Professional Documents
Culture Documents
Pada awalnya, batu bara merupakan tumbuh -tumbuhan pada zaman prasejarah,
yang berakumulasi di rawa dan lahan gambut. Kemudian, karena adanya
pergeseran pada kerak bumi (tektonik), rawa dan lahan gambut tersebut lalu
terkubur hingga mencapai kedalaman ratusan meter. Selanjutnya, material
tumbuh-tumbuhan yang terkubur tersebut mengalami proses fisika dan kimiawi,
sebagai akibat adanya tekanan dan suhu yang tinggi. Proses perubahan tersebut,
kemudian menghasilkan batu bara yang kita kenal sekarang ini.
Setiap batu bara yang dihasilkan, memiliki mutu (dilihat dari tingkat
kelembaban, kandungan karbon, dan energi yang dihasilkan) yang berbeda -
beda. Pengaruh suhu, tekanan, dan lama waktu pembentukan (disebut maturitas
organik), menjadi faktor penting bagi mutu batu bara yang dihasilkan.
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, mutu setiap batu bara
akan ditentukan oleh faktor suhu, tekanan, serta lama waktu pembentukan.
Kesemua faktor tersebut, kemudian dikenal dengan istilah maturitas organik.
Semakin tinggi maturitas organ iknya, maka semakin bagus mutu batu bara yang
dihasilkan, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut, maka kita dapat
mengidentifikasikan batu bara menjadi 2 golongan, yaitu :
Batu bara pada golongan ini memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, serta
kandungan karbon dan energi yang rendah. Biasanya batu bara pada golongan
ini memiliki tekstur yang lembut, mudah rapuh, serta berwarna suram seperti
tanah. Jenis batu bara pada golongan ini diantaranya lignite (batu bara mud a)
dan sub-bitumen
Batu bara pada golongan ini memiliki tingkat kelembaban yang rendah, serta
kandungan karbon dan energi yang tinggi. Biasanya batu bara pada golongan
ini memiliki tekstur yang keras, materi kuat, serta berwar na hitam cemerlang.
Jenis batu bara pada golongan ini diantaranya bitumen dan antrasit.
Beberapa penelitian mengatakan, ada lebih dari 984 ton cadangan batu bara
yang tersebar di seluruh dunia. Batu bara sendiri dapat ditemukan di lebih dari
70 negara, dengan cadangan terbesar di AS, Rusia, Cina, dan India.
Tambang longwall mencakup penambangan batu bara secara penuh dari suatu
bagian lapisan atau ‘muka’ dengan menggunakan gunting -gunting mekanis.
Penambangan dengan metode ini, membutuhkan penelitian geologi yang
mendukung serta perencanaan yang hati -hati, sebelum memulai
penambangan. Setelah batu bara diambil dari daerah tersebut, atap tambang
kemudian dibiarkan ambruk.
Tambang terbuka/permukaan
Batuan permukaan yang terdiri dari tanah dan batuan dipisahkan pertama kali
dengan bahan peledak. Batuan permukaan tersebut kemudian diangkut dengan
menggunakan katrol penarik ata u dengan sekop dan truk. Setelah lapisan batu
bara terlihat, lapisan batu bara tersebut digali dan dipecahkan kemudian
ditambang secara sistematis dalam bentuk jalur -jalur. Kemudian batu bara
dimuat ke dalam truk besar atau ban berjalan untuk diangkut ke p abrik
pengolahan batu bara atau langsung ke tempat dimana batu bara tersebut akan
digunakan.
Pecahan yang lebih kecil diolah dengan melalui berbagai cara. Pertama
adalah penggunaan mesin sentrifugal. Mesin sentrifugal adalah mesin yang
memutar suatu wadah dengan sangat cepat, sehingga memisahkan benda padat
dan benda cair yang berada di dalam wadah tersebut. Kedua, dengan
menggunakan metode ‘pengapungan berbuih’. Dalam metode ini, parti kel-partikel
batu bara dipisahkan dalam buih yang dihasilkan oleh udara yang ditiupkan ke
dalam rendaman air yang mengandung reagen kimia. Buih -buih tersebut akan
menarik batu bara tapi tidak menarik limbah dan kemudian buih -buih tersebut
dibuang untuk mendapatkan batu bara halus. Perkembangan teknolologi
belakangan ini telah membantu meningkatkan perolehan materi batu bara yang
sangat baik.