You are on page 1of 20

Laboratorium Metrologi Industri

BAB II
PENGUKURAN LINEAR
2.1 Tujuan praktikum
1. Agar praktikan mampu memahami dan menggunakan alat ukur pengukuran linear.
2. Agar praktikan memahami dan mampu menentukan kualitas lubang dan poros.
3. Agar praktikan memahami dan mampu menganalisa geometri linear dari benda Ukur
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Pengukuran Linier Langsung
Pengukuran linear langsung adalah pengukuran yang hasil pengukurannya dapat
langsung dibaca pada skala ukur dari alat ukur yang digunakan. Alat ukur yang
digunakan juga alat ukur yang mempunyai skala yang bisa langsung dibaca skalanya.
Alat ukur linear langsung yang banyak digunakan dalam praktek sehari hari dapat
digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Mistar ukur dengan berbagai macam bentuk.
2. Jangka sorong dengan berbagai macam bentuk.
3. Micrometer dengan berbagai bentuk.
2.2.1.1 Vernier Caliper
1. Vernier caliper
Vernier caliper adalah alat ukur serupa dengan mistar ukur yang memiliki
skala linear pada batang dengan ujung yang berfungsi sebagai sensor penahan benda
ukur.

Gambar 2.1 Vernier Caliper


Sumber : Anonymous 1, 2014
2. Fungsi vernier caliper
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

Laboratorium Metrologi Industri


Fungsi dari vernier caliper adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar.
b. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang.
c. Untuk mengukur kedalaman celah atau lubang.
3. Bagian bagian vernier caliper

Gambar 2.2 Bagian vernier caliper


Sumber : Anonymous 2, 2014
1. Outside Jaws
Digunakan untuk mengukur diameter luar.
2. Inside Jaws
Digunakan untuk mengukur diameter dalam.
3. Depth Probe
Digunakan untuk mengukur kedalaman.
4. Main Scale (cm)
Skala utama dalam cm.
5. Main Scale (inch)
Skala utama dalam inchi
6. Nonius Scale (cm)
Skala nonius dalam cm
7. Nonius Scale (inch)
Skala nonius dalam inchi
8. Retainer
Digunakan untuk mengunci skala nonius saat pengukuran
4. Cara pembacaan vernier caliper dan perhitungan mencari ketelitian.

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

Laboratorium Metrologi Industri


Gambar 2.3 Cara Membaca Vernier Caliper
Sumber : Anonymous 2, 2014
Pada hasil pengukuran diatas:
a. Nilai ukur pada skala utama dinyatakan dengan garis pada skala utama sebelah
kiri terdekat dengan garis indeks (pada skala nonius).
b. Nilai ukur pada skala nonius dinyatakan dengan garis pada skala nonius yang
paling dekat dengan garis indeks (pada skala utama).
c. Lihat garis skala nonius dan skala utama yang sejajar, kemudian kalikan garis
skala nonius yang sejajar tadi dengan ketelitian alat.
5. Jenis jenis vernier caliper
Berdasarkan media pembacaan ukuran, dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
a. Vernier Caliper Skala Nonius
Ada dua macam bentuknya, yaitu yang hanya mempunyai rahang ukur
bawah dan yang lain mempunyai rahang ukur bawah dan atas. Untuk skala
pembacaan dengan sistem metrik, mistar ingsut ada yang panjang skala
utamanya dari 150 mm, 200 mm, 250 mm dan 300 mm, bahkan ada juga yang
sampai 1000 mm.

Gambar 2.4 Vernier


nonius
Sumber : Anonymous

Caliper

dengan

skala

3, 2014

b. Vernier Caliper dengan Jam Ukur


Vernier Caliper jenis ini tidak mempunyai skala nonius. Sebagai ganti
dari skala nonius maka dibuat jam ukur. Oleh karena itu namanya menjadi
mistar ingsut jam ukur. Pada jam ukurnya dilengkapi dengan jarum penunjuk
skala dan angka-angka dari pembagian (divisi) skala.

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

Laboratorium Metrologi Industri

Gambar 2.5 Vernier Caliper dengan jam ukur


Sumber : Anonymous 4, 2014
c. Vernier Caliper Pengukur Ketinggian
Salah satu alat ukur yang prinsip pembacaannya sama dengan mistar
ingsut tapi penggunaannya hanya untuk mengukur ketinggian adalah mistar ukur
ketinggian

(vernier

height

gauge).

Sistem

pembacaannya

ada

yang

menggunakan skala vernier (nonius) dan ada juga yang menggunakan jam ukur.

Gambar 2.6 Vernier Caliper pengukur ketinggian


Sumber : Anonymous 5, 2014
6. Kalibrasi
Kalibrasi vernier caliper bertujuan untuk mendapatkan titik nol sehingga
dapat meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran. Sebelum digunkan alat ukur
vernier caliper tersebut, pastikan vernier caliper sudah terkalibrasi. Jika belum
maka langkah-langkah mengkalibrasi vernier caliper adalah
a. Rapatkan kedua permukaan rahang ukur
b. Longgarkan baut pada pelat skala nonius
c. Tempatkan garis nol skala nonius dengan garis nol pada batang utama jangka
sorong
d. Kencangkan kembali baut pada pelat skala nonius
2.2.1.2 Mikrometer outside
1. Mikrometer outside
Mikrometer outside adalah alat ukur yang memiliki ketelitian sampai satu per
seratus millimeter (0,01 mm). Ukuran mikrometer ditentukan oleh kemampuannya
mengukur jarak minimum dan jarak maksimum. Biasanya perbedaan antara
minimum dan maksimum adalah dua puluh lima millimeter (25 mm).
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

Laboratorium Metrologi Industri

Gambar 2.7 Mikrometer outside


Sumber : Anonymous 6, 2014
2. Fungsi Mikrometer outside
Fungsi dari mikrometer outside adalah untuk mengukur dimensi luar suatu
benda seperti tebal atau diameter luar poros.
3. Bagian bagian Mikrometer outside:

Gambar 2.8 Bagian Mikrometer outside


Sumber : Anonymous 7, 2014
a. Bingkai (frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan
panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan
peregangangan dan pengerutan yang menggangu pengukuran.
b. Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan diantara
anvil dan spindle.
c. Spindle (gelendong)
Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan.
d. Pengunci (lock)
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

Laboratorium Metrologi Industri


Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak
ketika mengukur benda.
e. Sleeve
Tempat skala utama.
f. Thimble
Tempat skala nonius berada
g. Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan
diukur tepat berada diantara spindle dan anvil.
4. Cara pembacaan Mikrometer outside dan perhitungan mencari ketelitian.
- Pembacaan Mikrometer Outside

Gambar 2.9 Cara Membaca Mikrometer Outside


Sumber : Anonymous 8, 2014
Pada hasil pengukuran diatas :
a. Nilai ukur pada skala tetap dinyatakan dengan garis pada skala utama sebelah
kiri terdekat dengan skala putar (pada skala nonius).
b. Nilai ukur pada skala nonius dinyatakan dengan garis angka skala nonius yang
sejajar garis normal skala utama.
c. Jumlahkan skala utama dengan skala nonius yang terbaca.
- Cara mencari ketelitian mikrometer outside 0,01 mm
a. Pada mikrometer outside dengan ketelitian 0,01 mm terlihat 1 skala utama =
100 skala nonius.
b. Maka ketelitian mikrometer outside itu adalah 1 bagian skala utama dibagi
jumkah skala nonius = 1/100 = 0,01 mm
5. Jenis jenis Mikrometer outside
1. Mikrometer Blade

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

Laboratorium Metrologi Industri


Micrometer Blade dengan ujung spindle ukur tajam layaknya pisau
(blade) untuk mengukur diameter pada groove sempit

Gambar 2.10 Blade micrometer


Sumber : Anonymous 19, 2014
2. Inside micrometer, caliper type
Mikrometer dalam (berbentuk mirip caliper), untuk mengukur diameter
dalam dan lebar groove.

Gambar 2.11 Inside micrometer


Sumber : Anonymous 20, 2014
3. Spline micrometer
Mikrometer dengan ujung spindle yang memiliki diameter lebih kecil.
Untuk mengukur diameter dalam roda gigi, atau poros bintang.

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

Laboratorium Metrologi Industri

Gambar 2.12 Spline micrometer


Sumber : Anonymous 21, 2014
4. Tube micrometer
Mikrometer tabung, untuk mengukur ketebalan pipa.

Gambar 2.13 Tube micrometer


Sumber : Anonymous 22, 2014
5.

Point micrometer
Mikrometer dengan ujung lancip seperti jarum (point), digunakan untuk
mengukur root diameter.

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

Laboratorium Metrologi Industri

Gambar 2.14 Point micrometer


Sumber : Anonymous 23, 2014
6. Kalibrasi
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, maka alat ukur
harusdikalibrasi terlebih dulu sebelum digunakan untuk pengukuran. Kalibrasi pada
Mikrometer outside adalah sebagai berikut :
1. Bersihkan alat ukur yang akan digunakan.
2. Tempatkan micrometer pada ragum dengan menjepitnya pada bagian tangkai
micrometer
3. Ambil batang kalibrasi yang sesuai range-nya dan tempelkan salah satu ujungnya
pada Anvil. (Pada micrometer dengan spesifikasi range 0 ~ 25 mm tidak
menggunakan batang kalibrasi).
4. Putar thimble sehingga unjung Spindle mendekati ujung lainnya dari batang
kalibrasi.
5. Putar ratchet stopper untuk mengencangkan spindle hingga terdengar suara
sebanyak 2 ~ 3 putaran. (pastikan posisi batang kalibrasi sudah benar atau tidak
miring).
6. Jika belum diposisi nol maka putar sleeve sampai menunjukkan posisi nol.
2.2.2 Pengukuran linear tidak langsung
Pada pengukuran linier tidak langsung hasil pengukurannya tidak dapat dibaca
langsung pada skala ukur, karena pengukuran linier tidak langsung menggunakan alat
ukur atau proses lebih dari satu alat ukur untuk menentukan hasil pengukuran.

2.2.3 Metrologi Lubang dan Poros

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

Laboratorium Metrologi Industri


Salah satu penerapan lanjut dari analisa pengukuran linear adalah metrologi
lubang dan poros, dimana metrologi lubang dan poros mempelajari mengenai toleransi
dan kualitas antara kesesuaian sebuah lubang dan poros.
2.2.3.1 Toleransi lubang dan poros
Toleransi ukuran adalah perbedaan antara ukuran kedua harga batas di mana
ukuran atau jarak permukaan batas geometri komponen harus terletak. Untuk setiap
komponen harus didefinisikan suatu basic size sehingga harga kedua batas dapat
dinyatakan dalam suatu penyimpangan terhadap ukuran dasar.

Gambar 2.15 Poros dan Lubang


Sumber : Takeshi Sato (2000 : 123)
Poros dengan lubang yang berpasangan masing masing mempunyai ukuran yang
mengacu pada ukuran dasar yang sama. Mereka diimajinasikan menempel pada bagian
di bawahnya, dengan demikian muncul istilah atas dan bawah.

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

10

Laboratorium Metrologi Industri

Gambar 2.16
Sumber : Taufiq Rachim (2001 : 16)
Untuk dimensi luar poros atau lubang harganya dinyatakan dengan angka yang
dituliskan di atas garis ukuran, jika dilihat sepintas maka A kurang memberikan
informasi dibanding dengan B dan C. Sedangkan untuk D, meskipun tidak secara
langsung tetapi simbol dan huruf angka mengandung informasi yang sangat bermanfaat
yaitu sifat satuan bila komponen bertemu dengan pasangannya, cara pembuatan, dan
metode pengukuran.
1. Penulisan Toleransi Lubang dan Poros
Rincian mengenai penulisan tileransi yang benar adalah sebagai berikut:
a. Ukuran maksimum dituliskan di atas ukuran minimum. Meskipun memudahkan
penyetelan mesin perkakas yang mempunyai alat kontrol terhadap dimensi
produk, tetapi tidak praktis dipandang dari segi perancangan, yaitu dalam hal
perhitungan toleransi dan penulisan gambar teknik.
b. Dengan menuliskan ukuran dasar beserta harga harga penyimpangannya,
penyimpangan dituliskan di daerah atas penyimpangan bawah dengan jumlah
amgka desimal yang sama (kecuali untuk penyimpangan nol).
c. Serupa dengan cara 2, tetapi apabila toleransi terletak simetris terhadap ukuran
dasar maka harga penyimpangan harus ditulis sekali saja dengan didahului tanda
I.
d. Cara penulisan ukuran (ukuran nominal) yang menjadi ukuran dasar bagi toleransi
dimensi, dinyatakan dengan kode atau simbol ISO.
2. Suaian dan Jenis Suaian
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

11

Laboratorium Metrologi Industri


a. Suaian longgar (clearance fit)
Suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran (celah bebas) dengan daerah
toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
b. Suaian sesak (interference fit)
Suaian yang selalu menghasilkan kesesakan, dengan daerah toleransi
lubang selalu terletak di bawah daerah toleransi poros.
c. Suaian pas (transition fit)
Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi, namun
poros harus dipaksakan masuk ke dalam lubang dengan kelegaan negatif.
3. Sistem suaian basis lubang dan poros
a. Sistem basis lubang
Suaian dengan satuan lubang ini banyak dipakai. Suaian yang
dikehendaki dapat dibuat dengan jalan mengubah-ubah ukuran dari poros ,
dalam hal ini ukran batas terkecil dari lubang adalah tetap sama dengan ukuran
nominal
b.

Sistem basis poros


Dalam suaian dengan satuan poros maka poros selalu dinyatakan dengan
h. Ukuran batas terbesar dari pros adalah selalu tetap sama dengan ukuran
nominal. Pemilihan suaian yang dikehendaki dapat dengan mengubah-ubah
ukuran dari lubang.

2.2.3.2 Kualitas lubang dan poros


1. Toleransi standar
Dalam sistem ISO telah ditetapkan 18 kelas toleransi (grades of tolerance)
yang dinamakan toleransi standar, yaitu mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, sampai dengan
IT 16. Untuk kualitas 5 sampai 16 harga dari toleransi standar dapat dihitung dengan
menggunakan satuan toleransi i (tolerance unit), yaitu:

Keterangan:
I = Satuan toleransi (dalam m)
D = Diameter nominal (dalam mm)
Tabel 2.2 Tingkatan Diameter Nominal Sampai Dengan 500 mm (D

500 mm)

Tingkatan utama (dalam mm) Tingkatan perantara (dalam mm)


Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

12

Laboratorium Metrologi Industri


Di atas
3
6

Sampai dengan
3
6
10

10

18

18

30

30

50

50

80

80

120

120

180

180

250

250

315

315

400

400

500

Di atas

Sampai dengan

10
14
18
24
30
40
50
65
80
100
120
140
160
180
200
225
250
280
315
355
400
450

14
18
24
30
40
50
65
80
100
120
140
160
180
200
225
250
280
315
355
400
450
500

Sumber : Taufiq Rachim (2001 : 36)

Tabel 2.3 Tingkatan Diameter Nominal Untuk Ukuran Besar (D


Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

500 mm)
13

Laboratorium Metrologi Industri

Sumber : Taufiq Rachim (2001 : 34)


Tabel 2.4 Harga Toleransi Standar Untuk Kualitas 01, 0, 1
Kualitas
Harga dalam m, sedankan D
dalam mm
Sumber : Taufiq Rachim (2001 : 35)

IT 01
0,3 + 0,008

IT 0
0,5 + 0,012

IT 1
0,8 + 0,020

2. Penyimpangan fundamental
Penyimpangan fundamental merupakan batas daerah toleransi yang paling
dekat dengan garis nol. Perhitungan untuk

mencari harga penyimpangan

fundamental ini sama juga dengan perhitungan toleransi standar dengan diameter
nominal sebagai variabel utamanya.
Adapun rumus-rumus yang dipergunakan adalah rumus-rumus yang diperoleh
melalui penyelidikan dan pengujian.

Apabila kualitas toleransi sudah ditentukan,

maka batas toleransi yang lain dapat ditentukan dengan menggunakan rumus-rumus
berikut ini:
- Untuk daerah toleransi a sampai g
Ei = es IT (harganya negatif) dalam m
- Untuk daerah toleransi j sampai zc
Es = ei + IT (harganya positif) dalam m
- Untuk daerah toleransi a sampai g
EI = -es (harganya positif)
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

14

Laboratorium Metrologi Industri


- Untuk daerah toleransi j sampai zc
ES = -ei (harganya negatif)
Rumus di atas dibuat berdasarkan prinsip bahwa penyimpangan fundamental
lubang dan penyimpangan fundamental poros pada daerah toleransi yang sama
(huruf yang sama) adalah simetris terhadap garis nol.
2.3 Metode Praktikum
2.3.1 Alat dan Bahan
1. Alat
Vernier caliper
Digunakan untuk mengukur diameter linier, diameter dalam, kedalaman
dan ketinggian dari benda ukur. Pada praktikum kali ini digunakan untuk
mengukur kualitas poros dan lubang

Gambar 2.17 Vernier caliper


Sumber : Laboratorium Metrologi Industri Teknik Mesin FT-UB
Micrometer outside
Micrometer outside adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
komponen-komponen mesin. Micrometer outside memiliki ketelitian sampai
0.01mm

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

15

Laboratorium Metrologi Industri

Gambar 2.18 Micrometer Outside


Sumber : Laboratorium Metrologi Industri Teknik Mesin FT-UB
2. Bahan
Kualitas Lubang dan Poros
Pada praktikum yang menggunakan alat vernier caliper, digunakan 2
bahan yaitu:
Poros
Poros yang digunakan kali ini adalah poros dengan diameter 30.00
mm yang digunakan untuk melihat kualitas dari poros tersebut.

Gambar 2.19 Poros


Sumber : Laboratorium Metrologi Industri Teknik Mesin FT-UB

Lubang
Selain itu juga dilakukan pengukuran diameter lubang yang dengan
bahan yang berbentuk seperti cincin dengan diamter lubangnya berukuran
20.00 mm.

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

16

Laboratorium Metrologi Industri

Gambar 2.20 Lubang


Sumber : Laboratorium Metrologi Industri Teknik Mesin FT-UB

Geometri Linier
Pada praktikum yang menggunakan alat micrometer outside, bahan yang
digunakan adalah sebuah poros yang di ukur geometri liniernya

Gambar 2.21 Poros


Sumber : Laboratorium Metrologi Industri Teknik Mesin FT-UB
2.3.2 Prosedur Pengujian
1. Vernier caliper
Prosedur pemakaian
a) bersihkan vernier caliper dan benda yang akan diukurnya sebelum
melakukan pengukuran
b) pastikan skala nonius dapat bergeser dengan bebas.
c) Pastikan angka "0" pada kedua skala bertemu dengan tepat.
d) Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan
skala utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan
pengukuran yang kurang akurat.
e) Tempatkan vernier caliper tegak lurus dengan benda yang diukur.
f) Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan
terjadinya pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur
kedalaman. Jika sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

17

Laboratorium Metrologi Industri


bergeser, tetapi jangan terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut
pengunci.
g) Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong
diangkat keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
h) Untuk mencegah salah baca (kesalahan paralaks), miringkan skala nonius
sampai hampir sejajar dengan bidang pandangan, sehingga akan
memudahkan dalam melihat dan menentukan garis skala nonius yang
segaris dengan skala utama.
i) Untuk mencegah karat, bersihkan vernier caliper dengan kain yang dibasahi
oleh oli setelah dipakai.
Untuk mengukur panjang atau diameter luat suatu benda dapat dilakukan
langkah sebagai berikut:
a) Geserlah rahang geser vernier caliper kekanan sehingga benda yang diukur
dapat masuk ke rahang eksternal (external jaws)
b) Letakkan benda yang akan diukur ke rahang eksternal (external jaws).
c) Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur
terjepit oleh kedua rahang eksternal (external jaws)
d) Kuncilah vernier caliper terebut dengan cara memutar kunci sekrup
(Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan
skala.
e) Terakhir, catatlah hasil pengukuran anda
Untuk mengukur diameter dalam suatu benda dapat dilakukan langkah
sebagai berikut:
a) Geserlah rahang geser vernier caliper sedikit ke kanan.
b) Letakkan benda/cincin yang akan diukur pada rahang dalam (internal jaws)
sedemikian sehingga kedua rahang vernier caliper masuk ke dalam
benda/cincin tersebut
c) Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka
sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
d) Kuncilah vernier caliper terebut dengan cara memutar kunci sekrup
(Locking screw) yang tujuannya agar tidak bergeser pada saat pembacaan
skala.
e) Catatlah hasil pengukuran anda
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan langkah
sebagai berikut:
a) Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
b) Putar vernier caliper (posisi tegak) kemudian letakkan ujung vernier caliper
ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

18

Laboratorium Metrologi Industri


c) Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada vernier caliper
menyentuh dasar tabung.
d) Catatlah hasil pengukuran anda.
Prosedur pengambilan data
Berikut prosedur engukuran kualitas lubang dan poros:
a) Menyiapkan alat ukur vernier caliper yang sudah dikalibrasi.
b) Menyiapkan benda kerja (10 poros dan 10 lubang) yang akan diukur.
c) Mengukur diameter luar masing-masing poros dan diameter dalam
masing-masing lubang dan dicatat hasilnya.
d) Mengulangi langkah kalibrasi setiap kali pengukuran.
2. Micrometer outside
Prosedur pemakaian
a) Penesuaian nol
Sebelum menggunakan mikrometer, periksa untuk memastikan
bahwa ujung nol disejajarkan dengan benar.
b) Pemeriksaan
Pada mikrometer berukuran 50~75mm seperti terlihat pada gambar,
letakkan pengukur standar 50mm pada pembukaan, dan biarkan racher
stopper untuk bergerak secara bebas sebanyak 2 sampai 3 putaran.
Kemudian, periksa bahwa garis dasar pada thimbel dan garis ujung nol pada
dengan garis outer sleeve sejajar.
c) Penyetelan
- Bila kesalahan kurang dari 0.02mm
Kuncilah spindle dengan lock clamp untuk mengamankan
Spindle. Kemudian dengan memakai penyetel putarlah outer sleeve
sampai tanda O thimble lurus dengan garis dengan garis outer sleeve.
periksa kembali titik O untuk meyakinkan bahwa micrometer telah
-

dikalibrasi dengan benar


Bila kesalahan lebih dari 0.02mm
Kuncilah spindle dengan lock clamp untuk mengamankan
spindle. Kendorkan stopper sampai thimble bebas, Luruskan tanda nol
thimble dengan garis outer sleeve dan kencangkan kembali racher
stopper, periksa kembali titik O untuk meyakinkan bahwa
mikrometer telah dikalibrasi dengan benar. Berikan landasan pada item
yang akan diukur, dan putar thimbel sampai spindle menyentuh item
dengan lembut.
Setelah spindle menyentuh dengan lembut item yang hendak
diukur, putar racher stopper beberapa kali dan baca pengukuran.

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

19

Laboratorium Metrologi Industri


Racher stopper menyatukan tekanan yang diberikan oleh
spindle, sehingga saat tekanan ini melampaui tingkat spesifikasi, maka
tekanan akan berhenti.
Prosedur pengambilan data
Berikut prosedur pengukuran geometri linier
a) Menyiapkan alat ukur micrometer outside yang sudah dikalibrasi.
b) Menyiapkan benda kerja (poros) yang akan diukur.
c) Membagi panjang poros menjadi 10 bagian yang sama, tandai dengan
penanda.
d) Mengukur diameter luar poros di setiap titik bagian, dan catat hasilnya.
e) Ulangi langkah kalibrasi setiap pengukuran.
2.3.3 Gambar Spesimen
(Terlampir)

Laporan Praktikum Metrologi Industri Semester Ganjil 2014/2015

20

You might also like