You are on page 1of 7

Kudubisafisika.blogspot.

com

Keseimbangan benda tegar


Benda tegar adlah benda yang dianggap tidak mengalami perubahan bentuk dan volume ketika ada gaya
yang bekerja terhadap benda tersebut.
Pada umumnya, suatu benda yang bergerak akan mengalami gerak translasi dan gerak rotasi. Dan seperti
kita ketahui, penyebab gerak translasi adalah gaya, sedangkan penyebab gerak rotasi adalah momen gaya.

A.Momen Gaya

Momen gaya terhadap sebuah titik adalah perkalian gaya dengan jarak titik ke kerja gaya.

- l
  Fxl
Keterangan:
τ = Momen gaya (N.m)
F F = Gaya (N)
+ l = Panjang lengan (m)
θ = sudut yang dibentuk antara lengan
l θ
  F sin xl dengan gaya
θ
F
F sinθ

Momen gaya merupakan besaran vector, bukan merupakan energi walau dengan satuan sama (Nm),yang
bergerak searah jarum jam bernilai positif, berlawanan jarum jam bernilai negative.

B.Syarat-syarat keseimbangan benda tegar

 Keseimbangan translasi
Pada keseimbangan translasi, benda taidak mempunyai percepatan linier a=0.Dalam keadaan seperti ini,
benda berada dalam keadaan:
a. diam (seimbang statis)
b. Bergerak dengan kecepatan tetap ( seimbang dinamis)
Syarat keseimbangan translasi

 F  0   Fx  0
 Fy  0

 Keseimbangan Rotasi
Pada keseimbangan Rotasi, benda tidak memiliki persepatan sudut α = 0, dalam keadaan seperti ini, benda
berada dalam keadaan :
a. diam (seimbang statis)
b. Bergerak dengan kecepatan sudut tetap
Syarat keseimbangan Rotasi

  0
Kudubisafisika.blogspot.com

 Keseimbangan Translasi dan Rotasi


Pada keadaan ini berarti benda selain mengalami keseimbangn translasi, juga mengalami keseimbangan
rotasi.

Syarat:

F 0
  0

C. Macam-macam keseimbangan

a. keseimbangan stabil.
Keseimbangan seperti ini ditandai dengan naiknya letak titik berat benda, bila benda itu diberi gaya.

b. Keseimbangan labil
Keseimbangan labil ditandai dengan turunnya letak titik berat benda, bila diberi gaya

c. Keseimbangan netral/ indifferent


Keseimbangan ini ditandai dengan tidak adanya perubahan letak titik berat benda

D. Titik berat benda


Titik berat benda adalah titik tangkap gaya berat benda.
Cara menentukan titik berat benda
Secara umum menentukan titik berat benda adalah dengan menggunakan persamaan umum:

 Wn xn
X= Keterangan: Keterangan:
 Wn ΣWn = w1+w2+w3+… ΣWn = w1+w2+w3+…
ΣXn = titik berat x1+x2+x3+… W1,w2,w3, tergantung bentuk
benda, bisa luas, bisa volume atau
 Wn y n ΣYn = titik berat y1+y2+y3+…
Y= garis.
 Wn
Kudubisafisika.blogspot.com

Titik berat beberapa benda.

1. Garis lurus letak titik berat z=½ AB


A Z B

2. Setengah lingkaran Z Letak titik berat mendatar ½ AB


R 4R
A B Letak titik berat tegak z=
3

3. limas Letak titik berat selimut z=1/3 t


t
Z Letak titik berat isi/pejal limas z=¼ t

4. kerucut Letak titik berat selimut 1/3 t

Letak titik berat isi/pejal kerucut ¼ t


t

5. Setengah bola Letak titik berat pejal yo = 3/8 R


yo

6. Segitiga
Letak titik berat z= 1/3 t

z t
Kudubisafisika.blogspot.com

E. Kejadian menggeser dan mengguling


Persyaratan :
1. benda menggeser ΣF = 0, Στ = 0

2. Benda mengguling ΣF=0, Στ = 0

3. Benda menggeser dan mengguling, ΣF = 0, Στ = 0

Beberapa kejadian menggeser atau mengguling


Seperti kita ketahui, penyebab benda mengalami gerak rotasi adalah momen gaya. Selain ada momen gaya,
ada juga yang dikenal dengan nama momen inersia atau momen kelembaman. Identik dengan gerak
translasi yang memiliki massa sebagai kelembaman. Pada gerak rotasi momen Inersia ( I ), tergantung dari
benda dan sumbu putarnya.

Momen Inersia dari beberapa benda terhadap sumbu putarnya Sumbu putar

1. Batang lurus terhadap sumbu pusat yang tegak lurus terhadap panjangnya
l
2
Ml
I=
12
2. Batang lurus terhadap salah satu ujung tegak lurus terhadap panjangnya Sumbu putar

Ml 2
I= l
3
R
3. Cincin tipis terhadap sumbunya Sumbu

I = MR2

R
4. Cincintipis terhadap salah satu diameternya Sumbu

MR 2
I=
2

R Sumbu
5. Cincin tipis terhadap salah satu sisi garis singgungnya

3MR 2
I=
2
Kudubisafisika.blogspot.com

6. silinder pejal terhadap sumbu silinder R


Sumbu
l
MR 2
I=
2
7. Bola Pejal terhadap salah satu diameternya Sumbu

2MR 2
I= 2R
5

8. Kulit bola tipis terhadap salah satu diamternya


Sumbu

2MR 2 2R
I=
3

Beberapa kasus menggelinding dan menggeser

N Penyebab gerak translasi adalah F


a F-fg = ma
1.
ω Penyebab gerak rotasi adalah fg dan R
F
τ = fg. R
R τ = I.α, → I, momen inersia missal Silinder pejal. I=1/2mR2
maka hasil akhir dari persamaan menggelinding adalah
fg
F
mg a dengan k= koefisien momen inersia
(k  1)m

Penyebab gerak translasi adalah mg sin α


N mgsin α-fg = ma
2.

fg Penyebab gerak rotasi adalah fg dan R


R τ = fg. R
τ = I.α, → I, momen inersia missal Silinder pejal. I=1/2mR2
Mg sin α maka hasil akhir dari persamaan menggelinding adalah
Mg cos α
mg
g sin 
a dengan k= koefisien momen inersia
α (k  1)m
Kudubisafisika.blogspot.com

3. Perhatikan massa benda katrol pejal


α
R Bila m2>m1, maka arah a akan searah m2
M Bila T1=T2, berarti katrol diam dan momen diabaikan
a Bila T1 = T2, maka semua massa di perhitungkan, dan
a momen gaya seerta momen inersia di perhitungkan
T2
T1
τ = (T2-T1)R
τ = I. α,
m2g
m1g Perssamaan umum mencari percepatan

(m 2  m1) g
a
m1  m 2  12 M

fgB Dalam keadaan benda seperti ini, benda akan mengalami dua
4. kejadian secara bersamaan yaitu, menggeser dan berputar
Bila TitikA sebagai titik poros, maka NA dan fgA tidak
B NB menimbulkan momen.

ΣFx = 0
NA ΣFy = 0
Στ = 0
α A
fgA
WAB
Kudubisafisika.blogspot.com

You might also like