Professional Documents
Culture Documents
UNTORO
PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
untoro_bagelen@yahoo.com
II.9 Op Amp (Operasional Amplifier) Gambar III.1 Diagram blok sistem lampu lalu lintas
terpadu
Penguat operasional (disingkat OP AMP) Pusat kontrol merupakan sebuah
merupakan suatu penguat berperolehan tinggi ko mputer yang dilengkapi dengan piranti lunak
dikopel langsung, dimana u mpan balik ditambahkan untuk mengakses handphone yang terdapat di port
untuk mengendalikan karakteristik tanggapan serial. Piranti lunak ini dibuat dengan bahasa
pemrograman Delphi 6 dan dengan menggunakan III.2.1 Perancangan Hardware
comport activex. Pada perancangan hardware di sini dibahas
Pada tiap-tiap lampu lalu lintas terdapat 2 mengenai peralatan, maupun rangkaian–rangkaian
buah mikrokontroler. Satu mikro kontroler apa saja yang terdapat pada alat ini. Diantaranya
digunakan untuk mengontrol lampu lalu lintas, rangkaian- rangakaian tersebut adalah seperti
sedangkan yang lain digunakan untuk mengontrol ditunjukkan pada blok diagram gambar III.2
ko munikasi dengan pusat kontrol dan pengaturan ,diantaranya :
mode dari lampu lalu lintas. Penggunaan 2 1. Rangkaian M ikrokontroler 1
mikro kontroler dimaksudkan agar pengaturan waktu 2. Rangkaian M ikrokontroler 2
tunda lampu lalu lintas tidak terganggu oleh 3. Rangkaian DTMF Dekoder
interupsi prosedur lainnya, sehingga waktu tunda 4. Rangkaian Kontrol To mbol ON
waktunya tetap. Diagram blok detail ditunjukkan Handphone dan Alarm
gambar III.2 sebagai berikut: 5. Rangkaian Catu Daya
Noname,(2008),’Comport’,
Gambar IV.19 Pusat kontrol www.winsoft.sk/comport.htm, d idownload
Namun demikian, ada beberapa batasan tanggal 6 Mei 2008
agar sistem dapat bekerja maksimal. Batasan-
batasan tersebut diantaranya: Prasetia R, (2004) „Teori dan Praktek Interfacing
Waktu tunda pengiriman data DTMF Port Paralel dan Port Serial Komputer
minimal 2.5 detik dan maksimal 30 detik. dengan Visual Basic 6.0 „, Yogyakarta :
Jika waktu tunda pengiriman data DTMF Andi
kurang dari 2.5 detik, penerima DTM F hanya
akan mengenali data yang pertama dikirim. Putro, A.E,(2002), „Belajar Mikrokontroler
Satu data berikutnya yang dikirim tidak AT89C51/52/55: Teori dan Aplikasi’,
terdeksi (hilang). Jika waktu tunda Ed isi 2,Yogyakarta: Gava Media
pengiriman lebih dari 30 detik, data yang
dikirimkan dianggap header pertama Siemens A G, (2001), ‘AT Command Set for
kelo mpok data berikutnya. Siemens Mobile Phones and
Waktu tunda antara panggilan satu dengan Modems‟, Munich
panggilan berikutnya ke nomor tujuan yang
sama minimal 30 detik. Hal ini d isebabkan Upit ,(2007), „Aplikasi DTMF sebagai Home
mikro kontroler masih dalam prosedur Controler Dengan Menggunakan
interupsi dari penerimaan data DTMF Handphone’,
panggilan sebelumnya, sehingga panggilan http://my.opera.com/upit, didown load
yang datang tidak dikenali. tanggal 10 Jun i 2008
V.1. Kesimpul an
Dari hasil pembuatan prototipe sistem
lampu lalu lintas terpadu dapat disimpulkan
bahwa: