You are on page 1of 6

Home | Halaman Utama | Bahan Belajar | Komunitas | Info | FAQ

Home » Modul Online SMA » Kelas X » Fisika » Pembiasan Cahaya


.: KEGIATAN BELAJAR 2

Pembiasan Pada Dua Bidang

>>Pada akhir kegiatan, diharapkan Anda dapat :


1 menentukan indeks bias balok kaca atau besaran lain bila disediakan
data yang dibutuhkan;
2. menyatakan hubungan antara sudut pembias prisma dengan sudut
datang pertama dan sudut bias sinar yang keluar dari prisma;
3. menentukan sudut deviasi atau besaran lain pada prisma dengan
sudut pembias lebih besar dari 15° bila disajikan data yang
4. dibutuhkan;
menentukan sudut deviasi minimum atau besaran lain pada prisma
dengan sudut pembias lebih besar dari 15° bila disajikan data yang
5. dibutuhkan; dan
menentukan sudut deviasi minimum atau besaran lain pada prisma
dengan sudut pembias kurang dari 15° bila tersedia data yang
dibutuhkan.

Pembiasan Pada Paca Plan Paralel | Pembiasan Pada Prisma | Sudut


Deviasi | Sudut Deviasi Minimum Sebuah Prisma | Tugas 2
KEGIATAN BELAJAR 1 | KEGIATAN BELAJAR 3 | Home

Pada Kegiatan 1 telah diuraikan bahwa pembiasan terjadi saat berkas


cahaya melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda
indeks biasnya, misalnya bidang batas antara udara dan air. Setelah
di dalam air, cahaya akan merambat lurus membentuk sudut yang
besarnya tertentu terhadap garis normal bidang batas dua medium
tersebut. Jadi, pembiasan berlangsung sekali saja. Saat Anda melihat
ikan dalam akuarium cahaya mengalami dua kali pembiasan. Pertama
saat cahaya melewati bidang batas antara air dan kaca akuarium,
kedua saat cahaya melewati bidang batas antara kaca akuarium dan
udara. Seperti telah Anda ketahui kita melihat ikan berarti cahaya
merambat (tepatnya memantul) dari badan ikan ke mata kita. Marilah
kita pelajari pembiasan pada dua bidang batas ini dengan meninjau
pembiasan pada kaca plan paralel (balok kaca) dan prisma.

A. Pembiasan Pada Kaca Plan Paralel


Kaca plan paralel atau balok kaca adalah keping kaca tiga dimensi
yang kedua sisinya dibuat sejajar (Gambar 10.a). Untuk memudahkan
pembahasan, berkas sinar yang masuk dan keluar dari kaca ini
dilukiskan pada Gambar 10.b yang merupakan gambar dua dimensi.

(a)

(b)

Gambar 10.
(a) Balok kaca; (b) Berkas cahaya masuk menembus balok kaca melalui
bidang ABEF dan bidang CDGH.

Gambar 10.b balok kaca berada di meja. Berkas sinar masuk dari
salah satu sisi balok kaca dengan sudut datang i dan lalu mengalami
pembiasan dua kali. Pertama saat melewati bidang batas antara udara
dan balok kaca, berkas sinar dibiaskan dengan sudut bias r. Kedua,
saat melewati bidang batas antara balok kaca dan udara, berkas sinar
datang ke bidang batas dengan sudut datang i' dan sudut bias r'.
Tampak pada Gambar 10.b, besar sudut bias pertama sama dengan
sudut datang kedua atau r = i'. Tampak pula berkas sinar yang masuk
ke balok bergeser ke arah kiri bawah saat keluar dari balok kaca,
namun keduanya tampak sejajar. Bila d = PQ menyatakan ketebalan
balok kaca dan t = RS menyatakan besar pergeseran berkas sinar,
maka

Dari segi tiga RPS kita dapatkan:

sin (i – r) =

atau

Dari segi tiga QPS kita dapatkan:

Cos r =

atau

PS =

Kita gabungkan persamaan yang baru kita dapatkan di atas dengan


persamaan sebelumnya,

Akhirnya kita dapatkan persamaan untuk pergeseran berkas sinar


yang melewati balok kaca,

Persamaan pergeseran sinar pada balok kaca.

dengan
d = tebal balok kaca, (cm)
i = sudut datang, (°)
r = sudut bias, (°)
t = pergeseran cahaya, (cm)

Dengan menggunakan persamaan di atas kita dapat menentukan


jarak pergeseran sinar yang masuk lalu keluar dari balok kaca seperti
pada contoh soal di bawah ini.

Contoh:
1. Seberkas sinar memasuki balok kaca dari udara (nu = 1) dengan
sudut datang i = 30°. Bila indeks bias balok kaca 1,52 dan
ketebalannya 4 cm tentukan jarak pergeseran sinar setelah sinar
yang masuk itu keluar dari balok kaca!

Penyelesaian:

Diketahui i = 30°
: n1 = nu = 1
n2 = nk = 1,52
d = 4 cm

Ditanya : t = ?

Jawab:
Data pada soal belum lengkap sebab sudut bias r belum diketahui.
Oleh karenanya terlebih dahulu kita cari sudut bias r dengan
menggunakan hukum Snellius.

n1 sin i = n2 sin r atau sin r = sin i

= sin 30° = x 0,5


= 0,33
didapat r= 19,2°

Pergeseran sinar yang ditanyakan kini dapat kita hitung,

= 0,79°

Jadi, besar pergeseran sinar adalah 0,79 cm.

Latihan
Berapa besar pergeseran sinar yang terjadi bila seberkas sinar
mendatangi balok kaca yang tebalnya 8 cm (nk = 1,5) dengan sudut
datang 40°?

Dengan cara yang sama seperti pada contoh 1 akan Anda dapatkan
besar pegeseran sinar t = 2,24 cm. Ayo, Anda coba sendiri!

Kegiatan Laboratorium
Lakukanlah kegiatan berikut ini untuk menentukan indeks bias balok
kaca. Letakkan sebuah papan lunak di atas meja, letakkan di atas
papan itu kertas putih berukuran foluio dan di atas kertas itu letakkan
balok kaca melintang terhadap kertas seperti pada gambar.
Keterangan:
Balok kaca di lihat dari atas (PQRS)
A dan B = Jarum pentul di belakang balok kaca.
C dan D = Jarum pentul di depan balok kaca.

Gambar 11. Susunan alat-alat untuk menentukan indeks bias balok kaca.

Buatlah garis PQ dan RS pada kertas. Tancapkan jarum pentul di titik


A dan B. Aturlah jarak A dan B agar tidak terlalu dekat (±5 cm).

Amati balok kaca dari arah E sehingga bayangan jarum A tampak


berhimpit dengan bayangan jarum B. Kemudian tancapkan jarum
pentul C dan D sehingga jarum pentul A, B, C, dan D terlihat pada
satu garis lurus.

Langkah selanjutnya, singkirkan balok kaca itu dan tarik garis A – B –


F dan C – D. Buatlah garis tegak lurus RS melalui F dan garis tegak
lurus PQ melalui C, masing-masing merupakan normal dari sinar
datang AF dan sinar bias CD. Dapatkah Anda tentukan sudut datang
(i) dan sudut bias (r) pada percobaan ini? Ya, benar sudut datang
adalah sudut yang dibentuk oleh sinar datang AF dan garis normal,
sedangkan sudut bias yang kita ambil adalah sudut yang dibentuk oleh
CF dan garis normal (Gambar 12).
Gambar 12. Menentukan sudut datang i dan sudut pantul r balok kaca.

Gunakanlah busur derajat untuk mengukur sudut datang (i) dan sudut
bias (r) tersebut.

Lakukan percobaan di atas berulang-ulang untuk sudut datang yang


berbeda-beda, lalu masukkan data yang Anda dapat ke dalam tabel di
bawah.

Tabel 3. Data Percobaan balok kaca.

Sudut datang Sudut bias


No. Sin i Sin r
(i) (r)

1 2 3 4 5 6
1. - - - - -
2. - - - - -
3. - - - - -
4. - - - - -
5. - - - - -
6. - - - - -
7. - - - - -
8. - - - - -
9. - - - - -
10. - - - - -
Rata-
-
rata

Gunakan kalkulator untuk menghitung data pada kolom 4, 5 dan 6


tabel di atas. Indeks bias balok kaca yang akan Anda tentukan sama
dengan harga rata-rata kolom 6. Dapatkah Anda memperkirakan
bagaimana bentuk grafik sin r terhadap sin i? Cobalah Anda buat pada
sehelai kertas grafik menggunakan data di atas.

Pembiasan Pada Paca Plan Paralel | Pembiasan Pada Prisma | Sudut


Deviasi | Sudut Deviasi Minimum Sebuah Prisma | Tugas 2
KEGIATAN BELAJAR 1 | KEGIATAN BELAJAR 3 | Home

PUSTEKKOM@2005

You might also like