You are on page 1of 18

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari
akhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari
berakhirnya kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku
seseorang akan dicatat bergantung bagaimana kadar keimanan seseorang
dalam hatinya.

Orang yang benar-benar beriman adanya hari kiamat akan senantiasa menjaga
agar perilakunya baik dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga
sebaliknya.

B. Tujuan

Tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan


dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua

C. Rumusan Masalah

Masih banyak orang yang tidak menjaga perilakunya sehari-hari, sehingga


berbuat seenaknya. Padahal Allah SWT sudah memberi peringatan dengan
mendatangkan bencana alam di berbagai tempat.

1. Mengapa banyak orang yang berperilaku seperti fenomena tersebut ?


2. Apa pelajaran yang dapat dipetik dari datangnya berbagai bencana
alam di bumi ini ?
3. Bagaimana cara kita untuk dapat mempercayai dan meyakini akan
datangnya hari akhir ?

1
BAB 11
PEMBAHASAN

A. Dalil Naqli tentang Hari Akhir


Iman kepada hari akhir adalah salah satu rukun iman yang utama selain
iman kepada Allah swt. Menurut Prof. Dr. Quraisy Syihab, dalam
bukunya Wawasan Al-Quran halaman 80, dua rukun iman inilah yang
paling banyak disebutkan dalam Al-Quran. Terbukti al-Quran selalu
menyebutkan Iman kepada Hari Akhir dan Iman kepada Allah selalu
bersamaan dan berurutan. Diantaranya adalah ayat-ayat berikut
a. Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 8 :
         
 
Artinya :
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah
dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-
orang yang beriman. (Q.S. al Baqarah ayat 8)
b. Al-Quran surat al-Taubah (9) ayat 8 :
       
      
  

Artinya :
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S.al Taubah ayat 8)

c. Al-Quran surat al-Maidah (5) ayat 69 :

2
    
    
     
    

Artinya :
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan
orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar
beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati.(Q.S. al Maidah ayat 69)

d. Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 177 :


       
     
   
     
   
    
    
     
     
     

Artinya :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta;
dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila
ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa. (Q.S. al Baqarah ayat 177)

Dengan demikian terlihat bahwa keimanan kepada Allah berkaitan


erat dengan iman kepada hari akhir. Menurut Prof.Quraisy Syihab
keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan keimanan
3
kepada hari akhir. keimanan kepada Allah menuntut adanya amal
perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna motivasinya
dengan adanya keimanan tentang adanya hari akhir. Karena
kesempurnaan ganjaran dan balasannya hanya ditemukan di akhirat
nanti. Untuk memperkuat argumennya, beliau menyatakan bahwa
kata “yaumul akhir” saja terulang 24 kali, disamping kata "akhirat”
terulang 115 kali dalam Al-Quran. Selain itu Al-Quran selalu
menggugah hati dan pikiran manusia dengan menggambarkan
peristiwa-peristiwa hari akhirat, dengan nama-nama yang unik,
misalnya “al-Zalzalah”, “al-Qari’ah”, an-Naba’, al-Qiyamah”.
Istilah-istilah (yang menjadi nama surat Al-Quran) itu
mencerminkan peristiwa dan keadaan yang bakal dihadapi oleh
manusia pada saat itu, dengan tujuan agar manusia beriman kepada
Allah dan hari akhirat, karena manusia akan bertemu Allah, dan
manusia pasti akan mati, karenanya manusia jangan lengah, lupa
diri, jangan terpesona dengan kehidupan dunia yang temporal dan
menipu, manusia jangan mempertuhankan harta, karena harta tidak
dapat menolong pemiliknya dari siksa Allah di hari akhirat.

Disamping itu banyak hadis-hadis rasulullah dengan kwalitas yang


berbeda selalu mengkaitkan kesalehan sosial seseorang dengan
kemantapan iman kepada Allah dan hari akhir. Diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Hadis tentang kemampuan seseorang untuk selalu bertutur kata


yang baik, atau lebih baik diam jika tidak mampu melakukannya,
adalah :
‫ت اَوْ َخ ْيرًا فَ ْليَقُلْ ْاآل ِخ ِر َو ْاليَوْ ِم بِاهللِ ي ُْؤ ِمنُ َكانَ َم ْن‬ ِ ‫)هُ َر ْي َرة اَبِى ع َْن َو ُم ْسلِم ْالب‬
ْ ‫ُخَاري َر َواهُ) لِيَصْ ُم‬
Artinya :
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia
selalu bertutur kata yang baik atau lebih baik diam”.(H.R.Bukhari
dan Muslim dari Abu Hurairah)
2. Ketulusan seseorang dalam menghormati tamu adalah cermin
imannya.
‫انَ َم ْن‬ll‫آلخ ِر َو ْاليَوْ ِم بِاهللِ ي ُْؤ ِمنُ َك‬
ِ ‫ض ْيفَهُ فَ ْليُ ْك ِر ْم ْا‬ ِ ‫)ه َُر ْي َرة اَبِى ع َْن َو ُم ْسلِم ْالبُخ‬
َ )ُ‫َاري َر َواه‬
Artinya :

4
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah
ia memuliakan tamunya. ”.(H.R.Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairah).
Dan masih banyak lagi hadis – hadis lainnya.

B. Dalil ‘Aqli tentang Hari Akhir


Dalil ‘aqli merupakan argumen untuk memperkuat dalil naqli yang
bersumber dari al-Quran dan Sunnah, karena argumen al-Quran sendiri sudah
sangat mampu mengatasi keragu-raguan manusia tentang adanya hari kiamat
tersebut. Mari kita tampilkan kemungkinan datangnya hari akhir menurut
teori para ahli pada bidangnya masing-masing.
a) Menurut Ahli Astronomi
Bumi dan planet-planet lainnya berputar mengelilingi matahari
secara teratur dan sempurna masing-masing planet mempunyai daya
tarik-menarik sehingga beredar dan bergerak seimbang/serasi.
Namun daya tarik menarik itu semakin lama akan semakin berkurang
bahkan hilang sama sekali, akhirnya akan saling bertabrakan dan
hancur, (bandingkan surat at-Takwir 2 dan al-Infiëãr 2).
b) Menurut ahli Geologi
Di dalam perut bumi terdapat gas yang panas yang berkembang dan
terus menerus menekan kearah luar bumi. Akan tetapi bumi itu
sendiri mendapat tekanan (atmosfir) dari luar atau permukaannya,
sehingga terjadilah keseimbangan. Namun diperkirakan bahwa
tekanan dari luar semakin lama semakin lemah, bahkan tak berdaya
lagi akhirnya mengakibatkan gas bumi akan meledak dengan ledakan
yang sangat dahsyat dan akan mengeluarkan bola api raksasa yang
membawa kehancuran. (bandingkan dengan surat al-Zalzalah).
c) Menurut Ahli Fisika
Menurut Teori Ilmu Alam bahwa sumber energi terbesar yang dapat
memenuhi kebutuhan semua kehidupan di dunia ini adalah matahari.
Begitu juga daya tarik antara benda-benda angkasa (planet) itu ada
ketergantungan dengan energi matahari. Namun lambat laun sinar
matahari semakin melemah, akibatnya mempengaruhi daya tarik
diantara planet-planet tersebut akhirnya tidak ada keseimbangan,
maka terjadilah tabrakan diantara mereka. (bandingkan at-Takwir1-3)

5
d) Pendapat lain dari Sarjana Astronomi Jh. Van Vierngen dan kawan-
kawannya. Mereka memperkirakan bahwa alam semesta ini akan
meletus akibat dari pengembangan yang terus menerus tanpa batas.
Diumpamakan seseorang yang meniup balon terus menerus tanpa
henti maka balon tersebut akan meledak. Sampai saat ini alam ini
sedang terus mengalami pengembangan, sehingga akan melebihi
kapasitas maksimal, akibatnya langit yang membentang luas itu akan
pecah dan hancur berantakan. (Bandingkan surat al-Ahqãf ;3, at-Tur ;
9,ar-Rahmãn ; 37, al-Hãqqah ; 16, al-Maãrij ; 8 ).
Dengan adanya kesadaran demikian terdoronglah manusia untuk
beriman dan beramal saleh itulah sebabnya, mengapa keimanan
kepada hari akhir itu sangat penting.

C. Tanda-tanda Hari Akhir (kiamat)


Kapan hari kiamat akan tiba memang rahasia Allah, pengetahuan kita hanya
terbatas pada tanda-tanda akan kedatangannya. Sebagaimana firman Allah
berikut ini :
1) Q.S. an-Nãzi’at (79) ayat : 42-44
      
       

Artinya :
(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari
berbangkit, kapankah terjadinya?. Siapakah kamu (sehingga) dapat
menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya
(ketentuan waktunya). (Q.S. an Nãzi’at ayat 42-44)

2) Q.S. al-Isra (17) ayat 51,


dialog antara kaum musyrik dengan Rasulullah tentang kapan hari
kiamat (hari kebangkitan).

       


        
      
     

6
Artinya :
Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup)
menurut pikiranmu". Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan
menghidupkan kami kembali?" Katakanlah: "Yang telah
menciptakan kamu pada kali yang pertama". Lalu mereka akan
menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata,
"Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu
berbangkit itu dekat". (Q.S. al Isra ayat 51)

Orang-orang kafir dan musyrik suka ragu, tentang kemungkinan


manusia dibangkitkan kembali dan kalaupun itu mungkin kapankah
hal itu terjadi. Jawabannya adalah mudah-mudahan dalam waktu
dekat. Artinya waktu hari kiamat tetaplah menjadi rahasia Allah swt.

Prof. Bey Arifin dalam bukunya Hidup Sesudah Mati (hal.182-196)


setelah mengutip beberapa hadis rasulullah melukiskan tanda-tanda
hari Kiamat ada 15 peristiwa yang mendahuluinya. Dari 15 peristiwa
itu menurut beliau 3 diantaranya adalah paling penting.

1. Munculnya Dajjal
Dajjal artinya pembohong yang kerjanya cuma menyesatkan manusia.
Dajjal ada 2 macam. Dajjal kecil dan Dajjal besar. Dajjal-Dajjal
menyebabkan kerusakan-kerusakan dalam masyarakat. Kerusakan-
kerusakan yang ditimbulkan oleh Dajjal kecil itu dinamakan Kiamat
Kecil. Dan Dajjal-Dajjal kecil itu telah lahir dan mungkin dapat kita
temukan disekitar kita. Sedangkan Dajjal besar adalah pembohong
kaliber besar yang kerjanya membohongi dan menyesatkan umat manusia
dan mereka akan muncul menjelang Kiamat kubra (kiamat besar) tiba.
Dalam sejarah Islam Dajjal-Dajjal yang mengaku nabi palsu itu telah
muncul sejak zaman rasulullah. Tercatat ada 3 nabi palsu pada masa
rasulullah, yaitu Al-‘Unsy dari Yaman, Musailamah Al-Kazzab dari
Yamamah dan Ibnu Syayyad dari Madinah. Ketiga Dajjal itu dapat
ditumpas pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq.
Beberapa puluh tahun kemudian, muncul lagi di Irak yang mengaku
sebagai nabi, namanya Mukhtar As Tsaqafy namun dia dapat ditumpas

7
dan terbunuh. Namun masih banyak lagi dalam sejarah yang mungkin
tidak tercatat.

Akhirnya di abad ke 20 masehi tepatnya tahun 1839 masehi lahirlah di


Qadyan India seorang yang bernama Mirza Gulam Ahmad yang dalam
masa hidupnya berkhutbah dan mengarang. Pada tahun 1900 ia
mendirikan perkumpulan yang dinamai Ahmadiyah. Yang pada akhirnya
ia pun menganggap dirinya nabi dan begitupun pengikutnya
menghormatinya sebagai nabi. Di Indonesia baru-baru ini muncul Lia
Aminuddin mengaku sebagai nabi dan rasul dan kemudian tahun 1997
MUI memfatwakannya sebagai nabi palsu, sesat dan menyesatkan.
Kemudian tahun 2007 muncul juga di Bogor seorang bernama Ahmad
Mushaddiq yang nama aslinya adalah H. Salam mengaku sebagai nabi
dan rasul. Dan kita tidak tahu sudah berapa banyak Dajjal-Dajjal yang
lahir ke dunia ini

2. Turunnya Isa ibnu Maryam A.S.


Menurut A.Hasan dalam bukunya Verslag Debat Pembela Islam
menerangkan bahwa ada lebih kurang 30 buah hadis yang menerangkan
akan turunnya Isa ibnu Maryam AS. Kedatangannya adalah untuk
membunuh semua babi dan menghancurkan semua salib. Ulama
mentakwilkan sebagai kehancuran dan lenyapnya agama Kristen dan
memperkuat agama Islam. Dan kedatangan Isa anak Maryam itu adalah
sesudah munculnya Dajjal

3. Turunnya Imam Mahdi


Kepercayaan akan kehadiran Imam Mahdi pada akhir zaman telah merata
dikalangan kaum muslimin. Mahdi artinya yang mendapat petunjuk. Kata
Mahdi tidaklah terdapat dalam Al-Quran.

Kami kemukakan beberapa pendapat para ulama mengenai Imam


Mahdi :
a) Pendapat Ibnu Khaldun : “…semua hadis-hadis itu tidak ada
yang terlepas dari bantahan, kecuali sedikit sekali”.
b) Pendapat Syaikh Muhammad Darwisy : “Hadis-hadis tentang
Mahdi semuanya lemah, tidak satupun yang dapat jadi pegangan.

8
Janganlah kamu terpedaya oleh omongan orang yang
mengumpulkannya dalam beberapa karangan”.
c) Pendapat Sayid Rasyid Ridha : “Masalah Mahdi yang ditunggu-
tunggu kedatangannya itu adalah masalah suatu dasar aliran
politik yang diberi pakaian agama”.

Dari tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa keyakinan


akan hadirnya Imam Mahdi menjelang hari kiamat (sebagai salah
satu tanda hari kiamat), tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian waktu datangnya hari kiamat tetaplah menjadi
rahasia Allah, yang paling penting kita memperbanyak amal
saleh sebagai bekal diakhirat, karena sebaik-baik bekal adalah
taqwa.

D. Macam-Macam Kiamat
1. Kiamat Sughra atau Kiamat Kecil
Yaitu berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian
setiap saat, banjir bandang, angin beliung, gunung meletus, gempa bumi,
peperangan, kecelakaan kendaraan, kekeringan yang kepanjangan, hama
tanaman yang merajalela. Keseluruhan rangkaian kejadian tersebut di atas
ditinjau dari segi aqidah merupakan peringatan dari Allah. Bagi umat yang
beriman hal ini merupakan peringatan dan ujian. Sedangkan bagi umat yang
ingkar/kafir merupakan siksaan atau azab Allah swt.

Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 155-156 :


     
     
     
      

Artinya :

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit


ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-
orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi
wa innaa ilaihi raaji`uun". (Q.S. al Baqarah ayat 155-156)

9
Firmannya Allah surat ali-Imran ayat 137:

        


         
   
Artinya :
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu
berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-
orang yang mendustakan (rasul-rasul).”(Q.S. ali Imran ayat 137)

2. Kiamat Kubra
Yaitu masa kehancuran seluruh alam semesta secara masal dan berakhirnya
kehidupan alam dunia serta hari mulai dibangkitkannya semua manusia yang
sudah mati sejak zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir, untuk
menjalankan proses kehidupan berikutnya, sebagaimana dijelaskan dalam
al-Quran surat al-Zalzalah ayat 1-5.
      
       
       

Artinya :
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi
telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia
bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan
beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang
sedemikian itu) kepadanya. (Q.S. al Zalzalah :1-5)

Firmannya Allah surat al-Qari’ah ayat 1-5 :

       


     
     

Artinya :
Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung
seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Q.S. al Qari’ah ayat 1-5)

Firmannya Allah surat al-Waqi’ah ayat 1-7 :

10
       
        
       
  

Artinya :

Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan
(disangkal). (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan
(golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan
gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia
debu yang beterbangan, dan kamu menjadi tiga golongan.(Q.S.al Waqi’ah
ayat 1-7)

Kiamat Kubra ini tidak ada yang tahu tentang waktu kejadiannya,
sebagaimana firman Allah swt. dalam surat al-A’raf ayat 187.

       


         
         
        
      

Artinya :
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi
Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya
selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit
dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-
tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar
mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat
itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (Q.S.
al A’raf ayat 187)

E. Proses Menuju Fase-fase Kehidupan Akhirat


Pada hari kiamat nanti manusia mengalami beberapa proses tahapan yang
antara lain sebagai berikut ;
ْ yaitu masa penantian sebelum terjadinya
1) Yaumul Barzakh (‫)البَرْ زَ خ يَوْ ُم‬
hari kiamat besar (kiamat kubra)

11
Firman Allah dalam surat al-Mukminun ayat 100 :

        


       
  

Artinya :
Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka
dibangkitkan (Q.S.al-Mukminun : 100)
2) ِ ‫ْالبَ ْع‬
Yaumul Ba’ats (Hari kebangitan dari Alam Kubur) ‫ث يَوْ ُم‬
Firman Allah dalam surat al-Mujadalah ayat 6

     


        
  

Artinya :
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu
diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.
Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka
telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
(Q.S. al-Mujadalah :6)

3) Yaumul Hasyr (Hari Berkumpul di padang Mahsyar). ‫ْال َح ْش ِر يَوْ ُم‬


Firman Allah dalam surat al-An’am ayat 22
     
    
 

lِ ‫ْال ِح َسا‬
4) Yaumul Hisãb (Hari Perhitungan/Pemeriksaan) ‫ب يَوْ ُم‬
Firman Allah dalam surat al-Insyiqãq ayat 8
    

Artinya :
Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. (Q.S. al
Insyiqaq :8)
ِ َ‫ْال ِميْز‬
5) Yaumul Mîzan (Hari Pertimbangan Amal) ‫ان يَوْ ُم‬
Firman Allah dalam surat al-Anbiya’ : 87

12
        
        
     

Artinya :
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam
keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan
mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam
keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang zalim”. (Q.S.al Anbiya’ : 87)
6) Yaumul Jaza (Hari Pembalasan) ‫ْال َج َزا ِء يَوْ ُم‬
Firman Allah dalam surat al-Mukmin : 17
        
      

Artinya :
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini.
Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (Q.S. al Mukmin : 17)

F. Surga dan Neraka


1. Surga
Surga itu adalah tempat kehidupan di akhirat yang penuh dengan kenikmatan
yang hakiki dan abadi sebagai balasan bagi orang yang bertakwa, beriman
dan beramal saleh , yang telah dijanjikan oleh Allah swt. Surga itu sesuatu
yang belum pernah dialami selama di dunia oleh siapapun dan tidak
dibayangkan keadaannya oleh pikiran dan gambaran dalam hati.

Surga itu tempat yang telah dijanjikan Allah untuk orang-orang yang
bertakwa, sebagaimana firmannya dalam surat ali Imrãn ayat 133 :
       
    

Artinya :
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa.(Q.S. ali Imran :133)

13
Surga dijanjikan Allah untuk orang-orang beriman dan beramal saleh,
sebagaimana firmannya dalam surat al-Baqarah ayat 25
      
        
          
        
   

Artinya :
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat
baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-
sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-
surga itu, mereka mengatakan: " Inilah yang pernah diberikan kepada kami
dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di
dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.(Q.S. al
Baqarah :25)
Adapun nama-nama surga disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :
a) Surga ‘Adn (lihat Q.S. ar-Ra’d (13) : 22-24)
b) Surga Na’îm (lihat Q.S.al-Waqi’ah (56) : 12)
c) Surga Ma’wa (lihat Q.S.as-Sajdah (32) : 19 )
d) Surga Firdaus (lihat Q.S.al-Kahfi (18) : 107)
e) Dãrus-Salãm (lihat Q.S.al-An’am (6) : 127)
f) Surga Dãrul Khulud (lihat Q.S.al-Qaf (50) : 34)
g) Dãrul Muqomah (lihat Q.S.al-Fatir (35) : 35)
h) Maqam Amîn ((lihat Q.S.ad-Dukhan (44) : 51)

2. Neraka
Neraka adalah sesuatu tempat kehidupan di akhirat yang merupakan tempat
penyiksaan yang sangat hebat dan dahsyat, yang dijanjikan Allah bagi orang-
orang kafir (ingkar kepada Allah swt), orang-orang musyrik dan orang-orang
munafik.

Firman Allah surat al-Baqarah ayat 24 :


       
      

14
Artinya :
Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat
membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia
dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (Q.S. al Baqarah : 24)

Firman Allah surat al-Baqarah ayat 39 :


    
      

Artinya :
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S. al Baqarah : 39)

Firman Allah surat al Bayyinah ayat 6:


       
       
 

Artinya :

Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik


(akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk. (Q.S. al Bayyinah :6)

Firman Allah surat an-Nisa’ ayat 145:

       


   

Artinya :

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang


paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka. (Q.S. an-Nisa’ : 145)

Adapun nama-nama neraka disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :

a) Neraka Jahîm (lihat Q.S. al-Infiëar ayat 14 -16)


b) Neraka Jahannam (lihat Q.S. at-Takasur ayat 6)

15
c) Neraka Hawiyah (lihat Q.S. al-Qari’ah ayat 8-10)
d) Neraka Huëamah (lihat Q.S. al-Humazah ayat 1-9)
e) Neraka Saqar (lihat Q.S. al-Mudatsir ayat 26-54)
f) Neraka Sa’îr (lihat Q.S. al-Mulk ayat 7-11)
g) Neraka Laìa (lihat Q.S. al-Lail ayat 12-16)

G. Fungsi Iman Kepada Hari Akhir


1. Menambah keyakinan bahwa perbuatan di dunia sebagai bekal kehidupan
di akhirat.
2. Meyakini bahwa Allah swt akan memberikan balasan kepada hambanya
sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.
3. Dengan meyakini adanya hari akhir, maka seseorang akan memiliki sifat
optimis dalam menjalani kehidupan di dunia ini untuk menyongsong
kehidupan yang hakiki dan abadi kelak di akhirat.
4. Menumbuhkan sifat ikhlas dalam beramal, istiqomah dalam pendirian
dan khusuk dalam beribadah.
5. Senantiasa melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar untuk mencapai
ridha Allah swt.
6. Meyakini bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik
maupun yang buruk harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah swt
kelak di akhirat.

16
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kehidupan manusia terbagi dua: kehidupan singkat di Darul Amal dan


kehidupan abadi di Darul Jaza, sedangkan kematian adalah titik
perpindahan antara keduanya.

Siapa yang beramal shalih di dunia, Allah swt. akan membalasnya


dengan ganjaran pahala. Barangsiapa berbuat buruk, Allah swt.
mengancamnya dengan hukuman setimpal. Allah swt. juga mengutus
para Rasul kepada manusia, dan mereka telah membuktikan kebenaran
pengakuan kerasulan mereka lalu menyampaikan wahyu Allah yang
diantaranya berisi keimanan kepada hari akhir dan apa yang terjadi di
sana.

Keadilan Allah swt. Maha Sempurna, dan konsekuensinya adalah


perlakuan yang tidak sama antara yang jahat dan yang baik. Di dunia
ini ganjaran untuk orang yang baik belum sempurna, begitu pula
hukuman bagi orang jahat. Oleh karenanya Allah swt. menjadikan hari
akhir untuk menyempurnakan penghargaan kepada orang-orang yang
telah berbuat baik dan mengadili serta menghukum orang-orang yang
ingkar kepada-Nya.

Dengan memahami kajian teori di atas, tentunya kita semakin


mengetahui bahwa kehidupan di dunia ini hanya bersifat sementara.
Manusia lahir lalu bertumbuh-kembang, dan akhirnya meninggal
dunia. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan.

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa kehidupan yang


kekal hanya di akhirat kelak. Disana tidak ada lagi kematian. Orang-
orang beriman dan beramal saleh akan hidup selamanya di surga.
Sebaliknya, orang-orang kafir dan beramal buruk akan hidup di neraka
untuk selamanya.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/
http://www.scribd.com/doc/22250635/HARI-AKHIR
http://saef-jaza.blogspot.com/2009/05/iman-kepada-hari-akhir.html

18

You might also like