Professional Documents
Culture Documents
POPULASI
DAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
KEPADATAN POPULASI
Kepadatan populasi di suatu daerah dipengaruhi oleh 2 hal yaitu:
a. Imigrasi, yaitu individu yang lahir atau yang datang dari tempat lain
b. Emigrasi, yaitu individu yang mati atau yang pindah ke tempat lahir
Kecepatan pertumbuhan populasi penduduk dunia dipengaruhi oleh 2 hal yaitu:
a. Natalitas (angka kelahiran) yaitu angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang
lahir per 1000 penduduk per tahun. Natalitas adalah faktor pendorong meningkatnya
pertumbuhan populasi.
b. Mortalitas (angka kematian) yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1000
penduduk per tahun. Mortalitas merupakan faktor utama yang mengontrol ukuran suatu
populasi.
Dampak-dampak yang timbul karena peningkatan kepadatan populasi di suatu daerah adalah:
1. Meningkatnya kebutuhan pangan.
Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk dunia seperti deret
ukur sedangkan pertumbuhan ekonomi seperti deret hitung, artinya pertumbuhan penduduk
sangat cepat sedangkan pertumbuhan produksi pangan sangat lambat.
Cara pengolahan air permukaan untuk minum, memasak,mencuci dan sebagainya hádala:
a. pengendapan
b. penyaringan
c. proses desinfeksi (pembebasan dari kuman)
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
• limbah buangan rumah tangga, misalnya detergen, sisa makanan, plastik dll.
Cara penanggulangannya:
1) limbah cair dialirkan ke bak penampungan atau comberan
2) sampah plastik, kaleng dan karet didaur ulang menjadi bahan yang berguna
3) sampah-sampah yang mudah membusuk atau sisa tanaman diolah menjadi kompos
atau makanan ternak
4) sampah dibuang ke tempat yang lebih rendah kemudian ditimbun dengan tanah
5) sampah dihancurkan kemudian dibuang ke laut
• limbah pertanian, misalnya pestisida, pupuk buatan dan sampah sisa pertanian.
Cara penanggulangannya:
1) jangan menggunakan pupuk buatan secara berlebihan
2) gunakan pestisida secara tepat, yang mudah terurai oleh proses alam
3) jangan menghanyutkan bagian tumbuhan sisa panen, sebaiknya diolah menjadi
kompos atau makanan ternak
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya zat-zat asing, energi dan komponen lain yang berbahaya
ke dalam udara.
Pencemaran udara dapat dibedakan menjadi:
• pencemaran primer, apabila zat pencemar yang masuk ke udara dalam bentuk seperti
pada saat dikeluarkan dari sumbernya, misalnya SO2 dari cerobong industri pemurnian
logam.
• Pencemaran sekunder, apabila zat pencemar yang masuk ke udara sebagai hasil reaksi
antara dua atau lebih zat pencemar, misalnya ozon sebagai hasil reaksi antara
hidrokarbon dan Nox, dipengaruhi oleh sinar ultraviolet dan oksida gas dengan partikel
logam di udara.
Macam-macam zat pencemar udara:
• asap dan debu,
• karbon monoksida (CO), hasil pembakaran tidak sempurna oleh kendaraan bermotor.
CO merupakan pulutan yang paling banyak di Indonesia mencapai 70,50%. Bila
keracunan gas CO dapat menyebabkan pusing-pusing, gangguan saraf dan pingsan.
• karbon dioksida (CO2), dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar organik seperti minyak
bumi, batubara, kayu dll.
• sulfur oksida (SOx),, berasal dari letusan gunung berapi atau hasil pembakaran bahan
bakar fosil.
• nitrogen oksida (NOx), berasal dari hasil pembakaran bahan bakar fosil atau dari hasil
pembusukan bahan-bahan organik yang mengandung protein.
• Chlorofluorocarbon (CFC), biasa digunakan sebagai bahan pendingin pada AC atau
kulkas, juga digunakan sebagai aerosol pada penyemprot rambut dan obat nyamuk
semprot. CFC bereaksi dengan ozon menyebabkan lapisan ozon menipis sehingga
makhluk hidup di bumi teramcam radiasi sinar ultraviolet.
Cara penanggulangannya antara lain:
1) mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, seperti minyak dan batu bara
2) mewajibkan pabrik yang menghasilkan gas pencemar untuk memasang saringan gas
yang membahayakan
3) mencari bahan bakar alternatif yang sedikit atau tidak menimbulkan pencemaran ,
misalnya energi listrik
4) mencegah kebakaran hutan
5) mencegah penebangan hutan
6) melakukan penghijauan pada hutan gundul
7) menurunkan kadar gas dengan membangun taman kota dan paru-paru kota
8) mengurangi penggunaan CFC dan mengganti dengan zat lain
9) mendaur ulang CFC agar tidak menambah CFC di atmosfer
4. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah antara lain disebabkan oleh limbah industri, hujan asam, limbah rumah
tangga dan tumpukan minyak.
5. Pencemaran Suara
Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising secara terus menerus. Sumber-sumber
pencemaran suara antara lain petir, lalu lintas darat, pesawat terbang, mesin pabrik dll.
Suara dianggap sebagai pencemar apabila suara yang tidak diinginkan masuk ke lingkungan
manusia. Satuan kekuatan suara adalah desibel (dB). Suara berkekuatan 80dB sudah
menimbulkan gangguan pada sistem pendengaran manusia.