You are on page 1of 3

Nama : Ayu Maulida Putri

NIM : H1E107001
Prodi : Teknik Lingkungan

EKOSISTEM RAWA

Dalam buku ini ekosistem rawa dibagi menjadi :


1. Ekosistem rawa gambut
2. Ekosistem rawa air tawar

Ekosistem Rawa Gambut


Ekosistem (hutan) gambut ditumbuhi oleh vegetasi yang spesifik atau khas.
Hutan gambut dengan hutan rawa sering disebut dengan hutan rawa saja. Daerah di
antara hutan gambut dan hutan rawa disebut hutan bergambut. Di dalam daerah hutan
bergambut terdapat elemen-elemen hutan rawa dan hutan gambut.
Hutan rawa dan hutan gambut terdapat di dalam satu daerah, dan biasanya
hutan gambut merupakan kelanjutan dari hutan rawa. Perbedaannya hanya pada
hutan gambut memiliki lapisan gambut, yakni lapaisan bahan organic yang tebal
mencapai 1-2 m, sedangkan hutan rawa lapisannya hanya sekitar 0,5 m. kedua huatan
ini selalu hijau, dan mempunyai tajuk yang berlapis-lapis dengan berbagai jenis
walaupun tidak selengkap hutan hujan. Biasanya didominasi oleh jenis-jenis
dikotiledon dan ketinggian dapat mencapai 30 m terutama sebelah tepinya. Semakin
ke tengah semakin pendek, bahkan terkadang di tengah bias mencapai tinggi 2 m
sehingga sering disebut hutan cebol.
Jenis vegetasi hutan gambut biasanya terdiri dari jenis Palmae, Pandanus,
Podocarpus, dan beberapa dari famili Dipterocarpaceae. PH habitat biasanya 3,2
dan bersifat hamper steril. Hal ini kemungkinan merupakan salah satu penyebab
jumlah vegetasi hutan gambut tidak banyak, tetapi khas.
Gambut adalah suatu tipe tanah yang dibentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan
mempunyai kandungan bahan organic yang sangat tinggi. Permukaan gambut seperti
kerak yang berserabut, menutupi bagian dalam yang lembap berisikan potongan-
potongan kayu besar dan sisa-sisa tumbuhan lainnya. Gambut dapat diklasifikasikan
atas dua bentuk, yaitu :
1. Gambut Ombrogen
Adalah gambut yang umum dijumpai. Banyak ditemui di dekat pantai dan
kedalaman gambutnya mencapai 20 m. air draenasenya sangat asam dan
miskin zat hara. Tumbuhan yang ada disini mendapatkan zat hara hanya
dari tumbuhan itu sendiri, dari gambut, dan dari air hujan.
2. Gambut Topogen
Merupakan tipe gambut yang jarang ditemui, biasanya dibentuk pada
lekukan-lekukan tanah. Tumbuhan yang ada pada tanah ini mendapatkan
zat haranya dari tanah mineral, air sungai, sisa tumbuhan dan air hujan.
Gambut ini terdapat di pantai-pantai di balik bukit-bukit pasir dan daerah
pedalaman dimana air draenasenya terhambat. Biasanya tebal gambut ini
sekitar 4 m. gambut dan air draenasenya bersifat agak asam dan
mengandung zat hara yang relative banyak.

Ekosistem Rawa Air Tawar


Ekosistem air tawar merupakan kosistem dengan habitatnya yang sering
digenangi air tawar yang kaya mineral dengan pH sekitar 6. Kondisi permukaan air
tiidak selalu tetap. Ekosistem rawa air tawar ini ditumbuhi oleh beragam jenis
vegetasi. Hal ini desebabkan oleh terdapatnya beragam jenis tanah pada berbagai
ekosistem rawa air tawar.
Di beberapa daerah pada rawa-rawa tersebut ditumbuhi rumput, ada pula
yang hanya ditumbuhi jenis pandan atau palem yang menonjol. Malah ada pula yang
menyerupai hutan-hutan dataran rendah, dengan akar tunjang atau akar napas
maupun seperti penupang pohon. Beberapa contoh seperti danau Bento yang terletak
di selatan gunung Tujuh dan di barat laut danau Kerinci dikelilingi oleh hutan rawa
liar tawar.

Beda hutan rawa air tawar dengan hutan rawa gambut adalah pada hutan rawa
air tawar tidak terdapat kandungan gambut yang tebal dan sumber airnya berasal dari
air hujan dan air sungai.
Sumber :
Djamal Irwan, Prof. Dr Zoer’aini. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem,
Lingkungan dan Pelestariannya. PT Bumi Aksara. Jakarta.

You might also like