Professional Documents
Culture Documents
PENGIDENTIFIKASIAN &
PENGUKURAN TRANSAKSI
Asgard Chapter
2008
www.cherrycorner.com
PENGIDENTIFIKASIAN & PENGUKURAN TRANSAKSI
A. Pengidentifikasian Transaksi
eristiwa bisnis dibagi menjadi dua (2), yaitu peristiwa ekonomi
(transaksi) dan peristiwa non-ekonomi (non-transaksi). Peristiwa bisnis
disebut transaksi jika memenuhi dua (2) kriteria berikut ini:
1. Bersifat keuangan
2. Menyebabkan perubahan di PDA
Akuntansi hanya memproses transaksi. Berikut ini contoh transaksi:
a. Penjualan produk secara kredit
b. Pembelian aktiva secara tunai
c. Penyetoran aktiva ke perusahaan oleh pemilik
d. Pembayaran biaya honorarium staff
e. Penerimaan pelunasan piutang dari pelanggan
B. Bukti Transaksi
erusahaan merekam transaksi ke dalam dokumen yang lazim
disebut bukti transaksi. Bukti ini berfungsi untuk mendokumentasikan
Halaman | 1
transaksi secara baik dan benar yang diharapkan memperlancar proses
akuntansi selanjutnya. Bukti transaksi berfungsi untuk :
a. Merekam transaksi
b. Mengurangi kemungkinan kesalahan
c. Menetapkan tanggung jawab atas timbulnya transaksi
d. Menyampaikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan
Halaman | 2
Contohnya, surat pesanan dari pelanggan digunakan untuk mendukung
faktur penjualan yang merupakan dokumen sumber, dan surat
permintaan barang dari departemen yang membutuhkan barang yang
digunakan untuk mendukung faktur pembelian.
Halaman | 3
C. Pengukuran Transaksi
encatatan transaksi menggunakan satuan uang. Oleh karenanya,
salah satu proses penting di akuntansi adalah proses pengukuran. Proses
ini meliputi beberapa jenis aktivitas berikut ini:
a. Penghitungan nilai rupiah; akuntansi menghitung besarnya nilai rupiah
suatu transaksi. Untuk transaksi yang sederhana, penghitungan nilai
rupiah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Misalnya, pembelian
supplies dan pembayaran honorarium staff. Dalam situasi tertentu,
penghitungan nilai rupiah suatu transaksi harus dilakukan secara
cermat dan teliti. Misalnya, pembelian tanah dan gedung yang sekaligus
perbaikan atas aktiva tetap tersebut sebelum siap digunakan.
b. Penetapan nilai rupiah; akuntansi menetapkan nilai rupiah suatu
transaksi. Misalnya, setiap akhir periode perusahaan menetapkan nilai
rupiah penyusutan aktiva tetap, dan menetapkan besarnya porsekot
(pembayaran dimuka) asuransi yang telah berubah menjadi biaya.
Halaman | 4
KESIMPULAN
Kata-kata Kunci
Halaman | 5