You are on page 1of 19

1

MANFAAT MINYAK ATSIRI SEBAGAI SUMBER AROMA TERAPI

Oleh :

Umi Kulsum dan Gusmailina

ABSTRAK

Salah satu kekayaan Indonesia adalah keanekaragaman jenis tumbuhan yang tinggi di

dunia, karena memiliki lebih dari 30.000 jenis tumbuhan berbunga. Dari tumbuhan tersebut

terdapat tumbuhan penghasil minyak atsiri dengan tumpat tumbuh mulai dari dataran rendah

sampai sampai pegunungan Minyak atsiri bermanfaat baik sebagai obat-obatan, kosmetika

ataupun serta sebagai bahan yang digunakan dalam pengobatan aroma terapi dimana dalam

bidang kedokteran dikenal sebagai naturopati, yaitu terapi alternatif yang merupakan seni dan

ilmu dalam menggunakan minyak atsiri, yang diekstrak atau disuling dari tumbuhan berupa,

daun, bunga, biji, kulit, atau akar tumbuhan.

Tulisan ini menyajikan salah satu manfaat dari minyak atsiri yaitu sebagai sumber

aroma terapi, serta beberapa jenis tumbuhan penghasil minyak atsiri yang umum digunakan

sebagai aroma terapi.

Kata kunci: Tumbuhan berbunga Indonesia, tumbuhan penghasil minyak atsiri, obat-obatan,
minyak atsiri untuk pengobatan aroma terapi
2

LEMBAR ABSTRAK

MANFAAT MINYAK ATSIRI SEBAGAI SUMBER AROMA TERAPI

Indonesia memiliki kekayaan alam diantaranya adalah keanekaragaman sekitar 30.000

jenis tumbuhan berbunga. Dari tumbuhan tersebut terdapat jenis penghasil minyak atsiri yang

bermanfaat antara lain sebagai obat-obatan dimana salah satu macamnya pengobatan aroma

terapi. Terkait dengan hal tersebut tulisan ini mengulas manfaat minyak atsiri sebagai sumber

pengobatan aroma terapi dan hal lain yang terkait.

Kata kunci: Tumbuhan berbunga Indonesia, tumbuhan penghasil minyak atsiri, obat-obatan,

minyak atsiri untuk pengobatan aroma terapi.


3

ABSTRACT SHEET

BENEFITS OF ESSENTIAL OIL AS A STUFF FOR AROMA THERAPHY.

Indonesia is endowed with natural wealths that comprise among others biodiversity of about

30.000 flowering tree species. From those trees there are plants that produce essential oils

useful as e.g. medicinal purpose, one of which is the so called aroma theraphy. In relevant,

this article deals with essential oils as a stuff for aroma theraphy and others related.

Key words: Indonesian flowering plants, essential oil producing plants, medicines/drugs,

essential oils for aroma theraphy.


4

I. PENDAHULUAN

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar didunia,

walaupun bukan di urutan pertama dari ukuran luas, namun hutan Indonesia memiliki

kelebihan yaitu selain cahaya matahari yang tersedia sepanjang tahun disertai curah hujan

yang relatif tinggi, hutan Indonesia berada pada variasi geografi, topografi dan sejarah

geologis yang dinamis sehingga membentuk berbagai macam formasi hutan, mulai dari hutan

pantai, hutan mangrove/payau, hutan rawa, hutan rawa gambut, hutan hujan dataran rendah,

hutan hujan pegunungan bawah, hutan hujan pegunungan atas, hutan musim bawah, hutan

musim tengah dan atas, hutan kerangas, hutan savana, hutan pada tanah kapur, hutan pada

batuan ultra basa dan hutan riparian atau tepi sungai, yang pada akhirnya menghasilkan

tingkat keanekaragaman hayati tumbuhan yang tinggi. Dunia mengakui bahwa hutan

Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan paling besar didunia. Ada laporan bahwa

hutan tropik Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tumbuhan berbunga, dan ini

merupakan suatu potensi yang luar biasa khususnya dilihat dari kaca mata kesehatan, sebagai

sumber bahan obat-obatan. Sementara itu menurut Heyne (1987), dari 171 suku tumbuhan

tinggi yang mencangkup 2799 jenis tumbuhan berguna dilaporkan sebanyak 1306 jenis dari

153 suku dinyatakan sebagai tumbuhan obat, data ini diluar tumbuhan rendah, sementara itu

PT Essai Indonesia melaporkan adanya 3689 jenis tumbuhan obat (Bell Air, 2006). Terkait

dengan tanaman obat tersebut, di Indonesia terdapat tumbuhan penghasil minyak atsiri

dimana tempat tumbuhnya tersebar dari dataran rendah hingga daerah pegunungan.

Tumbuhan atsiri tersebut juga merupakan kekayaan alam Indonesia.

Akhir-akhir ini penggunaan minyak atsiri mulai dikembangkan lagi sejak masyarakat

mulai merasakan manfaat dari pengobatan secara aroma terapi. Padahal menurut sejarah

pengobatan cara ini adalah pengobatan kuno, namun tertinggal sejak mulai dikembangkannya

obat-obatan sintetik. Ternyata dalam beberapa dekade terapi aroma dengan minyak atsiri
5
tersebut kembali digemari, karena masyarakat menilai bahwa terapi obat-obatan sintetis

membawa dampak buruk pada tubuh manusia akibat akumulasi bahan-bahan sintetis tersebut

pada organ penting tubuh manusia seperti ginjal liver dan sebagainya. Terkait dengan segala

uraian di atas, disajikan suatu tulisan yang mengemukakan minyak atsiri sebagai aroma terapi,

berikut pengertian tentang aroma terapi, manfaatnya, aplikasinya dan beberapa informasi jenis

tumbuhan penghasil minyak atsiri sebagai sumber aroma terapi.

II. AROMA TERAPI

A. Pengertian Aroma Terapi

Pengertian tentang aroma terapi dikemukakan oleh beberapa pendapat di antaranya

menurut Roemantyo dan Harini (1999) yang menjelaskan bahwa aroma terapi merupakan

aplikasi terapi yang menggunakan aroma atau wewangian segar yang diperoleh dari beberapa

jenis tumbuhan. Kemudian Rachmi Primadiati seorang dokter ahli kecantikan dan

aromatologi mengemukakan bahwa aroma terapi itu satu teknik terapi yang menggunakan

minyak atsiri dari tumbuhan dengan cara dihirup, diminum, dioleskan, atau dipijatkan

(Anonim, 2003). Selanjutnya dikatakan juga bahwa aroma terapi ini adalah bagian dari

kedokteran naturopati sebagai kesadaran kembali ke alam karena timbulnya efek samping

akibat penggunaan obat sintetis. Ada juga yang berpendapat bahwa aroma terapi adalah salah

satu terapi alternatif dimana terdapat seni dan ilmu dalam menggunakan minyak aroma

terapi, yang diekstrak dari daun, bunga kulit, pohon biji maupun akar tanaman, dengan

demikian merupakan pengobatan dengan menggunakan kekuatan dari tumbuhan (life force of

plant) (Anonim, 2006). Paduan ini sangat berguna untuk perawatan dan penyembuhan fisik

serta mental.

Akhir-akhir ini aroma terapi merupakan salah satu terapi alternatif yang banyak

digunakan oleh masyarakat komunitas modern. Umumnya bahan yang digunakan untuk

aroma terapi berasal dari minyak atsiri (essential oil). Bahan ini diperoleh dari ekstrak atau
6
proses penyulingan tumbuhan, baik yang berasal dari bunga, daun, kulit batang, biji ataupun

akar. Hasil ekstrak atau penyulingan ini disebut juga dengan minyak atsiri (essential oil),

biasanya bersifat sangat mudah menguap saat terkena panas atau cahaya. Selain itu minyak

atsiri murni yang digunakan untuk aroma terapi tidak digunakan atau dioleskan secara

langsung ke kulit, tetapi harus diencerkan terlebih dahulu. Cara kerja minyak atsiri sangat

efektif dalam terapi, hal ini disebabkan karena aroma minyak tersebut diyakini memiliki

kekuatan hidup yang tak dapat diabaikan begitu saja (Anonim, 2003). Indera terkuat dari

manusia adalah indera penciuman, sehingga dengan menghirup wewangian minyak atsiri

dapat menimbulkan efek yang kuat pada tubuh manusia. Hal ini disebabkan karena minyak

atsiri larut dalam lemak, termasuk lemak pada tubuh manusia sehingga terserap dalam tubuh.

Pemahaman ini telah berkembang sehingga aroma terapi juga digunakan untuk perawatan dan

penyembuhan fisik serta mental. Proses terapi umumnya diawali dengan penciuman, aroma

wewangian dapat langsung mencapai paru-paru dan sistem sirkulasi darah begitu aromanya

tercium. Ukuran molekul minyak atsiri sangat kecil sehingga mampu mempengaruhi sistem

syaraf, pembuluh kapiler darah dan kelenjar getah bening yang terdapat di dalam lapisan

terluar kulit manusia, tepat dibagian bawah epidermis. Efek terbesar dalam aroma terapi ini

terjadi pada bagian otak, melalui sistem syaraf yang berhubungan dengan indera penciuman

(Roemantyo dan Harini. 1999).

B. Tujuan Aroma Terapi


Sebetulnya tujuan dari aroma terapi ini adalah mengambil manfaat minyak atsiri yang

berasal dari tumbuhan yang mengandung zat atau bahan aktif yang digunakan oleh tumbuhan

tersebut untuk mempertahankan diri terhadap serangan dari luar, misalnya hama atau

serangga. Zat tersebut tidak lain adalah hormon tumbuhan (Anonim, 2006). Dietrich Gumbel

dari Jerman pernah meneliti tumbuhan dan menemukan bahwa secara fisiologi manusia dan

tetumbuhan punya kesamaan dalam hal hormon, enzim, dan susunan kimia di dalam tubuh.
7
Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa bagian atas tumbuhan memiliki efek

penyembuhan pada bagian kepala manusia dan menembus epidermis (bagian atas) kulit.

Bagian ranting dan daun mempunyai efek penyembuhan pada jantung dan paru-paru dan

menembus dermis (bagian tengah) kulit. Sementara itu, bagian akar dan kayu berkhasiat

menyembuhkan bagian perut manusia (Anonim, 2003).

C. Aplikasi Aroma Terapi


Umumnya aplikasi aroma terapi dengan cara menghirup melalui indera penciuman,

tetapi akan lebih efektif jika bersamaan dengan terapi pijatan. Pada terapi pemijatan tidak

hanya minyak yang terlibat, tetapi juga komponen atsiri yang mengandung nutrisi untuk

mencegah iritasi atau alergi pada kulit. Peranan indra penciuman sangat penting, sebab

banyak penelitian telah membuktikan bahwa penciuman aroma sangat memengaruhi emosi

kejiwaan seseorang (Anonim, 2003). Setiap bau aroma memiliki ciri tersendiri, seperti aroma

karbol yang menyengat di rumah sakit, ataupun aroma bunga mawar yang membuat sejuk dan

menyegarkan. Sehingga aroma terbukti mampu membuat kita menjadi riang gembira, takut,

sedih, atau sekadar relaksasi (Imansyah, 2006).

Pada zaman Mesir kuno ribuan tahun yang lalu, praktek aroma terapi sudah

dilakukan, seperti pada saat mandi, pijat, dan membalurkan orang mati. Contoh lain

adalah ketika wabah penyakit pes melanda kota Athena kuno, yang pada saat itu belum ada

antiseptik untuk membasmi kuman, Hippocrates, yang sekarang dikenal sebagai Bapak

Kedokteran Modern, menggunakan mandi aroma terapi dan menyemprot wewangian untuk

membebaskan Athena dari wabah penyakit. Pada Perang Dunia ke II minyak atsiri untuk

aroma terapi digunakan untuk pengobatan karena pada zaman itu sulit memperoleh

antibiotika. Ketika itu minyak atsiri digunakan secara internal, yaitu diminum atau

dimasukkan ke organ tubuh. Sama halnya di di Yunani, ahli fisika Yunani kuno juga

menggunakan minyak dengan keharuman tertentu untuk pengobatan, wangi-wangian,


8
membalurkan jenazah, dan meningkatkan gairah. Wewangian sengaja ditebar untuk memberi

suasana nyaman. Namun, kebiasaan menggunakan wewangian aroma terapi ini mulai

ditinggalkan ketika ditemukan zat antiseptik yang membunuh kuman dengan cepat dan

murah. Baru pada tahun 1928 penggunaan istilah aroma terapi dipopulerkan oleh Rene

Maurice Gattefosse di Perancis (Anonim. 2003).

Secara tidak sadar banyak orang telah melakukan praktek aroma terapi, misalnya

ketika menghadiri pemakaman atau menjalani upacara adat pernikahan. Di Indonesia, nenek

moyang kita juga sudah mengenal praktek aroma terapi, seperti waktu melayat orang

meninggal, ruangan di sekitar rumah duka akan dipenuhi keharuman mawar. Sifat wangi

mawar yang antidepresan akan membuat orang-orang di sekitarnya menjadi lebih tenang.

Keharuman mawar ini selain menenangkan juga membangkitkan gairah. Oleh karena itu

mawar juga merupakan salah satu kelengkapan yang dipakai dalam upacara adat perkawinan,

dengan tujuan untuk meningkatkan gairah pengantin baru (Kris Budihardjo dalam : Anonim,

2006). Contoh lain, di daerah kepulauan Mentawai, banyak sekali masyarakat asli

menggunakan tumbuhan beraroma dalam acara adat maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak jenis kayu yang tumbuh di Mentawai, apabila di bakar akan mengeluarkan aroma

yang spesifik sehingga sering digunakan sebagai terapi untuk pengobatan dengan cara

pengasapan, termasuk bagi calon pengantin.

Rachmi Primadiati (dalam Anonimus, 2003) menjelaskan bahwa aroma terapi

hanyalah istilah modern, tetapi pengetahuannya adalah kuno, karena sejak zaman dahulu biasa

digunakan untuk rileksasi dan pengobatan. Di Perancis konsep aroma terapi ini semenjak

ratusan tahun lalu dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesehatan manusia, terutama

terapi penyembuhan emosional (emotional recovery). Hal ini disebabkan karena kebahagiaan

hidup dan kesehatan manusia juga sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Konsep

ini selanjutnya diterapkan di berbagai bangunan rumah sakit dan klinik kesehatan, juga

diterapkan pada konsep penataan hotel-hotel bernuansa etnik, klinik kesehatan, dan
9
kecantikan di kota-kota besar, bahkan di rumah tinggalpun sebaiknya konsep ini baik

diterapkan.

Menurut Bel Air yang sudah memiliki ISO 9002 (quality), 14001 (safety), juga

sertifikat Halal dari Malaysia dalam (www.aromaterapialami.com), kelebihan aromaterapi

selain wanginya yang memberikan respon positif, juga menghasilkan oksigen dan ozone

(untuk membersihkan bakteri, jamur, debu), lalu minyak atsirinya berguna untuk mengobati

dan mencegah berbagai penyakit, sekaligus sebagai antioksidan. Disebutkan juga bahwa

dalam 1 alat aromaterapi ini, ada 7 fungsi yang dimiliki sekaligus antara lain: ionizer,

ozonizer, air cleaner, dust eliminator, air freshener, oxygen generator dan aromatherapy

health. Jika dijumlahkan dengan membeli semua alat-alat tersebut harga yang dibayarkan bisa

mencapai lebih dari 10 kali lipat harga aromaterapi tersebut. Ditambah lagi, aromaterapi ini

bisa dirasakan manfaatnya oleh semua orang di rumah, bukan hanya seorang saja. Tanpa

batasan umur dari bayi sampai orang tua bisa merasakan manfaatnya. Disarankan juga bahwa

dibanding bolak balik ke dokter dengan segala obat-obatan yg membebani kerja ginjal dan

liver, manfaat aromaterapi ini jauh lebih besar dari sekedar menghemat ongkos dokter. 1 alat

aromaterapi ini efektif untuk ruangan hingga 60 m2, jadi cukup menggunakan 1 alat, orang

serumah bisa merasakan sekali pasang. Dengan pemakaian 1 jam sehari sudah sangat

mencukupi karena dengan pemakaian selama itu sudah mengurangi jamur dan bakteri hingga

50% dan efeknya masih bekerja hingga 3 jam selanjutnya (direkomendasi oleh seorang dokter

dari Singapore).

Cara kerja aromaterapi di Bel Air (www.aromaterapialami.com), minyak atsiri

ditambah botanicool sebagai carriernya (yang murni diperoleh dari tanaman, merupakan hak

paten milik Bel Air), selama proses pemanasan melepaskan atom monooksigen, yang

kemudian bertemu dengan O2 di udara lalu membentuk Ozone ( O + O2 = O3). Ozone ini

mampu membersihkan udara dari jamur/bakter/bau tak sedap. Kemudian orang yang

menghirup akan merasa seperti berdiri di dekat air terjun, karena di sekitar air terjun kaya
10
akan Ozone (percikan air menimbulkan monooksigen yang bergabung di udara sekitar air

terjun membentuk O3). Demikian juga bila baru saja hujan lebat, udara di sekitar menjadi

kaya akan Ozone. Selanjutnya, Ozone bertemu dengan Ozone menjadi 3 molekul oksigen (O 3

+ O3 menjadi 3 O2) sehingga menambah kadar oksigen dalam ruangan. Pada suhu pemanasan

yang stabil, catalytic burner menyebarkan aroma dan phytoncidere dari minyak atsiri, melaui

limbic system minyak atsiri langsung terasa manfaatnya dari pada melalui pemijatan karena

perlu waktu 2 jam untuk menyerap ke kulit dan masuk ke pembuluh darah. Hingga saat ini

Bel Air merupakan satu-satunya produk aroma di dunia yang memiliki aroma minyak nabati

ginseng, hinoki, green bamboo, green tea, basilic, lotus flower dan smoke cleaner, sehingga

dengan menggunakan/memakai aromatherapy ini, udara yang kita hirup terbebas dari polusi.

D. Manfaat dan Efek Aroma Terapi

Aroma mempunyai pengaruh yang sangat nyata bagi kehidupan seseorang. Sebagai

contoh nafsu makan dapat meningkat drastis atau justru menurun tajam apabila menghirup

aroma suatu masakan Demikian juga dengan emosi seseorang, ternyata dapat juga

dikendalikan oleh aroma yang dihirup.

Menurut Rachmi dalam Anonim (2003), minyak atsiri harganya cukup mahal karena

merupakan sari dari tumbuhan yang diperoleh melalui proses penyulingan. Misalnya, untuk

memperoleh sekitar satu sendok makan minyak atsiri mawar diperlukan 100 kg bunga mawar.

Tetapi meskipun mahal, kekuatan penyembuhan minyak ini mencapai 100 kali tumbuhan

aslinya. Hal ini disebabkan karena minyak atsiri mengandung bahan kimia asli dari tumbuhan

berupa zat antiseptik seperti fenol, alkohol dan molekul-molekul spesifik lainnya. Khasiatnya

selain menyebarkan bau harum juga menyembuhkan berbagai penyakit, minyak atsiri juga

punya efek anti-inflamasi yang mempercepat proses penyembuhan. Pada tahun 1887, khasiat

minyak atsiri sebagai antiseptik pernah diteliti oleh Chamberlain, dan hasilnya membuktikan

bahwa minyak atsiri memang memiliki manfaat sebagai antiseptik. Molekul-molekul yang
11
menyebarkan wangi ini bisa ditiru di laboratorium menggunakan bahan sintetis yang berasal

dari minyak bumi menjadi parfum, tetapi khasiatnya sangat berbeda. Selain itu Rachmi juga

mengemukakan bahwa minyak atsiri di samping mengandung molekul wangi juga

mengandung molekul yang menyembuhkan, sebab kandungan zat-zat kimia alami dari

tumbuhan tersebut bersifat antioksidan, sehingga mampu membantu mencegah proses

pembusukan. Di samping itu molekul-molekul antioksidan dapat meningkatkan kekebalan

tubuh secara alami. Oleh sebab itu orang Mesir kuno juga menggunakan minyak atsiri untuk

mengawetkan jenazah.

Berbeda dengan pengobatan secara kimia yang dalam jangka waktu tertentu akan

menimbulkan efek karena terakumulasinya bahan tersebut di dalam tubuh manusia. Terapi

pengobatan menggunakan minyak atsiri sebagai aroma terapi tidak menimbulkan efek

samping yang berbahaya. Hal ini diperkuat oleh dunia kedokteran naturopati yang telah

meneliti tentang akumulasi kandungan kimia minyak atsiri di dalam tubuh manusia. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tidak ada akumulasi minyak atsiri di dalam tubuh. Sebagai

contoh penggunaan minyak lavender yang dioleskan ke kulit akan terbuang empat jam

kemudian lewat air seni, keringat, anus, dan mulut. Minyak atsiri tidak dianggap sebagai

benda asing oleh tubuh, tidak dianggap sebagai zat penyebab alergi, serta akan dikeluarkan

dari tubuh secara alami (Anonim, 2003 dan 2006; Sulistiyawan, 2006).

Akhir-akhir ini aroma terapi sangat digemari oleh berbagai kalangan, karena

kesadaran masyarakat akan efek samping pemakaian obat-obatan kimia semakin tinggi. Cara

ini ditempuh karena dianggap sebagai suatu cara untuk penyembuhan kesehatan secara

alamiah. Dr. Rachmi juga menjelaskan bahwa penyembuhan dengan aromaterapi ini

merupakan tindakan holistik internal dan eksternal yang tidak hanya mengobati gejala

penyakit yang tampak. Dengan pendekatan holistik, pengobatan terhadap setiap individu

tidak akan sama, karena setiap individu itu berbeda karakternya, bahkan pada orang kembar

sekalipun. Setiap karakter membutuhkan minyak atsiri yang berbeda pula. Misalnya untuk
12
orang yang pemarah tentu akan diberikan minyak yang bersifat menenangkan. Untuk orang

yang memiliki sifat agresif, pemarah, tak sabar, aktif, mudah stres, maka jenis minyak yang

digunakan adalah relaxing atau calming seperti camomile, jasmin, atau rose. Sedangkan

orang yang memiliki sifat tenang, depresif, introvert, maka jenis minyak yang digunakan

adalah uplifting atau stimulating seperti basil, lemon, dan violet. Di pasar umum baik

supermarket ataupun pasar konvensional, aroma terapi ini sudah banyak dijual, dan umumnya

untuk konsumsi rumah tangga dengan ukuran yang kecil, sekaligus alat berupa tungku kecil,

yang dibawahnya terdapat ruang pembakaran dengan lilin. Di bagian atas tungku terdapat

wadah tempat aroma terapi diletakkan. Penggunaan aroma terapi biasanya hanya beberapa

tetes lalu dicampur dengan air. (Gambar 1). Ada juga yang menyediakan lilin yang telah

dicampur dengan aroma terapi dalam wadah gelas yang siap dibakar. Lilin ini apabila dibakar

akan mengeluarkan aroma tertentu.

A B C

Gambar 1. Lilin aroma terapi (A), tungku aroma terapi (B), dan biang aroma terapi (C)
(Foto dokumentasi oleh Gusmailina)

Di negara maju semakin tinggi kesadaran orang untuk melakukan terapi pengobatan

dengan cara kembali ke alam, dan aroma terapi menjadi pilihan yang menarik dan sangat

banyak peminatnya. Hal ini juga disebabkan karena banyaknya publikasi penelitian-penelitian

ilmiah yang mendukung manfaat aroma terapi dalam penyembuhan berbagai penyakit.

Sebagai contoh di Inggris, aroma terapi dengan menggunakan minyak atsiri sudah digunakan
13
di sebuah rumah bersalin, mulai dari untuk sterilisasi sampai membantu proses kelahiran

(Roemantyo dan Harini, 1999; Sulistiyawan, 2006).

Dalam dunia kecantikan, minyak atsiri juga banyak diterapkan sebagai suatu metode

untuk merawat kecantikan. Karena diketahui bahwa minyak atsiri tersebut mampu menembus

kulit paling dalam, sehingga atas dasar ini yang menyebabkan para ahli kecantikan

menggunakan minyak atsiri untuk memelihara kecantikan. Selain itu manfaat minyak atsiri

tersebut ternyata mampu meningkatkan pergantian, kekencangan, menambah kelembaban,

mengurangi timbunan cairan atau selulit yang cukup mengganggu kecantikan kulit, serta juga

bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah. Dalam hal ini Rachmi menyarankan

pemakaian minyak atsiri dari cengkeh, jahe, sereh, dan adas untuk melancarkan sirkulasi

darah. Praktek aroma terapi untuk kecantikan ini sekarang lazim dijumpai di salon-salon

kecantikan dan spa. Bentuknya bisa berupa minyak atsiri yang dibakar bersama air di atas

tungku kecil. Bisa juga berupa pijat aroma terapi. Dengan pijat, ada dua manfaat yang

diperoleh tubuh. Pertama, minyak atsiri yang dioleskan ke kulit akan menstimulasi tubuh

menjadi lebih rileks. Kedua, hidung akan menghirup wangi minyak esensial yang telah

terbukti mampu mempengaruhi emosi. Minyak atsiri yang dihirup akan membuat vibrasi di

hidung. Dari sini minyak yang mempunyai manfaat tertentu itu akan mempengaruhi sistem

limbik, tempat pusat memori, suasana hati, serta tempat keberadaan intelektualitas (Rachmi

dalam Anonim, 2003).

II. PEMANFAATAN LAHAN UNTUK VEGETASI AROMATIK

Berdasarkan manfaat dari terapi aroma, maka timbul kesadaran orang sekarang ini

untuk memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah untuk menanam tumbuhan-tumbuhan

yang bermanfaat sebagai aroma terapi. Meski lahan sempit, diupayakan menanam tumbuhan,

baik di depan trotoar rumah, taman depan, taman samping, atau taman belakang. Kehadiran

tumbuhan aromatik ini akan sangat membantu produksi oksigen yang sangat diperlukan bagi
14
penghuni rumah serta kelancaran sirkulasi udara segar, dan yang penting adalah terapi aroma

secara gratis bagi penghuni rumah. Banyak jenis tumbuhan yang dapat menjadi pilihan

sebagai tumbuhan aromatik. Jika menyenangi pohon, jenis damar, cengkeh, kamboja,

cempaka, atau kayu putih dan lainnya bisa menjadi pilihan. Tetapi jika menyenangi tanaman

hias, sekarang ini juga banyak sekali pilihan yang dapat dibudidayakan dengan perawatan

yang cukup mudah, antara lain seperti perpaduan antara bunga melati, kenanga, kemuning,

mawar, pandan sayur serta masih banyak jenis lainnya. Tanaman ini akan menawarkan

suasana rumah yang romantis, apalagi kehadiran kolam ikan berukuran kecil maupun sedang

yang dilengkapi tanaman teratai atau lotus akan menambah nilai lebih, selain indah, wangi,

sejuk, juga berfungsi sebagai obat stres yang cukup ampuh. Selain itu juga akan

meningkatkan kekebalan tubuh, meringankan penyakit, menghilangkan bau-bauan yang tidak

sedap, menghilangkan asap rokok, mengurangi kadar nikotin dalam paru-paru, serta juga

mampu membunuh bakteri tertentu. Bahkan akhir-akhir ini banyak orang melirik perabotan

rumah yang terbuat dari kayu yang mengeluarkan aroma seperti, kayu cendana, kayu damar,

kayu casiavera sebagai kursi, meja dan lemari, karena akan memberikan sumbangan aroma

khusus di dalam rumah.

III. BEBERAPA JENIS TUMBUHAN PENGHASIL MINYAK ATSIRI SEBAGI SUMBER

AROMATERAPI

Pada umumnya aroma yang berasal dari tumbuhan bisa mengeluarkan minyak atsiri,

tumbuhan berbau wangilah yang mengeluarkan minyak seperti ini. Sumbernya bisa dari

kelenjar tertentu di dalam akar, umbi, batang, daun, buah, biji, atau bunganya. Seperti

minyak atsiri jahe, dihasilkan dari kelenjar yang terdapat pada umbinya, sedangkan mawar

ada di bunga serta batangnya. Minyak ini bisa disebut sebagai life force dari tumbuhan, dan

kadarnya hanya 0.01-0.1 persen saja. Sehingga diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak

untuk menghasilkan minyak atsiri yang cukup.


15
Di Pusat Litbang Hasil Hutan Bogor, minyak atsiri merupakan salah komoditas yang

menjadi topik penelitian sejak lama. Akan tetapi sampai sat ini hanya mencakup kepada

pencarian potensi, rendemen yang dihasilkan, serta teknologi prosesnya, dan belum kepada

pengembangan selanjutnya seperti sebagai salah satu bahan untuk terapi. Beberapa jenis

minyak atsiri yang telah diteliti antara lain kayu putih, nilam, gaharu, kilemo, masohi, kuli

lawang, cendana, cengkeh, pohon wangi, gemor, dan lain-lain. Untuk menghasilkan suatu

aroma spesifik dari satu jenis tumbuhan atsiri sesuai dengan manfaat yang dituju, perlu

perlakuan lebih lanjut, sehingga diperoleh aroma dengan tujuan dan manfaat tertentu.

Beberapa perusahaan besar dunia telah melakukan hal ini sekaligus memiliki patennya. Pada

Tabel 1 berikut tercantum beberapa jenis tumbuhan minyak atsiri sebagai sumber aroma

terapi serta khasiatnya. Ada juga jenis aroma dengan nama dagang yang patennya telah

dimiliki oleh suatu perusahaan.

Tabel 1. Beberapa jenis tumbuhan minyak atsiri sebagai sumber aromaterapi

No Jenis atsiri Khasiat Kelompok


tumbuhan
1 Eucalyptus Wanginya dapat menghilangkan bau secara efektif, serta juga
ampuh menghilangkan bakteri, antiseptik dan antiviral, berguna
untuk membersihkan, menyegarkan dan mengatasi hidung ***
tersumbat. Antiseptic dan anti virus. Mengatasi masalah asma,
sinus, infeksi saluran pernafasan, bronchitis, demam dan flu.
2 Kayu putih (Melaleuca Berkhasiat sebagai mildly analgesic, antimicrobial,
leucodendron) antineuralgic, antispasmodic, antiseptic (pulmonary, urinary, ***
intestinal), anthelmintic, diaphoretic, carminative, expectorant,
febrifuge, insecticide, sudorific, tonic.

3 Cinnamon minyak atsirinya berkhasiat sebagai antibiotik, antiseptik dan ***


antivirus yang dapat melindungi tubuh manusia
4 Gardenia Wanginya sangat identik dengan acara-acara besar dan mewah
seperti pernikahan, prom night dan pesta eksotis lainnya, **
membuat orang merasa senang dan gembira
5 Jasmine (melati), menciptakan suasana romantis, tetapi jangan gunakan terlalu
Jasminum sambach banyak, sebab aroma yang kuat bunga melati justru membuat
udara menjadi tidak segar, bahkan bagi sebagian orang **
mungkin sedikit menyeramkan
6 Lavender (Lavandula Untuk relaksasi, dan keseimbangan tubuh, sebagai detoks dan
officinalis) zat pengurang rasa sakit, berguna untuk mengurangi
perasaan cemas dan gelisah, menyeimbangkan tekanan
darah tinggi, anti depresi, menghilangkan rasa sesak atau
hidung tersumbat, mengatasi insomnia, jerawat dan eksim.
Berkhasiat sebagai analgesic, anticonvulsant,
16
antidepressant, antimicrobial, antirheumatic, antiseptic
antispasmodic, antitoxic, carminative, cholagogue, choleretic, **
cicatrisant, cordial, cytophylactic, deodorant, diuretic,
emmenagogue, hypotensive, insecticide, nervine, parasiticide,
rubefacient, sedative, stimulant, sudorific, tonic, vermifuge,
vulnerary.
7 Cendana/ Sandalwood Aromanya dapat membantu menciptakan dan menuangkan
kreatifitas, dapat mengurangi depresi, dapat mengatasi masalah
sulit tidur serta masalah lain yang berhubungan dengan stres. ***
Sangat bermanfaat digunakan saat meditasi.
8 Pachouli (minyak Bagi kebanyakan orang aromanya sangat eksotik.
nilam) Menghilangkan kegelisahan, memperbaiki pembuluh
(Pogostemon darah, meredakan batuk, membantu menetralisir racun
patchouli) akibat kelebihan obat kimia dalam tubuh. Berkhasiat
sebagai antidepressant, anti-inflammatory, anti-emetic, ****
antimicrobial, antiphlogistic, antiseptic, antitoxic, antiviral,
aphrodisiac, astringent, bactericidal, carminative, cicatrisant,
deodorant, digestive, diuretic, febrifuge, fungicidal, nervine,
prophylactic, stimulant (nervous), stomachic, tonic.
9 Pine (minyak pinus) bisa mengingatkan orang pada suasana luar ruangan yang
begitu bersih sehingga menimbulkan rasa nyaman karena
berbau kayu ***
10 Mawar, neroli, clary menenangkan diri dan pikiran **
sage, dan vanila.
Oceane *) berguna untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi,
memulihkan kejernihan pikiran dengan cepat, mengurangi
kegelisahan dan menciptakan suasana tenang dan
menyejukkan.
11 Chamomile *) Berkhasiat sebagai sistem anti peradangan yang cukup baik
12 cemara dan geranium Untuk keseimbangan dan kestabilan emosi, dapat menstimulasi ***
peredaran darah.
13 elemi dan myrhh.*) Untuk mengoptimalkan proses meditasi
14 ylang-ylang (bunga memberikan efek tenang, anti depresi dan anti insomnia,
kenanga kering) aphrodisiac, antidepressant, anti-infectious, antiseborrhoeic,
(Cananga odorata) antiseptic, euphoric, hypotensive, nervine, regulator, sedative ***
(nervous), stimulant (circulatory), tonic.
15 Juniper dan lemon *) memiliki khasiat aroma yang menyegarkan ****
16 Kemuning (Murraya Sebagai tonic, digestive, laxative, helps reduce blood sugar,
Koenigi) excellent for prematuring of grey hair and to maintain natural
pigmentation. **
17 frankincense dan Untuk yang ingin terinspirasi dan kembali bersemangat,
bergamot (Citrus berkhasiat untuk aktifkan sel otak Bergamot berkhasiat untuk
bergamia) analgesic, anthelmintic, antidepressant, antiseptic (pulmonary,
genitourinary), antispasmodic, antitoxic, carminative,
digestive, diuretic, deodorant, febrifuge, laxative, parasiticide, ****
rubefacient, stimulant, stomachic, tonic, vermifuge, vulnerary.
18 Lemon (Citrus Sebagai anti-anaemic (high in vitamin A, B & C contents), ****
Limonum) antimicrobial, antirheumatic, antisclerotic, antiscorbutic,
antiseptic, antispasmodic, antitoxic, astringent, bactericidal,
carminative, cicatrisant, depurative, diaphoretic, diuretic,
febrifuge (malaria and typhoid), haemostatic, hypotensive,
insecticidal, rubefacient, stimulates, white corpuscles, tonic,
vermifuge.
19 rosemarydan& membangkitkan semangat **
17
peppermint *)
20 Benzoin (Styrax Anti inflammatory, antioxidant, antiseptic, astringent,
benzoin) carminative, cordial, deodorant, diuretic, expectorant, ***
sedative, styptic, vulnerary.
21 Cedarwood (Cedrus Sebagai antiseptic, astringent, diuretic, expectorant, sedative,
deodara) helps in respiratory infection, skin conditions, venereal and ***
urinary disorders.
22 Cinnamon Leaf Sebagai anthelmintic, antidiarrhoeal, antidote (to poison),
(Cinnamomum verum) antimicrobial, antiseptic, antispasmodic, antiputrescent,
aphrodisiac, astringent, carminative, digestive, emmenagogue, ****
haemostatic, orexigenic, parasiticide, refrigerant, spasmolytic,
stimulant- (circulatory, cardiac, respiratory), stomachic,
vermifuge.
23 Pala (Myristica Sebagai stomachic, digestive, carmative, good for diarrhoea,
fragrans) clears uterus, aphrodisiac, helps in fever, good for hair care,
Analgesic, anti-emetic, anti-oxidant, antirheumatic, antiseptic,
antispasmodic, aphrodisiac, carminative, digestive, ***
emmenagogue, gastric secretory stimulant (indicated for
flatulent dyspepsia, nausea, diarrhoea, dysentery), larvicidal,
orexigenic, prostaglandin, inhibitor, stimulant, tonic.
24 Neem (Azadirachta Sebagai antiseptic, antibacterial, blood purifier, very good for
indica) skin & hair care, good insect repellent. ***
25 Pinus (Pinus Analgesic (mild), antirheumatic, antiseptic, bactericidal,
longifolia) expectorant (respiratory diseases- influenza, asthma, sinus, ***
bronchitis etc.), insecticidal, stimulant.
26 Cendana (Santalum Sebagai antidepressant, antiphlogistic, antiseptic (urinary &
album) pulmonary), antispasmodic, aphrodisiac, astringent,
bactericidal, carminative, cicatrisant, diuretic, expectorant, ***
fungicidal, insecticidal, sedative, tonic.
27 Tea Tree (Melaleuca Sebagai anti infectious, anti inflammatory, antiseptic, antiviral,
alternifolia) bactericidal, balsamic, cicatrisant, diaphoretic, expectorant,
fungicidal, immuno-stimulant, parasiticide, vulnerary. ***
28 Alpukat/Avocado oil this oil is known for its deep penetrating action. It is expressed
(Persea americana) from dry & dehydrated fruits. It is deep green in colour and
dark red in reflected light. Avocado oil when bleached is not ****
used for therapeutical purposes. One of the most serviceable
massage oils as the break down suggests : Contains vitamins -
A, B, d & Lecithin which have a healing effect on the skin.
29 Pyrethre *) Minyak atsiri ini berguna untuk anti serangga dan antiseptic,
melancarkan saluran pernafasan, membantu masalah encok,
rematik dan sakit tulang lainnya, meringankan masalah jantung,
darah tinggi, sakit kulit, gatal-gatal dan infeksi tenggorokan.
30 Feulille de menthe *) Menyejukkan, menyegarkan dan membuat rileks,
membantu mengurangi gejala mual dan masalah
pencernaan, sakit kepala, kelelahan mental, gejolak
selama menopause, efektif menyembuhkan flu.
31 Cyphre *) Menambah semangat dan menyejukkan jiwa, meredakan
batuk, flu dan pilek serta melancarkan sirkulasi darah.
32 Cedre du liban *) Merangsang gairah, meredakan ketegangan, rasa gugup
dan stress, meredakan radang tenggorokan dan batuk,
membantu masalah kulit berminyak, jerawat, ketombe dan
rambut rontok.
33 Caramel *) Essensial oil ini berguna untuk mencerahkan pikiran,
merangsang gairah, menghangatkan, memberi rasa
18

nyaman dan kenangan manis masa kanak-kanak,


membantu meredakan ketegangan, rasa gugup dan stress.
34 Canelle *) berguna untuk membantu menghilangkan kelelahan dan
depresi, memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi kejang
otot serta mengurangi rasa sakit encok/rematik, membantu
mengatasi perut kembung.
35 Bois de santal *) berguna untuk merangsang gairah, mengurangi stress dan
gelisah, meredakan batuk, melancarkan buang air kecil.
36 Ambre *) Untuk menenangkan pikiran, mencegah penuaan dini,
memperbaiki sirkulasi darah, membantu menyehatkan
tubuh, menghilangkan titik-titik hitam dan kerutan pada
wajah.
37 Antiacarien *) berguna untuk membasmi tungau, serangga. Penggunaan
minyak ini tidak boleh dicampur dengan aroma lainnya
dan harus menggunakan diffuser khusus.
Sumber: Anonim (2003; 2006); Imansyah (2006); Tilaar (2005); Bel Air (2006)
(www.terapialami.com);
Keterangan : *) Nama jenis Aromaterapi yang digunakan dalam perdagangan, merupakan
minyak atsiri yang bersumber dari tumbuhan, tetapi dimiliki oleh suatu
perusahaan dengan paten (kadang berupa tunggal, ada juga berupa
campuran);
**) Kelompok tumbuhan hias
***) Kelompok tumbuhan kehutanan
****) Kelompok tumbuhan perkebunan

IV. PENUTUP

Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan yang tinggi di dunia, Salah

satunya yaitu tumbuhan penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri memiliki manfaat yang

berguna sebagai obat-obatan, kosmetika serta sebagai bahan aroma terapi atau dalam bidang

kedokteran dikenal sebagai naturopati. Merupakan terapi alternatif yang menggunakan

minyak atsiri yang diekstrak atau disuling dari daun, bunga, biji, kulit, atau akar tumbuhan.

Tujuan aroma terapi adalah mengambil manfaat minyak atsiri. Khasiatnya selain

menyebarkan bau harum juga menyembuhkan berbagai penyakit, minyak atsiri juga punya

efek anti-inflamasi yang mempercepat proses penyembuhan Melalui indra penciuman aroma

dapat memengaruhi emosi kejiwaan seseorang, karena setiap bau aroma memiliki ciri

tersendiri, sehingga akhir-akhir ini banyak kalangan tertentu yang beralih melakukan

pengobatan secara aroma terapi karena tidak menimbulkan efek yang negatif.
19
Di Pusat Litbang Hasil Hutan (Bogor) minyak atsiri adalah salah komoditas yang

menjadi topik penelitian sejak lama. Akan tetapi hanya mencakup kepada pencarian potensi,

rendemen yang dihasilkan, serta teknologi prosesnya. Tetapi belum kepada pengembangan

selanjutnya seperti sebagai salah satu bahan untuk aroma terapi. Beberapa jenis minyak atsiri

yang telah diteliti antara lain kayu putih, nilam, gaharu, kilemo, masohi, kuli lawang,

cendana, cengkeh, pohon wangi, gemor, dan lain-lain. Untuk menghasilkan suatu aroma

spesifik dari satu jenis tumbuhan atsiri dengan manfaat yang dituju, perlu perlakuan lebih

lanjut, sehingga diperoleh aroma dengan tujuan dan manfaat tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Sekilas tentang aroma terapi. Aromatherapy Bel Air. Majalah
Aromaterapi Alami. Jakarta. 14 Februari. 2006.

_______ 2003. Aromaterapi, pengobatan kuno yang populer kembali. Majalah Tabloid.
Senior. Desember 2003.

Bel Air. 2006. www.terapialami.com. Diakses pada 14 Feb 2006

Heyne, K. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia. Terjemahan Badan Litbang Kehutanan.


Jakarta

Imansyah, B.S. 2006. Sehatkah rumah kita dengan nuansa aromatik. Pikiran Rakyat.
Kamis, 04 Mei 2006. Bandung

Roemantyo, S., dan Harini. 1999. Magical aromatheraphy. Biologi. LIPI. Jakarta.

Sulistiyawan, D. 2006. Aromaterapi membuat sehat dan bugar. Harian Suara Merdeka.
Senin, 11 Desember 2006. Jakarta.

Prahastini, D. 2008. Udaraku bersih udaraku sehat. Harian Suara Merdeka, Maret 2008.
Jakarta.

Tilaar, M. 2005. Articles and Tips Aroma terapi. Martha Tilaar Group of Companies.
Brosur. Jakarta.

You might also like