You are on page 1of 2

Apa arti hukum berlaku surut?

ada yang tahu arti dari hukum berlaku surut???? yg jelas bukan kopi paste wikipedia plus dikasi
contoh ya :)

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak


1) Asas Legalitas, terkandung dalam pasal 1 ayat (1) KUHP. Hukum pidana harus bersumber
pada undang-undang, artinya pemidanaan harus berdasarkan undang-undang.
2) Asas tidak berlaku Surut, ditentukan dalam pasal 1 ayat 2 KUHP (pengecualian pasal 1
KUHP). Ketentuan pidana dalam undang-undang tidak boleh berlaku surut (strafrecht heeftgeen
terugwerkende kracht). Seandainya seseorang melakukan suatu tindak pidana yang baru
kemudian hari terhadap tindakan yang serupa diancam dengan pidana, pelaku tdk dapat dipidana
atas ketentuan yang baru itu. Hal ini untuk menjamin warga negara dari tindakan sewenang-
wenang dari penguasa.
3) Asas larangan penggunaan analogi. Larangan penggunaan analogi, yaitu untuk membuat
perbuatan yang tidak tercantum secara tegas dalam undang-undang tetapi ada kemiripannya,
dijadikan/dianggap sebagai tindak pidana/delik. Dapat pula analogi terjadi bilamana menganggap
bahwa suatu peraturan hukum tertentu juga meliputi suatu hal yang nbanyak
kemiripannya/kesamaannya yang telah diatur, padahal semula tidak demikian.
4) Asas Teritorialitas (pasal 2 KUHP). Yang paling pokok dalam asas ini dalam hubungannya dg
berlakunya undang-undang hukum pidana dapat pula yang diutamakan ialah batas-batas teritorial
dimana undang-undang hukum pidana tersebut berlaku.tolak pangkal dari pemikiran untuk
penerapan asas teritorial ialah bahwa diwilayah indonesia, hukum pidana indonesia mengikat
bagi siapa saja(penduduk/bukan penduduk) . dasarnya ialah bahwa setiap negara yang berdaulat
wajib memelihara sendiri ketertiban hukum dalam wilayahnya.
5) Asas personalitas (Nasional aktif). Dasar dari asas ini ialah bahwa setiap negara yang
berdaulat wajib sejauh mungkin mengatur sendiri warganya.
6) Asas perlindungan (Nasional Pasif). Tolak pangkal pemikiran dari asas perlindungan adalah
bahwa setiap negara yang berdaulat wajib melindungi kepentingan hukum warga negaranya
7) Dalam hal ada dua peraturan yang mengatur hal yang sama dan memuat ketentuan yang
berlainan, maka demi kepastian hukum berlakulah peraturan yang terbaru, kecuali kalau
ditentukan lain dengan undang-undang.
8 ) Jual beli yang ditinjau dalam keseluruhan mengandung ketidak beresan, ialah tidak beres
mengenai orang-orang yang menjadi pihak di dalam perjajinan dan secara materiil tidak
meyakinkan adanya jual beli yang objeknya tidak ada adalah tidak sah (i.c. jual beli mengenai
hak erfpacht yang telah gugur)
9) Bahwa suatu perjanjian hanya mengikat tentang hal-hal yang diperjanjikan;
10) Pembeli yang beritikad baik harus mendapat perlindungan hukum.
11) Pelaksanaan suatu perjanjian dan tafsiran suatu perjanjian, tidak dapt didasarkan semata-
mata atas kata-kata dalam perjanjian tersebut. i.c. berdasarkan sifat dari pada bangunan lantai
atas (loods) maka hal ini merupakan suatu "bestending engebruikelijk beding" terhadap pasal X
dari perjanjian antara Penggugat dan Tergugat I (pasal 1347 jo pasal 1339 KUHPerdata)
12) Perjanjian yang dibuat karena causa yang tidak diperkenankan (onggeoorloofde oorzaak)
addalah tidak sah (i.c. perjanjian balik nama keagenan Pertamina antara Tergugat dan penggugat)
13) Terhadap perjanjian yang diadakan antara orang-orang Indonesia asli, sekalipun barang-
barang yang diperjanjikan (i.c rumah dan tanah) tunduk pada Hukum Barat, haruslah
diperlakukan hukum adat.
14) Putusan Pengadilan tidak hanya mempunyai kekuatan terhadap pihak yang kalah, tetapi juga
terhadap seseorang yang mendapat hak dari pihak yang kalah itu (rechtverkrijgende).
15) Dalam hal telah ada putusan Pengadilan yang menetapkan hubungan hukum antara pihak-
pihak yang berperkara, maka apabila salah satu pihak meninggal, hak-hak dan kewajiban
kewajiban hukum yang ditetapkan dalam putusan Pengadilan beralih kepada ahli warisnya.

You might also like