, untuk memastikan penyakit yang
menyerng perlu dilakukan pemeriksaan ecara mikroskopis di laboratorium.

Ayam Broiler, Masa Depan Keluargaku


Penulis: Iwa
Selasa, 1 September 2009, 16:57

Kandang-kandang ayam broiler itu terlihat sangat


bersih. Kolam-kolam di bawahnya pun memiliki air yang terhindar dari penumpukan kotoran

ayam. Ikan-ikan yang hidup di dalam kolam bisa dilihat jelas dan mereka bisa bergerak lincah
tanpa terhalang oleh limbah kotoran ayam.
Setiap hari Haji Andung Icang, sang pemilik kandang, rutin mengawasi karyawannya dalam
merawat kandang-kandang ayam pedaging tersebut. Sesekali, ia tak segan turun tangan
membantu pekerjaan anak buahnya. Saya mulai terjun di usaha ini sejak tahun 85-an, ujarnya
memulai pembicaraan dengan Bangkit Tani. Ia sudah merasakan pahit, getir, dan manisnya usaha
ayam broiler ini. Sekarang, ia sudah terbilang mapan dengan memiliki beberapa kandang pribadi,
selain itu ia juga telah memiliki tempat pemotongan ayam sendiri dengan bendera Putra Farm.
Pertama kali Haji Andung terjun dalam usaha ini, ia hanya memiliki 300 ekor ayam dalam
kandang sederhana di samping rumahnya. Waktu itu salah satu perusahaan ayam broiler
membutuhkan peternak plasma. Saya kemudian mengajukan dirinya untuk menjadi peternak
plasma dan diberi 300 ekor ayam broiler. Saat itu memang masih belum ada peternak ayam
broiler di wilayah Dramaga Bogor.
Menurut Haji Andung ada kiat-kiat dalam usaha ini yang harus dijalani agar meraih kesuksesan.
Jika ingin berusaha di bidang peternakan ayam broiler modal utamanya adalah kejujuran. Tak
dapat disangkal memang, kejujuran menjadi modal mutlak. Karena bisnis ini memang bisnis
kepercayaan pemilik ayam yang dititipkan kepada para peternak.
Selain itu, peternak juga harus memiliki keuletan dalam menjalankan usahanya. Seorang
peternak ayam dituntut memiliki keuletan dan kesabaran. Seperti yang dialami oleh Haji
Andung, ia tidak mendapatkan kesuksesan secara instan. Ia telah melewati berbagai fase pasang
surut usaha ini. Ia menyebut pengalaman-pengalaman tersebut sebagai trik untuk beternak ayam
broiler.
Ada beberapa trik yang bisa dilakukan dalam usaha ayam. Pilih area yang cocok untuk kandang
ayam. Biasanya kandang dipadukan dengan kolam di bawahnya. Yang menjadi permasalahan
dalam kandang jenis ini yaitu kotoran ayam. Kotoran ayam yang melimpah akan menyebabkan
bau yang menyengat. Oleh karena itu, Haji Andung menyarankan beberapa hal yang wajib
dilakukan. Pilihlah wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk. Sikulasi air harus deras dan
bagus, jangan sampai air tidak mengalir. Luas kandang jangan lebih dari 50% dari luas kolam.
Perhatikan juga faktor kebersihan kandang, pekerja harus telaten dalam menjaga kebersihan
kandang.

Dalam membesarkan ayam, sering terjadi


berbagai hambatan seperti penyakit, faktor lingkungan, dan lainnya. Lakukan tindakan preventif
seperti, memanen ayam sejak dini. Hal ini bisa dilakukan bila Anda takut ayam broiler terserang
penyakit. Umur ayam yang bisa dipanen berkisar antara 23-25 hari. Lebih cepat dari umur
biasanya yaitu 35-40 hari. Untuk masalah lingkungan, usahakan untuk mencari tempat yang
mudah mendapatkan air seperti rawa-rawa dan areal di dekat aliran sungai. Pekerja harus telaten
dalam memberikan makanan, minum, dan obat-obatan.
Haji Andung kini memiliki 5 kandang tetap, di atas lahan seluas satu hektar. Populasi ayam yang
dimilikinya sekitar 20-ribu ekor. Ia terbilang sukses mengelola ternaknya tanpa mencemari
lingkungan. Hal inilah yang disukai oleh warga sekitar kandang ayam sehingga Haji Andung bisa
beternak dengan leluasa.
Ia berharap peternakan ini terus berjalan dan menjadi usaha masa depan bagi anak-anaknya.
Saya ingin anak-anak saya meneruskan usaha yang sudah saya jalankan. Ia memiliki tiga orang
anak. Anak pertamanya memang sudah terjun langsung dan mengelola pemotongan ayam. Anak
keduanya, kini sedang kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila. Dan sibungsu dalam
proses masuk kuliah di Fakultas Peternakan IPB. Saya ingin, anak-anak saya dapat saling bahu
membahu dengan bidang ilmunya masing-masing untuk meneruskan usaha yang sudah berjalan
ini. (Iwa/ 087870210399)
Profile
Haji Andung Icang
Jl. Randusari Desa Sinarsari Bogor
(0251) 8623351 - 081319385644

Cara Menghindari Stres


Added Monday, November 21, 2011 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam
Adanya faktor pemicu stres (stressor) yang berlebihan, terutama saat terjadi cuaca yang sangat
ekstrim, akan mempengaruhi kondisi tubuh ayam. Kondisi stressor yang tinggi mengakibatkan

efek negatif, terutama pada gangguan pertumbuhan dan produksi telur, serta meningkatkan
kepekaan terhadap bibit penyakit patogen.
Respon tubuh ayam terhadap stressor erat kaitannya dengan sistem saraf terutama sistem saraf
otonom (SSO) atau sistem saraf tidak sadar, sistem hormonal, dan sistem kekebalan tubuh.
Faktor pemicu stres di antarannya adalah cuaca, vaksin, lingkungan, dan jenis perlakuan.
Respon dari sistem saraf hormonal terjadi beberapa saat setelah aya mendapat stressor.
Umumnya, ayam akan melawan atau menghindari stressor tersebut. Respon itu disebut fight or
flight respon atau reaksi Connan yang diwujudkan dalam bentuk meningkatnya frekuensi napas
(panting), denyut jantung, sensivitas saraf sensorik, dan peningkatan laju peristaltik usus.
Jika ayam tidak ba mengadopsi stressor yang diterimanya, respon berikutnya akan diikuti oleh
respon hormonal (RH). Stressor akan direspon oleh otak besar (hypothalamus) yang
memerintahkan otak kecil (pituitary gland) untuk menambah produksi hormon
adenokortikotropik (adenocorticrotropic) hormon atau ACTH). Selanjutnya, hormon ini akan
dibawa melalui peredaran darah menuju glandula adrenal yang meproduksi kortikosteron
(corticosterone). Adanya hormon adenokortikotropik menyebabkan kadar kortikosteon menjadi
tinggi. Level kortikosteron dalam darah yang tinggi pada ayam akan menyebabkan hal-hal
sebagai berikut.

Gangguan metabolisme karbohidrat dan mineral. Akibatnya, petumbuhan ternak akan


terganggu.

Gangguan sekresi beberapa zat mediator dalam sistem saraf (neutrotransmitter).


Misalnya, gangguan sekresi kholisistoksin. Gangguan ini akan menyebabkan menurunya
tingkat konsumsi pakan (feed intake)

Penurunan kewaspadaan sel darah putih dalam menangkal bibit penyakit (lazy leucocyte
syndrome). Kondisi ini akan menyebabkan ayam mudah terinfeksi bibit penyakit.

Pada tahap akut, stres aan meningkatkan laju gerakan peristaltik usus. Pada fase
berikutnya justru terjadi penurunan laju gerakan peristaltik yang diikuti dengan
perubahan komposisi mikroflora usus. Manifestasi dua kondisi tersebut akan
menyebabkan kotoran ayam menjadi basah (wet dropping), daya cerna pakan rendah.
Karena itu, seringkali pada kotoran (feses) ayam, terlihat jelas adanya partikel pakan
(seperti jagung) yang masih utuh.

Kotoran Ayam yang Sakit. Adanya partikel pakan bisa menandakan ayam stres atau sakit
Bisa kita simpulkan, bahwa stres mengakibatkan kerugian sehingga perlu dicegah atau
dieliminasi supaya tidaak berakibat fatal pada ternak. Berikut beberapa cara mencegah stres pada
ayam.

Memberikan multivitamin dan elektrolit jika terjadi sesuatu yang menyebabkan ayam
stres atau sebelum dan sesudah vaksinasi.

Menghindari perlakuan kasar selama pemeliharaan ayam dan suara gaduh di sekitar
kandang.

Memperlakukan ayam secara hati-hati dan tidak kasar ketika melakukan vaksinasi dan
seleksi.

Mengusahakan lingkungan di sekitar kandang tetap stabil, menjaga sirkulasi udara


berjalan dengan baik, dan menghindari debu berlebihan di dalam kandang. Disamping
itu, hindari perubahan temperatur, peralatan dan pola aktivitas sehari-hari petugas secara
mendadak.

Menempatkan peralatan kandang secara tepat dan dalam jumlah yang memadai.

Mengindari tingginya kandungan gas amoniak dalam kandang, dengan cara menjaga
litter tetap kering dan kepadatan ayam dalam kandang tetap terjaga.

Kepadatan Kandang Harus dijaga agar ayam tidak stres.

Program Pengobatan
Added Monday, November 21, 2011 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam
Program pengobatan sebaiknya dilakukan sedini mungkin ketika penyakit atau gejalanya sudah
terdeteksi. Jika infeksi sudah terlalu parah, Pengobatan akan sulit dilakukan karena
membutuhkan waktu yang lama. Di samping itu, biaya yang dibutuhkan akan sangat mahal.
Peternak bisa memberikan pengobatan secara terencana (program pengobatan) jika sebelumnya
telah mengetahui sejarah penyakit yang sering terjadi di kawasan tersebut atau di sekitar lokasi
peternakan. Contohnya, pemberian obat atau antibiotik melalui pakan.
Mendeteksi penyakit sejak dini bisa dilakukan dengan cara mengamati perilaku ayam, perubahan
pada anggota tubuh (anatomi), seperti bulu, mata, kaki, sayap, pola makan dan minum, serta
karakteristik kotoran yang dikeluarkan. Pengamatan terhadap penyakit yang menyerangsaluran
pernafasan, bisa dilakukan pada malam hari. Caranya, dengan mendengarkan apakah ada suara
atau bunyi ngorok yang keluar dari tubuh ayam. Jenis obat, dosis,dan lamanya pemberian obat
sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi yang tertera pada kemasan obat atau berdasarkan
hasil konsultasi dengan dokter hewa atau petugas kesehatan hewan.
Untuk mengatasi suatu jenis penyakit,antibiotik yang sering dipakai bisa beragam. umumnya,
jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati suara penyakit mempunyai bahan aktif yang
hampir sama meskipun mempunyai nama dagang yang berbeda.

Contoh Pemberian Obat


Data
- Antibiotik A dengan rekomendasi pemberian 1 gram per 5 liter dan lama pemberian 3 hari.
- Populasi ayam 1.000 ekor.
- Umur Ayam 21 hari.
- Berat badan 700 gram.
- Konsumsi pakan 65 gram per ekor per hari.
- Kebutuhan air minum setiap ekor ayam adalah 2 kali jumlah konsumsi pakan. Karena itu,
setiap ekor ayam membutuhkan air minum sebanyak (2x65 gram)x mililiter/gram=130 ml.
Pengobatan
- Kebutuhan total air minum 1.000 ekor ayam adalah 130 ml/ekor x 1.000 ekor = 130 liter.
- Kebutuhan antibiotik A etiap hari adalah 1 gram/5 liter/hari x 130 liter = 26 gram/hari. Jadi,
kebutuhan antibiotik A selama tiga hari adalah 26 gram/hari x 3 hari = 78 gram.
- Pemberian antibiotik sebaiknya tidak dilakukan sekaligus. Lebih baik antibiotik diberikan lebih
dari satu kali setiap hari atau bisa diberikan setiap enam jam sekali.
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam Aspek Pelaksanaan Vaksinasi

Aspek Pelaksanaan Vaksinasi


Added Sunday, November 20, 2011 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam
Untuk menjamin keberhasilannya, pelaksanaan vaksinasi perlu mempertmbangkan berbagai
aspek terkait dengan kondisi unggas dan hal-hal lainnya. Berikut beberapa aspek pelaksanaan
vaksinasi.
1. Kondisi Ayam
2. Jadwal Vaksinasi
3. Laporan Kegiatan Vaksinasi
4. Menghindari Faktor yang Bisa Mematikan Vaksin
5. Perlakuan Pascavaksinasi
Kondisi Ayam
Agar efeknya optimal, vaksinasi perlu memperhatikan kondisi ayam yang akan diberi vaksin.
Tujuannya, agar seelah vaksinasi, tidak hanya kekebalan tubuh ayam yang meningkat, tetapi juga
sebisa mungkin tidak menimblkan efek amping. Berikut beberapa vaktor dari kondisi ayam yang
harus diperhatikan saat vaksinasi.

Ayam harus sehat

Ketika melaksanakan vaksinasi ayam harus diperlakukan secara khusus agar terhindar
dari stres fisik berlebihan.

Pelaksanaan vaksin harus sesuai dengan rekomendasi.

Umur ayam yang harus divaksin.

Jadwal Vaksinasi
Pelaksanaan vaksinasi juga harus memperhitungkan waktu sebagai berikut.

Mengetahui waktu penyakit biasa menyerang sehingga vaksinasi dilakukan sebelum


penyakit tersebut menyerang.

Jenis vaksin yang akan digunakan.

Tanggal perencanaan vaksin.

Laporan Kegiatan Vaksinasi


Setiap aktivitas vaksinasi harus tercatat dengan rapih dan dilaporkan tersendiri. Laporan ini
berguna untuk melakukan evaluasi tingkat keberhasilan vaksinasi.

Tanggal pelaksanaan vaksinasi harus dicatat sebagai bahan untuk memantau hasil
vaksinasi dan untuk keperluan administrasi.

Nama peruahaan dan nomor seri vaksin sebaiknya dicatat untuk memudahkan kontrol
dan komplain jika ada masalah dengan vaksinasi.

Nama pelaksana vaksinasi harus dicatat karena kegagalan vaksinasi juga bisa disebabkan
kesalahan pelaksana.

Menghindari Faktor yang bisa Mematikan Vaksin


Untuk menjaga kualitas, vaksin harus terhindar dari berbagai faktor berikut ini.

Sinar matahari langsung.

Kondisi panas seperti yang ditimbulkan oleh bara rokok. Karena itu, ketika sedang
melakukan vaksinasi, petugas sebaiknya tidak merkok.

Deterjen dan disinfektan.

Pencampuran vaksin seperti mencampur vaksin hidup dengan pelarut, lalu dokocok
dengan keras. Tindakan yang benar adalah mencampur vaksin dengan pelarut, lalu
dogoyang perlahan dengan gerakan tangan membentuk angka delapan.

Pelaksanaan vaksinasi tidak sesuai dengan prosedur.

Penyimpanan tidak sesuai dengan rekomendasi produsen vaksn. Contohnya, vaksin harus
disimpan di tempat yang memiliki temperatur 4-8 derajat celcius. Namun, pada
pelaksanaannya, vaksin di simpan di freezer yang temperaturnya di bawah 0 derajat
celcius.

Perlakuan Pascavaksinasi
Vaksinasi perlu disertai dengan perlakuan lain untuk mendapatkan hasil optimal. Berikut
beberapa perlakuan setelah pelaksanaan vaksinasi.

Memberkan vitamin selama 3-5 hari, tergantung dari kondisi ayam.

Memusnahkan bekas vaksin. Memusnahkan botol atau bekas vaksin lainnya bisa dengan
cara direbus atau dibakar. Peralatan vaksin seperti vaksination gun harus segera
dibersihkan dan direbus.

Beternak Ayam Broiler

Added Monday, October 10, 2011 , Labels: Beternak Ayam Broiler

Orang sering kali menggolongkan ayam potong menjadi ayam broiler dan ayam
kampung. Padahal, di pasaran banyak jenis ayam potong yang ditawarkan. Di antara
jenis-jenis itu ada yang berpenampilan mirip, padahal berbeda. Kalau tidak jeli, bisa-bisa
salah pilih.
Kalau anda suka belanja di pasar swalayan, anda tentu akan melihat banyaknya jenis
ayam potong yang ditawarkan. Semula yang ditawarkan adalah ayam ras, belakangan
ayam kampung pun ikut serta hadir di sana. Bahkan anda jangan terkejut bila melihat
daging ayam yang hitam legam.
Ayam potong di pasaran terdiri dari ayam dengan usia yang beragam. Ada yang umurnya

cuma 45 hari, ada pula yang sudah lansia dengan umur sampai 720 hari. Namun anda
jangan kaget bila bobotnya sama saja. Nah, dengan keanekaragaman itu sebaiknya anda
mengenali jenis-jenis ayam karena masing-masing memiliki ciri-ciri, keunggulan, dan
kegunaan yang berbeda.
Diantara berbagai jenis ayam potong, ayam broiler adalah ayam yang paling populer.
Sesuai sebutannya, broiler, ayam ini khusus untuk dipanggang. Yang terjadi kemudian,
jenis ayam potong ini sering juga digoreng atau malah disup. Padahal, cara memasakitu
kurang tepat. kalau disup, misalnya, aroma lemaknya yang sangat keras mengalahkan
aroma bumbunya. Terkadang bau ini juga tidak menyenangkan.

Di pasaran, ayam broiler selalu ditawarkan dalam bentuk karkas, yakni ayam yang telah
disembelih dan dibului, tanpa kaki, leher, kepala dan jeroan. Ia tidak pernah ditawarkan
dalam bentuk hidup karena mudah loyo dan mati.
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam Beberapa Jenis Penyakit yang Bisa Dicegah
oleh Vaksinasi

Beberapa Jenis Penyakit yang Bisa Dicegah oleh


Vaksinasi

Added Saturday, November 19, 2011 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam
Berikut beberapa jenis penyakit yang bisa dicegah melalui pelaksanaan vaksinasi, baik
yang disebabkan oleh virus, bakteri, maupun protozoa.
1. Penyakit yang disebabkan oleh Virus
- Avian enccephalomyetis
- Fowl pol
- Gumboro (infectious bursal desease)
- Infectious bronchitis
- Laryngotracheitis
- Marek's desease
- Newcastle deseases
2. Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri
- Erysipelas
- Fowl cholera
- Penyakit bakteri campuran (mix bacterin)
3. Penyakit yang Disebabkan oleh Protozoa
Contoh penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang penularannya dapat dicegah
melalui program vaksinasi adalah penyakit coccidiosis.
Ketahui Cara Melaksanakan Vaksinasi di halaman berikutnya

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Home Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam Cara Melaksanakan Vaksinasi

Cara Melaksanakan Vaksinasi


Added Friday, November 18, 2011 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam
Ada beragam cara untuk melaksanakan vaksinasi. Saat ini, metode yang lazim dilakukan di
antarannya vaksinasi melalui mata, hidung, mulut, penyuntikan, pakan, minum, dan
penyemprotan.
1. Tetes Mata (Intra-ocular)
Vaksinasi tetes mata dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke mata ayam. Cara
pelaksanaannya sebagai berikut.
o Tuangkan pelarut ke dalam botol vaksin hingga terisi 2/3 bagian botol.
o Tutup botol, lalu kocok secara perlahan hingga vaksin tercampur merata.
o Ganti tutup botol dengan tutup botol untuk vaksin tetes mata.
o Agar vaksin cepat habis, bagi vaksin menjadi 3-4 bagian yang dipakai secara
bersamaan oleh vaksinator yang berbeda.
2. Tetes Hidung (Intranasal)
Seperti namanya, vaksin tetes hidung dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke dalam
lubang hidung. Tahapan pelaksanaan vaksinasi ini sama seperti vaksinasi tetes mata.
3. Melalui Mulut atau Cekok (Intraoral)
Pada metode vaksinasi mulut, vaksin diumpankan ke ayam melalui mulutnya dengan cara
dicekok. Pelaksanaan vaksinasi ini sama dengan cara vaksin melalui air minum.
Perbedaannya, vaksinasi dilakukan pada ayam secara individu sehingga setiap ayam
mendapatkan dosis vaksin yang sama.
Contohnya, 1.000 ekor ayam akan dicekok 0,5 cc/ekor, sehingga air yang diperlukan
sebanyak 500cc. Satu vil vaksin (dosis untuk 1.000 ekor) diampur dengan air akuades
hingga 2/3 volume botol vaksin dan diaduk hingga tercampur merata. Setelah dituangkan
ke dalam 500cc akuades. Larutan vaksin diaplikasikan melalui mulut atau dicekok.
4. Suntik Daging (Intramuscular)
Vaksinasi suntik daging dilaksanakan dengan cara menyuntikkan vaksin ke dalam daging.
Biasanya, penyuntikan dilakukan di bagian dada dan paha. Vaksin yang disutikkan bisa
berupa vaksin yang masih hdup atau sudah mati. Cara pencampuran vaksin dan
banyaknya air yang dibutuhkan untuk vaksin hidup sama seperti pada vaksinasi melalui
mulut. Namun, tentu saja, vaksinasi dilakukan melalui jarum sunik. Adapun pelaksanaan
vaksinasinya sebagai berikut.

o Sebelum digunakan, kocok vaksin ecara hati-hati hingga tercampur merata.


o Suntikkan vaksin ke daging dengan dosis sesuai anjuran.
o Semua peralatan yang digunakan harus steril, baik ketika melakukan vaksinasi
maupun setelah digunakan.
5. Suntik Bawah Kulit (Subcutaneous)
Vaksinasi suntik bawah kulit dilaksanakan dengan cara mentuntikkan vaksin di bawah
kulit, biasanya di area sekitar leher. Pelaksanaannya sama dengan persiapan melakukan
vaksinasi suntik daging.
6. Melalui Air Minum (Drinking Water)
Pada vaksinasi melalui air minum, vaksin dituangkan ke dalam air yang disediakan untuk
minum ayam. Air yang digunakan untuk melarutkan vaksin harus bersih dan bebas klorin.
Peralatan yang harus dipakai harus bebas dari disinfektan lebih dari dua hari. Untuk
memperpanjang umur vaksin, tambahkan 2-5 gram skim per liter air (tergantung dari
kondisi air) ke dalam air.
Sebagai contoh, jumlah air yang digunakan untuk vaksinasi 1.000 ekor ayam yang
berumur 7-4 hari adalah 10-14 hari adalah 10-20 liter. Sementara itu, ayam yang sudah
dicampur dengan vaksin harus segera diberikan secara merata kepada ayam. Sebelum
diberikan vaksin, ayam harus dipuasakan selama 1 jam. Disamping itu, tempat minum
ayam harus terhindar dari sinar matahari langsung.
7. Penyemprotan (Spray)
Vaksinasi dengan cara penyemprotan sering digunakan untuk memberikan vaksin kepada
ayam yang baru berumur satu hari. Sebelum ayam tersebut dimasukkan ke dalam
kandang pemanas, alat semprot yang akan digunakan harus sudah terpasang sehingga
boks ayam bisa langsung dimasukkan ke dalam kotak sprayer. Setelah semua peralatan
siap, vasinasi segera dilaksanakan dengan cara menyemprotkan vaksin sebanyak 1-2 kali.
Aplikasi vaksinasi untuk ayam besar dilakukan dengan menggunakan sprayer khusus.
Aplikasi ini akan lebih efektif jika dilakukan di lingkungan yang terkontrol atau tidak
banyak angin.
8. Tusuk Sayap (Wing web)
Vaksinasi tusuk sayap dilaksanakan dengan cara menusukkan jarum di sekitar selaput
sayap ayam dari arah bagian dalam sayap. Cara melarutkan vaksin metode ini sama
dengan cara melarutkan vaksin melalui tetes mata. Pelarut yang digunakan biasanya
pelarut khusus untuk vaksinasi melalui tusuk sayap. Alat yang dipakai dalam vaksinasi
ini berupa jarum bercabang dua.
9. Melalui Pakan (Feeding)
Vaksinasi melalui pakan dilaksanakan dengan cara mencampurkan vaksin ke dalam
pakan ayam. Cara ini biasanya digunakan untuk pengaplikasian vaksin cocci. Pakan yang
dipakai harus bebas dari preparat anticocci (amprolium, sulfaquinoxaline, dan preparat

sulfa lainnya). Cara pelaksanaannya, vaksin dicampur ke dalam pakan, lalu diberikan
kepada ayam. Tempat pakan yang dipakai untuk vaksinasi adalah tempat makan ayam.

10.

Tipe Vaksin

11. Added Thursday, November 17, 2011 , Labels: Mengatasi 71 Penyakit Pada Ayam
12. Vaksin yang digunakan untuk program peningkatan kekebalan tubuh terhadap suatu
penyakit, terbagi dalam dua tipe, yaitu dalam bentuk vaksin hidup (live-vaccines) dan
yang dilemahkan atau dimatikan (killed-vaccines),
1. Vaksin Hidup (Live-Vaccines)
Dalam vaksin hidup, agen virus yang ditanamkan masih dalam keadaan hidup dan
memiliki kemampuan yang lengkap untuk menghasilkan kekebalan tubuh terhadap suatu
jenis penyakit. Dengan jenis vaksin ini, ayam akan mempunai kemampuan untuk
menangkal penyakit yang menyerang dari antibodi yang dihasilkan dalam tubuh inangnya
(host).
- Vaksin yang Dilemahkan (Attenuated Vaccine)
Sebagaian orang mengelompokkan jenis vaksin yang dilemahkan ke dalam jenis vaksin
yang dimatikan (killed-vaciines). Vaksin yang dilemahkan dibuat dengan cara
melemahkan organisme aktif. Karena itu, ketika digunakan kepada ayam, vaksin akan
merangsang kekebalan tubuh untuk melawan suatu penyakit dalam bntuk yang lebih
ringan.
- Vaksin yang Dimatikan (Killed Vaccine)
Organisme yang digunakan untuk menghasilkan vaksin ini tidak akan memiliki
kemampuan untuk menularkan penyakit kepada ayam. Namun, organisme ini memiliki
kemampuan untuk memproduksi antibodi ketika vaksin disuntikkan ke dalam tubuh.
Baca juga mengenai Beberapa Jenis Penyakit yang Bisa Dicegah oleh Vaksinasi

13.

Program Vaksinasi

14. Added Thursday, November 17, 2011 , Labels: 71 Mengatasi Penyakit Pada Ayam
15. Vaksinasi diartikan sebagai suatu aktivitas memasukkan agen penyakit (virus, bakteri,
atau protozoa) yang telah dilemahkan ke dalam tubuh ayam.
Dengan melakukan upaya ini, tingkat antibodi di dalam darah ayam yang divaksinasi
akan meningkat sesuai dengan agen yang telah dimasukkan. Akibatnya, ayam akan
memiliki kekebalan tubuh yang tinggi dalam melawan penyakit.
16. Penanganan Ayam Mati dan Kotoran Ayam
Aspek yang sering dilupakan para peternak adalah manajemen penanganan ayam
mati. Ayam mati sering dibuang begitu saja. Padahal, ini bisa menjadi sumber
penyakit dan pencemaran jika tidak terkelola denganbaik. Berikut ini beberapa
cara penanganan ayam yang mati.
- Pembakaran : Merupakan cara yang paling disarankan karena penyebaran

penyakit bisa dihindari. Di samping itu,abu hasil pembakaran bisa dimanfaatkan


untuk pupuk. Ayam mati bisa dibakar dalam alat pembakar (incenator) dengan
bahan bakar kayu bakar atau sekam.
- Penguburan : mengubur ayam yang mati dalam tanah merupakan cara yang
paling banyak digunakan. Namun, cara ini harus memerhatikan kedalaman lubang
dan tempatnya harus jauh dari sumber air. Kelemahan cara ini adalah jika lubang
tidak cukup dalam, bisa menjadi sumber pencemaran, menyebarkan penyakit, dan
menimbulkan bau. Bahkan, bangkai ayam bisa digali hewan lain, misalnya oleh
anjing atau kucing.
- Bangkai ayam diproses untuk bahan pakan ternak. Perusahaan peternakan
ayam yang cukup besar dan modern mempunyai bagia khusus untuk menangani
ayam mati. Perusahaan tersebut akan mengolahnya lebih lanjut menjadi pakan
ternak (animal feed) sebagai salah satu sumber protein. Pakan tersebut digunakan
untuk anjing (dog food), kucing (cat food), ikan (fish food), dan tepung daging
(meat mill).
Penanganan kotoran ayam tidak kalah pentingnya. jika tidak dikelola dengan
baik, kotoran ayam bisa menjadi sumber penyakit dan tempat perkembangbiakan
bakteri, cacing, protozoa, dan lalat. Selain itu, kotoran ini akan menjadi sumber
pencemaran udara dan air. Untuk menhindari hal-hal tersebut, kandang ayam
harus selalu dalam keadaan kering, bersih, dan tidak berdebu. Setelah ayam
dipanen, kotoran ayam harus segera dikumpulkan dan dibawa ke luar area
peternakan. Kotoran ayam dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang, pakan
ternak, atau sumber energi.
17.
Vaksinasi merupakan salah satu cara yang paling sering dilakukan untuk mencegah
timbulnya penyakit di suatu kawasan peternakan ayam. Meskipun begitu, program
vaksinasi tidak ada yang baku antara satu peternakan dengan peternakan lainnya. Tidak
hanya jenis vaksin yang beragam, tetapi program vaksinasinya pun bermacam-macam.
Sebagai acuan dasar, semua program vaksinasi sebaiknya disesuaikan dengan sejarah
penyakit di wilayah peternakan tersebut.
*Lanjutkan membaca mengenai Tipe-tipe Vaksin
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Program Pencegahan Penyakit Program Desinfeksi (Decontamination Program)

Program Desinfeksi (Decontamination Program)


Added Wednesday, November 2, 2011 , Labels: 71 Mengatasi Penyakit Pada Ayam, Program
Pencegahan Penyakit
Banyak program pencegahan penyakit (biosecurity program) yang dapat diaplikasikan di suatu
kawasan peternakan ayam. Program biosekuriti bisa dimulai dari tahap-tahap berikut ini.

Program pemilihan lokasi usaha peternakan

Pengaturan tata letak kandang (farm design)

Melaksanakan desinfeksi berkala sehingga tidak terjadi infeksi bibit penyakit kepada
hewan ternak

Program pencegahan masuknya penyakit dengan cara memisahkan kawasan peternakan


dengan lingkungan luar. Upaya ini dilakukan dengan cara membuat pagar di sekeliling
farm

Menyediakan air dan pakan yang bebas penyakit

Peralatan dan failitas pendukung usaha harus bersih dan diletakkan pada tempatnya

Program desinfeksi rutin, vaksinasi, dan program pengobatan dini pada umur tertentu
ketika gejala ayam sakit mulai tampak. Beberapa mikroorganisme yang menginfeksi
ayam mulai tampak. Beberapa mikroorganisme yang dapat menginfeksi ayam dan dapat
mengakibatkan ayam sakit, yaitu virus, bakteri, jamur, parasit, protozoa, atau karena
faktor defisiensi nutrisi

Program lainnya yang berhubungan dengan tata kelola peternakan ayam

Program desinfeksi adalah program yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi
bibit penyakit, terutama penyakit menular. Sehingga, ternak yang dipelihara terbebas dari infeksi
penyakit serta selalu dalam kondisi sehat. Bibit penyakit menular bisa disebabkan oleh bakteri,
virus, jamur, protozoa, parasit, serangga, atau tikus. Program sanitasi bisa dilakukan dengan cara
sebagai berikut.

Selalu menjaga kebersihan lingkungan peternakan

Melakukan desinfeksi dan melarang atau mencegah lalu lalang orang

Melarang masuknya peralatan maupun kendaraan yang tidak diijinkan

Melaksanakan manajemen pemeliharaan yang baik

Pintu gerbang suatu kawasan peternakan atau farm merupakan salah satu titik awal keberhasilan
kawasan tersebut terhindar dari wabah atau serangan penyakit. Pintu gerbang harus selalu
dalam keadaan terkunci. Tidak setiap kendaraan atau orang bisa masuk ke kawasan peternakan
atau farm tersebut. Di pintu gerbang biasanya telah dipasang atau dibangun peralatan untuk
proses sanitasi sebagai berikut.

Peralatan Sprayer dan Bak Celup (Dipping) Ban Kendaraan


Peralatan sprayer dan bak celup dibuat sedemikian rupa sehingga setiap kendaraan yang
masuk ke kawasan peternakan dapat disterilkan dari segala arah. Peralatan ini bisa
dioperasikan baik secara otomatis maupun manual. Kendaraan yang telah diizinkan
masuk ke dalam suatu kawasan diwajibkan untuk disemprot dan melalui bak dengan air
yang telah diberi disinfektan. Cara lain yang bisa dilakukan di pintu gerbang adalah cara
pengasapan (fogging) dengan disinfektan menggunakan alat jet fogger.

Ruang Sprayer, Mandi, dan Ganti Pakaian


Ruang sprayer dipergunakan untuk orang, baik karyawan maupun tamu yang akan
memasuki kawasan peternakan. Mereka diwajibkan melalui sprayer (shower) yang sudah
dirancang khusus. Selanjutnya, mereka diwajibkan mandi dan ganti pakaian dengan
pakaian bersih yang telah disediakan di lokasi tersebut.

Tempat Parkir dan Ruang Tamu


Tempat parkir dan ruang tamu dibangun di luar kawasan peternakan. Ruang atau areal itu
digunakan untuk kendaraan dan orang yang tidak diizinkan masuk ke kawasan
peternakan tersebut.

Program sanitasi sangat penting dilakukan di kandang bagian dalam dan sekitarnya. Beberapa
program sanitasi yang harus dilaksanakan di kandang bagian dalam dan sekitarnya sebagai
berikut.
1. Melakukan penyemprotan disinfektan di dalam kandang dan sekitar kandang secara rutin
(2-3 hari sekali). Kegiatan ini bertujuan untuk menekan perkembanganbiakan organisme
patogen yang ada di sekitar kandang atau di dalam kandang. Disinfektan efektif dalam
membasmi organisme pengganggu.
2. Memisahkan ayam yang mulai terserang penyakit atau pembawa penyakit (carrier) ke
kandang khusus (kandang karantina). Jika diperlukan, unggas sakit tersebut
dimusnahkan.
3. Membatasi lalu lalang karyawan, mobil, perpindahan karyawan antar kandang, dan
menjaga kebersihan peralatan kandang.
4. Membasmi binatang pembawa penyakit dan memusnahkan sarangnya.
5. Menghindari pemeliharaan ayam dengan umur yang beragam dalam satu kandang.
6. Menjaga kebersihan di sekitar dan dalam kandang, serta peralatan yang digunakan dalam
produksi, termasuk tempat makanan dan tempat minum.
7. Menjaga air dalam parit dan kubangan agar selalu mengalir. Jika memungkinkan, tempattempat tersebut selalu dalam keadaan kering.

8. Menjaga litter dalam kandang agar selalu kering dan bersih, serta tidak berdebu.
9. Menjaga ventilasi kandang dalam keadaan baik
10. Jika diperlukan, air minum ayam ditambah kaporit dengan dosis 3-5 ppm untuk menekan
perkembangan organisme merugikan yang ada di dalam air.
11. Melaksanakan kegiatan lain agar ayam terhindar dari penularan penyakit dari luar dan
dalam kandang. Contohnya, setiap kandang dan peralatan yang akan digunakan harus
dicuci dan disterillisasi
Tempat penetasan telur (hatchery) harus terbebas dari segala penyakit menular (free disease).
Alasannya, tempat ini merupakan awal dari kegiatan usaha peternakan unggas sehingga bibit
ayam yang dihasilkan harus terbebas dari penyakit (pathogen fre chick). Beberapa kegiatan
sanitasi yang harus dilakukan di tempat penetasan sebagai berikut.
1. Kendaraan dan peralatan yang sering digunakan untuk membawa telur tetas ke hatchery
harus bebas dari penyakit.
2. Telur yang akan ditetaskan harus bebas dari organisme pembawa penyakit (pathogen fre
egg).
3. Hatchery harus selalu dalam keadaan bersih dan progream sanitasi selalu dijalankan
dengan baik dan kosisten.
4. Pengaturan alur jalan harus benar.
5. Hatchery harus terhindar dari sumber kontaminasi.
6. Telur tetas yang diterima harus didesinfeksi terlebih dahulu sebelum disimpan. Kegiatan
desinfeksi telur bisa dilakukan dengan cara mencelupkannya (dippin ke dalam larutan
disinfektan. Cara lainnya yaitu telur disemprotkan dengan disinfektan atau fumigas
dengan formaldehid)

Ciri Ayam yang Sehat


Added Wednesday, November 2, 2011 , Labels: 71 Mengatasi Penyakit Pada Ayam, Anatomi
Ayam
Berikut ini beberapa ciri ayam yang sehat berdasarkan penampakan secara umum dari luar
(general appearance)
1. Ciri Bibit Ayam DOC (Day Old Chicken) yang Sehat
Bibit ayam ras DOC mempunyai peranan strategis dalam perkembangan perunggasan,
sehingga saat diperlukan tersedianya DOC yang bermutu baik. Menyadari hal itu,

pemerintah telah menerbitkan standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 01-4868.1-2005


untuk DOC ayam broiler komersial (ayam ras tipe pedaging). Hal ini dilakukan untuk
menjamin mutu DOC yang beredar. Standar ini meliputi acuan normatif, istilah dan
definisi, klasifikasi, spesifikasi, persyaratan mutu di penetasan (hatchery), cara
pengambilan contoh, cara pengukuran, pengangkutan, dan pengemasan DOC.
Day Old Chicken (DOC) harus berasal dari pembibitan ayam ras bibit induk tipe
pedaging (broiler breeder) harus bebas penyakit hewan menular dan mengikuti ketentuan
peraturan yang berlaku tentang pencegahan penyakit atau kesehatan hewan. Pembibitan
harus mempunyai surat keterangan tentang asal bibit ayam (certificate of origin) dan
surat keterangan kesehatan hewan (certificate of health) dinyatakan oleh petugas (dokter
hewan) yang berwenang.
Persyaratan mutu di penetasan (hatchery) sesuai dengan SNI 01-4868.1-2005 untuk bibit
ayam ras tipe pedaging sebagai berikut.
1. Bobot kuri per ekor minimal 37 gram.
2. Kondisi fisik sehat, kaki normal dan dapat berdiri tegak, paruh normal, tampak
segar dan aktif, tidak dehidrasi, tidak ada kelainan bentuk dan tidak cacat fisik,
sekitar pusar dan dubur kering dan pusar tertutup.
3. Warna bulu seragam sesuai dengan warna galur (strain) dan kondisi bulu kering
dan berkembang.
4. Jaminan kematian kuri maksimum 2%
2. Ciri Ayam Broiler Komersial yang Sehat (Ayam Siap Panen)
Tujuan akhir usaha budidaya ayam broiler komersial adalah ayam tumbuh sehat, potensi
genetik (performance) tercapai standar sesuai dengan jenis (strain) ayam yang dipelihara.
Parameter yang sering digunakan untuk mengetahui bagus tidaknya potensi genetik
(performance) ayam tersebut adalah ayam bebas dari penyakit (sehat), tingkat kematian
(mortality) rendah, rataan pertambahan berat badan harian (average daily gain atau ADG)
sesuai standar, konversi pakan menjadi daging (feed convertion ratio atau FCR) tinggi,
dan bentuk tubuh sempurna.
Berdasarkan pengamatan secara fisik, ciri ayam broiler komersial yang sehat sebagai
berikut.
o Gerakan ayam lincah dan aktif
o Mata dan muka ayam cerah (tidak mengantuk)
o Nafsu makan dan minum baik
o Berbulu cerah berminyak, tidak kusam, dan tidak berdiri

o Berdiri tegak, kaki kokoh, dan bentuk tubuh proporsional


o Sayap tidak jatuh dan posisi kepala terangkat dengan baik
o Tidak terdengar gejala pernapasan bersuara (ngorok) atau batuk
o Berat badan sesuai dengan umur (standar)
o Anus bersih tidak ada kotoran yang menempel
2
3

<p>Your browser does not support iframes.</p>


Home Anatomi Ayam Faktor Penyebab Ayam Terserang Penyakit

4 Faktor Penyebab Ayam Terserang Penyakit


5
6

Added Wednesday, November 2, 2011 , Labels: 71 Mengatasi Penyakit Pada Ayam,


Anatomi Ayam
Ayam bisa terserang penyakit karena faktor lingkungan atau kndisi tubuh ayam yang
bersangkutan. Secara umum, penyebab tersebut dikategorikan ke dalam tiga faktor, yaitu
infeksi, perkembangan tingkat resistensi, dan penyakit yang tersembunyi.
a. Infeksi
Infeksi bisa disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus atau bakteri. Mikroorganisme
yang menyebabkan ayam sakit disebut bibit penyakit bersifat patogen (pathogenic
microorganism). Rendah atau kurangnya sistem kekebalan tubuh menyebabkan
mikroorganisme patogen tersebut dengan mudah menyerang beberapa bagian tubuh
sehingga ayam tersebut terkena penyakit. Tingkat keganasan penyakit, penyebaran, dan
tingkat kematian yang diakibatkan bisa berbeda-beda tergantung kepada tingginya tingkat
infeksi yang terjadi.
b. Perkembangan Tingkat Resistensi
Sekali mikroorganisme penyebab penyakit berada di dalam tubuh ayam, dengan
sendirinya ayam akan membuat rangkaian senyawa kimiawi yang dapat bertahan
terhadap antibodi yang dihasilkan dalam tubuh. Semakin lama, organisme tersebut akan
semakin bisa bertahan (resisten) dan berkembang dalam tubuh. Akibatnya, ayam bisa
terserang oleh penyakit tersebut.
c. Penyakit yang tersembunyi (Disease Subsides)
Secara alami, zart anti bodi dalam tubuh ayam akan melakukan perlawanan dan
penghancuran terhadap bibit penyakit (mikroorganisme) yang masuk ke dalam aliran
darah. Meskipun demikian, pada kenyataannya, banyak kasus bibit penyakit tersebut
tidak tuntas dimusnahkan. Karena itu, bibit penyakit masih ada dalam tubuh dengan
tingkatan yang rendah dan tidak terdeteksi. Ayam yang terinfeksi tampak seperti sudah
sehat. Padahal, bibit penyakit yang tersembunyi itu pada suatu saat akan berkembang dan
menyerang tubuh ayam tersebut ketika kondisi pertahanan tubuhnya menurun.

Bahan Makanan yang Bisa Dijadikan Bahan untuk


Menyusun Ransum Ayam Broiler
Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pengaturan Pemberian Ransum

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Keterangan Penyusunan


ransum dari berbagai bahan seperti Jagung, Bekatul, Tepung ikan, Tepung daging, Tepung susu
skim, tepung lamtoro, Tepung tulang, Bungkil kacang kedelai dan Grift bisa anda ketahui di
bawah ini :

Jagung
jagung giling merupakan sumber karbohidrat yang sangat bagus untuk ayam broiler, dan
merupakan bahan makanan yang paling banyak digunakan dalam penyusunan ransum
makanan.

Bekatul
Bekatul merupakan bahan makanan yang sangat baik untuk dijadikan bahan penyusun
ransum ayam broiler karena mengandung vitamin B, tinggi karbohidrat, lemak dan
protein. Bekatul yang diberikan kepada ayam broiler sebaiknya yang masih segar,tidak
bau ataupun lembap.

Tepung ikan
Tepung ikan merupakan sumber protein yang tinggi dan juga mengandung unsur mineral
penting, seperti kalsium, fosfor, dan klorin.

Tepung Daging
Tepung daging memilikikandungan protein cukup tinggi dan kaya asam amino serta
vitamin B12. Persentasenya dalam ransum antara 2,5-10%

Tepung susu skim


Tepung susu skim terbuat dari susu skim atau air susu yang sudah diturunkan kadar
lemaknya. Bahan ini bisa dimanfaatkan menjadi bahan makanan yang sangat bagus
lantaran tinggi protein, asam amino, lysine, dan laktosa.

Tepung daun lamtoro


Tepung daun lamtoro dibuat dari daun lamtoro yang dikeringkan kemudian digiling
hingga halus. Kandungan proteinnya cukup tinggi, namun karena mengandung racun

(toxic), maka persentase tepung daun lamtoro dalam ransum tidak boleh diberikan
melebihi 4%.

Tepung tulang
Tepung tulang mengandung banyak kalsium dan fosfor sehingga baik untuk dikonsumsi
ayam broiler, terutama untuk membantu pertumbuhan tulang. Namun, persentasenya di
dalam ransum terbilang sangat sedikit, yakni sekitar 1-2% saja.

Bungkil kacang kedelai


Bungkil kacang kedelai merupakan ampas atau bagian yang tersisa dari kedelai yang
sudah diambil minyaknya. Bungkil kedelai ini kaya akan lysine dan merupakan sumber
protein yang cukup tinggi, yakni mencapai 38%.

Grift
Grift merupakan campuran dari berbagai bahan yang terbilang keras, seperti batu granit,
batu kali, kapur, kulit kerang, dan sebagainya. Semua bahan ini diremukkan dengan cara
tertentu sehingga masih bisa dicerna oleh ayam. Fungsi dalam penyusunan dalam ransum
sebenarnya lebih kepada membantu pencernaan saja. Selain diberikan sebagai bahan
penyusun ransum, grift juga bisa diberikan secara tersendiri.

Pengendalian Hama dan Penyakit


Added Wednesday, October 26, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam Kampung
Pedaging

Dalam usaha ternak ayam broiler atau ayam kampung yang sangat penting diperhatikan oleh
para peternak adalah pengendalian hama dan penyakit, sebab ada beberapa jenis penyakit
apabila sudah menyerang akan menimbulkan kematian yang cukup tinggi terutama penakit tetelo
dan penyakit flu burung. Kedua penyakit ini belum ada pengobatannya, yang ada baru
vaksinnya, sehingga kedua penyakit ini dalam usaha ternak perlu dilakukan pencegahan.
Dalam usaha ternak ayam buras biasanya tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak ayam.
Untuk menekan tingkat kematian ayam buras terutama kematian anak ayam buras dalam
kandang indukan maka perlu diperhatikan tentang kebersihan, tidak lembab, pakan dan air
minum tidak tercampur kotoran dan vaksinasi.
1. Penyakit Tetelo (ND)
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebabkan gangguan pernafasan, syaraf,

menghambat pertumbuhan dan dapat menyebabkan kematian. Tanda-tanda penyakit ini


antara lain lesu, tidak mau makan, ngantuk, ngorok/bersin dan nafas berbunyi.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjauhkan ayam-ayam sakit dan mensucihamakan
kandang dan peralatan kandang, selalu menjaga kebersihan/sanitasi kandang dan
lingkungan, berikan makanan/minuman yang baik dan cukup, lakukanlah vaksinasi atau
berikan obat pencegahan tepat pada waktunya. Hal hal yang perlu diperhatikan pada
waktu vaksinasi adalah sebagai berikut ini :
o ayam yang akan divaksinasi harus dalam keadaan sehat.
o Alat-alat yang akan digunakan harus steril (spuit, pipet dan botol pencampur
direndam dalam air mendidih selama 5 menit).
o Vaksin tidak boleh kena sinar matahari langsung dan harus disimpan di tempat
dingin (kulkas, termos es).
o Vaksin yang telah dicampur lebih dari 4 jam jangan digunakan lagi.
o Gunakanlah vaksin sesuai dengan petunjuk pemakaian.
o Waktu vaksinasi sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari dan di tempat
yang teduh.
Bahan-bahan yang digunakan vaksin ND, pelarut, yaitu aquades atau Nael Fisiologis,
alat-alat spuit, pipet, bobot pencampur. Prosedur pelaksanaan vaksinasi adalah sebagai
berikut ini.
o alat-alat disterilkan
o Larutkan vaksin dengan pelarut, caranya pada tutup botol pelarut tusukkan jarum
suntik kemudian bukalah botol vaksin. Ambil sedikit pelarut, masukkan ke botol
vaksin kocok dengan hati-hati hingga seluruh vaksin larut betul. Bila sudah larut
sempurna masukkan ke dalam botol pencampur, dan bilas botol vaksin dengan
sisa pelarut. Jumlah pelarut yang digunakan sesuai petunjuk.
o Lakukan vaksinasi untuk anak dengan meneteskan pada mulut atau mata anak
ayam, dengan menggunakan pipet sebanyak 1 tetes atau suntikkan ke dalam otot
dada sebanyak 0,5 cc untuk ayam umur 1-4 bulan dan 1 cc untuk ayam umur 4
bulan ke atas.
2. Berak Kapur
Penyebabnya adalah bakteri Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala penyakit ditunjukkan dengan kotoran ayam berwarna putih, nafsu makan hilang,
sesak nafas, bulu-bulu mengkerut dan sayap lemah menggantung. Tindakan pemisahan

ayam yang sakit dan peningkatan sanitasi kandang merupakan pencegahan terhadap
penyakit ini.
3. Pilek/Snot
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri haemophilus gallinararum dan digolongkan
penyakit akut yang mudah menyebar. Gejala awal ayam selalu menggeleng-gelengkan
kepalanya untuk menghilangkan lendir dari hidungnya, yang lama-lama menjadi kental
dan bau busk. bagian muka dan mata ayam membengkak, dapat menimbulkan bunyi
ngorok dan menyulitkan pernafasan, nafsu makan berkurang sehingga berat badan ayam
menurun.
Penyebarannya melalui air minum, pakan, udara, atau kontak langsung dengan ayam
yang sakit. Pencegahannya dengan menjaga sanitasi lingkungan kandang, hindari
kandang yang kotor dan lembab. Diusahakan agar kandang selalu mendapat sinar
matahari yang cukup. Ayam yang sakit harus diisolasi dan diobati dengan injeksi
antibiotik streptomisin dengan dosis 150 mg/kg berat badan ayam selama 2-3 hari.
4. Cacingan
Penyakit ini disebabkan oleh cacing Ascaridia galli dan cacing heterakis galline. Kedua
cacing ini menyebabkan anemia dan depresi pada ayam yang terserang. Gejala umumnya
adalah ayam pucat, kurus, lemah, kehilangan nafsu makan dan pertumbuhan terhambat.
Pencegahannya adalah sanitasi lingkungan harus kering dan bersih sehingga siklus
cacing-cacing parasit terputus, kandang dibersihkan dengan disinfektan. Seperti biosid,
lisol, karbon, dan kalium menganat. Cara lain dengan obat cacing pada anak ayam
berumur secara teratur mulai umur 35 hari. Pada ayam yang terkena cacingan dapat
diobati dengan piperazin sebanyak 0,1-0,2% dalam air minum.
5. Kutuan
Gejalanya antara lain ditandai dengan ayam gelisah sering menyisir/mematuk-matuk bulu
karena gatal kemudian ayam sering mengibas-ibaskan bulunya. Ayam terlihat tampak
kurus dan pucat. Penyebabnya adalah serangan kutu dan tungau sedangkan
pencegahannya adalah dengan sanitasi lingkungan harus bersih, memisahkan ayam yang
terkena kutu dapat juga diobati dengan karbonat yaitu sevin dengan konsentrasi 0,15%
yang diencerkan dengan air kemudian disemprotkan ke tubuh ayam atau dengan
pengasapan/fumigasi insektisida yang mudah menguap misalnya nicotine sulfat/blackleaf
40. Pemakaiannya menurut anjuran yang terdapat dalam label kemasan.
6. Penyakit Flu Burung
Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat menyebabkan kematian secara mewabah,
tanda-tanda penyakit ini adalah sebagai berikut :
o Jengger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan.
o Kadang-kadang ada cairan di mata dan hidung.
o Pembengkakan di daerah muka dan kepala.

o Pendarahan dibawah kulit.


o Pendarahan titik pada daerah dada, kaki dan telapak kaki.
o Batuk, bersin dan ngorok
o Ayam mengalami diare dan tingkat kematian tinggi.
Pencegahan/pemberantasan flu burung, dilakukan dengan cara sebagai berikut ini :
o Peningkatan biosekuriti yaitu desinfeksi alat dan fasilitas peternakan, dilarang
mengeluarkan unggas sakit, kotoran dan limbah peternakan, membatasi keluar
dan masuk orang ke dalam lokasi peternakan, mencegah keluar masuknya tikus
dan hewan lain ke dalam lokasi peternakan
o Dekontaminasi/desinfeksi pakan, tempat pakan/air minum, semua peralatan,
pakaian pekerja kandang, alas kaki, kendaraan dan bahan lain yang tercemar,
bangunan kandang yang kontak dengan unggas, kandang/tempat penampungan
unggas, permukaan jalan menuju peternakan/kandang/tempat penampungan
unggas
o Tindakan pemusnahan selektif/terbatas dilakukan terhadap unggas sehat yang
sekandang dengan unggas sakit di peternakan tertular
o Disposal yaitu dilakukan pembakaran dan penguburan dengan kedalaman
minimal 1,5m terhadap unggas mati (bangkai), karkas, telur terinfeksi, kotoran,
bulu alas kandang (sekam), pupuk dan pakan yang tercemar serta bahan dan
peralatan lain yang terkontaminasi yang tidak dapat disucihamakan secara efektif
o Vaksinasi.

Sistem Kekebalan Tubuh (The Immune System)


Added Tuesday, November 1, 2011 , Labels: 71 Mengatasi Penyakit Pada Ayam, Anatomi Ayam
Sistem kekebalan adalah suatu sistem pertahanan tubuh yang dilakukan pleh sistem limfoid
dengan menghasilkan antibodi. Zat antibodi berfungsi sebagai pertahanan tubuh secara alami
untuk melawan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh seperti infeksi bakteri, virus, jamur,
dan lainnya. Sistem kekebalan tubuh ayam sudah terbentuk saat ayam masih kecil. Sekitar 70%
dari sistem tersebut terbentuk pada minggu pertama masa periode pemanasan. Karena itu, masa
periode pemanasan (brooding period) merupakan masa yang menentukan tingkat keberhasilan
pembentukan sistem kekebalan pada tubuh ayam.
a. Jenis Sistem Kekebalan Tubuh

Di dalam tubuh ayam, terdapat dua organ limfa, yaitu bursa fabricius dan timus, masing-masing
bertanggung jawab terhadap dua sistem kekebalan tubuh. Berikut sistem kekebalan pada ayam.
1. T-system (Thymus system)
Pada ayam muda, organ timus ini memroduksi limfosit yang lebih dikenal dengan
sebutan limfosit T (T-lymphocytes) atau T-cells. Sel-sel ini secara umum bertanggung
jawab sebagai sel mediasi (cell-mediated) terhadap reaksi kekebalan dan untuk mengatur
reaksi sistem kekebalan. Pada saat ayam dewasa, T-cells berkempang dan terkumpul pada
beberapa organ limfoid, seperti ginjal, tonsil usus buntu (cecal tonsil), dan kelenjar
Harderian. Beberapa minggu setelah ayam menetas, T-lymphocytes tidak menghasilkan
antibodi, tetapi berkembang menjadi lymphokines atau sering juga disebut dengan sel
defektor (defector cells). Sel defektor berguna untuk menghancurkan sel-sel asing yang
masuk ke dalam tubuh ayam dengan cara kontak langsung tanpa menghasilkan antibodi.
Sistem kekebalan ini disebut dengan Cell-mediated Immunity atau Cellular Immunity.
2. B-system (Bursal system)
Selain T-cell, pada ayam muda terdapat juga lymphocytes (B-cell) yang diproduksi oleh
organ bursa fabricius, yaitu kelenjar kecil yang terletak di dekat kloaka. Sistem
kekebalan tubuh ini dikenal dengan istilah B-system yang bertanggung jawab untuk
memproduksi antibodi pada ayam muda. Pada kenyataannya, B-system ini
menghasilkan 700 kali lebih banyak antibodi dibandingkan dengan T-system pada ayam
muda yang baru berumur sekitar satu minggu. Antibodi yang dihasilkan oleh bursa
fabricius kemudian masuk ke dalam sistem jaringan darah dan berguna untk pertahanan
tubuh ayam dari infeksi penyakit.
B-system juga berfungsi sebagai limfosit untuk memproduksi sel-sel yang berperan
sebagai sel memori (memory cells). Sel-sel ini berkembang dengan cepat sehingga T-cell
bisa "merekam" atau mengingat bentuk respon kekebalan dan mempertcepat pengulangan
respon tersebut. Sebagai contoh, ketika kita melakukan vaksinasi pada ayam terhadap
penyakit tertentu, sel-sel tersebut akan merespon dengan cara membuat pertahanan
dengan memproduksi antibodi yang sesuai dengan penyakit tersebut dan "merekamnya"
didalam sel memori. Jika kita melakukan vaksinasi yang kedua terhadap penyakit yang
sama pada ayam tersebut, pertahanan tubuh akan memproduksi antibodi lebih cepat
dibandingkan dengan vaksinasi yang pertama. Hal ini disebabkan sel-sel tersebut telah
mempunyai daya ingat bagaimana antibodi yang pertama diproduksi.
b. Faktor Penghambat Sistem Kekebalan
Ada beberapa faktor yang dapat menghambatproses terbentuknya sistem kekebalan (suppression
of the immune systems) pada ayam berikut ini.
1. Hambatan Terhadap T-system
Beberapa faktor yang bisa menghambat pembentukan T-system sebagai berikut.
o Penyakit marek

o Cuaca panas atau dingin


o Faktor genetik
o Reaksi vaksin yang tidak sempurna
o Alfatoksin
2. Hambatan pada B-system
Beberapa faktor yang bisa menghambat berfungsinya B-system sebagai berikut.
o Infeksi penyakit gumboro
o Cuaca panas atau dingin
o Leukosis limfoid (lymhoid leucosis)
o Defisiensi nutrisi
o Racun (toxin)
o Produksi antibodi rendah
o Penyakit hepatitis
o Alfatoksin
Ada juga organ limfoid kedua, yaitu ginjal, sumsum tulang belakang dan struktur limfoid seperti
kelenjar harderian (Harderian gland) dan usus buntu (caecal tonsil). Organ limfoid kedua
berguna sebagai area penyimpan lokal untuk limfosit dan untuk membedakan tempat dengan sel
kekebalan lainnya seperti granulosit dan monosit. Kekebalan tubuh yang dihasilkan dari sistem
kekebalan tubuh tersebut dikenal dengan nama kekebalan aktif (active immunity).
Secara alami, ayam yang baru menetas (DOC) mempunyai kekebalan induk (maternal antibody)
yang diperoleh dari induknya langsung. Kekebalan ini disebut juga parental immunity atau
kekebalan pasif (passive immunity). Kekebalan induk ini diperoleh akibat adanya reaksi antibodi
terhadap penyakit atau vaksin yang masuk ke dalam tubuh induk. Kekebalan dari induk tersebut
berguna untuk melindungi ayam yang baru menetas dari berbagai macam infeksi penyakit.
Quote: Original Posted By japrapsycho

Ada dua ekor yg ane pisahin dr umur 1 mingguan krna kena gumboro, tp malah pd sehat n bobot'y jg normal
di banding yg lain..

Ternyata kepadatan juga ber pengaruh toh


Ane kudu training ulang lg dong..

iya gan untuk 1 meter persegi cukup untuk 10 ekor patokannya diluar feeder dan
drinker
Quote: Original Posted By japrapsycho

Untuk penaggulangan lalat gmn sich gan??

Bkin strezz ayam aj nich....


Ane jg jd streeezzz

bikin perangkap pake lem tikus aja gan biar tuh lalat pada ngumpul kejebak

Anatomi Ayam
Added Tuesday, November 1, 2011 , Labels: 71 Mengatasi Penyakit Pada Ayam, Anatomi Ayam
Pengetahuan tentang anatomi ayam sangat diperlukan dan penting dalam pencegahan dan
penanganan penyakit. Hal ini karena pengetahuan tersebut dipakai sebagai dasar pengamatan
(diagnosis) terhadap kondisi ayam. Secara umum, organ tubuh ayam yang telah terserang suatu
penyakit, akan mengalami perubahan baik bentuk, warna, ukuran, maupun tekstur jika
dibandingkan dengan organ yang normal.
Sebelum mengurai anatomi ayam, sebaiknya kita mengetahui klasifikasi ayam berdasarkan ilmu
taksonomi terlebih dahulu.
Phylum
Subphylum
Kelas
Subkelas
Genus
Spesies
Anatomi Ayam meliputi :
A. Kulit dan Bulu
B. Sistem Rangka

: Chordata
: Vertebrata
: Aves
: Carinatae
: Gallus
: Gallus domesticus

C. Sistem Otot
D. Sistem Peredaran Darah
E. Sistem Pernapasan
F. Sistem Pencernaan
G. Sistem Saluran Urin
H. Sistem Saraf
I. Sistem Reproduksi
J. Sistem Kekebalan Tubuh (The Immune System)
K. Faktor Penyebab Ayam Terserang Penyakit
L. Ciri Ayam Sehat
A. Kulit dan Bulu
Kulit dan bulu secara bersama-sama menutupi hampir seluruh lapisan luar bagian tubuh ayam.
Secara bersamaan, dua bagian tubuh tersebut mempunyai fungsi melindungi tubuh dari cedera,
membantu menjaga keseimbangan suhu tubuh, membantu untuk terbang, dan menerima
(receptors) sensor rangsangan dari luar.
Bulu ayam dewasa dapat dibagi menjadi tiga tipe. Pertama, bulu secara keseluruhan (contour
feather) yang terdiri dari bagian quill, shaft atau rachis, fluff atau undercolor, dan web. Kedua,
bulu halus di dekat kulit seperti rachit pendek (plumules). Ketiga, bulu pendek, lentur, dan
rambutnya seperti rachis yang disebut sebagai filoplume.
Hampir seluruh permukaan tubuh ayam ditumbuhi bulu, dari daerah kepala, leher, dada, bahu,
punggung, sayap, perut, paha, kaki, hingga ekor, kecuali di daerah paruh, mata, dan kaki bagian
bawah (ceker). Warna bulu ayam sangat beragam tergantung dari jenis ayam, lokasi tumbuh bulu
di tubuh, dan jenis kelaminnya. Bulu ayam memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
1. Membantu untuk terbang.
2. Menjaga suhu tubuh konstan dan memberi perlindungan dari temperatur yang ekstrem.
3. Memberi perlindungan dari hujan.
4. Memberi perlindungan dari hewan pemangsa.

B. Sistem Rangka
Rangka berfungsi untuk menjaga bentuk tubuh, menyangga daging, melindungi organ vital, dan
sebagai alat gerak. Secara keseluruhan, susunan rangka ayam hampir sama dengan rangka
mamalia, yaitu terdiri dari beberapa tulang yang saling berhubungan dan memiliki fungsi yang
berbeda. Rangka tersebut terdiri dari tulang kepala, tulang leher, tulang sayap, tulang dada,
tulang kaki, dan tulang belakang.
C. Sistem Otot
Otot dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu otot halus (smooth), otot jantung (cardiac), dan otot
kerangka (skeletal). Otot halus terdapat di sejumlah alat pencernaan (gastrointestinal tract). Otot
jantung terdapat di organ jantung. Sementara itu, otot kerangka bisa ditemukan melekat di
sekeliling kerangka tubuh. Otot kerangka berisi tiga jenis serabut otot, yaitu serabut merah (red
fibres), serabut putih (white fibres), dan serabut pertengahan (intermediate).
D. Sistem Peredaran Darah
Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mengalirkan darah dari jantung ke seluruh sel tubuh
dan kembali lagi ke jantung. Sistem peredaran darah ini terdiri dari darah, pembulu darah, dan
jantung.
Darah dalam tubuh ayam berfungsi sebagai berikut.

Membawa oksigen (O2) dari sel tubuh dan memindahkan CO2 dari sel tersebut.

Menyerap zat makanan dari saluran penyuplai dan membawa sebagian ke jaringan

Membawa kembali sisa hasil metabolisme sel.

Membawa produksi hormon dari kelenjar endokrin (penghasil hormon) ke berbagai


bagian ayam.

Membantu pengaturan kandungan air di jaringan tubuh.

Pada ayam, organ jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium kanan, vertikel kanan, atrium
kiri, dan vertikel kiri. Darah yang miskin oksigen (deoxygenated blood) akan masuk melalui
atrium kanan, kemudian melalui vertikel kanan. Dengan adanya gerakan memompa oleh otot
jantung, darah dari vertikel kanan akan keluar menuju paru. Di paru-paru, darah akan mengambil
oksigen dan melepaskan karbondioksida.

Ilustrasi Struktur Jantung Ayam - Peternakan Ayam Broiler Blogspot


Darah segar yang mengandung oksigen akan mengalir dari paru-paru menuju ke atrium kiri dan
melalui vertikel kiri. Adanya gerakan kontraksi vertikel kiri mendorong darah keluar menuju ke
sistem asterial dan dibawa menuju sel-sel tubuh. Selanjutnya, dari sel-sel tubuh, darah membawa
produk buangan menuju kembali ke jantung melalui sistem venous (pembuluh darah vena).
Proses ini berlangsung berulang-ulang secara teratur.
E. Sistem Pernapasan
Alat pernapasan ayam terdiri dari tiga bagian yaitu bagian atas (lubang hidung dan pangkal
tenggorokan atau larynx), saluran pernapasan, dan paru-paru. Fungsi alat pernapasan adalah
sebagai tempat pertukaran udara yang masuk dan keluar dari tubuh ayam. Dengan kata lain, alat
pernapasan berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen yang masuk kedalam tubuh dan
karbondioksida yang dikeluarkan dari tubuh ayam. Selain itu, sistem pernapasan berfungsi untuk
mengatur temperatur tubuh ayam.

Ilustrasi Sistem Pernapasan pada Ayam - Peternakan Ayam Broiler Blogspot


F. Sistem Pencernaan
Alat pencernaan ayam terdiri dari mulut, kerongkongan (esophagus), tembolok(crop), ampela
bagian depan (proventriculus), ampela (ventriculus), usus kecil (small intestine), usus buntu
(ceca), usus besar (large intestine), dan kloaka. Setiap bagian alat pencernaan tersebut memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Berikut ini bagian dari fungsi setiap alat pencernaan.

Ilustrasi Sistem Pencernaan pada Ayam - Peternakan Ayam Broiler Blogspot

Mulut berfungsi untuk minum dan memasukkan makanan, menghasilkan air liur yang
mengandung enzim amilase (enzim pengurai makanan), dan mempermudah makanan
masuk ke dalam kerongkongan.

Kerongkongan berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut ke tembolok.

Tembolok berfungsi sebagai penampung sementara makanan sebelum proses selanjutnya.

Ampela (ventriculus) bagian depan berfungsi sebagai penghasil pepsin atau enzim
pengurai protein dan penghasil asam lambung (hydrochloric acid). Ampela memiliki otot
yang kuat dan permukaan yang tebal. Fungsinya sebagai pemecah makanan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil.

Di bagian usus kecil (small intestine) terdapat pankreas yang menghasilkan enzim
amilase, lipase, dan tripsin. Tiga enzim tersebut dan enzim lainnya yang dihasilkan dari
dinding usus kecil berfungsi untuk menguraikan protein dan gula. Hasilnya akan diserap
usus kecil untuk didistribusikan ke seluruh tubuh ayam.

Usus kecil berfungsi sebagai tempat penyerapan sari-sari makanan. Organ usus kecil
ayam dewasa berukuran panjang 1,5 meter.

Fungsi usus buntu belum diketahui secara pasti. Usus buntu ayam dewasa berukuran
15cm.

Usus besar berfungsi sebagai penambah kandungan air dalam sel tubuh dan menjaga
keseimbangan kandungan air dalam sel tubuh dan menjaga keseimbangan air dalam
tubuh ayam. Usus besar ayam dewasa berukuran 10cm.

Kloaka berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan.

G. Sistem Saluran Urine


Sistem saluran urine pada ayam terdiri dari dua ginjal (kidneys) dan saluran kemih. Ginjal
berukuran besar dan memanjang yang terletak dekat paru-paru. Saluran kemih (ureter)
menghubungkan ginjal dengan kloaka. Fungsi utama ginjal ada dua, yaitu sebagai filter untuk
menyerap dan mengeluarkan air, elektrolit, dan produk buangan lainnya dari darah, serta tempat
penyerapan kembali gizi (nutrients). Air kemih ayam berupa asam urat yang merupakan hasil
akhir dari metabolisme protein yang berwarna keputih-putihan.
H. Sistem Saraf
Sistem saraf berfungsi mengatur semua organ tubuh. Otak merupakan tempat konsentrasi
terbesar sel-sel saraf dan berfungsi sebagai pusat pengatur semua saraf. Sistem saraf yang
berfungsi baik pada ayam yaitu penglihatan, pendengaran, dan saraf perasa. Sementara itu,
sistem saraf penciuman kurang berfungsi. Secara anatomi, sistem saraf dibagi menjadi dua
sistem berikut ini.

Sistem saraf somatis (somatic nerveus system) adalah sistem saraf dalam tubuh ayam
yang dapat menerima rangsangan dari lingkungan luar. Contohnya ketika ayam dipegang.

Sistem saraf otomatis (automatic nervous system) terdiri dari sistem parasimpatis
(symphathetic autonomic nerveus system) dan sistem saraf arasimpatis (parasympathetic
automatic nerveus sistem). Sistem ini secara umum bergabung dengan kebiasaan yang
sering dilakukan ayam misalnya ketika berkelahi dan terbang.

I. Sistem Reproduksi
Secara anatomi sistem reproduksi pada ayam hampir sama dengan ternak lainnya. Perbedaannya,
hanya terdapat pada bentuk dan ukuran organ reproduksi. Secara fisiologi, unggas memiliki
sistem reproduksi yang berbeda dibandingkan dengan hewan menyusui (mamalia). Pada unggas,
pembuahan sel telur terjadi di saluran telur (infundibulum) dan sel telur tersebut dibungkus
dengan cangkang (shell). Perkembangan janin (embrio) terjadi di luar induknya. Pada hewan
mamalia, pembuahan sel telur dan perkembangan janin (embrio) terjadi di saluran reproduksi
(uterus).

Sistem Reproduksi Ayam Jantan


Alat reproduksi ayam jantan terdiri dari dua testis yang memiliki epididimis dan vas
deferens yang menuju ke alat kelamin (copulatory organ). Alat kelamin ayam sangat unik
karena testis terletak di bagian dalam tubuh ayam, yaitu di antara tulang belakang bagian
dalam dan bagian perut. Alat capulatory pada ayam memiliki dua bintil memanjang
(papillae) dan satu alat copulatory mengecil yang berada di lubang bagian luar (vent)
dekat dengan anus.

Ilustrasi Sistem Reproduksi Ayam Jantan - Peternakan Ayam Broiler Blogspot

Sistem Reproduksi Ayam Betina


Alat reproduksi ayam betina terdiri atas dua indung telur (ovaries), yaitu ovarium kanan
dan ovarium kiri. Berikut alat reproduksi ayam betina beserta fungsi dan waktu yang
diperlukan untuk membentuk telur. Proses pembentukan telur memerlukan waktu 23-26
jam dari tahap pembentukan kuning telur (yolk) hingga menjadi telur yang siap
dikeluarkan. Pembentukan telur akan terganggu jika ada gangguan pada ayam betina
seperti stres, infeksi penyakit, atau pakan yang tidak cukup baik kuantitas maupun
kualitasnya.

Ilustrasi Sistem Reproduksi Ayam Betina

Pemanenan dalam Bentuk Daging telah Dipotong/Siap


Diolah

Added Wednesday, October 5, 2011 , Labels: Pemanenan dan Pemasaran

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Bila peternak juga berniat untuk menjual ayam
peliharaannya dalam bentu telah dipotong atau siap diolah, maka setelah ditimbang ayam
kemudian dibawa ke ruang pemotongan ayam. Peralatan dan bahan yang diperlukan antara lain
adalah pisau dan golo pemotong daging, baskom atau panci besar, air panas untuk memudahkan
pencabutan bulu ayam, dan air bersih untuk mencuci daging yang telah dipotong. Selama
pemotongan ayam hingga daging siap dipasarkan/siap diolah akan terjadi penurunan berat
setidaknya 1/3 dari bobot ayam hidup.
Langkah-langkah pemotongan adalah sebagai berikut :
1. Ayam dikeluarkan dari boks atau keranjang, setelah itu ayam digantungkan di tempat
penggantungankhusus dengan posisi kaki di atas.
2. Ayam kemudian dipotong dan dibiarkan hingga darahnya berhenti mengalir dan ayam
benar-benar sudah mati.
3. Ayam yang telah dipotong kemudian dimasukkan kedalam bak, baskom, atau panci berisi
air panas (suhu antara 50-55 C) selma 3-4 menit dan dibolak-balik agar panasnya merata.
4. Setelah itu ayam diangkat dan dicabuti bulu-bulunya hingga bersih.
5. Ayam yang telah bersih dari bulu kemudian dibawa ke ruangan lain untuk dibelah dan
dikeluarkan isi perutnya. Pada tahap ini, bagian selain daging ayam (mulai kaki/ceker,
kepala, usus, dan jeroan, dan bagian dubur) dipisahkan dan dikumpulkan di tempat
khusus. Nantinya, bagian ini juga akan dijual, namun secara terpisah.
6. Daging ayam dibersihkan dengan air bersih. Setelah itu, rongga daging sisa pembelahan
dimasukkan potongan es batu dan kemudian dimasukkan ke dalam baskom yang berisi es
batu atau tempat khusus berpendingin/bersuhu rendah sebelum akhirnya dibawa ke pasar
ataupun supermarket.
7. Bila mau segera dilepas ke pasar daging, sekitar 30 menit kemudian daging ayam
ditiriskan dan dimasukkan ke dalam kantong plastik.
Lanjutkan membaca ke Pengelolaan Hasil Sampingan

Pemeliharaan Pada Fase Awal Pertumbuhan (Fase Starter)

Added Tuesday, October 4, 2011 , Labels: Pemeliharaan Pada Fase Awal Pertumbuhan
Dalam berternak ayam broiler, fase pemeliharaan dibagi menjadi 2, yaitu fase starter atau fase
awal, dan fase finisher.
1. Fase pemeliharaan awal atau starter
Ini merupakan fase pemeliharaan mulai dari anak ayam usia 1 hari hingga tumbuh
dewasa atau berumur 4 minggu.
2. Fase Pemeliharaan akhir atau finisher
Ini merupakan fase atau periode terakhir dari pemeliharaan ayam broiler, yaitu mulai
umur di atas 4 minggu hingga ayam siap dipanen.
Perbedaan kedua fase tersebut memang bisa dilihat dari ukurannya. Namun, bagi peternak,
perbedaan dari kedua fase pemeliharaan tersebut lebih merujuk pada perbedaan komposisi dan
kualitas dari ransum yang diberikan, intensitas penanganan terhadap serangan penyakit, jumlah
pakan, dan perbedaan luas kandang. Untuk artikel ini, akan saya bahas seluk-beluk pemeliharaan
ayam pada fase starter, mulai dari memilih bibit (DOC), persiapan sebelum mendatangkan DOC
ke kandang, hingga pemeliharaan rutin.

Persiapan Mendatangkan DOC


Added Tuesday, October 4, 2011 , Labels: Pemeliharaan Pada Fase Awal Pertumbuhan
Seleksi bibit anak ayam umur satu hari (DOC)
Tingkat pertumbuhan dan produktivitas dari ayam yang diternakkan, terutama pada fase starter,
sangat bergantung dari bibit yang digunakan. Dalam hal ini, faktor genetik seperti penggunaan
starin yang bagus akan sangat berpengaruh dalam perkembanganselanjutnya. Apabila bibit yang
digunakan kualitasnya buruk, maka seberapapun bagusnya kualitas pemeliharaan yang elah
diberikan hasil yang diperoleh tidaklah maksimal. DOC yang bagus setidaknya memenuhi
kriteria seperti berikut ini :

DOC yang berasal dari induk yang sehat dan bebas penyakit sehingga tidak membawa
penyakit bawaan dari induknya. Sangat dianjurkan agar peternak selektif saat membeli
bibit dengan membelinyadari breeding farm atau agen yang sudah terpercaya.

Doc yang baik memiliki ukuran maupun bobot badan standar/normal. Sebagai cattan,
berat DOC ayam broiler yang normal sekitar 35-40 gram per ekor. Pada praktiknya nanti,
DOC yang memiliki berat badan awal lebih tinggi akan mengalami pertumbuhan yang
lebh cepat ketimbang DOC yang memiliki berat badan awal lebih rendah.

DOC yang diambil memiliki ukuran tubuh yang seragam sehingga memudahkan
pemeliharaan.

Sebaiknya DOC diambil dari indukan yang efisiensi penggunaan makanannya tinggi atau
konversi makanannya rendah sehingga dengan pemberian ransum yang sama, bibit
tersebut nantinya akan menghasilkan daging yang lebih banyak dan pertumbuhannya
cepat.

DOC yang diambil adalah yang sehat, tampak segar, aktif, bulunya halus dan kering, dan
matanya bercahaya. Cara memilihnya cukup dengan melihat matanya. Bila terbuka lebar,
bercahaya, dan tidak sayu, maka dianggap sehat. Namun, bila matanya sayu atau kusam
maka sebaiknya jangan diambil.

Tidak mengalami cacat fisik, seperti mata buta, kaki pincang, paruh tidak tertutup
sempurna, atau kelainan fisik lainnya yang bisa dilihat.

Tidak ada lekatan tinja di duburnya (pertanda DOC yang sehat).

Akan lebih baik bila DOC sudah diberi vaksin seperti vaksin ND

Berbagai persiapan sebelum mendatangkan DOC


Sebelum DOC datang, peternak harus melakukan persiapan agar ketika DOC datang bisa
langsung mendapatkan pemeliharaan yang layak, tidak stes, dan merasa nyaman dengan suasana
kandang. Persiapan yang mesti dilakukan antara lain :

Kandang yang digunakan sebagai kandang DOC harus dibersihkan dengan air yang
bersih dan sudah diberi disinfektan atau pembunuh kuman seperti tepung kapur (bisa
ditaburkan di lantai kandang dan dinding kandang), cairan kapur + garam + air, lysol,
sabun detergen, air mendidih, alkohol, amonia, jodophor, dan sebaainya. Setelah itu,
kandang dibiarkan beberapa saat tapi tidak boleh diinjak-injak maupun dimasuki
sembarangan orang.

Semua peralatan yang akan digunakan, mulai dari tempat pakan dan tempat minum
disterilkan dengan disinfektan. Untuk alas litter disemprot dengan karbol atau difumigasi
dengan bahan pembunuh kuman yang bisa dibeli di toko peralatan unggas

Semua peralatan mulai dari tempat pakan, tempat minum, hingga pemanas yang akan
digunakan harus ditata sedemikian rupa agar DOC nantinya bisa leluasa tinggal di dalam
kandang.

Alas untuk lantai kandang DOC juga sudah disiapkan yaitu berupa campuran pasir dan
kapur setebal 4-5 cm, lalu dilapisi dengan bahan litter (sekam padi atau serbuk kayu)
setinggi 3-4 cm, dan diatas bahan litter dilapisi dengan koran bekas dengan tujuan agar
DOC tidak memakan alas litter.

24 jam sebelum DOC tiba, Indukan/alat pemanas sudah dihidupkan terus sehingga ketika
DOC dimasukkan ke dalamnya suhu kandang sudah ideal (30-33 C) dan DOC tidak
mengalami kesulitan untuk beradaptasi.

Lanjutkan membaca tentang Perawatan Saat DOC Datang

Perawatan Saat DOC Datang


Added Tuesday, October 4, 2011 , Labels: Pemeliharaan Pada Fase Awal Pertumbuhan

DOC yang baru tiba dikeluarkan dari dalam dus kemasannya sambil dihitung. Biasanya
untuk setiap dus berisi 100 ekor DOC ditambah 2 ekor untuk bonus ekstra bilamana ada
DOC yang mati atau cacat selama dalam perjalanan. Setelah itu DOC dimasukkan
kandang mini (chick guard) yang berbentuk lingkaran dengan kandang pembatas dari
pelat seng (bisa juga dari triplek kalau memungkinkan).

DOC jangan keburu diberi makan, tapi segera diberi minum yang dicampur dengan air
gula agar energi dan daya tahan tubuhnya bisa cepat kembali (karena mengonsumsi gula)
dan mudah beradaptasi dengan lingkungan kandang. Campuran air gula di dalam air
minum adalah 1 sendok makan gula untuk 1 liter air. Agar DOC bisa mengenal tempat
minumnya, peternak mengetuk-ngetuk tempat minum tersebut mirip panggilan induk
ayam.

Setelah campuran air dan gula habis, DOC diberi air yang dicampur obat antistres yang
mengandung vitamin, mineral, dan antibiotik. Pemberian obat antistres diberikan dari
hari pertama hingga hari kedua.

Setelah DOC beristirahat, barulah diberi pakan starter untuk yang pertama kalinya. Pakan
untuk ayam fase starter berupa butiran kecil atau butiran pecah yang ditebarkan di ats
sehelai koran atau kertas di dekat alat pemanas, tapi jangan diletakkan persis di tempat
pemanas/indukan. Perlakuan seperti itu dilanjutkan hingga 3 hari pertama.

Setelah 3 hari pertama, makanan diberikan di atas nampan kecil (feed-tray) yang
berbentuk bundar atau persegi empat. Pemberian pakan dilakukan bertahap setelah
makanan sebelumnya habis.

Pemeliharaan DOC Seterusnya


Added Tuesday, October 4, 2011 , Labels: Pemeliharaan Pada Fase Awal Pertumbuhan

Pemberian makan dan air minum sudah mulai diberikan secara teratur dan terjadwal
semenjak DOC datang.

Setelah bibit ayam berumur satu minggu, Lingkaran pembatas mini pada kandang
diperlebar agar sesuai dengan ukuran ayam saat itu.

Ketia ayam berumur lebih dari satu minggu, pemanas/indukan hanya dihidupkan pada
malam hari hingga pagi saja, agar nantinya pada umur 2 atau 3 minggu ayam sudah
beradaptasi atau terbiasa lepas dari indukan.

Setelah anak ayam berumur 10 hari hingga 2 minggu, tempat makan berbentuk
nampan/baki harus di ganti dengan tempat pakan berbentuk tabung bulat atau kotak
memanjang, atau bila memang ada bisa menggunakan tempat makan gantung otomatis.

Pemberian makanan bisa dilakukan secara full-feeding (tanpa pembatasan) atau secara
terbatas (sesuai dengan porsinya saja).

DOC ditempatkan secara terpisah atau memilih kandang tersendiri yang jauh dari
kandang ayam dewasa dengan tujuan agar DOC tidak mudah terinfeksi bibit penyakit

yang bisa saja tidak mampu menyerang ayam dewasa, namun dengan mudah bisa
menyerang ayam yang masih sangat muda. Perlakuan lainnya adalah peternak juga tidak
disarankan untuk mencampurkan ayam yang berbeda umur maupun strain (keturunan)
kedalam satu kandang.

Jumlah anak ayam yang dimasukkan ke tiap kandang harus diatur agar tidak terlampau
sesak atau melebihi kapasitas kandang. Perbandingan jumlah anak ayam menurut umur
adalah sebagai berikut : umur 0-2 minggu : 15-16 ekor/m; umur 2-4 minggu : 12-13
ekor/m; dan 1-6 minggu : 10 ekor/m.

Suhu pemanas indukan diatur agar suhunya stabil. Untuk ayam umur 1 minggu suhunya
81-95 F atau 33-35 C. Umur 2 minggu 84-90 C atau 29-32 C. Umur 3 minggu 73-80 F
atau 23-27 C.

Setelah ayam berumur diatas 2 sampai 3 minggu, tidak lagi memakai pemanas/indukan.
Semenjak itu pula, suhu lingkungan yang ideal bagi ayam diturunkan menjadi antara 1926 C, atau menyesuaikan suhu kandang yang digunakan asalkan tidak lebih tinggi dari 26
C.

Sediakan lampu tempel minyak tanah yang akan digunakan bila sewaktu-waktu listrik
mati.

Program pencegahan penyakit dan vaksinasi sudah dimulai sejak hari pertama DOC
didatangkan atau semenjak minggu pertama DOC didatangkan atau semenjak minggu
pertama. Sebagai contoh, pada umur 1-4 hari anak ayam sudah bisa diberikan vaksin ND,
dan pada umur 7-9 hari bisa diberikan vaksin gumboro melalui tetes mata dan air
minum.

Pada saat pemberian vaksin, mulai sehari sebelumnya hingga sehari sesudahnya (total
tiga hari) anak ayam diberi antibiotik dicampur dengan vitamin dan mineral yang
dimasukkan kedalam air minum. Hal tersebut juga dilakukan pada saat terjadi perubahan
suhu yang terlalu ekstrem.

Pada umur 3-5 hari, diberi feed-supplement yang mengandung vitamin dan mineral.

Umur 5 hari dan seterusnya, anak ayam diberi tambahan vitamin dan mineral kedalam air
minumnya.

Umur 6 hari dan seterusnya, anak ayam diberi obat pencegah coccidiosis ( penyakit
berak darah) seperti sulfaquinoxaline atau amprolium dengan dosis 0,1% dan diberikan
lewat air minum. waktu pemberiannya 3 hari berturut-turut lalu berhenti 2 hari, dan
diberikan lagi selama 3 hari berturut-turut, dan begitu seterusnya hingga ayam berumur 2
minggu.

Umur 5 minggu diberikan antibiotik untuk mencegah serangan atau infeksi penyakit
tertentu.

adalah bubuk yang larut dalam air mengandung kombinasi Amprolium dan
Sulfaquinoxaline, ditambah vitamin K3. Kombinasi semacam ini efektif untuk membasmi
parasit yang menyebabkan Coccidiosis (kotoran bernoda darah), yang terletak baik di dalam atau
di caeca usus kecil ayam.
KOKSIDEX

Kombinasi Sulfaquinoxaline dan bekerja di Amprolium sinergi, memungkinkan KOKSIDEX


untuk bekerja langsung ke target. Coccidia KOKSIDEX mempengaruhi metabolisme dalam dua
cara. Sulfaquinoxaline menindas para amino asam benzoat (PABA) kegiatan yang sangat penting
untuk pembentukan asam folat, sementara bertindak atas Amprolium awal generasi pertama
schizonts dan merozoits. Vitamin K3 harus diberikan secara berkesinambungan dalam jumlah
yang memadai untuk mendukung biosintesis prothrombin yang sangat penting untuk
pembentukan pembekuan darah normal berikut cedera pembuluh darah untuk menangkap
perdarahan dan mencegah perdarahan terus-menerus selama Coccidiosis penyakit.

Pemisahan Jantan dan Betina


Added Tuesday, October 4, 2011 , Labels: Pemeliharaan Pada Fase Awal Pertumbuhan

Pemisahan Jantan dan Betina


Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Bila memang diperlukan, pada umur 10-14 hari ayam
broiler akan dipisahkan antara jantan dan betina. Pemisahan antara jantan dan betina
dikarenakan antara jantan dan betina setelah menginjak umur 10 hari mempunyai bobot badan
dan jumlah konsumsi yang berbeda. Kemampuan ayam betina dalam mengonversi makanan
menjadi daging tidaklah sebagus ayam jantan. Selain itu, ayam betina juga lebih lemah atau
rentan ketimbang ayam jantan yang tampak lebih agresif. Akibatnya, pada umur yang sama laju
pertumbuhan ayam betina lebih lambat daripada ayam jantan.
Jadi, pertimbangan melakukan pemisahan jantan dan betina ini adalah agar di dalam satu
kandang bisa didapatkan ayam yang seumur dan ukuran tubuhnya seragam. Dengan demikian,
nantinya ayam bisa dipanen dalam waktu yang bersamaan pula. Pemisahan tersebut juga
memberi kesempatan pada ayam betina yang cenderung lebih lemah untuk mendapatkan ransum
yang lebih banyak karena tidak perlu berebutan dengan ayam jantan yanglebih agresif.
Karena keterampilan mengetahui jenis kelamin pada ayam broiler belum tentu dimiliki oleh
peternak, maka cara termudah untuk mengetahuinya adalah dengan mengamati fisik luar tubuh
ayam. Untuk ayam jantan, maka pada umur ini bagian jenggernya (di atas tempurung kepala)
akan mulai tampak berwarna merah kecil. Sedangkan pada ayam betina, bagian jenggernya tidak
terlihat jelas lantaran ukurannya relatif kecil.
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Pemeliharaan Pada Fase Awal Pertumbuhan Penanganan di Masa Kritis

Penanganan di Masa Kritis


Added Wednesday, October 5, 2011 , Labels: Pemeliharaan Pada Fase Awal Pertumbuhan
Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Pada masa starter, masa kritis dari pemeliharaan ayam
broiler terjadi pada 2 minggu pertama, atau 2 minggu semenjak DOC didatangkan (periode
brooding). Selama periode brooding tersebut, peternak harus memperlakukan anak ayam dengan
penuh kehati-hatian, telaten, sabar, dan disiplin. Suhu kandang misalnya, harus terus dipantau
setiap hari. Bila terlihat ayam banyak menggerombol di dekat pemanas, berarti suhu kandang
masih kurang tinggi sehingga alat pemanas perlu ditambah atau sumber panasnya perlu lebih
didekatkan lagi. Tapi bila banyak anak ayam yang tampak kepanasan dengan indikasi sering
minum dan paruhnya terbuka, berarti suhu kandang terlalu tinggi atau harus diturunkan. Selain
itu, tempat pakan dan minum harus setiap saat dipantau. Bila pakan atau air minum sudah
tampak berkurang, maka harus segera ditambah dan jangan sampai terlambat karena bisa

membuat ayam yang masih muda mengalami stres berat yang berakibat menurunnya nafsu
makan dan pertumbuhannya yang terhambat.
Untuk mengontrol kesehatan sekaligus tingkat pertumbuhan pada periode tersebut, bisa
dilakukan penimbangan berat badan ayam dengan mengambil sampel sebanyak 3-5% dari
populasi ayam yang dipelihara. Dari penimbangan tersebut nantinya akan ditemukan ayam yang
harus diapkir (kerdil atau cacat). Bila terus dipelihara, ayam kerdil atau cacat ini justru akan
menyebabkan pemborosan pakan. Selain itu, dari proses penimbangan dan pengapkiran tersebut,
bisa dianalisis sekaligus dilakukan evaluasi terhadap tata laksana pemeliharaan yang telah
dilakukan. Tujuannya adalah untuk mencari solusi tindakan selanjutnya dan juga untuk
mengurangi risiko yang lebih besar bilamana ayam sudah masuk periode akhir (fase finisher)
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang Dibutuhkan Peralatan Pendukung
Kandang Ayam

Peralatan Pendukung Kandang Ayam


Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang
Dibutuhkan
Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Di dalam kandang akan disediakan beberapa peralatan
yang sangat dibutuhkan mulai dari indukan/penghangat, tempat pakan, tempat air minum, hingga
kipas angin untuk membantu pertukaran udara. Berikut peralatan pendukung lainnya :
Alat pemanas atau indukan (brooder)

Indukan buatan atau yang juga disebut brooder, sebenarnya merupakan


alat berbentuk bundar atau persegi empat yang didalamnya terdapat alat pemanas, bisa dari
kompor minyak, lampu pijar, atau gas. Fungsinya adalah untuk menghangatkan anak ayam yang
masih muda atau yang masih berumur antara 1 hari hingga sekitar 2-3 minggu. Karena fungsinya
menyerupai induk ayam, makanya bisa disebut sebagai "indukan buatan"
Indukan yang dijual di pasaran dirancang untuk kapasitas tertentu. Sebagai contoh, untuk
indukan berbentuk bundar dengan diameter 1,2 meter bisa menampung sekitar 400 ekor anak
ayam. Secara sederhana, indukan bisa dengan mempergunakan lampu kapal, petromaks, atau

lampu listrik yang dilengkapi reflektor. Namun, alangkah lebih baik bila menggunakan indukan
yang layak seperti yang banyak di jual di toko peternakan unggas.
Syarat indukan yang akan di pakai adalah panasnya stabil dan kontinu, serta suhunya bisa diatur
sesuai kebutuhan dengan jalan mengatur ketinggian atau letak sumber pemanas (sebagai misal
mengatur letak dan besarnya watt lampu pijar). Indukan yang suhunya kurang bisa membuat
anak ayam masuk angin dan tidak mau makan. Sedangkan indukan yang suhunya terlalu panas
menjadikan anak ayam merasa kehausan secara terus-menerus sehingga stres.
Untuk mengetahui apakah suhu indukan sudah ideal ataukah belum, indikatornya adalah dengan
melihat tingkah laku anak ayam di dalam kandangnya. Apabila anak ayam banyak berkumpul
di dekat indukan itu pertanda suhu indukan masih kurang. Sebaliknya, bila anak ayam
banyak yang kehausan, sering minum, dan paruhnya sering terbuka, itu pertanda suhu
indukan terlalu panas sehingga harus diturunkan. Namun, apabila suhu indukan sudah ideal,
maka peternak cukup menjaga agar tingkat suhu dari sumber panas indukan tersebut tetap stabil
dan kontinu sehingga anak ayam bisa merasa nyaman dengan suhu ruangan kandang yang ada.
Tempat makan

Tempat makan untuk ayam broiler yang masih berusia di bawah


satu minggu menyerupai bak datar yang disebut chick feeder tray, dengan bentuk bundar atau
persegi empat seperti baki. Sedangkan untuk ayam yang lebih besar digunakan tempat makan
berbentuk bundar atau persegi empat yang mempunyai dinding tepi mengelilingi wadahnya
sehingga pakan yang dimasukkan tidak mudah tertumpah atau keluar dari wadah. Tempat makan
tersebut akan digantung, di mana tinggi bagian bawah bak menyesuaikan dengan tinggi bahu
ayam sehingga ayam dengan mudah bisa mengambil/mematuk makanan dari wadah tersebut.
Untuk jumlah tempat makan yang dibutuhkan, senagai perbandingan, idealnya 1 buah tempat
makan bisa dipergunakan antara 25-30 ekor ayam dewasa.
Tempat air minum

Tempat air minum untuk ayam broiler bisa berbentuk memanjang


(sebagai misal bila dibuat secara sederhana dengan belahan bambu atau paralon) atau berbentuk
bundar. Namun, kebanyakan tempat minum berbentuk bundar dengan dinding tepi mengelilingi

wadahnya sehingga air minum yang dimasukkan tidak mudah tertumpah atau keluar dari wadah.
Untuk peralatan minum yang sudah otomatis (tidak manual) maka terdapat meteran atau
pengukur air yang secara otomatis akan mengatur jumlah air di dalam wadah.
Untuk menghemat biaya pengeluaran, tempat air minum bisa dibuat sendiri dengan syarat terbuat
dari bahan yang ringan, dan tidak terbuat dari logam yang mudah berkarat karena bisa
menyebabkan keracunan. Hal yang perlu diperhatikan, penempatan tempat air minum harus
selalu berdekatan dengan tempat pakan karena sudah menjadi kebiasaan ayam bila sehabis
makan akan langsung minum. Peralatan juga harus mudah dibersihkan, dan letaknya lebih tinggi
ketimbang lantai kandang supaya tidak diinjak-injak, dan jangan lupa bagian tepi dari peralatan
tersebut harus dibuat tumpul atau tidak tajam sehingga tidak mengganggu ayam saat makan dan
minum. Selain itu, untuk peralatan tempat makan dan minum harus dipelihara, baik dari segi
ukuran maupun jumlahnya. Sebagai perbandingan, 1 buah tempat minum idealnya bisa
dipergunakan oleh 70-100 ekor ayam dewasa.
Kipas angin

Ventilasi mutlak harus ada, utamanya untuk mempertahankan


keadaan udara di dalam kandang supaya tetap segar dan terhindar dari kelembapan yang terlalu
tinggi yang dapat menimbulkan bau pengap. Namun, apabila ventilasi atau sirkulasi udara yang
ada di kandang masih kurang cukup, bisa dibantu dengan membuat ventilasi buatan, yakni
memasang kipas angin. Kipas angin yang dipergunakan dipasang untuk dua fungsi yang berbeda,
yakni ventilasi bantuan negatif dan ventilasi bantuan positif.
Kipas angin sebagai ventilasi bantuan negatif digunakan untuk menyedot udara kotor dari dalam
kandang ke luar kandang, sedangkan kipas angin sebagai ventilasi bantuan positif dipasang
untuk menghembuskan angin segar ke dalam kandang. Agar penggunaan kipas angin bisa lebih
efektif, maka kipas angin bisa dipasang pada tiang bangunan kandang atau dengan membuat
konstruksi penyangga khusus pada ketinggian antara 70-90 cm dari lantai kandang. Untuk
peletakannya, kipas angin sebagai ventilasi bantuan negatif dipasang di bagian dalam kandang,
sedangkan kipas angin sebagai ventilasi bantuan positif dipasang di bagian tepi kandang.
Lampu penerangan
Lampu penerangan mutlak harus ada agar bisa memberikan penerangan secara merata di seluruh
ruangan kandang ayam broiler. Lampu penerangan bisa menggunakan lampu listrik atau lampu
minyak. Namun, akan lebih praktis bila menggunakan lampu listrik, sedangkan lampu minyak
digunakan sebagai cadangan bila sewaktu-waktu listrik mati.
Peralatan lain-lain

Beberapa peralata lain yang semestinya tersedia di dalam


kandang dan bisa dipergunakan bilaman diperlukan adalah sekop, cangkul, selang air,
termometer, gunting operasi, sikat, alat suntikan, pisau potong operasi kecil, sepatu kandang
(boot), ember untuk membawa makanan, ember untuk membawa air minum, dan sendok untuk
takaran (ransum dan antibiotik).
Lanjutkan membaca tentang Fasilitas Kandang yang lain

Fasilitas Kandang yang lain

Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan
yang Dibutuhkan
Fasilitas penunjang di lingkungan kandang ayam juga tak kalah penting diantaranya
adalah :
Rumah/mes untuk petugas kandang
Didalam areal peternakan untuk skala menengah ke atas yang membutuhkan tenaga kerja
atau petugas kandang biasanya akan dilengkapi dengan bangunan khusus atau mess untuk
tempat istirahat maupun menginap para petugas kandang. Bangunannya bisa dibuat
sederhana, namun yang terpenting memenuhi syarat kesehatan dan lokasinya tidak
berdekatan dengan kandang ayam.
Bak penampungan kotoran
Bak penampungan kotoran ini akan menampung semua limbah kotoran dari kandang
ayam, termasuk sisa makanan dan kotoran ayam. Tujuannya agar semua kotoran bisa
ditampung dalam satu tempat sehingga tidak menimbulkan bau dan nantinya bisa
dimanfaatkan kembali, sebagai contoh untuk pupuk organik tanaman.
Pagar mengelilingi peternakan/kandang
Areal peternakan dipagari dengan bambu atau batako setinggi 2-2,5 meter dengan tujuan
untuk mencegah keluar masuknya orang selain petugas peternakan atau binatang lain, dan
sekaligus untuk menambah keamanan peternakan dari sisiko pencurian. Pembuatan pagar
juga bertujuan untuk mencegah masuknya bibit penyakit dan parasit yang bisa saja
terbawa oleh orang luar yang masuk ke dalam areal peternakan. Untuk pintu masuknya,
bisa saja hanya dibuat satu buah, yakni di samping ruangan yang dijadikan kantor
administrasi. Tujuannya agar setiap orang atau tamu yang keluar masuk areal peternakan
bisa diketahui dan bisa diawasi dengan mudah.
Lanjutkan membaca mengenai Tahap-tahap Pembuatan Kandang

Tahap Pembuatan Kandang


Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang
Dibutuhkan
Tahap-tahap pembuatan kandang ayam broiler adalah sebagai berikut.

Setelah lokasi ditentukan, dilakukan peninggian tanah agar bila musim penghujan datang
tidak terjadi genangan air

Pembuatan kandang bisa dijalankan, dimulai dari pemasangan tiang bangunan,


pemasangan atap, dinding, dan seterusnya.

Bila lahan cukup luas dan ada biaya besar untuk membuat banyak kandang, tahap
selanjutnya adalah menentukan jumlah kelompok kandang yang akan dibuat. Sebagai
misal, bila akan membuat 5 kelompok kandang, tiap kelompok bisa terdiri dari 2-4
kandang. Tiap kelompok dibuat saling berhadapan, dimana setiap sisi kandang akan
menghadap ke arah timur dan barat agar bisa mendapatkan sinar matahari dengan baik.
Antara satu kelompok kandang dengan kelompok kandang berikutnya harus diberi jarak
yang cukup, minimal 5 meter, dengan tujuan agar tidak terlalu menyulitkan pengawasan
maupun kontrol produksi. Selanjutnya, lokasi masing-masing kelompok diberi nama,
misalnya Kelompok I, Kelompok II, Kelompok III, dan seterusnya. Masing-masing
kelmpok nantinya akan ada petugas kandangnya masing-masing, termasuk tenaga
pembantu.

Untuk satu unit kelompok kandang atau kandang besar/utama, di dalamnya bisa terdiri
atas beberapa kandang, bisa 8 hingga 10 kandang, tergantung kebutuhan dan luas lahan
yang ada. Masing-masing kandang akan diisi olehkelompok ayam yang berumur sama.
Jumlah ayam yang diisikan per kandang tergantung pada hasil penghitungan/studi jumlah
produksi yang telah direnvanakan sebelumnya.

Jarak antara tiap kandang di dalam kelompok kandang sekitar 1-1,5 meter, dengan tujuan
agar tersedia cukup ruang untuk ventilasi sekaligus jalan masuk bagi petugas kandang.

Bila pembangunan kandang sudah selesai, maka selain dibuatkan pagar mengelilingi
areal kandang/peternakan, kandang juga harus diisolasi dan disucihamakan dengan obat
antikuman yang saat ini sudah banyak terdapat di toko-toko bahan peternakan atau toko
unggas. Setelah itu, kandang juga tidak boleh dimasuki atau diinjak oleh sembarang
orang supaya proses isolasi dan sterilisasi bisa benar-benar berfungsi secara maksimal.
Bila semuanya sudah dipersiapkan, tinggal mendatangkan bibit anak ayam (DOC) untuk
dimasukkan ke dalam kandang.

ansum

Pengaturan Pemberian Ransum


Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pengaturan Pemberian Ransum

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Ayam broiler akan


menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bagus bila didukung dengan ransum yang mengandung
semua gizi yang dibutuhkan oleh ayam broiler untuk berproduksi sesuai dengan umur dan
ukuran tubuhnya. Ransum yang diberikan juga harus memenuhi syarat kuantitas atau dalam
jumlah yang cukup agar nantinya juga bisa memenuhi jumlah nutrisi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhannya. Untuk itu, agar peternak bisa memberikan ransum yang tepat dan sesuai, baik
kualitas maupun kuantitasnya, dalam artikel ini saya terangkan mengenai seluk-beluk pemberian
ransum pada ayam broiler/ras pedaging mulai dari kebutuhan unsur gizi dan nutrisi, bahan
makanan penyusun ransum, hingga tips dan catatan prosedur pemberian ransum.
Beberapa point penting tentang pengaturan pakan ayam :

Kebutuhan Gizi dan Nutrisi yang Diperlukan Ayam Broiler.

Bahan Makanan yang Bisa Dijadikan Bahan untuk Menyusun Ransum Ayam Broiler.

Seputar Ransum (Makanan) Ayam Broiler.

Tips dan Catatan Pemberian Ransum pada Ayam Broiler.

Lanjutan dari artikel ini adalah mengenai Kebutuhan Gizi dan Nutrisi yang Diperlukan Ayam
Broiler
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Pengaturan Pemberian Ransum Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Ayam Broiler

Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Ayam Broiler


Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pengaturan Pemberian Ransum

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Ayam broiler membutuhkan gizi


yang cukup untuk pertumbuhannya. Gizi yang dibutuhkan antara lain adalah Protein, Vitamin,
Karbohidrat, Lemak, Mineral, Air, dan Feed-supplement. dan berikut penjelasan masing-masing
bagian :
Protein
Protein merupakan bahan utama pembentukan sel dan pertumbuhan. Terdapat dalam tepung ikan
(tepung teri), tumbuhan berbiji, tanaman polong-polongan, dan berbagai bungkil, seperti bungkil
kedelai dan bungkil kelapa.
Karbohidrat
Karbohidrat diperlukan oleh ayam broiler sebagai sumber energi utama dan pembentukan
cadangan sumber energi, dimana kelebihan karbihidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk
lemak sebagai cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan. Bahan
makanan sumber karbohidrat terutama adalah dari jenis padi-padian, seperti bekatul, gandum,
dan jagung.
Lemak
Lemak bagi tubuh ayam broiler diperlukan sebagai sumber tenaga (energi) dan sebagai pelarut
vitamin A, D, E, K sehingga dapat diserap usus. Lemak juga berfungsi sebagai cadangan energi,
di mana kelebihan makanan dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak yang bisa
dimanfaatkan sebagai cadangan energi bilamana diperlukan. Bahan makanan yang bisa mejadi
sumber lemak bagi ayam broiler antara lain bungkil kelapa, jagung, bungkil kacang tanah,
bekatul.
Mineral

Mineral bagi tubuh ayam broiler diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan tubuh, serta
membantu proses metabolisme.
Vitamin
Vitamin diperlukan dalam jumlah sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik,
mulai dari pertumbuhan, memelihara kesehatan, pengaturan zat-zat makanan, berproduksi, dan
metabolisme. Vitamin yang dibutuhkan oleh ayam broiler adalah vitamin A, vitamin B kompleks
(B1, B2, B6, B12), vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
Air
Air sangat dibutuhkan oleh ayam broiler agar metabolisme tubuhnya berjalan lancar, termasuk
mengatur temperatur (panas) tubuh, mempertahankan keseimbangan volume darah, dan
melumatkan makanan dalam proses pencernaan.
Feed-supplement
Selain kebutuhan gizi seperti di atas, ayam broiler juga membutuhkan feed-supplement. Feedsupplement adalah bahan tambahan esensial yang bergua untuk merangsang pertumbuhan dan
mencegah serangan penyakit. Feed-supplement mengandung obat-obatan (antibiotik dan
coccidiostat), vitamin, asam amino, dan mineral.

Bahan Makanan yang Bisa Dijadikan Bahan untuk


Menyusun Ransum Ayam Broiler
Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pengaturan Pemberian Ransum

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Keterangan Penyusunan


ransum dari berbagai bahan seperti Jagung, Bekatul, Tepung ikan, Tepung daging, Tepung susu
skim, tepung lamtoro, Tepung tulang, Bungkil kacang kedelai dan Grift bisa anda ketahui di
bawah ini :

Jagung
jagung giling merupakan sumber karbohidrat yang sangat bagus untuk ayam broiler, dan
merupakan bahan makanan yang paling banyak digunakan dalam penyusunan ransum
makanan.

Bekatul
Bekatul merupakan bahan makanan yang sangat baik untuk dijadikan bahan penyusun

ransum ayam broiler karena mengandung vitamin B, tinggi karbohidrat, lemak dan
protein. Bekatul yang diberikan kepada ayam broiler sebaiknya yang masih segar,tidak
bau ataupun lembap.

Tepung ikan
Tepung ikan merupakan sumber protein yang tinggi dan juga mengandung unsur mineral
penting, seperti kalsium, fosfor, dan klorin.

Tepung Daging
Tepung daging memilikikandungan protein cukup tinggi dan kaya asam amino serta
vitamin B12. Persentasenya dalam ransum antara 2,5-10%

Tepung susu skim


Tepung susu skim terbuat dari susu skim atau air susu yang sudah diturunkan kadar
lemaknya. Bahan ini bisa dimanfaatkan menjadi bahan makanan yang sangat bagus
lantaran tinggi protein, asam amino, lysine, dan laktosa.

Tepung daun lamtoro


Tepung daun lamtoro dibuat dari daun lamtoro yang dikeringkan kemudian digiling
hingga halus. Kandungan proteinnya cukup tinggi, namun karena mengandung racun
(toxic), maka persentase tepung daun lamtoro dalam ransum tidak boleh diberikan
melebihi 4%.

Tepung tulang
Tepung tulang mengandung banyak kalsium dan fosfor sehingga baik untuk dikonsumsi
ayam broiler, terutama untuk membantu pertumbuhan tulang. Namun, persentasenya di
dalam ransum terbilang sangat sedikit, yakni sekitar 1-2% saja.

Bungkil kacang kedelai


Bungkil kacang kedelai merupakan ampas atau bagian yang tersisa dari kedelai yang
sudah diambil minyaknya. Bungkil kedelai ini kaya akan lysine dan merupakan sumber
protein yang cukup tinggi, yakni mencapai 38%.

Grift
Grift merupakan campuran dari berbagai bahan yang terbilang keras, seperti batu granit,
batu kali, kapur, kulit kerang, dan sebagainya. Semua bahan ini diremukkan dengan cara
tertentu sehingga masih bisa dicerna oleh ayam. Fungsi dalam penyusunan dalam ransum
sebenarnya lebih kepada membantu pencernaan saja. Selain diberikan sebagai bahan
penyusun ransum, grift juga bisa diberikan secara tersendiri.

Seputar Ransum (Makanan) Ayam Broiler


Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pengaturan Pemberian Ransum

Tujuan pemberian ransum


Tujuan pemberian ransum adalah menjamin pertambahan bobot badan yang ekonomis selama
pertumbuhan dan penggemukan berlangsung. Ransum yang sempurna akan memberi jaminan
terhadap pertumbuhan yang baik sehingga fungsi biologis dalam tubuh berjalan secara normal.
Syarat bahan penyusun ransum
1. Mempunyai kandungan gizi yang dibutuhkan oleh ayam broiler.
2. Masih segar, tidak berjamur, bau tengik.
3. Sebagian besar bahan harus dibuat halus atau digiling hingga halus.
4. Kandungan serat kasarnya rendah sehingga mudah dicerna.
5. Kandungan garam (NaCI)-nya rendah agar tidak menimbulkan keracunan, diare, nafsu
maka berkurang, dan gangguan pernapasan.
Kualitas ransum akan menurun atau kurang bagus untuk dipergunakan bila sebagai
berikut.
1. Mempurgunakan bahan makan yang terlalu lama disimpan sehingga vitamin (terutama
yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, K) mengalami kerusakan akibat proses
oksidasi.
2. Terkontaminasi jamur sehingga merusak vitamin E dan K.
Bentuk ransum makanan
Ransum makanan pada ayam broiler biasanya disajikan dalam bentuk pelet. Selain itu, ransum
juga bisa disajikan dalam bentuk tepung dan butiran pecah (crumble).
1. Bentuk tepung halus
Semua bahan makanan digiling halus dan dicampur merata. Kelebihan dari makanan
bentuk tepung halus ini adalah komposisi bahan penyusun ransumnya akan tercampur
rata, dan cocok untuk ayam starter. Namun, Kelemahanya mudah tercecer, ransum sering
melekat di paruh ayam, dan gampang mengotori tempat minum, serta kurang menarik
selera makan bagi ayam yang sudah besar.
2. Bentuk pelet
Makanan berbentuk pelet disajikan dalam bentuk bulatan kering. Kelebihan dari bentuk
pelet ini adalah tidak mlekat pada paruh sehingga ransum tidak gampang tercecer ataupun
mengotori tempat minum. Selain itu, nafsu makan ayam akan menjadi lebih besar karena

ayam lebih tertarik kepada makanan berbentuk butiran. Hanya saja, kekurangannya
adalah harga di pasaran relatif lebih mahal ketimbang makanan berbentuk tepung halus.
3. Bentuk butiran pecah (crumble)
Ransum berbentuk butiran pecah secara khusus dibuat untuk diberikan pada ayam fase
starter, dengan tujuan agar ayam yang masih muda tersebut bisa mngonsumsinya dengan
mudah.
Pertimbangan dalam menyusun ransum
Sekalipun bahan-bahan makanan penyusun lainnya sudah tersedia, namun penyusunan ransum
tidaklah dilakukan begitu saja. Penyusunan ransum harus mempertimbangkan berbagai faktor
yang sekiranya bisa berpengaruh terhadap tingkat konsumsi maupun kebutuhan gizi ayam
broiler.
1. Kecukupan gizi dari bahan penyusun ransum
Kecukupan gizi dari bahan penyusun ransum harus diperhatikan supaya ayam broiler
benar-benar mendapatkan gizi yang cukup. Untuk itu, perlu disesuaikan jumlah
kebutuhan masing-masing unsur gizi (protein, vitamin, mineral, dll) dengan bahan
makanan sebagai sumber pemenuhan gizinya.
2. Umur
Pemeliharaan ayam broiler setidaknya dibagi menjadi dua fase, yaitu fase starter (umur 04 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Tingkat kebutuhan gizi masing-masing
fase akan berbeda sehingga penyusunan ransum akan berbeda pula. Sebagai contohnya,
fase starter membutuhkan protein 23-24%, sedangkan fase finisher membutuhkan protein
19-22%. Sementara kebutuhan lemak dan serat kasar adalah sama, yaitu lemak 7% dan
serat kasar 4%
3. Cita rasa bagi ayam broiler
Penyusunan ransum harus memperhatikan kualitas dan cita rasa bagi ayam broiler itu
sendiri. Bila terlalu banyak bekatul, misalnya, akan menurunkan kualitas cita rasanya.
Selain itu, bahan penyusun ransum juga harus diambil dari bahan yang masih segar, tidak
tengik.
4. Ketersediaan bahan penyusun ransum
Penyusunan ransum juga harus memperhatikan ketersediaan bahan makanan
penyusunnya. Pasalnya, bisla satu atau beberapa bahan tidak selalu ada tentunya akan
membuat stres dan mengganggu pertumbuhan ayam broiler, dikarenakan mereka setiap
saat harus beradaptasi dengan makanan tertentu yang selalu berganti-ganti bahan
penyusunnya.

Cara penyimpanan bahan makanan


Bahan makanan penyusun untuk penyusun ransum maupun pakan buatan pabrik tentunya tidak
akan diberikan sekaligus kepada ayam broiler, sehingga sebagian akan disimpan di tempat yang
memenuhi syarat. Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam menyimpan bahan makanan
adalah sebagai berikut.
1. Sebelum digunakan, gudang atau tempat penyimpanan harus distrerilkan atau
disucihamakan terlebih dahulu dengan disinfektan seperti tepung kapur (bisa ditaburkan
di lantai kandang dan dinding kandang), cairan kapur + garam + air, lysol, sabun
detergen, alkohol, amonia, jodophor, dan sebagainya.
2. Gudang atau tempat penyimpanan mempunyai ventilasi yang baik, tidak bocor atau
terkena air hujan. Lantai gudang atau tempat penyimpanan benar-benar kering, tidak
becek, atupun lembab. Pastikan di dalam gudang atau tempat penyimpanan tidak menjadi
sarang tikus, kecoa, semut dan serangga lainnya.
3. Bahan makanan tidak terkena sinar matahari langsung, tidak terkena hujan, dan tidak
terkena hawa lembap.
4. Bahan makanan berbentuk butiran harus dipisahkan dari bahan makanan yang berbentuk
tepung halus.
Konversi ransum dan jumlah kebutuhan makanan
Konversi ransum atau konversi makanan yaitu jumlah ransum yang dibutuhkan oleh ternak
dalam waktu ttertentu untuk menghasilkan pertambahan berat badan. Sebagai misal, ayam
broiler yang dipelihara selama 6 bulan menghabiskan ransum sebanyak 3,4 kg dan menghasilkan
berat badan 1,6 kg. Maka besarnya ayam broilr terhadap ransum tersebut adalah 3,4 : 1,6 = 2,1.
Itu artinya untuk menghasilkan berat 1 kg hanya dibutuhkan makanan sebanyak 2,1 kg ransum.
Secara sederhana, angka konversi ransum menunjukkan tingkat efisiensi dalam penggunaan
ransum/makanan. Semakin besar tingkat konversi ransumnya, berarti efisiensi ransum semakin
rendah atau penggunaan ransumnya semakin kecil, berarti tingkat efisiensi ransum semakin besar
atau penggunaan ranssum semakin hemat. Besar kecilnya konversi makanan sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain : strain atau bangsa ayam yang dipergunakan, mutu ransum
(semakin bagus akan semakin efesien), kondisi kandang (semakin higienis dan nyaman akan
semakin efisien), dan jenis kelamin (ayam broiler jantan mempunyai konversi makanan yang
relatif lebih kecil ketimbang betina). Namun, secara umum atau bila diambil rata-rata, jumlah
kebutuhan ransum ayam broiler adalah :
1. Fase starter (0-4 minggu): 40 gram/ekor/hari.
2. Fase finisher (5-8 minggu): 60-100 gram/ekor/hari.

Lanjutkan membaca ! Tips dan Catatan Pemberian Ransum pada Ayam Broiler

Tips dan Catatan Pemberian Ransum pada Ayam Broiler


Added Tuesday, October 4, 2011 , Labels: Pengaturan Pemberian Ransum
1. Untuk para peternak pemula, langkah menyusun sendiri ransum untuk ayam broiler
yang dipeliharanya sama sekali tidak dianjurkan, apalagi bila mana sama sekali tidak
memiliki dasar-dasar pengetahuan mengenai bahan makanan ternak. Langkah paling
ideal adalah membeli pakan jadi produksi pabrikan yang sudah terbukti kualitasnya.
2. Untuk menghemat pakan, pemberian pakan tidak perlu sampai meluap dari wadahnya,
atau usahakan tidak melebihi separo dari ketinggian wadahnya sehingga tidak banyak
yang tumpah atau tercecer di luar wadahnya.
3. Sebelum ransum diberikan, tempat pakan harus dicuci bersihdan dikeringkan dahulu agar
pakan tidak tercampur dengan air.
4. Pemberian ransum pada awal hari harus dilakukan pagi-pagi benar karena nafsu makan
ayam broiler di waktu pagi sangat besar.

5. Jatah pemberian ransum daam satu hari tidak boleh diberikan satu kali sekaligus, namun
harus diatur agar bisa diberikan selama empat kali dalam sehari. Keuntungan pemberian
makan seperti ini adalah menghemat ransum, mengurangi resiko kandang cepat kotor
karena tumpahan makanan, menambah nafsu makan ayam karena diberikan dalam
jumlah tertentu saja (tidak sekaligus) sehingga ayam lebih tertarik untuk makan, ayam
tidak malas untuk minum, dan dengan sendirinya kontrol peternak terhadap kondisi
ayam-ayamnya akan lebih sering dilakukan.
6. <p>Your browser does not support iframes.</p>
7. Home Kandang Ukuran Kandang

8. Ukuran Kandang
9. Added Tuesday, October 11, 2011 , Labels: Kandang
10. Tidak ada ukuran standar kandang ideal untuk ayam broiler. Namun sebaiknya anda
membuat kandang dengan lebar 4-8 meter dan panjang tidak lebih dari 70 meter.
Yang perlu mendapat perhatian anda adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Setiap
meter persegi sebaiknya di isi 45-55 ekor DOC sampai umur dua minggu. Kemudian
jumlahnya bisa anda kurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.

11.
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang Dibutuhkan Sistem Pembuatan
Kandang

Sistem Pembuatan Kandang


Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang
Dibutuhkan

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Jika syarat-syarat pembuatan kandang telah terpenuhi,
kini kita akan membahas tentang Sistem pembuatan kandang yang meliputi tentang :
1. Kandang Khusus untuk DOC
2. Model Kandang
3. Bahan Pembuat Kandang
4. Atap dan Bentuk Atap
5. Dinding Kandang
6. Tinggi Kandang
7. Luas dan Kapasitas Kandang
8. Jarak Antar Kandang
9. Ventilasi dan Temperatus Kandang
10. Arah Kandang
11. Lantai Kandang
1. Sistem lantai rapat (litter)
2. Sistem lantai renggang/alas berlubang
3. Sistem alas campuran

Kandang Khusus untuk DOC


Anak ayam umur 1 hari hingga 2-3 minggu dipelihara dalam kotak boks atau bangunan
khusus untuk bibit ayam broiler (brooder house). Bisa pula dengan membuatkan kandang
mini (chick guard) berbentuk kotak atau lingkaran yang alasnya bisa mempergunakan
terpal atau plastik, sedangkan dinding pembatasnya (setinggi 70-80 cm) bisa dibuat dari
tripleks, kayu, atau lembaran seng, dan dilamnya dilengkapi dengan alat
pemanas/indukan yang dinyalakan setiap saat atau 24 jam sehari, namun setelah umur
diatas seminggu hanya dihidupkan pada malam hari saja. Fungsi pemanas ini adalah
untuk menjaga agar anak ayam selalu berada dalam suhu ruangan yang ideal, yakni
sekitar 33-35 C, tapi semakin bertambah umur suhu ruangan akan semakin diturunkan.
Setelah berumur di atas 2-3 mingu, anak ayam kemudian dipindahkan ke kandang yang
lebih besar.
Saat ini, sebagian dari peternak lebih senang menempatkan anak ayam yang masih muda
pada kandang dengan sistem kandang seumur hidup. jadi, anak ayam akan dipelihara di

kandang tersebut hingga saatnya dipanen, dan tidak akan dipindahkan kecuali akan
dilakukan penjarangan, yakni mengambil sebagian anak ayam umur sekitar 28 hari (4
minggu) untuk dimasukkan ke kandang lain karena kandang tersebut sudah tidak lagi
mencukupi atau terlalu sempit untuk menampung ayam-ayam yang ukurannya sudah
besar.
Keuntungan dari sistem pemeliharaan kandang seumur hidup ini lebih efektif karena
peternak tidak perlu menangkap semua ayam untuk dipindahkan ke kandang lain dan
ayam pun sedikit terhindar dari stres. Syaratnya adalah ayam yang dimasukkan ke dalam
kandang haruslah berumur sama. Dengan cara ini pula, nantinya ayam-ayam akan
dipanen bebarengan.

Model kandang
Sebagian besar kandang ayam broiler dibuat dengan model rumah gudang, yaitu kotak
persegi empat dengan atap dua sisi menyamping, dan lantai yang rendah terutama karena
mempergunakan sistem alas litter. Namun, beberapa kandang ayam broiler model terbaru
dibuat dengan konsep seperti rumah panggung, dengan menerapkan sistem lantai
renggang atau alas berlubang, di mana jarak terendah lantai dari tanah sekitar 100-170
cm. Dengan model panggung ini, maka kotoran ayam dan sisa pakan maupun air minum
yang tumpah akan langsung turun ke bawah lantai sehingga tidak terlalu mengotori lantai
dan mudah untuk dikumpulkan atau dibersihkan.
Untuk menyikapi terbatasnya lahan, ada juga peternak yang memakai kandfang baterai
atau cage (sangkar), yakni kandang dengan bentuk kotak memanjang dimana setiap ekor
ayam dimasukkan dalam satu kandang kecil dan masing-masing kandang sudah
dilengkapi dengan tempat air minum dan pakan. Hanya saja, sekalipun juga bisa dipakai
untuk ayam pedaging, namun kandang baterai ini memang lazim dipakai pada ayam
petelur. Perbedaannya, kandang baterai untuk ayam broiler tidak menyertakan tempat
penadah telur dan lantainya dibuat datar dengan sistem lantai jarang.

Bahan pembuat kandang


Kandang harus dibuat dari bahan yang kuat, tahan lama, namun sebisa mungkin tetap
menggunakan bahan yang harganya relatif murah. Untuk bagian tiangnya bisa memakai
balok kayu seperti kayu gelugu (batang pohon kelapa). Untuk penyangga atapnya bisa
dari bilah bambu atau lembaran kayu. Sedangkan untuk dindingnya bisa memakai
anyaman bilah bambu atau kawat kasa. Untuk sekat-sekat kandangnya bisa memakai
bilah bambu, lembaran seng, atau lembaran triplek.

Atap dan bentuk atap


Atap kandang sebaiknya mempergunakan bahan-bahan yang tidak menhantarkan panas
seperti genting, rumbia, ataupun anyaman daun kelapa. Paling disarankan adalah
memakai atap dari genting karena tidak mudah bocor, tahan lama, daya refleksi terhadap
panas matahari cukup bagus, dan tidak menjadi sarang tikus sebagaimana bila
menggunakan atap dari daun kelapa. Namun, bila menggunakan atap dari bahan yang
bisa menghantarkan panas seperti seng, maka di bawahnya dilapisi dengan bahan-bahan
yang bisa menyerap panas seperti bambu atau kayu.

Atap ditata dengan kemiringan tertentu agar suhu kandang tidak terlalu panas. Selain itu,
bentuk atap bisa dibuat ganda dengan lubang angin yang disebut dengan sistem monitor
dengan tujuan agar pertukaran udara di dalam kandang lebih terjaga. Namun, bisa juga
dengan memakai sistem atap tunggal dengan lubang udara yang disebut sistem
semimonitor.

Dinding kandang
Dinding kandang bisa dibuat sistem semiterbuak agar pertukaran udara dalam kandang
bisa berjalan dengan baik sehingga bau kotoran atau pakan bis akeluar atau berganti
dengan udara segar. Bahan yang dipergunakan untuk dinding kandang pada bagian bawah
(dinding gedhek), sedangkan bagian atasnya dibuat dari potongan bambu yang dibelah
atau dihaluskan, atau dengan menggunakan kawat ram. Bila menggunakan bilah bambu,
jarak antara bilah satu dengan yang lain kira-kira selebar dua jari orang dewasa atau 5-6
cm, yang dipasang dalam posisi tegak berdiri. Dinding juga dilengkapi dengan tirai dari
plastik atau kain, tujuannya agar bila sewaktu-waktu ada angin kencang atau hujan, tirai
tersebut bisa bermanfaat sebagai pelindung.

Tinggi kandang
Tinggi kandang menyesuaikan dengan besar dan luasnya kandang. Namun sebagai
perbandingan, untuk iklim tropis seperti di Indonesia, kandang ayam broiler dibuat
dengan ketinggian dari lantai hingga atap teratas sekitar 6-7 meter, dan dari lantai hingga
atap terendah sekitar 3,5 hingga 4 meter. Untuk kandang yang dibuat dengan sistem
panggung, maka tinggi kandang akan lebih tinggi sekitar 1 hingga 1,5 meter pula. Untuk
lebar kandang bisa menyesuaikan kebutuhan, namun agar tidak terlalu sumpek
setidaknya dibuat dengan lebar minimal 6 meter dan maksimal 8 meter. Sedangkan
panjang kandang, bisa menyesuaikan lahan yang tersedia.

Luas dan kapasitas kandang


Luas kandang yang akan dibangun akan menentukan kapasitas jumlah ayam yang bisa
dipelihara. Untuk itu, luas kandang yang akan dibangun haruslah disesuaikan dengan
rencana jumlah produksi atau jumlah ayam yang akan dipelihara. Tentu saja, semakain
besar daya tampungnya akan semakin besar beban operasional maupun penanganannya.
Sebagai perbandingan, luas ruangan atau tingkat kepadatan untuk pemeliharaan ayam
broiler di iklim tropis seperti di Indonesia setidaknya 10 ekor/m kubik. Tingkat kepadatan
ini didasarkan pada ayam broiler periode finisher (umur diatas 4 minggu).
Pada prinsipnya, luas kandang harus sebanding dengan jumlah ayam yang dimasukkan ke
dalamnya. Bila terlalu sesak, maka akan mengganggu pertumbuhan ayam lantaran
konsumsi ransum menjadi berkurang, atau ayam stres karena akumulasi bau, seperti
unsur amonia yang terlalu tinggi.

Jarak antara kandang


Agar penanganannya lebih mudah dan risiko menularnya penyakit dari satu kandang ke
kandang lainnya bisa diminimalisir, maka jarak antar kandang yang ideal minimal adalah
6-7 meter.

Ventilasi dan temperatur kandang


Ayam broiler akan tumbuh baik dan optimal bila diternakkan pada temperatur lingkungan
optimal bila diternakkan padsa temperatur lingkungan 19-21C. Karena rata-rata suhu di
Indonesia terbilang tinggi, maka ayam broiler menjadi terlalu banyak minum, namun
nafsu makannya berkurang, di mana hal tersebut jelas tidak baik bagi ayam. Untuk itu,
ventilasi dan temperatus kandang harus diatur sedemikian rupa agar pertukaran udara
bagus dan ayam tidak merasa gerah atau sumpek di dalam kandang. Lubang-lubang
ventilasi dibuat pada semua sisi dinding kandang, bisa dengan mempergunakan bilahbilah bambu atau dengan menggunakan kawat ram. Untuk mendukung pertukaran udara
agar lebih bagus, di dalam kandang dipasang beberapa kipas angin yang berfungsi untuk
menyedot udara kotor dari kandang dan untuk menghembuskan angin segar ke dalam
kandang.

Arah kandang
Sanagat disarankan bila sisi konstruksi kandang selalu dibuat membujur ke arah utara dan
selatan, dimana bagian atapnya menghadap timur dan barat supaya bisa terkena sinar
matahari, terutama saat pagi hari. Tujuannya adalah agar kandang tidak lembab dan tidak
pengap akibat sifat dan cara minum ayam. Selaiin itu, agar pertukaran udara cukup
terjaga sehingga bisa mengurangi bau kotoran dan bau pakan ayam yang memang cukup
tajam. Sinar matahari terutama saat pagi hari juga sangat berguna bagi ayam karena tidak
terlalu panas, dan banyak mengandung sinar ultraviolet. Sinar matahari ini baik untuk
membantu proses pembentukan vitamin D, sebagai disinfektan, dan mempercepat
pengeringan kandang sehabis dibersihkan dengan air.

Lantai kandang
Ada 3 sistem lantai kandang pada kandang ayam broiler yaitu :
o Sistem Lantai rapat (litter)
Sistem ini menggunakan lantai tanah yang sudah dipadatkan atau semen plester,
lalu di atasnya ditaburi dengan bahan litter (alas lantai). Untuk lantai dari tanah
yang dikeraskan, biasanya tanah dicampur dengan pasir dan kapur agar lebih bisa
menyerap air dan menetralisir amonia. Sedangkan bahan litter yang digunakan
umumnya adalah sekam padi. Selain sekam padi, juga bisa digunakan serbuk
gergaji, serutan kayu yang halus, potongan kulit kacang, ataupun tongkol jagung.
Pada prinsipnya, bahan alas litter yang akan digunakan adalah tidak menimbulkan
debu, mudah menghisap air, mudah didapatkan, dan sebaik mungkin harganya
tidak mahal.
Semakin tebal lapisan atau alas litter, maka suhu ruangan kandang akan semakin
hangat. Namun, lapisan litter yang terlalu tebal akan menambah beban kerja
karyawan bilamana akan mengganti bahan litter tersebut dengan yang masih
segar. Keuntungan utama dari penggunaan alas litter ini adalah ayam lebih merasa
nyaman karena terhindar dari lepuh pada bagian dada atau bagian lainnya lantaran
bergesekan dengan lantai. Namun, kelemahan dari penggunaan alas litter ini
adalah mudah dan cepat basah sehingga bisa menimbulkan bau yang tidak sedap
atau tengik. Selain itu, alas litter yang basah juga bisa mengundang berbagai bibit

penyakit seperti CRD/penyakit saluran pernapasan dan snot. Untuk itulah,


peternak harus rajin mengganti bahan litter dengan yang masih segar bilamana
sudah terlihat basah ataupun lembab
o Sistem lantai tenggang/alas berlubang
Sistem lantai renggang banyak dipakai pada kandang baterai atau kandang cage
(berbentuk sangkar). Lantai yang digunakan bisa terbuat dari kayu, bilah bambu
atau dari kawat ram. Ukuran kerenggangan lantai sangat bergantung pada umur
dan ukuran ayam yang dimasukkan. Lubang yang dihasilkan dari kerenggangan
lantai harus diukur agar kaki ayam bisa langsung terjatuh ke lantai penampungan
kotoran.
Keuntungan fdari lantai renggang ini adalah keadaan lantai selalu bersih lantaran
kotoran ayam akanlangsung jatuh ke tempat penampungan kotoran yang berada di
bawah lantai. Selain itu, pertukaran udara akan semakin bagus karena lantai juga
berfungsi sebagai lubang ventilasi.
o Sistem alas campuran
Sistem alas campuran merupakan perpaduan antara lantai alas litter dan alas
berlubang. Bagian yang alasnya berlubang adalah untuk lokasi tempat mengotori
alas litter. Sedangkan bagian yang memakai alas litter digunakan untuk tempat
ayam berkumpul atau istirahat.

Mengobati Penyakit Ayam


Added Monday, October 24, 2011 , Labels: Mengatasi Penyakit

Pengobatan ayam yang terserang penyakit bisa dilakukan melalui beberapa cara yaitu :
1. Obat-obatan
Obat-obatan untuk mengatasi penyakit pada ayam broiler antara lain antibiotik, vaksin, dan
vitamin. Pemilihan dan pemakaian obat-obatan itu sesuai dengan kasus yang dihadapi. Oleh
sebab itu diagnosa penyakit tidak boleh salah demi keefektifan terapi pengobatan yang anda
jalankan.
Sebenarnya obat-obatan hanyalah pendukung. Faktor utama untuk menghasilkan ayam yang
sehat adalah sanitasi dan tata laksana pemeliharaan yang benar. Obat-obatan yang bagus dan
mahal tidak akan bermanfaat banyak bila sanittasi dan manajemen pemeliharaan ternyata buruk
karena penyakit menjadi sering muncul dan sulit untuk diatasi. Akibatnya, biaya produksi pun
meningkat.
Penyakit ayam broiler, terutama yang disebabkan oleh virus, sukar untuk disembuhkan. Untuk
itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik.
2. Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan
kekebalan alami. slah satu vaksinasi ini dalakukan pada umur empat hari dengan metode tetes
mata dengan vaksin ND starin B1, dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui
suntikan atau air minum.
3. Sanitasi Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu
pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap
kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna
selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, Untuk membunuh bibit penyakit. Setelah
itu dibiarkan minimal 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan
bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.

Menentukan Tujuan Awal dari Beternak Ayam Broiler


Added Tuesday, September 27, 2011 , Labels: Persiapan Membuka Peternakan Ayam Broiler

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Sebelum memutuskan untuk


beternak atau membuka peternakan ayam broiler/ras pedaging, terlebih dahulu harus
ditentukan tujuan awal dari beternak tersebut. Tujuan atau motif awal ini nantinya akan menjadi
pegangan arah atau pedoman dalam seluruh proses operasional peternakan yang akan dibuka.
Secara praktisnya, tujuan bertenak ini adalah untuk menjawab pertanyaan, "Untuk apakah saya
memutuskan beternak ayam pedaging?" Dengan sendirinya, target yang akan dicapai dari
beternak ayam tersebut akan disesuaikan dengan tujuan awal itu sendiri.
Sebagai misal, bila tujuan awal beternak ayam adalah semata-mata untuk mengisi waktu luang,
maka target untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya jelas tidak sesuai. Target yang
sesuai tentunya adalah mempunyai kesibukan yang bermanfaat dari pada menganggur. Begitu
pula bila tujuan atau motif awalnya hanya untuk memanfaatkan lahan kosong, maka target yang
ingin dicapai adalah memberi nilai tambah pada lahan yang dimiliki agar produktif.
Akan tetapi bila tujuan awalnya adalah murni komersial atau untuk mencari keuntungan
sebanyak-banyaknya, maka bisa saja peternak membuat target produksi minimal yang harus
dicapai untuk satu periode produksi. Nantinya, target tersebut dengan sendirinya akan menuntut
kesiapan dari peternak, termasuk di dalamnya menyesuaikan dengan modal yang akan di
gelontorkan di awal membuka usaha, jumlah karyawan tetap yang akan diambil, dan lain
sebagainya.
Seiring waktu berjalan, bisa saja tujuan dari beternak ayam broiler tersebut akan mengalami
pergeseran atau perubahan. Sebagai misal, bila tujuan awalnya untuk memanfaatkan lahan
kosong dan dalam praktiknya ternyata sangat menguntungkan, maka peternak bisa saja
memutuskan untuk merevisi atau mengubah haluan dengan menjadikan beternak ayam broiler
tersebut sebagai bisnis serius yang akan dikelola secara profesional. Tentu saja keputusan
semacam itu haruslah melewati berbagai pertimbangan dan juga evaluasi terhadap hasil yang
telah dicapai selama ini. Bila benar-benar sudah yakin dan siap dengan segala risiko yang bisa
muncul kapan saja, maka boleh-boleh saja memperluas usaha dan menambah jumlah ayam
yang dipelihara.
Intinya, Jangan sampai peternak mengambil keputusan terburu-buru hanya lantaran termotivasi
oleh emosi sesaat, bujukan dari teman atau anggota keluarga sendiri, atau karena tertarik oleh
harga jual ayam pedaging yang tiba-tiba saja melonjak naik. Dalam pemikiran yang sederhana,
semakin besar skala peternakan yang akan dikelola, maka tanggung jawab dan risiko usahanya

pun juga semakin besar.


Teruskan membaca ke artikel yang berjudul Memilih Lokasi Peternakan
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Persiapan Membuka Peternakan Ayam Broiler Memilih Lokasi Peternakan

Memilih Lokasi Peternakan


Added Wednesday, September 28, 2011 , Labels: Persiapan Membuka Peternakan Ayam Broiler
Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Setelah menentukan lokasi awal beternak ayam
broiler/ras pedaging. maka langkah selanjutnya adalah memilih lokasi peternakan. Untuk
pemilihan lokasi, setidaknya harus memenuhi ketentuan-ketentuan seperti berikut :

Tempat yang sunyi, jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk.


Lokasi peternakan ayam paling disarankan dibuka di tempat yang sedikit sunyi, jauh
dari keramaian maupun permukiman penduduk. Hal tersebut dikarenakan sifat ayam
broiler yang mudah stres, mudah terkejut, dan sangat sensitif terhadap kondisi di
sekitarnya. Selain itu, dengan memilih lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk, maka
usaha peternakan ayam akan terhindar dari keluhan warga sekitar akibat bau limbah
kotoran yang di timbulkannya, ataupun resiko akan digusur oleh pemerintah tata kota
setempat. Lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk juga sangat membantu
meminimalisir resiko masuknya bibit penyakit yang bisa saja terbawa oleh orang luar
(bukan pekerja peternakan).

Dekat dengan sumber pakan yang dibutuhkan.


Usahakan ternak ayam akan lebih mudah dijalankan dan lebih menguntungkan bila lokasi
usaha yang dipilih berdekatan dengan sumber penghasil pakan yang dibutuhkan ayam.
Sebagai misal, lokasi peternakan berada dekat dengan toko bahan pakan, atau dekat
dengan pabrik penggilingan padi yang akan menghasilkan bekatul, dan sebagainya.

Dekat dengan lokasi pemasaran


Sekalipun sudah tersedia atau terdapat alat transportasi yang memadai, namun akan lebih
baik pula bila lokasi peternakan yang akan di buka tidak terlalu jauh dengan lokasi
pemasaran dan lokasi pembelian bibit.Pasalnya, ayam broiler sangat rentan dan mudah
stress terhadap perjalanan jauh. Terlebih lagi bila melewati medan yang lumayan berat.

Tidak berisiko untuk digusur.


Lokasi peternakan harus benar-benar aman dan terhindar dari resiko akan digusur oleh
pemerintah tata kota setempat. Untuk itu, selain mengantongi izin usaha, lokasi yang
dipilih harus di cocokkan dengan rencana Pemda atau Bapedda setempat sehingga
kemudian hari tidak akan terkena resiko penggusuran atau relokasi.

Pasokan air melimpah atau dekat dengan sumber air.


Ternak ayam memang memerlukan banyak persediaaan air yang nati akan digunakan,
mulai dari keperluan minum hingga membersihkan kandang. Bila pasokan air melimpah,
maka kandang bisa dibersihkan secara rutin, dan pemberian air minumpun bisa diberikan
setiap saat.

Akses ke peternakan mudah dan stategis.


Peternakan ayam sebaiknya juga dibuka di areal yang mudah di akses dengan kendaraan
apapun sehingga memudahkan bagi siapa saja, mulai dari pengelola hingga
pengepul/distributor untuk menuju ke sana.

Lokasi sebaiknya berada di tempat yang sejuk.


Lokasi peternakan akan lebih bagus jika di buka di lokasi yang sejuk, tidak gersang atau
panas, dan masih terdapat beberapa tanaman penaung. Tanaman ini berfungsi sebagai
peneduh sekaligus penopang serbuan dari angin kencang. Keuntungan dari tempat yang
sejuk adalah ayam akan terhindar dari resiko stres yang disebabkan oleh suhu lingkungan
yang terlalu panas.

Teruskan membaca ke bagian judul Mencari Tenaga Kerja yang Dibutuhkan


<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Persiapan Membuka Peternakan Ayam Broiler Mencari Tenaga Kerja yang
Dibutuhkan

Mencari Tenaga Kerja yang Dibutuhkan


Added Wednesday, September 28, 2011 , Labels: Persiapan Membuka Peternakan Ayam Broiler
Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Setelah kita memilih Lokasi peternakan ayam, maka
langkah selanjutnya yang dibutuhkan adalah mencari beberapa jumlah tenaga kerja yang seharihari nantinya akan mengurusi segala hal di peternakan. Sebelumnya akan saya terangkan
macam-macam tenaga kerja di sebuah peternakan ayam.
Ada tiga macam tenaga yang akan kita pekerjakan yaitu :

Tenaga Kerja Tetap.

Tenaga Kerja Harian.

Tenaga Kerja Lepas.

1. Tenaga Kerja Tetap


Tenaga kerja tetap merupakan tenaga atau orang yang sehari-hari berada atau bekerja
menangani peternakan. Untuk peternakan ayam skala kecil, tenaga tetap biasanya adalah
pemilik peternakan itu sendiri. Sedangkan untuk peternakan kelas menengah hingga skala
besar, tenaga kerja tetap merupakan karyawan yang digaji bulanan yang bekerja sesuai
dengan tanggung jawabnya masing-masing, mulai dari mengurus ransum (pakan),
merawat ayam, urusan administrasi semisal mencatat keluar masuknya ayam, hingga
pengurus gudang. Tenaga kerja tetap ini biasanya menetap atau tinggal di dalam areal
peternakan.
2. Tenaga Kerja Harian
Tenaga kerja harian merupakan orang yang di pekerjakan untuk melakukan tugas-tugas
tertentu bilamana dibutuhkan. Sebagai contoh, untuk mengangkut karung bahan pakan,
membersihkan tempat makan dan minum secara berkala, misal seminggu sekali, atau
membersihkan kandang seusai pemanenan. Upah yang diberikan tentu saja dihitung
harian atau untuk jumlah hari yang dijalani.
3. Tenaga Kerja Lepas
Tenaga kerja lepas merupakan tenaga kerja yang sifatnya kontrak atau dibutuhkan pada
masa-masa tertentu saja ketika peternakan membutuhkan tambahan tenaga kerja. Sebagai
contoh, tenaga kerja lepas dipekerjakan pada saat pemanenan yang mencapai ribuan
ayam dan membutuhkan banyak tenaga tambahan mulai dari menangkap ayam,
menimbang, memasukkan dalam boks, dan membawanya ke truk atau alat transportasi
lainya. Tenaga kerja lepas biasanya hanya di temui pada peternakan kelas besar utamanya
untuk mengerjakan pekerjaan kasar, dan sifatnya terikat.

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.


Rutinitas pada sebuah peternakan ayam broiler tidaklah sibuk sepanjang waktu, melainkan pada
saat-saat tertentu saja. Kesibukan ini terutama pada pagi atau sore hari saat memberikan ransum
(pakan), beberapa hari sekali untuk membersihkan kandang, saat pemanenan, atau pada saat
pemberian vaksin. Karena itu, pada peternakan skala kecil hingga menengah, permasalahan
teknis pemeliharaan, manajemen produksi, hingga pemasaran bisa saja dilakukan oleh satu orang
saja, yakni pemilik peternakan itu sendiri. Sedangkan untuk tenaga pembantu bisa dengan
mengambil satu atau dua orang saja untuk membantu pekerjaan seperti vaksinasi ayam,
pemberian ransum, dan sebagainya.
Bila usaha peternakan ayam tersebut sudah masuk kategori skala menengah atau bahkan skala
peternakan besar, maka harus ada orang yang didelegasikan atau ditempatkan untuk menangani
bidang pekerjaan tertentu sesuai dengan kecakapannya masing-masing. Mulai dari petugas
pemberi pakan/ransum, administrasi, pemasaran, hingga petugas gudang.
Untuk jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, utamanya memang bergantung pada skala usaha
dan jumlah ayam yang dipelihara. Namun, sebagai pembanding, untuk peternakan yang
dijalankan dengan peralatan manual (bukan peralatan otomatis), satu orang pekerja kandang bisa
menangani hingga 2.000 ekor ayam. Sedangkan untuk peternakan yang sudah memakai peralatan
otomatis, maka satu orang pekerja kandang bisa menangani 5.000 hingga 6.000 ekor ayam.

Baca lanjutan dari artikel ini mengenai Menyiapkan Modal dan Segala Keperluan yang
Dibutuhkan

Modal Membuka Usaha Peternakan Ayam Broiler


Added Wednesday, September 28, 2011 , Labels: Persiapan Membuka Peternakan Ayam Broiler

Di postingan sebelumnya saya telah menjelaskan tentang mencari tenaga kerja dan Macammacam Tenaga kerja yang Dibutuhkan di peternakan ayam, dan kali ini saya akan
menjelaskan tentang syarat mutlak ketika kita mau membuka usaha peternakan ayam.
Ketersediaan modal di awal membuka usaha memang bisa dikatakan menjadi syarat mutlak
ketika harus membuka usaha, termasuk dalam hal ini membuka peternakan ayam broiler.
Modal yang tersedia nantinya akan di pergunakan untuk menjalankan peternakan ayam dari
tahap awal, yakni dari menyewa lahan usaha, membuat kandang, pengadaan bibit ayam (DOC),
pengadaan ransum/pakan, pengadaan peralatan kandang, pembelian obat-obatan (termasuk
vaksin dan feed supplement), upah tenaga kerja/petugas kandang, hingga biaya operasional
lainnya seperti biaya tagihan listrik dan biaya transportasi.
Ketersediaan modal pada akhirnya akan menentukan seberapa besar skala usaha peternakan
ayam yang akan dijalankan, setidaknya di awal pembukaan usaha. Bisa saja modal yang
dikeluarkan di awal bukanlah keseluruhan modal yang harus di keluarkan untuk operasional
peternakan ayam tersebut. Pasalnya peternakan bisa saja mempergunakan dana yang ada untuk
membiayai pos-pos pengeluaran yang memang harus di keluarkan di awal, sebagai misal
pembuatan kandang, pembelian DOC, hingga pembelian ransum untuk fase starter. Kebutuhan
lainya bisa diberikan belakangan sambil menjalankan usaha. Sebagai contohnya, Upah tenaga
tetap atau petugas kandang bisaa saja dibayarkan setelah pemanenan pertama, mengingat masa
pemeliharaan ayam broiler tidaklah terlalu lama, yakni bisa dipanen pada umur 5-6 minggu saja
atau sekitar 1,5 bulan.
Modal yang dipergunakan untuk membuka usaha peternakan bisa saja mengambil pinjaman dari
bank atau lembaga peminjaman uang lainnya, seperti koperasi simpan pinjam. Sistem
pengembaliannya bisa kredit perbulan atau bila sudah dipanen, Dengan begitu, keinginan
peternak untuk membuka usahanya secara mandiri tidak akan kandas hanya karena terganjal oleh
permasalahan kesiapan modal di awal membuka usaha.

Lanjutkan membaca tentang cara Mengetahui Keinginan dan Kebutuhan Pasar

Mempelajari Kebutuhan dan Keinginan Pasar

Added Wednesday, September 28, 2011 , Labels: Persiapan Membuka Peternakan Ayam Broiler
Setiap peternak harus mempelajari keinginan dan kebutuhan pasar yang ada, dalam hal ini adalah
mencari tahu berapakah bobot tubuh hidup ayam pedaging yang dibutuhkan oleh pasar atau
paling disukai konsumen. Tujuannya adalah agar ayam yang diproduksi benar-benar bisa
mendapatkan konsumen atau diterima baik oleh pasar. Bisa saja untuk setiap daerah tertentu,
selera konsumen akan berbeda pula. Satu daerah tertentu, selera konsumen akan berbeda pula.
Satu daerah bisa saja cenderung menyukai ayam broiler dengan bobot hidup 1,5 kg/ekor, tapi
daerah lain lebih menyukai ayam broiler dengan bobot 1,8 kg.
Bervariasinya selera konsumen tersebut, tentunya akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi
peternak ketika akan melepas ayamnya di pasaran, yang pada akhirnya akan menentukan
lamanya pemeliharaan, biaya produksi yang harus dikeluarkan, jumlah pakan yang harus
dibutuhkan, dan sebagainya. Intinya, setelah mengetahui rata-rata bobot tubuh ayam yang
dibutuhkan konsumen, maka peternak bisa menghitung atau memperkirakan masa pemeliharaan
yang akan dilakukan untuk satu kali periode pemanenan. Dari sana, selanjutnya akan diketahui
atau diperkirakan waktu modal akan kembali dan juga sirkulasi keluar-masuknya dana (Cashflow) yang terjadi dalam proses produksi tersebut.

Pengaturan Jumlah Produksi Ayam Broiler bisa anda baca Disini

Pengaturan Jumlah Produksi Ayam Broiler


Added Thursday, September 29, 2011 , Labels: Persiapan Membuka Peternakan Ayam Broiler

Menyiapkan Usaha Produksi Bibit Ayam Pedaging - Pengaturan


dan penghitungan jumlah produksi harus dilakukan semenjak awal, dengan tujuan agar semua
hasil produksi ayam broiler bisa terserap oleh pasar atau konsumen. Bagi peternak yang baru
mulai menjalankan usaha peternakan, maka sebelum memulai produksi, peternak harus
melihat potensi dan pangsa pasar terlebih dahulu, termasuk didalamnya jalur dan cara
pemasarannya. Bila potensi pasar sudah diketahui dan pangsa pasar sudah dikuasai, selanjutnya
peternak bisa menentukan total jumlah produksi yang akan dijalankan (semisal dalam sebuah kg
atau ton)yang pada tahap selanjutnya akan dikonversikan dalam satuan ekor.
Namun, apabila relasi di jalur pemasaran sudah terbentuk, maka perhitungan jumlah produksi
akan lebih mudah. Peternak biasanya sudah mempunyai rekanan bisni yang berposisi sebagai
pengepul atau distributor yang siap menampung atau membeli ayam broiler setiap kali masa
panen, dan dalam jumlah yang sudah ditentukan. Dengan begitu, peternak hanya akan
memproduksi ayam pedaging dalam jumlah tertentu sesuai dengan total jumlah permintaan dari
distributor yang menjadi rekan bisnisnya. Sebagai contoh, bila distributor membutuhkan 2 ton
ayam pedaging setiap minggu, maka peternak akan berupaya agar bisa memenuhi target
tersebut, tidak lebih dan tidak kurang.

Total produksi per periode


Bila peternak sudah mempunyai rekanan bisnis, sebagai misal pihak pengepul atau
distributor yang siap membeli semua ayam pedaging yang siap dipanen, maka jumlah
produksi ayam broiler/ras pedaging untuk setiap periode produksi bisa dihitung sedari
awal atau sebelum mulai mendatangkan bibit ayam pedaging umur sehari atau DOC
(day old chicken). Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Peternak memastikan jumlah ayam pedaging yang siap dibeli oleh rekanan
pengepul/distributor (biasanya dihitung dalam jumlah ton atau kilogram).
Peternak juga akan memastikan frekuensi pengambilan dari distributor, apakah
seminggu sekali, dua minggu sekali, atau bahkan mungkin saja dalam hitungan
beberapa hari sekali.
2. Jumlah ayam yang diminta (misal dalam hitungan ton) kemudian dibagi dengan
bobot rata-rata ayam ketika dipanen. Contohnya, bila distributor meminta 2 ton
(2.000 kg) ayam dan bobot hidup rata-rata ayam adalah 1,6 kg per ekor (umur
sekitar 6 minggu, maka jumlah ayam yang dipanen adalah 1.333 ekor.)
3. Dari jumlah ayam yang akan dipanen tersebut, bisa diketahui jumlah ayam yang
harus dipelihara. Caranya dengan menambahkan 10% dari total yang akan
dipanen, dengan catatan 4% angka maksimal resiko mortalitas atau kematian
ayam selama pemeliharaan di daerah tropis, dan 6% adalah angka cadangan

bilamana ditemui ayam yang apkir, seperti cacat, terlalu kecil, atau kurus sewaktu
pemanenan. Dari contoh diatas, bila jumlah ayam yang dipanen adalah 1.333
ekor, maka jumlah ayam yang akan dipelihara adalah 1.333 + (10% dari 1.333 =
1.466 ekor).
4. Karena permintaan dari distributor biasanya akan kontinu atau berkelanjutan
dalam tempo atau frekuensi yang sudaj ditetapkan, maka peternak harus
menyiapkan bibit yang nantinya bisa dipanen secara berurutan sehingga bisa
memenuhi permintaan distributor sesuai tempo yang sudah disepakati. Misalnya,
bila distributor meminta 2 ton ayam pedaging untuk frekuensi satu minggu sekali,
maka setiap satu minggu sekali ada pengadaan sejumlah 1.466 ekor bibit anak
ayam (DOC) berusia sama yang akan dimasukkan kedalam kandang
pembesaran.
5. Karena peternak biasanya sengaja mengosongkan kandang yang baru saja
dipanen selama 2 minggu untuk memotong siklus penyakit ayam yang bisa
muncul kapan saja, maka total waktu untuk setiap periode produksi ayam yang
dipanen pada usia 6 minggu adalah 6 + 2 = 8 minggu. Agar selalu bisa memenuhi
permintaan distributor. dengan frekuensi pemanenan satu minggu sekali, maka
jumlah kandang yang akan dibuat adalah 8 kandang, dimana setiap kandang akan
diisi oleh kelompok ayam yang berusia sama, dan setiap kelompok berbeda umur
1 minggu. Artinya, begitu kelompok tertua dipanen, maka kandang lain akan
dimasukkan DOC baru. Dengan cara seperti itu, maka pada setiap akhir minggu
akan selalu ada kelompok ayam yang siap dipanen. Dari contoh perhitungan di
atas, maka total jumlah ayam yang dipelihara dalam satu unit peternakan yang
berisi 8 kandang/kelompok ayam adalah 1.4666 ekor dikali 8 =11.728.

Total produksi per tahun


Bila sudah diketahui beban operasional per masa produksi, maka jumlah produksi
pertahun juga bisa dirancang sedari awal. perhitungannya adalah dalam satu tahun ada 52
minggu, sebagai misal, untuk setiap periode produksi memakan waktu 6 minggu
ditambah 2 minggu kosong (tidak memelihara ayam) dengan tujuan memotong siklus
penyakit, maka total waktu untuk setiap produksi mencapai 8 minggu. Dengan
perhitungan satu tahun ada 52 minggu, maka total produksi selama satu tahun adalah 52
dibagi 8 yakni 6,5 atau bisa dibulatkan menjadi 6 kali produksi. Dengan mengetahui
jumlah produksi per tahun tersebut, peternak bisa menghitung keuntungan selama satu
tahun, dan nantinya juga bisa untuk menghitung atau memperkirakan kapan waktu balik
modal.

Teruskan membaca Cara Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang Dibutuhka

Menentukan Tujuan Awal dari Beternak Ayam Broiler

Added Tuesday, September 27, 2011 , Labels: Persiapan Membuka Peternakan Ayam Broiler

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Sebelum memutuskan untuk


beternak atau membuka peternakan ayam broiler/ras pedaging, terlebih dahulu harus
ditentukan tujuan awal dari beternak tersebut. Tujuan atau motif awal ini nantinya akan menjadi
pegangan arah atau pedoman dalam seluruh proses operasional peternakan yang akan dibuka.
Secara praktisnya, tujuan bertenak ini adalah untuk menjawab pertanyaan, "Untuk apakah saya
memutuskan beternak ayam pedaging?" Dengan sendirinya, target yang akan dicapai dari
beternak ayam tersebut akan disesuaikan dengan tujuan awal itu sendiri.
Sebagai misal, bila tujuan awal beternak ayam adalah semata-mata untuk mengisi waktu luang,
maka target untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya jelas tidak sesuai. Target yang
sesuai tentunya adalah mempunyai kesibukan yang bermanfaat dari pada menganggur. Begitu
pula bila tujuan atau motif awalnya hanya untuk memanfaatkan lahan kosong, maka target yang
ingin dicapai adalah memberi nilai tambah pada lahan yang dimiliki agar produktif.
Akan tetapi bila tujuan awalnya adalah murni komersial atau untuk mencari keuntungan
sebanyak-banyaknya, maka bisa saja peternak membuat target produksi minimal yang harus
dicapai untuk satu periode produksi. Nantinya, target tersebut dengan sendirinya akan menuntut
kesiapan dari peternak, termasuk di dalamnya menyesuaikan dengan modal yang akan di
gelontorkan di awal membuka usaha, jumlah karyawan tetap yang akan diambil, dan lain
sebagainya.
Seiring waktu berjalan, bisa saja tujuan dari beternak ayam broiler tersebut akan mengalami
pergeseran atau perubahan. Sebagai misal, bila tujuan awalnya untuk memanfaatkan lahan
kosong dan dalam praktiknya ternyata sangat menguntungkan, maka peternak bisa saja
memutuskan untuk merevisi atau mengubah haluan dengan menjadikan beternak ayam broiler
tersebut sebagai bisnis serius yang akan dikelola secara profesional. Tentu saja keputusan
semacam itu haruslah melewati berbagai pertimbangan dan juga evaluasi terhadap hasil yang
telah dicapai selama ini. Bila benar-benar sudah yakin dan siap dengan segala risiko yang bisa
muncul kapan saja, maka boleh-boleh saja memperluas usaha dan menambah jumlah ayam
yang dipelihara.
Intinya, Jangan sampai peternak mengambil keputusan terburu-buru hanya lantaran termotivasi
oleh emosi sesaat, bujukan dari teman atau anggota keluarga sendiri, atau karena tertarik oleh
harga jual ayam pedaging yang tiba-tiba saja melonjak naik. Dalam pemikiran yang sederhana,
semakin besar skala peternakan yang akan dikelola, maka tanggung jawab dan risiko usahanya
pun juga semakin besar.
Teruskan membaca ke artikel yang berjudul Memilih Lokasi Peternakan

Ayam Broiler, Tipe Pedaging Terpopuler


Added Tuesday, September 27, 2011 , Labels: Sekilas tentang Ayam Broiler

Ternak Ayam Broiler - Istilah ayam ras pedaging ataupun ayam broiler memang sudah lama
dikenal di Indonesia, mulai sekitar periode 1980-an. Namun sebenarnya istilah ayam ras
pedaging adalah untuk menyebut jenis ayam yang tingkat pertumbuhannya sangat cepat,
produksi dagingnya tinggi, dan sudah bisa dipanen dalam tempo pemeliharaan yang singkat.
Berbagai kelebihan dari ayam ras pedaging tersebut didapatkan dari hasil berbagai perkawinan
silang dan seleksi yang berkelanjutan dan diikuti dengan upaya perbaikan manajemen
pemeliharaan secara terus-menerus sehingga menghasilkan mutu genetik yang unggul. Secara
kebetulan, dari semua jenis ayam ras yang dipelihara untuk diambil dagingnya, hingga kini
hanya jenis broilerlah yang bisa memberikan hasil produksi sekaligus tingkat pertumbuhan
terbaik.
Ayam Broiler menunjukkan pertumbuhan yang fantastis semenjak usia 1 minggu hingga 5
minggu dan bisa di jual kepasaran sebelum berumur 8 minggu. Bahkan saaat ini banyak peternak
yang sudah memanennya ketika berumur antara 5-6 minggu dengan bobot hidup rata-rata
mencapai 1,4 hingga 1,6 kg per ekor. Sebagai perbandingan, pada umur 5-6 minggu tersebut,
bobot maupun ukuran tubuhnya hampir sama dengan bobot ayam kampung/buras yang berumur
sekitar 8 bulan.
Karena jenis ayam inilah yang banyak dipelihara di berbagai daerah semenjak periode 1980-an
hingga kini, maka lambat laun orang-orang mengidentikkan dan menyebut ayam ras pedaging
sebagai ayam broiler. Padahal, ayam broiler sebenarnya hanyalah salah satu jenis dari sekian
banyak ayam tipe pedaging yang ada. Sedangkan mengenai keberadaan berbagai macam nama
bibit ayam broiler yang ada di pasaran, hal ini dikarenakan setiap Breeding Farm atau
perusahaan yang mengembangkan pembibitan ayam boiler akan memberi nama tersendiri pada
bibit ayam broiler yang dikembangkannya. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kelebihan dan
perbedaan dari bibit yang diroduksinya ke pasaran/konsumen. Perbedaan tersebut umumnya
pada tingkat kecepatan perumbuhan, tingkat konsumsi ransum, dan konversi ransumnya.
Lanjukan membaca tentang Ciri-ciri dan sifat Ayam Broiler

Ciri dan Sifat Ayam Broiler


Added Tuesday, September 27, 2011 , Labels: Sekilas tentang Ayam Broiler

Ternak Ayam Broiler Blogspot - Ayam broiler sebagai jenis ayam pedaging yang paling populer
dan paling banyak diternakkan mempunyai ciri senang makan atau tingkat konsumsi ransumnya
sangat tinggi. Bila ransum (makanan) diberikan tidak terbatas atau ad libitum, maka ayam akan
terus menerus makan hingga merasa kenyang. Karenanya, untuk mengurangi beban produksi
pengadaan pakan dan sekaligus untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan yang baik pada
ayam broiler yang diternakkan, maka peternak hanya akan memberikan ransum pada batas
tertentu sesuai umur dan arah pembentukan bibit yang kemudian disebut dengan konsumsi
standar atau baku.
Dengan cara ini pula, tingkat konversi ransum pada ayam yang umurnya sama dari waktu ke
waktu akan terus diperbaiki sesuai harapan peternak, yaitu tingkat pertumbuhan yang relatif
cepat dengan jumlah porsi makanan yang kurang lebih sama atau malah lebih sedikit. Intinya,
peternak akan menginginkan agar ayam broiler (pedaging) yang dipeliharanya akan lebih cepat
dipanen dengan menghabiskan pakan seminimal mungkin.
Ayam broiler sebenarnya akan tumbuh baik dan optimal bila diternakkan pada temperatur
lingkungan 19-21C. Namun, karena rata-rata suhu di Indonesia terbilang tinggi, maka ayam
broiler terlalu banyak minum tapi nafsu makanya berkurang, di mana hal tersebut tidak baik bagi
ayam. Maka dari itu, tidak mengherankan bila sebagaian peternak lebih senang membuka
peternakan di daerah dataran cukup tinggi dengan suhu yang sejuk dan tidak terlalu panas.
Bila dipelihara dengan baik dan mendapatkan ransum yang berkualitas, maka ayam broiler usia
di atas 6 minggu bisa menghasilkan persentase karkas (hasil potongan daging utuh tanpa
mengambil darah, bulu, kepala, cakar, maupun isi perut dan rongga dada) yang sangat tinggi,
yakni antara 65-75%. Selain faktor pemeliharaan, tingkat kecepatan pertumbuhannya, dan
persentase karkas tersebut sangat bergantung pada faktor keturunan. Karena itulah, para
peternak ayam broiler akan selalu berusaha untuk mengambil bibit ayam broiler dari bangsa
(strain) yang unggul.
Teruskan membaca ke artikel yang berjudul Nilai Lebih dari Beternak Ayam Broiler

Nilai Lebih dari Beternak Ayam Broiler

Added Tuesday, September 27, 2011 , Labels: Sekilas tentang Ayam Broiler

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Beternak ayam broiler memiliki banyak nilai lebih
ketimbang beternak unggas yang lain, termasuk ayam buras (ayam kampung). Beberapa
kelebihannya adalah sebagai berikut :

Tingkat pertumbuhannya sangat cepat sehingga lebih cepat pula dipanen


Ayam broiler menunjukkan pertumbuhan yang fantastis semenjak usia 1 minggu hingga 5
minggu dan bisa dijual ke pasar sebelum berumur 8 minggu.

Dagingnya mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan halal


Selain mempunyai kandungan gizi yang lengkap, dagingnya juga halal dan boleh
dikonsumsi oleh agama manapun, tidak seperti daging babi yang diharamkan oleh kaum
muslim ataupun daging sapi yang tidak boleh dimakan oleh penganut Hindu.

Tingkat kebutuhan pasar sangat tinggi


Tingkat kebutuhan pasar akan daging ayambroiler/ayam ras pedaging terbilang sangat
tinggi mengingat keberadaannya sebagai salah satu lauk yang sangat digemari oleh
masyarakat Indonesia.

Harga Jualnya Sangat Bagus


Sekalipun terkadang fluktuatif, namun harga jual daging ayam ras pedaging di pasaran
relatif bagus. Bahkan pada masa-masa tertentu seperti pada saat menjelang hari raya
agama, harganya bisa melonjak sangat tinggi hingga berkali-kali lipat dari harga normal.

Cara pengelolaannya tidak terlalu sulit dan bisa dijalankan siapa saja
Beternak ayam broiler sebenarnya bisa dilankan oleh siapa saja lantaran tidak rumit,
asalkan ditangani secara profesional dan menggunakan prosedur yang benar. Selain itu,
beternak ayam broiler sebenarnya juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan setiap yang
kurang peoduktf, mulai dari lahan kosong sepertitegalan hingga persawahan tanda hujan,
dengan catatan jauh dari keramaianmaupun pemukiman penduduk

Potensial untuk dijadikan investasi Usaha

Bila ditekuni, dikelola secara profesional, dan dijalankan dengan prosedur yang benar,
maka bertenak ayam broiler inibisa mendatangkan keuntungan yang sangat besar dengan
jalan memaksimalkan kuantitas dan kualitas daging ayam yang dihasilkan, sehingga saat
potensial untuk dijadikan investasi usaha, terutama untuk jangga pendek.
Akan tetapi beternak ayam broiler juga mempunyai sisi kelemahan beberap kelemahan.
Beberapa diantaranya adalah senagai berikut :
1. Memerlukan pemeliharaan dan penanganan secara intensif dan lebih pelik ketimbang
beternak ayam buras atau ayam kampung.
2. Membutuhkan modal yang lebih besar, mulai dari pembelian bibit DOC, pembuatan
kandang khusus, pembelian pakan, obat-obatan dan vaksin, gaji pekerja kandang, hingga
sewa lahan di lokasi khusus.
3. Membutuhkan ransum makanan yang sangat berkualitas dan dalam jumlah yang relatif
banyak ketimbang ransum untuk ayam buras.
4. Ayam broiler gampang terkena stress dan sulit beradaptasi terhadap lingkungan
sekitarnya.
5. Ayam broiler sangat rentan dan mudah terserang penyakit, baik yang disebabkan oleh
bakteri, virus, ataupun parasit. Selain itu, tingkat penyebaran penyakitnya terbilang relatif
sangat tinggi ketimbang penyakit yang menyerang ayam buras.
Namun, sekalipun pada ayam broiler mempunyai nbeberapa kelemahan seperti disebutkan di
atas, segala kelebihan yang ada pada ayam broiler tersebut tetap bisa memberikan keuntungan
ekonomis bagi para peternak yang memeliharanya.
Lanjutkan membaca mengenai Menentukan Tujuan Awal dari Beternak Ayam Broiler

Kegiatan Sebelum Panen Ayam Broiler


Added Tuesday, October 25, 2011 , Labels: Panen dan Pasca Panen

Buatlah jadwal untuk kandang yang akan dipanen sesuai ukuran berat ayam broiler dan letak
kandang. Ini merupakan langkah persiapan sebelum ayam dipanen. Jangan lupa juga untuk

mempersiapkan tim tangkap sesuai dengan kebutuhan anda.


Persiapan peralatan panen yaitu timbangan, alat tulis, surat jalan, nota timbangan, tali rafia,
keranjang ayam, dan lampu senter. Kemudian buatlah laporan stok ayam dan mengambil
sampel dahulu untuk ditimbang sehingga saat dipanen akan sesuai dengan ukuran yang telah
dilaporkan.
Jangan memberi pakan secara penuh pada ayam yang akan dipanen agar sisa pakan dalam tempat
pakan tidak banyak. Anda boleh memberikan vitamin pada ayam yang akan dipanen namun
hindarilah antibiotik. Kondisi ayam yang dipanen harus bebas dari antibiotik minimum 5-14 hari
sebelum panen, tergantung jenis antibiotik yang dipakai. Ingat, pemberian antibiotik hanya akan
memacu kerja organ tubuh menjadi berat sehingga ayam tidak akan tahan terhadap stress fisik.
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Bibit Ayam Broiler Bibit Ayam Broiler

Bibit Ayam Broiler


Added Tuesday, October 11, 2011 , Labels: Bibit Ayam Broiler

Kunci sukses dalam membudidayakan ayam broiler di daerah tropis adalah dengan memilih bibit
ayam yang berkualitas. Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30 persen dalam keberhasilan usaha
peternakan.
Ada sejumlah faktor yang mendukung pertumbuhan bibit ayam, termasuk temperatur udara yang
stabil dan ideal untuk ayam di lokasi peternakan, juga kualitas pakan yang terbatas dari
penyakit. Anda juga harus pintar memilih bibit ayam (DOC) dan strain yang berkualitas, juga
asal usul pembibitannya. Tujuannya agar produktivitas ayam broiler yang anda pelihara dapat
maksimal.
Anak ayam (Day Old Chicken atau DOC) adalah bibit ayam yang beredar dan dipasarkan di
indonesia. Sedangkan strain merupakan bibit yang dihasilkan dari proses hibridasi dengan
teknologi pembibitan yang kompleks dan canggih, dan melibatkan multi disiplin ilmu
pengetahuan. Dalam memilih DOC yang baik, anda harus melakukan pemilihan strain yang juga
baik. Anda bahkan sebaiknya membeli bibit dari pembibit (breeder) yang memenuhi kriteria
sebagai breeder yang terpercaya.
Ada beberapa poin penting mengenai Bibit Ayam Broiler yang perlu anda ketahui dan silahkan
klik pada poin tersebut untuk membaca lebih lanjut:

1. Cara Memperoleh Bibit


2. Memilih Pembibit (Breeder)
3. Memilih Strain
4. Memilih Bibit (DOC)

5. Cara Memperoleh Bibit


6. Added Tuesday, October 11, 2011 , Labels: Bibit Ayam Broiler
7. Selama ini peternak masih belum mampu membuat bibit ayam broiler sendiri, dan ini
memang tidak perlu, karena tentu membutuhkan biaya yang cukup besar jika produksinya
hanya sedikit. Jika anda beternak ayam broiler, Anda pun tak perlu khawatir dalam
pengadaan bibit karena beberapa perusahaan lokal telah bekerja sama dengan
perusahaan di luar negeri dalam menyediakan bibit.
Dalam memproduksi bibit ayam broiler, perusahaan pembibitan di indonesia
melakukan kerja sama dengan perusahaan peternakan bibit induk dari luar negeri yang
menyediakan bibit tersebut untuk dipasarkan kepada para peternak ayam broiler. Namun
tidak semua bibit broiler yang di produksi perusahaan pembibitan ayam dalam negeri
memenuhi persyaratan kualitas teknis maupun ekonomis untuk dipelihara secara efisien
oleh anda. Hal ini karena belum adanya standar kualitas maupun karakteristik ekonomis
untuk produksi bibit ayam. Itulah sebabnya perusahaan pembibitan di indonesia
menggunakan standar karakteristik ekonomi dari luar negeri.
Dengan berbagai macam jenis ayam pedaging yang beredar di pasaran, anda tidak perlu
risau dalam menentukan pilihan. Bibit yang disediakan beberapa perusahaan yang ada di
indonesia saat ini banyak membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas, dan
efisiensi usaha peternakan ayam broiler.
Semua jenis bibit broiler yang beredar itu memiliki daya produktivitas yang relatif sama.
Perbedaan yang ada pada setiap jenis broiler tidak terlalu banyak. untuk menentukan
pilihan jenis bibit yang akan dipelihara, anda dapat meminta daftar produktivitas atau
prestasi bibit yang dijual di poultry shop (toko sarana perlengkapan peternakan).
Di tingkat bawah, anda dapat memperoleh DOC dengan membelinya langsung dari
pembibit, membeli telur tetas, menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk
menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri secara alami ataupun dengan
bantuan mesin penetas.

Memilih Pembibit (Breeder)


Added Tuesday, October 11, 2011 , Labels: Bibit Ayam Broiler

Bibit ayam yang berkualitas tentunya berasal dari ayam bibit yang berkualitas. Jika berasal dari
pembibit (breeder) yang bermasalah, maka bibit ayam yang dihasilkannya pun bermasalah. Nah,
berikut ini beberapa kriteria pembibit yang baik :

Lokasi pembibitan jauh dari lingkungan masyarakat dan peternak lainnya.

Pembibit secara legal terdaftar di instansi pemerintahan.

Melaksanakan program Biosecurity yang ketat dan program vaksinasi yang tepat
sehingga bibit ayam yang dihasilkan bebas dari penyakit.

Strain yang diproduksi merupakan strain terbaik dan teruji di lapangan.

Memberikan informasi lengkap mengenai data performa strain yang diproduksi.

Pembibit tidak semata-mata menjual produk, tapi memberikan pelayanan terbaik pascajual untuk konsumen.

Bibit ayam yang dihasilkan berkualitas baik, dan bisa menyuplai peternak sepanjang
tahun.

Memilih Strain
Added Tuesday, October 11, 2011 , Labels: Bibit Ayam Broiler
Karena banyak jenis strain ayam broiler yang beredar dan dipasarkan di Indonesia, anda perlu
mempertimbangkan strain yang cocok untuk dipelihara. Pertimbangan itu terutama menyangkut
karakteristik ekonomi dan nilai keuntungan bagi anda. Adapun faktor-faktor lainnya yang perlu
dipertimbangkan adalah :
1. Adaptasi Lingkungan Tropis

Strain ayam broiler harus memiliki kemampuan penyesuaian untuk dipelihara di


lingkungan tropis dan tidak mudah mengalami cekaman.

Konversi makanan bisa berlangsung baik, dalam arti jumlah makanan yang dikonsumsi
dan perbandingan berat badan yang dicapai adalah baik sehingga mendukung keuntungan
usaha ternak broiler.

Persentase tingkat kematian selama pemeliharaan adalah rendah

Tidak kanibal sehingga memudahkan cara pengelolaan.

2. Efisiensi Teknis dan Ekonomis


Faktor ini merupakan usaha menguji karakteristik ekonomi dari strain broiler yang anda pelihara.
Dengan demikian hasilnya dapat dijadikan pegangan anda dalam memilih strain yang cocok
dipelihara di lingkungan anda. Hal-hal yang harus anda perhatikan adalah :

Strain ayam tellah teruji dan terbukti di lapangn dengan hasil produksi yang bagus.

Relatif tahan terhadap temperatur panas tanpa mengurangi kinerja produksi.

Daya pertumbuhannya cepat dengan waktu pemeliharaan yang relatif pendek sehingga
dapat memperpendek pengaruh stres lingkungan seperti temperatur panas.

Kemampuan yang tinggi untuk mengonversikan pakan menjadi daging sehingga


perbandingan konversi pakan menjadi daging pun rendah.

Memiliki daya tahan terhadap penyakit.

<p>Your browser does not support iframes.</p>


Home Bibit Ayam Broiler Memilih Bibit (DOC)

Memilih Bibit (DOC)


Added Tuesday, October 11, 2011 , Labels: Bibit Ayam Broiler
Ciri-ciri bibit ayam broiler yang berkualitas bisa dilihat berdasarkan penampilan luarnya secara
umum, Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit DOC, yaitu :

Bebas dari penyakit, terutama penyakit pullorum, omphalitis, dan jamur.

Berasal dari induk yang matang umur dan dari pembibitan yang berpengalaman.

Bibit ayam terlihat aktif, mata cerah, dan lincah.

Memiliki kekebalan dari induk yang tinggi.

Kaki besar dan basah seperti berminyak.

Bulu cerah, tidak kusam, dan penuh.

Anus bersih, tidak ada kotoran atau pasta putih.

Keadaan tubuh normal.

Berat badan sesuai standar strain, biasanya di atas 37 gram.

Tidak ada letakan tinja di duburnya.

Sumber Penyebab Penyakit pada Ayam Broiler


Added Wednesday, October 5, 2011 , Labels: Penyakit dan Cara Pencegahannya

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Penyakit pada ayam broiler sebagian besar disebabkan
oleh bakteri, virus, dan parasit. Sedangkan sebagian kecil lainnya bisa disebabkan oleh
kekurangan atau kelebihan unsur gizi tertentu.

1. Bakteri
Sebagian dari penyakit ayam disebabkan oleh bakteri, sebagai contoh adalah penyakit
coryza atau pilek ayam. Sebagian besar dari penyakit akibat serangan bakteri biasa
disembuhkan dengan antibiotik.
2. Virus
Sebagian besar dari penyakit pada ayam disebabkan oleh virus. Sebagai contoh adalah
penyakit CRD atau ngorok, ND atau tetelo, dan gumboro. Serangan penyakit yang
diakibatkan oleh virus memang sangat berbahaya dan diakibatkan oleh virus memang
sangat berbahaya dan hingga kini pemberantasannya sangat susah lantaran belum
ditemukan obatnya, dan tindakan yang bisa dilakukan peternak hanyalah pada
pencegahannya saja.
3. Parasit
Sebagian kecil dari penyakit pada ayam disebabkan oleh parasit, sebagai contoh adalah
serangan cacing dan kutu. Serangan parasit pada ayam sebenarnya bisa dicegah apabila
kebersihan kandang dan pengolahannya terjaga. Penyakit yang disebabkan oleh parasit
memang tidak menyebabkan kematian, hanya saja mengakibatkan nafsu makan ayam
menurun, stres, dan gelisah sehingga daya tahan tubuh maupun tingkat produktivitasnya
menurun.
4. Protozoa pada ayam juga bisa disebabkan oleh serangan protozoa, sebagai contoh adalah
pada serangan penyakit berak darah.
5. Kekurangan maupun kelebihan unsur gizi
Ketidakseimbangan gizi pada makanan yang diberikan pada ayam bisa menyebabkan
ayam mengalami gangguan pertumbuhan dan rentan terhadap serangan penyakit lainnya,

sebagai contoh adalah terjadinya kelumpuhan yang disebabkan oleh kelebihan


mengonsumsi karbohidrat dan lemak, namun rendah protein, vitamin, dan mineral.

Memilih Ayam Siap Panen


Added Monday, October 24, 2011 , Labels: Panen dan Pasca Panen

Sebagai seorang Peternak Ayam Broiler, anda perlu memenuhi standar kualitas dan kontinuitas
produk. Dalam hal ini anda harus melakukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha
ternak ayam broiler dapat berproduksi secara kontinyu. Anda sebaiknya melakukan pengaturan
dan penjadwalan secara teratur kapan bibit ayam umur sehari (DOC) masuk dan kapan ayam siap
dipanen. Jika anda menerapkannya dengan konsisten maka anda akan disukai oleh pengepul atau
mitra kerja anda daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak.
Anda perlu ingat bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan
kandang, jumlah ketersediaan DOC (Day Old Chicken), dan jumlah permintaan ayam siap
panen. Pada saat yang sama anda perlu mempersiapkan pemasaran ayam broiler. Banyak
peternak ayam komersial yang mengalami kendala karena kurang matangnya mempersiapkan
pemasaran. Mereka tidak siap dalam pelaksanaan aktivitas sebelum panen, pada saat ayam
dipanen, maupun pasca-panen. Nah, agar anda mampu menjalankan pemasaran dengan baik,
ikutilah langkah-langkah di bawah ini sehingga anda dapat mengatasi permasalahanpermasalahan yang sering terjadi pada masa panen ayam broiler.
Sebelum panen, anda perlu mengetahui ciri-ciri ayam broiler berkualitas yang siap dipanen.
Ciri-ciri tersebut adalah :

Ayam dalam kondisi aktif, lincah, mata dan muka cerah (tidak mengantuk), serta bebas
dari penyakit.

Berat badan ayam sesuai dengan umur (standar) dan seragam.

nafsu makan dan minum tergolong baik.

Bulu cerah berminyak, tidak kusam, dan tidak berdiri.

Bentuk tubuh ayam normal dan proporsional, berdiri tegak dengan kaki yang kokoh, serta
tidak ada luka di tubuhnya.

Sayap tidak jatuh dan posisi kepala terangkat dengan baik.

Tidak terdengar gejala napas bersuara atau batuk.

Anus bersih dan tidak ada kotoran.

Lanjutkan membaca mengenai Kegiatan Sebelum Panen

Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Ayam Broiler


Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pengaturan Pemberian Ransum

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Ayam broiler membutuhkan gizi


yang cukup untuk pertumbuhannya. Gizi yang dibutuhkan antara lain adalah Protein, Vitamin,
Karbohidrat, Lemak, Mineral, Air, dan Feed-supplement. dan berikut penjelasan masing-masing
bagian :
Protein
Protein merupakan bahan utama pembentukan sel dan pertumbuhan. Terdapat dalam tepung ikan
(tepung teri), tumbuhan berbiji, tanaman polong-polongan, dan berbagai bungkil, seperti bungkil
kedelai dan bungkil kelapa.
Karbohidrat
Karbohidrat diperlukan oleh ayam broiler sebagai sumber energi utama dan pembentukan
cadangan sumber energi, dimana kelebihan karbihidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk
lemak sebagai cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan. Bahan
makanan sumber karbohidrat terutama adalah dari jenis padi-padian, seperti bekatul, gandum,
dan jagung.
Lemak
Lemak bagi tubuh ayam broiler diperlukan sebagai sumber tenaga (energi) dan sebagai pelarut
vitamin A, D, E, K sehingga dapat diserap usus. Lemak juga berfungsi sebagai cadangan energi,
di mana kelebihan makanan dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak yang bisa
dimanfaatkan sebagai cadangan energi bilamana diperlukan. Bahan makanan yang bisa mejadi
sumber lemak bagi ayam broiler antara lain bungkil kelapa, jagung, bungkil kacang tanah,
bekatul.
Mineral
Mineral bagi tubuh ayam broiler diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan tubuh, serta
membantu proses metabolisme.

Vitamin
Vitamin diperlukan dalam jumlah sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik,
mulai dari pertumbuhan, memelihara kesehatan, pengaturan zat-zat makanan, berproduksi, dan
metabolisme. Vitamin yang dibutuhkan oleh ayam broiler adalah vitamin A, vitamin B kompleks
(B1, B2, B6, B12), vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
Air
Air sangat dibutuhkan oleh ayam broiler agar metabolisme tubuhnya berjalan lancar, termasuk
mengatur temperatur (panas) tubuh, mempertahankan keseimbangan volume darah, dan
melumatkan makanan dalam proses pencernaan.
Feed-supplement
Selain kebutuhan gizi seperti di atas, ayam broiler juga membutuhkan feed-supplement. Feedsupplement adalah bahan tambahan esensial yang bergua untuk merangsang pertumbuhan dan
mencegah serangan penyakit. Feed-supplement mengandung obat-obatan (antibiotik dan
coccidiostat), vitamin, asam amino, dan mineral.

Cara Pemasaran
Added Wednesday, October 5, 2011 , Labels: Pemanenan dan Pemasaran

Transaksi dengan pembeli/pengepul

Untuk ayam yang dijual dalam keadaan masih hidup, cara pemasarannya sebenarnya tidaklah
sukar. Sebagian besar peternak ayam broiler biasanya sudah mempunyai koneksi dengan pembeli
atau pengepul yang akan mendatangi langsung peternakan setiap kali masa panen, dan dalam
jumlah yang sudah ditentukan. Pemasaran seperti inilah yang paling banayak dilakukan peternak
ayam, dan dikenal dengan sistem jalur tunggal. Maksudnya, peternak hanyalah bertugas
memproduksi atau menghasilkan ayam yang nantinya akan dijual kepada pengepul atau
distributor tersebut.
Hanya saja, dengan sistem pemasaran seperti ini maka harga yang diterima oleh peternak jelas
akan di bawah harga eceran pasar, mulai dari 10% hingga sekitar 25%. Selain itu, Penghasilan
atau keuntungan peternak sangat tergantung dari harga beli yang ditawarkan oleh pengepul ini.
Namun, nilai lebihnya bila pengepul tersebut sudah menjadi rekanan bisnis adalah peternak bisa
mengukur kemampuan dalam berproduksi dan bisa menentukan total jumlah produksi yang akan
dijalankan sesuai permintaan pengepul/distributor (misal dalam satuan kg atau ton) yang pada
tahap selanjutnya akan dikonversikan dalam satuan ekor. Untuk menjalin koneksi dengan
pengepul ini, bagi peternak pemula yang baru menjalankan usaha, mereka cukup mencari tahu
alamat atau nama pembeli dari sesama peternak ayam broiler.

Menjual langsung ke tempat pemotongan ayam

Sebagian kecil peternak juga ada yang menjalin koneksi langsung dengan tempat pemotongan
ayam, yang setiap harinya akan memotong ayam dalam jumlah tertentu sesuai permintaan

pelanggan atau konsumen mereka. Hanya saja, pemasaran seperti ini cuma bisa dilakukan oleh
peternakan ayam skala kecil dengan jumlah produksi yang terbatas atau sedikit. Untuk
peternakan ayam broiler skala menengah ke atas, sistem pemasaran seperti ini justru tidak
efektif, akan menghambat kinerja maupun produktivitas peternak itu sendiri

Menjual ayam yang sudah dipotong/siap diolah

Selain menjual ayam dalam kondisi hidup kepada pengepul atau distributor, sebagian peternak
juga menjualnya dalam bentuk ayam siap diolah atau siap dimasak. jadi, mereka memotong
sendiri ayam yang sudah dipanen, mencabuti bulu, membersihkan dari kotoran, dan
menyajikannya dalam kemasan ayam siap dimasak. Dengan cara ini, peternak bisa
memasarkanya mulai dari pedagang pengepul hingga ke pengecer akhir atau bahkan konsumen
akhir daging ayam itu sendiri. Jadi, alternatif konsumennya akan lebih banyak, bergantung pada
kemampuan dalam memasarkannya. Hanya saja, untuk memasarkan ayam daging dalam
kemasan siap dimasak ini peternak harus mempunyai SDM atau tenaga kerja khusus untuk
mengelola ayam, mulai dari masih hidup hingga siap untuk dimasak. Selain itu juga dibutuhkan
berbagai peralatan dan properti tambahan, mulai dari alat pemotong dan pengolah, ruangan
khusus, hingga plastik kemasan.

<p>Your browser does not support iframes.</p>


Home Pemanenan dan Pemasaran Trik Dagang dalam Pemasaran

Trik Dagang dalam Pemasaran


Added Wednesday, October 5, 2011 , Labels: Pemanenan dan Pemasaran

Menambah produksi ayam menjelang hari-hari besar

Harga daging ayam ras atau ayam broiler di Indonesia memang terbilang sangat fluktuatif.
Faktor penyebabnya memang cukup kompleks, namun utamanya adalah faktor keseimbangan
antara permintaan dan penawaran, dan juga sentimen pasar dari distributor. Sebagai contoh,
harga daging ayam menjelang hari-hari besar tertentu seperti lebaran, natal, dan Tahun Baru bisa
naik drastis hingga 30-40% dari harga normal. Namun, begitu moment hari-hari besar tersebut
sudah lewat, harga untuk beberapa saat bisa saja lebih rendah dari harga normal.
Karena itula, agar tidak merugi atau hanya mendapatkan sedikit keuntungan, biasanya peternak
juga melakukan trik-trik tertentu. Salah satunya adalah dengan menambahkan jumlah ayam yang
diternakkan beberapa bulan sebelum moment perayaan hari-hari besar itu datang. Secara
kebetulan, menjelang hari-hari besar tertentu seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, harga
daging ayam naik drastis, namun harga pakan terbilang tidak mengalamin kenaikan, sekalipun
memang harga DOC sedikit mengalami kenaikan. Untuk itulah, biasanya 6-8 minggu sebelum
hari-hari besar tersebut, sebagian peternak sengaja menambah DOC yang akan dipelihara dengan
tujuan bisa dipanen tepat menjelang hari-hari besar tersebut. Tidaklah mengherankan bila di
waktu-waktu tersebut, banyak peternak yang berspekulasi dengan cara semacam itu.
Akan tetapi, tak jarang pula strategi semacam itu justru menjadi bumerang atau malah membawa
kerugian karena permainan harga dari distributor. Pasalnya, ketika hampir semua peternak
melakukan strategi yang sama, maka pada saat panen tiba terjadi kelebihan stok hasil produksi
atau terjadi kelebihan penawaran di pasar. Akibatnya, harga daging ayam yang pada saat itu
diharapkan bisa mencapai harga tertinggi, justru malah turun atau anjlok di pasaran.
Sebagian peternak yang sudah berpengalaman biasanya lebih memilih untuk tidak ikut terbawa
trend atau memilih "cari aman saja" dengan jalan memproduksi ayam pedaging sesuai jumlah
permintaan dari pengepul yang sudah jadi mitra bisnis mereka. Terlebih lagi, bila memang terjadi
kenaikan harga di pasaran, pengepul juga akan memberikan kenaikan harga pembelian di waktu
pemanenan tersebut. Sebaliknya, bila harga jual di pasaran sedang jatuh karena kelebihan
penawaran, maka peternak tidak akan menanggung kerugian terlalu banyak.

Pola kemitraan (inti-plasma)

Dengan berbagai macam kendala dan juga risiko terkait harga jual yang fluktuatif serta selukbeluk pemasaran yang pelik dan tak jarang cukup membingungkan peternak, maka sebagian
peternak pemula yang ingin terjun dalam usaha peternakan ayam broiler atau ayam ras pedaging
ini memilih untuk mengikuti program kemitraan. Dalam program tersebut, peternak kecil
(disebut plasma) cukup menyediakan kandang (lokasi usaha), peralatan, dan menyediakan segala
kebutuhan sarana produksi, mulai dari pengadaan bibit (DOC), pakan, obat-obatan, vaksin,
hingga feed-supplement.
Konsekuensi dari program kemitraan tersebut adalah pihak plasma diwajibkan menjual hasil
produksi ayamnya kepada pihak inti dengan harga yang sudah ditentukan. Pada praktiknya,
keuntungan yang didapatkan memang tidaklah sebesar ketika menjadi peternak ayam mandiri,
tapi dalam program kemitraan tersebut peternak bisa belajar banyak mengenai pengelolaan usaha
peternakan ayam mulai dari awal hingga akhirnya berpengalaman. Dalam perkembangan

selanjutnya, tidak menutup kemungkinan peternak nantinya bisa mengembangkan sendiri


usahanya untuk menjadi peternak mandiri.

Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Trik Dagang dalam Pemasaran

Pembuatan Kandang Ayam Broiler


Added Thursday, September 29, 2011 , Labels: Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan
yang Dibutuhkan

Peternakan Ayam Broiler - Pembuatan kandang yang layak dan


memadai menjadi salah satu kunci utama keberhasilan beternak ayam broiler. Kandang yang
baik dan dilengkapi dengan perlengkapan dan fasilitas yang dibutuhkan akan menjadikan proses
pemeliharaan sehari-harinya menjadi mudah dijalankan. Kandang yang baik juga akan

menciptakan suasana yang nyaman bagi ayam sehingga mampu meningkatkan konversi
makanan, meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan secara optimal. Berikut ini ada beberapa
tips dan seluk-beluk kandang ayam broiler/ras pedaging yang bisa anda jadikan pertimbangan
sebelum membuka peternakan :

Syarat Pembuatan Kandang Ayam Broiler


Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang
Dibutuhkan
Bangunan kandang bisa melindungi ayam dari kondisi lingkungan yang bisa mengganggu
produktivitas ayam, mulai dari terik matahari, hujan, cuaca dingin, atau tiupan angin kencang.

Memerhatikan analisis dampak lingkungan, termasuk menyediakan tempat khusus


pembuangan limbah kotoran.

Sirkulasi udara bagus


Kandang harus dibangun di lokasi yang sirkulasi udaranya bagus sehingga tidak pengap,
ayam tidak merasa kepanasan, dan tidak mudah terkena serangan penyakit.

Dalam satu kandang, ayam yang dimasukkan harus sejenis dan seumur.
Untuk itulah, dalam satu lokasi peternakan biasanya mempunyai beberapa kandang, di
mana untuk setiap kandang tersebut akan dimasukkan ayam dengan umur dan ukuran
yang sama, dan strain yang sama pula.

Berada di lokasi yang aman dan memenuhi syarat


Kandang dibuat di lokasi yang datar, di tanah yang stabil sehingga tidak terjadi longsor,
dan sedikit lebih tinggi dari dataran di sekitarnya sehingga pada musim penghujan tidak
tergenang air. Kandang peternakan ayam bisa saja dibuat di dataran tinggi, namun tidak
boleh di buat di tepi bukit karena ventilasi udara menjadi terganggu/kurang baik. terlebih
lagi, air permukaan tanah bisa membuat lantai kandang menjadi selalu basah dan lembab
sehingga bisa mengundang berbagai jenis penyakit dan parasit.

Sistem Pembuatan Kandang bisa anda baca Disini


<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang Dibutuhkan Sistem Pembuatan
Kandang

Sistem Pembuatan Kandang

Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang
Dibutuhkan
Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Jika syarat-syarat pembuatan kandang telah terpenuhi,
kini kita akan membahas tentang Sistem pembuatan kandang yang meliputi tentang :
1. Kandang Khusus untuk DOC
2. Model Kandang
3. Bahan Pembuat Kandang
4. Atap dan Bentuk Atap
5. Dinding Kandang
6. Tinggi Kandang
7. Luas dan Kapasitas Kandang
8. Jarak Antar Kandang
9. Ventilasi dan Temperatus Kandang
10. Arah Kandang
11. Lantai Kandang
1. Sistem lantai rapat (litter)
2. Sistem lantai renggang/alas berlubang
3. Sistem alas campuran

Kandang Khusus untuk DOC


Anak ayam umur 1 hari hingga 2-3 minggu dipelihara dalam kotak boks atau bangunan
khusus untuk bibit ayam broiler (brooder house). Bisa pula dengan membuatkan kandang
mini (chick guard) berbentuk kotak atau lingkaran yang alasnya bisa mempergunakan
terpal atau plastik, sedangkan dinding pembatasnya (setinggi 70-80 cm) bisa dibuat dari
tripleks, kayu, atau lembaran seng, dan dilamnya dilengkapi dengan alat
pemanas/indukan yang dinyalakan setiap saat atau 24 jam sehari, namun setelah umur
diatas seminggu hanya dihidupkan pada malam hari saja. Fungsi pemanas ini adalah
untuk menjaga agar anak ayam selalu berada dalam suhu ruangan yang ideal, yakni
sekitar 33-35 C, tapi semakin bertambah umur suhu ruangan akan semakin diturunkan.
Setelah berumur di atas 2-3 mingu, anak ayam kemudian dipindahkan ke kandang yang
lebih besar.

Saat ini, sebagian dari peternak lebih senang menempatkan anak ayam yang masih muda
pada kandang dengan sistem kandang seumur hidup. jadi, anak ayam akan dipelihara di
kandang tersebut hingga saatnya dipanen, dan tidak akan dipindahkan kecuali akan
dilakukan penjarangan, yakni mengambil sebagian anak ayam umur sekitar 28 hari (4
minggu) untuk dimasukkan ke kandang lain karena kandang tersebut sudah tidak lagi
mencukupi atau terlalu sempit untuk menampung ayam-ayam yang ukurannya sudah
besar.
Keuntungan dari sistem pemeliharaan kandang seumur hidup ini lebih efektif karena
peternak tidak perlu menangkap semua ayam untuk dipindahkan ke kandang lain dan
ayam pun sedikit terhindar dari stres. Syaratnya adalah ayam yang dimasukkan ke dalam
kandang haruslah berumur sama. Dengan cara ini pula, nantinya ayam-ayam akan
dipanen bebarengan.

Model kandang
Sebagian besar kandang ayam broiler dibuat dengan model rumah gudang, yaitu kotak
persegi empat dengan atap dua sisi menyamping, dan lantai yang rendah terutama karena
mempergunakan sistem alas litter. Namun, beberapa kandang ayam broiler model terbaru
dibuat dengan konsep seperti rumah panggung, dengan menerapkan sistem lantai
renggang atau alas berlubang, di mana jarak terendah lantai dari tanah sekitar 100-170
cm. Dengan model panggung ini, maka kotoran ayam dan sisa pakan maupun air minum
yang tumpah akan langsung turun ke bawah lantai sehingga tidak terlalu mengotori lantai
dan mudah untuk dikumpulkan atau dibersihkan.
Untuk menyikapi terbatasnya lahan, ada juga peternak yang memakai kandfang baterai
atau cage (sangkar), yakni kandang dengan bentuk kotak memanjang dimana setiap ekor
ayam dimasukkan dalam satu kandang kecil dan masing-masing kandang sudah
dilengkapi dengan tempat air minum dan pakan. Hanya saja, sekalipun juga bisa dipakai
untuk ayam pedaging, namun kandang baterai ini memang lazim dipakai pada ayam
petelur. Perbedaannya, kandang baterai untuk ayam broiler tidak menyertakan tempat
penadah telur dan lantainya dibuat datar dengan sistem lantai jarang.

Bahan pembuat kandang


Kandang harus dibuat dari bahan yang kuat, tahan lama, namun sebisa mungkin tetap
menggunakan bahan yang harganya relatif murah. Untuk bagian tiangnya bisa memakai
balok kayu seperti kayu gelugu (batang pohon kelapa). Untuk penyangga atapnya bisa
dari bilah bambu atau lembaran kayu. Sedangkan untuk dindingnya bisa memakai
anyaman bilah bambu atau kawat kasa. Untuk sekat-sekat kandangnya bisa memakai
bilah bambu, lembaran seng, atau lembaran triplek.

Atap dan bentuk atap


Atap kandang sebaiknya mempergunakan bahan-bahan yang tidak menhantarkan panas
seperti genting, rumbia, ataupun anyaman daun kelapa. Paling disarankan adalah
memakai atap dari genting karena tidak mudah bocor, tahan lama, daya refleksi terhadap
panas matahari cukup bagus, dan tidak menjadi sarang tikus sebagaimana bila

menggunakan atap dari daun kelapa. Namun, bila menggunakan atap dari bahan yang
bisa menghantarkan panas seperti seng, maka di bawahnya dilapisi dengan bahan-bahan
yang bisa menyerap panas seperti bambu atau kayu.
Atap ditata dengan kemiringan tertentu agar suhu kandang tidak terlalu panas. Selain itu,
bentuk atap bisa dibuat ganda dengan lubang angin yang disebut dengan sistem monitor
dengan tujuan agar pertukaran udara di dalam kandang lebih terjaga. Namun, bisa juga
dengan memakai sistem atap tunggal dengan lubang udara yang disebut sistem
semimonitor.

Dinding kandang
Dinding kandang bisa dibuat sistem semiterbuak agar pertukaran udara dalam kandang
bisa berjalan dengan baik sehingga bau kotoran atau pakan bis akeluar atau berganti
dengan udara segar. Bahan yang dipergunakan untuk dinding kandang pada bagian bawah
(dinding gedhek), sedangkan bagian atasnya dibuat dari potongan bambu yang dibelah
atau dihaluskan, atau dengan menggunakan kawat ram. Bila menggunakan bilah bambu,
jarak antara bilah satu dengan yang lain kira-kira selebar dua jari orang dewasa atau 5-6
cm, yang dipasang dalam posisi tegak berdiri. Dinding juga dilengkapi dengan tirai dari
plastik atau kain, tujuannya agar bila sewaktu-waktu ada angin kencang atau hujan, tirai
tersebut bisa bermanfaat sebagai pelindung.

Tinggi kandang
Tinggi kandang menyesuaikan dengan besar dan luasnya kandang. Namun sebagai
perbandingan, untuk iklim tropis seperti di Indonesia, kandang ayam broiler dibuat
dengan ketinggian dari lantai hingga atap teratas sekitar 6-7 meter, dan dari lantai hingga
atap terendah sekitar 3,5 hingga 4 meter. Untuk kandang yang dibuat dengan sistem
panggung, maka tinggi kandang akan lebih tinggi sekitar 1 hingga 1,5 meter pula. Untuk
lebar kandang bisa menyesuaikan kebutuhan, namun agar tidak terlalu sumpek
setidaknya dibuat dengan lebar minimal 6 meter dan maksimal 8 meter. Sedangkan
panjang kandang, bisa menyesuaikan lahan yang tersedia.

Luas dan kapasitas kandang


Luas kandang yang akan dibangun akan menentukan kapasitas jumlah ayam yang bisa
dipelihara. Untuk itu, luas kandang yang akan dibangun haruslah disesuaikan dengan
rencana jumlah produksi atau jumlah ayam yang akan dipelihara. Tentu saja, semakain
besar daya tampungnya akan semakin besar beban operasional maupun penanganannya.
Sebagai perbandingan, luas ruangan atau tingkat kepadatan untuk pemeliharaan ayam
broiler di iklim tropis seperti di Indonesia setidaknya 10 ekor/m kubik. Tingkat kepadatan
ini didasarkan pada ayam broiler periode finisher (umur diatas 4 minggu).
Pada prinsipnya, luas kandang harus sebanding dengan jumlah ayam yang dimasukkan ke
dalamnya. Bila terlalu sesak, maka akan mengganggu pertumbuhan ayam lantaran
konsumsi ransum menjadi berkurang, atau ayam stres karena akumulasi bau, seperti
unsur amonia yang terlalu tinggi.

Jarak antara kandang


Agar penanganannya lebih mudah dan risiko menularnya penyakit dari satu kandang ke
kandang lainnya bisa diminimalisir, maka jarak antar kandang yang ideal minimal adalah
6-7 meter.

Ventilasi dan temperatur kandang


Ayam broiler akan tumbuh baik dan optimal bila diternakkan pada temperatur lingkungan
optimal bila diternakkan padsa temperatur lingkungan 19-21C. Karena rata-rata suhu di
Indonesia terbilang tinggi, maka ayam broiler menjadi terlalu banyak minum, namun
nafsu makannya berkurang, di mana hal tersebut jelas tidak baik bagi ayam. Untuk itu,
ventilasi dan temperatus kandang harus diatur sedemikian rupa agar pertukaran udara
bagus dan ayam tidak merasa gerah atau sumpek di dalam kandang. Lubang-lubang
ventilasi dibuat pada semua sisi dinding kandang, bisa dengan mempergunakan bilahbilah bambu atau dengan menggunakan kawat ram. Untuk mendukung pertukaran udara
agar lebih bagus, di dalam kandang dipasang beberapa kipas angin yang berfungsi untuk
menyedot udara kotor dari kandang dan untuk menghembuskan angin segar ke dalam
kandang.

Arah kandang
Sanagat disarankan bila sisi konstruksi kandang selalu dibuat membujur ke arah utara dan
selatan, dimana bagian atapnya menghadap timur dan barat supaya bisa terkena sinar
matahari, terutama saat pagi hari. Tujuannya adalah agar kandang tidak lembab dan tidak
pengap akibat sifat dan cara minum ayam. Selaiin itu, agar pertukaran udara cukup
terjaga sehingga bisa mengurangi bau kotoran dan bau pakan ayam yang memang cukup
tajam. Sinar matahari terutama saat pagi hari juga sangat berguna bagi ayam karena tidak
terlalu panas, dan banyak mengandung sinar ultraviolet. Sinar matahari ini baik untuk
membantu proses pembentukan vitamin D, sebagai disinfektan, dan mempercepat
pengeringan kandang sehabis dibersihkan dengan air.

Lantai kandang
Ada 3 sistem lantai kandang pada kandang ayam broiler yaitu :
o Sistem Lantai rapat (litter)
Sistem ini menggunakan lantai tanah yang sudah dipadatkan atau semen plester,
lalu di atasnya ditaburi dengan bahan litter (alas lantai). Untuk lantai dari tanah
yang dikeraskan, biasanya tanah dicampur dengan pasir dan kapur agar lebih bisa
menyerap air dan menetralisir amonia. Sedangkan bahan litter yang digunakan
umumnya adalah sekam padi. Selain sekam padi, juga bisa digunakan serbuk
gergaji, serutan kayu yang halus, potongan kulit kacang, ataupun tongkol jagung.
Pada prinsipnya, bahan alas litter yang akan digunakan adalah tidak menimbulkan
debu, mudah menghisap air, mudah didapatkan, dan sebaik mungkin harganya
tidak mahal.
Semakin tebal lapisan atau alas litter, maka suhu ruangan kandang akan semakin
hangat. Namun, lapisan litter yang terlalu tebal akan menambah beban kerja
karyawan bilamana akan mengganti bahan litter tersebut dengan yang masih

segar. Keuntungan utama dari penggunaan alas litter ini adalah ayam lebih merasa
nyaman karena terhindar dari lepuh pada bagian dada atau bagian lainnya lantaran
bergesekan dengan lantai. Namun, kelemahan dari penggunaan alas litter ini
adalah mudah dan cepat basah sehingga bisa menimbulkan bau yang tidak sedap
atau tengik. Selain itu, alas litter yang basah juga bisa mengundang berbagai bibit
penyakit seperti CRD/penyakit saluran pernapasan dan snot. Untuk itulah,
peternak harus rajin mengganti bahan litter dengan yang masih segar bilamana
sudah terlihat basah ataupun lembab
o Sistem lantai tenggang/alas berlubang
Sistem lantai renggang banyak dipakai pada kandang baterai atau kandang cage
(berbentuk sangkar). Lantai yang digunakan bisa terbuat dari kayu, bilah bambu
atau dari kawat ram. Ukuran kerenggangan lantai sangat bergantung pada umur
dan ukuran ayam yang dimasukkan. Lubang yang dihasilkan dari kerenggangan
lantai harus diukur agar kaki ayam bisa langsung terjatuh ke lantai penampungan
kotoran.
Keuntungan fdari lantai renggang ini adalah keadaan lantai selalu bersih lantaran
kotoran ayam akanlangsung jatuh ke tempat penampungan kotoran yang berada di
bawah lantai. Selain itu, pertukaran udara akan semakin bagus karena lantai juga
berfungsi sebagai lubang ventilasi.
o Sistem alas campuran
Sistem alas campuran merupakan perpaduan antara lantai alas litter dan alas
berlubang. Bagian yang alasnya berlubang adalah untuk lokasi tempat mengotori
alas litter. Sedangkan bagian yang memakai alas litter digunakan untuk tempat
ayam berkumpul atau istirahat.

Memulai Bisnis DOC Ayam Kampung


Added Tuesday, November 1, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam Kampung
Pedaging

Untuk memulai bisnis DOC ayam kampung, calon peternak harus memiliki induk mininal 1.000
ekor, serta fasilitas pendukung yang terdiri dari kandang seluas 200-250m kubik dan mesin tetas
berkapasitas 1.000 butir. Harga induk ayam kampung berkualitas baik berkisar Rp. 35.000 Rp. 45.000. Sementara mesin tetas bisa dibeli seharga Rp. 15 juta - Rp. 16 juta.
Sebaiknya indukan dipelihara dari sejak DOC sebab bila membeli ayam dewasa kemudian
dipelihara dalam satu kandang akan saling bertarung. Selain bisa mencegah biaya inverstasi
indukan. Diperlukan ketelitian untuk memilih bibit yang akan dijadikan indukan. Paling tidak
harus diketahui ayam kampung tulen.
Ciri-cirinya, adalah warna bulunya tidak seragam. Begitu pula kulit, daging dan telurnya. Induk
berkaki kuning lebih banyak diminati dari pada induk dengan warna kaki abu-abu dan putih.
Banyak masyarakat menganggap, Ayam kampung berkaki kuning mampu mengeluarkan kaldu
lebih banyak ketimbang ayam kampung yang lain.
Stabilkan Suhu Penetasan

Semua telur yang akan ditetaskan wajib dibersihkan, misalnya menggunakan lap basah.
Sekecil apapun kotoran yang menempel bisa mengakibatkan telur gagal menetas.

Setelah bersih, telur dikeringkan anginkan dan disimpan dalam ruangan teduh. Sebaiknya
tidak lebih dari 1 minggu. Setelah jumlah mencukupi dimasukkan ke dalam mesin
penetas

Suhu dalam mesin dipertahankan 37.8 C Meleset 0,2 C saja, telur urung menetas.

Pada hari ke 10, telur diteropong untuk menyeleksi yang rusak

Anak ayam (DOC)menetas pada hari ke 21. kemudian disortir dan diberi vaksin merek
dan ND

Doc siap dipasarkan dengan cara dimasukkan ke dalam boks kardus bervariasi. DOC
mampu "puasa" selama 48 jam.

Sortasi DOC
Ada beberapa cara tepat memilih anakan yang berkualitas antara lain :

Pusar anak ayam harus bersih, tanpa noda hitam. DOC bernoda di bagian pusarnya bisa
dipastikan tidak berumur panjang.

Anak ayam sehat bertabiat lincah serta berbulu tak kusut. Warna bulu DOC ayam
kampung beragam, putih, hitam, ciklat, dan lurik.

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Home Panduan Sukses Pembesaran Ayam Kampung Pedaging Ide Jitu Bisnis DOC
Ayam Kampung

Ide Jitu Bisnis DOC Ayam Kampung

Added Tuesday, November 1, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam


Kampung Pedaging
Peluang bisnis DOC (Day Old Chicken) Ayam Kampung. Karena tingginya pencarian
berkaitan dengan "peluang usaha ayam kampung" maka pada kesempatan kali ini di
bahas tentang bisnis DOC ayam kampung. Saat ini suplai bibit ayam kampung
berkualitas bagi para peternak ayam kampung masih jauh dari cukup. DOC ayam
kampung umumnya diperoleh secara kolektif dari sejumlah peternak di berbagai di
daerah yang berbeda.
Akibatnya, mutu ayam kampung menjadi tidak terjamin serta tidak seragam. Padahal dari
segi harga, ayam kampung relatif lebih stabil bila dibandingkan dengan ayam negeri.
Begitu pula DOC ayam kampung, harganya konstan sekitar Rp. 3.500 setiap ekor.
Sementara harga DOC ayam ras berkisar Rp.2.500-3.000 per ekor. Belum lagi lantaran
cita rasa dagingnya lebih enak lagi rendah kolesterol, permintaan daging ayam kampung
lebih banyak ketimbang ayam negeri.
Oleh karena itu meski biaya pakan melambung, peternak ayam kampung tetap menikmati
untung. Apalagi ayam kampung doyan pakan racikan. Induk ayam kampung tetap
produktif jika diberi menu pakan oplosan broiler stater sebanyak 50%, layer starter 30%,
serta dedak sebanyak 20%. Ayam kampung memiliki daya tahan tubuh lebih kuat bila
dibandingkan dengan ayam negeri. Sehingga biaya obat-obatan bisa ditekan. Meski dari
segi perputaran modal, usaha pembesaran anak ayam kampung potong lebih cepat, dalam
jangka panjang bisnis DOC nya lebih menguntungkan. Selain itu, resiko usahanya relatif
lebih kecil.

Menanggulangi kebiasaan Buruk Ayam Kampung


Added Thursday, October 27, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam Kampung
Pedaging
seperti halnya hewan ternak yang lain bahkan manusia, ayam kampung mempunyai karakter atau
kebiasaan buruk yang bisa merugikan peternak. Kalau kebiasaan ini tidak segera diatasi maka
tidak mustahil membawa dampak yang berlarut. Kebiasaan buruk ayam kampung tersebut antara
lain sebagai berikut.
1. Kanibalisme
Kanibal adalah kebiasaan ayam yang saling mematuk dan bahkan memakan telurnya.
Penyebab utama dari kanibalisme adalah sebagai berikut :
o Ayam kekurangan pakan atau juga nutrien, cara mengatasinya adalah dengan
menambah pakan dan air bersih, kalau perlu air minum ditambah dengan sedikit
garam dapur, yaitu 5g/liter air selama dua hari berturut-turut.

o Jumlah ayam dalam satu kandang terlalu padat, sehingga ayam akan saling
berebut untuk mendapatkan tempat yang nyaman. Untuk itu luas lantai kandang
perlu diperluas atau jumlah ayam dikurangi untuk setiap kandangnya.
o Udara didalam kandang terlalu panas, kelembapan tinggi. Untuk menanggulangi
hal ini kandang perlu diberi ventilasi yang cukup
o Ayam kekurangan batu-batuan (grit), untuk mengatasinya ayam perlu diberi
garam dapur
Selain cara-cara tersebut di atas, dapat pula dilakukan pemotongan paruh sebesar 1/4-1/3
panjang paruh menggunakan gunting atau debeaker, cara lain untuk mengatasi
kanibalisme adalah dengan tidak mencapur ayam atau memasukkan ayam dari satu
kelompok ke kelompok lain.
2. Mengeram
Mengeram adalah insting atau naluri dari setiap unggas untuk melakukan regenerasi.
Masa mengeram ayam kampung mencapai 21 hari. Kemudian diikuti dengan mengasuh
anak selama 75-90 hari. Jika hal ini dihubungkan dengan produksi akan merugikan
peternak, karena produksi telur akan berkurang.
Beberapa usha dapat dilakukan untuk mengurangi dan mempercepat penyelesaian sifat
mengeram ini antara lain sebagai berikut :
o Memandikan atau merendam ayam selam 5-10 menit kemudian ayam di jemur di
panas matahari. Cara ini dilakukan selama 3-5 hari berturut-turut
o Apabila ayam dipelihara pada kandang battery individual atau pada kandang litter
maka pososo ayam ditukar tempat ayam yang lain sehingga ayam akan
menyesuaikan diri dengan tempat yang baru. Sistem ini dinamakan metode kuratif
(pencegahan)
o Menggunakan obat penekan sifat pengeram
3. Memakan Telur
Peristiwa ayam yang memakan telur terjadi karena ayam kekurangan pakan terutama
mineral (NaCi dan Kalsium), kekurangan grit, atau terlalu padat dalam kandang, sehingga
menimbulkan udara panas yang berakibat kekurangan air minum.
4. Rontok Bulu
Rontok bulu disebabkan oleh pengaruh hormonal dan menyebabkan penurunan jumlah
produksi telur. Rontok bulu pada ayam kampung terjadi setelah ayam berumur 20 bulan
atau setelah satu tahun produksi. Lama rontok bulu bervariasi antara 2-4 minggu. Apabila
rontok bulu sudah terjadi maka akan tumbuh bulu yang baru yang diikuti dengan
meningkatnya produksi telur.

5. Suka Bertarung
Ayam kampung terutama ayam kampung, ayam bangkok, dan ayam pelung jantan adalah
ayam yang suka bertarung, namun demikian pertarungan pada ayam betina juga terjadi
meskipun tidak sehebat ayam jantan. Pertarungan ini disebabkan oleh perebutan
kekuasaan terhadap lokasi atau tempat, perebutan pakan dan air minum dan
memperebutkan pasangan nya yaitu ayam betina
Pertarungan antar ayam juga akan terjadi apabila sekelompok ayam betina dan beberapa
ekor ayam jantan dalam satu kandang dimasuki oleh pejantan lain. Oleh karena itu,
jangan mencampur ayam yang baru ke dalam sekelompok ayam yg lain.
6. Suka Tidur di Pohon
Nenek moyang ayam kampung biasa hidup dan tidur di pepohonan. Meskipun ayam
kampung yang sekarang ini telah didomestikasi, karakter ini tetap di bawa hingga
keturunan-keturunannya. Tuhjuan dari hidup di pepohonan adalah untuk menghindari
predator. Pada pemeliharaan ayam kampung secara extensif (berkeliaran) banyak ayam
kampung yang tidur di pepohonan pekarangan rumah. Ada segi positif dari kebiasaan ini,
yaitu terhindar dari predator, misalnya musang, dan ayam lebih tahan terhadap penyakit.
Segi negatif dari kebiasaan ini adalah ayam menjadi relatif langsing, sehingga berat
badannya ringan, dan ketika ayam akan di vaksin sulit untuk menangkapnya, karena
ayam mampu bertahan mencengkramkan kakinya di pohon meskipun dalam keadaan
tidur. Hal ini disebabkan oleh aktivitas otot pektineus (ambiens) di bagian paha. Aktifnya
otot itu membutuhkan banyak energi yang berakibat berat badan menjadi ringan. Pada
kandang untuk pemeliharaan semi intensif biasanya juga diberi bambu sebagai tempat
bertengger ayam.
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Home Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang Dibutuhkan Sistem Pembuatan
Kandang

Sistem Pembuatan Kandang


Added Monday, October 3, 2011 , Labels: Pembuatan Kandang dan Penyediaan Peralatan yang
Dibutuhkan
Peternakan Ayam Broiler Blogspot - Jika syarat-syarat pembuatan kandang telah terpenuhi,
kini kita akan membahas tentang Sistem pembuatan kandang yang meliputi tentang :
1. Kandang Khusus untuk DOC
2. Model Kandang
3. Bahan Pembuat Kandang
4. Atap dan Bentuk Atap

5. Dinding Kandang
6. Tinggi Kandang
7. Luas dan Kapasitas Kandang
8. Jarak Antar Kandang
9. Ventilasi dan Temperatus Kandang
10. Arah Kandang
11. Lantai Kandang
1. Sistem lantai rapat (litter)
2. Sistem lantai renggang/alas berlubang
3. Sistem alas campuran

Kandang Khusus untuk DOC


Anak ayam umur 1 hari hingga 2-3 minggu dipelihara dalam kotak boks atau bangunan
khusus untuk bibit ayam broiler (brooder house). Bisa pula dengan membuatkan kandang
mini (chick guard) berbentuk kotak atau lingkaran yang alasnya bisa mempergunakan
terpal atau plastik, sedangkan dinding pembatasnya (setinggi 70-80 cm) bisa dibuat dari
tripleks, kayu, atau lembaran seng, dan dilamnya dilengkapi dengan alat
pemanas/indukan yang dinyalakan setiap saat atau 24 jam sehari, namun setelah umur
diatas seminggu hanya dihidupkan pada malam hari saja. Fungsi pemanas ini adalah
untuk menjaga agar anak ayam selalu berada dalam suhu ruangan yang ideal, yakni
sekitar 33-35 C, tapi semakin bertambah umur suhu ruangan akan semakin diturunkan.
Setelah berumur di atas 2-3 mingu, anak ayam kemudian dipindahkan ke kandang yang
lebih besar.
Saat ini, sebagian dari peternak lebih senang menempatkan anak ayam yang masih muda
pada kandang dengan sistem kandang seumur hidup. jadi, anak ayam akan dipelihara di
kandang tersebut hingga saatnya dipanen, dan tidak akan dipindahkan kecuali akan
dilakukan penjarangan, yakni mengambil sebagian anak ayam umur sekitar 28 hari (4
minggu) untuk dimasukkan ke kandang lain karena kandang tersebut sudah tidak lagi
mencukupi atau terlalu sempit untuk menampung ayam-ayam yang ukurannya sudah
besar.
Keuntungan dari sistem pemeliharaan kandang seumur hidup ini lebih efektif karena
peternak tidak perlu menangkap semua ayam untuk dipindahkan ke kandang lain dan
ayam pun sedikit terhindar dari stres. Syaratnya adalah ayam yang dimasukkan ke dalam
kandang haruslah berumur sama. Dengan cara ini pula, nantinya ayam-ayam akan
dipanen bebarengan.

Model kandang
Sebagian besar kandang ayam broiler dibuat dengan model rumah gudang, yaitu kotak
persegi empat dengan atap dua sisi menyamping, dan lantai yang rendah terutama karena
mempergunakan sistem alas litter. Namun, beberapa kandang ayam broiler model terbaru
dibuat dengan konsep seperti rumah panggung, dengan menerapkan sistem lantai
renggang atau alas berlubang, di mana jarak terendah lantai dari tanah sekitar 100-170
cm. Dengan model panggung ini, maka kotoran ayam dan sisa pakan maupun air minum
yang tumpah akan langsung turun ke bawah lantai sehingga tidak terlalu mengotori lantai
dan mudah untuk dikumpulkan atau dibersihkan.
Untuk menyikapi terbatasnya lahan, ada juga peternak yang memakai kandfang baterai
atau cage (sangkar), yakni kandang dengan bentuk kotak memanjang dimana setiap ekor
ayam dimasukkan dalam satu kandang kecil dan masing-masing kandang sudah
dilengkapi dengan tempat air minum dan pakan. Hanya saja, sekalipun juga bisa dipakai
untuk ayam pedaging, namun kandang baterai ini memang lazim dipakai pada ayam
petelur. Perbedaannya, kandang baterai untuk ayam broiler tidak menyertakan tempat
penadah telur dan lantainya dibuat datar dengan sistem lantai jarang.

Bahan pembuat kandang


Kandang harus dibuat dari bahan yang kuat, tahan lama, namun sebisa mungkin tetap
menggunakan bahan yang harganya relatif murah. Untuk bagian tiangnya bisa memakai
balok kayu seperti kayu gelugu (batang pohon kelapa). Untuk penyangga atapnya bisa
dari bilah bambu atau lembaran kayu. Sedangkan untuk dindingnya bisa memakai
anyaman bilah bambu atau kawat kasa. Untuk sekat-sekat kandangnya bisa memakai
bilah bambu, lembaran seng, atau lembaran triplek.

Atap dan bentuk atap


Atap kandang sebaiknya mempergunakan bahan-bahan yang tidak menhantarkan panas
seperti genting, rumbia, ataupun anyaman daun kelapa. Paling disarankan adalah
memakai atap dari genting karena tidak mudah bocor, tahan lama, daya refleksi terhadap
panas matahari cukup bagus, dan tidak menjadi sarang tikus sebagaimana bila
menggunakan atap dari daun kelapa. Namun, bila menggunakan atap dari bahan yang
bisa menghantarkan panas seperti seng, maka di bawahnya dilapisi dengan bahan-bahan
yang bisa menyerap panas seperti bambu atau kayu.
Atap ditata dengan kemiringan tertentu agar suhu kandang tidak terlalu panas. Selain itu,
bentuk atap bisa dibuat ganda dengan lubang angin yang disebut dengan sistem monitor
dengan tujuan agar pertukaran udara di dalam kandang lebih terjaga. Namun, bisa juga
dengan memakai sistem atap tunggal dengan lubang udara yang disebut sistem
semimonitor.

Dinding kandang
Dinding kandang bisa dibuat sistem semiterbuak agar pertukaran udara dalam kandang
bisa berjalan dengan baik sehingga bau kotoran atau pakan bis akeluar atau berganti
dengan udara segar. Bahan yang dipergunakan untuk dinding kandang pada bagian bawah
(dinding gedhek), sedangkan bagian atasnya dibuat dari potongan bambu yang dibelah

atau dihaluskan, atau dengan menggunakan kawat ram. Bila menggunakan bilah bambu,
jarak antara bilah satu dengan yang lain kira-kira selebar dua jari orang dewasa atau 5-6
cm, yang dipasang dalam posisi tegak berdiri. Dinding juga dilengkapi dengan tirai dari
plastik atau kain, tujuannya agar bila sewaktu-waktu ada angin kencang atau hujan, tirai
tersebut bisa bermanfaat sebagai pelindung.

Tinggi kandang
Tinggi kandang menyesuaikan dengan besar dan luasnya kandang. Namun sebagai
perbandingan, untuk iklim tropis seperti di Indonesia, kandang ayam broiler dibuat
dengan ketinggian dari lantai hingga atap teratas sekitar 6-7 meter, dan dari lantai hingga
atap terendah sekitar 3,5 hingga 4 meter. Untuk kandang yang dibuat dengan sistem
panggung, maka tinggi kandang akan lebih tinggi sekitar 1 hingga 1,5 meter pula. Untuk
lebar kandang bisa menyesuaikan kebutuhan, namun agar tidak terlalu sumpek
setidaknya dibuat dengan lebar minimal 6 meter dan maksimal 8 meter. Sedangkan
panjang kandang, bisa menyesuaikan lahan yang tersedia.

Luas dan kapasitas kandang


Luas kandang yang akan dibangun akan menentukan kapasitas jumlah ayam yang bisa
dipelihara. Untuk itu, luas kandang yang akan dibangun haruslah disesuaikan dengan
rencana jumlah produksi atau jumlah ayam yang akan dipelihara. Tentu saja, semakain
besar daya tampungnya akan semakin besar beban operasional maupun penanganannya.
Sebagai perbandingan, luas ruangan atau tingkat kepadatan untuk pemeliharaan ayam
broiler di iklim tropis seperti di Indonesia setidaknya 10 ekor/m kubik. Tingkat kepadatan
ini didasarkan pada ayam broiler periode finisher (umur diatas 4 minggu).
Pada prinsipnya, luas kandang harus sebanding dengan jumlah ayam yang dimasukkan ke
dalamnya. Bila terlalu sesak, maka akan mengganggu pertumbuhan ayam lantaran
konsumsi ransum menjadi berkurang, atau ayam stres karena akumulasi bau, seperti
unsur amonia yang terlalu tinggi.

Jarak antara kandang


Agar penanganannya lebih mudah dan risiko menularnya penyakit dari satu kandang ke
kandang lainnya bisa diminimalisir, maka jarak antar kandang yang ideal minimal adalah
6-7 meter.

Ventilasi dan temperatur kandang


Ayam broiler akan tumbuh baik dan optimal bila diternakkan pada temperatur lingkungan
optimal bila diternakkan padsa temperatur lingkungan 19-21C. Karena rata-rata suhu di
Indonesia terbilang tinggi, maka ayam broiler menjadi terlalu banyak minum, namun
nafsu makannya berkurang, di mana hal tersebut jelas tidak baik bagi ayam. Untuk itu,
ventilasi dan temperatus kandang harus diatur sedemikian rupa agar pertukaran udara
bagus dan ayam tidak merasa gerah atau sumpek di dalam kandang. Lubang-lubang
ventilasi dibuat pada semua sisi dinding kandang, bisa dengan mempergunakan bilahbilah bambu atau dengan menggunakan kawat ram. Untuk mendukung pertukaran udara
agar lebih bagus, di dalam kandang dipasang beberapa kipas angin yang berfungsi untuk

menyedot udara kotor dari kandang dan untuk menghembuskan angin segar ke dalam
kandang.

Arah kandang
Sanagat disarankan bila sisi konstruksi kandang selalu dibuat membujur ke arah utara dan
selatan, dimana bagian atapnya menghadap timur dan barat supaya bisa terkena sinar
matahari, terutama saat pagi hari. Tujuannya adalah agar kandang tidak lembab dan tidak
pengap akibat sifat dan cara minum ayam. Selaiin itu, agar pertukaran udara cukup
terjaga sehingga bisa mengurangi bau kotoran dan bau pakan ayam yang memang cukup
tajam. Sinar matahari terutama saat pagi hari juga sangat berguna bagi ayam karena tidak
terlalu panas, dan banyak mengandung sinar ultraviolet. Sinar matahari ini baik untuk
membantu proses pembentukan vitamin D, sebagai disinfektan, dan mempercepat
pengeringan kandang sehabis dibersihkan dengan air.

Lantai kandang
Ada 3 sistem lantai kandang pada kandang ayam broiler yaitu :
o Sistem Lantai rapat (litter)
Sistem ini menggunakan lantai tanah yang sudah dipadatkan atau semen plester,
lalu di atasnya ditaburi dengan bahan litter (alas lantai). Untuk lantai dari tanah
yang dikeraskan, biasanya tanah dicampur dengan pasir dan kapur agar lebih bisa
menyerap air dan menetralisir amonia. Sedangkan bahan litter yang digunakan
umumnya adalah sekam padi. Selain sekam padi, juga bisa digunakan serbuk
gergaji, serutan kayu yang halus, potongan kulit kacang, ataupun tongkol jagung.
Pada prinsipnya, bahan alas litter yang akan digunakan adalah tidak menimbulkan
debu, mudah menghisap air, mudah didapatkan, dan sebaik mungkin harganya
tidak mahal.
Semakin tebal lapisan atau alas litter, maka suhu ruangan kandang akan semakin
hangat. Namun, lapisan litter yang terlalu tebal akan menambah beban kerja
karyawan bilamana akan mengganti bahan litter tersebut dengan yang masih
segar. Keuntungan utama dari penggunaan alas litter ini adalah ayam lebih merasa
nyaman karena terhindar dari lepuh pada bagian dada atau bagian lainnya lantaran
bergesekan dengan lantai. Namun, kelemahan dari penggunaan alas litter ini
adalah mudah dan cepat basah sehingga bisa menimbulkan bau yang tidak sedap
atau tengik. Selain itu, alas litter yang basah juga bisa mengundang berbagai bibit
penyakit seperti CRD/penyakit saluran pernapasan dan snot. Untuk itulah,
peternak harus rajin mengganti bahan litter dengan yang masih segar bilamana
sudah terlihat basah ataupun lembab
o Sistem lantai tenggang/alas berlubang
Sistem lantai renggang banyak dipakai pada kandang baterai atau kandang cage
(berbentuk sangkar). Lantai yang digunakan bisa terbuat dari kayu, bilah bambu
atau dari kawat ram. Ukuran kerenggangan lantai sangat bergantung pada umur
dan ukuran ayam yang dimasukkan. Lubang yang dihasilkan dari kerenggangan
lantai harus diukur agar kaki ayam bisa langsung terjatuh ke lantai penampungan

kotoran.
Keuntungan fdari lantai renggang ini adalah keadaan lantai selalu bersih lantaran
kotoran ayam akanlangsung jatuh ke tempat penampungan kotoran yang berada di
bawah lantai. Selain itu, pertukaran udara akan semakin bagus karena lantai juga
berfungsi sebagai lubang ventilasi.
o Sistem alas campuran
Sistem alas campuran merupakan perpaduan antara lantai alas litter dan alas
berlubang. Bagian yang alasnya berlubang adalah untuk lokasi tempat mengotori
alas litter. Sedangkan bagian yang memakai alas litter digunakan untuk tempat
ayam berkumpul atau istirahat.

Tips Berbisnis Ayam Kampung


Added Thursday, October 27, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam Kampung
Pedaging
A. Membangun Kepercayaan diri Berbisnis Ayam Kampung
Beternak ayam kampung pedaging adalah salah satu usaha memelihara hewan atau ternak
peliharaan yang bisa menopang perekonomian hidup kita sehari-hari. Usaha ternak bisa
diusahakan dalam skala kecil-kecilan ataupun besar-besaran tergantung modal yang tersedia.
Namun, kadang kita bingung untuk memelui usaha ini karena sering dihantui berbagai macam
rintangan, kendala dan ketakutan lainnya. Rintangan dan kendala yang biasanya muncul sebelum
kita memulai usaha beternak ayam kampung antara lain bagaimana agar ayam kampung bisa
tetap hidup? Bagaimana jika ayam kampung sakit? Dari mana mendapatkan modal? Terus
bagaimana kalau rugi? Bagaimana kalau ini, kalai itu dan kalau-kalau yang lainnya.
1. Bangun Keyakinan
Membangun keyakinan untuk memulai usaha ternak ayam kampung bukanlah hal yang
gampang apalagi untuk orang yang tidak mempunyai latar belakang beternak sama sekali.
Belakangan banyak kalangan yang memutar haluan untuk terjun di bisnis ini yang

notabene bukan latar belakang seorang peternak. Mereka kebanyakan hanya bisa
menangkap peluang tapi belum tahu cara beternak yang benar.
Para usahawan yang bermodal tebal, orang yang mau pensiun ramai-ramai merintis usaha
ini. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kekuatan (modal, mental dsb) dan siap
dengan resiko dan kendala yang akan dialami. Sehingga resep jitu untuk membangun
keyakinan adalah dengan memaksimalkan kekuatan dalam diri kita dan siap dengan
resiko yang akan di alami.
2. Singkirkan Rintangan
kalau kita akan memulai usaha ternak yang pastinya kita harus sedikit faham dan menjadi
suatu keharusan untuk belajar akan seluk beluk dan liku-liku cara beternak. Yang perlu
dicatat adalah kita harus membedakan usaha barang mati dengan barang hidup. Dengan
berbekal sedikit pengetahuan dari membaca, mengikuti pelatihan atau training,
berkunjung atau magang langsung ke peternakan sudah cukup sebagai modal pertama
untuk memulai usaha.
Modal keuangan adalah "gampang", tapi yang paling sulit adalah modal mental termasuk
didalamnya adalah sikap siap menerima resiko usaha. Berbeda jika kita sudah menjalani
satu siklus usaha. Berebda jika kita sudah menjalani satu siklus usaha, di sana kita akan
banyak mendapatkan pengalaman dan kita bisa melakukan evaluasi usaha kita. Kalau
rugi kenapa dan kalau untung apa tidak bisa ditingkatkan pada siklus kedua atau
berikutnya. Singkirkan rintangan dan tanamkan dalam diri kita sikap percaya diri untuk
memulai usaha kita dengan modal seadanya, jangan terlalu muluk-muluk dan anganangan yang belum jelas akhirnya.
3. Tentukan Pilihan Usaha
Setelah permintaan daging dan telur ayam kampung tidak sebanding dengan tingkat
produksinya, masyarakat kita mulai membedakan usaha antara beternak ayam kampung
untuk tujuan pedaging dan tujuan telur. Penting kiranya sejak dari awal kita sudah
menfokuskan diri memilih usaha apa yang akan kita rintis. Karena dengan mengetahui
tujuan usaha yang jelas kita akan semakin mudah dalam mengatur usaha kita serta
mengambil langkah yang jelas pula.
Janganlah memulai suatu usaha dengan tujuan yang tidak jelas karena hanya akan
membawa hasil akhir yang tidak jelas pula. Banyak bertanya tentang ke dua pilihan
usaha atau orang yang punya pengalaman akan usaha tersebut. Singkirkan sikap sok
pintar, sok pandai, sok pengalaman dalam diri kita kalau ingin berhasil.
4. Menentukan Lokasi Usaha
Menentukan lokasi usaha ibarat kita akan memilih rumah atau tempat tinggal untuk
keluarga kita. Biasanya ada dua masalah dalam penentuan lokasi usaha ini yaitu calon
peternak yang belum mempunyai lahan. Faktor penentuan lokasi usaha ini yaitu calon
peternak yang belum mempunyai lahan. Faktor penentuan lokasi usaha seringkali
diabaikan oleh calon peternak sehingga seringkali juga kita mendengar ada usaha
peternakan yang berhenti di tengah jalan lantaran mendapat protes dari masyarakat
sekitar dan tentu ini sangat merugikan.
Secara umum lokasi untuk beternak ayam kampung dapat diusahakan di mana saja, akan
tetapi kalau kita bisa memilih lokasi yang nyaman bagi ternak dan nyaman pula untuk

masyarakat tentu itu sesuatu yang arif dan bijaksana. Lokasi untuk beternak ayam
kampung sebisa mungkin terpisah dari pemukiman penduduk minimal 10 meter. Yang
perlu kita pertimbangkan adalah limbah bau amoniak yang ditimbulkan jangan sampai
mengganggu warga sekitar. Lokasi juga kalai bisa dekat dengan sumber air, sarana
produksi ternak (sapronak), pasar, transportasi mudah, dan aman.
5. Waktu Memulai Usaha
Pertanyaan selanjutnya adalah kapan kita akan memulai usaha? Usaha beternak ayam
kampung dapat dimulai kapan saja asal semua faktor pendukung usaha siap dan tersedia
minimal bibit, pakan dan kandang. Tersedianya bibit, pakan, dan kandang saja belum
cukup kalau tidak dibarengi dengan informasi pasar yang jelas.
Waktu yang sedikit tepat untuk memulai usaha beternak ayam kampung adalah 2-3 bulan
sebelum hari raya Idul Fitri (lebaran), imlek dan tahun baru masehi. Mengapa? Karena
pada waktu itu permintaan daging ayam kampung rata-rata meningkat sehingga kita tidak
khawatir produksi kita tidak laku terjual
6. Manajemen Usaha
Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan beberapa cara antara lain dengan
menetaskan sendiri atau langsung membeli DOC dari produsen terpercaya. Kalau anda
menetaskan sendiri itu lebih baik dan lebih menguntungkan pula. Akan tetapi untuk
menetaskan telur sendiri perlu sedikit keahlian dan biaya untuk membeli mesin penetas
telur. Untuk praktisnya membeli DOC langsung mungkin jalan terbaik, dan seiring
dengan bertambahnya waktu bisa mencoba menetaskan sendiri.
Pakan untuk ayam kampung sebenarnya cukup sederhana saja, akan tetapi kalau kita
mempertimbangkan waktu dan keuntungan kiranya perlu membuat terobosan atau
mencari sumber pakan berkualitas dengan harga murah, tetapi kalau murah berkualitas
ttidaklah masalah.
Kandang untuk beternak ayam kampung cukup dibuat sederhana saja, akan tetapi kalau
sudah yakin usaha kita akan dapat berjalan terus dalam waktu lama maka membangun
kandang permanen adalah suatu keharusan. Kandang permanen biasanya akan terawat
lebih baik daripada kandang yang bersifat sementara. Yang menjadi patokan dalam
membangun kandang adalah arah kandang, kepadatan kandang. Kandang ayam kampung
dapat dibuat berdasarkan fase pemeliharaan.
Pencegahan dan penanganan penyakit adalah hal yang tak kalah pentingnya dalam usaha
peternakan ayam kampung. Lebih baik mencegah daripada mengobati adalah prinsip
yang harus dipegang oleh peternak untuk masalah ini. Mengapa? Usaha pencegahan jauh
lebih murah biayanya daripada biaya yang kita keluarkan untuk mengobati. Usaha
pencegahan penyakit ini bisa dilakukan antara lain dengan menerapkan program sanitasi
yang ketat, biosecurity, dan program vaksinasi. Sedangkan untuk usaha penanganan
penyakit adalah dengan melakukan penanganan atau tindakan yang benar dalam
mengobati penyakit.

7. <p>Your browser does not support iframes.</p>


8. Home Panduan Sukses Pembesaran Ayam Kampung Pedaging Pemanenan dan
Pemasaran Ayam Kampung

9. Pemanenan dan Pemasaran Ayam Kampung


10. Added Thursday, October 27, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam
Kampung Pedaging
11. Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan
yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong ringgi dan stabil, sedang produksi
masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong
(karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai
hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung hisup
berkisar antara Rp 19.000 - 35.000/ ekor di tingkat peternak.
Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang
kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk, Maka diperlukan
pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu.
Untuk kekontinyuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan
usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan
ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada
hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu kita ingat juga bahwa pengelolaan
produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC,
dan jumlah permintaan ayam siap panen.

Pengendalian Hama dan Penyakit


Added Wednesday, October 26, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam Kampung
Pedaging

Dalam usaha ternak ayam broiler atau ayam kampung yang sangat penting diperhatikan oleh
para peternak adalah pengendalian hama dan penyakit, sebab ada beberapa jenis penyakit
apabila sudah menyerang akan menimbulkan kematian yang cukup tinggi terutama penakit tetelo
dan penyakit flu burung. Kedua penyakit ini belum ada pengobatannya, yang ada baru
vaksinnya, sehingga kedua penyakit ini dalam usaha ternak perlu dilakukan pencegahan.
Dalam usaha ternak ayam buras biasanya tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak ayam.
Untuk menekan tingkat kematian ayam buras terutama kematian anak ayam buras dalam
kandang indukan maka perlu diperhatikan tentang kebersihan, tidak lembab, pakan dan air
minum tidak tercampur kotoran dan vaksinasi.

1. Penyakit Tetelo (ND)


Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebabkan gangguan pernafasan, syaraf,
menghambat pertumbuhan dan dapat menyebabkan kematian. Tanda-tanda penyakit ini
antara lain lesu, tidak mau makan, ngantuk, ngorok/bersin dan nafas berbunyi.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjauhkan ayam-ayam sakit dan mensucihamakan
kandang dan peralatan kandang, selalu menjaga kebersihan/sanitasi kandang dan
lingkungan, berikan makanan/minuman yang baik dan cukup, lakukanlah vaksinasi atau
berikan obat pencegahan tepat pada waktunya. Hal hal yang perlu diperhatikan pada
waktu vaksinasi adalah sebagai berikut ini :
o ayam yang akan divaksinasi harus dalam keadaan sehat.
o Alat-alat yang akan digunakan harus steril (spuit, pipet dan botol pencampur
direndam dalam air mendidih selama 5 menit).
o Vaksin tidak boleh kena sinar matahari langsung dan harus disimpan di tempat
dingin (kulkas, termos es).
o Vaksin yang telah dicampur lebih dari 4 jam jangan digunakan lagi.
o Gunakanlah vaksin sesuai dengan petunjuk pemakaian.
o Waktu vaksinasi sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari dan di tempat
yang teduh.
Bahan-bahan yang digunakan vaksin ND, pelarut, yaitu aquades atau Nael Fisiologis,
alat-alat spuit, pipet, bobot pencampur. Prosedur pelaksanaan vaksinasi adalah sebagai
berikut ini.
o alat-alat disterilkan
o Larutkan vaksin dengan pelarut, caranya pada tutup botol pelarut tusukkan jarum
suntik kemudian bukalah botol vaksin. Ambil sedikit pelarut, masukkan ke botol
vaksin kocok dengan hati-hati hingga seluruh vaksin larut betul. Bila sudah larut
sempurna masukkan ke dalam botol pencampur, dan bilas botol vaksin dengan
sisa pelarut. Jumlah pelarut yang digunakan sesuai petunjuk.
o Lakukan vaksinasi untuk anak dengan meneteskan pada mulut atau mata anak
ayam, dengan menggunakan pipet sebanyak 1 tetes atau suntikkan ke dalam otot
dada sebanyak 0,5 cc untuk ayam umur 1-4 bulan dan 1 cc untuk ayam umur 4
bulan ke atas.
2. Berak Kapur
Penyebabnya adalah bakteri Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.

Gejala penyakit ditunjukkan dengan kotoran ayam berwarna putih, nafsu makan hilang,
sesak nafas, bulu-bulu mengkerut dan sayap lemah menggantung. Tindakan pemisahan
ayam yang sakit dan peningkatan sanitasi kandang merupakan pencegahan terhadap
penyakit ini.
3. Pilek/Snot
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri haemophilus gallinararum dan digolongkan
penyakit akut yang mudah menyebar. Gejala awal ayam selalu menggeleng-gelengkan
kepalanya untuk menghilangkan lendir dari hidungnya, yang lama-lama menjadi kental
dan bau busk. bagian muka dan mata ayam membengkak, dapat menimbulkan bunyi
ngorok dan menyulitkan pernafasan, nafsu makan berkurang sehingga berat badan ayam
menurun.
Penyebarannya melalui air minum, pakan, udara, atau kontak langsung dengan ayam
yang sakit. Pencegahannya dengan menjaga sanitasi lingkungan kandang, hindari
kandang yang kotor dan lembab. Diusahakan agar kandang selalu mendapat sinar
matahari yang cukup. Ayam yang sakit harus diisolasi dan diobati dengan injeksi
antibiotik streptomisin dengan dosis 150 mg/kg berat badan ayam selama 2-3 hari.
4. Cacingan
Penyakit ini disebabkan oleh cacing Ascaridia galli dan cacing heterakis galline. Kedua
cacing ini menyebabkan anemia dan depresi pada ayam yang terserang. Gejala umumnya
adalah ayam pucat, kurus, lemah, kehilangan nafsu makan dan pertumbuhan terhambat.
Pencegahannya adalah sanitasi lingkungan harus kering dan bersih sehingga siklus
cacing-cacing parasit terputus, kandang dibersihkan dengan disinfektan. Seperti biosid,
lisol, karbon, dan kalium menganat. Cara lain dengan obat cacing pada anak ayam
berumur secara teratur mulai umur 35 hari. Pada ayam yang terkena cacingan dapat
diobati dengan piperazin sebanyak 0,1-0,2% dalam air minum.
5. Kutuan
Gejalanya antara lain ditandai dengan ayam gelisah sering menyisir/mematuk-matuk bulu
karena gatal kemudian ayam sering mengibas-ibaskan bulunya. Ayam terlihat tampak
kurus dan pucat. Penyebabnya adalah serangan kutu dan tungau sedangkan
pencegahannya adalah dengan sanitasi lingkungan harus bersih, memisahkan ayam yang
terkena kutu dapat juga diobati dengan karbonat yaitu sevin dengan konsentrasi 0,15%
yang diencerkan dengan air kemudian disemprotkan ke tubuh ayam atau dengan
pengasapan/fumigasi insektisida yang mudah menguap misalnya nicotine sulfat/blackleaf
40. Pemakaiannya menurut anjuran yang terdapat dalam label kemasan.
6. Penyakit Flu Burung
Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat menyebabkan kematian secara mewabah,
tanda-tanda penyakit ini adalah sebagai berikut :
o Jengger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan.
o Kadang-kadang ada cairan di mata dan hidung.

o Pembengkakan di daerah muka dan kepala.


o Pendarahan dibawah kulit.
o Pendarahan titik pada daerah dada, kaki dan telapak kaki.
o Batuk, bersin dan ngorok
o Ayam mengalami diare dan tingkat kematian tinggi.
Pencegahan/pemberantasan flu burung, dilakukan dengan cara sebagai berikut ini :
o Peningkatan biosekuriti yaitu desinfeksi alat dan fasilitas peternakan, dilarang
mengeluarkan unggas sakit, kotoran dan limbah peternakan, membatasi keluar
dan masuk orang ke dalam lokasi peternakan, mencegah keluar masuknya tikus
dan hewan lain ke dalam lokasi peternakan
o Dekontaminasi/desinfeksi pakan, tempat pakan/air minum, semua peralatan,
pakaian pekerja kandang, alas kaki, kendaraan dan bahan lain yang tercemar,
bangunan kandang yang kontak dengan unggas, kandang/tempat penampungan
unggas, permukaan jalan menuju peternakan/kandang/tempat penampungan
unggas
o Tindakan pemusnahan selektif/terbatas dilakukan terhadap unggas sehat yang
sekandang dengan unggas sakit di peternakan tertular
o Disposal yaitu dilakukan pembakaran dan penguburan dengan kedalaman
minimal 1,5m terhadap unggas mati (bangkai), karkas, telur terinfeksi, kotoran,
bulu alas kandang (sekam), pupuk dan pakan yang tercemar serta bahan dan
peralatan lain yang terkontaminasi yang tidak dapat disucihamakan secara efektif
o Vaksinasi.

Pembesaran, Pemeliharaan, dan Perawatan Ayam Kampung


Added Wednesday, October 26, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam Kampung
Pedaging
Salah satu kendala pada usaha budidaya ayam kampung adalah tingkat kematian anak ayam
yang tinggi. Hal ini disebabkan masih banyak dijumpai induk mengasuh anaknya bersama-sama
sampai anaknya disapih. Hal ini jelas akan menimbulkan kerugian yang tinggi yaitu disamping
kehilangan anak ayam akibat kematian juga jumlah produksi telur rendah serta waktu untuk
bertelur kembali menjadi lama atau panjang.

Teknologi pemisahan anak dari induknya bertujuan untuk meningkatkan produksi dan
menghindarkan hal-hal yang merugikan. Pemisahan induk dan pemeliharaan anak ayam dalam
kandang indukan dapat dimulai pada anak berumur 1 hari sampai berumur 2 bulan.
A. Kandang Indukan
Bentuk dan konstruksi kandang indukan tergantung pada jumlah anak ayam, biaya yang tersedia
dan ketersediaan bahan di lokasi. Bahan kotak indukan dapat dibuat dari bahan bambu, kayu
reng, kawat ayam, rempesan kayu atau bahkan dari bahan-bahan bekas. Pada umumnya kotak
indukan terbuat dari bambu yang dibelah kecil-kecil antara 1-2 cm atau bisa juga terbuat dari
kawat ayam dengan diameter 0,5-1 cm.
Pembuatan Kandang Indukan

Pada umunya kandang indukan terbuat dari bambu yang dibelah kecil-kecil antara 1-2
Cm atau juga dapat dibuat dari kawat ayam dengan diameter 0,5-1 Cm.

Bila kandang indukan dibuat dari bambu, usahakan jarak antara bambu jangan sampai
rapat atau terhalang renggang.

Bentuk kandang Indukan. Bentuk kandang indukan dibuat seperti kotak sehingga sering
juga disebut kotak indukan.

Ukuran Kandang Indukan : Tinggi 60 Cm, panjang 1m dan lebar 80 Cm bisa digunakan
untuk 40 ekor anak ayam sampai umur 2 bulan.

Model kandang indukan


Kandang tersebut perlu diperhatikan terutama hal-hal berikut ini :
1. Kebersihan, sebelum anak ayam dimasukkan kedalam kandang indukan, sebaiknya
kandang indukan disucihamakan dahulu dengan cara mengapur seluruh kandang indukan
dan biarkan selama 2 sampai 3 hari. Kemudian baru dimasukkan induk dan anak

ayamnya. Untuk menjaga kebersihan kandang indukan perlu dibersihkan setiap hari,
minimal 2-5 hari dalam satu minggu.
2. Kehangatan, karena kandang indukan sebagai pengganti induk, maka kehangatan sangat
diperlukan bagi anak ayam terutama sampai umur 1-10 hari. Pemanas dan penutup perlu
diatur untuk menciptakan temperatur kandang yang sesuai.
3. Ventilasi, sangat diperlukan bagi anak ayam, karena keadaan sirkulasi udara dalam
kandang indukan akan mempengaruhi perkembangan kesehatan anak ayam, seperti bau
kotoran, sisa makanan, lembab, kurangnya sinar matahari.
B. Menyapih dan Merawat Anak Ayam
Sebelum anak ayam dimasukkan ke dalam kotak indukan, sebaiknya kotak tersebut harus
disucihamakan dahulu yaitu dengan cara dikapur dan dibiarkan 2-3 hari. Kemudian masuk-kan
anak ayam kampung yang baru menetas atau ayam berumur 2-3 hari. pada waktu malam atau
hujan ditutup dengan karung plastik atau karung goni untuk memberikan kehangatan atau
menghindari serangan penyakit.
Anak ayam dari umur 1-7 hari diberi lampu pemanas yang dinyalakan lampu hanya dinyalakan
pada malam hari saja, dan pada hari ke 11 dan seterusnya sampai umur 2 bulan lampu dimatikan.
Pada waktu hujan, angin dan malam hari kotak indukan harus ditutup dengan karung atau bahan
lain agar anak ayam kampung terhindar dari kedinginan yang dapat menimbulkan stres. Untuk
pengontrolan suhu ruangan apakah anak ayam kampung kepanasan atau kedinginan, dapat
terlihat tanda-tanda sebagai berikut: Apakah anak ayam bergerombol menjahui lampu, berarti
suhu dalam kotak indukan terlalu panas, apabila anak ayam bergerombol mendekati lampu
berarti suhu dalam kotak indukan kurang hangat atau terlalu dingin, dan apabila anak ayam
menyebar berarti suhu dalam kotak indukan sesuai dengan kebutuhan panas anak ayam
kempung.
Pemberian pakan dilakukan empat kali dalam sehari, yaitu pada jam 06.00, 09.00, 12.00 dan
15.00. Jumlah pakan pada jam-jam awal diberikan lebih banyak dan semakin siang semakin
dikurangi. Pakan untuk anak ayam harus berupa tepung, sebab alat pencernaannya belum
sempurna. Ketahanan tubuh anak ayam terhadap kuman penyakit sangat rendah. Oleh karena
itu, anak ayam harus sering diberi vitamin untuk menjaga ketahanan tubuh, memicu
pertumbuhan dan bulu. Vitamin ini dapat diberikan melalui air minum.
C. Pemeliharaan Ayam Kampung Dara
Ayam dara adalah ayam yang sudah mulai menginjak umur tiga bulan. pada umur ini anak ayam
sudah dapat dipindahkan ke kandang ayam dara. Kandang juga harus disemprot terlebih dahulu
dengan obat suci hama, karena ayam dara juga masih peka terhadap kuman penyakit.
Pemberian pakan biasanya dikurangi frekuensinya menjadi tiga kali sehari, yaitu pada jam
06.00, 11.00 dan 15.00. Ransum yang digunakan lebih kasar daripada yang diberikan pada anak

ayam. Pemberian vitamin masih diperlukan untuk ketahanan tubuh dan untuk lebih memicu
pertumbuhan. Ayam dara yang sudah berumur 4-5 bulan sudah dapat diseleksi antara ayam
jantan dan yang betina.
D. Kegiatan Setiap Hari Perawatan Ayam Kampung
1. Memberi Pakan
Pemberian pakan untuk anak ayam, ayam dara dan induk (babon) dilakukan pada jamjam seperti yang telah diterangkan dan disebutkan di artikel sebelumnya.
2. Membuat Catatan Harian
Catatan harian ini meliputi :
o Pemberian pakan dan konsumsi setiap hari
o Pemberian obat, vitamin dan vaksin,
o Pembelian sarana produksi : pakan, peralatan dan obat-obatan
o Produktivitas ayam, kematian ayam, penjualan ayam, penjualan telur dsb.
3. Penimbangan Ayam
Penimbangan ayam dan ayam dara dilakukan setiap seminggu sekali untuk mengetahui
laju pertumbuhannya. Penimbangan ayam tersebut tidak dilakukan terhadap semua ayam,
tetapi cukup diambil beberapa ekor saja sebagai sample, sekitar 25% dari setiap
kelompok.
Contoh : Kelompok anak ayam umur 2 bulan berjumlah 100 ekor, maka yang diambil
sebagai sample 25 ekor saja, keudian ditimbang. Rata-rata penimbangan sample,
dianggap sebagai rata-rata berat ayam pada umur tersebut. Apabila selisih antara hasil
penimbangan dengan hasil pada table 1 terpaut sedikit, maka hal ini masih pada table 1
terpaut sedikit, maka hal ini masih bisa ditoleransi. Namun bila terdapat selisih yang
tajam, maka peternak harus mencari dan meneliti faktor apa yang kiranya menghambat
pertumbuhan tersebut. Apakah ransum yang digunakan kurang memadai, kuantitas pakan
yng kurang, kepadatan kandang yang terlalu sesak, atau karena adanya suatu penyakit.
Dalam penimbangan, tidak dibedakan antara anak ayam jantan dan betina. Namun ayam
dara jatan harus ditimbang tersendiri, sebab pertumbuhan ayam jantan pada umumnya
lebih cepat dari pada ayam betina. Saat berumur 12 minggu ayam jantan sudah mencapai
bobot badan 802,05 gram, dan pada umur 28 minggu mencapai 1,8-2 kilogram.
4. Menghindarkan Gangguan dari Luar
Gangguan ini dapat berasal dari binatang lain seperti anjing, kucing, tikus, burung gereja,
dan sebagainya. Binatang-binatang ini sering mengganggu, entah mencuri makanan
ayam, memakan telur atau anak ayam, atau membuat suara-suara yang mengakibatkan
ayam stress. Tetapi gangguan ini juga dapat berasal dari manusia. Misalnya petasan,
kegaduhan atau teriakan-teriakan keras, suara klokson dan sebagainya. Orang luar (tamu)

pun dapat juga mengganggu. Oleh karena itu, orang luar (tamu) yang tidak
berkepentingan diusahakan jangan sampai masuk ke dalam kompleks peternakan ayam
atau tamu yang ingin masuk disuruh membersihkan dulu sandal/sepatunya dengan obat
suci hama.

Obat antibiotik Dan VAKSIN produk Agrinusa Jaya Santosa


23-11-2012 18:39
OBAT - OBATAN ANTIBIOTIK
Cyprotylogrin obat CRD, snot, Colibasilosis, Cholera, Pullorum
Spoilerfor :

Antibiotik Cyprotylogrin

Komposisi
Tiap 1kg mengandung:
Cyprofloxacin 100gr
Tylosin Tartrate 100gr
Indikasi:
untuk mengatasi penyakit CRD komplek, Snot, Cholera, Pullorum, Colibacillosis serta penyakit
yang disebabkan gram + dan Gram penggabungan antibiotik ini memberikan efek terapi yang sangat baik, kematian rendah,
persentase kesembuhan tinggi
Farmakologi:
cyprofloxacin merpakan antibakterial golongan fluroquinolon dengan aktifitas antibakterial yang

luas untuk bakteri gram negatif ( - ) atau ( + ) dan mycoplasma bersifat baktericidal
tylosin adalah antibakterial golongan makrolida dengan aktifitas antibakterial teruama gram
positif aktif melawan mycoplasma dan bersifat bakterisatatik
dosis:
1 gr cyprotylogrin untuk 2 liter air selama 3-5 hari
Harga:
100 gram = Rp 41,120
1kg = Rp, 329,175
ambil banyak harga nego
Siap kirim ke seluruh indonesia
SMS ke 081274666550
Agrixine Obat untuk CRD dan infeksi umum
Spoilerfor :
Agrixine

Komposisi:
Tiap 1KG mengandung
Enrofloxacine 100g
Fungsi:
mengatasi baketeri mycoplasma gallisepticum (CRD) efektif untuk pengobatan lokal dan infeksi
sistemik bakterial seperti colibacillosis, streptococcosi, staphylococcosis, salmonellosis, Necrotik
enteritis, Snot (coryza), Pullorum.
agrixine merupakan antibiotika golongan fluroquinolone dengan spekktrum luas bersifat
baktesidal ( menghambat mekanisme kerja DNA gyrase bakteri., cocok untuk mycoplasma
Farmakologi:
agrixine mengandung Enrofloxacine yang akan cepat diabsorbsi disaluran pencernaan dan
terdistribusi luas keseluruh jaringan dan cairan tubuh. 50% disekresikan melalui ginjal

DOSIS:
1g agrixine untuk 2 liter air minum 3 - 5 hari
Harga:
100 gr = Rp 36.400,1 kg = Rp 32.6775,ambil banyak harga nego
Siap kirim ke seluruh indonesia
SMS ke 081274666550
Moxycolgrin HC untuk Fowl cholera, colibacillosis, salmonellosis
Spoilerfor :
Moxycolgrin HC

Komposisi:

Tiap 1KG mengandung


Amoxycilline 200g
Colistin Sulfate 800.000.000 IU
Fungsi :
pencegahan dan pengobatan infeksi bakteri pada saluran pencernakan fowl cholera,
colibascillosis, salmonellosis, stapylococcus, streptococcus, dan bakteri lainya. antibiotik ini
merupakan spektrum luas, dan toksisitasnya rendah
Farmakologi
Moxycolgrin HC adalah kombinasi amoxycillin dengan colistin yang bersifat bakterisidal dan
bekerja sercara sinergis
amoxicillin bekerja menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri efektif terhadap
gram positif dan gram negatif pada saluran pernafasan, pencernakan, reproduksi, kemih
colistin adalah antibiotik yang efektif terhadap bakteri gram negatif pada saluran pencernaan
Harga
100 gr = Rp 42.000,1 kg = Rp 340.575,ambil banyak harga nego
Siap kirim ke seluruh indonesia
SMS ke 081274666550
jual juga Produk yang lain (Erytrogrin, ampicolgrin, duracol d, druacox hc, tydura) untuk
keterangan dari masing2 produk menyusul
Last edited by: pemanah ulung 12-12-2012 16:05

Multi Quote Quote


KaskusAd Create an KasAD/Buat Iklan KasAD
#1022

pemanah ulung
Kaskus Holic
UserID: 367446
Join: 03-12-2007
Post: 944

Multivitamin Agrinusa Jaya Santosa


23-11-2012 18:47
Agricarivit
Spoilerfor :

Agricarivit adalah produk AJS yang mengandung ELEKTROLIT, VITAMIN dan CARNITIN.
CARNITIN berfungsi (MERUBAH LEMAK MENJADI DAGING)
fungsi lain :
- Meningkatkan berat badan, menghilangkan lemak di pembuluh darah, melarutkan asam
lemakdalam areteri sehingga mengurngi resiko penyakit jantung pada ayam

- mengandung MgSO4 menjaga kesetabilan otot dan cairan intra selluler tubuh sehingga
Mengrurangi kel
umpuhan
- Multivitamin A,D3,E,B12,B6,C,K3 Meningkatkan daya tahan tubuh
- NACL berfungsi mengganti cairan elektrolit dalam tubuh ayam
HARGA: 100gr = Rp20.000
1KG = Rp190.000,harga belum termasuk ONGKIR
ambil banyak bisa nego
Jual juga Produk yang lain (Astresvit, Agriminovit, Stressgrin, agriviteral, Hitopvit, brovitgrin.)
untuk keterangan dari masing2 produk menyusul
Last edited by: pemanah ulung 12-12-2012 16:03

Multi Quote Quote


#1023

pemanah ulung
Kaskus Holic
UserID: 367446
Join: 03-12-2007
Post: 944

DESINFEKTAN Obat lingkungan


23-11-2012 18:57
Betafog obat pengendali hama lalat
Spoilerfor :
Betafog

kandungan
beta sipermetrin 15 g/L
Fungsi:
untuk pengendalian hama lingkungan Nyamuk, lalat, kutu kutuan. ampuh untuk membasmi lalat

di lingkungan sekitar kandang.


obat ini cair sehingga mudah digunakan
Dosis:
0,5 ML betafog dicampur dengan 1L air.
Harga1 botol isi 500 ML= Rp 110,000,ambil banyak harga nego
Siap kirim ke seluruh indonesia
SMS ke 081274666550
Jual juga Produk yang lain (dyne o might, Agricid, Desgrin, Synergize, BKC, chlorine
tablet, aquadest, Lysol.) untuk keterangan dari masing2 produk menyusul
Last edited by: pemanah ulung 12-12-2012 16:01

Multi Quote Quote


#1024

biscuitsereal
Kaskus Addict
UserID: 1696385
Join: 20-05-2010
Post: 3,375

24-11-2012 15:13

Multi Quote Quote


#1025

stefani123
Kaskus Addict
UserID: 2890311
Join: 29-04-2011
Post: 1,041

24-11-2012 19:56
ayam boiler nya kalau diplihara biar bertelur bisa nggak ya gan
?
terus apa ayam nya nggak berpenyakit kan andang nya banya tembelek nya ?
trus perawatan nya gimana agar ayam biar vit trus?
Multi Quote Quote
#1026

not4given
Kaskus Addict
UserID: 4454947
Join: 17-06-2012
Post: 1,831


25-11-2012 11:00
Quote:Original Posted By stefani123

ayam boiler nya kalau diplihara biar bertelur bisa nggak ya gan
?
terus apa ayam nya nggak berpenyakit kan andang nya banya tembelek nya ?
trus perawatan nya gimana agar ayam biar vit trus?

secara genetik.. ayam broiler final stock sudah dimodifikasi untuk efektif menghasilkan daging
(pertumbuhan cepat, termasuk organ fisiologis sudah disetting untuk jadi pabrik daging)
jadi untuk diambil telurnya kurang efektif
mengenai kotoran memang ada hubungannya dengan kesehatan ayam gan.. cuman bukan di
kuantitas.. tapi di kualitas kotorannya
semakin berkualitas kotorannya.. maka semakin sehat ayamnya
contoh kotoran berkualitas di broiler: kering dan menggumpal indah
contoh kotoran berpenyakit.. berlendir, ada pendarahan, hijau, berwarna (coklat, merah, merah
muda, hitam)
yang perlu dicermati juga kadang dalam feses masih ada pakan tak tercerna.. ini gawat karena
bikin bengkak fcr
Multi Quote Quote
#1027

stefani123
Kaskus Addict
UserID: 2890311
Join: 29-04-2011
Post: 1,041

25-11-2012 16:17
Quote:Original Posted By not4given

secara genetik.. ayam broiler final stock sudah dimodifikasi untuk efektif menghasilkan daging (pertumbuhan
cepat, termasuk organ fisiologis sudah disetting untuk jadi pabrik daging)
jadi untuk diambil telurnya kurang efektif

mengenai kotoran memang ada hubungannya dengan kesehatan ayam gan.. cuman bukan di kuantitas.. tapi di
kualitas kotorannya
semakin berkualitas kotorannya.. maka semakin sehat ayamnya
contoh kotoran berkualitas di broiler: kering dan menggumpal indah

contoh kotoran berpenyakit.. berlendir, ada pendarahan, hijau, berwarna (coklat, merah, merah muda, hitam)
yang perlu dicermati juga kadang dalam feses masih ada pakan tak tercerna.. ini gawat karena bikin bengkak
fcr

makasih gan pencerahan nya, sangat berarti buat aku


Multi Quote Quote
#1028

not4given
Kaskus Addict
UserID: 4454947
Join: 17-06-2012
Post: 1,831

25-11-2012 20:06
Quote:Original Posted By stefani123

makasih gan pencerahan nya, sangat berarti buat aku

sama-sama..
jangan segan-segan kontrol kandang dan mengamati kotoran gan
kalau kandang panggung.. relatif lebih mudah dalam mengontrol kesehatan kandang. karena
amonia (gas kematian bagi unggas) yang dihasilkan dari kotoran jatuh ke bawah dan jauh dari
ayam..
kalau kandang postal.. manajemen litternya aja yang diperketat gan..
Multi Quote Quote
#1029

bear0101
Auto Banned
UserID: 4946041
Join: 25-11-2012
Post: 12

25-11-2012 20:49
apakah anda pemain poker handal...???
silahkan anda kunjungin website untuk bermain poker...
hanya dengan RP. 25.000 saja anda sudah bisa bermain dan proses penarikan dana nya juga
mudah dan cepat gan....
ayo.. join sekarang....!!!

Spoilerfor "do not open":


"TKP"

Multi Quote Quote


#1030

galonPATAHhati
Kaskuser
UserID: 4348138
Join: 13-05-2012
Post: 128

28-11-2012 05:53
taaaaarraa.. ane haaadirr lagi... mkin rame..
Multi Quote Quote
#1031

DendyCakra
Kaskuser
UserID: 3948264

Join: 25-01-2012
Post: 224

28-11-2012 13:26
gan Kalo thread Bebek Pedaging Ada Info ga yah
tq
Multi Quote Quote
#1032

ooBIBIHoo
Kaskuser
UserID: 2896729
Join: 30-04-2011
Post: 299

<ASK>
28-11-2012 18:04
misi agan agan sekalian penghuni thread ayam ayam ku
sebelum nya salam kenal, ane mau numpang tanya dimari nih gan, tapi sebelumnya maaf nih
kalo agak "menyimpang". soalnya ane pelihara ayam "kalkun" gan
1.ane baca dari berbagai sumber pakan ayam untuk gemukin berasal dari protein, apakah benar?

2.kalau ntu ayam ane ane empanin pakan dengan protein tinggi terus apakah bermasalah / ada
efek samping yang fatal? soalnya ane baca dari berbagai sumber juga katanya untuk tahap
dewasa / finisher baiknya diberi pakan ayam aduan biar tulang nya kokoh.
3.kalo misalkan tidak bermasalah dengan pakan protein tinggi, ane minta referensi merk pakan
ayam yang protein nya tinggi dong soalnya belakangan ini ane beli di tukang ayam dekat
rumah pur ayam 6000/kg. dan ane cek di pramuka katanya itu pur buras dengan harga 200 ribu /
sak 50 kg.
4.apa yang di maksud dengan pur ayam buras? dan ane ditawarin pur ayam 511 bravo dengan
harga 245 dan 511 polos dengan harga 260 /sak 50 kg. apa merk tersebut bagus & worth it?
sekian gan pertanyaan dari ane, mohon maaf jika salah thread berhubung di thread turkey kurang
update. terima kasih, wassalam.
Multi Quote Quote
#1033

imay71
Newbie
UserID: 2349573
Join: 08-12-2010
Post: 61

30-11-2012 23:47
ijin nyimak dulu gan....dan book mark dulu, ada rencana persiapan buka lahan untuk 5000 ekor,
mohon dibantu dari para suhu disini, mksh
Last edited by: imay71 01-12-2012 00:13

Multi Quote Quote


#1034

not4given
Kaskus Addict
UserID: 4454947
Join: 17-06-2012
Post: 1,831

04-12-2012 03:15
Quote:Original Posted By ooBIBIHoo

misi agan agan sekalian penghuni thread ayam ayam ku


sebelum nya salam kenal, ane mau numpang tanya dimari nih gan, tapi sebelumnya maaf nih kalo agak
"menyimpang". soalnya ane pelihara ayam "kalkun" gan

1.ane baca dari berbagai sumber pakan ayam untuk gemukin berasal dari protein, apakah benar?

2.kalau ntu ayam ane ane empanin pakan dengan protein tinggi terus apakah bermasalah / ada efek samping
yang fatal? soalnya ane baca dari berbagai sumber juga katanya untuk tahap dewasa / finisher baiknya diberi
pakan ayam aduan biar tulang nya kokoh.

3.kalo misalkan tidak bermasalah dengan pakan protein tinggi, ane minta referensi merk pakan ayam yang
protein nya tinggi dong
soalnya belakangan ini ane beli di tukang ayam dekat rumah pur ayam 6000/kg. dan
ane cek di pramuka katanya itu pur buras dengan harga 200 ribu / sak 50 kg.

4.apa yang di maksud dengan pur ayam buras? dan ane ditawarin pur ayam 511 bravo dengan harga 245 dan
511 polos dengan harga 260 /sak 50 kg. apa merk tersebut bagus & worth it?

sekian gan pertanyaan dari ane, mohon maaf jika salah thread berhubung di thread turkey kurang update.

terima kasih, wassalam.

1. protein adalah salah satu unsur yang diperlukan tubuh mahluk untuk: sustainable,
maintenance, production.. jadi bukan hanya protein.. ane pake pedoman kebutuhan standar ayam
saja (untuk prestarter kebutuhan PK= 21-22 %, untuk starter + grower = 19-21%, untuk finisher
19%) yang penting asama amino nya mendukung.. terus antara energi dan protein berimbang
2. efek samping dari protein tinggi adalah kotoran cenderung lebih basah dan bau.. akibatnya
kesehatan ayam kurang baik.. bila ditunjang dengan tatalaksana yang baik (lingkungan
mendukung) efek sampingnya bisa jadi positip.. karena efisien dan cepat.. tapi tidak nyaman di
kantong
jadi perlu pertimbanngan aspek ekonomis juga
3. kalau semua merk relatif sama gan yang tercantum di label.. yang paling penting itu DAYA
CERNA.. ane ga berani sebut merk
tp biasanya ada harga ada rupa
4. kalau untuk pur buras.. itu untuk ayam yang mau dipotong biasanya
karena proteinnya rendah sekali
511 Bravo 245ribu ya..
ya memang segitu kali harganya
kalo yang 511 polos atau hiprovite itu produk premiumnya CP gan
Multi Quote Quote
#1035

biscuitsereal
Kaskus Addict
UserID: 1696385
Join: 20-05-2010
Post: 3,375

07-12-2012 08:24

Multi Quote Quote


#1036

jake2503
Newbie
UserID: 616136
Join: 09-12-2008
Post: 5

12-12-2012 14:59
Agan2 sekalian ikutan nimbrung nih newbie...
baru beberapa bln ternak broiler n ayam kampung kecil2an
mau tanya klo masarin broiler ke bandung ke mana ya gan...
mohon bantuan gan
Multi Quote Quote
#1037

thamtom
Newbie
UserID: 3973185
Join: 31-01-2012
Post: 8

13-12-2012 00:14
Agan2 sekalian..semuanya kan ngegemukin ya...ane mau tanya kalo au netesin DOC ayam boiler
beli telurnya dimana yah??...apa prospeknya ga sebagus growing yah??
Multi Quote Quote
#1038

yogialvian
Aktivis Kaskus
UserID: 2096545
Join: 22-09-2010
Post: 685


13-12-2012 15:56
Sore agan2 sekalian, mau minta pencerahanya, sy ad tanah luas 1000m2, rncana januari ini ane
mau bkin kandang bt broiler kapasitas 1000m2, ane lokasi di ponorogo, kira2 prusahaan
kemitraan yg bagus dlm harga dan bibit ap gan? tolong bntuanya
Multi Quote Quote
#1039

cahpatra
Newbie
UserID: 4133535
Join: 13-03-2012
Post: 1

Yesterday 09:35
Agan2. saya pingin memulai ternak ayam. sistem kemitraan. saat ini lagi cari kandang sewa.
daerah purwokerto-cilacap. mohon berbagi info jika agan2 tau ada kandang kosong yang akan
dis
te:Original Posted By Fear.Not

Wah masa sih gan, peternak plasma bisa dapat 5200/ekor tanpa bonus pasar. Kemitraan apa gan , bisikin ane

mau gan

ntar ane upload rhpp ane y


Multi Quote Quote
KaskusAd Create an KasAD/Buat Iklan KasAD

#1002

sinosaurus
Kaskuser
UserID: 644161
Join: 03-01-2009
Post: 172

14-11-2012 10:27
Quote:Original Posted By k1dneno

cek harga ayam broiler dimana ya??? di http://disnak.jatimprov.go.idadanya ayam karkas

coba cek di

http://info.medion.co.id/index.php/infoharga om
Quote:Original Posted By yangsemarlover

ane td abis beli ayam warna warni, ntu ayam broiler kan? kalo g ada chanyanya g mati kan gan? kasian ayam
ane gan kalo malem gelap..sebaiknya kasih lampu om biar ayamnya gak kedinginan dan tetep aktif

makan dimalam hari biar cpet gede ayamnya om


Multi Quote Quote
#1003

not4given
Kaskus Addict
UserID: 4454947
Join: 17-06-2012

Post: 1,831

14-11-2012 13:43
Quote:Original Posted By Fear.Not

Wah masa sih gan, peternak plasma bisa dapat 5200/ekor tanpa bonus pasar. Kemitraan apa gan , bisikin ane

mau gan

5200 per ekor


ane juga mau kalo ituh.. bisa dapet 2000-2500 aja ngos-ngosan.. pake acara nambah pakan

Multi Quote Quote


#1004

igedheanuku
Kaskuser
UserID: 1600414
Join: 16-04-2010
Post: 247


14-11-2012 14:06
Quote:Original Posted By not4given

5200 per ekor

ane juga mau kalo ituh.. bisa dapet 2000-2500 aja ngos-ngosan.. pake acara nambah pakan

murni kog gan gk pake tambah2an pakan >5rb/e itu biasa gan emg kontrak grnsinya gede,dr
2500 ke 5000 brp sak pakan yg d masukin
itu yg ane bilang doc sdg d puncak produksinya trus kontrak garansi nya tinggi, emang skrg lg
bagus2 rapot plasma, itu mah dpt 5rb/e blum wah... tmn sy ada pop 6000 dpt 46jt wah....wah...
<-- ini br namanya sulap....
Multi Quote Quote
#1005

not4given
Kaskus Addict
UserID: 4454947
Join: 17-06-2012
Post: 1,831

14-11-2012 14:51
Quote:Original Posted By igedheanuku

murni kog gan gk pake tambah2an pakan >5rb/e itu biasa gan emg kontrak grnsinya gede,dr 2500 ke 5000 brp

sak pakan yg d masukin


itu yg ane bilang doc sdg d puncak produksinya trus kontrak garansi nya tinggi, emang skrg lg bagus2 rapot
plasma, itu mah dpt 5rb/e blum wah... tmn sy ada pop 6000 dpt 46jt wah....wah... <-- ini br namanya sulap....

pendapatan 46 juta pop 6000


berati perekor dapet 7600

kalo ane yang jadi PPL or TS.. pasti langsung di SP ituh


berati IP bisa diatas 310 ituh
Multi Quote Quote
#1006

igedheanuku
Kaskuser
UserID: 1600414
Join: 16-04-2010
Post: 247


14-11-2012 15:09
Quote:Original Posted By not4given

pendapatan 46 juta pop 6000

berati perekor dapet 7600

kalo ane yang jadi PPL or TS.. pasti langsung di SP ituh


berati IP bisa diatas 310 ituh

mantabs gak gan 7600/e org ini udh mencahin rekor sblumnya 5600/e
ane kurang yakin klo gak d sulap tp faktanya bs sj terjadi sbb sy dgr d pekan br udh ada boiler
21hr tembus d rt2 1.6 itu ayam d pompa barangkali

yg pasti TS/PPL kecipratan klo plasmanya meledak 7600/e yg penting sm2 lancar
Multi Quote Quote
#1007

not4given
Kaskus Addict
UserID: 4454947
Join: 17-06-2012

Post: 1,831

14-11-2012 15:43
Quote:Original Posted By igedheanuku

mantabs gak gan 7600/e org ini udh mencahin rekor sblumnya 5600/e
ane kurang yakin klo gak d sulap tp faktanya bs sj terjadi sbb sy dgr d pekan br udh ada boiler 21hr tembus d

rt2 1.6 itu ayam d pompa barangkali

yg pasti TS/PPL kecipratan klo plasmanya meledak 7600/e yg penting sm2 lancar

21 hari rata-rata 1,6 itu apanya gan.. BW ?


strain goliath itu
kalo pake DOC lohmann yang platinum piara di closehouse aja gak nyampe segitu di 21 hari..
normal di 800 gram.. cuman menang FCR aja..
padahal untuk tipe fast DOC lohmann juaranya..
meskipun ane fanatik COBB
salah info kali gan..
Multi Quote Quote
#1008

igedheanuku
Kaskuser
UserID: 1600414
Join: 16-04-2010
Post: 247

14-11-2012 17:01
Quote:Original Posted By not4given

21 hari rata-rata 1,6 itu apanya gan.. BW ?

strain goliath itu


kalo pake DOC lohmann yang platinum piara di closehouse aja gak nyampe segitu di 21 hari.. normal di 800
gram.. cuman menang FCR aja..
padahal untuk tipe fast DOC lohmann juaranya..

meskipun ane fanatik COBB

salah info kali gan..

bs jd strain goliat

kan kt gak tau perkembangan bw broiler dr thn ke thn meningkat

mkin sj terjadi perkembangan genetik si boiler ini

itu datanya umur 28 bw 1.8 fcr 1.5


apakah mkin terjadi strain goliat thn 2012 umur 21 bw 1.6??

udh pernah dpt doc 55gr ??


Multi Quote Quote
#1009

not4given
Kaskus Addict
UserID: 4454947
Join: 17-06-2012
Post: 1,831

14-11-2012 20:53

Quote:Original Posted By igedheanuku

bs jd strain goliat
kan kt gak tau perkembangan bw broiler dr thn ke thn meningkat mkin sj terjadi
perkembangan genetik si boiler ini

itu datanya umur 28 bw 1.8 fcr 1.5

apakah mkin terjadi strain goliat thn 2012 umur 21 bw 1.6??

udh pernah dpt doc 55gr ??

doc 55 gram
ituh doc nginap 6 hari terus sama PS atau intinya nya dikasih makan dulu sebelum dikirim ke
peternak
kalau umur 28 BW 1,8 FCR 1,5 bisa dipastikan intinya gak bakal bertahan lama kalo
peternaknya kayak gitu semua, rugi bandar ituh namanya
yah kalau untuk perbaikan genetik.. setiap tahun emang ada perbaikan dan pemuliaan terus.. tp
kalau strain yang beredar.. sepertinya belom ada yang kayak gitu (sepengetahuan ane).. tp dunia
ini luas.. apapun bisa terjadi
Multi Quote Quote
#1010

igedheanuku
Kaskuser
UserID: 1600414
Join: 16-04-2010
Post: 247

14-11-2012 21:29
Quote:Original Posted By not4given

doc 55 gram
ituh doc nginap 6 hari terus sama PS atau intinya nya dikasih makan dulu sebelum dikirim ke peternak
kalau umur 28 BW 1,8 FCR 1,5 bisa dipastikan intinya gak bakal bertahan lama kalo peternaknya kayak gitu

semua, rugi bandar ituh namanya

yah kalau untuk perbaikan genetik.. setiap tahun emang ada perbaikan dan pemuliaan terus.. tp kalau strain
yang beredar.. sepertinya belom ada yang kayak gitu (sepengetahuan ane).. tp dunia ini luas.. apapun bisa

terjadi

bandar mn ada yg rugi gan tgl mainin harga garansi beres


gan...gan... dlm 1thn 6 putaran 1xhrg ancur sprti skrg ini 3xhrg stabil 2xhrg pasar tinggi jd cm 1x

inti rugi
klo ada umur 28 bw 1.8 yg untung malah intinya dgn merubah hrg garansi satu lg keuntungannya
klo panen 28 berati 1 lokasi dlm 1thn bs panen ampe 7 putaran
yg ane takutkan bkn intinya yg gak bertahan lm tp peternak yg berpikiran sprti agan
55gr doc nginap 6hr klo doc 29gr gmn gan??
Multi Quote Quote
#1011

X13Lver_X33 [$]
Kaskus Donator
UserID: 660827
Join: 16-01-2009
Post: 5,443

15-11-2012 00:02
Quote:Original Posted By igedheanuku

murni kog gan gk pake tambah2an pakan >5rb/e itu biasa gan emg kontrak grnsinya gede,dr 2500 ke 5000 brp

sak pakan yg d masukin


itu yg ane bilang doc sdg d puncak produksinya trus kontrak garansi nya tinggi, emang skrg lg bagus2 rapot

plasma, itu mah dpt 5rb/e blum wah... tmn sy ada pop 6000 dpt 46jt wah....wah... <-- ini br namanya sulap....

ane paling bagus populasi 6000 dapetnya sekitar 4000/ekor..


itu dah nambah jagung ama konsentrat
Multi Quote Quote
#1012

not4given
Kaskus Addict
UserID: 4454947
Join: 17-06-2012
Post: 1,831

16-11-2012 10:24
Quote:Original Posted By igedheanuku

bandar mn ada yg rugi gan tgl mainin harga garansi beres


gan...gan... dlm 1thn 6 putaran 1xhrg ancur sprti skrg ini 3xhrg stabil 2xhrg pasar tinggi jd cm 1x inti rugi

klo ada umur 28 bw 1.8 yg untung malah intinya dgn merubah hrg garansi satu lg keuntungannya klo panen 28

berati 1 lokasi dlm 1thn bs panen ampe 7 putaran

yg ane takutkan bkn intinya yg gak bertahan lm tp peternak yg berpikiran sprti agan

55gr doc nginap 6hr klo doc 29gr gmn gan??

bener juga yah.. kalo 1 tahun ane malah kadang cuman 5 kali chick in.. memaksimalkan masa
istirahat kandang.. kesadaran biosekuriti peternak masih kurang untuk kuat sampe 6 putaran.
lebih sehat dan aman sebetulnya.. cuman gara2 kandang semakin terbatas.. kadang ane paksa
juga 6 putaran
kalo doc 29 gram.. sering dapet gan
itu doc nginep atau doc BM dehidrasi
Quote:Original Posted By X13Lver_X33

ane paling bagus populasi 6000 dapetnya sekitar 4000/ekor..


itu dah nambah jagung ama konsentrat

ini contoh peternak yang bijak.. tidak sekedar nambah jagung.. masih modal dikit pake
konsentrat
Multi Quote Quote
#1013

X13Lver_X33 [$]
Kaskus Donator
UserID: 660827
Join: 16-01-2009
Post: 5,443

16-11-2012 16:33
Quote:Original Posted By not4given

bener juga yah.. kalo 1 tahun ane malah kadang cuman 5 kali chick in.. memaksimalkan masa istirahat
kandang.. kesadaran biosekuriti peternak masih kurang untuk kuat sampe 6 putaran. lebih sehat dan aman
sebetulnya.. cuman gara2 kandang semakin terbatas.. kadang ane paksa juga 6 putaran
kalo doc 29 gram.. sering dapet gan
itu doc nginep atau doc BM dehidrasi

ini contoh peternak yang bijak.. tidak sekedar nambah jagung.. masih modal dikit pake konsentrat

iya mule pke konsentrat ini soalnya harga jagung di daerah ane udah tinggi
Multi Quote Quote
#1014

Fear.Not
Newbie
UserID: 2688286
Join: 11-03-2011
Post: 5

21-11-2012 18:08
Quote:Original Posted By X13Lver_X33

iya mule pke konsentrat ini soalnya harga jagung di daerah ane udah tinggi

konsentratnya legal dr initi gak gan ?


Multi Quote Quote
#1015

SheaShop
Aktivis Kaskus
UserID: 3389125
Join: 04-09-2011
Post: 686

22-11-2012 08:49
halo para suhu, ane lagi mulai belajar nih..salam kenal semua nya
Ane mau tanya, ada yang bilang klo ternak ayam itu, lebih bagus dibawah kandangnya sekalian
ternak lele, gmna menurut pendapat suhu2 sekalian?

Multi Quote Quote


#1016

not4given
Kaskus Addict
UserID: 4454947
Join: 17-06-2012
Post: 1,831

22-11-2012 14:27
Quote:Original Posted By SheaShop

halo para suhu, ane lagi mulai belajar nih..salam kenal semua nya

Ane mau tanya, ada yang bilang klo ternak ayam itu, lebih bagus dibawah kandangnya sekalian ternak lele,

gmna menurut pendapat suhu2 sekalian?

agak dilematis nih jawabnya


ane kasih gambaran aja..
kandang dengan kolam lele dibawahnya ada keuntungan dan kerugian, yg jelas kotoran, sisa
pakan tercecer dan bangkai ayam tidak terbuang karena dimakan lele dan bisa jadi duit
nantinya
kerugiannya (ini juga masih belom ada penelitian ilmiah). sumber air kandang rawan tercemari..
terutama yang pake sumur di lokasi kandang, selain itu banyak peternak berpendapat kalo
kesehatan ayam lebih rentan dengan adanya kolam lele..
ane kasih gambaran juga, lele yang tidak dibudidayakan secara intensif, biasanya tingkat

kematian tinggi, karena kecenderungan kanibal akibat ukuran yang tidak seragam.
ane asumsikan peternak piara lele karena ogah keluar duit buat beli pakan, sehingga
mengandalkan kotoran dan pakan yg jatuh, kemungkinan besar lele tidak tumbuh optimal.
jadi untuk profit oriented kolam lelenya jangan terlalu diharapkan
FYI: pengamatan ane, kandang yg pake kolam dan performance broiler masih oke, biasanya
tinggi panggungnya sekitar 2meter dari permukaan dan sistem pengairannya bagus
Multi Quote Quote
#1017

SheaShop
Aktivis Kaskus
UserID: 3389125
Join: 04-09-2011
Post: 686

22-11-2012 14:51
Quote:Original Posted By not4given

agak dilematis nih jawabnya

ane kasih gambaran aja..


kandang dengan kolam lele dibawahnya ada keuntungan dan kerugian, yg jelas kotoran, sisa pakan tercecer
dan bangkai ayam tidak terbuang karena dimakan lele
dan bisa jadi duit nantinya
kerugiannya (ini juga masih belom ada penelitian ilmiah). sumber air kandang rawan tercemari.. terutama yang
pake sumur di lokasi kandang, selain itu banyak peternak berpendapat kalo kesehatan ayam lebih rentan
dengan adanya kolam lele..

ane kasih gambaran juga, lele yang tidak dibudidayakan secara intensif, biasanya tingkat kematian tinggi,
karena kecenderungan kanibal akibat ukuran yang tidak seragam.
ane asumsikan peternak piara lele karena ogah keluar duit buat beli pakan, sehingga mengandalkan kotoran
dan pakan yg jatuh, kemungkinan besar lele tidak tumbuh optimal.
jadi untuk profit oriented kolam lelenya jangan terlalu diharapkan

FYI: pengamatan ane, kandang yg pake kolam dan performance broiler masih oke, biasanya tinggi
panggungnya sekitar 2meter dari permukaan dan sistem pengairannya bagus

nais inpo gan, ane masih nubie.. minggu lalu baru survey ke parung.
Berikut itung2an yang ane buat.
Hitung 1000 Ayam
Multi Quote Quote
#1018

pemanah ulung
Kaskus Holic
UserID: 367446
Join: 03-12-2007
Post: 944

22-11-2012 19:25

Quote:Original Posted By not4given

agak dilematis nih jawabnya

ane kasih gambaran aja..


kandang dengan kolam lele dibawahnya ada keuntungan dan kerugian, yg jelas kotoran, sisa pakan tercecer
dan bangkai ayam tidak terbuang karena dimakan lele
dan bisa jadi duit nantinya
kerugiannya (ini juga masih belom ada penelitian ilmiah). sumber air kandang rawan tercemari.. terutama yang
pake sumur di lokasi kandang, selain itu banyak peternak berpendapat kalo kesehatan ayam lebih rentan
dengan adanya kolam lele..

ane kasih gambaran juga, lele yang tidak dibudidayakan secara intensif, biasanya tingkat kematian tinggi,
karena kecenderungan kanibal akibat ukuran yang tidak seragam.
ane asumsikan peternak piara lele karena ogah keluar duit buat beli pakan, sehingga mengandalkan kotoran
dan pakan yg jatuh, kemungkinan besar lele tidak tumbuh optimal.
jadi untuk profit oriented kolam lelenya jangan terlalu diharapkan

FYI: pengamatan ane, kandang yg pake kolam dan performance broiler masih oke, biasanya tinggi
panggungnya sekitar 2meter dari permukaan dan sistem pengairannya bagus

sip gan nice post wah keren


tambahan dikit aja kalo mau buat kolam sama kandang mending dipisah aja.... jadi dibuat
keduanya secara dipisah,
kalaupun terpaksa harus pakai kolam bner kata agan yang satu ini kandang harus tinggi dan lebar
kolam harus lebih lebar dari kandng. untk kandang harus dibantu dengan blower dengan arah
angin kesamping kanan dan kiri.. ini sudah pernah dilakukan oleh peternak dan hasilnya cukup
baik
Multi Quote Quote
#1019

X13Lver_X33 [$]

Kaskus Donator
UserID: 660827
Join: 16-01-2009
Post: 5,443

22-11-2012 19:48
Quote:Original Posted By Fear.Not

konsentratnya legal dr initi gak gan ?

bli di toko gan


Quote:Original Posted By SheaShop

halo para suhu, ane lagi mulai belajar nih..salam kenal semua nya

Ane mau tanya, ada yang bilang klo ternak ayam itu, lebih bagus dibawah kandangnya sekalian ternak lele,

gmna menurut pendapat suhu2 sekalian?

daripada lele gimana klo di kasi ayam lagi di bawahnya model kandang tingkat gitu
hemat tempat
Quote:Original Posted By SheaShop

nais inpo gan, ane masih nubie.. minggu lalu baru survey ke parung.

Berikut itung2an yang ane buat.

lumayan

Hitung 1000 Ayam

ini rencana sewa kandang yah.. atau dianggap penyusutan


wah itu perhitungannya untuk pemeliharaan 1 periode gan..
per seribu ane biasa pake patokan 70 sak untuk bikin ayam 2 kg ke atas
terus harga DOC fluktuatif lho..
biaya pengobatan masih kurang itu gan..
kalo cuman 200 per ekor.. ayamnya cuman di vaksin sama pake obat puskesmas itu

Inilah Kiat Membangun Kandang Broiler yang Efektif


March 20, 2010 Sopyan Haris Leave a comment Go to comments

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat akan membangun


kandang broiler termasuk perlengkapannya. Perlu kita samakan dulu persepsi di antara kita,
bahwa kandang yang akan kita bicarakan adalah kandang dalam konsep INDUSTRI
PERUNGGASAN bukan sekedar kandang untuk pelihara ayam dalam satuan yang dapat
dihitung dengan jari.
Perhitungan ekonomi selalu lebih dulu menjadi bahan pertimbangan, misalnya bahan-bahan yang
tersedia, biaya perawatan setelah dibangun, dan umur bangunan juga menjadi pertimbangan yang
penting.
Ketika akan merancang dan membangun kandang untuk ayam broiler, hal yang harus
dipertimbangkan pertama adalah ketersediaan air dan ketersediaan udara segar yang baik di
lahan yang akan dibangun. Perlu dipertimbangkan ulang bila lahan yang Anda miliki ternyata
sulit mendapatkan air ataupun ventilasi yang tidak maksimal karena terhalang oleh tebing atau
bangunan fisik lainnya yang lebih tinggi.
Orientasi kandang sedapat mungkin melintang timur-barat untuk mengurangi jumlah cahaya
matahari yang langsung masuk ke dalam kandang ataupun sinar matahari yang memanasi sisi
samping bangunan kandang (tirai) khususnya pada jam-jam suhu terpanas dalam sehari. Tujuan
utama dari konsep ini adalah sedapat mungkin untuk menurunkan fluktuasi antara suhu panas

dan suhu dingin dalam 24 jam. Suhu yang nyaman bagi kebutuhan ayam akan mempertinggi
efektifitas konversi pakan dan pertumbuhan ayam broiler.
Atap kandang juga harus memiliki permukaan reflektif di bagian atasnya untuk membantu
menurunkan konduksi panas dari sinar matahari dan juga atap harus terinsulasi agar panas dari
atap kandang tidak mempengaruhi suhu di dalam kandang. Selain itu sedapat mungkin agar
pantulan sinar matahari dari tanah atau bangunan di sekitar kandang tidak masuk ke dalam
kandang karena pantulan sinar matahari ini masih mengandung UV (ultra violet) yang ternyata
juga mempengaruhi suhu didalam kandang. Oleh karena itu beberapa pengusahan perunggasan
sudah menggunakan bionet untuk mengurangi intensitas UV ini.
Sistem pemanasan juga perlu ditata sedemikian rupa agar pada masa brooding tidak mengalami
kendala, khususnya pada kondisi suhu luar yang sedang dingin. Selain itu, system ventilasi harus
juga disediakan untuk membantu penyediaan oksigen dan mempertahankan kondisi temperature
yang optimum untuk ayam. Penataan lampu untuk program pencahayaan harus ditata agar
distribusi cahaya merata hingga lantai kandang. Sedapat mungkin perlu disediakan timer
otomatis untuk memudahkan pelaksanaan program pencahayaan.
Hal-hal di atas merupakan faktor essensial yang harus kita perhatikan sejak awal. Kesalahan
sejak awal pembangunan kandang akan menjadi bahaya laten yang secara tidak sadar akan
menggerogoti potensi keuntungan kita sebagai pengusaha perunggasan. Percaya atau tidak
percaya silahkan dibuktikan.
Efektif atau tidaknya kandang bukan dilihat dari elitnya atau tingginya investasi yang Anda
keluarkan, tetapi lebih pada efektif atau tidaknya kandang tersebut dalam menyediakan suasana
yang nyaman sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ayam. Oleh karena itu pahami dulu apa yang
dibutuhkan oleh ayam selanjutnya konsultasikan kepada Polutry Technical Advisor dan akhirnya
kontaktor Anda siap membangun kandang.
Selamat membangun kandang.

Pakan dan Pemilihan Bibit Ayam Kampung (DOC)


Added Wednesday, October 26, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam Kampung
Pedaging
Jenis Pakan Ayam Kampung
Mengingat kapasitas produksi dan pertumbuhan ayam kampung lebih rendah dibandingkan
ayam broiler ras, maka dalam memberi pakan ayam kampung sebaiknya dipilih dari bahanbahan yang mudah didapat, murah harganya dan nilai gizinya memadai.
Bahan Pakan Nabati
Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan pakan
nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi, misalnya dedak dan daun-daunan yang suka

dimakan oleh ayam kampung. Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula yang mempunyai
kandungan protein tinggi seperi bungkil kelapa. bungkil kedele dan bahan pakan asal kacangkacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti jagung
1. Dedak halus
Dedak sebagai limbah penggilingan padi banyak terdapat di indonesia karena indonesia
merupakan negara penghasil padi. Pada saat musim panen, dedak mudah diperoleh dan murah
harganya. Dedak sebagai bahan pakan ternak luas pemggunaannya, dapat digunakan sebagai
bahan pakan berbagai jenis dan tipe ternak.
Dedak halus dibedakan antara dedak halus pabrik dan dedak halus kampung. Dedak halus
kampung mengandung lebih banyak serat kasar dibandingkan dedak halus pabrik, serta
kandungan proteinnya hanya 10,1%, sedangkan dedak halus pabrik mengandung protein 13,6%.
Sedangkan kandungan lemaknya tinggi, sekitar 13%, demikian juga serat kasarnya kurang lebih
12%. Oleh karena itu penggunaan dedak halus dalam pakan ayam kampung sebaiknya tidak
melibihi 45%. bila beras yang sudah putih digiling kembali, maka akan didapat limbah berupa
bekatul dengan kandungan protein 10,8%, ini dapat juga digunakan sebagai bahan pakan ayam
kampung.
2. Jagung

Jagung sebagai pakan ayam kampung sudah sejak lama digunakan. Jagung mengandung protein
agak rendah (sekitar 9,4%), tetapi kandungan energi metabolismenya tinggi. (3430 Kkal/Kg).
Oleh karena itu jagung merupakan sumber energi yang baik. Kandungan serat kasarnya rendah
(sekitar 2%), sehingga memungkinkan jagung dapat digunakan dalam tingkat yang lebih tinggi.
Jagung kuning mengandung pigmen karoten yang disebut "Xanthophyl". Pigmen ini memberi
warna kuning telur yang bagus dan daging yang menarik, tidak pucat.
3. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa dapat digunakan sebagai
pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan banyak mendirikan pabrik minyak goreng,
sehingga bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protrein cukup tinggi sekitar 21,6% dan
energi metabolisme sekitar 1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine
dan Histidin serta kandungan lemaknya tinggi sekitar 15%. Oleh karena itu penggunaan dalam
menyusun ransum tidak melibihi 20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi
dari tepung itu atau Cysine buatan pabrik.

Secara umum bungkil kelapa berwarna coklat, ada coklat tua ada coklat muda (coklat terang)
sebaiknya dipilih bungkil kelapa berwarna coklat muda atau coklat terang inilah yang kita pilih.
Bungkil kelapa mudah dirusak oleh jamur dan mudah tengik, sehingga harus hati-hati dalam
menyimpannya.
4. Singkong/Ketela Pohon
PArutan singkong mentah dapat dijadikan bahan pakan pokok ayam kampung yang dipelihara
secara intensif. Singkong dapat diberikan dalam bentuk mentah (segar) ataupun setelah melalui
pengolahan misalnya gaplek atau aci. Penggunaan tepung gaplek dalam ransum tidak lebih dari
40%. Dalam bentuk mentah, singkong sebaiknya digunakan dalam tempo 24 jam setelah masa
panennya. Lebih dari tempo itu maka nilai gizinya akan menurun (rusak). Selain umbinya, daun
singkong juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ayam kampung, baik dalam bentuk
tepung ataupun dalam bentuk segar (sebagai hijauan). Tepung daun singkong ini dapat
menggantikan kacang hijau dan kedelai sampai jumlah 8%.
5. Bungkil Kedelai
Kacang kedelai mentah tidak dianjurkan untuk dipergunakan sebagai pakan ayam karena kacang
kedelai mentah mengandung beberapa Trypsin, yang tidak tahan terhadap panas, karena itu
sebaiknya kacang kedelai diolah lebih dahulu. Bungkil kedelai merupakan limbah pembuatan
minyak kedelai, mempunyai kandungan protein kurang lebih 42,7% dengan kandungan energi
metabolisme sekitar 2240 Kkal/Kg, kandungan serat kasar rendah, sekitar 6%. Tetapi kandungan
menthionisne rendah. Penggunaan bungkil kedelai dalam ransum ayam dianjurkan tidak melibihi
40%, sedangkan kekurangan menthionisme dapat dipenuhi demi tepung ikan atau methionisme
buatan pabrik.
6. Daun Lamtoro
Pemberian daun lamtoro mesti hati-hati karena daun lamtoro mengandung alkaloid yang beracun
dengan nama mimosin. Pemberian tepung daun lamtoro dalam jumlah yang banyak akan
mengakibatkan ayam berhenti bertelur. Karena itu, kendatipun kandungan protein daun lamtoro
cukup tinggi (22,30%), dalam penggunaannya dianjurkan tidak melebihi dari 5% dalam pakan
ayam.
7. Daun Turi
Tepung daun turi biasa dipergunakan dalam pakan ayam. Daun turi yang berbunga merah
mengandung kadar protein sekitar 31,68%, sedangkan daun turi yang berbunga putih
mengandung kadar protein 40,62%.
Bahan Pakan Hewani
Bahan pakan asal hewan ini umumnya merupakan limbah industri, sehingga sifatnya
memanfaatkan limbah. Bahan pakan hewani yang biasa digunakan adalah tepung ikan, tepung

tulang, tepung udang dan tepung kerang. Beberapa pakan hewan yang lain adalah cacing,
serangga, ulat dll. Bahan-bahan pakan ini ditemukan ayam yang dipelihara secara intensif,
cacing, serangga, dan lain-lain tidak diberikan. Tetapi bekicot yang banyak didapat di musim
hujan, sudah mulai diternakkan, merupakan bahan pakan alternatif yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan protein pada ransum ayam.
1. Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan bahan pakan yang sangat terkenal sebagai sumber protein yang
tinggi. Tetapi perlu diketahui bahwa kandungan gizi tepung ikan ini berbeda, sesuai
dengan jenis ikannya. Di samping jenis ikan, proses pengeringan ikan juga
mempengaruhi kualitas tepung ikan tersebut. Ada beberapa macam proses pengeringan,
yaitu pengeringan matahari, pengeringan vacum, pengeringan dengan uap panas dan
pengeringan dengan pijar api sesaat.
Pengeringan matahari merupakan proses termudah dan termurah, tetapi juga rendah kadar
proteinnya. Tepung ikan lokal yang bersumber dari sisa industri ikan kalengan atau
limbah tangkapan nelayan dan hanya dijemur dengan panas matahari mempunyai
kandungan protein kasar hanya 51-55%. Selain sebagai sumber protein dengan asam
amino yang baik, tepung ikan juga merupakan sumber mineral dan vitamin. Dengan
kandungan gizi yang sangat baik ini maka tak heran bila harganya pun mahal. Oleh
karena itu, untuk menekan harga ransum, pengguna tepung ikan dibatasi di bawah 8%.
Di Indonesia, tepung ikan ada beberapa macam baik produk lokal maupun import dengan
kualitas yang beragam. Dengan kondisi ini peternak disarankan membeli tepung ikan dari
penjual yang terpercaya dan sudah biasa menjual tepung ikan yang baik.
2. Tepung Udang
Tepung udang berasal dari limbah industri udang, sehingga kualitas gizinya tergantung
dari bagian yang ikut tergiling. Apabila bagian kepala dan kaki ikut tergiling tentu
kualitasnya lebih baik daripada hanya kulit udangnya saja. Kandungan protein tepung
udang berkisar antara 43-47%. Tepung udang merupakan bahan pakan alternatif sebagai
sumber protein, karena tidak semua tempat tepung udang ini dapat diperoleh.
3. Tepung Tulang
Tepung tulang digunakan sebagai sumber mineral. Tepung tulang umunya mengandung
Calcium antara 24-25% dan Phospor antara 12-15%. Karena sifatnya sebagai pelengkap.
Pemakai tepung tulang hanya sedikit.
4. Tepung Kerang
Tepung kerang merupakan sumber Calcium, karena mengandung Calcium hampir 36%.
Dengan berkembangnya mineral dan vitamin buatan pabrik, bahan pakan alami sudah
banyak ditinggalkan. Tetapi apabila harganya murah dan kesediannya terjamin, peternak
dapat memanfaatkan tepung kerang ini sebagai sumber Calcium untuk ransum ayam
kampungnya.

5. Bekicot
Bekicot merupakan bahan pakan yang murah sekali karena kita dapat dengan mudah
memperolehnya disekitar lingkungan hidup dan mudah pula membudidayakannya.
hampir 95% dari tubuh bekicot dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ayam, yang
terbuang hanyalah kotoran dan lendirnya.
Cara memanfaatkannya adalah sebagai berikut :
o 60 gr bekicot dipuasakan selama 2 hari agar kotorannya habis.
o Rendamlah dalam air garam dengan perbandingan 1 liter air dengan 50 gr garam
dapur, kemudian diaduk selama 15-20 menit.
o Daging bekicot dicuci kemudian masukkan ke dalam air mendidih selama 10
menit (sampai masak).
o Daging bekicot dapat diberikan sebagai pakan ayam, baik dalam bentuk basah
(segar), kering ataupun, dalam bentuk tepung, dengan kandungan protein untuk
masing-masingnya adalah sebagai berikut :

Dalam bentuk basah (segar) 54,29%

Dalam bentuk kering 64,13%

Dalam bentuk tepung 24,80%

Meskipun kandungan protein tepung bekicot tinggi, tetapi pemakaiannya tidak


boleh melebihi 10%. Cangkang bekicot dapat digunakan sebagai pakan tambahan
menggantikan tepung kapur dan grit.
6. Bahan Pakan pelengkap/Suplemen
Bahan pakan pelengkap ini merupakan bahan buatan pabrik dan produksi untuk
melengkapi zat-zat gizi yang biasanya kurang banyak atau kurang lengkap dikandung
oleh bahan pakan alami.
o Vitamin, merupakan zat gizi yang berfungsi untuk pembentukan tulang,
pertumbuhan serta memberikan daya tahan tubuh terhadap penyakit atau infeksi.
o Mineral, merupakan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak
banyak tetapi sangat penting untuk pembentukan alat-alat tubuh antara lain untuk
pembentukan tulang (Ca dan P). darah (zat besi/Fe) dan kerabang telur (Ca dan
P).
o Lysine dan Methionine
Seperti diketahui dalam formula ransum ayam buras, 90% disusun dari bahan
pakan nabati yang umumnya tidak mengandung asam amino yang imbang.

Biasanya nahan pakan nabati ini miskin akan Lysine dan Methionine. Biasanya
kekurangan asam amino ini dapat diatasi dengan penggunaan tepung ikan pada
formula ransum. Tetapi karena harganya mahal penggunaan tepung ikan ini
terbatas sehingga untuk mengatasi kekurangan asam amino ini digunakan Lysine
dan Methionine buatan pabrik. Lysine dan Methionine merupakan asam amino
esensial yang dibutuhkan oleh ternak. Dewasa ini kedua asam amino sudah
diproduksi dan dikemas sebagai produk siap pakai oleh pabrik.
o Probiotik
Probiotik adalah koloni kecil bibit mikroba yang berasal dari lambung sapi, yang
dikemas dalam campuran tanah, akar rumput dan daun-daunan atau ranting yang
dibusukkan. Mikroba-mikroba tersebut berfungsi sebagai penghuni protein, serat
kasar dan nitrogen fiksasi non simbiotik.
Dengan menambahkan probiotik tersebut dalam ransum ayam dan kadar amonia
lebih rendah sehingga bau menyengat yang biasanya kita cium disekitar kandang
menjadi berkurang karena sifatnya sebagai pengurai. Penggunaan probiotik ini
juga lebih luas, tidak saja sebagai suplemen pada ransum ayam buras tetapi juga
digunakan untuk menjinakkan berbagai limbah (yang berbentuk organik) seperti
bau spesifik dari septitank, limbah rumah potong dan limbah industri. Seiring
dengan perkembangan teknologi, probiotik ini sudah diproduksi secara massal
(pabrik) dengan dikemas dalam bentuk siap pakai sehingga menjadi lebih mudah
dalam penggunaannya.
Metode Penyediaan Ransum
Untuk menyusunransum dengan kadar protein tertentu dapat dilakukan dengan metode cobacoba. Diharapkan dengan metode ini ditunjang dengan pengalaman serta ketekunan, nantinya
akan diperoleh susunan ransum yang paling sesuai untuk ayam kampung. Oleh karena itu perlu
diketahui terlebih dahulu kandungan protein dan energi masing-masing bahan yang akan
disusun.
Metode Pemberian Pakan
Pakan yang akan diberikan kepada ayam perlu ditempatkan dalam wadah tertentu sehingga
memudahkan ayam mematuk pakan dan menjaga ransum tidak bertebaran. Wadah disesuaikan
dengan ukuran tubuh ayam. Metode pemberian pakan ayam adalah sebagai berikut ini.

Metode Tradisional
Pemberian ransum metode ini dengan cara pakan ditaburkan di bak pakan. Ransum dan
pakan ditaburkan yang diberikan tersebut sudah mengandung semua unsur nutrisi yang
dibutuhkan. Metode inilah yang banyak dikenal selama ini dan sudah sejak lama
diterapkan oleh peternakan ayam di indonesia.

Metode Prasmanan
Pemberian pakan dengan metode ini disajikan layaknya manusia makan direstoran yaitu
ayam dihadapkan pada beberapa macam bahan pakan baik itu berupa biji-bijian, bungkil,

atau tepung ikan. Kelebihan metode ini adalah bisa menunjang selera ayam karena diberi
kebebasan untuk memilih bahan pakan yang disukai. Metode ini sering digunakan untuk
kepentingan penelitian terutama untuk mengetahui derajat kesukaan ayam terhadap satu
atau lebih bahan pakan baru yang akan digunakan kelak.

Metode Gabungan
Prinsip metode ini tetap pada ransum yang diberikan. Artinya ransum diberikan
mengandung semua unsur nutrisi yang dibutuhkan ayam hanya saja kandungan
proteinnya lebih banyak.

Pemberian Pakan secara Intensif


1. Ayam kampung umur 1-7 hari
o Pakan harus tersedia sepanjang hari dan tidak terbatas jumlahnya (ad libitum)
o Cara pemberian pakan sebaiknya 3-4 kali sehari.
o Tempat pakan sebaiknya berbentuk datar seperti tampah, agar ayam-ayam dapat
menjangkau pakan di dalamnya.
2. Ayam kampung umur 1 minggu - 10 minggu
o Untuk ayam umur 1 minggu sampai 10 minggu dapat digunakan makanan ayam
ras starter dicampur dedaak padi dengan perbandingan 1:1 atau dengan
memberikan jagung giling halus dicampur dedak padi dengan perbandingan 2:1
ditambah dengan limbah ikan asin atau segar/serangga/keong mas/cacing dll.
o Jumlah pakan yang diberikan kurang lebih 20-50 gram per ekor per hari, dengan
kandungan protein 14-15%
3. Ayam kampung berumur 10 minggu - 12 minggu
o Setelah ayam berumur 10 sampai 12 minggu, anak ayam mulai secara bertahap
dapat dilepas dengan ayam lainnya.
o Untuk ayam kampung umur 10 minggu sampai 12 minggu jenis pakan yang
diberikan dapat berupa jagung giling, dedak, nasi, gabah, limbah ikan dll. Jumlah
pemberiannya bertambah yaitu kurang lebih 50-70 gram per ekor per hari, dengan
kandungan protein 14-15%, sebagai contoh pakan ayam kampung umur 10
minggu - 12 minggu dedak padi 45%, jagung 30%, limbah ikan/keong
mas/bekicot/cacing/konsentrat 20% dan hijauan 5%.
4. Ayam kampung berumur 12 minggu - 20 minggu (ayam dara)

o Laju pertumbuhan ayam dara lebih cepat daripada anak ayam. Oleh karena itu
kebutuhan pakan lebih banyak baik kandungan gizinya maupun jumlah pakannya.
o Pakan ayam dara secara fisik ukurannya butirannya lebih besr daripada untuk
pakan ayam.
o Jenis pakan yang diberikan dapat berupa jagung, dedak, nasi, potong-potongan
gaplek, sayuran, limbah ikan, keong mas, cacing dll. yang diberikan pada pagi
dan sore hari sebelum ayam dikeluarkan dari kandang (untuk pemeliharaan secara
semi intensif).
o Jumlah pemberian pakan 70 gram - 100 gram per ekor per hari dengan kandungan
protein 10-14%. Sebagai contoh susunan pakan ayam kampung dara dedak padi
55%, jagung kuning 34% dan limbah ikan/keong mas/cacing/bekicot 7% dan
hijauan 4%
5. Pakan ayam betina dewasa umur di atas 20 minggu
o Gizi pakan ayam dewasa sebagian besar digunakan untuk produksi telur sehingga
kualitas dan kontinuitas pakan yang diberikan sangat mempengaruhi produksi
telur. Fluktuasi produksi telur terjadi apabila terlalu sering mengganti pakan.
o Oleh karena itu apabila terjadi perubahan pakan sebaiknya dilakukan secara
bertahap. Untuk mendapatkan produksi telur yang tinggi diperlukan pakan yang
kandungan gizinya sesuai dengan kebutuhan ayam yaitu mengandung protein
kasar 14%-24%. Sebagai contoh susunan pakan ayam kampung betina dewasa
terdiri dari dedak padi 45%, jagung kuning 20%, nasi/meniran/gabah/gaplek 10%,
limbah ikan asin/keong mas/bekicot/cacing 20%, sayuran 5%. Jumlah pemberian
kurang lebih 150 gram per ekor per hari.
Pemberian Air Minum
Kebutuhan nutrisi/gizi lain yang kadang-kadang dilupakan adalah air minum. Air minum sangat
penting dibutuhkan dalam tubuh ternak karena air sangat vital untuk berjalannya fungsi tubuh
yang normal. Air merupakan bahan dasar dari darah, cairan antar dan dalam sel tubuh yang
berfungsi untuk transportasi zat gizi serta sisa-sisa pembakaran dalam tubuh. Disamping itu air
mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pengaturan suhu tubuh.
kandungan air dalam tubuh anak ayam sehari sekitar 85% dan kandungan ini sedikit menurun
dengan peningkatan umur dan mencapai 55% pada tubuh ayam berumur 42 minggu. Sehingga
ayam membutuhkan air minum yang bersih untuk pertumbuhan optimal, Untuk produksi dan
untuk proses pencernakan makanan. Oleh karena itu air minum harus selalu tersedia, karena
kekurangan air minum sampai 20% dari kebutuhan sehari-hari dapat menyebabkan penurunan
produksi baik produksi telur maupun daging.
Ayam kampung umur 1-2 hari sebaiknya air minum diberi gula pasir dengan perbandingan 1 liter

air dan 2 sendok makan gula pasir. Sedangkan untuk ayam umur 2-7 hari air minum dapat
dicampur denganVitachik (obat anti stress).
Pemilihan Bibit (DOC)
Untuk dapat meningkatkan produksi dan pertumbuhan ayam yang baik, maka diutamakan
pemilihan calon bibit, baik calon induk maupun calon pejantan. Cara memilih ayam kampung
calon induk atau calon pejantan adalah sebagai berikut ini.

Induk Betina
Kriteria induk betina yang unggul adalah sebagai berikut ini.
Calon Induk
1. Umur = 6 sampai 12 bulan
2. Berat badan = kurang lebih 0,8 kg
3. Sehat, tidak cacat, mata bersinar dan hidup
4. daerah dubur lembut
5. Jarak antara tulang duduk 2 jari
6. Jarak antara tulang dan tulang dada 3 jari
7. Kedua sayap lebar dan simetris
8. Jengger dan pial berwarna merah segar
9. Kepala pipih
10. Tidak mempunyai sifat kanibal

Induk Jantan
Kriteria induk jantan yang unggul adalah sebagai berikut ini.
Calon Pejantan
1. Umur = 8 sampai 24 bulan
2. Berat badan kurang lebih 1 sampai 1,2 kg
3. Sehjat besar, kokoh dan kuat
4. Bentuk kepala lurus dan pipih
5. Bentuk ekor melengkung dan terjuntai kebawah

6. Kepala pipih dan lurus


7. Tidak mempunyai sifat kanibal

Kandang Ayam Kampung


Added Wednesday, October 26, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam Kampung
Pedaging
Kandang merupakan unsur penting dalam menentukan keberhasilan suatu usaha peternakan
ayam kampung. Oleh sebab itu kandang harus memenuhi berbagai syarat yang dapat menjamin
kesehatan serta pertumbuhan yang baik bagi ayam yang dipelihara sehingga ayam dapat
berproduksi sesuai harapan.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang ayam adalah bentuk kandang dan
kondisi tempat, keadaan tanah, jenis ayam yang akan dipelihara, bahan bangunan kandang, dan
biaya. Secara umum kandang dibedakan menurut sistem, bentuk dan bangunan. Bentuk kandang
yang bisa dibuat adalah kandang sistem ren dan sistem litter (postal). Letak kandang sebaiknya
terpisah agak jauh dari rumah tinggal agar ayam hidupnya tenang, Bagian depan sebaiknya
menghadap ke timur sehingga cukup sinar matahari. Fungsi kandang bagi ternak ayam terutama
untuk melindungi dari hujan, terpaan angin, panas dan gangguan binatang buas. Selain itu
berfungsi sebagai tempat tidur dan yang utama adalah sebagai tempat berkembang biak. Ukuran
kandang ayam buras biasanya 2m x 3m untuk menampung 40 ekor anak ayam sampai umur 2-3
bulan atau dapat untuk menampung 30 ekor ayam dewasa.
1. Kandang Sistem Ren
Kandang sistem ren mempunyai halaman pengumbaran sehingga ayam dapat berjalan jalan
dengan bebas, kandang ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pertama terdiri atas kandang
dengan atap beserta perlengkapannya seperti tempat pakan, tempat minum, dan sarang untuk
bertelur. Bagian kedua berupa lantai atau halaman umbaran yang dibatasi pagar setinggi 2,5 m.
Atap kandang terbuat dari genting atau rumbia. Bahan dinding kandang dan pagar halaman
umbaran umumnya terbuat dari bambu, kayu, atau anyaman kawat di halaman umbaran ini
sebaiknya terdapat rumput atau tumbuhan perdu sehingga ayam yang diumbar dapat memakan
hijauan namun banyak memerlukan tempat, dan jika terjangkit penyakit penjalarannya lebih
cepat.

Kandang Sistem Ren


2. Kandang Sistem Postal (Litter)
Bangunan kandang sistem postal ini tidak mempunyai halaman pengumbaran. Setiap hari ayam
selalu berada di dalam kandang yang beralaskan litter (Misalnya sekam padi dan serutan kayu)
Oleh karena itu, kandang sistem ini juga disebut kandang sistem litter. Keuntungan kandang
sistem ini adalah menghemat tempat, tenaga, biaya, tata laksana lebih mudah, dan ayam bisa
mendapat tambahan vitamin B-12 dari hamparan penutup lantai (litter). Pada ayam petelur,
konvensi pakan cenderung lebih baik. Demikian juga produksi telurnya lebih tinggi dan kulit
telurnya lebih tebal. Kekurangannya adalah apabila terjadi suatu penyakit maka penjalarannya
sangat cepat, terutama disebabkan adanya cacing dan parasit.

Kandang Sistem Postal (Litter)


3. Mempersiapkan Kandang
A. Rincian Persyaratan pembuatan kandang adalah sebagai berikut ini.
1. Tempat/lokasi kandang harus kering.
2. Tidak mudah tergenang air.
3. Tidak menyatu dengan rumah

4. Mempunyai ventilasi yang baik.


5. Sehat dan bersih.
6. Cukup mendapat sinar matahari pagi.
7. Kokoh dan kuat serta atap tidak bocor.
B. Bahan kandangnya adalah sebagai berikut ini.
Pilih bahan kandang tidak ada disekitar lokasi, yaitu untuk :
1. Rangka kandang dibuat dari bambu atau kayu gelam
2. Atap kandang dibuat dari rumbia, ijuk atau alang alang
3. Dinding kandang dapat dibuat dari bambu, papan rempesan, kayu gelam atau kawat ram.
4. Alas kandang dapat dibuat :
o Untuk lantai kandang bisa berupa lantai tanah yang telah dipadatkan atau disemen
dan ditaburi dengan sekam atau serbuk gergaji setebal 6 cm.
o Lantai panggung bertumpu pada tiang dan antara tanah dengan lantai ada ruang
kosong (kolong) untuk menampung kotoran ayam. Untuk daerah pedesaan padat
penduduk lantai model ini lebih dianjurkan karena akan lebih mudah
penanganannya dan lebih menghemat lahan dan biaya.

Contoh desain sketsa kandang ayam kampung

C. Peralatan kandang
1. Tempat pakan dan minum
Tempat pakan dan minum dapat dibuat dari bahan yang tidak mudah berkarat.

Bahan-bahan yang dapat digunakan adalah belahan bambu, paralon, plastik atau papan.

Tempat minum seperti halnya tempat pakan dapat dibuat dari bambu ytang dipotong,
kaleng plastik, atau kaleng-kaleng bekas yang tidak berkarat.

Untuk ayam yang dipelihara secara intensif, tempat pakan dan minum sebaiknya
diletakkan di dalam kandang pada dinding kandang bagian dalam dan sedikit lebih tinggi
dari permukaan lantai agar ayam tidak mencakar-cakar atau pakan bercampur kotoran

Untuk ayam yang dipelihara secara semi intensif pakan dan air minum dapat ditempatkan
di luar kandang atau halaman asalkan tidak terkena langsung sinar matahari dan air hujan.

Tempat pakan dan minum


2. Tempat bertengger.
Fungsi tempat bertengger adalah agar ayam dapat tidur secara teratur pada malam hari. Tempat
bertengger sebaiknya disediakan yang cukup agar ayam tidak saling bertindih dan badan ayam
terkena kotoran ayam. Tempat bertengger dapat dibuat dari bambu atau kayu. Tempat bertengger
dari kayu gelam. Kandang ayam sistem ren atau litter dapat disediakan tempat bertengger yang
terbuat dari papan dengan ukuran panjang 35 cm/ekor dan tinggi 45 cm.

Model tempat bertengger

3. Sangkar bertelur/pengeraman.

Sangkar diperlukan untuk mencegah ayam bertelur dilantai yang dapat menyebabkan
telur menjadi kotor atau pecah terinjak oleh induk ayam lainnya.

Sangkar bertelur/pengeraman dibuat dari bahan yang mudah, murah dan tersedia di
tempat misalnya dari kotak seperti kardus bekas, kotak kayu bekas, bambu yang dibuat
kukusan, baskom bekas, ember bekas dll. Alas sangkar dilapisi dengan bahan lembut
seperti sekam, jerami padi, rumput kering, kertas bekas, kain-kain bekas atau bahan
lainnya, agar ayam bertelur dengan nyaman dan telur tidak pecah.

Sangkar bertelur/pengeraman dibuat jangan terlalu cekung atau terlalu datar agar induk
mudah membalik telurnya.

Ukuran sangkar bentuk kotak panjang 35 cm, lebar 35 cm dan tinggi (dalam) 35 cm.
Tinggi sangkar dari lantai kurang lebih 50 cm. Untuk sangkar berbentuk bulat diameter
kuranf lebih 50 cm, terbuat dari bambu bisa dibuat berdiri (60-75) cm diatas lantai
dengan satu tiang dari bambu.

Usahakan tempat pengeraman sebelum digunakan terlebih dahulu disemprot dengan air
kapur atau air tembakau untuk menghilangkan kemungkinan gangguan kutu ayam.

Sangkar bertelur sebaiknya ditempatkan di dalam kandang dalam posisi agak gelap dan
teduh, misalnya di sudut atau bagian belakang kandang karena pada saat hendak bertelur
atau mengeram ayam menghendaki suasana tenang dan agak gelap.

Jumlah sangkar sebaiknya sama dengan jumlah induk ayam yang sedang bertelur.

4. Tirai kandang
Pada malam hari/ musim hujan, bagian dinding kandang yang terbuka perlu ditutupi tirai

(selimut) dari plastik sehingga anak ayam yang belum tumbuh bulu terlindungi dari hembusan
angin.

Tirai kandang
5. Indukan / Pemanas
Indukan dapat berbentuk bundar/persegi empat dengan alat pemanas di tengah-tengah berguna
untuk menghangatkan ayam yang baru menetas. Indukan yang berbentuk bundar dapat memuat
antara 375-450 ekor dengan diameter 1,2 m yang berbentuk persegi panjang dapat memuat 450525 ekor.

indukan / pemanas
6. Alat-alat kesehatan
Pada peternakan ayam yang intensif perlu disediakan alat-alat kesehatan untuk melakukan
pemeriksaan sedini mungkin alat-alat kesehatan tersebut berupa gunting, pinset, pisau,
pemotong, alat suntik / (spuit), kertas koran dan ember.

Alat-alat kesehatan

Quote: Original Posted By Eaeta

Izin Gabung,
Agan-agan yang udah punya kadang sendiri, perizinan apa yang harus ada ? Soalnya ana baru bikin
kandang kapasitas 4000 dah 2 kali periode. ada polisi desa yang nanya masalah perizinan tapi belakangan
malah minta jatah duit perperiode

wah cirikas para penegak hukum kita gan


. Kalu ane dl buka warnet cukup ijin
pak RT aja, gak tau ya kalau ayam haruse sama aja.
Multi Quote Quote
KaskusAd Create an KasAD/Buat Iklan KasAD
#962

k1dneno
Kaskus Addict
UserID: 1267720
Join: 14-12-2009
Post: 2,128

09-10-2012 14:01
Quote: Original Posted By galonPATAHhati

oit..!! siang siang.!! lama gak nungkrung d mari..!! musim ujan mau dtang ini.. ada saran buat atasi bau
kotoran.. selain d taburi garam ama kapur..

wah berhasil gak gan pake garam sama kapur???? trus komposisinya gmana???
Multi Quote Quote
#963

galonPATAHhati
Kaskuser
UserID: 4348138
Join: 13-05-2012
Post: 128

11-10-2012 17:58
Quote: Original Posted By k1dneno

wah berhasil gak gan pake garam sama kapur???? trus komposisinya gmana???

berhasil gan, kmp0sisinya pertama tbur garam ke k0toran nya yng penting rata
smua kena gram truz besoknya ganti tburi kapur di tbur juga sma kyak garam
Quote: Original Posted By k1dneno

Selamat siang para juragan ayam, ane baru blajar ternak ayam nih, mau nanya. Setelah 21 ke atas
sebaiknya tetep pake 511 atau 512 ya? ane ada yang nyaranin pake 511 soalnya. ditempat ane harga 511
udah 303.500 gan.
terimakasih sebelumnya

511 mlah lbh bguz gan.. kndungan proteinxa byak so lbh cepat gede noh..!!
kalo ane gan pkek 511 cuma 1 minggu sja truz slanjutnya ganti br-1 maklum
harganya super mahal pa lg hrga dging mulai anjlox.. harus pinter2 cri alternatif..
biar tikak tekor alias krja bakti sja
Multi Quote Quote
#964

galonPATAHhati
Kaskuser
UserID: 4348138
Join: 13-05-2012
Post: 128

11-10-2012 18:02
ma'af do post
Multi Quote Quote
#965

k1dneno
Kaskus Addict
UserID: 1267720
Join: 14-12-2009
Post: 2,128

12-10-2012 16:00
Quote: Original Posted By galonPATAHhati

berhasil gan, kmp0sisinya pertama tbur garam ke k0toran nya yng penting rata smua kena gram truz
besoknya ganti tburi kapur di tbur juga sma kyak garam

511 mlah lbh bguz gan.. kndungan proteinxa byak so lbh cepat gede noh..!!

kalo ane gan pkek 511 cuma 1 minggu sja truz slanjutnya ganti br-1 maklum harganya super mahal pa lg
hrga dging mulai anjlox.. harus pinter2 cri alternatif.. biar tikak tekor alias krja bakti sja

makasih gan pencerahannya, moga agan lebih sukses lagi


Multi Quote Quote
#966

galonPATAHhati
Kaskuser
UserID: 4348138
Join: 13-05-2012
Post: 128

12-10-2012 22:44

Quote: Original Posted By k1dneno

makasih gan pencerahannya, moga agan lebih sukses lagi

amin gan mksh do'anya


Multi Quote Quote
#967

galonPATAHhati
Kaskuser
UserID: 4348138
Join: 13-05-2012
Post: 128

13-10-2012 19:33
met mlem gan..!! mkin sepi ae neh..

iki pie kok mleh gaknek sng post. TS nya

mana.. agy sbuk apa ni.. kuk kagak pernah nungul


Multi Quote Quote
#968

k1dneno
Kaskus Addict
UserID: 1267720
Join: 14-12-2009
Post: 2,128

14-10-2012 13:06
cek harga ayam broiler dimana ya??? di http://disnak.jatimprov.go.id adanya ayam
karkas
Multi Quote Quote
#969

deddyava
Newbie

UserID: 542348
Join: 07-09-2008
Post: 9

18-10-2012 15:20
numpang nibruggg ne agan2 sekaliannnn....ane farmer pemulaa....
Multi Quote Quote
#970

pemanah ulung
Kaskus Holic
UserID: 367446
Join: 03-12-2007
Post: 944

18-10-2012 15:59

wah sepi neh... sundul ah biar rame


FOR TS mau tanya neh
disini bisa jualan produk2 ga.. gan.. , produk obat obatan, alat dan disenfektan
UNTUK ternak.. semua produk keluaran agrinusa jaya sentosa (AJS) kalo boleh biar
saya tampilkan PIC nya dan fungsinya..
semoga bisa membantu peternakan indonesia..
Multi Quote Quote
#971

pemanah ulung
Kaskus Holic
UserID: 367446
Join: 03-12-2007
Post: 944

19-10-2012 16:53

sundul gan Biar tetep diatas


Multi Quote Quote
#972

DendyCakra
Kaskuser
UserID: 3948264
Join: 25-01-2012
Post: 224

23-10-2012 09:43
Selamat Pagi Juragan Juragan Peternak Ayam Pedaging
Salam Kenal
Ane Mau Banyak Tanya Tanya dulu , Alias Bagi Ilmu dunk Suhu
1. Ada Yang Tau Contac ANJAWANI Kemitraan di Bandung
2. bagi Dunk Pengalaman Kemitraan Dengan CV. A , B, C Dan D
Tantunya Kelebihan Dan Kekuranganya
3. Semisal Ane punya kandang kapasitas 5000 Ekor Dengan Sistem
kemitraan Biasanya Berap Sebagai Penjamin Petrnak Di CV. Dalam
nomial Uang
Multi Quote Quote
#973

tribudhi
Newbie
UserID: 1087174
Join: 14-09-2009
Post: 31

24-10-2012 05:48
Pagi broilers.....
Salan kenal, ane baru gabung di trit ini gan...
Ane mau coba kemitraan di blitar. Kalo ada agan2 yg berdomisili di blitar, boleh
dong di share di mari...
Trus kalo ada info kandang sewa ane di hubungi ya gan, rencananya mau sewa
kandang aja
Tks
Multi Quote Quote
#974

galonPATAHhati
Kaskuser
UserID: 4348138

Join: 13-05-2012
Post: 128

25-10-2012 10:31
Quote: Original Posted By tribudhi

Pagi broilers.....

Salan kenal, ane baru gabung di trit ini gan...


Ane mau coba kemitraan di blitar. Kalo ada agan2 yg berdomisili di blitar, boleh dong di share di mari...
Trus kalo ada info kandang sewa ane di hubungi ya gan, rencananya mau sewa kandang aja

Tks

wah kurng tau ya gan.. kalau yng berdomesili di blitar.. kalau agan dawuk76
berdomisili d kediri coba pm aja gan, kalau ane di trenggalek gan.. ni lg mrintis

kmitra'an d daerah t.agung.. slam kenal gan.. sm0ga sukses

Quote: Original

Posted By tribudhi
Pagi broilers.....

Salan kenal, ane baru gabung di trit ini gan...


Ane mau coba kemitraan di blitar. Kalo ada agan2 yg berdomisili di blitar, boleh dong di share di mari...

Trus kalo ada info kandang sewa ane di hubungi ya gan, rencananya mau sewa kandang aja

Tks

wah kurng tau ya gan.. kalau yng berdomesili di blitar.. kalau agan dawuk76
berdomisili d kediri coba pm aja gan, kalau ane di trenggalek gan.. ni lg mrintis
kmitra'an d daerah t.agung.. slam kenal gan.. sm0ga sukses
Multi Quote Quote
#975

biscuitsereal
Kaskus Addict
UserID: 1696385
Join: 20-05-2010
Post: 3,375

29-10-2012 04:10
selamat pagi broilerian. ane muncul lagi
Multi Quote Quote
#976

biscuitsereal
Kaskus Addict
UserID: 1696385
Join: 20-05-2010
Post: 3,375

29-10-2012 04:12
Quote: Original Posted By pemanah ulung

wah sepi neh... sundul ah biar rame

FOR TS mau tanya neh


disini bisa jualan produk2 ga.. gan.. , produk obat obatan, alat dan disenfektan UNTUK ternak.. semua
produk keluaran agrinusa jaya sentosa (AJS) kalo boleh biar saya tampilkan PIC nya dan fungsinya..
semoga bisa membantu peternakan indonesia..

boleh gan tapi jangan lupa pake spoiler yah


Multi Quote Quote
#977

DendyCakra
Kaskuser
UserID: 3948264
Join: 25-01-2012
Post: 224

29-10-2012 09:07
Salam Kenal Buat TS nya
Info dunk Ada Yang Mau Sewaain Kandang
- Wilayah Bandung Tepatnya Ujungberung atas
- kapasitas 5000 Keatas
- Aman Dan Didukung Warga Sekitar
Multi Quote Quote
#978

tribudhi
Newbie

UserID: 1087174
Join: 14-09-2009
Post: 31

30-10-2012 13:46
Quote: Original Posted By DendyCakra

Salam Kenal Buat TS nya

Info dunk Ada Yang Mau Sewaain Kandang


- Wilayah Bandung Tepatnya Ujungberung atas
- kapasitas 5000 Keatas
- Aman Dan Didukung Warga Sekitar

Wah sayang gan, kalo di blitar pasti ane berminat


BTW tks infonya gan
Multi Quote Quote
#979

DendyCakra

Kaskuser
UserID: 3948264
Join: 25-01-2012
Post: 224

30-10-2012 18:06
Quote: Original Posted By tribudhi

Wah sayang gan, kalo di blitar pasti ane berminat


BTW tks infonya gan

hahahhahaah .....
Salam Kenal Aja Yah Gan ....
Mungkin Bisa Share info Pengalaman juga Tentang Boiler
Multi Quote Quote
#980

yangsemarlover
Kaskus Holic

UserID: 3549364
Join: 19-10-2011
Post: 759

30-10-2012 18:13
ane td abis beli ayam warna warni, ntu ayam broiler kan? kalo g ada chanyanya g
mati kan gan? kasian ayam ane gan kalo malem gelap..

Cara Budidaya Ayam Pedaging (Broiler)


Posted by carabudidaya.com in peternakan | 5 comments

SHARE ARTIKEL INI

Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat
menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu).
I. Pendahuluan
Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat
menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan
yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. PT. NATURAL NUSANTARA
berupaya membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan
ayam broiler secara alami (non-Kimia).
II. Pemilihan Bibit
Bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat),
bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran
(anus) bersih

III. Kondisi Teknis yang Ideal


a. Lokasi kandang
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana
transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
b.Pergantian udara dalam kandang.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan
oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
c.Suhu udara dalam kandang.
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :
Umur (hari)

Suhu ( 0C )

01 07

34 32

08 14

29 27

15 21

26 25

21 28

24 23

29 35

23 21

d.Kemudahan mendapatkan sarana produksi


Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.

Cara Budidaya Ayam Broiler Potong


IV. Tata Laksana Pemeliharaan
4.1 Perkembangan
Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe
panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan

alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar.
Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi
yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh.
Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih
dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang
menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan
terhambat dan mudah terserang penyakit.
4.2. Pakan
- Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan
(nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga
pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan
sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
- Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat
pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap
pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%.
Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein
20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. -Penambahan POC NASA lewat air
minum dengan dosis 1 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah
cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
- Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter
air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.
- Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara
menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang
dipanen.
Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan
3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen =
1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan
sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus
dapat menurunkan angka FCR tersebut.
4.3. Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan
kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari

dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin
ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
4.4. Teknis Pemeliharaan
- Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera
diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 2 cc/liter air minum atau
VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang
hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg
untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian
tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil
(crumbles).
- Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan
penambahan POC NASA dengan dosis 1 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan
dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi
yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
- Minggu Kedua (hari ke 8 -14).
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun
lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua
adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48
gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi
yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika
menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih
dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin
sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA
Plus dengan dosis tetap.
- Minggu Keempat (hari ke 22-28).
Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur
28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam.
Pertumbuhan yang normal
mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg
untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam
mulai rentan terhadap penyakit.
- Minggu Kelima (hari ke 29-35).
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah
kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai
untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100
ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan
pertumbuhan baik mencapai 1,8 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
- Minggu Keenam (hari ke-36-42).

Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam
dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam
sudah mencapai bobot 2,25 kg.
4.5. Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
- Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering
megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat.
Setelah 1 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputarputar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan
kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan,
maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai
kandang tetap kering.
- Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan
Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur,
peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36
minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air
minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat
dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
- Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum
Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat
bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare
dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan
lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan
yang sesuai.
- Berak Kapur (Pullorum).
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare
mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur.
Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan
belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan
dengan perbaikan sanitasi kandang.
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres.
Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang
jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas,
terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus
sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang
yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk

pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak
nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar
kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC
NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup
botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga
menggunakan VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan
kandungan :
1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan
darah dan lain-lain.
2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine ,
Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk
pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan
tubuh.
4.6. Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu
pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap
kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna
selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah
itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus
dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.
Kenapa Ayam Kampung Lebih Menguntungkan?
Added Tuesday, October 25, 2011 , Labels: Panduan Sukses Pembesaran Ayam
Kampung Pedaging

Kebutuhan ayam kampung saat ini sangatlah menggiurkan terutama dikarenakan


banyak orang yang lebih memilih ayam kampung karena rasanya yang lebih gurih,
salain itu ayam kampung lebih sedikit menggunakan obat-obatan saat
pembesarannya. Ditambah lagi dengan hasil telur ayam kampung yang banyak
digemari dan memiliki lebih banyak keunggulan baik rasa maupun manfaat
dibanding telur lain.

Produk dari ayam kampung bisa dibilang menjadi produk primadona di pasar
unggas karena produk dari ayam kampung dihargai per ekor (satuan) baik untuk
daging ataupun telurnya berbeda dengan ayam ras yang dihargai kiloan baik untuk
daging maupun telurnya. Harga jual produk ayam kampung tidak mengalami
fluktuasi yang signifikan seperti produk ayam ras. Perbedaan harga jual produk
ayam kampung dengan produk ayam ras bisa mencapai 50%.
Salah satu ternak unggas lokal potensial adalah ayam kampung dan siapa yang
tidak kenal dengan ayam kampung. Ayam kampung dikenal memiliki ketahanan
tubuh yang lebih kuat dibandingkan dengan ayam ras sehingga penggunaan obat
atau bahan kimia relatif lebih sedikit. Salah satu penyebab ketahanan ayam
kampung adalah daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan sehingga
berpengaruh terhadap tingginya daya tahan tubuh ayam kampung terhadap
penyakit. Meskipun demikian janganlah lengah untuk selalu berusaha mencegah
atau memperkecil resiko usaha.
Ayam kampung dapat diusahakan pada lahan yang tidak begitu luas. Apakah anda
pernah melihat pohon berbuah ayam kampung? itulah gambaran saking mudahnya
dalam berternak ayam kampung. Karena keterbatasan atau tidak tersedianya
lahan di sebagian masyarakat kita, ayam kampung tidur di pepohonan, bertelur di
sela-sela tumpukan kayu bakar atau di pojok dapur. Ini adalah bukti bahwa lahan
bukanlah menjadi faktor penghalang untuk memulai usaha beternak ayam
kampung (skala kecil) akan tetapi kalau bisa menyediakan lahan tentu lebih baik
lagi.
Cara beternak ayam kampung relatif lebih mudah. Sudah terbukti, ayam
kampung sangat mudah untuk diternakkan. Bertahun-tahun masyarakat kita sudah
beternak ayam kampung meski dengan cara ala kadarnya dan tetap masih mampu
berproduksi walaupun jauh dari harapan. Untuk mempertahankan cara beternak
terdahulu (ekstensif) sepertinya tidak memungkinkan untuk saat sekarang. Oleh
karenanya satu-satunya jalan untuk meningkatkan produktivitas ayam kampung
adalah dengan mengubah sistem pemeliharaan. Beralif dari cara beternak secara
ekstensif (umbaran) ke cara beternak secara intensif (terkurung) adalah suatu
keharusan untuk menjawab tantangan permintaan akan kebutuhan ayam kampung
baik untuk telur maupun dagingnya. Bagi peternak yang semula menerapkan cara
beternak masih ektensif cobalah beralih ke cara beternak semi intensif atau syukursyukur langsung cara intensif. Yang sudah menerapkan cara intensif terus
melakukan evaluasi dan berusaha menemukan cara baru agar usaha yang
dihasilkan lebih memberikan keuntungan.
Selain itu, harga jual produk dari ayam kampung bisa dibilang menjadi produk
primadona di pasar unggas karena produk dari ayam kampung dihargai per biji
(satuan) baik untuk daging ataupun telurnya berbeda dengan ayam ras yang

produknya dihargai kiloan baik daging maupun telurnya. Harga jual produk ayam
kampung tidak mengalami fluktuasi yang signifikan seperti produk ayam ras.
Perbedaan harga jual produk ayam kampung dengan produk ayam ras bisa
mencapai 50%.
Keunggulan lain adalah kualitas daging ayam kampung lebih baik daripada
ayam broiler. Daging ayam kampung dipercaya memiliki kadar kolesterol yang
lebih rendah dibandingkan dengan ayam ras. Selain itu, kadar proteinnya sedikit
lebih tinggi dibandingkan dengan ayam ras dengan kandungan asam-asam amino
lebih lengkap. Lemak dagingnya tidak sebanyak ayam ras sehingga teksturnya
tidak terlalu lembek. Tekstur yang tidak terlalu lembek ini dinilai lebih cocok untuk
ukuran orang indonesia.
Permintaan yang tidak teralu fluktuatif baik untuk daging dan telur ayam
kampung dan bahkan ada kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu layak
mendapatkan perhatian lebih. Karena tingkat produktivitasnya yang masih rendah,
berapapun banyaknya akan habis terserap oleh pasar. Kondisi ini sangat berbeda
dengan permintaan produk ayam ras. Hal ini juga berpengaruh terhadap stabilitas
harga ayam kampung sendiri yang relatif stabil dan bahkan mengalami kenaikan
terutama saat menjelang hari raya, imlek, dan tahun baru.
Untuk penelitian, ayam kampung bisa juga jadi sumber kajian iptek. Ayam kampung
banyak menjadi objek penelitian untuk unggas lokal potensial. Anda masih ingat
tentunya dengan strain baru ayam kampung seperti ayam Arjo (Arab vs Jowo,
maksudnya ayam arab disilangkan dengan ayam jowo atau kampung), Arbain
(Arab vs Bangkok vs Indo), ayam kampung super (ayam kampung yang
disilangkan dengan beberapa strain ayam ras) dan strain baru lainnya.
Dengan melihat potensi itu, maka pembesaran ayam kampung bisa membuka
lapangan kerja baru. Terus terang kalau masyarakat kita terutama para pemudanya
tidak malu untuk terjun dan mengusahakan ternak ayam kampung ini tentunya
akan terbuka peluang pekerjaan baru. Banyak pembeli bibit (DOC) ayam kampung
kami berasal dari kalangan pemuda yang ingin mengembangkan usaha ini. Bagi
mereka yang bersungguh-sungguh biasanya melakukan pembelian ulang karena
usaha ini memang layak untuk diusahakan dan bisa mendatangkan penghasilan
daripada mereka terus 'mengemis' pada orang tua mereka.
Kegiatan Setelah Panen Ayam
Added Tuesday, October 25, 2011 , Labels: Panen dan Pasca Panen

Kesalahan yang sering dilakukan oleh peternak ayam broiler pada tahap pasca
panen adalah tidak mengumpulkan semua peralatan kandang dan tidak sesegera
mungkin membersihkannya. Mereka juga kerap lupa menimbang pakan yang tersisa
dan mencatatnya, menghitung total ayam dan total berat ayam yang dijual, serta
melakukan evaluasi perhitungan prestasi produksi ayam.
Oleh karena itu buatlah laporan mengenai data hasil panen dengan hati-hati agar
tidak terjadi kesalahan pada pencatatan data akhir. Hal ini berpengaruh terhadap
penentuan kebijakan anda karena laporan yang mutakhir dan akurat dapat
menghindarkan anda dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Berikut ini kegiatan pasca panen ayam broiler yang bisa anda lakukan :

Stoving. Ini adalah penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan,


biasanya ditempatkan di kandang penampungan (houlding ground).

Pemotongan. Pemotongan ayam dilakukan pada bagian lehernya.


Tujuannya agar darah keluar semua atau sekitar 2/3 leher terpotong.
Tunggulah 1-2 agar anda memperoleh daging yang kualitasnya bagus, tidak
mudah tercemar, dan tidak mudah busuk.

Pengulitan atau Pencabutan Bulu. Ayam yang telah dipotong dicelupkan


ke dalam air panas (51,7-54,4 derajat Celcius). Lama pencelupan ayam
adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair
atau dibakar dengan nyala api biru.

Pengeluaran Jeroan. Bagian bawah dubur dipotong sedikit, seluruh isi


perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau
diikutsertakan pada daging siap yang dimasak dalam kemasan terpisah.

Pemotongan Karkas. Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong
bila tidak disukai. Setelah semua jeroan dikeluarkan dan karkas dicuci bersih,
kaki ayam atau paha ditekukkan di bawah dubur. Kemudian ayam didinginkan
dan dikemas.

Kegiatan Sebelum Panen Ayam Broiler


Added Tuesday, October 25, 2011 , Labels: Panen dan Pasca Panen

Buatlah jadwal untuk kandang yang akan dipanen sesuai ukuran berat ayam
broiler dan letak kandang. Ini merupakan langkah persiapan sebelum ayam
dipanen. Jangan lupa juga untuk mempersiapkan tim tangkap sesuai dengan
kebutuhan anda.
Persiapan peralatan panen yaitu timbangan, alat tulis, surat jalan, nota
timbangan, tali rafia, keranjang ayam, dan lampu senter. Kemudian buatlah
laporan stok ayam dan mengambil sampel dahulu untuk ditimbang sehingga saat
dipanen akan sesuai dengan ukuran yang telah dilaporkan.
Jangan memberi pakan secara penuh pada ayam yang akan dipanen agar sisa
pakan dalam tempat pakan tidak banyak. Anda boleh memberikan vitamin pada
ayam yang akan dipanen namun hindarilah antibiotik. Kondisi ayam yang dipanen
harus bebas dari antibiotik minimum 5-14 hari sebelum panen, tergantung jenis
antibiotik yang dipakai. Ingat, pemberian antibiotik hanya akan memacu kerja
organ tubuh menjadi berat sehingga ayam tidak akan tahan terhadap stress fisik.
Jenis-jenis Penyakit Ayam Broiler
Added Monday, October 24, 2011 , Labels: Mengatasi Penyakit

Peternakan ayam broiler sering kali diganggu oleh berbagai banyak penyakit. Jika
anda tidak mengatasinya maka produksi ternak ini akan sangat terhambat. Nah,
agar anda mengetahui dan bisa mengatasi penyakit-penyakit yang menyerang
ayam broiler, ikutilah penjelasan di bawah ini.

Penyakit-penyakit yang sering menyerang ayam broiler antara lain tetelo,


gumboro, ngorok, berak kapur dan hama tungau (kutuan). Penyakit ngorok
adalah penyakit utama yang menyerang ayam pedaging. Adapun urutannya adalah
CRD kompleks (20.32 persen), CRD (19,36 persen), korisa (17,97 persen),
colibacillosis (14,12 persen), gumboro (8,24 persen), koksi (4,49 persen), tetelo
(3,85 persen), leucocytozoonosis (3,21 persen), kolera (2,14 persen), dan flu burung
(2,03 persen).
1. Tungau (Kutuan)
Gejala-gejala penyakit ini adalah ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan
mengibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat, dan kurus. Adapun cara
pengendaliannya adalah :

Sanitasi Lingkungan kandang ayam yang baik, pisahkan ayam yang sakit
dengan yang sehat

Gunakanlah karbonat servin dengan konsentrasi 0,15 persen yang


diencerkan dengan air kemudian disemprotkan menggunakan karbonat
servin dengan konsentrasi 0,15 persen yang diencerkan dengan air kemudian
di semprotkan ke tubuh ayam.

Fumigasi atau pengasapan menggunakan insektisida yang mudah menguap


seperti Nocotine sulfat atau Black Leaf 40.

2. Tetelo (Newcastle Disease)


Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel
darah. Gejala-gejalanya adalah ayam sering megap-megap, nafsu makan turun,
diare, dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1-2 hari muncul
gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir, dan ayam berputar-putar hingga
akhirnya mati.
Ayam yang terserang tetelo harus segera dipisah karena mudah menularkan
kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat
menyembuhkan penyakit ini sehingga untuk mengurangi kematian maka ayam
yang masih sehat harus divaksin ulang. Lantai kandang juga harus dijaga agar tetap
kering
3. Gumboro (infectious Bursal Disease)
Ini adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ayam broiler yang
disebabkan virus golongan Reovirus. Gejalanya diawali hilangnya nafsu makan,
ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan di sekitar dubur, diare, dan tubuh
bergetar-getar.

Tetelo sering menyerang ayam pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung
adalah melalui kotoran dan penularan tidak langsung melalui pakan, air minum, dan
peralatan yang tercemar.
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan tetelo. Yang dapat dilakukan adalah
pencegahan dengan vaksin Gumboro.
4. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Ini adalah infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma
gallisepticum. Gejala-gejalanya antara lain ayam sering bersin, ingus keluar lewat
hidung, dan ngorok saat bernafas.
Jika menyerang ayam muda, penyakit ini menyebabkan tubuh lemah, sayap
terkulai, mengantuk, dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputihputihan. Penularannya terjadi melalui pernafasan dan lendir atau melalui perantara
seperti alat-alat. Pengobatannya dapat dilakukan dengan bat-obatan yang sesuai.
5. Berak Kapur (Pullorum)
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare
mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk
kapur. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Kematian dapat
terjadi pada hari keempat setelah infeksi.
Penularan berak kapur terjadi melalui kotoran. Pengobatannya pun belum dapat
memberikan hasil yang memuaskan. Anda sebaiknya melakukan pencegahan
dengan perbaikan sanitasi kandang.
6. PHS (Pulmonary Hypertension Syndrome)
PHS yang kemudian diikuti dengan ascites merupakan salah satu penyebab
kerugian dalam industri peternakan. PHS biasanya disebut ascites. Penyebab
utamanya adalah meningkatnya tekanan hidrostatis intravaskuler dan gagalnya
ventricular kanan. Sebagai akibat dari meningkatnya tekanan, transudate pun
keluar dari pembuluh darah dan terakumulasi di dalam rongga abdominal.
Terjadinya gagal jantung pada ayam broiler muda sehat dipengaruhi oleh berbagai
faktor termasuk seleksi genetik untuk pertumbuhan cepat, efisiensi pakan yng
tinggi dan besarnya proporsi otot dada. Semua ini membutuhkan oksigen yang
tinggi.
Ayam yang menderita PHS memiliki berat rendah, hematokrit tinggi, konsentrasi
GSH (tokoferol dan glutatonin) pada hati, dan jaringan paru-paru rendah. Tekanan
oksidasi ditandai meningkatnya plasma lemak peroksida dan rendahnya oksidasi
GSH di dalam hati dan eritrosit.

Hasil penilitian mengindikasikan bahwa vitamin E implantasi efektif dapat


mengurangi kematian karena kasus PHS pada ayam broiler. Sedangkan suplemen
vitamin E dalam pakan tidak memberikan efek terhadap performa dan kematian
ayam.
Tingginya pemberian vitamin E dalam pakan yang bersinergi dengan suplementasi
selenium dapat melindungi membran dalam melawan oksidasi yang disebabkan
oleh hypoxia atau acidosis dan membantu memelihara performa pada pertumbuhan
ayam broiler untuk melindungi dari kasus PHS. Tujuannya untuk menentukan efek
dari pemberian level vitamin E dan dua jenis selenium (organik dan inorganik) yang
tinggi terhadap kasus PHS, serum GSH-Px, gas darah, elektrolisis dan performance
pertumbuhan pada kondisi stres dingin di ayam broiler.
7. Bubble Foot
Penyakit ayam yang sering terjadi pada organ kaki ini dikenal dengan istilah bumble
foot disease. Penyakit ini semula disebabkan oleh infeksi pada bagian kaki.
biasanya buble foot sering ditemukan di peternakan ayam breeder ataupun layer,
terutama pada ayam yang berusia 25-40 minggu.
Penyakit bumble foot dapat dikategorikan ke dalam tiga tahap, yaitu:

Luka pada dampal kaki ayam dan tanda kemerahan timbul dalam beberapa
waktu ke depan. Tahap ini bisa diatasi dengan pemberian krim pada kaki
ayam.

Bagian merah di kaki ayam semakin meluas. Akibatnya, kaki ayam menjadi
tidak stabil. Tahap ini bisa diatasi dengan penggunaan antibiotik.

Muncul bumble foot dengan ukuran yang lebih besar sehingga bisa
mengakibatkan ayam lumpuh dan jika tidak ditangani dari awal akan
mengakibatkan kematian.

Akibat-akibat dari penyakit bumble foot adalah berat badan ayam menurun drastis
pada 1-2 minggu sejak munculnya infeksi, tidak nafsu makan, kaki ayam tidak bisa
berfungsi dengan baik (pincang), dan ayam terancam tidak produktif. Sedangkan
Untuk pencegahan, hindarkanlah ayam supaya tidak terluka, terutama jika ayam
berada di kandang yang menggunakan kayu, bambu, atau kawat. jangan sampai
ada bagian benda tajam di sekitar lahan yang ditempati oleh ayam. Benda tajam
adalah musuh utama ayam.
Jika kandang ayam broiler yang anda pelihara menggunakan serbuk gergaji untuk
alas (sebagai pengganti sekam), tilitilah kualitas serbuk gergaji tersebut, jangan
sampai banyak potongan kayu kecil yang tajam. Namun jika ayam mulai terserang

penyakit ini, pisahkanlah ayam ke kandang terpisah untuk dikarantina.


Ketika ayam sudah dipisahkan di kandang karantina, lakukanlah penyuntikan secara
berkala atau setiap hari sela satu minggu kemudia istirahatkan selama seminggu.
Ulangilah penyuntikan antibiotik selama tujuh hari. Antibiotik ini bisa anda peroleh
di poultry shop, Misalnya anda menggunakan Tinisol Gentamicyn, Medoxyl LA,
Penstrep, dan lain-lain.
harga 511 = 300 rb
harga 512 = 290 rb

512 lebih murah karena % protein lebih kecil dari 511

kenapa mahal skali gan 511 itu harga dimana.. sdangkan di kota ane, kemarin beli
511 kena 265.000
kalau BR1/BR2 umur 21 Hari broiler

You might also like