Professional Documents
Culture Documents
: Hartono
Npm
: 13411251
Kelas
: 4ib03
Tugas
: PHYSICAL LAYER
PHYSICAL LAYER
Physical layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan
komputer. Physical layer terdiri dari perangkat keras dasar jaringan. Ini adalah
layer yang mendasari struktur data logical dari level fungsi yang lebih tinggi dari
sebuah jaringan. Karena kebanyakan teknologi perangkat keras yang tersedia
dengan karakteristik yang sangat beragam, kemungkinan physical layer adalah
layer yang paling rumit di arsitektur OSI.
Physical layer menjelaskan cara-cara mengirimkan bit-bit raw dari paket data
logical melewati link fisikal yang menghubungkan node-node jaringan. Bit stream
dapat dikelompokkan ke code-code atau symbol-symbol dan diubah ke sinyal
fisik yang dikirimkan melewati sebuah perangkat keras media transmisi. Pysical
layer menyediakan elekris, mekanikal, dan procedural interface ke media
transmisi. Bentuk dan sifat dari konektor listrik, frekuensi untuk dibroadcast,
skema modulasi yang digunakan dan paramater low-level serupa, ditentukan di
sini. Physical layer menerjemahkan permintaan komunikasi logik dari Layer Data
Link ke operasi hardware-spesific yang mempengaruhi pengiriman dan
permintaan sinyal. Dalam sebuah local area network(LAN) atau sebuah
metropolitan area network(MAN) yang menggunakan arsitektur open system
interconnection (OSI), physical signaling sublayer adalah bagian dari Physical
Layer yang menghubungkan dengan sublayer medium access control (MAC) yang
merupakan bagian dari Data Link Layer. Melakukan encoding character,
pengiriman, penangkapan, dan decoding. Melakukan perintah fungsi isolasi.
Fungsi dan servis utama yang dilakukan oleh Physical Layer adalah :
1. Pengiriman bit-by-bit atau symbol-by-symbol.
2. Menyediakan sebuah standarasisasi interface ke media transimisi fisikal,
mencakup :
interface,
termasuk
alokasi
frekuensi
spectrum
yang tidak perlu sama dapat dilihat dari kebiasaan yang ada sampai saat ini, yaitu
biasanya para pelanggan (misalnya pelanggan layanan Internet) hanya
memerlukan pengambilan data (download) dari penyedia informasi. Jika
informasi yang diambil tersebut berupa informasi multimedia (atau apapun yang
memiliki ukuran data yang relatif besar), seharusnya diperlukan saluran
transportasi dengan kapasitas yang besar untuk keperluandownload tersebut.Di
sisi lain, pelanggan jarang sekali melakukan pengiriman data ke jaringan (upload).
Jika dilakukan, biasanya hanya Untuk ADSL konvensional, rata-rata laju
downstream dimulai pada 256 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 8 Mbit/s pada
jarak 1,5 km (5000 ft) dari kantor sentral yang dilengkapi DSLAM atau remote
terminal. Rata-rata laju upstream dimulai pada 64 kbit/s dan umumnya dapat
mencapai 256 kbit/s dan kadang dapat pula melaju sampai 1024 kbit/s. Nama
ADSL Lite biasanya digunakan untuk versi yang lebih lambat.
Beberapa modem ADSL juga mengelola dan membagi sambungan dari
layanan ADSL dengan beberapa komputer. Dalam hal ini, modem ADSL
berfungsi sebagai DSL router atau residential gateway. Blok di dalam DSL router
ada yang bertugas dalam proses framing, sementara blok lainnya melakukan
Asynchronous Transfer Mode Segmentation and Reassembly, IEEE 802.1D
bridging dan atau IP routing. Antarmuka yang umum ditemui pada ADSL modem
adalah Ethernet dan USB. Meskipun modem ADSL bekerja dalam modus bridge
dan tidak membutuhkan IP address publik, modem ADSL tetap disertai IP address
untuk fungsi managemen seperti alamat IP 192.168.1.1.
PERBANDINGAN DENGAN VOICEBAND MODEM
Sebuah modem ADSL memodulasi nada-nada frekuensi tinggi untuk proses
transmisi ke sebuah DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) dan
menerima serta mendemodulasinya dari DSLAM, dalam melayani sambungan
komputer. Cara kerja ini mirip dengan modem Voiceband konvensional namun
dengan sedikit perbedaan.
Beberapa hal ini hanya menarik bagi sedikit konsumen, kecuali kecepatan yang
tinggi yang ditawarkan modem ADSL dan kemampuan untuk digunakannya
telepon dan modem secara simultan. Penggunaan line telepon secara simultan ini
membutuhkan suatu alat yang disebut dengan Splitter atau A/DSL Splitter yang
berfungsi memisahkan kanal voice dengan kanal data pada spektrum frekuensi
yang berbeda.
KOMPONEN PERANGKAT KERAS
Dengan adanya kemajuan teknologi, berbagai fungsi dapat diintegrasikan ke
dalam kepingan chip tunggal. Hal ini memberikan manfaat kepada teknologi
A/DSL seperti perangkat komputer lainnya. Sebuah modem ADSL terdapat
beberapa fungsi antara lain:
DSL analog chip and line driver : sebagai antarmuka rangkaian digital
pada modem termasuk microcontroller dengan saluran telepon A/DSL.
Microcontroller
bertugas
menangani
pengkodean,
protokol,
pengukuran kualitas saluran, routing, firewall, autentikasi dan fungsifungsi lain pada router.
SDSL
SDSL akan banyak dibutuhkan pada aplikasi yang memerlukan akses simetris
dan karena itudapat dikatakan bahwa layanan SDSL adalah komplementari dari
aplikasi ADSL. Hal yang perlu diperhatikan bahwa jangkauan dari SDSL tidak
akan melebihi 3000 m, di mana pada jarak tersebut ADSL mampu mencapai bit
rate 6 Mbps.
Keuntungan
Delay rendah
Tidak tergantung dan tidak mengganggu pada saluran telepon yang ada
System point to point antara ISP dengan pelanggan, sehingga secara teknis
bandwidth terbagi (ini juga tergantung kebijakan dari ISPnya).
Kelemahan
Jika tidak menggunakan system anti petir yang baik maka akan boros
modem ( terkena petir terus)
HOTSPOT
Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile computer
(seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel dengan tujuan suatu
jarigan seperti internet. Jaringan nirkabel menggunakan radio frekuensi untuk
melakukan komunikasi antara perangkat komputer dengan akses point dimana
pada dasarnya berupa penerima dua arah yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz
(802.11b, 802.11g) dan 5.4 GHz (802.11a)
Pada umumnya peralatan wifi hotspot menggunakan standarisasi IEEE 802.11b
atau IEEE 802.11g dengan menggunakan beberapa level keamanan seperti WEP
dan/atau WPA. Perangkat laptop sudah banyak yang dilengkapi dengan adapter
IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Akan tetapi dapat juga digunakan peralatan
wireless dalam bentuk PCMCIA atau USB. Daerah hotspot di PENS saat ini
adalah gedung D3, gedung D4 dan ruang manajemen PENS.
PC Desktop/Notebook.
Tipe Hotspot
Ada beberapa jenis area bersinyal yang biasa digunakan, yaitu :
Tentunya sebuah Hotspot dapat merupakan gabungan dari beberapa tipe area
besinyal menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu tipe saja.
Jadi bisa saja, area besinyal berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke operator
area besinyal wi-fi dioperasikan pada sebuah area besinyal.
Ancaman Pada Hotspot
Saat ini, area besinyal semakin banyak tersedia diberbagai tempat umum,
tetapi setiap kali melakukan sambungan pada suatu area besinyal sebenarnya
membahayakan PC atau laptop itu sendiri. Area besinyal adalah jaringan tebuka
yang tidak terenkripsi, sehingga ketika terhubung dengan pengguna area besinyal
lain, mereka dapat menyusup dan menimbulkan kerusakan pada komputer.
Peretas menggunakan area bersinyal untuk mengintai atau memata-matai sinyal
nirkabel atau menjebak agar terperangkap dalam area besinyal evil twin. Area
bersinyal evil twin ini merupakan gangguan di mana peretas menyusup dalam
sinyal nirkabel untuk berpikir bahwa ada pengguna yang berada di area berinyal.
Ketika pengguna mulai berselancar melalui evil twin, maka peretas akan mematamatai aktivitas internet pengguna area bersinyal. Kondisi ini memungkinkan
sekali bagi pada peretas untuk mengakses kartu kredit pengguna area besinyal,
jika melakukan transaksi secara daring.
WIFI
Wi-Fi (baca: wai-fai), Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity,
yang memiliki pengertian yaitu komplotan standar yang digunakan untuk Jaringan
Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks WLAN) yang didasari pada
spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti
802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut
menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga
kecepatan transfernya Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat
nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan
untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer
dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk
terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan
hotspot) terdekat.
Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat
variasi dari 802.11, yaitu:
802.11a
802.11b
802.11g
802.11n
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi
Kecepatan
Frekuensi Band
802.11b
11 Mb/s
~2.4 GHz
802.11a
54 Mb/s
~5 GHz
802.11g
54 Mb/s
~2.4 GHz
b, g
802.11n
100 Mb/s
~2.4 GHz
b, g, n
Cocok dengan
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak
diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi
Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi
dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam
IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan
begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat
di frekuensi berikut:
PCI
USB
PCMCIA
Compact Flash
Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara
langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih
murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus
membeli access point milik anto peo.
Infrastruktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data,
sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan
(Network).
Popularitas Wi-fi
Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai
menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet
yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu
bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.
Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe seperti Kafe Starbucks dan La
Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di
Cilandak Town Square dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk
melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino
panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga
telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui
jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu
mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya
dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam
peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU
News 8/2003).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas
pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu
berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk
Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut
secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi baik 2,4
GHz maupun 5 GHz yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak
bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet
nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu
menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi
harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga
dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut berlanjut karena penggunanya ingin lebih unggul
dari pengguna lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap
keterbatasan teknologinya pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz
dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz)
ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and
medical). Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat
telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap
menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari
Radio Regulation.
Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik
perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik
antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas
menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan
keharusan pembatasan daya.
Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan
kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi
yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
muazfa.info/2010/03/06/physical-layer-tugas-jarkom/
www.scribd.com/doc/61991243/Definisi-ADSL
id.wikipedia.org/wiki/Modem_ADSL
suryahasri.blogspot.com/2008/02/pengertian-adsl-dan-sdsl.html
infoini.com/2012/pengertian-hotspot.html
https://muhammadfreeza.wordpress.com/2012/04/09/minggu-ke-iii-physicallayer/