Professional Documents
Culture Documents
BANTUAN OPERASIONAL
SEKOLAH (BOS) UNTUK
PENDIDIKAN GRATIS
DALAM RANGKA
WAJAR 9 TAHUN YANG
BERMUTU
TAHUN 2009
Latar Belakang
• UU No 20 tentang Sisdiknas: Pemerintah dan
pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib
belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa
memungut biaya.
• Wajib Belajar 9 Tahun telah tuntas dengan APK untuk
SMP/sederajat sebesar 96,18%
• PP No 48 tentang Pendanaan Pendidikan secara jelas
menjelaskan jenis pendanaan pendidikan dan
tanggung-jawab masing-masing tingkatan
Tujuan BOS
Secara umum
program BOS bertujuan untuk
meringankan beban masyarakat
terhadap pembiayaan pendidikan
dalam rangka wajib belajar 9 tahun
yang bermutu.
Tujuan BOS
Secara khusus:
• Menggratiskan seluruh siswa miskin di
tingkat pendidikan dasar dari beban biaya
operasi sekolah, baik di sekolah negeri
maupun sekolah swasta
• Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan
SMP negeri terhadap biaya operasi sekolah,
kecuali pada sekolah bertaraf internasional
(SBI) dan rintisan sekolah bertaraf
internasional (RSBI)
• Meringankan beban biaya operasi sekolah
bagi siswa di sekolah swasta
Sasaran
Pengumpulan D
SEK
Data jum
Slide No. 42
siswa
Mekanisme Alokasi
• Alokasi periode Januari-Juni 2009
didasarkan jumlah siswa TA 2008/09
• Alokasi periode Juli-Desember 2009
didasarkan jumlah siswa TA 2009/10
Slide No. 43
Mekanisme Penyaluran
1
2
Slide No. 44
Pembelian/Pengadaan Buku
Teks Pelajaran Tahun 2009
• SD:
1.Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk kelas 4, 5
dan 6 dan
2.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk
kelas 1 s/d 6.
• SMP:
1.Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 1 s/d 3
2.Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kelas 1 s/d
3.
Pengadaan Buku Teks
Pelajaran
Ketentuan yang Harus Diikuti
Sekolah
• Membeli buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah
dibeli oleh pemerintah/Departemen Pendidikan
Nasional
• Buku teks pelajaran yang dibeli harus buku baru
(bukan buku bekas).
• Buku teks pelajaran digunakan sebagai acuan wajib
oleh pendidik dan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Slide No. 46
Pengadaan Buku Teks
Pelajaran
Ketentuan yang Harus Diikuti Sekolah (Lanjutan...)
• Buku teks pelajaran yang sudah dibeli merupakan
koleksi perpustakaan dan menjadi barang inventaris
sekolah, harus dipinjamkan secara cuma-cuma kepada
siswa dan boleh dibawa pulang.
• Di akhir tahun pelajaran/semester, siswa harus
mengembalikan buku teks pelajaran yang dipinjam agar
dapat dipakai oleh adik kelasnya.
• Dilarang memungut biaya kepada orang tua siswa
dalam rangka pembelian dan perawatan buku teks
pelajaran yang sudah dibiayai oleh dana BOS.
Slide No. 47
Pengadaan Buku Teks
Pelajaran
Pemilihan Buku
• Buku yang dibeli/digandakan adalah buku teks pelajaran
yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah
• Pemilihan dan penetapan judul buku teks pelajaran harus
mengikuti Peraturan Mendiknas No. 2 Tahun 2008 Tentang
Buku.
• Buku yang dibeli/digandakan harus mencakup satu siswa
satu buku.
• Pemilihan buku yang dibeli/digandakan didasarkan pada
hasil rapat pendidik di tingkat satuan pendidikan dari buku-
buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh
pemerintah.
Slide No. 48
Pengadaan Buku Teks
Pelajaran
Pemilihan Buku (Lanjutan...)
• Jenis buku yang dibeli/digandakan untuk sekolah setingkat SD: (IPS)
untuk kelas 4, 5 dan 6 dan PKn untuk kelas 1 s/d 6.
• Jenis buku yang dibeli/digandakan untuk sekolah setingkat SMP:
adalah IPA kelas 7 s/d 9 dan PKn kelas 7 s/d 9.
• Khusus untuk sekolah luar biasa (SDLB/SMPLB), buku yang
dibeli/digandakan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
siswa, dengan tetap memperhatikan mutu buku
• Jika sebagian buku telah tersedia di sekolah, maka sekolah harus
membeli kekurangannya dan dapat membeli buku untuk mengganti
yang telah rusak
Slide No. 49
Pengadaan Buku Teks
Pelajaran
Mekanisme Pembelian Buku Oleh Sekolah
• Hasil penetapan judul buku yang akan dibeli dan mekanisme
pembeliannya harus dituangkan secara tertulis dalam bentuk
berita acara rapat yang dilampirkan tandatangan seluruh
peserta rapat yang hadir
• Buku dapat dibeli oleh sekolah langsung ke distributor buku
atau pengecer buku. Pemilihan toko buku/distributor harus
mengacu pada prinsip harga paling ekonomis, ketersediaan
buku dan kecepatan pengiriman buku sampai ke sekolah.
• Harga buku harus mengikuti Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional tentang Harga Eceran Tertinggi
Slide No. 50
Pengadaan Buku Teks
Pelajaran
Mekanisme Pembelian Buku Oleh Sekolah (Lanjutan...)
• Buku harus telah dibeli oleh sekolah sebelum pelajaran dalam
suatu semester dimulai
• Segala jenis bukti pembelian dan tanda terima pengiriman (jika
ada) harus disimpan oleh sekolah sebagai bahan bukti dan
bahan laporan.
• Jika terdapat buku dengan judul dan pengarang yang sama,
tetapi digandakan oleh lebih dari satu penerbit/percetakan
(pihak lain yang menggandakan) dengan kualitas yang telah
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, maka sekolah
harus memilih buku dengan harga yang paling ekonomis.
Slide No. 51
Pengadaan Buku Teks
Pelajaran
Mekanisme Pengadaan Buku untuk Daerah Yang
Belum Memiliki Pengecer
• Gubernur/Bupati/Walikota mengirim surat kepada
Menteri Pendidikan Nasional yang berisikan
permohonan ijin untuk diperbolehkan melakukan
pengadan buku dari dana BOS Buku.
• Jika Mendiknas menyetujui permohonan tersebut,
maka Tim Manajemen BOS Provinsi/Kabupaten/Kota
selanjutnya dapat melakukan pengadaan buku untuk
sekolah dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Slide No. 52
Pengadaan Buku Teks
Pelajaran
Mekanisme Pengadaan Buku untuk Daerah Yang Belum
Memiliki Pengecer (Lanjutan...)
• Buku yang diadakan untuk sekolah harus didasarkan
kebutuhan setiap sekolah
• Proses pengadaan harus mengikuti peraturan yang berlaku:
Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 dan peraturan lain
yang berlaku dan relevan dengan proses pengadaan.
• Buku harus diterima oleh sekolah sesuai kebutuhan yang
diajukan oleh sekolah dan waktu yang tepat.
• Mekanisme pengelolaan dana BOS Buku dan proses
pengadaan buku untuk sekolah serta bila terjadi temuan
penyimpangan menjadi tanggungjawab Pemda.
Slide No. 53
Tata Tertib Pengelolaan
Dana
• TINGKAT
Menetapkan PUSATsiswa tiap wilayah
data jumlah
berdasarkan pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan .
• Tidak diperkenankan melakukan pungutan
dalam bentuk apapun kepada Tim
Manajemen BOS Propinsi/Kab/Kota/
Sekolah.
• Mengelola dana safeguarding secara
transparan dan bertanggungjawab.
• Bersedia untuk diaudit oleh lembaga yang
berwenang.
Slide No. 54
Tata Tertib Pengelolaan
Dana
TINGKAT PROPINSI
• Dilarang untuk merealokasi dana BOS yang telah
tertuang dalam DIPA untuk kegiatan lain.
• Menetapkan data jumlah siswa tiap kabupaten/kota dan
sekolah berdasarkan sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan.
• Tidak diperkenankan melakukan pungutan dalam
bentuk apapun terhadap Tim Manajemen BOS
Kab/Kota/Sekolah.
• Mengupayakan dana tambahan untuk kegiatan
safeguarding di propinsi masing-masing dari sumber
APBD.
Slide No. 55
Tata Tertib Pengelolaan
Dana
TINGKAT
• Menyalurkan PROPINSI
dana ke sekolah sesuai (Lanjutan...)
dengan hak sekolah dan
mengembalikan sisa dana yang tidak terserap yang ada di
rekening penampung Tim Propinsi ke Kas Negara pada batas
akhir tahun anggaran.
• Bersedia untuk diaudit oleh lembaga yang berwenang.
• Tidak diperkenankan melakukan pemaksaan dalam pembelian
barang dan jasa dalam pemanfaatan dana BOS.
• Dilarang bertindak menjadi distributor atau pengecer buku
kepada sekolah yang bersangkutan (Peraturan Mendiknas No. 2
Tahun 2008 Pasal 11).
Slide No. 56
Tata Tertib Pengelolaan
Dana
• MenetapkanTINGKAT KABUPATEN/KOTA
data jumlah siswa per sekolah berdasarkan
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
• Tidak diperkenankan melakukan pungutan dalam bentuk
apapun terhadap sekolah.
• Mengelola dana operasional Kab/Kota secara transparan
dan bertanggungjawab.
• Harus menyediakan dana tambahan untuk kegiatan
safeguarding di kab/kota masing-masing dari sumber APBD.
• Bersedia untuk dIaudit oleh lembaga yang berwenang.
Slide No. 57
Tata Tertib Pengelolaan
Dana
TINGKAT
• Tidak KABUPATEN/KOTA
diperkenankan mengkoordinir (Lanjutan...)
pembelian
barang dan jasa dalam pemanfaatan dana BOS.
• Dilarang bertindak menjadi distributor atau
pengecer buku kepada sekolah yang bersangkutan
(Peraturan Mendiknas No. 2 Tahun 2008 Pasal 11).
•
Slide No. 58
Tata Tertib Pengelolaan
Dana
TINGKAT
• Tidak diperkenankan melakukan SEKOLAH
manipulasi data jumlah siswa
dengan maksud untuk memperoleh bantuan yang lebih besar.
• Mengelola dana BOS secara transparan dan bertanggung jawab
dengan cara mengumumkan besar dan penggunaan dana BOS
di papan pengumuman sekolah (Format BOS-11). Laporan
tersebut harus diperbaharui (di update) setiap 3 bulan dan
ditandatangani oleh Komite Sekolah
• Mengumumkan hasil pembelian barang dan harga yang
dilakukan oleh sekolah di papan pengumuman yang harus
ditandatangani oleh Komite Sekolah.
Slide No. 59
Tata Tertib Pengelolaan
Dana
TINGKAT
• Bersedia SEKOLAH
diaudit oleh (Lanjutan...)
lembaga yang berwenang
terhadap seluruh dana yang dikelola oleh sekolah,
baik yang berasal dari dana BOS maupun dari
sumber lain.
• Dilarang bertindak menjadi distributor atau
pengecer buku kepada peserta didik di sekolah
yang bersangkutan (Peraturan Mendiknas No. 2
Tahun 2008 Pasal 11).
Slide No. 60
Monitoring dan
Pelaporan
A. Bentuk Kegiatan
melakukan pemantauan, pembinaan dan
penyelesaian masalah terhadap
pelaksanaan program BOS
B. Tujuan
untuk meyakinkan bahwa dana BOS
diterima oleh yang berhak dalam jumlah,
waktu, cara, dan penggunaan yang tepat
Slide No. 61
Monitoring dan
Pelaporan
C. Komponen yang dimonitor
• Alokasi dana sekolah penerima bantuan
• Penyaluran dan penggunaan dana
• Pelayanan dan penanganan pengaduan
• Administrasi keuangan
• Pelaporan
Slide No. 62
Monitoring Oleh Tim
Pusat
A. Monitoring Pelaksanaan Program
• Monitoring ditujukan untuk memantau: Penyaluran
dan penyerapan dana, Kinerja Tim Manajemen BOS
Provinsi, Penggunaan dan pengelolaan dana
safeguarding di tingkat provinsi.
• Responden terdiri dari: Tim Manajemen BOS Provinsi
dan Kantor Pos/Bank Penyalur.
• Monitoring dilaksanakan pada saat persiapan
penyaluran dana, pada saat penyaluran dana dan
paska penyaluran dana.
Slide No. 63
Monitoring Oleh Tim
Pusat (Lanjutan...)
B. Monitoring Kasus Pengaduan
• Untuk melakukan fact finding, investigasi,
dan menyelesaikan masalah yang muncul
di lapangan
• Responden disesuaikan dengan kasus yang
terjadi.
• Kegiatan monitoring kasus pengaduan akan
dilaksanakan sesuai dengan masalah dan
kebutuhan di lapangan.
Slide No. 64
Monitoring Oleh Tim
Propinsi
A. Monitoring Pelaksanaan Program
• Ditujukan untuk memantau Penyaluran dan penyerapan
dana, Penggunaan dana di tingkat sekolah
• Responden: Tim Manajemen BOS Kab/Kota, sekolah,
murid dan/atau orangtua murid penerima bantuan, dan
Kantor Pos/Bank Penyalur.
• Monitoring dilaksanakan pada saat persiapan
penyaluran dana, pada saat penyaluran dana dan pasca
penyaluran dana.
Slide No. 65
Monitoring Oleh Tim
Propinsi (Lanjutan...)
B. Monitoring Kasus Pengaduan
• Ditujukan untuk melakukan fact finding,
investigasi, dan menyelesaikan masalah
• Responden disesuaikan dengan kasus
yang terjadi.
• Kegiatan monitoring kasus pengaduan
akan dilaksanakan sesuai dengan masalah
dan kebutuhan di lapangan.
Slide No. 66
Monitoring Oleh Tim
Kabupaten
A. Monitoring Pelaksanaan Program
• Ditujukan untuk memantau Penyaluran dan
penyerapan dana di sekolah, Penggunaan dana
di tingkat sekolah,
• Responden terdiri dari sekolah, murid dan/atau
orangtua murid, dan Kantor Pos/Bank.
• Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran
dana dan pasca penyaluran dana.
Slide No. 67
Monitoring Oleh Tim
Kabupaten (Lanjutran...)
B. Monitoring Penanganan Pengaduan
• Untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah yang muncul di sekolah
• Responden disesuaikan dengan kasus
yang terjadi.
Slide No. 68
PELAPORAN
A. Tim Manajemen BOS Pusat
1. Laporan Triwulanan
2. Laporan Akhir Tahun
B. Tim Manajemen BOS Propinsi
1. Laporan Triwulanan
2. Laporan Akhir Tahun
C. Laporan Tim BOS Kabupaten/Kota
D. Laporan Sekolah
Slide No. 69
Pengawasan Dan
Pemeriksaan
• Pengawasan Melekat: Oleh atasan
terkait
• Pengawaasan Fungsional: BPKP,
Inspektorat Jenderal Depdiknas serta
Badan Pengawas Daerah (Bawasda)
Propinsi dan Kabupaten/Kota.
• Pemeriksaan: Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK)
• Pengawasan Masyarakat
Slide No. 70
Sanksi
– Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-
undang yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi
kerja).
– Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu
pengembalian dana BOS yang terbukti disalahgunakan kepada satuan
pendidikan atau ke kas negara.
– Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan
dan proses peradilan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan
penyimpangan dana BOS.
– Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan
pendidikan yang bersumber dari APBN pada tahun berikutnya kepada
Kab/Kota dan Propinsi, bilamana terbukti pelanggaran tersebut
dilakukan secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh
keuntungan pribadi, kelompok, atau golongan.
Slide No. 71
UPAYA PENINGKATAN
TRANSPARANSI DAN
AKUNTABILITAS BOS Tahun
2009
1. Dilakukan penyempurnaan Pedoman BOS
2009
2. Dilakukan pelatihan/sosialisasi kepada
seluruh propinsi, kab/kota dan sekolah
3. Akan dilakukan audit kinerja dan audit
keuangan secara khusus oleh BPKP
4. Peningkatan intensitas
pengawasan/penyidikan oleh pihak
Kepolisian, Kejaksaan dan KPK
72
RESIKO LAIN YANG HARUS
DIANTISIPASI
1. Sebagian pendanaan BOS tahun 2008 dan
2009 bersumber dari Loan Bank Dunia
sebesar US $ 600 juta
2. Penyimpangan penggunaan dana BOS dapat
berisiko terhadap proses replenishment dari
Bank Dunia ke Pemerintah Indonesia
73
TERIMA KASIH