You are on page 1of 30

“WAWASAN NUSANTARA”

Dahlia Gani

Universitas Negeri Makassar


2008

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...
1.1 Latar belakang…………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..
1.3 Tujuan………………………………………………………………….

BAB II Kajian Teori……………………………………………………………….


2.1 Pengertian wawasan Nusantara………………………………………...
2.2 Wawasan Nasional……………………………………………………..
2.3 Hakekat Wawasn Nusantara……………………………………………
2.4 Unsur-Unsur wawasan Dasar Nusantara……………………………….
2.5 Latar Belakang & Proses Terbentuknya
wwasan Nusantara Setiap Bangsa………………………………………
2.6 Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara…………………..
2.7 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara…………….
2.8 Arah Pandang Wawasan Nusantara…………………………………….
2.9 Implementasi serta Tantangan yang
Dihadapi dari Wawasan Nusantara……………………………………..

BAB III PENUTUP………………………………………………………………..


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..
3.2 Saran……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………....

2
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyeleseaikan makalah yang sederhana ini
dengan judul “ Wawasan Nusantara”

Dalam melaksanakan dan menyusun makalah ini penulis banyak mendapatkan


bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karenanya dengan hati yang tulus
penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya,
terutama kepada :

 Dosen pembimbing KEWARGANEGARAAN


 Rekan-rekan mahasiswa khususnya kelas B

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik bentuk, isi dan penyusunannya, oleh karena keterbatasan kemampuan dan waktu
serta keterbatasan literature yang diperoleh penulis

Penulis dengan senang hati menerima saran dan kritikan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini dan diharapkan dapat memberi manfaat
bagi pembaca terutama bagi penulis sendiri.

Makassar, Oktober 2008

Penulis

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara


Indonesia memiliki unsur – unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya
terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya
alam (SDA). Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa, satu negara
dan satu tanah air.
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi
dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal
ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak
terombang – ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai
cita – cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan
nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN
NUSANTARA. Karena hanya dengan upanya inilah bangsa dan negara Indonesia
tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur
dan sentosa.
Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat
wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dsar 1945tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang
sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa
Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur
dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari
wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai
kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:

4
 Satu kesatuan wilayah
 Satu kesatuan bangsa
 Satu kesatuan budaya
 Satu kesatuan ekonomi
 Satu kesatuan hankam.

Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD
1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan
pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional
Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman.
Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat,
dalam "koridor" wasantara.

I.2 Rumusan Masalah.


Di dalam makalah ini yang berjudul “Wawasan Nusantara” mempunyai beberapa
rumusan masalah yaitu:
1. Pengertian dari wawasan nusantara.
2. Hakikat dari wawasan nusantara.
3. Unsur – unsur dari wawasan nusantara.
4. Latar belakang filosofis dari wawasan nusantara.
5. Kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara.
6. Faktor – faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara.
7. Arah pandang wawasan nusantara.
8. Implementasi serta tantangan yang dihadapi dari wawasan nusantara.
1.3 Tujuan
Makalah wawasan nusantara ini mempunyai beberapa tujuan
• Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Kewarganegaraan.
• Untuk mengetahui unsur – unsur dari wawasan nusantara.
• Untuk mengetahui latar belakang filosofis dari wawasan nusantara.
• Untuk mengetahui hakekat/makna dari wawasan nusantara.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian wawasan nusantara.

Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan
nusantara. Wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti
memandang, meninjau atau melihat. Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang,
cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan Nusantara berasal dari kata ‘nusa’
yang berarti pulau – pulau, dan ‘antara’ yang berarti diapit di antara dua hal (dua
benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni samudera
Pasifik dan samudera Hindia). Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar
belakang falsafah pancasila, latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek
sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbetuklah satu wawasan nasional indonesia
yang disebut wawasan nusantara
pengertian yang sampai ini berkembang sebagai berikut:
 Pengertian wawasan nusantara berdasarkan ketetapan majelis
permusyawarahan rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai
berikut:”wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional yang
bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuannasional.”
 Pengertian wawasan nusantara menurut prof. Dr. Wanusman(Ketua Program
S-2 PKN–UI)“wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.”.

6
 Pengertian wawasan nusantara, menurut kelompok kerja wawasan nusantara,
yang diusulkan menjadi ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan dibuat
di Lemhanas Tahun 1999 adalah sebagai berikut:
“cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang berseragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelengarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.”Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa
tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan
sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk
mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang


bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan
bangsa dalam mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya. Dengan demikian
wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelengaraan kehidupannya serta sebagai rambu – rambu dalam perjuanagan
mengisi kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan
bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek
kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita – citanya.

2.2 Wawasan Nasional


Sebelum membahas Wawasan Nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu
mengerti dan memahami wawasan nasional suatu secara universal. Suatu bangsa
meyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang mutlak adalah
kebenaran yang datang dari Tuhan, pencipta alam semesta. Manusia memiliki
kelebihan dari makhluk yang lain melalui akal pikiran dan budi nuraninya. Namun,
kemampuannya dalam menggunakan akal pikiran dan budi nurani tersebut terbatas,
sehingga manusia yang satu dan yang lain tidak memiliki tingkat kemampuan yang

7
sama.Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,keanekaragaman tersebut
memerlukan perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu memelihara
keutuhannegaranya. Suatu bangsa yang telah bernegara, dalam menyelenggarakan
kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu timbul dari
hubungan timbal balik antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi serta cita-cita dan
kondisi sosial masyarakat, budaya, tradisi, keadaan alam, wilayah serta pengalaman
sejarahnya. Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi berupa wawasan
nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan untuk
menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa.
Kehidupan suatu bangsa dan negara senantiasa dipengaruhi oleh
perkembangan lingkungan strategis. Karena itu, wawasan itu harus mampu memberi
inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan
yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dan dalam mengejar kejayaannya.
Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, satu bangsa perlu
memperhatikan tiga faktor utama:
1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekad, dan semangat manusiany aatau rakyatnya
3. Lingkungan sekitarnya
Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang
telah bernegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba
terhubung (melalui interaksi dan interelasi) dan dalam pembangunannya di
lingkungan nasional (termasuk lokal dan propinsional),regional,serta global.

2.3 Hakekat Wawasan Nusantara

Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara


pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan
nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negar harus
berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa
dan negara indonesia.Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara
harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia,tanpa

8
menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan dan orang
perorang.

2.4 Unsur-Unsur Dasar wawasan Nusantara


1. Wadah
a. Wujud Wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di


dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan. Oleh
karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan
didalamnya.Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa
indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn
kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam
kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud infrastruktur politik. Letak
geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik
dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua Australia.
Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan poliyik, ekonomi, sosial-
budaya, dan pertahanan keamanan.

b.Tata Inti Organisasi


Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem
pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).Sistem pemerintahan, menganut sistem
presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia
adalah Negara hukum ( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan ( Machtsstaat ).

c. Tata Kelengkapan Organisasi


Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran
bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai

9
politik,golongan dan organisasi masyarakat,kalangan pers seluruh aparatur
negara.Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan
UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan filsafat pancasila
2.Isi Wawasan Nusantara
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi
yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut
di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan dalam kehidupan nasional.
Isi menyangkutduahalyangessensial,yaitu:
a.Realisasiaspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersamasertpencapaiancita-
cita dan tujuan nasional.
b.Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalamp erspektif kehidupan manusia Indonesia
meliputi:
 Cita-cita bangsa Indonesia tertuang didalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan:
1) Negara Indonesia yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur.
2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
3) Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
 Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh
menyeluruh meliputi:
1) Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan
dirgantara secara terpadu.
2) Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya
serta satu ideologi dan identitas nasional.

10
3) Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat
Indonesia atas dasar “Bhinneka TunggalIka”,satu tertib sosial dan satu
tertib hukum.
4) Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan
asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
5) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu
sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
6) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan

Lahiriah
Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari
tata laku tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa,
semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa indonesia, sedang tata laku lahiriah
tercermin dalam tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa idonesia. Tata laku
lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan. Meliputi
perencanaan,pelaksanaan,pengawasan dan pengendalian.Kedua hal tersebut akan
mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa indonesia berdasarkan
kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangga
dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm segala aspek
kehidupan nasional.

2.5Latar belakang dan proses terbentuknya wawasan nusantara

setiap bangsa

1.Konsep geopolitik dan geostrategi

secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin


nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. ,

11
sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional
yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan
maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan
doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus
dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan
kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas
wilayah dari berbagai ancaman.

Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia

Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional


dengan penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang
dihubungkan oleh laut.Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan
yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan
dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan
tahapan akhir perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah diperjuangkan
sejak Dekrarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957
A. Pengertian Geopolitik.
geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.Geopolitik
memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijakan nasional
untuk mewujudkan tujuan tertentu.
 Pandangan ajaran Frederich Ratzel.
Pokok-Pokok ajaran F.Ratzel adalah sebagai berikut:
1) Dalam hal-hal tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan
pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup, melalui
proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup,menyusut
dan mati.
2) Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok
politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang tersebut, makin

12
besar kemungkinan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang, konsep
ruang)
3) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat
bertahan hidup.
4) Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhan akan
sumber akan sumber daya alam. Apabila wilayah/ruang hidup tidak
mendukung, bangsa tersebut akan mencari pemenuhan kebutuhan akan
kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi). Hal ini melegitimasikan
hukum ekspansi yaitu perkembangan atau dinamika budaya dalam
bentuk gagasan kegiatan (ekonomi, perdagangan,
perindustrian/produksi) harus diimbangi oleh pemekaran wilayah;
batas-batas suatu negara pada hakikatnya bersifat sementara.

 Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen


Kjellen berpendapat bahwa negara adalah organisme yang harus memiliki
intelektual. Negara merupakan sistem politik yang mencakup geopolitik, ekonomi,
politik, kratopolitik , dan sosiopolitik. Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori
organisme. Kjellen menegaskan bahwa negara adalah suatu organisme yang dianggap
sebagai “prinsip dasar”. Esensi ajaran Kjellen adalahsebagaiberikut:
1) Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup, yang memiliki
intelektual. Negara dimungkinkan untuk memperoleh ruang yang cukup
luas agar kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara
bebas.
2) Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi
bidang-bidang : geopolitik ,ekonomi politik ,demokrasi politik ,sosial
politik,dan krato politik(politik_memerintah).
3) Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar. Ia harus
mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan
teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya: ke dalam, untuk

13
mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis dan ke luar, untuk
memperoleh batas-batas negara yang lebih baik.
 Pandangan Karl Houshofer.
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushorfer yang
pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman di bawah pimpinan Adolf Hittler.
Pemikiran Haushorfer di samping berisi paham ekspansionisme juga mengandung
ajaran rasialisme,yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang
harus dapat menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga di dunia berkembang di
Jepang berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan
fasisme.
Pandangan Karl Haushofer berkembang di Jerman ketika negara ini berada di
bawah kekuasaan Adolf Hitler. Pokok-pokok teori Karl Haushofer ini pada dasarnya
menganut teori Kjellen,yaitu:
1) Kekusaan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar
kekuasaan imperium maritim untuk menguasai pengawasan
dilaut.
2) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan
menguasai Eropa Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia
Timur Raya.
3) Rumusan ajaran Karl Haushofer lainnya adalah sebagai
berikut:
-Geopoltik adalah doktrin negara yang manitikberatkan soal-
soal strategi perbatasan. Ruang hidup bangsa dan tekanan-
tekanan kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan
pembagian baru kekayaan alam di dunia.
-Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam
perjuangan mendapatkan ruang hidup
 Pandangan Ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan.
Kedua ahli ini mempunyai gagasan “ wawasan bahari ” , yaitu kekuatan di
laut. ajarannya mengatakan bahwa barang siapa menguasai laut akan menguasai

14
“perdagangan” .Menguasai perdagangan berarti menguasai ”kekayaan dunia”
sehingga pada akhirnya menguasai dunia.

 Pandangan Ajaran Nicholas J. Spkyman.


Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori Daerah Batas (rimland)
yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara.
Dalam pelaksanaannya, teori ini disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu
negara

 Pandangan Ajaran Sir Halfold Mackinder.


Teori ahli geopolitik ini pada dasarnya menganut ”konsep kekuatan” dan
mencetuskan wawasan benua, yaitu konsep kekutan di darat. Ajarannya menyatakan :
barang siapa dapat menguasai “daerah jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia), ia
akan dapat menguasai “pulau dunia”, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.

 Pandangan Ajaran W. Mitchel, A.Saversky, Giulio Douhet dan John Frederik


CharlesFuller.
Keempat ahli geopolotik ini berpendapat bahwa kekuatan di udara justru yang
paling menentukan..Mereka melahirkan teori ”wawasan dirgantara” yaitu konsep
kekuatan di udara. Kekuatan di udara hendaknya mempuyai daya yang
menyerang.dapat diandalkan untuk menangkis ancaman dan melumpuhkan kekuatan
lawan dengan menghancurkannya dikandangnya sendiri agar lawan tidak mampu lagi

Geopolitik Bangsa Indonesia.

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai


Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi
lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan,
karena penjajahan tidak sesuai denga peri kemanusiaan dan peri keadilan. Bangsa

15
yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut faham perang dan damai : ”
Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”.
Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran mengenai
kekuasaan dan adu domba, karena hal tersebut mengandung benih-benih
persengketaan dan ekspansionisme. Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia
menyatakan bahwa : Ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan
politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografis Indonesia dengan
segala aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat
menjamin kepentingan bangsa dan negaranya ditengah-tengah perkembangan dunia.
Dalam hubungan internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan
(nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak
pandangan chauvisme. Bangsa Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerjasama
antar bangsa yang saling menolong dan saling menguntungkan. Semua ini dalam
rangka ikut mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia yang abadi.
Dalam menentukan, membina, dan mengembangkan wawasan nasionalnya, bangsa
Indonesia menggali dan mengembangkan dari kondisi nyata yang terdapat di
lingkungan Indonesia sendiri. Wawasan nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh
pemahaman kekuasaan bangsa indonesia yang berlandaskan falsafah Pancasila dan
pandangan geopolitik Indonesia yang berlandaskan pemikiran kewilayahan dan

kehidupan bangsa Indonesia. Karena itu, pembahasan latar belakang filosofis sebagai
pemikiran pembinaan dan pengembangan wawasan nasional Indonesia ditinjau dari :
a. Latar Belakang Pemikiran beradasarkan Falsafah Pancasila
b. Latar belakang pemikiran aspek kewilayahn Nusantara
c. Latar belakang pemikiran aspek Sosial Budaya bangsa Indonesia
d. Latar belakang aspek Kesejarahan bangsa Indonesia

B. Pengertian Geostrategi.

Geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana

16
mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan keinginan
politik. Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia
adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek aspek
geografi juga dari aspek . Aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan Hankam.
Posisi silang Indonesia tersebut dapat di rinci sebagai berikut :
1) Geografi : wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan
Australia; serta antara samudra Pasifik dan samudra Hindia.
2) Demografi : penduduk Indonesia terletak di antara penduduk jarang di
selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang)
3) Ideologi : ideologi Indonesia (Pancasila) terletak di antara liberalisme
di selatan ( Australia dan Selandia Baru) dan komunisme di utara
( RRC, Vietnam dan Korea Utara).
4) Politik : Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi liberal di
selatan dan demokrasi rakyat ( diktatur proletar) di utara.
5) Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak di antara ekonomi Kapitalis dan
selatan Sosialis di utara.
6) Sosial : Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat
individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara.
7) Budaya : Budaya Indonesia terletak di antara budaya Barat di selatan
dan budaya Timur di utara.
8) Hankam : Geopolitik dan geostrategis Hankam (Pertahanan dan
Keamanan)
Dengan demikian geostrategis adalah perumusan strategi nasional
dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor
utama.

2.6Kedudukan,FungsidanTujuanWawasanNusantara
1.Kedudukan

17
a.Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional.
b.Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari
stratifikasinya sebagai berikut:
I. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil.
II. Undang-Undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,berkedudukan
sebagai landasan konstitusional.
III. Wawasan nusantara sebagai visinasional,berkedudukan sebagai landasan
visional.
IV. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan
nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
2.Fungsi
Wawsan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan
perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
3.Tujuan
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional
dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal
tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok,
suku bangsa,atau daerah.

2.7 Faktor– Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara.


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara diantaranya:
1. Wilayah (geografi).

18
a. Asas Kepulauan (archipelagic principle)
Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia yakni
‘archipelagos’. Akar katanya adalah ‘archi’ yang berarti terpenting, terutama dan
‘pelagos’ berarti laut atau wilayah lautan. Jadi archipelago adalah lautan
terpenting.Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa pulau – pulau
tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan
antara pulau – pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan sebagai unsur
pemisah.

b.KepulauanIndonesia.
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan
Nederandsch Oost Indishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang
kemudian menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai sebutan
untuk kepulauan ini sudah banyak nama yang dipakai yaitu ‘Hindia Timur’,
‘Insulinde’ oleh Multatuli, ‘Nusantara’, ‘Indonesia’, ‘Hindia Belanda (Nederlandsch-
indie)’ pada masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia sangat mencintai nama
‘Indonesia’ walaupun bukan dari bahasanya sendiri tetapi ciptaan orang barat. Nama
Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan India.
Dalam bahasa Yunani, ‘Indo’ berarti India dan ‘nesos’ berarti pulau.
Sebutan ‘Indonesia’ merupakan ciptaan ilmuwan J.R Logan dalam Journal of The
Indian Archipelago And East Asia (1850). Sir W.E. Maxwell (seorang ahli hukum)
juga memakainya dalam kegemarannya mempelajari rumpun melayu. Kata Indoneis
semakin terkenal berkat peran Adolf Bastian, seorang etnolog yang menegaskan arti
kepulauan ini dalam bukunya Indonesien Order Die Inseln Des Malaysichen
Archipels (1884 – 1889).
Setelah cukup lama istilah itu hanya dipakai sebagai nama keilmuan, maka
pada awal abad ke-20 perkumpulan mahasiswa Indonesia di Belanda menyebut
dirinya sebagai ‘Perhimpunan Indonesia’.Berikutnya pada peristiwa Sumpah Pemuda
tanggal 28-10-1928 kata Indonesia di pakai sebagai sebutan bagi bangsa, tanah air
dan bahasa. Kemudian dipertegas lagi pada proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal

19
17 Agustus 1945, Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai
sekarang.

c.Konsep tentang Wilayah Lautan.


Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal,beberapa konsep
mengenai kepemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut:
1. Res Nullius menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2. Res Cimmunis menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia
karena tidak dapat dimiliki oleh masing – masing negara.
3. Mare Liberum menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua
bangsa.
4. Mare Clausum (The Right and Dominion of The Sea) menyatakan bahwa
hanya laut sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh
yang dapat dikuasai dari darat (kira – kira sejauh 3 mil).
5. Archipelagic State Principles (asas negara kepulauan) menjadi dasar dalam
konvensi PBB tentang hukum laut.Saat ini konvensi PBB tentang hukum laut
(United Nation Convention on the Law of the Sea – UNCLOS) mengakui
adanya keinginan untuk membentuk tertib hukum dan samudera yang dapat
mempermudah komunikasi internasional, mendayagunakan sumber kekayaan
alam secara adil dan efisien, konservasi dan pengkajian sumber kekayaan
hayatinya, serta perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.Sesuai dengan
hukum laut internasional, secara garis besar Bangsa Indonesia sebagai negara
kepulauan memiliki Laut Teritorial, Perairan Pedalaman, Zone Ekonomi
Ekskusif dan Landasan Kontinen.
Adapun penjelasan dari keempat hal tersebut:
I. Negara Kepulauan adalah negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau
lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau – pulau yang lain.
Kepulauan adalah suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau, perairan
diantaranya.

20
II. Laut Teritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi
12 mil laut diukur dari garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah
garis air surut terendah sepanjang pantai.
III. Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau
sebelah dalam dari garis pangkal.
IV. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE), dimana tidak boleh melebihi 200 mil
laut dari garis pagkal. Di dalam ZEE, negara yang bersangkutan
memiliki hak kedaulatan untuk keperluan eksplorasi,
ekploitasi,konservasi dan pengelolan sumber kekayaan alami hayati dari
perairan.
V. Landasan Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan
tanah di bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang
merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya.. Jaraknya 200 mil
dari garis pangkal tau dapat lebih dari itu dengan tidak melebihi 350 mil,
tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut
sedalam 2500 m.
d. Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan
benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, yang terdiri
dari17.508 pulau besar maupun kecil.
Kepulauan Indonesia terletak pada batas astronomi sebagai berikut:
Utara : ±6°08’ LU
Selatan: ±11°15’ LS
Barat : ±94°45’ BT
Timur : ±141°05’ BT
Jarak utara-selatan sekitar 1.888 Kemerdekaan, sedangkan jarak barat-timur sekitar
5.110 Kemerdekaan. Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km², yang
terdiri dari daratan seluas 2.027.087 km² dan perairan seluas 3.166.163 km².
2. Geopolitik dan Geostrategi.

3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnnya

21
a. Sejak17-8-1945sampaidengan13-12-1957Pada masa tersebut wilayah Negara
Republik Indonesia bertumpu pada wilayah daratan pulau-pulau yang saling
terpisah oleh perairan atau selat di antara pulau-pulau itu. Wilayah laut
teritorial masih sangat sedikit karena untuk setiap pulau hanya ditambah
perairan sejauh 3 mil di sekelilingnya.
b. Dari Deklarasi Juanda ( 13-12-1957) sampai dengan 17-2-1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan Deklarasi Juanda dengan tujuan
sebagai berikut:
1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
utuh dan bulat.
2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas
Negara kepulauan (archipelagic state principles).
3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan
dan keamanan Negara Kesatuan RepublikIndonesia.
Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang No.
4/Prp/1960 tanggal 18 Februari 1960. tentang Perairan Indonesia. Sejak itu terjadi
perubahan bentuk sejauh 12 mil dari titik-titik pulau terluar yang saling berhubungan.
c. Dari 17-2-1969 (Deklarasi Landas kontinen) Sampai Sekarang
Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep politik yang
berdasarkan wilayah. Disamping di pandang pula sebagai upaya untuk
mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945.
d. Zona Ekonomi Eksklusif(ZEE)
Pengumuman Pemerintah tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada 21 Maret
1980. Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang dihitungdarigarisdasar laut wilayah
Indonesia.
Alasan-alasan yang mendorong sebagai berikut:
1)Persediaan ikan yangs emakin terbatas.
2)Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
3)ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.

22
2.7 Arah Pandang Wawasan Nasional
1. Arah Pandang Ke Dalam
Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap
aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun sosial. Arah pandang ke dalam
mengandung arti bahwa bangasa indonesia harus peka dan berusaha untuk mencegah
dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa
dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatua dan kesatuan
dalam kebhinekaan.
2. Arah Pandang Ke Luar
Arah pandang ke luar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam duna
serba berubah maupun kehidupan dalam negeri serta dalam melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta
kerja sama dan sikap saling menghormati.
Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa kehidupan internasionalnya, bangsa
Idonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek
kehidupan demi tercapainya tujuan nasional sesuai tertera pada Pembukaan UUD
1945.

2.9 Implementasi Serta Tantangan Yang Dihadapi dari Wawasan Nusantara.


Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yangsenantiasa mendahulukan kepentingan bangsa
dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan
nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat,
berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi
pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai
berikut:
1.Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

23
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang
sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sampai sekarang.Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman
bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin
kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban
dan perdamaian dunia.
2.Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban
dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan
kedaulatan rakyat.
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di
samping itu, implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggung jawab
pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar
daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan
milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia
secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa
mengabaikan ciri khas yang dimemiliki daerah masing-masing.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantaradiselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalamsistemekonomikerakyatanuntuk
sebesar-besarkemakmuranrakyat.

24
c.Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan
sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan
menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa
membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau kepercayaan,serta golongan
berdasarkan status sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan
dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya
Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan
nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
d.Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan
keamanan
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan
akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan
membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap
cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini menjadi modal utama yang akan
mengerakkan partisipasi setiap warga negara indonesia dalam menghadapi setiap
bentuk ancaman antaralain:
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya
adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.
3.Penerapan Wawasan Nusantara.
 Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara.
Khususnya di bidang wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara
diforum internasional. Sehingga terjaminlah integritas wilayah
territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap “laut
bebas” menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.

25
 Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut
menghasilkan sumber daya alam yang mencakup besar untuk
kesejahteraan bangsa Indonesia.
 Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia
internasional terutama negara tetangga yang dinyatakan dengan
persetujuan yang dicapai.
 Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai
bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan
prasarana ekonomi, komunikasi dan transportasi.
 Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk
menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap
merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas
pancasila.
 Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat
pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai
ancaman bangsa dan Negara.
4.Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Dalampenyelenggaraankehidupan nasional agar tetap mengarah pada
pencapaian tujuan nasional diperlukan suatu landasan dan pedoman yang kokoh
berupa konsepsi wawsan nasional untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta
kepentingan dan tujuan nasional.Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah
wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional
menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus
diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasiona tersebut dapat berjalan dengan
sukses. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahanan
nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman
bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan
berkembang seterusnya.

26
Tantangan dari Implementasi Wawasan Nusantra
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita
juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan
tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan
kekuatan penetrasi globalnya.Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan
alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang
wajar,alamiah.Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan
dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia
dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan
bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau
akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang
Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat
yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga
negara.

27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai
banyak celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada
akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa
Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan
pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan
oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya
mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa
Indonesia sudah tercabik – cabik oleh bangsa lain. Dengan adannya wawasan
nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang
saling berbhineka tungga ika.Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah
wawasannusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional
menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus
diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan
sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai
dengankarakteristikbangsaIndonesia.

3.2 Saran.
Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan
perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan
bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan
sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan
negara lebih meyakini dan lebih dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang
membahas/mempelajari tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam suiatu
kurikulum yang sekarang diterapkan dalam duniapendidikan di Indonesia (misalnya :
pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn dan lain - lain).
Untuk masyarakat Indonsia (baik bagi si pembuat makalah, pembaca makalah serta

28
yang lain) agar dapat menjaga makna dan hakikat dari wawasan nusantara yang
tercermin dari perilaku – perilaku sehari hari misalnya ikut menjaga keamanan dan
ketertiban lingkungan.

29
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wilipedia.org/wiki/wawasan_nusantara

HAMDHAN MANSYUR, Drs.H “PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”.


PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 2002.

KAELAN, M.S. Drs.H, dkk “PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Untuk


Perguruan Tinggi”. Paradigma. Yoyakarta;2002

30

You might also like