Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Pelaporan kinerja
Langkah akhir dari anggaran berbasis kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja yang
dituangkan dalam laporan akuntabilitas kinerja yang disusun secara jujur, obyektif dan transparan.
Laporan akuntabilitas kinerja menguraikan tentang pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
dalam rangka pencapaian visi dan misi serta berguna sebagai bahan evaluasi atau umpan balik bagi
pihak pihak yang berkepentingan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, maka instansi-instansi pemerintah diwajibkan untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan
sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing
instansi. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah melalui Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), meliputi perencanaan stratejik, perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.
Kesimpulan
Anggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran bagi manajemen untuk
mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil
yang diharapkan termasuk efisisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut. Pemerintah
Indonesia telah melakukan persiapan pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja dengan mengeluarkan
berbagai peraturan perundang-undangan serta petunjuk teknis dan pelaksanaannya. Berdasarkan paket
undang-undang keuangan negara terjadi perubahan mindset pengelolaan keuangan negara yang lebih
mengedepankan efisiensi dan efektivitas serta mendorong terwujudnya akuntabilitas dan transparansi.
Perubahan paradigma baru seharusnya didukung oleh personalia atau sumberdaya manusia yang
handal, memiliki kompetensi yang sesuai dan memiliki kinerja yang jelas dan terukur.
Walau demikian belum semua aturan tersebut diimplementasikan dengan baik dan
konsisten. Masih kurangnya pemahaman semua pihak tentang peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan masih lemahnya komitmen untuk melaksanakannya menjadikan implementasi anggaran
berbasis kinerja belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran (awareness) dan
komitmen yang tinggi dari seluruh pihak untuk menerapkan anggaran berbasis kinerja ini sehingga
dapat tercipta tata kelola pemerintahan yang lebih baik (good governance).