Professional Documents
Culture Documents
AUDITING
DAN
AKUNTAN PUBLIK
DEFINISI AUDIT
Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentang informasi yang dapat diukur
mengenai suatu entitas ekonomi
yang dilakukan seorang yang kompeten dan Independen
untuk dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi dimaksud
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Bukti Audit
Bukti Audit dapat berupa :
Kesaksian lisan
Komunikasi tertulis dengan pihak luar
Observasi
Data elektronik dan data lain tentang transaksi
Kompeten
Auditor harus memiliki kualifikasi untuk
memahami kriteria yang digunakan dan harus
kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah
bukti yang akan dikumpulkan
Jasa
Assurance
Jasa Assurance adalah jasa profesional
independen yang meningkatkan kualitas
informasi bagi para pengambil keputisan
Jasa
Atestasi
Jasa Atestasi adalah jenis jaasa assurance dimana KAP
mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang
disiapkan pihak lain.
Jasa Nonassurance
Jasa Nonassurance yang diberikan akuntan publik
antara lain :
Jasa akuntansi dan pembukuan
Jasa pajak
Jasa konsultasi manajemen
JENIS AUDIT
Audit Laporan Keuangan
Audit Ketaatan
JENIS AUDITOR
Karena :
Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan pemberi
informasi
Sikap yang memihak pemberi informasi atau motif lain
Data / informasi yang semakin banyak dan kompleks
Transaksi usaha yang semakin kompleks
STRUKTUR KAP
Standar Auditing
yang ditetapkan
IAI
Standar Umum
1. Keahlian dan
pelatihan teknis
yang memadai
2. Independensi
dalam sikap
mental
3. Kemahiran
profesional
yang cermat
dan seksama
Standar Pekerjaan
Lapangan
4. Perencanaan
dan pengawasan
yg tepat
5. Pemahaman yg
mencukupi atas
entitas,
lingkungannya,
dan
pengendalian
internalnya.
6. Bukti yg
mencukupi dan
tepat.
Standar
Pelaporan
7. Pernyataan apakah
laporan keuangan
sesuai dengan
prinsip akuntansi
yang berlaku umum
8. Pernyataan
mengenai
ketidakkonsistenan
penerapan prinsisp
akuntansi yang
berlaku umum
9. Pengungkapan
BAB 3
LAPORAN AUDIT
Laporan Audit
BAGIAN-BAGIAN
DARI LAPORAN AUDIT BENTUK
BAKU
Judul Laporan
Alamat yang dituju
Paragraf Pendahuluan
Paragraf Lingkup Audit
Paragraf pendapat / Opini
3 (TIGA) KONDISI
yang menyebabkan Auditor tidak
memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian
Salah Saji
dalam Laporan Keuangan
Tidak Material
Material
Sangat Material
Pendapat / opini
Tidak Material
Karena pembatasan lingkup
atau tidak sesuai SAK
Unqualified
(Wajar tanpa pengecualian)
Material
karena pembatasan lingkup
atau tidak sesuai SAK
Qualified
Sangat Material
pembatasan lingkup audit
tidak sesuai SAK
Disclaimer
Adverse
Tingkat Materialitas
Tidak Material
Material
Wajar tanpa
pengecualian
Wajar tanpa
pengecualian
Wajar tanpa
pengecualian
Wajar tanpa
pengecualian
Tingkat Materialitas
Kondisi yang
memerlukan
penyimpangan
dari laporan
wajar tanpa
pengecualian
Ruang lingkup
dibatasi oleh
klien atau
kondisi lain
Laporan
keuangan tidak
disajikan sesuai
dengan GAAP
Auditor tidak
Tidak
Material
Sangat
material
sehingga
kewajaran
secara
keseluruhan
diragukan
Wajar tanpa
pengecualian
Pengecualian ruang
Menolak
lingkup, paragraf
memberikan
tambahan, dan
pendapat
pendapat wajar dengan
pengecualian (kecuali
untuk)
Wajar tanpa
pengecualian
Mengukur Materialitas
Penyimpangan
dari
prinsip
akuntansi
diukur
dengan
Jumlah Paragraf
Bentuk Baku/Standar
Modifikasi Kata
Tidak Wajar
BAB 4
ETIKA PROFESI
ARTI PROFESIONAL
Profesional berarti tanggungjawab untuk berperilaku yang
lebih dari sekedar memenuhi tanggungjawab yang dibebankan
kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi undang-undang
dan peraturan masyarakat.
Sebagai profesional, akuntan publik mengakui
tanggungjawabnya terhadap masyarakat, terhadap klien, dan
terhadap rekan seprofesi.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
INDEPENDENCE
BAB 6
TANGGUNG JAWAB
DAN
TUJUAN AUDIT
TUJUAN AUDIT
ATAS LAPORAN KEUANGAN
1.
2.
3.
SKEPTISME PROFESIONAL
PENDEKATAN AUDIT
SIKLUS AKUNTANSI
Transaksi
Dokumen
Jurnal
B. Pembantu
B. Besar
N. Saldo
Neraca R/L
2.
Siklus
Penjualan
dan
penagiha
n
Jurnal
Akun Neraca
Jurnal
penjualan
Kas di Bank
Piutang dagang
Piutang lain
Penyisihan untuk
piutang yang
diragukan
Penjualan
Retur dan pengurangan
harga penjualan
Beban piutang tak
tertagih
Kas di Bank
Persediaan
Beban dibayar
dimuka
Tanah
Bangunan
Komputer dan
peralatan lain
Perabotan
Akumulasi
penyusutan
Utang usaha
Utang akrual lainnya
Utang pajak
penghasilan
Iklan
Beban penjualan ruparupa
Alat tulis kantor
Telepon
Pemeliharaan dan
perlengkapan
Penyusutan
Sewa
Biaya hukum
Asuransi
Beban perbaikan dan
pemeliharaan kantor
Beban kantor rupa-rupa
Keuntungan penjualan
Jurnal
penerimaan
kas
Laporan LR
Jurnal umum
Akuisisi
dan
Jurnal
akuisisi
pembayar Jurnal
pengeluaran
an
kas
Jurnal umum
Siklus
Penggajian
dan
Personalia
Jurnal
Jurnal
Penggajian
Akun Neraca
Kas di Bank
Gaji akrual
Jurnal Umum
Pajak gaji yang
terutang
Laporan LR
Gaji dan komisi
Pajak gaji bagian
penjualan
Gaji eksekutif dan
kantor
Pajak gaji bagian
administrasi
Akuisis
modal dan
pembayara
n kembali
Beban bunga
Jurnal akuisisi
Jurnal
pengeluaran
kas
Jurnal umum
Kas di Bank
Wesel bayar
Wesel bayar
jangka panjang
Bunga akrual
Modal saham
Agio saham
Laba ditahan
Dividen
Utang dividen
ASERSI MANAJEMEN
Asersi manajemen adalah pernyataan
manajemen yang tersirat , mengenai
transaksi dan akun serta pengungkapan
yang terkait dalam laporan keuangan.
Ada 3 kategori Asersi :
1.
2.
3.
Keterjadian
Kelengkapan
Keakuratan
Klasifikasi
Cutof
Kredit
Saldo Awal
17.521
Penjualan
144.328
Saldo akhir
20.197
137.087
Penerimaan kas
1.242
Retur penjualan
dan pengurangan
harga
3.323
Penyisihan
piutang tak tertagih
semua
aktiva,
peristiwa yang harus dicatat telah kewajiban dan kepentingan ekuitas
dicatat
yang harus dicatat sudah dicatat.
Penilaian dan alokasi aktiva,
Keakuratan jumlah dan data lain kewajiban dan kepentingan ekuitas
yang
bersangkutan
dengan dimasukkan dalam laporan keungan
transaksi dan peristiwa yang dicatat pada jumlah yang tepat dan setiap
telah dicatat dengan benar.
hasil penyesuaian penilaian dicatat
dengan tepat.
Klasifikasi Transaksi dan peristiwa
telah dicatat dalam akun yang tepat
Cutoff Transaksi dan peristiwa
telah
dicatat
dalam
periode
akuntansi yang benar.
Eksistensi
Kelengkapan
Penilaian
atau Alokasi
Hak dan
kewajiban
Klasifikasi dan
Dapat Dipahami
KETERJADIAN
KELENGKAPAN
KEAKURATAN
Transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang
benar.
Tujuan ini membahas keakuratan informasi tentang transaksi
akuntansi dan merupakan salah satu bagian dari asersi
keakuratan untuk kelas transaksi. Untuk transaksi penjualan,
tujuan ini dilanggar jika jumlah barang yang dikirimkan
ternyata berbeda dengan jumlah yang tercantum dalam faktur
penagihan, harga jual yang salah digunakan dalam faktur
penagihan, atau jumlah yang salah dimasukkan dalam jurnal
penjualan.
KLASIFIKASI
Transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah
diklasifikasikan secara tepat.
Tujuan
ini
menyatakan
apakah
transaksi
telah
atas
asersi
klasifikasi
manajemen
untuk
kelas
transaksi.
Contoh
misklasifiaksi
penjualan
adalah
mencatat
tetap
operasi
sebagai
pendapatan,
dan
salah
PENETAPAN WAKTU
penetapan
waktu
terjadi
jika
suatu
Asersi Manajemen
Tentang Kelas Transaksi
dan Peristiwa
Keterjadian
Kelengkapan
Keakuratan
Klasifikasi
Cutoff
EKSISTENSI
Jumlah yang tercantum memang ada.
Tujuan
ini
bersangkutan
dengan
apakah
dalam
neraca
saldo
piutang
usaha
KELENGKAPAN
Jumlah yang ada telah dicantumkan.
Tujuan
ini
bersangkutan
dengan
apakah
telah
dicatat.
Kelalaian
untuk
KEAKURATAN
Jumlah yang tercantum telah dinyatakan dengan benar.
Tujuan
keakuratan
mengacu
pada
jumlah
yang
KLASIFIKASI
Jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah
diklasifikasikan dengan tepat.
Klasifiaksi melibatkan penentuan apakah pos-pos yang
ada dalam daftar klien telah dicantumkan dalam akun-akun
buku besar yang tepat.
Sebagai contoh, dalam daftar piutang usaha, piutang
tersebut harus dipisahkan antara piutang jangka pendek dan
jangka panjang, serta jumlah piutang yang berasal dari afiliasi,
para pejabat, dan direksi harus diklasifikasikan secara terpisah
dengan jumlah piutang dari pelanggan lainnya. Klasifikasi juga
merupakan bagian dari asersi penilaian dan alokasi.
CUTOFF
Transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat
pada periode yang tepat.
Dalam menguji cutof atas saldo akun, tujuan auditor
adalah menentukan apakah transaksi-transaksi telah dicatat
dalam saldo akun pada periode yang tepat.
Saldo akun itu mungkin saja salah saji karena transaksi
dicatat menjelang akhir periode akuntansi. Untuk audit
tahunan, akhir periode akuntansi adalah sama dengan tanggal
neraca. Pengujian cutof dapat dipandang sebagai bagian dari
pemeriksaan akun neraca atau transaksi yang berkaitan,
tetapi demi kemudahan, biasanya auditor melaksanakannya
sebagai bagian dari audit atas akun neraca.
mempertimbangkan
kecukupan
penyisihan
Eksistensi
Kelengkapan
Penilaian dan
Alokasi
guna
mendukung
manajemen
dalam
laporan
dilakukan
dengan
semua
keuangan.
mengumpulkan
bukti
asersi
Hal
ini
untuk
Kelengkapan
audit,
auditor
harus
mempunyai
pemahaman
yang
contoh,
ketika
mengaudit
sebuah
perusahaan
efektif,
pertama-tama
auditor
harus
menguji
keefektifan
substantif
atas
transaksi
(substantive
tests
of
transactions).
Sebagai contoh, auditor dapat membandingkan harga jual per unit
pada salinan faktur penjualan dengan daftar harga resmi sebagai
ini
menggunakan
perbandingan
dan
contoh,
untuk
memberikan
beberapa
transaksi
penjualan
dalam
jurnal
penjualan
HUBUNGAN
TUJUAN AUDIT DENGAN ASERSI MANAJEMEN
BAB 7
BUKTI AUDIT
BUKTI AUDIT
PROSEDUR AUDIT
UKURAN SAMPEL
Untuk
memverifiaksi
pengeluaran
kas,
digunakan
untuk
memilih
cek-cek
tertentu
yang
akan
diperiksa.
Auditor dapat :
1.Memilih suatu minggu dan memeriksa 50 cek pertama
2.Memilih 50 cek yang bernilai terbesar
3.Memilih cek-cek tersebut secara acak, atau
4.Memilih
cek-cek
yang
mengandung kekeliruan.
menurut
auditor
paling
mungkin
PENETAPAN WAKTU
Audit atas laporan keuangan umumnya mencakup suatu
periode seperti satu tahun.
Suatu audit baru dianggap selesai setelah beberapa minggu
atau beberapa bulan setelah berakhirnya suatu periode.
Dalam
audit
atas
laporan
keuangan,
umunya
klien
menagih
pelanggan
atas
barang
yang
dikirim
(tujuan
RELIABILITAS BUKTI
KECUKUPAN BUKTI
PEMERIKSAAN FISIK
Konfirmasi adalah penerimaan jawaban tertulis atau
lisan dari pihak ketiga yang independen untuk
memverifikasi
keakuratan
informasi
yang
DOKUMENTASI
Adalah inspeksi oleh auditor atas dokumen dan catatan (misalnya
pesanan pelanggan, dokumen pengiriman, salinan faktur penjualan)
Dokumen terdiri dari:
1.Dokumen internal adalah dokumen yang disiapkan dan digunakan
dalam perusahaan dan disimpan tanpa pernah disampaikan kepada
pihak luar (salinan faktur penjualan, daftar jam kerja karyawan,
laporan penerimaan barang)
2.Dokumen eksternal adalah dokumen yang disiapkan oleh seseorang
diluar perusahaan, tetapi dokumen tersebut saat ini berada ditangan
klien (faktur pembelian, polis asuransi, perjanjian utang, kontrak).
Dokumen eksternal dianggap sebagai bukti yang lebih dapat
diandalkan daripada dokumen internal.
CATATAN
transaksi
atau
jumlah,
misalnya
auditor
keterjadian
maka
proses
ini
disebut
Vouching
(pemeriksaan dokumen).
Akan tetapi, jika auditor menelusuri dari laporan penerimaan
ke jurnal pembelian untuk tujuan memeriksa kelengkapan,
maka proses itu disebut Tracing (penelusuran).
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis menggunakan perbandingan dan hubungan
untuk menilai apakah saldo akun atau suatu data tampak
wajar.
Contoh:
membandingkan
presentasi
laba
kotor
setahun
jawab,
merupakan
bukti
yang
kurang
meyakinkan.
Oleh karena itu, auditor perlu memperoleh bukti
pendukung
melalui
prosedur
dokumentasi, observasi)
lainnya
(misalnya
REKALKULASI
Adalah pengecekan ulang atas perhitungan
yang dilakukan oleh klien untuk menguji
keakuratan perhitungan (perkalian dalam
faktur,
jurnal
penjumlahan-penjumlahan
dan
buku
besar/buku
dalam
tambahan,
pengujian yang
dilakukan
auditor
atas
dengan
jumlah
yang
benar
dalam
buku
OBSERVASI