You are on page 1of 19

BAURAN PEMASARAN

Retno Sari Mahanani, SP, MM


 Menurut Marius P. Angipora (1999) marketing
mix adalah perangkat variabel-variabel
pemasaran terkontrol yang digabungkan
perusahaan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan dalam pasar sasaran.
 Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran
pemasaran merupakan seperangkat alat yang
dapat digunakan pemasar untuk membentuk
karakteristik barang/jasa yang ditawarkan
kepada pelanggan.
 Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004)
merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P
(Product, Price, Promotion dan Place).
1. Produk (Products)
 Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa
yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui
pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
 Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang
berujud fisik maupun tidak) yang dapat
ditawarkan kepada pelanggan potensial
untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan
tertentu.
 Produk merupakan semua yang ditawarkan ke
pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan
digunakan atau dikonsumsi untuk dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa
fisik, jasa, orang, organisasi dan ide
2. Harga (Price)
 Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan
strategis dan taktis seperti tingkat harga,
struktur diskon, syarat pembayaran dan
tingkat diskriminasi harga diantara berbagai
kelompok pelanggan.
 Harga menggambarkan besarnya rupiah yang
harus dikeluarkan seorang konsumen untuk
memperoleh satu buah produk dan
hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh
konsumen.
3. Saluran Distribusi
(Place)
 Merupakan keputusan distribusi menyangkut
kemudahan akses terhadap jasa bagi para
pelanggan.
 Tempat dimana produk tersedia dalam
sejumlah saluran distribusi dan outlet yang
memungkinkan konsumen dapat dengan
mudah memperoleh suatu produk.
4. Promosi (Promotion)

 Bauran promosi meliputi berbagai


metode, yaitu Iklan, Promosi
Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan
Hubungan Masyarakat.
 Menggambarkan berbagai macam cara
yang ditempuh perusahaan dalam
rangka menjual produk ke konsumen.
“Produk” dapat diklasifikasikan ke
dalam dua kelompok utama,
berdasarkan berwujud tidaknya yaitu:
1. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud
fisik, sehingga bisa dilihat, diraba/disentuh,
dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan
perlakuan fisik lainnya.

2. Jasa (services)
Jasa merupakan aktivitas , manfaat, atau
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Contoh : bengkel reparasi, salon kecantikan,
kursus, hotel, lembaga pendidikan dll.
BARANG
Ditinjau dari aspek daya tahannya,
terdapat dua macam barang, yaitu:

A. Barang Tidak Tahan Lama

Yaitu barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi


dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Umur
ekonomis dalam kondisi pemakaian normal, kurang dari
satu tahun. Contoh : sabun, minuman dan makanan
ringan, kapur tulis, gula dan garam. Karena barang jenis
ini dikonsumsi dengan cepat (dalam waktu singkat) dan
frekuensi pembeliannya sering terjadi, maka strategi
yang paling tepat adalah menyediakannya di banyak
lokasi , menerapkan mark up yang kecil, dan
mengiklankannya secara gencar untuk merangsang
orang agar mencobanya .
B. Barang Tahan Lama

Yaitu barang berwujud yang biasanya bisa


bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah
satu tahun atau lebih). Contoh : TV, lemari es,
mobil, computer dll. Umumnya jenis barang ini
membutuhkan personal selling dan pelayanan
yang lebih banyak daripada barang tidak tahan
lama, memberikan keuntungan yang lebih besar
dan membutuhkan jaminan/garansi tertentu dari
penjualnya.
KLASIFIKASI BARANG KONSUMEN

Dapat diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan belanja


(ada 4):
A.Barang mudah/sehari-hari (convenience goods).
Yaitu barang-barang yang biasanya sering dibeli
pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang
sangat sedikit. Contoh : produk-produk tembakau,
sabun dan Koran.
•Kebutuhan pokok
Yaitu barang yang dibeli konsumen secara teratur.
•Barang darurat
Yaitu barang yang dibeli pada saat suatu kebutuhan
mendesak.
B. Barang toko (shopping goods).
Yaitu barang-barang yang biasanya dibandingkan
berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan
gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.
Contoh : perabotan, pakaian, mobil bekas,
peralatan rumah tangga utama.
•Barang toko homogeny
Yaitu memiliki kemiripan mutu, tetapi cukup berbeda dari
segi harga sehingga dapat menjadi alas an perbandingan
dalam berbelanja.
•Barang toko heterogen
Yaitu berbeda dari dari segi cirri-ciri produk dan layanan
yang dianggap lebih penting dari harganya. Penjual
menyediakan berbagai jenis produk untuk memuaskan
selera konsumen dan harus memiliki wiraniaga yang
terlatih dengan baik untuk memberikan informasi dan
saran kepada pelanggan.
C. Barang khusus (specialty goods).
Yaitu mempunyai cirri-ciri atau identifikasi merk
yang unik sehingga cukup banyak pembeli
bersedia melakukan upaya pembelian khusus.
Contoh : mobil berkelas.
Barang khusus tidak membutuhkan orang
melakukan perbandingan; pembeli mengorbankan
waktu hanya untuk mendatangi penyalur yang
menyediakan produk yang diinginkan tersebut.
Penyalur tidak memerlukan tempat yang mudah
dijangkau, namun harus memberitahukan kepada
calon pembeli mengenai lokasi mereka.
D. Barang yang tidak dicari (unsought goods).
Yaitu barang-barang yang tidak diketahui
konsumen atau biasanya tidak terpikir untuk
membelinya. Contoh : detector asap, asuransi jiwa,
ensiklopedia.
KLASIFIKASI BARANG INDUSTRI
Dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana cara barang
tersebut memasuki proses produksi dan kemahalan relatifnya.
Dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :

A. Bahan baku dan suku cadang (materials and parts).


Yaitu barang-barang yang seluruhnya masuk ke produk
produsen tersebut.

B. Barang modal (capital items).


Yaitu barang-barang tahan lama yang memudahkan
pengembangan atau pengelolaan produk jadi.Barang modal
terdiri dari instalasi dan peralatan.

C. Perlengkapan dan layanan bisnis (supplies and


business service).
Yaitu barang dan jasa berumur pendek memudahkan
pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Terdiri dari :
1. Barang pemeliharaan dan perbaikan : cat, paku, sapu
2. Perlengkapan operasional : kertas tulis, pensil.
Pengemasan, Pelabelan,
Penjaminan, dan Garansi

 Produk, harus dikemas dan diberi label.


 Banyak pemasar menyebut pengemasan sbg P
kelima, namun kebanyakan pemasar
memperlakukan pengemasan dan pelabelan
sbg elemen dari Strategi Produk.
 Penjaminan dan Garansi dpt jg merupakan
bagian penting dari Strategi Produk yg sering
muncul pada Kemasan.
Pengemasan
 Definisi : semua kegiatan merancang dan
memproduksi wadah untuk produk.
 Kemasan yg dirancang dengan baik, dapat
menciptakan kenyamanan dan nilai promosi.
 Kemasan merupakan hal pertama yg
dihadapi pembeli menyangkut produk dan
mampu mengubah pembeli utk membeli
atau tidak.
Beberapa Faktor yg Berperan Dalam
Peningkatan Penggunaan Kemasan
sbg Alat Pemasaran
 Swalayan
Makin byk produk yg dijual di swalayan dg kemasan yg menarik.
 Kemakmuran Konsumen
Berarti konsumen bersedia membayar sedikit lebih mahal utk
kenyamanan, penampilan, keandalan, dan gengsi kemasan yg lebih baik.
 Citra perusahaan dan merk
Kemasan berperan bagi pengakuan langsung terhadap perusahaan atau
merek tsb.
 Peluang Inovasi
Pengemasan yg inovatif dpt memberikan manfaat yg besar bagi konsumen
dan laba bagi perusahaan.
Pelabelan
 Penjual harus memberikan label
produknya.
 Label yaitu etiket sederhana yg
ditempelkan pada produk tsb atau
grafik yg dirancang dg rumit yg
mrpkan bagian dr kemasan tsb.
 Label, harus mencantumkan nama
merek dan informasi tambahan.
Fungsi Label
 Mengidentifikasi Produk atau Merek.
Menunjukkan kelas produk
 Menjelaskan Produk
Siapa pembuatnya, dimana dibuat,kapan
dibuat, apa sj kandungannya, petunjuk
penggunaan
 Mempromosikan Produk
Dengan grafik2 yg menarik
Jaminan dan Garansi
 Jaminan mrpkan pernyataan formal dari
kinerja produk yg diharapkan oleh
pengusaha pabrik.
 Jaminan, apakah itu diekspresikan atau
diimplikasikan dpt dituntut secara hukum.
 Produk bergaransi dpt dikembalikan kpd
pabrik atau pusat servis yg ditunjuk utk
melakukan perbaikan, penggantian atau
pengembalian uang.

You might also like