You are on page 1of 5

Kudubisafisika.blogspot.

com

Alat-alat Optik

1. Mata

Retina
Otot siliar
Lensa mata

Pupil
Kornea
iris

Kornea : Berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing yang masuk
Iris : Berfungsi untuk membentuk celah bagi cahaya yang masuk.
Pupil : Celah yang dibentuk oleh iris tempat cahaya masuk
Lensa Mata : Untuk meneruskan cahaya agar bisa ditangkap retina
Retina : Tempat jatuhnya cahaya yang terdiri dari jutaan sel yang sangat peka terhadap
rangsangan.
Otot Siliar : Otot Yang berfungsi untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata

Pantulan cahaya dari benda akan masuk kedalam mata, dilindungi oleh kornea, sehingga hanya cahaya
bersih y ang masuk, kemudian cahaya dibiaskan oleh cairan (Aquaeous humor), masuk melewati pupil
yang dibentuk oleh iris, diteruskan oleh lensa dan ditangkap oleh retina dalam keadaan bentuk bayangan
nyata, diperkecil dan terbalik, yang kemudian diteruskan oleh ayaraf menuju otak .

A. Daya akomodasi mata.


Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata ntuk berubah kelengkungannya. Hal itu
terjadi karena jarak antara retina dengan lensa yang selalu tetap. Sehingga untuk mengubah jarak agar
cahaya selalu tetap tepat diretina, maka lensa mata dapat memipih atau menebal. Ketika melihat benda
yang jauh, otot siliar akan mengendur, sehingga lensa mata menjadi lebih pipih, dikatakan mata dalam
keadaan tak berakomodasi. Ketika melihat benda dekat, otot siliar akan menegang, sehingga lensa mata
menebal, dikatakan mata dalam keadaan berakomodasi maksimum.
Jangkauan penglihatan mata dalam keadaan tidak berakomodasi disebut titik jauh atau Punctum
Remotum (PR). Untuk mata normal PR=(∞). Sedangkan jangkauan mata dalam kondisi akomodasi
maksimum disebut titik dekat atau Punctum Proximum (PP), untuk mata normal (PP)= ± 25 cm.
Pada mata Normal ( Emetropi), titik jauh (PR) jauh tak hingga, titik dekat (PP) = ± 25 cm.
Kudubisafisika.blogspot.com

B. Cacat Mata.
* Rabun Jauh (miopi).
Cacat mata rabun jauh terjadi karena lensa mata tidak dapat memipih sesuai keperluan , sehingga
cahaya jatuh di depan retina. Pada penderita cacat miopi, tidak dapat melihat sampai jauh tak hingga,
sedangkan titik dekatnya normal. Cacat mata ini bisa dikoreksi dengan lensa cekung (divergen)
Tips.
Untuk cacat mata Myopi: S = ∞
Persamaan Umum:
1 1 1
 
f s s'
Kekuatan lensa
100
P
f
f = Titik focus lensa ( dioptri)
s = titik jauh tanpa akomodasi (cm)
s’= jarak pandang jauh cacat myopi (cm)

* Hipermetropi
Rabun dekat (hpermetropi) terjadi karena lensa mata tidak dapat mengembang sesuai kebutuhan, sehingga
bayangan jatuh dibelakang retina. Titik dekat mata pada cacat mata ini lebih besar dari 25cm, sedangkan
titik jauhnya adalah normal pada jauh tak hingga. Cacat mata ini dapat dikoreksi dengan lensa cembung
(konvergen).
Tips-
*ada cacat mata Hipermetropi, S=Sn,biasanya 25 cm
Persamaan Umum:
1 1 1
 
f s s'
Kekuatan lensa
100
P
f
f = Titik focus lensa ( dioptri)
s = titik dekat mata (Sn) biasanya 25 (cm)
s’= titik dekat mata hipermetropi (cm)
Kudubisafisika.blogspot.com

2. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan benda yang amat kecil/renik seperti bakteri atau virus. Beberapa
cirri mikroskop antara lain:
- bayangan yang dibentuk adalah diperbesar, maya,terbalik
- memiliki dua lensa, yang dekat dengan mata disebut okuler, yang dekat dengan benda disebut
obyektif
- jarak focus lensa obyektif lebih kecil dari lensa okuler fob<fok
- Benda yang akan diamati diletakkan diruang dua lensa obyektif (fob< sob<2fob).

A. Pembentukan bayangan pada mikroskop

okuler
obyektif
d

2fob fob fob fok fok

sob

sob’ sok

Keterangan Gambar
d = Jarak lensa obyektif ke lensa okuler
fob = Titik focus lensa obyektif
sob = jarak benda ke lensa obyektif
sob’ = jarak bayangan ke lensa obyektif
fok = titik focus lensa okuler
sok = jarak benda ke lensa okuler
Kudubisafisika.blogspot.com

B. Pembesaran Pada Mikroskop


1. Untuk mata tak berakomodasi.
Untuk mata tak berakomodasi, bayangan pada lensa obyektif tepat jatuh di titik focus lensa
okuler, sehingga sok = fok, artinya, sok’ = ∞
M  M ob xM ok
hob ' sob '
M ob  
hob sob
sn
M ok 
f ok
d  sob ' f ok

2. Untuk mata berakomodasi maksimum


Untuk mata berakomodasi maksimum, sok’ = - sn, (sn = Jarak baca normal, biasanya 25-30 cm)
M  M ob xM ok
hob ' sob '
M ob  
hob sob
sn
M ok  1
f ok
d  sob ' sok

Dengan rumus umum lensa ;


1 1 1 1 1 1
  atau  
f ob sob sob ' f ok sok sok '
Kudubisafisika.blogspot.com

You might also like