Professional Documents
Culture Documents
I. Pendahuluan
Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam
pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap penyerapan tenaga
kerja, peningkatan pendapatan dan pemerataan pembangunan. Disisi lain kegiatan industri
dalam proses produksinya selalu disertai faktor-faktor yang mengandung resiko bahaya
dengan terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.
Setiap ancaman terhadap keselamatan dan kesehatan kerja harus dicegah. Karena
ancaman seperti itu akan membawa kerugian baik material, moril maupun waktu terutama
terhadap kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya. Lebih-lebih perlu disadari bahwa
pencegahan terhadap bahaya tersebut jauh lebih baik daripada menunggu sampai
kecelakaan terjadi yang biasanya memerlukan biaya yang lebih besar untuk penanganan
dan pemberian kompensasinya.
II.1. Suhu
Tekanan panas (heat stress) di suatu lingkungan kerja merupakan perpaduan antara
faktor iklim: suhu udara, kelembaban, radiasi dan kecepatan angin serta faktor non-iklim,
yakni panas metabolisme tubuh, pakaian kerja dan tingkat aklimatisasi (penyesuaian diri).
II.2. Penerangan
Tenaga kerja harus dengan jelas dapat melihat objek-objek yang sedang
dikerjakan, juga harus dapat melihat dengan jelas pula mesin-mesin/peralatan selama
proses produksi agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Untuk itu diperlukan intensitas
penerangan di tempat kerja yang memadai, sesuai jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
II.3. Kebisingan
II.4. Byssinosis
III. Pembahasan
© Menanggalkan pakaian kerja yang terbuat dari bahan tidak berpori dan
melonggarkan pakaian agar udara banyak masuk. Hal ini adalah jenis
penyesuaian diri (aklimatisasi)
© Penyediaan ventilisasi yang cukup sehingga terjadi sirkulasi udara dalam
ruang kerja.
© Cukup mengkonsumsi air minum dan garam, agar tubuh tidak mengalami
dehidrasi.
© Isolasi antara sumber panas dan tenaga kerja.
b. Penerangan atau pencahayaan diatur dalam P.M.P. No.7 tahun 1964 tentang
harusnya tidak kurang dari 100 lux untuk penerangan yang cukup agar pekerja
c. Tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas pendengaran (>85 dB) terdapat
pada mesin speed. spinning dan finishing. Untuk mengatasi kebisingan ini.dapat
III. Kesimpulan
IV. Referensi
http://library.usu.ac.id/download/fkm/K3-gerry.pdf diakses tanggal 29 Januari
2010
http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/1877.pdf diakses tanggal 22 Januari
2010
Wayan Ady Chandra 5
Elins 2006