You are on page 1of 19

SISTEM POLITIK INDONESIA

KOMUNIS DALAM POLITIK INDONESIA


D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

Nama : FAUZY YUDISTIRA


Semester : 4 Reguler B (Sore)
Nim : 08.11. 252
Mata Kuliah : Sistem Politik Indonesia
Dosen Pengajar : Citra Sita Prasna Devi

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINSTRASI


SATYA NEGARA 2010/2011

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah swt atas segala nikmat
dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah saw,
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Amin.

Atas kehendak Allah S.W.T penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah system
politik Indonesia yaitu membuat makalah tentang sejarah komunis dalam politik
Indonesia. Makalah ini dibuat bukan di maksudkan untuk menyebarkan ideology
komunis namun hanya sebagai pembelajaran bersama dan mengapa komunis di
larang di Indonesia.

Semoga karya tulis yang penulis buat dapat memberikan manfaat bagi pembaca
yang baik, karya yang dibuat manusia sangat jelas mempunyai dan memiliki
kekurangan dan kesalahan dengan ini penulis meminta sumbang saran agar dapat
menyempurnakan karya tulis ini.

Wassalamualaikum

Palembang, 01 Februari 2010


Penulis

Fauzy Yudistira

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.

Seiring dengan di pelajarinya mata kuliah, Sistem Politik Indonesia pada

semester ini. Penulis mendapat tugas oleh Dosen pengasuh mata kuliah ini untuk

membuat makalah tentang Sistem Politik yang digunakan di Indonesia. Makalah ini

di buat sebagai pemenuhan tugas yang diberikan kepada penulis oleh dosen

pengajar.

Makalah ini berisi tentang sekilas tentang ideology komunis. Sejarah

masuknya komunis di Indonesia. Peran komunis di panggung politik Indonesia. Aksi-

aksi komunis di Indonesia. Mengapa komunis dibenci dan dilarang di Indonesia.

Makalah ini dibuat bukan di maksudkan untuk menyebarkan ideology komunis

namun hanya sebagai pembelajaran bersama dan mengapa komunis di larang di

Indonesia. Alasan utama pelarangan ajaran komunis berkembang di Indonesia.

3
1.2. Batasan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Pengertian Komunisme

2. Sejarah masuknya komunis di Indonesia.

3. Komunis Pasca Kemerdekaan Indonesia

4. Mengapa komunis Dilarang di Indonesia.

5. Demokrasi Pancasila merupakan Ideologi Final di Indonesia.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan utama dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Pengajar.

2. Agar dapat memahami sejarah sistem politik Indonesia secara umum.

3. Sebagai referensi awal untuk penulisan makalah sejenis di kemudian hari.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Komunisme


Komunis merupakan adalah salah satu Ideologi yang tumbuh dan
berkembang hingga saat ini. Faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen
yang di tulis di oleh Karl Marx dan Frederich Engels pada 21 Febuari 1848. Manifest
ini di buat sebagai koreksi dari faham Kapitalisme yang dianut dan berkembang di
Negara-negara Eropa.

Komunisme adalah ideology yang pada prinsipnya semua adalah


direpresentasikan sebagai semua milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat
produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata (Oleh
kita untuk kita)

Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap faham


kapitalisme di awal abad ke-19an, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum
buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan
kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul
beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dengan
komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara
perjuangannya yang saling berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk
menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.

Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis


sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan
akumulasi modal atas individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan

5
sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai
oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata akan tetapi dalam
kenyataannya hanya dikelolah serta menguntungkan para elit partai, Komunisme
memperkenalkan penggunaan sistim demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh
elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada
rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham
komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham
liberalisme.

Secara umum komunisme berlandasan pada teori Dialektika materi oleh


karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan agama dengan demikian
pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu"
yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran
ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata
(kebenaran materi).

Negara Komunis pada umumnya Bercirikan pemerintahan yang sentralistik,


peniadaan hak milik pribadi, peniadaan hak-hak sipil dan politik, tidak adanya
mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan
terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat.

2.2 Sejarah masuknya komunis di Indonesia


Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia.
Kelahiran PKI pada tahun 1920an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme
di negara tersebut, bahkan di Asia. Tokoh komunis internasional seperti Tan Malaka
misalnya. Ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di
berbagai negara seperti di Cina, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Bukan seperti

6
Vietnam yang mana perebutan kekuatan komunisme menjadi perang yang luar
biasa. Di Indonesia perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan
dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak menimbulkan korban jiwa. Dan tidak
berakhir disana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-tapol oleh
pemerintahan Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar
hidup mereka.

Kelahiran komunisme di Indonesia tak jauh dengan hadirnya para orang-


orang buangan dari Belanda ke Indonesia dan mahasiswa-mahasiswa jebolanya yang
beraliran kiri. Mereka diantaranya Sneevliet, Bregsma, dan Tan Malaka (yang terahir
masuk setelah SI Semarang sudah terbentuk). Alasan kaum pribumi yang mengikuti
aliran tersebut dikarenakan tindakan-tindakanya yang melawan kaum kapitalis dan
pemerintahan, selain itu iming-iming propaganda PKI juga menarik perhatian
mereka. Gerakan Komunis di Indonesia diawali di Surabaya, yakni di dalam diskusi
intern para pekerja buruh kereta api Surabaya yang dikenal dengan nama VSTP.
Awalnya VSTP hanya berisikan anggota orang Eropa dan Indo Eropa. saja, namun
setelah berkembangnya waktu, kaum pribumipun ikut di dalamnya.

Salah satu anggota yang menjadi besar adalah Semaoen kemudian menjadi
ketua SI Semarang. Komunisme Indonesia mulai aktif di Semarang, atau sering
disebut dengan Kota Merah setelah menjadi basis PKI di era tersebut. Hadirnya ISDV
dan masuknya para pribumi berhalauan kiri kedalam SI (Sarekat Islam) menjadikan
Komunis sebagian cabangnya karena tak otonomi yang diciptakan Pemerintah
Kolonial atas organisasi lepas menjadi salah satu ancaman bagi pemerintah. ISDV
menjadi salah satu organisasi yang bertanggungjawab atas banyaknya pemogokan
buruh di Jawa.

7
Konflik dengan SI pusat di Yogyakarta membuat personil organisasi ini keluar
dari keanggotaan SI, Setelah disiplin partai atas usulah Haji Agus Salim disahkan oleh
pusat SI. Namun ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereeniging) atau Persatuan
Social Democrat Hindia Belanda. yang berganti nama menjadi PKI. Semenjak
menjadi PKI oraganisasi ini semakin kuat saja dan diantara pemimpin mereka
dibuang keluar Hindia Belanda. Kehancuran PKI fase awal ini bermula dengan
adanya Persetujuan Prambanan yang memutuskan akan ada pemberontakan besar-
besaran di seluruh Hindia Belanda.

Tan Malaka yang tidak setuju karena komunisme di Indonesia kurang kuat
dan belum mendapat persetujuan dari organisasi pribumi yang lain sehingga Tan
Malaka mencoba menghentikannya. Namun para tokoh PKI tidak mau menggubris
usulan itu kecuali mereka yang ada di pihak Tan Malaka. Pemberontakan itu terjadi
pada tahun 1926-1927 yang berakhir dengan kehancuran PKI dengan mudah oleh
pemerintah Hindia Belanda. Para tokoh PKI menganggap kegagalan itu karena Tan
Malaka mencoba menghentikan pemberontakan dan mempengaruhi cabang PKI
untuk melakukanya dengan kata lain Tan Malaka di jadikan Kambing Hitam atas
kegagalan pemberontakan PKI .

Gerakan PKI lahir pula pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia yang
diawali oleh kedatangan Musso secara misterius ari Uni Sovyet ke Negara Republik -
Saat itu masih be ibu kota di Yogyakarta-. Sama seperti Soekarno dan tokoh
pergerakan lain, Musso berpidato dengan lantang di Yogyakarta dengan
kepercayaanya yang murni komunisme. Disana ia juga mendidik calon-calon
pemimpin PKI seperti D.N Aidit. Musso dengan pendukungnya kemudian menuju ke
Madiun. Disana ia dikabarkan mendirikan Negara Indonesia sendiri yang berhalauan
komunis. Gerakan ini didukung oleh salah satu menteri Soekarno, Amir Syarifuddin

8
yang tidak jelas ideologinya. Divisi Siliwangi akhirnya maju dan mengakhiri
pemberontakan Musso ini. Beberapa ilmuwan percaya bahwa ini adalah konflik
intern antara militer Indonesia pada waktu itu

3.1. Komunis Pasca Kemerdekaan

Pasca Perang Kemerdekaan Indonesia tersebut PKI menyusun kekuatannya


kembali. Di dukung dengan Soekarno yang ingin menyatukan semua aspek
masyarakat Indonesia saat itu, dimana antar ideologi menjadi musuh masing-
masing, PKI menjadi salah satu kekuatan baru dalam politik Indonesia. Permusuhan
itu tidak hanya terjadi di tingkat atas saja, melainkan juga di tingkat bawah dimana
tingkat anarkisme banyak terjadi antara tuan tanah dan para kaum rendahan.
Namun Soekarno menjurus ke kiri dan menganak-emaskan PKI.

Akhirnya konflik dimana-mana terjadi. Ada suatu teori bahwa PKI dan Militer
yang bermusuhan akan melakukan Kudeta. Yakni PKI yang mengusulkan Angkatan
Perang Ke 5 (setelah AURI, ALRI, ADRI dan Kepolisian) dan isu penyergapan TNI atas
Presiden Soekarno saat ulang tahun TNI. Munculah kecurigaan antara satu dengan
yang lain. Akhirnya di percaya menjadi sebuah insiden yang sering dinamakan
Gerakan 30 September 1965.

Ada kemungkinan Indonesia menjadi negara komunis andai saja PKI berhasil
berkuasa di Indonesia. Namun hal tersebut tidak menjadi kenyataan setelah
terjadinya kudeta yang dilakukan Komunisme sebagai dalang terjadinya insiden
yang dianggap pemberontakan pada tahun 1965 yang lebih dikenal dengan Gerakan
30 September.

9
Hal ini juga membawa kesengsaraan luar biasa bagi para warga Indonesia
dan anggota keluarga yang dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya.
Diperkirakan antara 500.000 sampai 2 juta jiwa manusia dibantai di Jawa dan Bali
setelah peristiwa Gerakan 30 September. Hal ini merupakan halaman terhitam
sejarah negara Indonesia. Para tertuduh yang tertangkap kebanyakan tidak diadili
dan langsung dihukum. Setelah mereka keluar dari ruang hukuman mereka, baik di
Pulau Buru atau di penjara, mereka tetap di awasi dan dibatasi ruang geraknya
dengan penamaan Eks Tapol.

Semenjak jatuhnya Presiden Soeharto, aktivitas kelompok-kelompok Komunis,


Marxis, dan haluan kiri lainnya mulai kembali aktif di lapangan politik Indonesia,
walaupun belum boleh mendirikan partai karena masih dilarang oleh pemerintah
dan sampai kapanpun komunis akan tetap dilarang exist di Indonesia.

4.1 Mengapa komunis Dilarang di Indonesia

Mengapa komunis dilarang di Indonesia? Itu adalah pertanyaan yang Klasik


yang selalu menjadi pertanyaan orang awam. Komunis pada awal kelahirannya
sudah melakukan pemberontakan kepada Pemerintah Hindia belanda pada tahun
1926 di Jawa barat dan Sumatra barat hingga menyebabkan ribuan orang dibunuh
oleh pemerintah Kolonial belanda dan 13000 orang ditahan. 1308 orang di kirimke
Boven Digul (Kamp terketat dan terkejam pada masa colonial yang terletak di
papua) kamp tahanan pemerintah Hindia belanda.

Pada pasca kemerdekaan PKI banyak melakukan aksi Propoganda anti


pemerintah, melakukan demonstrasi terhadap pemerintah Indonesia, melakukan
aksi penculikan dan pembunuhan terhadap lawan Politiknya dan ini tidak
terbantahkan. Dan menggerakan pengikutnya agar melakukan kerusuhan dan

10
anarkisme dalam setiap aksinya. Dan melakukan adu Domba diantara satuan-satuan
TNI sehingga terjadinya bentrokan sesama alat Negara.

Pemberontakan Madiun
Puncak aksinya adalah pemberontakan PKI di Madiun jawa timur pada 18
September 1948 dengan tujuan meruntuhkan Negara Republik Indonesia dan
mengantinya menjadi Negara komunis. Dalam aksi ini beberapa pejabat, Perwira
TNI, Pimpinan Partai, Alim Ulama dan rakyat yang dianggap musuh dibantai dengan
kejam. Sehingga membuat rakyat marah, tokoh Politik, alim Ulama dan TNI
Mengutuk Perbuatan PKI itu. Pemerintah bereaksi cepat. Panglima Besar Soedirman
memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di jawa tengah dan Kolonel Sungkono di
jawa timur. Untuk menjalankan operasi Pemberontakan PKI pada 30 September
1948. Dengan cepat pemberontakan dapat ditumpas TNI dan Rakyat bersatu
menumpas PKI. Dalam Operasi ini Musso ditembak mati dan para tokoh PKI saat itu
ditangkap dan dijatuhi hukuman Mati.

Gerakan 30 September 1965


Hingga 1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk
Soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan, dengan persetujuan
dari Soekarno, memulai kampanye untuk membentuk "Angkatan Kelima" dengan
mempersenjatai pendukungnya. Para petinggi militer menentang hal ini.

Puncak kebrutalan PKI adalah adalah ketika Pada 30 September 1965, enam
jenderal senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang
disalahkan kepada para pengawal istana (Cakrabirawa) yang loyal kepada PKI dan
pada saat itu dipimpin oleh Letkol. Untung. Panglima Komando Strategi Angkatan

11
Darat saat itu, Mayjen Soeharto kemudian mengadakan penumpasan terhadap
gerakan tersebut.

Isu Dewan Jenderal


Pada saat-saat yang genting sekitar bulan September 1965 muncul isu adanya
Dewan Jenderal yang mengungkapkan adanya beberapa petinggi Angkatan Darat
yang tidak puas terhadap Soekarno dan berniat untuk menggulingkannya.
Menanggapi isu ini, Soekarno disebut-sebut memerintahkan pasukan Cakrabirawa
untuk menangkap dan membawa mereka untuk diadili oleh Soekarno. Namun yang
tidak diduga-duga, dalam operasi penangkapan jenderal-jenderal tersebut, terjadi
tindakan beberapa oknum yang termakan emosi dan membunuh Letjen Ahmad Yani,
Panjaitan, dan Harjono.

Isu Dokumen Gilchrist


Dokumen Gilchrist yang diambil dari nama duta besar Inggris untuk Indonesia
Andrew Gilchrist beredar hampir bersamaan waktunya dengan isu Dewan Jenderal.
Dokumen ini, yang oleh beberapa pihak disebut sebagai pemalsuan oleh intelejen
Ceko di bawah pengawasan Jenderal Agayant dari KGB Rusia, menyebutkan adanya
"Teman Tentara Lokal Kita" yang mengesankan bahwa perwira-perwira Angkatan
Darat telah dibeli oleh pihak Barat. Kedutaan Amerika Serikat juga dituduh
memberikan daftar nama-nama anggota PKI kepada tentara untuk "ditindaklanjuti".
Dinas intelejen Amerika Serikat mendapat data-data tersebut dari berbagai sumber,
salah satunya seperti yang ditulis John Hughes, wartawan The Nation yang menulis
buku "Indonesian Upheaval", yang dijadikan basis skenario film "The Year of Living
Dangerously", ia sering menukar data-data apa yang ia kumpulkan untuk
mendapatkan fasilitas teleks untuk mengirimkan berita.

12
Keenam pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah:
1. Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando
Operasi Tertinggi)
2. Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)
3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang
Perencanaan dan Pembinaan)
4. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)
5. Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang
Logistik)
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan
Darat)

Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya
pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan
beliau, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.

Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:


Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr.J.
Leimena)
Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)

Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta
yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober.

13
Pasca kejadian
Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi
pembentukan Dewan Revolusioner oleh para "pemberontak" dengan berpindah ke
Pangkalan Angkatan Udara Halim di Jakarta untuk mencari perlindungan.

Pada tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan "persatuan


nasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para korbannya, dan
penghentian kekerasan. Biro Politik dari Komite Sentral PKI segera menganjurkan
semua anggota dan organisasi-organisasi massa untuk mendukung "pemimpin
revolusi Indonesia" dan tidak melawan angkatan bersenjata. Pernyataan ini dicetak
ulang di koran CPA bernama "Tribune".

Pada tanggal 12 Oktober 1965, pemimpin-pemimpin Uni-Sovyet Brezhnev, Mikoyan


dan Kosygin mengirim pesan khusus untuk Sukarno: "Kita dan rekan-rekan kita
bergembira untuk mendengar bahwa kesehatan anda telah membaik...Kita
mendengar dengan penuh minat tentang pidato anda di radio kepada seluruh rakyat
Indonesia untuk tetap tenang dan menghindari kekacauan...Imbauan ini akan
dimengerti secara mendalam."

Pada tanggal 16 Oktober 1965, Sukarno melantik Mayjen Suharto menjadi Menteri/
Panglima Angkatan Darat di Istana Negara. Berikut kutipan amanat presiden Sukarno
kepada Suharto pada saat Suharto disumpah.
“Saya perintahkan kepada Jenderal Mayor Soeharto, sekarang Angkatan Darat
pimpinannya saya berikan kepadamu, buatlah Angkatan Darat ini satu Angkatan dari
pada Republik Indonesia, Angkatan Bersenjata daripada Republik Indonesia yang
sama sekali menjalankan Panca Azimat Revolusi, yang sama sekali berdiri diatas

14
Trisakti, yang sama sekali berdiri diatas Nasakom, yang sama sekali berdiri diatas
prinsip Berdikari, yang sama sekali berdiri atas prinsip Manipol-USDEK.

“Manipol-USDEK telah ditentukan oleh lembaga kita yang tertinggi sebagai haluan
negara Republik Indonesa. Dan oleh karena Manipol-USDEK ini adalah haluan
daripada negara Republik Indonesia, maka dia harus dijunjung tinggi, dijalankan,
dipupuk oleh semua kita. Oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara,
Angkatan Kepolisian Negara. Hanya jikalau kita berdiri benar-benar di atas Panca
Azimat ini, kita semuanya, maka barulah revousi kita bisa jaya.

Soeharto, sebagai panglima Angkatan Darat, dan sebagai Menteri dalam kabinetku,
saya perintahkan engkau, kerjakan apa yang kuperintahkan kepadamu dengan
sebaik-baiknya. Saya doakan Tuhan selalu beserta kita dan beserta engkau!”

Supersemar
Lima bulan setelah itu, pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno memberi Suharto
kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah Sebelas Maret. Ia memerintah
Suharto untuk mengambil "langkah-langkah yang sesuai" untuk mengembalikan
ketenangan dan untuk melindungi keamanan pribadi dan wibawanya. Kekuatan tak
terbatas ini pertama kali digunakan oleh Suharto untuk melarang PKI. Sebagai
penghargaan atas jasa-jasanya, Sukarno dipertahankan sebagai presiden tituler
diktatur militer itu sampai Maret 1967.

Dengan supersemar ini Suharto memiliki kewenangan tak terbatas untuk


mengembalikan keamanan dan stabilitas Negara, salah satunya dengan melarang
Komunis berkembang di Indonesia. Dan membersihkan Kader-kader PKI dari seluruh
negeri sampai keakar-akarnya. Menangkap dan menghukum anggota PKI yang

15
bertanggung jawab atas pemberontakan yang dia lakukan. Serta menangkap
Pimpinan DN AIDIT PKI yang Melarikan diri yang kemudian di tangkap dan diadili dan
dijatuhi hukuman Mati. Serta Melarang semua hal yang berkaitan dengan PKI.
Sampai saat ini Pemerintah Indonesia melarang komunis hidup di Indonesia.

5.1 Demokrasi Pancasila merupakan Ideologi Final di Indonesia


Demokrasi Pancasila adalah idelogi demokrasi dengan nilai luhur, falsafah
bangsa, dan sebagai dasar hukum utama di Indonesia yaitu kelima Sila sebagai inti
dari semua sumber hukum, nilai luhur, aturan, tujuan, cita-cita, arah, falsafah dan
kebijakan bangsa Indonesia

Setelah Peristiwa G 30S/PKI terjadi perpindahan Kekuasaan pemerintahan dari


Sukarno ke Suharto. Pada tahun 1968 Suharto dilantik menjadi Presiden kedua
republic Indonesia dan dimulailah era Orde Baru.

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.
Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan
Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan
yang dilakukan Orde Lama Soekarno.

Pemerintahan Suharto dengan tegas melarang Komunis hadir di Indonesia. Dan


menegaskan Kembali Bahwa Indonesia Berideologi Pancasila dan kembali
menggunakan UUD 1945 Sebagai dasar Negara. Hal ini dikarenakan Demokrasi
pancasila merupakan jiwa dari seluruh bangsa Indonesia.

16
BAB III
KESIMPULAN

KESIMPULAN
Secara garis besar system politik adalah suatu kumpulan institusi dan
lembaga dalam satu pemerintahan yang berkecimpung dalam merumuskan dan
melaksanakan tujuan bersama (Negara) masyarakat ataupun kelompok di dalamnya.
Pemerintah atau negara merupakan bagian dari pembuat kebijakan dalam sistem
politik.

Komunisme adalah ideology yang pada prinsipnya semua adalah


direpresentasikan sebagai semua milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat
produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata (Oleh
kita untuk kita). Pada umumnya semua kendali perekonomian dan kekuasaan di
pegang langsung oleh pemerintah pusat (Sentralistik). Negara yang memakai
Ideologi komunis adalah Rusia, Cina dan Kuba.

Komunis di Indonesia Kelahiran PKI pada tahun 1920an adalah kelanjutan


fase awal dominasi komunisme di negara tersebut, bahkan di Asia. Tokoh komunis
internasional seperti Tan Malaka. Komunis hadir, tumbuh dan berkembang dengan
sangat pesat di Indonesia karena mengusung kemerataan ekonomi bagi rakyat.
Komunis di Indonesia di dukung oleh petani dan para buruh pabrik. Namun cara-cara
perjuangan komunis dan tujuan utama komunis ini yang menjadi musuh banyak
pihak. Kumunis lebih mementingkan cara-cara anarkis dan kekerasan dari pada
dialog dan pendekatan persuasive. Setiap pergerakannya selalu merugikan orang
atau kelompok lain. Serta yang paling utama adalah melarang Agama berkembang

17
dan agama dianggap candu atau penghambat dalam perjuangannya sehingga kaum
komunis membenci golongan Ulama.

Partai Komunis Indonesia merupakan organisasi politik di Indonesia yang


berhaluan kiri. PKI sempat mewarnai percaturan politik di Indonesia. Namun dalam
perjalanan hidupnya. PKI sering melakukan controversial Dan melalukan tidakan
kekerasan terhadap lawan polotiknya dengan cara yang kejam dan sesuai keinginan.
PKI telah banyak melakukan pemberontakan dan pengkhianatan atas Negara.
Puncaknya saat terjadinya Gerakan 30 Semptember 1965. upaya kudeta yang gagal
ini menimbulkan banyak korban tewas termasuk Petinggi militer negeri ini. Dewan
Jendral diculik dan dibunuh dengan cara-cara yang kejam serta mayatnya di
masukan ke Lubang Buaya.

Peristiwa itulah menjadi menyebabkan kemarahan rakyat memuncak.


Sehingga lahirnya supersemar yang menjadi togak hukum dalam pembersihan PKI
dari bumi Indonesia. Akhirnya ideology komunis di larang hidup dan berkembang di
Indonesia selamanya. Serta terus memperjuangkan dan mempertahankan
Demokrasi Pancasila dan UUD 1945 sebagai Ideology dan dasar negara Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Demokrasi Pancasila adalah idelogi demokrasi dengan nilai luhur, falsafah


bangsa, dan sebagai dasar hukum utama di Indonesia yaitu kelima Sila sebagai inti
dari semua sumber hukum, nilai luhur, aturan, tujuan, cita-cita, arah, falsafah dan
kebijakan bangsa Indonesia.

18
DAFTAR PUSTAKA

“Makalah ini boleh kamu salin n edit tapi inget baca dulu ya biar ilmunya
dapet oce”

Sebagian isi artikel ini berasal dari Library of Congress.


Sunanto Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam indonesia, 2005, Rajawali Press, hal. 9.
Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah, 1998, cet. IV, Mizan, hal 92-93
Hadi Arifin, Malikussaleh: Mutiara dari Pasai, 2005, PT. Madani Press, hal. Xvi
Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Ideals without Heat: Indonesia Raya and the Struggle for Independence in Malaya,
1920-1948
Ricklefs, M.C. 2001. A history of modern Indonesia since c.1200. Stanford: Stanford
University Press. ISBN 0-8047-4480-7
Taylor, Jean Gelman. 2003. Indonesia: Peoples and histories. New Haven: Yale
University Press. ISBN 0-300-09709-3
Schwarz, Adam. 1994. A Nation in Waiting: Indonesia's Search for Stability. 2nd
Edition. St Leonards, NSW : Allen & Unwin.
^Karl Marx, Friedrich Engels, The Holy Family, University Press of the Pacific, 2002-06, ISBN
0-89875-973-0 ISBN 978-0-89875-973-0
^http://www.wikipedia.org
^http://www.ilmukomputer.ac.id
^http://e-course.usu.ac.id/content/politik/sisitempolitik indonesia /textbook.pdf
^ Blackwell Dictionary of Modern Social Thought, Blackwell Publishing 2003, p. 148
^ Democracy and Citizenship: Glossary. American politics. The University of Texas at
"http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme

19

You might also like