Professional Documents
Culture Documents
: Eko Sulistio
NPM
: 12111390
Kelas
: 4KA43
(misalnya
norma),
co-regulasi
dan
pasar.
Seseorang
dapat,
Peraturan
Menteri
Komunikasi
dan
lnformatika
Nomor:
31
/PER/M.KOMINF0/0912008;
9. Peraturan Menteri Komunikasi dan lnformatika Nomor: 03/PM.Kominfo/5/2005
tentang Penyesuaian Kata Sebutan Pada Beberapa KeputusanlPeraturan
Menteri Perhubungan yang Mengatur Materi Muatan Khusus di Bidang Pos dan
Telekomunikasi; Peraturan Menteri Komunikasi dan lnformatika Nomor:
26/PER/M.KOMINF0/5/2007 tentang Pengamanan Pemanfaatan Jaringan
Telekomunikasi Berbasis Protokol lnternet sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan
Menteri
Komunikasi
dan
lnformatika
Nomor:
dan
lnformatika
Nomor:
Penyelenggaraan
Jaringan
16/PER/M.KOMINF0/10/2010;
10. Peraturan
Menteri
Komunikasi
01/PER/M.KOMINF0101/2010
tentang
Telekomunikasi;
11. Peraturan Menteri Komunikasi dan lnformatika Nomor: 17/PER/M.KOMINFO/1
01201 0 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan
Informatika;
telekomunikasi
telekomunikasi
yang
berbasis
digunakan
Protokol
lnternet
penyelenggaraan
adalah
jaringan
jaringan
dan
jasa
6. Penyelenggara
akses internet
(Internet Service
Provider/lSP) adalah
Cyberlaw
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya), yang
umumnya diasosiasikan dengan internet. Cyberlaw dibutuhkan karena dasar atau
fondasi dari hukum di banyak negara adalah ruang dan waktu. Sementara itu,
internet dan jaringan komputer mendobrak batas ruang dan waktu ini.
Semakin banyak munculnya kasus CyberCrime di Indonesia, seperti
pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain,
misalnya email, dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak
dikehendaki ke dalam programmer komputer. Maka dibuatlah sebuah regulasi konten,
yaitu:
Protection of Privacy
Protection of Reputation
Intellectual Property
Cyberlaw di Indonesia
Undang-undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE) atau yang disebut
cyberlaw, digunakan untuk mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan
yang memanfaatkan internet sebagai medianya,baik transaksi maupun pemanfaatan
informasinya. Pada UU ITE ini juga diatur berbagai macam hukuman bagi kejahatan
melalui internet.
UU ITE mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis diinternet dan
masyarakat pada umumnya untuk mendapat kepastian hukum dengan diakuinya bukti
elektronik dan tanda tangan elektronik digital sebagai bukti yang sah dipengadilan.UU
ITE sendiri baru ada diIndonesia dan telah disahkan oleh DPR pada tanggal 25 Maret
2008. UU ITE terdiri dari 13 Bab dan 54 Pasal yang mengupas secara mendetail
bagaimana
aturan
hidup
di
dunia
maya
dan
transaksi
yang
terjadi
didalamnya.Perbuatan yang dilarang (cybercrime) dijelaskan pada Bab VII (pasal 2737), yaitu:
disesuaikan kembali oleh Tim yang dipimpin Prof. Ahmad M Ramli SH (atas nama
pemerintah), sehingga namanya menjadi Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik sebagaimana disahkan oleh DPR.
Keterbatasan UU Telekomunikasi dalam Mengatur Penggunaan Teknologi
Informasi. Salah satu UU yang berhubungan dengan pengaturan penggunaan
teknologi informasi yaitu UU N0.36. Isi dari UU No.36 adalah apa arti dari
telekomunikasi, asas dan tujuan dari telekomunikasi, penyelenggaraan, perizinan,
pengamanan, sangsi administrasi dan ketentuan pidana dari pengguanaan
telekomunikasi, yang dimana semua ketentuan itu telah di setujuin oleh DPR RI.
Pada UU No.36 tentang telekomunikasi mempunyai salah satu tujuan yang
berisikan upaya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, memperlancar
kegiatan pemerintah, mendukung terciptanya tujuan pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya serta meningkatkan hubungan antar bangsa
Bukti diri
Selain itu terdapat beberapa Izin perusahaan lainnya yang harus dipenuhi :
Izin Domisili
Izin Gangguan.
Pakta Integritas
Dalam Pasal 1 Keppres No.80/2003 mengenai pedoman pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa pemerintah disebutkan bahwa yang dimaksud Pakta
Integritas
adalah
surat
pernyataan
yang
ditandatangani
oleh
pengguna
Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan
memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja
(kamera
tersembunyi).
Pengumpulan,
penyimpanan,
dan
penyebaran
dan
sejauh
mana
informasi
mengenai
diri
sendiri
dapat
dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok,
dan institusi.
Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta
intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak.
Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan
merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual
lainnya seperti musik dan film.
Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk
mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan
informasi.
dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa
dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat
membawa dampak negatif bagi manusia. Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif
(keuntungan) dan negatif (kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi.
Keuntungan :
Bisnis yang berbasis Teknologi Informasi atau yang biasa disebut e-commerce
dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau
perorangan
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk
kepentingan pendidikan.
Kerugian :
membuat membuat video adegan mesra dan telah tersebar di Internet yang
dapat diakses oleh banyak orang. Perbuatan mereka melanggar pasal 27 ayat
(3) UU ITE No.11 Tahun 2008 yang berbunyiSetiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentrasmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronikyang memiliki
muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
Sumber :
https://www.scribd.com/doc/267027037/Tugas-Softskill-Peraturan-Regulasi-DanAspek-Bisnis#download
http://kurosawa23.blogspot.com/2013/07/peraturan-dan-regulasi-bidang-it.html
http://sripurwanti.blogspot.com/2014/04/aspek-bisnis-di-bidang-teknologi_24.html