Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Fauzy Yudistira
08.11.252
Dosen Pembimbing :
Suparman, S. Ag
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah, sang Pencipta alam semesta beserta isinya untuk
kepentingan hidup manusia. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Nabi
penutup semua risalah samawi, yaitu Muhammad SAW, beserta keluarga, para
berjudul Shalat Tarawih. Oleh karenanya, kami mengharapkan makalah ini dapat
wawasan dan pengetahuan bagi kami dan kelompok lain mengenai shalat tarawih.
Walaupun dalam makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kekhilafan,
kami mengharapkan kritik dan saran dari Dosen Pembimbing untuk perbaikannya,
agar makalah ini bisa lebih baik lagi. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini
Penulis
Fauzy Yudistira
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Pengertian Shalat Tarawih.
2. Bagaimana Waktu dan Hukum Shalat Tarawih.
3. Fadhilah/keutamaan Shalat Tarawih.
4. Bagaimana Cara Mengerjakan Shalat Tarawih.
BAB II
SHALAT TARAWIH
كان رسول ال صلى ال عليه وسلم: عن أبى هريرة رضى ال عنه قال
من قام رمضـان: فيقول:يرغب فى قيام رمضان من غير أن يأمر بعزيمة
( )رواه الجماعة.إيمانا واحتسابا غفرله ما تقدم من ذنبه
Artinya :
“Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah Saw mengajak mengerjakan shalat
(tarawih) dalam bulan Ramadhan dengan tanpa menyuruh dengan sungguh-
sungguh, seraya bersabda : Barang siapa melaksanakan shalat (tarawih) kerena
iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lewat” (HR. Al-Jama’ah)
A. Arti Tarawih
أنه صلى ال عليه وسلم صلى ثلث عشرة ركعة ثم نام حتى
نفخ فلما تبين له الفجر صلى ركعتين خفيفتين
Artinya :
“Sesungguhnya Rasul Saw shalat malam (dengan) 13 (tiga belas)
rakaat lalu tidur sampai mendengkur, kemudian ketika fajar sudah
mulai nampak beliau lalu shalat dua rakaat ringan”
Begitu juga penegasan senada dengan Imam Nawawi, DR. Wahbah Al-
Zuhaili dalam kitabnya : Al-Fiqh Al-Islamy Wa Adillatuhu, demikian beliau
menjelaskan
أنه: أن النبى صلى ال عليه وسلم جمع أهله وأصحابه وقال
)روه:م ن ق ام م ع ال م ام ح ت ى ين ص رف كت ب ل ه ق ي ام لي ل ة
(أحمد وصححه الترمذى
Artinya :
“Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw telah mengumpulkan keluarga
dan sahabatnya dan bersabda : Barang siapa melaksanakan shalat
(malam) berjama’ah bersama imam sampai selesai, maka baginya
pahala seolah ia mengerjakan shalat satu malam penuh”.
(كوع )رواه مسلمQأن النبى صلى ال عليه وسلم قنت بعد الر
Artinya :
“Bahwasanya Nabi Muhammad Saw berdoa qunut sesudah ruku” (HR.
Muslim)
b. Atsar Hasan yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud :
فكان يصلى:أن عمر بن الخطاب جمع الناس على أبى بن كع ب
لهم عشرين ليلة ول يقنت إل فى النصف الباقى من رمضان
()رواه أبو داود
Artinya :
“Bahwasanya khalifah Umar Ibn Khattab ra memerintahkan kepada
orang-orang agar shalat tarawih dengan (imam) Ubay Ibn Ka’ab ra,
maka beliau shalat tarawih bersama mereka selama 20 malam, dan ia
tidak berdoa qunut kecuali dalam separo yang kedua (hari ke 16 keatas)”
2. Tahapan Kedua
Tahap anjuran, dalam anjuran ini dikaitkan antara shalat tarawih
dengan bulan Ramadhan, bahwa shalat tarawih itu hukumnya sunnah, dalam
tahapan ini Rasulullah Saw belum memberikan contoh dan tuntunan, hanya
anjurannya saja yang lebih dipertegas dari tahap pertama, yaitu bagi yang
mengerjakan shalat tarawih karena iman dan mengharap ridha Allah, ia akan
kembali seperti waktu dilahirkan oleh ibunya, yaitu bersih tanpa noda dan
dosa, seperti yang diterangkan hadits dibawah ini :
Lafadz Tarawih bentuk jamak dari mufrad Tarwihah yang mempunyai arti
istirahat. Shalat Tarawih adalah : Shalat malam yang dikerjakan pada bulan suci
Ramadhan hukumnya sunnah mu’akkad, bagi pria dan wanita boleh dikerjakan
sendiri-sendiri, boleh berjama’ah dengan waktunya setelah mengerjakan shalat
fardhu isya’ sampai terbit fajar.
“Makalah ini boleh kamu salin n edit tapi inget baca dulu ya biar ilmunya
dapet oce”
KH. M. Hanif Muslih, Lc, Kesahihan Dalil Shalat Tarawih 20 Rakaat, 1997, Penerbit
Santri & Dinamika Press, Surabaya
DR. H. Mochtar Effendy, SE, Fiqh Islam Seri Islamologi II, 2003, Penerbit Universitas
Sriwijaya, Palembang
Prof. Dr. Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, 2003, Penerbit Media, Jakarta
Timur
Drs. H. Ahmad Rivai MM, Apt, Memakmurkan Masjid Melalui Shalat Jama’ah, 2006,
Dicetak oleh IAIN Raden Fatah Press, Palembang