Professional Documents
Culture Documents
MENULIS
ACEH
DALAM
DAMAI
CCRPS
Center for Conflict Resolution
and Peace Studies
IAIN Ar-Raniry
Menulis
Aceh
Dalam
Damai
Katahati Institute
2009
Isi
Pokok-Pokok Pelatihan 001
Materi 1
005 Sejarah Jurnalistik
Materi 2
Kode Etik Jurnalistik 013
lampiran
Kode Etik Jurnalistik 20
Kode Etik AJI 24
Materi 3
027 Reportase Dasar
Materi 4
Angle Liputan 035
Materi 5
Bahasa dan Penulisan 041
Materi 6
049 Teknik Wawancara
Materi 7
Menulis Straight News 065
Materi 8
073 Indepth Reporting
Materi 9
079 Pengantar Investigative Reporting
Materi 10
Merancang TOR Liputan 085
Materi 11
093 Menulis Feature
Materi 12
103 Menulis Opini
Materi 13
Resensi Buku 111
Materi 14
123 Menulis Cerpen
KATA PENGANTAR
Mari Menulis
Modul belajar H
MODUL BELAJAR
Menulis untuk Mahasiswa
dan Jurnalis Pemula
Menulis
Aceh
Dalam
Damai
Pokok-Pokok
Pelatihan
SASARAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula perguruan tinggi di
Aceh
Modul belajar 2
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Kurikulum
Belajar
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula mengetahui
sejarah awal jurnalistik
Mengetahui sejarah pers
di Indonesia
kegiatan
Teori
Diskusi
Riwayat Media
Teknologi
Teknologi dapat dikata ‘ibunya’ media massa. Pesatnya
perkembangan media sangat bergantung pada asupan
kecanggihan teknologi. Jenis media, kian waktu terus
bertambah. Kini media tidak hanya cetak, radio dan televisi
tapi juga ada cyber.
Internet bahkan telah mengikis sekat-sekat antara
konsumen berita, pembuat berita dan penyedia jasa berita
(media). Sebutan pemirsa, pendengar dan pembaca yang
membangun jarak, kini telah satu; netter.
Kecanggihan internet, telah memperkaya ’aliran’
dalam jurnalistik. Tentu tak asing bagi kita istilah citizen
Modul belajar 8
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Modul belajar 10
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Modul belajar 12
Materi 2.
Kode Etik Jurnalistik
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula mengetahui kode
etik jurnalistik
Menjadikan kode etik
sebagai panduan dalam
meliput
kegiatan
Teori
Diskusi
Etika
Modul belajar 16
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Modul belajar 18
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
LAMPIRAN #1
Kode Etik
Jurnalistik
Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah
hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia PBB. Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat
untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, guna
memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas
kehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers
itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan
bangsa, tanggung jawab sosial, keberagaman masyarakat,
dan norma-norma agama.
Pasal 1
Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan
berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.
Penafsiran
a. Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta
sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan,
paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik
Modul belajar 20
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
perusahaan pers. Penafsiran
b. Akurat berarti dipercaya benar sesuai a. Menguji informasi berarti melakukan
keadaan objektif ketika peristiwa terjadi. check and recheck tentang kebenaran
c. Berimbang berarti semua pihak mendapat informasi itu.
kesempatan setara. b. Berimbang adalah memberikan ruang
d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada atau waktu pemberitaan kepada masing-
niat secara sengaja dan semata-mata untuk masing pihak secara proporsional.
menimbulkan kerugian pihak lain. c. Opini yang menghakimi adalah pendapat
pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan
Pasal 2 opini interpretatif, yaitu pendapat yang
Wartawan Indonesia menempuh cara-cara berupa interpretasi wartawan atas fakta.
yang profesional dalam melaksanakan tugas d. Asas praduga tak bersalah adalah prinsip
jurnalistik. tidak menghakimi seseorang.
Penafsiran Pasal 4
Cara-cara yang profesional adalah: Wartawan Indonesia tidak membuat berita
a. menunjukkan identitas diri kepada bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
narasumber;
b. menghormati hak privasi; Penafsiran
c. tidak menyuap; a. Bohong berarti sesuatu yang sudah
d. menghasilkan berita yang faktual dan jelas diketahui sebelumnya oleh wartawan
sumbernya; sebagai hal yang tidak sesuai dengan fakta
e. rekayasa pengambilan dan pemuatan atau yang terjadi.
penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi b. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang
dengan keterangan tentang sumber dan dilakukan secara sengaja dengan niat
ditampilkan secara berimbang; buruk.
f. menghormati pengalaman traumatik c. Sadis berarti kejam dan tidak mengenal
narasumber dalam penyajian gambar, foto, belas kasihan.
suara; d. Cabul berarti penggambaran tingkah laku
g. tidak melakukan plagiat, termasuk secara erotis dengan foto, gambar, suara,
menyatakan hasil liputan wartawan lain grafis atau tulisan yang semata-mata untuk
sebagai karya sendiri; membangkitkan nafsu birahi.
h. penggunaan cara-cara tertentu dapat e. Dalam penyiaran gambar dan suara dari
dipertimbangkan untuk peliputan berita arsip, wartawan mencantumkan waktu
investigasi bagi kepentingan publik. pengambilan gambar dan suara
Pasal 3 Pasal 5
Wartawan Indonesia selalu menguji Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan
informasi, memberitakan secara berimbang, menyiarkan identitas korban kejahatan susila
tidak mencampurkan fakta dan opini yang dan tidak menyebutkan identitas anak yang
menghakimi, serta menerapkan asas praduga menjadi pelaku kejahatan.
tak bersalah.
Modul belajar 22
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
tidak ada teguran dari pihak luar.
b. Permintaan maaf disampaikan apabila
kesalahan terkait dengan substansi pokok.
Pasal 11
Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan
hak koreksi secara proporsional.
Penafsiran
a. Hak jawab adalah hak seseorang atau
sekelompok orang untuk memberikan
tanggapan atau sanggahan terhadap
pemberitaan berupa fakta yang merugikan
nama baiknya.
b. Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk
membetulkan kekeliruan informasi yang
diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya
maupun tentang orang lain.
c. Proporsional berarti setara dengan bagian
berita yang perlu diperbaiki.
LAMPIRAN #2
Kode Etik AJI
[Aliansi Jurnalis Independen]
Modul belajar 24
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula mengetahui apa itu
reportase
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula mengetahui cara
melakukan liputan
Dapat melaksanakan tugas
dengan benar
kegiatan
Teori
Diskusi
Reportase
Pengantar
Jurnalistik dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
padanannya “kewartawanan”. Demikian juga dalam
Undang-Undang Pokok Pers Indonesia, dikenal dengan
istilah kewartawanan. Kewartawanan adalah kegiatan,
usaha yang sah yang berhubungan dengan pengumpulan,
pengolahan dan penyiaran berita dalam bentuk berita,
pendapat, ulasan, gambar dan sebagainya dalam bidang
komunikasi massa. Sedangkan wartawan maksudnya
adalah orang yang melakukan pekerjaan kewartawanan.
(Undang-Undang Pokok Pers Indonesia; pasal 1 ayat 3 dan
ayat 4)
Pengertian Reportase
Reportase adalah kegiatan meliput, mengumpulkan fakta-
fakta tentang berbagai unsur berita, dari berbagai sumber/
narasumber dan kemudian menuliskannya dalam bentuk
berita (produk) jadi.
Modul belajar 30
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
dicari informasinya
Melakukan konfirmasi berarti mengecek kepastian;
baik kepastian jadi-tidaknya acara, kepastian
partisipan/ peserta, penyelenggara, pihak/ pejabat
yang akan membuka acara, rangkaian berserta
waktu/ lamanya acara, aturan atau tata tertib
peliputan (jika ada). Dengan demikian, reporter dapat
mempersiapkan segala sesuatu; baik fisik, mental,
peralatan, maupun tim peliput.
Modul belajar 32
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Selamat mencoba.
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula menentukan isu
dalam melakukan liputan
Tajam melihat angle
kegiatan
Teori
Diskusi
Teknik Peliputan
Modul belajar 38
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Wilayah Liputan
Keberhasilan seorang jurnalis, di samping kemampuannya
menulis berita, ditentukan pula oleh keterampilannya
menemukan fakta berita, juga kemampuannya
menyesuaikan diri dengan situasi di lapangan.
Liputan Lapangan
Ketika berada di lapangan mengadakan observasi, jurnalis
akan merekam peristiwa atau fakta yang ditemukan
tersebut secara teratur, sesuai dengan rencana berita. Di
sini kita dituntut untuk menggunakan seluruh alat indera;
mata, telinga, hidung, kulit, lidah serta intuisi. Seluruh
fakta tersebut disimpan dan diendapkan untuk kemudian
direproduksi kembali dalam bentuk tulisan (berita).
Ketelitian sangat dibutuhkan untuk menangkap fakta.
Ketidaktelitian akan menimbulkan efek yang buruk, baik
ketika menyusun berita ataupun setelah berita disiarkan.
Modul belajar 40
Materi 5.
Bahasa dan Penulisan
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula dapat menulis
laporan dengan bahasa
yang baik
Mengetahui metode
penulisan yang baik
kegiatan
Teori
Diskusi
Akurasi penulisan
Akurasi dalam penulisan berita sangat penting artinya.
Salah satu krediilitas tulisan sangat dipengaruhi ini.
Kesalahan kita dalam detail-detail kecil bisa merusak selera
orang untuk membaca dan membuat kepercayaan orang
kepada tulisan itu berkurang. Beberapa detail itu antara
lain; nama, jabatan, tempat dan kutipan.
Kecuali terpaksa.
Mengurangi pengulangan
Pengulangan dalam tulisan terjadi dalam banyak bentuk.
Entah itu nama orang, kata kerja mauapun kata sifat.
Pengulangan ini mengurangi rasa bahasa dari sebuah
tulisan. Salah satu cara menguranginya adalah dengan
menyediakan kata ganti sebanyak-banyaknya.
Utamakan deskripsi
Tulisan yang kuat dan bagus sangat kaya dengan fakta.
Entah itu fakta obyektif maupun fakta psikologis. Fakta
psikologis itu bisa berupa pernyataan atau pandangan-
pandangan pribadi seseorang. Sedang fakta obyektif
adalah peristiwa. Dalam tataran fakta obyektif
inilah deskripsi itu penting dipakai. Dan, ini juga bisa
memperkuat argumentasi kita dalam tulisan bahwa kita
memang mengetahui kejadian itu. Salah satu caranya
adalah dengan deskripsi yang kuat. Misal, kita menuliskan
bahwa ada pertemuan yang membahas soal pembahasan
tentang suatu masalah. Dalam deskripsi, harus tergambar
Modul belajar 44
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Pemakaian kutipan
Pemakaian kutipan disarankan untuk proporsional. Untuk
pernyataan yang sifatnya penting dan kontroversial,
gunakanlah kutipan langsung. “Saya menolak keputusan
itu,” kata salah seorang pejabat. Begitu juga sebaliknya.
Kalau pernyataan itu sifatnya umum, jadikan saja jadi
kutipan tidak langsung. Apalagi jika kutipan itu brupa
petunjuk dan data. Karena disampaikan dalam bahasa
lisan, biasanya kutipan seperti itu agak susah dicerna kalau
dikutip langsung.
Ekonomi Kata
Salah satu penyakit dari penulis pemula adalah kurang
hemat dalam kata-kata. Mungkin karena banyak data yang
didapat sehingga merasa perlu memasukkan semuanya
dalam berita. Atau, karena anglenya kurang tajam.
Padahal, space media terbatas. Karena itulah, prinsip
ekonomi kata itu juga penting.
Modul belajar 46
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula mengetahui
bagaimana melakukan
wawancara
Bentuk-bentuk wawancara
Menembus narasumber
kegiatan
Teori
Diskusi
Teknik Wawancara
Bentuk Wawancara
Berdasarkan bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan,
wawancara dapat dibedakan atas tujuh macam:
Man in the street interview
Casual interview
Personality interview
News interview
Telephone interview
Prepared question interview
Group interview
Casual interview
Adalah wawancara yang dilakukan secara mendadak
atau mendesak, atau wawancara yang dilakukan lantaran
kebetulan bertemu dengan nara sumber yang relevan
dengan masalah yang tengah aktual.
Personality interview
Atau wawancara mengenai pribadi seseorang yang
ditokohkan. Biasanya dimuat dalam bentuk profil,
tokoh siapa dan mengapa yang menonjolkan sikap dan
pandangannya yang patut dijadikan contoh yang baik oleh
khalayak. Wawancara pribadi juga bisadilakukan terhadap
orang yang menunjukkan keluarbiasaan, aneh dan
bertingkah eksklusif.
Modul belajar 52
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
News interview
Adalah satu bentuk wawancara yanbg paling banyak
digunakan jurnalis dalam mengumpulkan fakta yang akan
disiarkan, baik sebagai sumber berita, maupun untuk
mendapatkan suatu konfirmasi atas fakta lainnya.
Telepohone interview
Telephone interview adalah wawancara yang dilakukan
dengan menggunakan telepon, sering digunakan untuk
berita-berita yang sangat mendesak deadline. Atau yang
sering kita lihat akhir-akhir ini di televisi wawancara
dengan nara sumber langsung dilakukan pada saat
siaran berlangsung. Kelemahan interview ini, tidak bisa
mengetahui reaksi dan mimik air muka yang diwawancarai.
Group interview
Group interview adalah wawancara antara serombongan
jurnalis dengan sekelompok nara sumber, bisa juga disebut
symposium.
Modul belajar 54
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Modul belajar 56
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
diwawancarai.
Persiapan Wawancara
Persiapan-persiapan tersebut penting untuk mendapat
perhatian, karena jangan sampai mempermalukan diri
sendiri, lebih-lebih lembaga yang menjadi induk dari
kegiatan wawancara ini. Dengan persiapan yang matang
insya Allah mampu menggali sumber berita atau informasi
yang diperlukan untuk mengembangkan berita dan sekali
lagi sebelum bertemu dengan nara sumber cek ulang
peralatan jurnalistik.
Modul belajar 58
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Pelaksanaan Wawancara
Dalam wawancara yang perlu mendapat perhatian adalahh
hal-hal sebagai berikut:
Menjaga Suasana
Ini sangat penting dalam pelaksanaan wawancara
dibuat lebih rileks, sehingga berjalan dengan santai
tidak terlalu formal meskipun membahas masalah
yang serius. Untuk menciptakan suasana yang nyaman
dan baik memerlkan waktu, karena itu sebelum
memasuki materi yang akan dipercakapkan lebih enak
kalau dibuka dengan hal-hal yang umum. Misalnya,
soal keadaan nara sumber baik itu masalah kesehatan,
hobi dan sebagainya yang mungkin menyetuh hati.
Bersikap Wajar
Dalam wawancara seringkali berhadapan dengan nara
sumber yang benar-benar pakar, tetapi tidak jarang
yang dihadapi tidak menguasai persoalan. Namun
demikian tidak perlu rendah diri atau merasa lebih
tinggi dari nara sumber, seharusnya bisa mengimbangi
atau mengangkatnya. Pewawancara juga harus bisa
mencegah supaya nara sumber tidak berceramah,
karena itu persiapan menghadapi berbagai karakter ini
sangat diperlukan.
Memelihara Situasi
Secara sadar sering terbawa emosi, sehingga lupa
sedang menghadapi nara sumber, karena itu dalam
wawancara harus pandai-pandai memelihara situasi
supaya mendapat informasi yang dibutuhkan dan
jangan sampai terjebak ke dalam situasiperdebatan
dengan nara sumber yang diwawancarai. Juga perlu
dihindari situasi diskusi yang berkepanjangan atau
bertindak berlebihan sampai menjurus ke arah
interograsi apalagi menghakimi.
Modul belajar 60
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Kritis
Sikap kritis perlu dikembangkan dalam wawancara
agar mendapat informasi yang lebih terinci dan
selengkap-lengkapnya. Untuk itu diperlukan kejelian
dalam menangkap persoalan yang berkaitan dengan
pokok pembicaraan yang sedang dikembangkan. Jeli
dan kritis merupakan kaitan dengan kemampuan
menangkap setiap kata dan kalimat yang disampaikan
oleh nara sumber.
Sopan Santun
Dalam wawancara sopan santun perlu dijaga, karena
ini menyangkut etikat pergaulan di dalam masyarakat
yang harus mendapat perhatian dan dipegang teguh.
Dalam menghadapi nara sumber kendali sudah
mengkenal betul, tidak bisa bersikap sembarangan,
sombong atau perilaku yang tidak simpatik lainnya.
Bila akan merokok, sementara nara sumber tidak
merokok harus minta izin. Apalagi kalau ruangan
Modul belajar 62
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Penulisan Wawancara
Hasil wawancara bisa dituangkan dalam beberapa bentuk
penulisan sesuai dengan tujuan wawancara yang telah
dilakukan. Bila hasil wawancara akan digabungkan dengan
hasil wawancara yang lain, cara menuliskannya akan lain
dengan bentuk penulisan yang didasarkan pada satu
wawancara. Hasil wawancara dapat dipergunakan untuk
bahan penulisan berita atau straight news, laporan atau
tulisan khusus wawancara.
Modul belajar 64
Materi 7.
Menulis Straight News
TUJUAN
Peserta dapat menulis
berita pendek dengan
baik
Membuat lead berita
Megetahui nilai-nilai
berita
kegiatan
Teori
Diskusi
Praktek
Lead (Intro)
Setelah sudut berita, kegiatan selanjutnya adalah
menentukan Lead atau Intro. Dalam beberapa buku, lead
diartikan dalam banyak arti, seperti Amerika menyebutnya
lead atau nose; Inggris menyebutnya intro.
Modul belajar 68
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Nilai Berita
Literatur jurnalistik di barat merumuskan nilai berita
ini sebagai: besar kecilnya dampak peristiwa pada
masyarakat; menarik atau tidak dari segi ragam cara hidup
manusia; besar kecilnay ketokohan orang yang terlibat
peristiwa; jauh dekatnya lokasi peristiwa dari orang yang
mengetahui beritanya; dan baru-tidaknya atau penting
tidaknya saat peristiwa itu terjadi.
Modul belajar 70
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Penutup Berita
Setelah menyelesaikan bagian tubuh berita, akan
terlihat rangkaian fakta yang rinci dan terang yang
hendak disampaikan. Namun bentuk berita akan terlihat
sepenuhnya, jika penutupnya telah ditulis.
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula mampu
melakukan peliputan
mendalam
Mengetahui proses
perencanaan liputan
mendalam
kegiatan
Teori
Diskusi
Indepth Reporting
Modul belajar 76
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula mampu
membedakan dengan
indepth reporting
Mengetahui dasar
peliputan investigasi
kegiatan
Teori
Diskusi
Pengantar
Liputan Investigasi
Sejarah
Kata Investigative berasal dari bahasa latin, Vestigium yang
berarti jejak kaki. Kemudian Reporting, bahasa latinnya
Reportare yang artinya membawa sesuatu dari suatu
tempat.
Melakukan Liputan
Umumnya sebuah liputan investigasi memerlukan waktu
yang lama dan menghabiskan cukup banyak uang. Dana
kadang dibutuhkan juga untuk membangun jaringan,
membeli dokumen-dokumen yang mendukung laporan.
Modul belajar 84
Materi 10.
Merancang
TOR Liputan
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula mampu
merancang liputan untuk
melakukan indepth
reporting
Membiasakan membuat
TOR dalam liputan
kegiatan
Teori
Diskusi
Praktek
NOTE
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula diberikan tugas
membuat TOR dan
kemudian diberikan
penilaian oleh
pengajar.
Modul belajar 88
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Masalah :
Silang sengkarut pendirian partai politik lokal di Aceh
yang pernah terjadi sepanjang 2008 usai sudah. Sebanyak
enam partai lokal telah lolos verifikasi Komisi Pemilihan
Umum: Partai Aceh, Partai Rakyat Aceh, Partai Aceh Aman
Sejahtera, Partai Bersatu Aceh, Partai Suara Independen
Rakyat Aceh dan Partai Daulat Aceh. Ke-enamnya
sebentar lagi, pada 9 April nanti, akan menemui panggung
kompetisinya yang pertama untuk merebut suara 3 juta
pemilik hak pilih dari populasi 4,4 juta jiwa penduduk
Aceh.
Sejak Irwandi Yusuf – eks kombatan – terpilih sebagai
Gubernur pada November 2007, situasi di politik di Aceh
bisa dibilang tenang. Insiden politik tak banyak terdengar,
demikian pula insiden keamanan. Ada sejumlah insiden
yang muncul belakangan, meski belum cukup dinilai
sebagai sebuah pola yang membahayakan keamanan
provinsi.
Tapi situasi mulai menghangat. Pemilu 2009 telah
dilaksanakan dan Partai Lokal menguasai parlemen Aceh,
anggota. Tentunya menjadi institusi legislatif paling unik di
Indonesia –satu-satunya yang memiliki suara lokal-
Peneliti Aceh Institute Fajran Zain menulis, awal tahun
2009 Aceh diwarnai dengan beberapa insiden kriminal
yang belum pernah terungkap motifnya. Insiden itu terkait
langsung dengan ikhwal pemilu, seperti konflik akibat
atribut partai, intimidasi dan teror verbal, pemboman
dan pelemparan granat pada kantor partai hingga
pengrusakan. Tapi tak ada satu partai pun yang konsisten
menjadi target. “Bila dulu yang menjadi target adalah
Partai Aceh (bekas Gerakan), kini Partai Rakyat Aceh dan
partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA) juga menjadi
target. Bahkan, juga partai nasional,” ia menulis.
Situs International Crisis Group mengungkap hawa
Bahan / wawancara :
Nara sumber
- Pengamat Politik Aceh
Tanyakan:
Bagaimana pandangannya tentang pemilu 2009 di
Aceh? apakah sudah berlangsung demokratis? Ada
banyak laporan intimidasi, bagaimana pandangannya?
Siapa menurutnya yang melakukan? Dll kembangkan.
- Kepolisian
Tanyakan:
Menjelang pemilihan, banyak terjadi teror, kenapa
polisi belum berhasil membongkar kasusnya? Siapa
menurut mereka yang melakukan? Bagaimana
dengan pelaksanaan Pemilu di Aceh? adakah laporan
kekerasan? Dll kembangkan
Modul belajar 90
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
- Panwaslu Aceh
Buat pertanyaan ....
- Masyarakat
Buat petanyaan ...
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula mampu
menulis laporan feature
berdasarkan liputan
Mampu merangkai kata
dengan baik
kegiatan
Teori
Diskusi
Praktek
Menulis Feature
NOTE
Termasuk berfikir ulang, apakah pembaca sudah betah
pada laporannya. Kedua, kadar informasi lebih dalam dan
awet. Arti awet, enak dan perlu dibaca kapanpun. Ketiga,
gaya penulisannya menarik tak kaku seperti straight news.
Mahasiswa dan Jurnalis Terakhir, mengizinkan penulis mengisahkan dengan cara
Pemula diberikan tugas subjektif.
menulis feature dan
kemudian diberikan Keunikkan lainnya, hanya berita kisah yang memiliki
penilaian oleh pengajar. banyak jenis. Kembali perkara awal, soal bahan. Bakso
ikan disebut demikian karena berbahan dasar ikan. Begitu
Modul belajar 96
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Modul belajar 98
[ MENULIS ACEH DALAM DAMAI ]
Tubuh berita
Usai lead, tentulah isi atau tubuh berita. Baiknya, pada
paragraf tiga pembaca sudah diberitahukan konteks
ceritanya. Artinya, pembaca sudah paham penulis hendak
bercerita apa. Aspek dekoratif dalam peristiwa bisa saja
ditempatkan di awal.
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula dapat menulis
opini dengan baik
Mengetahui isu-isu yang
layak diangkat untuk
menulis opini
kegiatan
Teori
Diskusi
Praktek
Menulis Opini
Artikel Opini
Jenis tulisan/karangan yang berisi gagasan, ulasan, atau
kritik terhadap suatu persoalan yang ada dan berkembang
di masyarakat, dan ditulis dengan bahasa ilmiah-populer.
Oleh karena itu, seorang penulis artikel opini harus jeli
dalam memandang aktualitas persoalan yang ditulisnya.
Tentu saja, hal itu berkorelasi positif dengan sifat media
cetak (baca koran).
Paling sedikit, ada dua hal yang setali tiga uang dengan
aktualitas Artikel Opini.
Aktual karena berkaitan dengan kejadian yang
ada di masyarakat, seperti demam berdarah, flu
burung, pilkada, Pemilu 2004, unjuk rasa mahasiswa
NOTE
dan buruh, demo RUU PP, kongres partai politik,
pertemuan tokoh bangsa, dsb.
Aktual karena adanya hari-hari besar nasional (Hari
Pendidikan Nasional, Hari Pers), hari besar agama
Contoh-contoh opini (Idul Fitri, Natal, Waisak), hari internasional (Hari
dapat dilihat pada Perempuan lntemasional, Hari Kesehatan), obituan (in
media massa memoriam), dsb
Mahasiswa dan Jurnalis Dari situlah, kita pun dituntut untuk mengetahui data
Pemula diberikan tugas tentang tanggal-tanggal penting. Misalnya, pada bulan Mei
menulis opini dan ini, ada enam momentum yang bisa kita tuliskan sebagai
kemudian diberikan ide dari artikel opini.
penilaian oleh pengajar. 1 Mei Hari Buruh Sedunia
2 Mei Hari Pendidikan Nasional
Note :
• Contoh-contoh opini dapat dilihat pada media massa
• Mahasiswa dan Jurnalis Pemula diberikan tugas
menulis opini dan kemudian diberikan penilaian oleh
pengajar.
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula dapat menulis
resensi buku
Menulis resensi yang
menarik
kegiatan
Teori
Diskusi
Praktek
Meresensi
Buku dan Film
Membaca Permulaan :
Kemampuan untuk mengenal huruf, kata dan kalimat.
Misalnya ketika kita membaca buku berbahasa Indonesia,
kita tidak terlalu kesulitan dalam memahaminya isinya,
lain ketika buku berbahasa Inggris, kita harus sedikit
berjuang memahaminya dengan sesekali melihat kamus.
Anggap saja buku yang kita hadapai berbahasa Indonesia,
NOTE
prosedur pertama itu bisa kita lalui karena huruf, kata dan
kalimatnya mudah kita kenali dan pahami.
Membaca Inspeksional :
Contoh-contoh resensi Kemampuan membaca sekilas. Membaca sinopsisnya,
dapat dilihat pada kata pengantarnya, daftar isi, judul per-bab yang dirasa
media massa menarik serta lampiran yang ada didalamnya. Langkah ini
memudahkan kita untuk memahami garis besar isi buku
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula diberikan tugas Membaca Analitis :
menulis resensi buku Kemampuan untuk menilai buku. Mulai dari memetakan
dan film, kemudian apakah buku yang kita baca itu buku teori atau praktek.
diberikan penilaian Kemudian, setelah membaca keseluruhan isi buku, bisa
oleh pengajar. menyarikan isi buku dengan beberapa kalimat, mencatat
hal-hal penting dalam buku tersebut, termasuk informasi
***
Teknik Meresensi
Empat Cara
Ada empat cara yang bisa digunakan untuk bisa
membuat karya resensi buku. Masing-masing mempunyai
kekurangan dan kelebihannya;
Perlu dilihat :
Secara garis besar ada dua aspek yang perlu dilihat dalam
meresensi buku; aspek luar (penampilan) dan aspek dalam
(isi).
Susunan buku
Apakah buku disusun secara cermat, teliti, mendalam, atau
terkesan ceroboh dan tergesa-gesa? Apakah sistematika
pembahasan dalam buku ini bersifat logis, teratur dan
memudahkan pembaca untuk memahami, atau justru
sebaliknya rumit, berbelit-belit dan membingungkan?
Adakah kesalahan fakta, data, atau analisis, dalam buku
ini? Apakah datanya valid? Adakah bias dari si penulis
dalam melihat permasalahan?
Kategori pembaca
Siapa yang layak membaca buku itu? Apakah isi buku ini
bersifat terlalu mendalam, sehingga lebih tepat untuk
Dan lain-lain.
***
Isi...
Alinea pembuka (dalam teknik penulisan berita, disebut
sebagai Lead). Alinea pembuka atau Lead ini bersifat
sebagai pemancing agar pembaca mau membaca resensi,
maka Lead ini harus dibuat semenarik mungkin. Dalam
membuat Lead, peresensi, misalnya, bisa mengaitkan isi
buku ini dengan konteks situasi yang sedang hangat di
masyarakat.
***
Merensensi Film
Melakukan resensi film tidak ada bedanya dengan buku,
hanya objeknya saja yang berbeda. Menonton film
menjadi syarat utamanya, kemudian mempelajari alur dan
hal-hal teknis lainnya, layaknya meresensi buku. Selamat
mencoba.
Contoh :
Sisi Lain ke Helsinki
TUJUAN
Mahasiswa dan Jurnalis
Pemula dapat mbelajar
menulis cerpen
Menemukan ide-ide
penulisan karya fiksi
kegiatan
Teori
Diskusi
Penggunaan Paragraf
Dalam menulis cerpen dibutuhkan seni bertutur
(bercerita). Ada beberapa jenis paragraf atau ungkapan
yang dapat digunakan dalam seni bertutur. Ungkapan atau
paragraf tersebut, dalam konteks cerpen, akan menjadi
kuat jika menggunakan ungkapan deskripsi. Ungkapan atau
paragraf deskripsi menjadi kekuatan detail dalam sebuah
cerita (baik cerpen maupun novel) meskipun kedua karya
sastra ini sering disebut sebagai karangan narasi. Saya
misalkan ada paragraf begini: