You are on page 1of 11

Khasiat Daun Sirih Dalam Menyembuhkan Penyakit Sakit Gigi

D
I
S
U
S
U
N

Oleh
Meta ayuni
XI IPA 3

Dinas Pendidikan Nasional


Sma negeri 2 sekayu
Tahun ajaran 2007-2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan penulis
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Tak lupa penulis mengucapkan banyak ucapan terima kasih yang telah
menberikan bimbingan dan saran sehingga tugas karya tulis yaitu berjudul “ khasiat
daun sirih dalam menyembuhan sakit gigi “.
Penulis juga menyadari bahwa banyak kesalahan dalam penulisan, oleh
karena itu penulis meminta maaf apabila dalam tugas ini terdapat banyak kesalahan.
Sekian dan terima kasih.

Sekayu, 10 Maret 2008

PENULIS,
Daftar Isi

Halaman Judul..................................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................

Bab I Pendahuluan............................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan masalah.................................................................................
1.3 Manfaat.................................................................................................
1.4 Tujuan...................................................................................................

Bab II Landasan Teori......................................................................................


2.1 pengertian daun sirih ...........................................................................
2.2 pengertian sakit gigi..............................................................................
2.3 bakteri pada gigi ..................................................................................

Bab III Metodologi Penelitian


Bab IV Hasil dan Pembahasan.........................................................................
4.1 Analisis Data.........................................................................................

Bab V Penutup..................................................................................................
5.1 Kesimpulan...........................................................................................
5.2 Saran.....................................................................................................

Daftar pustaka...................................................................................................
BAB II
LANDASAN TEORI

APA YANG Anda rasakan tatkala sakit gigi? Badan meriang, kepala pusing, tidak
bersemangat untuk beraktivitas apa pun. Sakit terutama disebabkan oleh karies
(demineralisasi) itu memang menjengkelkan. Karies gigi timbul karena adanya plak gigi,
yaitu lengketan berisi bakteri dan produk-produknya yang terbentuk pada semua permukaan
gigi.
.
BAKTERI yang berperan penting dalam pembentukan plak adalah bakteri yang mampu
membentuk polisakarida ekstraseluler, yaitu bakteri dari genus Streptococcus. Bakteri
Streptococcus yang ditemukan dalam jumlah besar pada plak penderita karies adalah
Streptococcus mutans(Roeslan,1996).

. Koloni S mutans selanjutnya memfermentasi sukrosa menjadi asam. Asam yang


dihasilkan dapat mempercepat pemasakan plak yang berakibat pada turunnya pH permukaan
gigi. Apabila pH tersebut terus turun hingga angka kritis (5,2-5,5), maka email gigi akan larut
dan timbullah karies gigi.

Pencegahan akumulasi plak diperlukan guna menghindari sakit gigi sekaligus menjaga
kesehatan mulut. Pencegahan akumulasi plak dilakukan dengan memperhatikan jenis
makanan yang dikonsumsi dan menggosok gigi secara teratur dengan pasta gigi yang
mengandung antibakteri plak.

Demikian pula dengan sirih. Tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini
telah dikenal sejak tahun 600 SM. Pada daunnya yang berbentuk bulat telur melebar, elips
melonjong, atau bulat telur melonjong dengan pangkal berbentuk seperti jantung dan ujung
meruncing pendek ini, terkandung minyak atsiri yang dapat menguap. Di antaranya yang
terbesar chavicol dan betlephenol.

Aroma khas dari daun dan minyak sirih itu karena kandungan chavicol tadi. Senyawa ini
memiliki daya antiseptik yang kuat dan daya bunuh bakterinya bisa sampai lima kali lipat
dari fenol biasa.

Daun berukuran panjang 6-17,5 cm dan lebar 3,5-10 cm ini juga mengandung allylrocatechol,
cineole, caryophyllene, menthone, eugenol, dan methyl ether. Bahkan, ia berisikan vitamin C
dan alkaloid arakene yang khasiatnya sama dengan kokain.

Beberapa tulisan ilmiah juga menyebutkan, daun sirih mengandung enzim diastase, gula, dan
tanin. Namun, daun muda mengandung diastase, gula, dan minyak atsiri lebih banyak
ketimbang yang tua, sedangkan tanin relatif sama.

Senyawa yang membuat daun sirih mampu meredam seriawan memang belum terlacak. Yang
pasti, dalam beberapa buku kuno India dan Yunani, seperti dikutip Darwis S.N., disebutkan
daun yang merupakan bahan utama menginang ini memiliki sifat styptic (menahan
perdarahan), vulnerary (menyembuhkan luka kulit), stomachic (obat saluran pencernaan),
menguatkan gigi, dan membersihkan tenggorokan.
Sirih merupakan tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Ia mengandung zat antiseptik
pada seluruh bagiannya. Daunnya banyak digunakan untuk mengobati mimisan, mata merah,
keputihan, membuat suara nyaring, dan banyak lagi, termasuk disfungsi ereksi.

Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji secara klinis. Hingga kini, penelitian
tentang tanaman ini masih terus dikembangkan.

Daun sirih telah berabad-abad dikenal oleh nenek moyang kita sebagai tanaman obat
berkhasiat. Tidak hanya dikenal sebagai tumbuhan obat, tanaman bernama latin Piper betle
lynn ini juga punya tempat istimewa dalam acara-acara adat di sejumlah daerah di Indonesia.

Di Lampung, ada tarian bernama penggung cambai. Penggung artinya pegang, sedangkan
cambai sirih. Tarian ini menggambarkan tata pergaulan muda-mudi yang menjunjung tinggi
adat istiadat. Daun sirih dalam tarian ini menggambarkan lambang rasa hormat.

Pada banyak acara adat lain, daun sirih sering dihidangkan untuk menyambut tamu. Di Pulau
Jawa, daun sirih dipakai dalam upacara adat perkawinan.

Secara tradisional, tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini dipakai
untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta
mengobati keputihan pada wanita. Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun
600 SM ini mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol
dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa.
BB III
METODELOGI

Untuk menyelesaikan makalah ini, penulis menggunakan metode pegumpulan data,yakni


penulis mencari bahan dengan menggumpulkan informasi-informasi dari internet.Informasi-
informasi tersebut dirangkum menjadi satu sehingga dapat dijadikan bahan pembuatan
makalah ini.
Pengumpulan data dilakukan pada hari Minggu,8 Juni 2008
BAB IV
Hasil dan Pembahasan

Daya bunuhnya 5 kali lipat

Dalam ilmu pengobatan tradisional atau alami, dikenal beberapa jenis tanaman yang sering
disebut-sebut mampu menyembuhkan seriawan. Sebut saja daun sirih, daun saga telik, batang
buah jambu mete, buah ketimun, dan nira aren. Tanaman tersebut bisa dijadikan obat tunggal.
Bisa pula digabungkan, seperti yang telah digunakan sebagai bahan dasar obat seriawan yang
telah dijual bebas. Obat tersebut berbahan dasar daun saga telik, daun sirih, dan kulit kayu
manis.

Kalau mau praktis, membeli obat tersebut memang tepat. Namun, seandainya di pekarangan
kita tumbuh tanaman-tanaman yang memiliki kemampuan menyembuhkan seriawan, tentu
lebih praktis bila membuat sendiri. Tinggal petik, diolah menjadi obat, lalu digunakan. Tak
perlu lagi repot-repot tancap gas atau naik angkutan umum.

Sebut saja sekarang di halaman rumah tumbuh tanaman sirih (Piper betle L.). Untuk
menjadikannya obat, kita bisa mengunyah satu sampai dua lembar daun ini sampai lumat.
Hasil lumatan dibiarkan beberapa saat dalam mulut, lalu ampasnya dibuang. Atau, berkumur
dengan air godokannya. Kalau mau, airnya boleh ditelan. Dalam sehari bisa dilakukan satu
sampai dua kali.

Tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini telah dikenal sejak tahun 600
SM. Pada daunnya yang berbentuk bulat telur melebar, elips melonjong, atau bulat telur
melonjong dengan pangkal berbentuk seperti jantung dan ujung meruncing pendek ini,
terkandung minyak atsiri yang dapat menguap. Di antaranya yang terbesar chavicol dan
betlephenol. Aroma khas dari daun dan minyak sirih itu gara-gara kandungan chavicol tadi.
Senyawa ini memiliki daya antiseptik yang kuat dan daya bunuh bakterinya bisa sampai 5
kali lipat fenol biasa.

Daun berukuran panjang 6 - 17,5 cm dan lebar 3,5 - 10 cm ini juga mengandung
allylrocatechol, cineole, caryophyllene, menthone, eugenol, dan methyl ether. Bahkan, ia
berisikan vitamin C dan alkaloid arakene yang khasiatnya sama dengan kokain.

Beberapa tulisan ilmiah juga menyebutkan, daun sirih mengandung enzim diastase, gula dan
tanin. Namun, daun muda mengandung diastase, gula dan minyak atsiri lebih banyak
ketimbang yang tua. Sementara, taninnya relatif sama.

Senyawa yang membuat daun sirih mampu meredam seriawan memang belum terlacak. Yang
pasti, dalam beberapa buku kuno India dan Yunani, seperti dikutip Darwis S.N., disebutkan
daun yang merupakan bahan utama menginang ini memiliki sifat styptic (menahan
perdarahan), vulnerary (menyembuhkan luka kulit), stomachic (obat saluran pencernaan),
menguatkan gigi, dan membersihkan tenggorokan. Ada pula yang menyatakan daun sirih
selain memiliki kemampuan antiseptik, juga mempunyai kekuatan sebagai antioksidasi dan
fungisida. Minyak atsiri dan ekstraknya pun mampu melawan beberapa bakteri gram + dan
gram -. Bisa jadi di antara kemampuan itulah yang membuat penyakit seriawan tidak betah
bertahan.

Saat ini di samping dijadikan salah satu bahan obat seriawan, daun sirih juga digunakan pada
kelompok obat saluran pencernaan, sebagai ekspektoran, dan kelompok obat mulut dan gigi
pada umumnya. Khusus penggunaannya dalam kelompok obat mulut dan gigi, bisa jadi
merupakan hasil penelitian ilmiah berdasarkan pengalaman empiris masyarakat yang
menggunakannya sebagai obat sakit gigi, peradangan atau pembengkakan gusi, abses rongga
mulut, obat luka akibat pencabutan gigi, atau sebagai penghilang bau mulut. Tentu saja,
termasuk juga sebagai obat seriawan.

Zat Antiseptik Tinggi

Secara tradisional, tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini dipakai
untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta
mengobati keputihan pada wanita. Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun
600 SM ini mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol
dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa.

Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan
pedas. Secara tradisional mereka menggunakan daun sirih untuk meluruhkan kentut,
menghentikan batuk, mengurangi peradangan, dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan
tradisional India, daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang menghangatkan, bersifat
antiseptik, dan bahkan meningkatkan gairah seks.

Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan kaki yang luka
karena mengandung styptic buat menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan
luka pada kulit. Juga bisa dikunyah untuk memperbaiki kualitas suara pada penyanyi.

Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat terbitan Kebun Tanaman
Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di seluruh bagian
tanaman. Zat ini bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan
gerakan peristaltik, meredakan dengkuran. Pada daunnya terkandung eugenol yang mampu
mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans, dan bersifat analgesik
(meredakan rasa nyeri). Ada juga kandungan tannin pada daunnya yang bermanfaat
mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare.

Obat Keputihan

Khasiat daun sirih dalam menyembuhkan keputihan pernah diuji secara klinis. Ini
diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas Indonesia. Ia
mengatakan bahwa daun sirih punya khasiat yang lebih bermakna dibandingkan dengan
plasebo.

Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak sedang hamil, menderita
diabetes melitus, ataupun penyakit hati dan ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan daun
sirih, sedang sisanya diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada
vagina sebelum pasien tidur selama tujuh hari.
Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan ulang, masing-masing 11 mendapat
plasebo dan daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 persen pasien yang
mendapat daun sirih dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang diberi plasebo
hanya 54,5 persen saja.

Penelitian lain tentang manfaat sirih dilakukan di IPB Bogor. Ir. Nuri Andarwulan, Msi dan
kawan-kawan dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB melakukan penelitian untuk
memanfaatkan limbah minyak asiri daun sirih untuk memproduksi zat antioksidan. Ekstrak
antioksidan tersebut selama ini masih diimpor. Penelitian ini berpotensi menurunkan nilai
impor bahan antioksidan. Di samping itu, produk emulsi yang dihasilkan dalam penelitian itu
juga dapat dimanfaatkan untuk industri kecantikan.

Sementara itu, di India ada laporan penelitian yang mengatakan daun sirih mempengaruhi
kesuburan pria, seperti dilaporkan oleh Indian Journal of Pharmacology. Efek daun sirih
terhadap kesuburan laki-laki ini diujikan pada tikus.

Diduga, pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral pada tikus
punya efek antikesuburan. Menurut laporan tersebut pemberian dosis ekstrak yang meningkat
menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma pada tikus.

Di India, penelitian tentang daun sirih ini tidak hanya untuk kesuburan pria saja. Di sana,
daun ini sudah diteliti untuk mengobati penyakit asma, bronkitis, rematik, lepra, dan sakit
gigi, bahkan juga untuk disfungsi ereksi. Sayangnya, belum banyak penelitian sejenis di
Indonesia.
BAB V
Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan
Kesehatan gigi secara tradidional erat kaitannya dengan daun sirih.Bagi orabg Indonesia
sudah pasti mengetahui kalau daun sirih memang mempunyai banyak khasiatkhususnya
dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.Manfaat daun sirih untuk gigi memang tidak
diragukan lagi,dan sampai sekarang kakek dan nenek masih menggunakan daun sirih untuk
membersihkan gigi.Beberapa daerah menggunakan daun sirig sebagai sarana dalam ritual,dan
pastinya daun sirih merupakan tanaman obat yang sangat populer.

Uraian Tanaman
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15m.Batang sirih berwarna coklat
kehijauan,berbentuk bulat,beruas dan merupakan tempat keluarnya akar.Daunnya yang
tunggal berbentuk jantung,berujung runcing,tumbuh berselang-seling,bertangkai dan
mengeluarkan bau yang sedap bila diremas.Panjang sekitar 5-8cm,da lebar 2-5cm,bunganya
majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung lebih dari 1mm berbentuk bulat
panjang,buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang,
bulat dan berwarna coklat kekuningan.

Kandungan dan Manfaat


Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang, seskuiterpen, pati, diatase, dll,
yang memiliki daya mematikan kuman, anti dioksida dan fungisida, anti jamur.

5.2 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca agar tetap melestarikan tanaman daun sirih agar
tidak hilang begitu saja dari lingkungan sekitar kita karena kita sudah mengetahui bersama
banyak sekali manfaat dari daun sirih.
DAFTAR PUSTAKA

file:///E:/meta/DAUN%20SIRIH%20SEBAGAI%20OBAT%20SAKIT%20GIGI
%20%C2%AB%20Jejak%20Lawalangy,%20Koemo%20Wuto%20Sumanomo%20Liwu.htm

file:///E:/meta/Online%20Website%20-%20Sakit%20gigi%20-%20Ramuan%20untuk
%20sakit%20gigi.htm

file:///E:/meta/sriawan.htm

file:///E:/meta/sf.htm

You might also like