Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
1
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 22 Pebruari
2009
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDA PANCASILA
ttd. ttd.
2
Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila
No. : 005/KPTS/MUBES-VIII/PP/II/2009, tanggal 22 Pebruari 2009
Tentang Pengesahan Materi – A (Organisasi).
ANGGARAN DASAR
PEMUDA PANCASILA
MUKADIMAH
Oleh karena itu, dengan sadar sepenuhnya terhadap panggilan sejarah dan
tanggung jawab sebagai generasi penerus perjuangan cita-cita bangsa, kami
warga Negara Indonesia yang setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, mempersatukan diri dalam
organisasi bernama PEMUDA PANCASILA yang diatur dalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut :
3
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
AZAS, DASAR DAN TUJUAN
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
BAB III
STATUS DAN SIFAT
Pasal 7
Pasal 8
4
BAB IV
POKOK-POKOK PERJUANGAN
Pasal 9
BAB V
IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 10
BAB VI
LAMBANG, ATRIBUT DAN KARTU TANDA ANGGOTA
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
5
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 14
BAB VIII
KEDAULATAN
Pasal 15
BAB IX
SUSUNAN DAN KEDUDUKAN
Pasal 16
Pasal 17
6
BAB X
LEMBAGA, BADAN, YAYASAN DAN KOPERASI
Pasal 18
BAB XI
PERWAKILAN PEMUDA PANCASILA DI LUAR NEGERI
Pasal 19
BAB XII
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
7
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
BAB XIII
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 27
8
persetujuan sekurang-kurangya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah unsur utusan atau
anggota musyawarah yang hadir.
BAB XIV
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 28
Pasal 29
BAB XV
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 30
BAB XVI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 31
1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
9
2) Apabila timbul perbedaan penafsiran dalam Anggaran Dasar ini, dapat
dievaluasi dalam Musyawarah Pimpinan Paripurna untuk dijadikan
rekomendasi ke Musyawarah Besar.
BAB XVII
PENUTUP
Pasal 32
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 22 Pebruari 2009
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDA PANCASILA
ttd. ttd.
(Naswan Gunawan) (Amran Bakir Nai)
Ketua / Anggota Sekretaris / Anggota
10
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PEMUDA PANCASILA
BAB I
IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN,
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 1
Ikrar
Pasal 2
Tekad
Pasal 3
Semboyan
Pasal 4
Salam Perjuangan
Pasal 5
Lagu Perjuangan
11
BAB II
LAMBANG, ATRIBUT DAN KARTU TANDA ANGGOTA
Pasal 6
Lambang
Pasal 7
Atribut
1) Stempel
a) Bentuk bulat, didalamnya terdapat lambang Pemuda Pancasila
dengan diameter 4,5 cm.
b) Tinta stempel berwarna merah.
2) Panji-panji Kebesaran dan Pataka
Panji-panji kebesaran dan pataka dengan ukuran perbandingan panjang
dan lebar 3 (tiga) : 2 (dua), dengan :
a)warna dasar merah.
b)di tengah-tengah perisai Pancasila.
c) di samping kanan kiri bertuliskan Pemuda Pancasila.
3) Papan nama dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar 3 (tiga) : 2
(dua), dengan :
a) warna dasar merah
b) di tengah-tengah Perisai Pancasila
c) tulisan putih.
4) Seragam organisasi, terdiri dari :
a) Seragam Upacara dan/atau acara resmi dalam ruang
tertutup terdiri atas :
- Safari atau jas setelan warna biru gelap.
- Jas atau safari loreng yang dikombinasikan dengan celana
panjang atau rok warna hitam.
b) Seragam Lapangan, terdiri atas :
12
Baju lengan pendek dan lengan panjang / kaos loreng Pemuda
Pancasila dan celana hitam.
c) Seragam Penugasan Khusus, terdiri atas :
- Seragam lengkap loreng Pemuda Pancasila dengan Baret
Merah untuk anggota KOTI.
- Seragam lengkap hitam Pemuda Pancasila dengan pet
hitam dan atau topi lapangan untuk anggota KOTI Terlatih Khusus.
Pasal 8
Kartu Tanda Anggota
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 9
1) Anggota Biasa
2) Anggota Kader
3) Anggota Luar Biasa
4) Anggota Kehormatan
13
Pasal 10
Pasal 11
Anggota Kader adalah anggota biasa yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan kaderisasi serta mendapatkan Sertifikat Kader.
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
14
2) Keanggotaan Lembaga dan Badan diatur dalam Peraturan
Organisasi.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 15
Hak Anggota
Pasal 16
Kewajiban Anggota
15
1) Setiap Anggota Biasa berkewajiban :
a) Menghayati, mentaati dan mengamalkan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan semua ketentuan serta Peraturan
Organisasi.
b) Mematuhi dan melaksanakan ketetapan-ketetapan Musyawarah Besar.
c) Mengamankan dan memperjuangkan terwujudnya visi dan misi
organisasi.
d) Berdedikasi, loyal dan penuh tanggung jawab terhadap organisasi.
e) Menentang setiap usaha dan tindakan yang akan merusak citra
organisasi.
f) Melaksanakan tugas-tugas organisasi.
g) Menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh organisasi.
h) Membayar uang pangkal.
i) Menjunjung tinggi Kode Etik organisasi.
2) Setiap Anggota Kader berkewajiban :
a) Menghayati, mentaati dan mengamalkan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga dan semua ketentuan serta peraturan
organisasi.
b) Mematuhi dan melaksanakan ketetapan-ketetapan
Musyawarah Besar.
c) Mengamankan dan memperjuangkan terwujudnya visi dan
misi organisasi.
d) Berdedikasi, loyal dan penuh tanggung jawab terhadap
organisasi.
e) Menentang setiap usaha dan tindakan yang akan merusak
citra organisasi.
f) Menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh
organisasi.
g) Membayar uang pangkal.
h) Menjunjung tinggi kode etik organisasi.
i) Melaksanakan tugas-tugas dalam acara dan kegiatan
organisasi setiap saat.
3) Setiap Anggota Luar Biasa berkewajiban :
a) Mentaati seluruh ketentuan-ketentuan serta peraturan-
peraturan organisasi
b) Berdedikasi, loyal dan penuh tanggung jawab terhadap
organisasi.
c) Menentang setiap usaha dan tindakan yang akan merusak
citra organisasi.
d) Menjunjung tinggi kode etik organisasi.
4) Setiap Anggota Kehormatan berkewajiban :
a) Mentaati seluruh ketentuan-ketentuan serta peraturan-peraturan
organisasi.
b) Berdedikasi, loyal dan penuh tanggung jawab terhadap organisasi.
c) Menentang setiap usaha dan tindakan yang akan merusak citra
organisasi.
d) Menjunjung tinggi kode etik organisasi.
BAB V
BERHENTINYA KEANGGOTAAN
16
Pasal 17
BAB VI
SANKSI-SANKSI DAN REHABILITASI
Pasal 18
Sanksi Terhadap Anggota
1) Bentuk Sanksi-Sanksi
a) Pemberhentian sementara (skorsing).
- Penarikan KTA dan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan
organisasi selama skorsing.
- Tidak diperkenankan mengenakan atribut organisasi selama
skorsing.
b) Pemecatan.
- Pencabutan KTA.
- Hilang seluruh hak keanggotaannya sampai hak pembelaan
dirinya diterima dan diputuskan oleh MPN Pemuda Pancasila.
c) Pencabutan Keanggotaan Luar Biasa dan Kehormatan.
Apabila dinilai dan terbukti melakukan tindakan atau perbuatan yang
merugikan organisasi Pemuda Pancasila, Bangsa dan Negara
Republik Indonesia.
4) Rehabilitasi
Rehabilitasi terhadap anggota yang dipecat sebagaimana dimaksud BAB
VI Pasal 18 diatas, dilakukan melalui prosedur :
a) Anggota yang dipecat dapat mengajukan keberatan/pembelaan diri
untuk memperoleh rehabilitasi kepada MPN.
17
b) Jika rehabilitasi oleh yang bersangkutan tidak mendapatkan
persetujuan MPN maka anggota yang dipecat tersebut diberi
kesempatan membela diri dalam forum Musyawarah Besar.
Pasal 19
Sanksi Terhadap Kepengurusan Kolektif
1) Bentuk Sanksi-Sanksi :
Sanksi terhadap kepengurusan kolektif terdiri dari :
a) Teguran tertulis
b) Pembekuan
Pasal 20
Sanksi Terhadap Individu Pengurus
18
1) Bentuk Sanksi-Sanksi
Sanksi terhadap individu pengurus terdiri dari :
a) Teguran Tertulis
b) Diberhentikan sementara sebagai pengurus
c) Diberhentikan tetap sebagai pengurus
d) Dipecat dari keanggotaan.
BAB VII
K A D E R
Pasal 21
BAB VIII
PERSYARATAN DASAR ORGANISASI
Pasal 22
1) Tingkat Nasional sekurang-kurangnya telah mempunyai 3/4 dari jumlah
tingkat Provinsi se-Indonesia.
2) Tingkat Wilayah sekurang-kurangnya telah mempunyai 3/4 dari jumlah
tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi.
3) Tingkat Cabang sekurang-kurangnya telah mempunyai 3/4 dari jumlah
Kecamatan yang ada di Kabupaten/Kota.
4) Tingkat Anak Cabang sekurang-kurangnya telah mempunyai 3/4 dari
jumlah Kelurahan/Desa atau sebutan lain yang setingkat dengan itu.
5) Tingkat Ranting sekurang-kurangnya telah mempunyai 100 orang anggota.
6) Tingkat Anak Ranting (Rukun Warga/Dusun atau nama lain yang setingkat
dengan itu) harus ada minimal 10 (sepuluh) orang anggota, apabila tidak
memenuhi syarat minimal, maka dapat menggabungkan 2 (dua) Anak
Ranting dengan anggota minimal 15 orang.
BAB IX
MASA BAKTI
Pasal 23
Masa bakti kepengurusan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya
sebagai berikut :
1) Majelis Pimpinan Nasional : 5 (lima) tahun
2) Majelis Pimpinan Wilayah : 5 (lima) tahun
3) Majelis Pimpinan Cabang : 4 (empat) tahun
4) Pimpinan Anak Cabang : 3 (tiga) tahun
5) Pimpinan Ranting : 2 (dua) tahun.
6) Pimpinan Anak Ranting : 2 (dua) tahun.
BAB X
BIDANG-BIDANG
Pasal 24
1) Bidang-Bidang, terdiri dari :
a) Organisasi dan Keanggotaan.
20
b) Litbang dan Kaderisasi.
c) Hukum dan HAM.
d) Ideologi dan Politik.
e) Agama, Sosial dan Budaya.
f) Pemuda, Mahasiswa, Pelajar dan Olahraga.
g) Peranan Wanita.
h) Informasi dan Komunikasi.
i) Ketahanan Nasional.
j) Alam dan Lingkungan Hidup.
k) Ekonomi dan Pengembangan Usaha.
l) Hubungan Internasional dan Antar Lembaga Negara.
m) Dana
n) Sarana dan Prasarana
BAB XI
SUSUNAN DAN KOMPOSISI PENGURUS
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Pimpinan Ranting :
a) 1 (satu) orang Ketua
b) 1 (satu) orang Wakil Ketua
c) 1 (satu) orang Sekretaris
d) 1 (satu) orang Wakil Sekretaris
e) 1 (satu) orang Bendahara
Pasal 30
Pimpinan Anak Ranting :
a) 1 (satu) orang Ketua
b) 1 (satu) orang Wakil Ketua
c) 1 (satu) orang Sekretaris
d) 1 (satu) orang Wakil Sekretaris
e) 1 (satu) orang Bendahara
Pasal 31
22
Pasal 32
BAB XII
SUSUNAN DAN KOMPOSISI
MAJELIS PERTIMBANGAN DAN PENASEHAT ORGANISASI
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
23
BAB XIII
LEMBAGA, BADAN, YAYASAN DAN KOPERASI
Pasal 37
24
7) Badan-badan lain selain yang disebutkan dalam ayat 5) di atas, dapat
dibentuk sesuai kebutuhan Majelis Pimpinan.
8) Yayasan dapat dibentuk sesuai kebutuhan Majelis Pimpinan.
9) Koperasi wajib dibentuk di setiap tingkatan Majelis Pimpinan.
10) Ruang lingkup, kedudukan, fungsi dan tugas, komposisi kepengurusan,
keanggotaan dan mekanisme pembentukan Lembaga dan Badan diatur
dalam Peraturan Organisasi.
11) Pembentukan Yayasan, Koperasi, Lembaga Politik, dan
lain-lain mengacu pada Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur
tentang itu.
BAB XIV
PERWAKILAN PEMUDA PANCASILA DI LUAR NEGERI
Pasal 38
BAB XV
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
26
11) Membuat dan melaporkan realisasi pelaksanaan tugas pokoknya kepada
MPW Pemuda Pancasila setiap enam bulan sekali.
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
BAB XVI
KEKUASAAN, WEWENANG MUSYAWARAH
DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 46
Musyawarah Besar
28
c) Majelis Pimpinan Wilayah
d) Majelis Pimpinan Cabang
e) Lembaga/Badan tingkat Nasional
f) Perwakilan Pemuda Pancasila di Luar Negeri
g) Undangan-undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan
Nasional.
Pasal 47
Musyawarah Besar Luar Biasa
Pasal 48
Musyawarah Wilayah
29
1) Musyawarah Wilayah Pemuda Pancasila adalah pemegang
kekuasaan tertinggi organisasi yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima)
tahun dan berwenang :
a) Menetapkan Laporan Pertanggung Jawaban Majelis Pimpinan
Wilayah.
b) Menetapkan Program Kerja Wilayah untuk masa bakti 5 (lima) tahun
ke depan.
c) Menetapkan Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi.
d) Memilih dan menetapkan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah untuk masa
bakti 5 (lima) tahun ke depan.
e) Menyusun dan menetapkan Pengurus MPW dan MPO Tingkat
Wilayah untuk masa bakti 5 (lima) tahun ke depan.
f) Menetapkan kebijakan-kebijakan lainnya dalam menghadapi
persoalan-persoalan wilayah.
Pasal 49
Musyawarah Wilayah Luar Biasa
30
b) Karena ada hal situasional yang memaksa dan dapat mengancam
eksistensi dan kelangsungan organisasi Pemuda Pancasila di tingkat
wilayah.
c) Ketua Majelis Pimpinan Wilayah terkena hukuman yang telah
berkekuatan hukum tetap minimal 2 (dua) tahun dari Pengadilan.
3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa dihadiri oleh unsur-unsur yang sama
dengan unsur-unsur Musyawarah Wilayah.
4) Musyawarah Wilayah Luar Biasa dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan
Wilayah.
5) Musyawarah Wilayah Luar Biasa dipimpin oleh Majelis Pimpinan Wilayah.
6) Tempat Musyawarah Wilayah Luar Biasa ditentukan oleh Majelis Pimpinan
Wilayah.
Pasal 50
Musyawarah Cabang
31
7) Tempat Musyawarah Cabang ditentukan oleh Majelis
Pimpinan Cabang.
Pasal 51
Musyawarah Cabang Luar Biasa
Pasal 52
Rapat Pemilihan Pengurus PAC
Pasal 53
Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting
Pasal 54
Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting
33
1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting adalah pemegang
kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat Anak Ranting / Rukun Warga /
Dusun atau yang sederajat dengan itu, yang diadakan sekali dalam waktu 2
(dua) tahun dan berwenang untuk :
a) Memilih Ketua dan menyusun Personalia kepengurusan Pimpinan
Anak Ranting untuk periode masa bakti 2 (dua) tahun ke depan.
b) Menetapkan personalia Penasehat Pimpinan Anak Ranting.
Pasal 55
Musyawarah Pimpinan Paripurna
34
5) Musyawarah Pimpinan Paripurna dipimpin oleh Majelis
Pimpinan Nasional.
6) Tempat Musyawarah Pimpinan Paripurna ditentukan oleh
Majelis Pimpinan Nasional.
Pasal 56
Rapat Kerja Nasional
Pasal 57
Rapat Kerja Wilayah
Pasal 58
35
Rapat Kerja Cabang
1) Rapat Kerja Cabang adalah instansi Rapat Kerja di tingkat Cabang yang
diadakan minimal 1 (satu) kali dalam satu periode masa bakti Majelis
Pimpinan Cabang, dan berwenang untuk mengevaluasi dan membuat
prioritas program kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
2) Rapat Kerja Cabang Pemuda Pancasila diselenggarakan oleh Majelis
Pimpinan Cabang.
3) Rapat Kerja Cabang dihadiri oleh :
a) Majelis Pimpinan Cabang
b) Majelis Pimpinan Wilayah
c) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Cabang
d) Lembaga / Badan di Tingkat Cabang.
e) Pimpinan Anak Cabang
f) Undangan-undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan
Cabang.
4) Rapat Kerja Cabang dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Cabang.
5) Rapat Kerja Cabang dipimpin oleh Majelis Pimpinan Cabang.
6) Tempat Rapat Kerja Cabang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Cabang.
Pasal 59
Rapat Pleno
Pasal 60
Rapat Pleno Pimpinan Anak Cabang ialah rapat pengurus lengkap yang dihadiri
oleh Pengurus Kolektif Pimpinan Anak Cabang dan dapat mengundang
Penasehat Organisasi.
Pasal 61
Rapat Pleno Pimpinan Ranting ialah Rapat pengurus lengkap yang dihadiri oleh
Pengurus Kolektif Pimpinan Ranting, dan dapat mengundang Penasehat
Organisasi.
Pasal 62
36
Rapat Pleno Pimpinan Anak Ranting ialah Rapat pengurus lengkap yang dihadiri
oleh Pengurus Kolektif Pimpinan Anak Ranting, dan dapat mengundang
Penasehat Organisasi dan Anggota.
Pasal 63
Pasal 64
Pasal 65
BAB XVII
HUBUNGAN LEMBAGA DAN BADAN
DENGAN MAJELIS PIMPINAN PEMUDA PANCASILA
Pasal 66
BAB XVIII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 67
1) Hal-hal yang belum diatur didalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
kemudian didalam peraturan organisasi, petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis dan peraturan lainnya yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Pemuda Pancasila, dan
dapat dievaluasi dalam Musyawarah Pimpinan Paripurna.
2) Semua Peraturan Organisasi yang diterbitkan sebelumnya dan tidak sesuai
dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini, dinyatakan tidak
berlaku lagi.
BAB XIX
37
PENUTUP
Pasal 68
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 22 Pebruari 2009
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDA PANCASILA
ttd. ttd.
(Naswan Gunawan) (Amran Bakir Nai)
Ketua / Anggota Sekretaris / Anggota
38