You are on page 1of 18

Nama

: Hartono

Npm

: 13411251

Kelas

: 4ib03

Tugas

: PHYSICAL LAYER

PHYSICAL LAYER
Physical layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan
komputer. Physical layer terdiri dari perangkat keras dasar jaringan. Ini adalah
layer yang mendasari struktur data logical dari level fungsi yang lebih tinggi dari
sebuah jaringan. Karena kebanyakan teknologi perangkat keras yang tersedia
dengan karakteristik yang sangat beragam, kemungkinan physical layer adalah
layer yang paling rumit di arsitektur OSI.
Physical layer menjelaskan cara-cara mengirimkan bit-bit raw dari paket data
logical melewati link fisikal yang menghubungkan node-node jaringan. Bit stream
dapat dikelompokkan ke code-code atau symbol-symbol dan diubah ke sinyal
fisik yang dikirimkan melewati sebuah perangkat keras media transmisi. Pysical
layer menyediakan elekris, mekanikal, dan procedural interface ke media
transmisi. Bentuk dan sifat dari konektor listrik, frekuensi untuk dibroadcast,
skema modulasi yang digunakan dan paramater low-level serupa, ditentukan di
sini. Physical layer menerjemahkan permintaan komunikasi logik dari Layer Data
Link ke operasi hardware-spesific yang mempengaruhi pengiriman dan
permintaan sinyal. Dalam sebuah local area network(LAN) atau sebuah
metropolitan area network(MAN) yang menggunakan arsitektur open system
interconnection (OSI), physical signaling sublayer adalah bagian dari Physical
Layer yang menghubungkan dengan sublayer medium access control (MAC) yang
merupakan bagian dari Data Link Layer. Melakukan encoding character,
pengiriman, penangkapan, dan decoding. Melakukan perintah fungsi isolasi.
Fungsi dan servis utama yang dilakukan oleh Physical Layer adalah :
1. Pengiriman bit-by-bit atau symbol-by-symbol.
2. Menyediakan sebuah standarasisasi interface ke media transimisi fisikal,
mencakup :

Spesifikasi mekanikal dari konektor elektris dan kabel, untuk


contoh panjang maksimal kabel.

Spesifikasi elektris dari level sinyal line transimisi dan impedansi


Radio

interface,

termasuk

alokasi

frekuensi

spectrum

elektromagnet dan spesifikasi dari kekuatan sinyal, analog


bandwidth, dll.
Spesifikasi dari infrared radiation (IR) melewati fiber optik atau sebuah link
komunikasi wireless IR.
MODULASI
Modulasi adalah proses menyampaikan sebuah sinyal pesan, misalnya bit stream
digital atau sinyal analog audio, dalama sinyal lain yang dapat dikirimkan secara
fisik.
LINE CODING
Sinkronisasi bit dalam synchronous serial communication
Memulai dan menghentikan signalling dan mengontrol arus dalam asynchronous
serial communication Circuit switching
MULTIPLEXING
Memulai dan menghentikan koneksi circuit switched Carrier sense dan collision
detection yang digunakan oleh beberapa level 2 multiple access protocols
Menyaring equalization, training sequence, pulse shaping, dan sinyal processing
dari sinyal fisikal lainnya. Perbaikan forward error Bit-interleaving dan channel
coding lainnya. Berikut adalah tanggungjawab utama dari physical layer:
Menentukan spesifikasi hardware Detail dari berjalannya kabel, konektor,
trancievers wireless radio, network interface cards, dan device hardware lainnya
biasanya adalah fungsi dari physical layer.

ENCODING DAN SIGNALING


Physical layer bertanggung jawab terhadap bermacam fungsi encoding dan
signaling yang merubah data dari bit-bit yang berada di komputer atau device
lainnnya ke sinyal yang dapat di kirim melewati jaringan. Pengiriman dan
penerimaan data Setelah encoding data, physical layer benar-benar mengirimkan
data, dan tentunya menerimanya. Perhatikan bahwa ini sama saja untuk jaringan
wired dan wireless. Topology dan design jaringan fisik Pyhsical layer juga
dianggap sebagai domain dari banyak hardware yang terkait dengan masalah
desain jaringan, seperti topologi LAN dan WAN. Berkomunikasi langsung
dengan jenis media transimisi
Contoh dari physical layer adalah Telephone network modems- V.92,IRDA
Physical Layer,USB Physical Layer, EIA RS-232, EIA-422, EIA-423, RS-449,
RS-485, Ethernet physical layer Including 10BASE-T, 10BASE2, 10BASE5,
100BASE-TX, 100BASE-FX, 100BASE-T, 1000BASE-T, 1000BASE-SX and
other varieties, Varieties of 802.11Wi-Fi Physical Layers, DSL, ISDN, T1 and
other T-carrier links, and E1 and other E-carrier link, SONET/SDH, GSM Um
radio interface physical layer, Bluetooth Physical Layer, ITU Recommendations:
see ITU-T, Firewire, TransferJet Physical Layer, Etherloop, ARINC 818 Avionics
Digital Video Bus, G.hn/G.9960 Physical Layer.
Contoh dari peralatan hardware (node jaringan) adalah Network adapter,
Repeater, Network hub Modem, Fiber Media Converter.
1. ADSL
(Asymmetric Digital Subcriber Lines) ADSL merupakan perkembangan
selanjutnya dari HDSL. Seperti namanya, ADSL mentransmisikan data secara
asimetrik, yaitu kapasitas transmisinya berbeda antara saat downstream (dari
jaringan ke pelanggan) dan saat upstream (dari pelanggan ke jaringan). Kapasitas
downstream lebih tinggi daripada kapasitas upstream. Ada beberapa alasan
mengenai transmisi datanya yang asimetrik, antara lainkarena kebutuhan kapasitas
transmisinya,sifat saluran transmisi, dan sisi aplikasinya.Kebutuhan kapasitas

yang tidak perlu sama dapat dilihat dari kebiasaan yang ada sampai saat ini, yaitu
biasanya para pelanggan (misalnya pelanggan layanan Internet) hanya
memerlukan pengambilan data (download) dari penyedia informasi. Jika
informasi yang diambil tersebut berupa informasi multimedia (atau apapun yang
memiliki ukuran data yang relatif besar), seharusnya diperlukan saluran
transportasi dengan kapasitas yang besar untuk keperluandownload tersebut.Di
sisi lain, pelanggan jarang sekali melakukan pengiriman data ke jaringan (upload).
Jika dilakukan, biasanya hanya Untuk ADSL konvensional, rata-rata laju
downstream dimulai pada 256 kbit/s dan umumnya dapat mencapai 8 Mbit/s pada
jarak 1,5 km (5000 ft) dari kantor sentral yang dilengkapi DSLAM atau remote
terminal. Rata-rata laju upstream dimulai pada 64 kbit/s dan umumnya dapat
mencapai 256 kbit/s dan kadang dapat pula melaju sampai 1024 kbit/s. Nama
ADSL Lite biasanya digunakan untuk versi yang lebih lambat.
Beberapa modem ADSL juga mengelola dan membagi sambungan dari
layanan ADSL dengan beberapa komputer. Dalam hal ini, modem ADSL
berfungsi sebagai DSL router atau residential gateway. Blok di dalam DSL router
ada yang bertugas dalam proses framing, sementara blok lainnya melakukan
Asynchronous Transfer Mode Segmentation and Reassembly, IEEE 802.1D
bridging dan atau IP routing. Antarmuka yang umum ditemui pada ADSL modem
adalah Ethernet dan USB. Meskipun modem ADSL bekerja dalam modus bridge
dan tidak membutuhkan IP address publik, modem ADSL tetap disertai IP address
untuk fungsi managemen seperti alamat IP 192.168.1.1.
PERBANDINGAN DENGAN VOICEBAND MODEM
Sebuah modem ADSL memodulasi nada-nada frekuensi tinggi untuk proses
transmisi ke sebuah DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) dan
menerima serta mendemodulasinya dari DSLAM, dalam melayani sambungan
komputer. Cara kerja ini mirip dengan modem Voiceband konvensional namun
dengan sedikit perbedaan.

Kebanyakan modem ADSL berada di luar komputer atau eksternal dan


dihubungkan melalui kabel jaringan Ethernet, atau melalui kabel USB, dimana
pada modem konvensional biasanya berada di dalam komputer itu sendiri.
Modem ADSL internal dengan antarmuka PCI (Peripheral Component
Inteconnect) juga ada namun jarang ditemui.
Microsoft Windows dan sistem operasi lainnya tidak mengenali modem ADSL
eksternal, sehingga tidak ada cara lain untuk menghubungkan kecuali secara
jaringan. Meskipun dengan kabel USB, Microsoft Windows akan mendeteksi
sebuah kartu jaringan yang terhubung ke modem ADSL melalui driver yang telah
diinstall. Sehingga modem ADSL/router dapat dikonfigurasi secara manual
dengan antarmuka halaman web. Hal ini disebabkan modem ADSL/router bekerja
pada lapisan Physical Layer (Lapisan Fisik) dari sebuah jaringan komputer.
Pada modem ADSL internal, Microsoft Windows dan sistem operasi lainnya
menggunakan antarmuka seperti modem konvensional. Hal ini didasarkan pada
asumsi bahwa seiring penambahan kecepatan CPU, modem ADSL internal akan
lebih mudah diimplementasikan.
Modem ADSL menggunakan frekuensi modulasi dari 25 kHz hingga di atas 1
MHz agar tidak mengganggu saluran suara pada spektrum 0-4 kHz. Pada modem
konvensional atau modem voiceband menggunakan frekuensi yang sama dengan
saluran data yaitu 0-4 kHz. Sehingga pada saat modem konvensional digunakan,
saluran telepon tidak dapat dipakai untuk panggilan atau menerima panggilan.
Modem ADSL mempunyai kecepatan yang bervariasi dari ratusan kilobit per
detik hingga beberapa megabit per detik. Sedangkan modem konvensional
terbatas pada kisaran 50-56 kilobit per detik (kb/s). Modem ADSL hanya dapat
dihubungkan dengan line DSLAM yang telah dipasangkan kepadanya, sedangkan
modem konvensional dapat dihubungkan secara langsung di seluruh dunia.
Modem ADSL seringkali hanya didesain untuk protokol tertentu dan tidak
dapat bekerja pada line yang berbeda meski masih dalam satu perusahaan
penyedia.

Beberapa hal ini hanya menarik bagi sedikit konsumen, kecuali kecepatan yang
tinggi yang ditawarkan modem ADSL dan kemampuan untuk digunakannya
telepon dan modem secara simultan. Penggunaan line telepon secara simultan ini
membutuhkan suatu alat yang disebut dengan Splitter atau A/DSL Splitter yang
berfungsi memisahkan kanal voice dengan kanal data pada spektrum frekuensi
yang berbeda.
KOMPONEN PERANGKAT KERAS
Dengan adanya kemajuan teknologi, berbagai fungsi dapat diintegrasikan ke
dalam kepingan chip tunggal. Hal ini memberikan manfaat kepada teknologi
A/DSL seperti perangkat komputer lainnya. Sebuah modem ADSL terdapat
beberapa fungsi antara lain:

Power Supply: berisi sebuah penurun tegangan (transformer) dan


rangkaian filter DC seperti kapasitor.

Koneksi untuk komunikasi data dengan komputer berupa antarmuka


Ethernet, USB atau PCI.

DSL digital data pump : berfungsi dalam penyaluran dan penerimaan


data dari saluran telepon A/DSL.

DSL analog chip and line driver : sebagai antarmuka rangkaian digital
pada modem termasuk microcontroller dengan saluran telepon A/DSL.

Microcontroller

bertugas

menangani

pengkodean,

protokol,

pengukuran kualitas saluran, routing, firewall, autentikasi dan fungsifungsi lain pada router.

Filter : berfungsi melewatkan frekuensi-frekuensi yang digunakan dan


menekan frekuensi lainnya termasuk noise.

Layanan pada modem ADSL


Selain memberikan koneksi ke layanan ADSL, beberapa modem juga mempunyai
fungsi tambahan lain seperti:

Dukungan pada ADSL2 atau ADSL2+

Fungsi sebagai Router termasuk di dalamnya NAT (Network Address


Translation) untuk membagi koneksi satu buah IP address (IPv4).

Sebagai Wireless Access Point 802.11b, 802.11g atau 802.11n.


Fungsi switch yang terintegrasi.
Layanan Virtual Private Network.
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server.
Dynamic DNS (Domain Name System) clients.
Layanan Voice over IP termasuk Quality of Service untuk menjamin kualitas data
pada aplikasi voice.
Kebanyakan modem ADSL mempunyai program yang tertanam atau yang
disebut dengan firmware sendiri-sendiri. Firmware ini dapat diupgrade untuk
tambahan kemampuan atau perbaikan terhadap kesalahan kecil seperti bug. Hal
ini dapat dilakukan melalui jaringan atau melalui antarmuka komunikasi serial.
Firmware alternatif seperti OpenWrt dapat juga dipasang pada banyak modem dan
menambahkan beberapa fungsionalitas yang tidak dapat pada firmware asli.
Misalnya VPN, QoS, IPv6 native and tunneling, menaikkan daya pada WAP,
DNS dan fungsi-fungsi lain yang disediakan pada lingkungan Linux.

SDSL
SDSL akan banyak dibutuhkan pada aplikasi yang memerlukan akses simetris
dan karena itudapat dikatakan bahwa layanan SDSL adalah komplementari dari
aplikasi ADSL. Hal yang perlu diperhatikan bahwa jangkauan dari SDSL tidak
akan melebihi 3000 m, di mana pada jarak tersebut ADSL mampu mencapai bit
rate 6 Mbps.

Keuntungan

Bandwidth yang disalurkan simetrik dalam artian kecepatan upload dan


download sama sesuai paket layanan yang pelanggan pilih sebelumnya.

Delay rendah

Tidak tergantung dan tidak mengganggu pada saluran telepon yang ada

System point to point antara ISP dengan pelanggan, sehingga secara teknis
bandwidth terbagi (ini juga tergantung kebijakan dari ISPnya).

Kelemahan

Jika tidak menggunakan system anti petir yang baik maka akan boros
modem ( terkena petir terus)

Modemnya lebih mahal dari modem ADSL.

HOTSPOT
Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile computer
(seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel dengan tujuan suatu
jarigan seperti internet. Jaringan nirkabel menggunakan radio frekuensi untuk
melakukan komunikasi antara perangkat komputer dengan akses point dimana
pada dasarnya berupa penerima dua arah yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz
(802.11b, 802.11g) dan 5.4 GHz (802.11a)
Pada umumnya peralatan wifi hotspot menggunakan standarisasi IEEE 802.11b
atau IEEE 802.11g dengan menggunakan beberapa level keamanan seperti WEP
dan/atau WPA. Perangkat laptop sudah banyak yang dilengkapi dengan adapter
IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Akan tetapi dapat juga digunakan peralatan
wireless dalam bentuk PCMCIA atau USB. Daerah hotspot di PENS saat ini
adalah gedung D3, gedung D4 dan ruang manajemen PENS.

Tujuan Membangun Hotspot

Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat.

Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran teknologi informasi


dan internet.

Sharing informasi dilingkungan RT/RW atau Komplek perumahan


sehingga masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya.

Mempromosikan setiap kegiatan masyarakat RT/RW ke Internet sehingga


komunitas tersebut dapat lebih di kenal dan bisa dijadikan sarana untuk
melakukan bisnis internet.

Peralatan Yang Dibutuhkan Client


Setiap warga yang ingin bergabung dalam komunitas HOTSPOT ini maka
peralatan yang dibutuhkan adalah :

PC Desktop/Notebook.

Kartu Wireless ( untuk komputer/Notebook yang belum memilki Card


Wireless/WiFi)

Antena Wifi Yagi, Panel, Grid, dll.

Akses Point (AP/Radio).

Tipe Hotspot
Ada beberapa jenis area bersinyal yang biasa digunakan, yaitu :

Hotspot (Area besinyal) gratis sebagai tambahan pelanggan umum


biasanya dioperasikan di hotel, di lobi hotel, di ruang konferensi, kedai
kopi, atau di kafe. Kadang area besinyal jenis ini merupakan instalasi semi
permanen, di acara pameren komputer atau konferensi / seminar komputer.

Hotspot (Area bersinyal) yang dibayar langsung ke pemilik gedung,


biasanya di ruangan hotel, restoran, atau kedai kopi. Tidak semua hotel
mampu memberikan servis wi-fi gratis. Mereka mengambil kebijakan
untuk memberikan servis berbayar kepada pengguna area besinyal untuk

menalangi biaya leased line atau tak terbatas (unlimited) ADSL ke


Internet.

Hotspot (Area bersinyal) berbayar ke operator area besinyal wi-fi,


misalnya Boingo, iPASS. Operator area besinyal wi-fi ini merupakan
jaringan internasional yang global dengan banyak sekali pengguna yang
berpindah tempat (mobile) secara internasional. Jenis area besinyal ini
biasanya akan lebih menarik bagi mereka yang memiliki banyak pengguna
yang datang dari mancanegara.

Tentunya sebuah Hotspot dapat merupakan gabungan dari beberapa tipe area
besinyal menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu tipe saja.
Jadi bisa saja, area besinyal berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke operator
area besinyal wi-fi dioperasikan pada sebuah area besinyal.
Ancaman Pada Hotspot
Saat ini, area besinyal semakin banyak tersedia diberbagai tempat umum,
tetapi setiap kali melakukan sambungan pada suatu area besinyal sebenarnya
membahayakan PC atau laptop itu sendiri. Area besinyal adalah jaringan tebuka
yang tidak terenkripsi, sehingga ketika terhubung dengan pengguna area besinyal
lain, mereka dapat menyusup dan menimbulkan kerusakan pada komputer.
Peretas menggunakan area bersinyal untuk mengintai atau memata-matai sinyal
nirkabel atau menjebak agar terperangkap dalam area besinyal evil twin. Area
bersinyal evil twin ini merupakan gangguan di mana peretas menyusup dalam
sinyal nirkabel untuk berpikir bahwa ada pengguna yang berada di area berinyal.
Ketika pengguna mulai berselancar melalui evil twin, maka peretas akan mematamatai aktivitas internet pengguna area bersinyal. Kondisi ini memungkinkan
sekali bagi pada peretas untuk mengakses kartu kredit pengguna area besinyal,
jika melakukan transaksi secara daring.

WIFI
Wi-Fi (baca: wai-fai), Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity,
yang memiliki pengertian yaitu komplotan standar yang digunakan untuk Jaringan
Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks WLAN) yang didasari pada
spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti
802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut
menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga
kecepatan transfernya Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat
nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan
untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer
dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk
terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan
hotspot) terdekat.
Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat
variasi dari 802.11, yaitu:

802.11a

802.11b

802.11g

802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah


satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi

Kecepatan

Frekuensi Band

802.11b

11 Mb/s

~2.4 GHz

802.11a

54 Mb/s

~5 GHz

802.11g

54 Mb/s

~2.4 GHz

b, g

802.11n

100 Mb/s

~2.4 GHz

b, g, n

Cocok dengan

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak
diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi
Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi
dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam
IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan
begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat
di frekuensi berikut:

Channel 1 2,412 MHz;


Channel 2 2,417 MHz;
Channel 3 2,422 MHz;
Channel 4 2,427 MHz;
Channel 5 2,432 MHz;
Channel 6 2,437 MHz;
Channel 7 2,442 MHz;
Channel 8 2,447 MHz;

Channel 9 2,452 MHz;


Channel 10 2,457 MHz;
Channel 11 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi
komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN
(wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek
dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang
bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi
yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok
insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis
Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b,
802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di
jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network
(WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat
WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi
ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar
teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga
disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas Internet
menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama,
kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses
Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.

Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita


dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau
laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator
telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu faktor
kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya
berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang
semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service
providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat
hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat
dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negaranegara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun
2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar
33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com). Wi-fi Hardware
Wi-fi dalam bentuk PCI
Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa :

PCI

USB

PCMCIA

Compact Flash

Wi-fi dalam bentuk USB

Mode Akses Koneksi Wi-fi

Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu

Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara
langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih
murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus
membeli access point milik anto peo.
Infrastruktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data,
sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan
(Network).
Popularitas Wi-fi
Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai
menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet
yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu
bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.
Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe seperti Kafe Starbucks dan La
Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di
Cilandak Town Square dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk
melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino
panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga
telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui
jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).

Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu
mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya
dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam
peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU
News 8/2003).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas
pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu
berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk
Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut
secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi baik 2,4
GHz maupun 5 GHz yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak
bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet
nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu
menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi
harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga
dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut berlanjut karena penggunanya ingin lebih unggul
dari pengguna lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap
keterbatasan teknologinya pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz
dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz)
ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and
medical). Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat
telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap

menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari
Radio Regulation.
Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik
perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik
antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas
menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan
keharusan pembatasan daya.
Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan
kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi
yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
muazfa.info/2010/03/06/physical-layer-tugas-jarkom/
www.scribd.com/doc/61991243/Definisi-ADSL
id.wikipedia.org/wiki/Modem_ADSL
suryahasri.blogspot.com/2008/02/pengertian-adsl-dan-sdsl.html
infoini.com/2012/pengertian-hotspot.html
https://muhammadfreeza.wordpress.com/2012/04/09/minggu-ke-iii-physicallayer/

You might also like