Professional Documents
Culture Documents
O
L
E
H
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah swt atas segala nikmat
dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah saw,
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Amin.
Atas kehendak Allah S.W.T penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah system
politik Indonesia yaitu membuat makalah tentang sejarah komunis dalam politik
Indonesia. Makalah ini dibuat bukan di maksudkan untuk menyebarkan ideology
komunis namun hanya sebagai pembelajaran bersama dan mengapa komunis di
larang di Indonesia.
Semoga karya tulis yang penulis buat dapat memberikan manfaat bagi pembaca
yang baik, karya yang dibuat manusia sangat jelas mempunyai dan memiliki
kekurangan dan kesalahan dengan ini penulis meminta sumbang saran agar dapat
menyempurnakan karya tulis ini.
Wassalamualaikum
Fauzy Yudistira
2
BAB I
PENDAHULUAN
semester ini. Penulis mendapat tugas oleh Dosen pengasuh mata kuliah ini untuk
membuat makalah tentang Sistem Politik yang digunakan di Indonesia. Makalah ini
di buat sebagai pemenuhan tugas yang diberikan kepada penulis oleh dosen
pengajar.
3
1.2. Batasan Masalah
sebagai berikut:
1. Pengertian Komunisme
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai
oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata akan tetapi dalam
kenyataannya hanya dikelolah serta menguntungkan para elit partai, Komunisme
memperkenalkan penggunaan sistim demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh
elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada
rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham
komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham
liberalisme.
6
Vietnam yang mana perebutan kekuatan komunisme menjadi perang yang luar
biasa. Di Indonesia perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan
dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak menimbulkan korban jiwa. Dan tidak
berakhir disana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-tapol oleh
pemerintahan Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar
hidup mereka.
Salah satu anggota yang menjadi besar adalah Semaoen kemudian menjadi
ketua SI Semarang. Komunisme Indonesia mulai aktif di Semarang, atau sering
disebut dengan Kota Merah setelah menjadi basis PKI di era tersebut. Hadirnya ISDV
dan masuknya para pribumi berhalauan kiri kedalam SI (Sarekat Islam) menjadikan
Komunis sebagian cabangnya karena tak otonomi yang diciptakan Pemerintah
Kolonial atas organisasi lepas menjadi salah satu ancaman bagi pemerintah. ISDV
menjadi salah satu organisasi yang bertanggungjawab atas banyaknya pemogokan
buruh di Jawa.
7
Konflik dengan SI pusat di Yogyakarta membuat personil organisasi ini keluar
dari keanggotaan SI, Setelah disiplin partai atas usulah Haji Agus Salim disahkan oleh
pusat SI. Namun ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereeniging) atau Persatuan
Social Democrat Hindia Belanda. yang berganti nama menjadi PKI. Semenjak
menjadi PKI oraganisasi ini semakin kuat saja dan diantara pemimpin mereka
dibuang keluar Hindia Belanda. Kehancuran PKI fase awal ini bermula dengan
adanya Persetujuan Prambanan yang memutuskan akan ada pemberontakan besar-
besaran di seluruh Hindia Belanda.
Tan Malaka yang tidak setuju karena komunisme di Indonesia kurang kuat
dan belum mendapat persetujuan dari organisasi pribumi yang lain sehingga Tan
Malaka mencoba menghentikannya. Namun para tokoh PKI tidak mau menggubris
usulan itu kecuali mereka yang ada di pihak Tan Malaka. Pemberontakan itu terjadi
pada tahun 1926-1927 yang berakhir dengan kehancuran PKI dengan mudah oleh
pemerintah Hindia Belanda. Para tokoh PKI menganggap kegagalan itu karena Tan
Malaka mencoba menghentikan pemberontakan dan mempengaruhi cabang PKI
untuk melakukanya dengan kata lain Tan Malaka di jadikan Kambing Hitam atas
kegagalan pemberontakan PKI .
Gerakan PKI lahir pula pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia yang
diawali oleh kedatangan Musso secara misterius ari Uni Sovyet ke Negara Republik -
Saat itu masih be ibu kota di Yogyakarta-. Sama seperti Soekarno dan tokoh
pergerakan lain, Musso berpidato dengan lantang di Yogyakarta dengan
kepercayaanya yang murni komunisme. Disana ia juga mendidik calon-calon
pemimpin PKI seperti D.N Aidit. Musso dengan pendukungnya kemudian menuju ke
Madiun. Disana ia dikabarkan mendirikan Negara Indonesia sendiri yang berhalauan
komunis. Gerakan ini didukung oleh salah satu menteri Soekarno, Amir Syarifuddin
8
yang tidak jelas ideologinya. Divisi Siliwangi akhirnya maju dan mengakhiri
pemberontakan Musso ini. Beberapa ilmuwan percaya bahwa ini adalah konflik
intern antara militer Indonesia pada waktu itu
Akhirnya konflik dimana-mana terjadi. Ada suatu teori bahwa PKI dan Militer
yang bermusuhan akan melakukan Kudeta. Yakni PKI yang mengusulkan Angkatan
Perang Ke 5 (setelah AURI, ALRI, ADRI dan Kepolisian) dan isu penyergapan TNI atas
Presiden Soekarno saat ulang tahun TNI. Munculah kecurigaan antara satu dengan
yang lain. Akhirnya di percaya menjadi sebuah insiden yang sering dinamakan
Gerakan 30 September 1965.
Ada kemungkinan Indonesia menjadi negara komunis andai saja PKI berhasil
berkuasa di Indonesia. Namun hal tersebut tidak menjadi kenyataan setelah
terjadinya kudeta yang dilakukan Komunisme sebagai dalang terjadinya insiden
yang dianggap pemberontakan pada tahun 1965 yang lebih dikenal dengan Gerakan
30 September.
9
Hal ini juga membawa kesengsaraan luar biasa bagi para warga Indonesia
dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya.
Diperkirakan antara 500.000 sampai 2 juta jiwa manusia dibantai di Jawa dan Bali
setelah peristiwa Gerakan 30 September. Hal ini merupakan halaman terhitam
sejarah negara Indonesia. Para tertuduh yang tertangkap kebanyakan tidak diadili
dan langsung dihukum. Setelah mereka keluar dari ruang hukuman mereka, baik di
Pulau Buru atau di penjara, mereka tetap di awasi dan dibatasi ruang geraknya
dengan penamaan Eks Tapol.
10
anarkisme dalam setiap aksinya. Dan melakukan adu Domba diantara satuan-satuan
TNI sehingga terjadinya bentrokan sesama alat Negara.
Pemberontakan Madiun
Puncak aksinya adalah pemberontakan PKI di Madiun jawa timur pada 18
September 1948 dengan tujuan meruntuhkan Negara Republik Indonesia dan
mengantinya menjadi Negara komunis. Dalam aksi ini beberapa pejabat, Perwira
TNI, Pimpinan Partai, Alim Ulama dan rakyat yang dianggap musuh dibantai dengan
kejam. Sehingga membuat rakyat marah, tokoh Politik, alim Ulama dan TNI
Mengutuk Perbuatan PKI itu. Pemerintah bereaksi cepat. Panglima Besar Soedirman
memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di jawa tengah dan Kolonel Sungkono di
jawa timur. Untuk menjalankan operasi Pemberontakan PKI pada 30 September
1948. Dengan cepat pemberontakan dapat ditumpas TNI dan Rakyat bersatu
menumpas PKI. Dalam Operasi ini Musso ditembak mati dan para tokoh PKI saat itu
ditangkap dan dijatuhi hukuman Mati.
Puncak kebrutalan PKI adalah adalah ketika Pada 30 September 1965, enam
jenderal senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang
disalahkan kepada para pengawal istana (Cakrabirawa) yang loyal kepada PKI dan
pada saat itu dipimpin oleh Letkol. Untung. Panglima Komando Strategi Angkatan
11
Darat saat itu, Mayjen Soeharto kemudian mengadakan penumpasan terhadap
gerakan tersebut.
12
Keenam pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah:
1. Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando
Operasi Tertinggi)
2. Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)
3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang
Perencanaan dan Pembinaan)
4. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)
5. Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang
Logistik)
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan
Darat)
Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya
pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan
beliau, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta
yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober.
13
Pasca kejadian
Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi
pembentukan Dewan Revolusioner oleh para "pemberontak" dengan berpindah ke
Pangkalan Angkatan Udara Halim di Jakarta untuk mencari perlindungan.
Pada tanggal 16 Oktober 1965, Sukarno melantik Mayjen Suharto menjadi Menteri/
Panglima Angkatan Darat di Istana Negara. Berikut kutipan amanat presiden Sukarno
kepada Suharto pada saat Suharto disumpah.
“Saya perintahkan kepada Jenderal Mayor Soeharto, sekarang Angkatan Darat
pimpinannya saya berikan kepadamu, buatlah Angkatan Darat ini satu Angkatan dari
pada Republik Indonesia, Angkatan Bersenjata daripada Republik Indonesia yang
sama sekali menjalankan Panca Azimat Revolusi, yang sama sekali berdiri diatas
14
Trisakti, yang sama sekali berdiri diatas Nasakom, yang sama sekali berdiri diatas
prinsip Berdikari, yang sama sekali berdiri atas prinsip Manipol-USDEK.
“Manipol-USDEK telah ditentukan oleh lembaga kita yang tertinggi sebagai haluan
negara Republik Indonesa. Dan oleh karena Manipol-USDEK ini adalah haluan
daripada negara Republik Indonesia, maka dia harus dijunjung tinggi, dijalankan,
dipupuk oleh semua kita. Oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara,
Angkatan Kepolisian Negara. Hanya jikalau kita berdiri benar-benar di atas Panca
Azimat ini, kita semuanya, maka barulah revousi kita bisa jaya.
Soeharto, sebagai panglima Angkatan Darat, dan sebagai Menteri dalam kabinetku,
saya perintahkan engkau, kerjakan apa yang kuperintahkan kepadamu dengan
sebaik-baiknya. Saya doakan Tuhan selalu beserta kita dan beserta engkau!”
Supersemar
Lima bulan setelah itu, pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno memberi Suharto
kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah Sebelas Maret. Ia memerintah
Suharto untuk mengambil "langkah-langkah yang sesuai" untuk mengembalikan
ketenangan dan untuk melindungi keamanan pribadi dan wibawanya. Kekuatan tak
terbatas ini pertama kali digunakan oleh Suharto untuk melarang PKI. Sebagai
penghargaan atas jasa-jasanya, Sukarno dipertahankan sebagai presiden tituler
diktatur militer itu sampai Maret 1967.
15
bertanggung jawab atas pemberontakan yang dia lakukan. Serta menangkap
Pimpinan DN AIDIT PKI yang Melarikan diri yang kemudian di tangkap dan diadili dan
dijatuhi hukuman Mati. Serta Melarang semua hal yang berkaitan dengan PKI.
Sampai saat ini Pemerintah Indonesia melarang komunis hidup di Indonesia.
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.
Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan
Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan
yang dilakukan Orde Lama Soekarno.
16
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Secara garis besar system politik adalah suatu kumpulan institusi dan
lembaga dalam satu pemerintahan yang berkecimpung dalam merumuskan dan
melaksanakan tujuan bersama (Negara) masyarakat ataupun kelompok di dalamnya.
Pemerintah atau negara merupakan bagian dari pembuat kebijakan dalam sistem
politik.
17
dan agama dianggap candu atau penghambat dalam perjuangannya sehingga kaum
komunis membenci golongan Ulama.
18
DAFTAR PUSTAKA
“Makalah ini boleh kamu salin n edit tapi inget baca dulu ya biar ilmunya
dapet oce”
19