You are on page 1of 6

MEDIA TRANSMISI DATA

Media transmisi akan berfungsi sebagai jalur lintas data dan distribusi informasi. Tanpa
medium ini, masing-masing peralatan tidak dapat saling berhubungan dan tidak akan
terjadi aliran data apapun. Karena fungsinya yang mengalirkan sinyal-sinyal data inilah
yang membuat keberadaan media transmisi menjadi penting dalam sebuah lingkungan
jaringan.
Sebenarnya selain kabel, media transmisi dapat juga berupa gelombang elektromagnetik.
Gelombang Elektromagnetik ini dapat berupa gelombang mikro, Infra merah dan
medium-medium lain yang dapat juga digunakn untuk memindahkan data dari satu
terminal ke terminal lain.
KABEL SEBAGAI MEDIA TRANSMISI DATA
Kabel merupakan salah satu media transmisi data. Oleh karena itu kali ini yang akan
dibahas terlebih dahulu adalah kabel sebagai media transmisi data.
Tidak semua jenis kabel bisa digunakan sebagai media transmisi data. Data berikut ini
merupakan jenis dan karakteristik kabel jaringan yang biasa digunakan.
10Base2 Menggunakan spesifikasi ethernet baseband 10 Mbps, Memakai
Thin Coaxial Cable. Digunakan untuk jamgkauan 185 meter
persegmen
10Base5 Menggunakan spesifikasi ethernet baseband 10 Mbps, Memakai
thick 50 ohm coaxial cable. Biasa digunakan dalam jangkauan 500
meter persegmen
10BaseF Spesifikasi ethernet baseband 10Mbps yang mengacu pada standar
10BaseFB, 10 BaseFL dan 10baseFP melalui Fiber optik,
10BaseFB ethernet baseband 10 Mbps, tidak digunakan untuk koneksi user
10BaseFL ethernet baseband 10 Mbps, fiber optik, segmen 1000 meter sampai
2000 meter
10Base FP Ethernet baseband 10 Mbps, fiber-passive, biasanya mengorganisir
komputer-komputer dalam topologi star tanpa menggunakan
repeater
10BaseT ethernet baseband 10 Mbps, menggunakan kabel Twisted-pair
100BaseFX ethernet baseband 100 Mbps menggunakan dua kabel standar fiber
optik multimode perlink
100BaseT ethernet baseband 100 Mbps, menggunakan kabel UTP (unshield
Twister-pair)
100BaseTX ethernet baseband 100 Mbps, Menggunakan dua pasang UTP dan
STP (shield twister-pair)
100BaseX ethernet baseband 100 Mbps yang mengacu pada standar
100BaseFX dan 100BaseTX melalui kabel fiber optik
Meskipun terlihat rumit dengan kode-kode jenis kabel yang digunakan di dalam suatu
sistem jaringan, namun pada umumnya hanya dibagi menjadi 3 jenis yaitu jenis twisted-
pair, coaxial, dan serat optik (Fiber optik).
Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor.
Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi
oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan
bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre
core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai
penebat di antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk
menghalang sembarang gangguan dari luar seperti dari peralatan elektonik lain. Lapisan
paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi
seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.

Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi
mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi
tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas
kanal yang cukup besar.
Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan, selain memiliki
kanal yang besar kabel koaksial juga lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya
juga tidak asing lagi. Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk
berbagai jenis komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk
mempertimbangkan ukurannya.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel koaksial adalah sulit untuk mengukur apakah
kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak
benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang
dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan
maksimalnya.
Jenis Coaxial Cable
Jenis-jenis Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai
diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
1) Thick Coaxial Cable
Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan untuk
penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara histories memiliki panjang transmisi
dan penolakan noise yang lebih besar. Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai
thicknet. Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3
10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi
warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet,
atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable.

Thick Coaxial Cable


Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada beberapa situasi
tertentu dapat sulit diinstall. Kabel thicknet hampir tidak pernah digunakan lagi, kecuali
untuk kepentingan khusus.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan
aturan sebagai berikut:
• Setiap ujung harus dipasang terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan
terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1
watt. Guna Terminator ini adalah untuk mecegah aliran data keluar dari kabel.
• Maksimum panjang kabel per segment adalah 500 meter
• Maksimum jarak antar segment adalah sekitar 1500 meter
• Setiap segment harus diberi ground.
2) Thin Coaxial Cable
Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat kesulitan
pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Harus diingat pula bahwa kabel jenis
ThickNet harus ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini ukurannya terbatas.
Oleh karena itu diciptakanlah Thin Coaxial cable awalnya dibuat untuk mengatasi
masalah yang dihadapi oleh Thick Coaxial Cable. Seperti yang diketahui sebelumnya
Thick Coaxial Cable memiliki tingkat kesulitan yang tinggi didalam instalasinya
dikarenakan ukurannya yang tebal (diameter rata-rata 12 mm) harus dimasukan ke
dalam pipa saluran yang ukurannya terbatas.
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai
perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3
10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau
warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-
connector.

Thin Coaxial Cabel


Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan
dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan
sebagai berikut:
· Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
· Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
· Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
· Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

Terminator
Dulu jaringan Ethernet menggunakan kabel coaxial yang diameter luarnya hanya 0,35
cm (kadang dikenal sebagai thinnet). Kabel ini terutama berguna untuk instalasi kabel
yang memerlukan pelilitan dan pembengkokan. Karena mudah diinstall, maka kabel
ini juga lebih murah untuk diinstal. Hal ini mendorong beberapa orang menyebutnya
sebagai cheapernet. Namun kabel ini memerlukan penanganan khusus. Seringkali
pemasang gagal melakukannya. Akibatnya, sinyal transmisi terinterferensi oleh noise.
Oleh karena itu, terlepas dari diameternya yang kecil, thinnet sudah jarang digunakan
pada jaringan Ethernet.

Thicknet dan Thinnet


Thicknet dapat menjangkau sampai 500 meter, dan perangkat dihubungkan ke kabel
secara langsung dengan menggunakan transceiver Ethernet dengan kabel AUI. Di lain
pihak thinnet lebih fleksibel dan dapat menjangkau sampai 185 meter. Komputer
dihubungkan ke kabel dengan menggunakan konektor BNC. Thicknet menggunakan
spesifikasi Ethernet 10 base 5, sedangkan thinnet menggunakan 10 base 2.
Walapun kabel coaxial sukar di pasang, tetapi ia mempunyai rintangan yang tinggi
terhadap ganguan elektromagnet. Dan kabel ini juga mempunyai jarak maksimal yang
lebih daripada kabel “twisted pair”.

Twisted Pair
Twisted Pair (kabel terpilin) merupakan media yang terkenal karena penggunannya
dapat dilihat dengan mudah yaitu sebagai kabel telepon. Twisted Pair terdiri dari
pasangan kawat tembaga terisolasi yang dipilin menjadi sau dengan ketebalan rata-
rata satu milimeter. Kawat dijalin dalam bentuk vertikal, bentuk yang digunakan
untuk mengurangi gangguan elektronik dari kabel pasangan lain yang berdekatan.
Kabel Twisted Pair terdiri dari 2 jenis yaitu “shielded” dan “unshielded”.

Unshielded Twister Pair


Unshielded Twister Pair atau juga bisa disebut kabel jenis 10BaseT. Disebut
unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut
twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias
saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5
Kategori Kegunaan Jarak Kabel
1 Suara saja (hanya digunakan sebagai kabel
telepon). Tidak sesuai untuk LAN Ethernet
2 Data sampai 4 Mbps
3 Data samapai 10 Mbps (ethernet) 16 Mhz 100 meter
4 Data Hingga 20 Mbps
5 Data Hingga 100 Mbps (fast Ethernet) 100 meter

Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.

Unshield Twister Pair

Connector yang digunakan bagi kabel UTP ini ialah RJ-45 connector. RJ adalah akronim
dari "Register Jack"

RJ-45 Connector

You might also like